Anda di halaman 1dari 3

Ringkasan hasil belajar:

Sejarah pemikiran muncul sejak manusia hidup di dunia ini, dan ada juga yang percaya
bahwa tonggak sejarah ini ada karena munculnya pemikir – pemikir besar. Manusia selama
hidupnya akan terus berpikir. Berpikir adalah kegiatan yang dilakukan oleh otak manusia
tentang apa yang sedang terjadi, belum terjadi, dan telah terjadi baik secara sadar maupun
tidak sadar.

Dalam agama Yahudi, Kristen, dan Islam, mereka percaya bahwa terdapat pencipta di dunia
ini yang menciptakan manusia, dunia ini bersifat fana dan akan berakhir, dan manusia hidup
untuk berjuang melawan dosa. Sedangkan, dalam agama Hindu dan Buddha, mereka percaya
bahwa dunia ini selalu ada dan tidak memiliki pencipta sehingga dunia ini tidak akan
berakhir, manusia diciptakan dari karma mereka sendiri, dan hidup merupakan penderitaan
sehingga manusia harus bisa lepas dari penderitaan tersebut.

Asal usul kehidupan menurut Kristen adalah Creatio ex nihilo. Kejatuhan menurut Kristen
adalah dosa manusia sehingga dengan kematian dan kebangkitan Kristus bisa menjadi
keselamatan bagi manusia. Penyempurnaan dalam Kristen adalah langit dan bumi baru.
Sedangkan asal usul Hindu-Buddha adalah tanpa awal dan tanpa akhir. Kejatuhan menurut
Hindu-Buddha adalah reinkarnasi sehingga manusia perlu moksha atau kebebasan agar bisa
selamat. Dan penyempurnaan menurut Hindu-Buddha adalah nirwana.

Kaitan antara Buddhisme dan 7 Worldview Question:

1. What is prime reality – the reality real?


Yang menjadi realitas utama di sini adalah Buddha beserta ajarannya. Terdapat
banyak ajaran yang diajarkan oleh Buddha untuk para umatnya, salah satunya adalah
8 Jalan Berunsur Mulia yang berisi tentang hal – hal benar yang harus kita
laksanakan. Tetapi di kehidupan saat ini sangat sulit untuk melaksanakan semuanya.
Dalam kehidupan saya, saya sedikit kesulitan dalam melaksanakan ucapan benar dan
perbuatan benar. Karena terkadang ucapan dan perbuatan yang saya lakukan menurut
saya baik tetapi orang lain bisa saja merasa ucapan dan perbuatan saya itu tidak baik.
2. What is the nature of external reality, that is, the world around us?
Sebagai umat Buddha, saya tahu bahwa dunia ini akan selalu ada, Buddha tidak
menciptakannya bahkan tidak akan mengakhiri dunia ini. Saya merasa bahwa dunia
ini tergolong teratur karena di dunia ini terdapat peraturan, etika, dan moral yang
diajarkan oleh baik Agama Buddha maupun Agama lain. Tetapi, manusia adalah
pendosa sehingga akan selalu ada manusia yang akan melanggar aturan yang telah
dibuat yang akhirnya terkadang membuat situasi menjadi sedikit kacau.
3. What is human being?
Manusia menurut Agama Buddha adalah dosa. Manusia walaupun adalah dosa, tetapi
saat lahir, mereka merupakan anak yang baik. Tetapi apabila tidak diajarkan ajaran
Buddha serta etika dan moral, anak yang baik sekalipun akan menjadi seseorang yang
jahat. Sehingga manusia sedari kecil selalu diajarkan etika dan moral serta agama
Buddha oleh orang tua dan guru sekolah.
4. What happens to person at death?
Dalam Agama Buddha, apabila seseorang meninggal maka ia akan reinkarnasi atau
hidup kembali dengan wujud dan dunia yang berbeda tergantung dengan kebajikan
dan dosa yang telah diperbuatnya. Seperti contoh apabila ia di kehidupannya dulu
pernah memberi sumbangan untuk membangun jembatan, vihara, dan tempat – tempat
umum lainnya, ia akan terlahir kembali di keluarga yang kaya. Dan apabila seseorang
selalu melakukan kebajikan dalam beberapa kehidupannya, nantinya di kehidupan
selanjutnya akan menjadi kehidupan terakhirnya karena saat ia meninggal di
kehidupan tersebut ia telah mencapai nibanna.
5. Why is possible to know anything at all?
Setiap manusia yang lahir selalu diberikan otak dan rasa keingintahuan yang besar,
sehingga manusia sejak lahir akan selalu berpikir dan mencari tahu apa yang tidak
diketahuinya. Pengalaman saya dalam hal ini adalah ketika saya penasaran akan
diskotik, saya hanya bisa bertanya kepada orang dewasa maupun orang – orang yang
pernah ke sana, saya tidak ingin ke sana untuk menghilangkan rasa penasaran saya
karena saya tahu hal itu merupakan tindakan yang tidak baik. Kita boleh mencari tahu
hal yang membuat kita penasaran tetapi apabila hal itu melanggar ajaran Buddha atau
melanggar etika dan moral yang ada, kita tidak boleh melakukannya tetapi kita bisa
mencari tahu melalui orang dewasa, orang yang pernah melakukan, dan melalui
internet.
6. How do we know what is right and what is wrong?
Dalam ajaran Agama Buddha terdapat 8 Jalan Berunsur Mulia dan Pancasila Buddhis
yang dapat kita laksanakan. Dengan mengetahui ajaran dan Pancasila tersebut kita
akan menjadi tahu mana yang baik dan tidak baik untuk dilakukan. Seperti contoh
ketika seseorang yang sangat miskin ingin membeli makanan karena sudah tidak
makan 3 hari, ia ingin mencuri uang orang lain ataupun mencuri makanan di tempat
makan, tetapi ia mengingat pancasila Buddhis pertama yaitu tidak boleh mengambil
barang yang bukan milik kita. Sehingga ia pun mengundurkan niatnya dan ia lebih
memilih untuk mengemis karena uang yang ia dapatkan bukan dari mencuri tapi dari
pemberian orang lain.
7. What is the meaning of human history?
Tujuan dari Agama Buddha adalah agar setiap umatnya dapat lepas dari keserahakan,
penderitaan, dan kebodohan. Sehingga manusia selalu diajarkan oleh Buddha agar
selalu melakukan banyak kebajikan, meditasi, dan selalu taat pada pancasila Buddhis
dan ajarannya.

Refleksi terhadap belajar:

Saat kecil, saya pernah membaca buku – buku mengenai Agama Buddha sehingga membuat
saya untuk berusaha melakukan hal yang baik agar saya bisa lepas dari penderitaan ini dan
mencapai nirwana. Walaupun tidak bisa selalu melakukan kebajikan karena setiap manusia
tidak bisa luput dari dosa, tetapi saya tetap berusaha melakukan banyak kebajikan baik
melalui berdana ataupun perbuatan baik lainnya. Dalam ajarannya, Ia pernah berkata bahwa
kita sebagai umatnya dapat berlindung dengan Trisarana sehingga saya selalu berlindung
pada Buddha, Dharma, dan Sangha. Saat saya masih kecil, saya pernah mengalami suatu
penyakit yang membuat saya diharuskan untuk beroperasi. Sehingga, ayah dan ibu saya pun
membawa saya ke vihara dekat rumah untuk bersembahyang dan meminta perlindungan
kepada Buddha dan Dewa lainnya agar operasi yang akan saya jalanin dapat berjalan dengan
baik. Setelah menjalani operasi dan pulang ke Medan, sejak itu saya mulai sering ke vihara
untuk bersembahyang dan meminta perlindungannya.

Saya sebagai mahasiswi fakultas akuntansi selalu menanamkan ajaran – ajaran yang saya
dapatkan dari Agama Buddha agar saya bisa menghindari tindakan – tindakan yang tidak
baik seperti mencuri hasil pekerjaan orang lain, mengatakan hal – hal yang buruk kepada
dosen maupun teman, dan menyontek hasil kerja orang lain. Sehingga nantinya ketika saya
sudah berada di dunia kerja, saya juga bisa menghindari perbuatan yang buruk tersebut dan
juga perbuatan seperti melakukan kecurangan dalam laporan keuangan. Saya juga akan selalu
bertindak dengan etika dan moral yang baik agar tidak akan merugikan saya dan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai