Filsafat Barat merupakan filsafat yang berpusat pada individu yang mempunyai sifat analitis
dan cenderung bersifat dikhotomis, filsafat ini juga memiliki peranan pada rasio,
mengafirmasi kehendak, dan mengapresiasi dunia material. Sedangkan, Filsafat Timur
merupakan filsafat yang berpusat pada kelompok yang mempunyai sifat kontemplatif dan
cenderung holistis, filsafat ini juga memiliki peranan pada intuisi, menegasi kehendak, dan
mengapresiasi dunia spiritual.
Menurut pemikiran Hindu-Buddha, eksistensi dianggap sebagai suatu hal yang negative
sehingga diperlukan pelepasan yang akhirnya membawa mereka pada implikasi sikap praktis
yaitu menjauhi dunia ini atau menjauhi keduniawian. Berbeda dengan pemikiran Hindu-
Buddha, pemikiran Kristen malah memandang eksistensi sebagai suatu hal yang positif yang
akhirnya berubah menjadi negative karena adanya dosa, sehingga diperlukan penebusan dan
implikasi sikap praktis berupa mengubah dunia bukan menjauhi duniawi.
Dalam Agama Buddha, terdapat 2 aliran utama yaitu aliran Buddha Theravada dan aliran
Buddha Mahayana. Dalam aliran Buddha Theravada, umatNya pada umumnya menyembah
Buddha Gotama dan mengajarkan tentang cara untuk menghilangkan kekotoran batin.
Sedangkan dalam aliran Buddha Mahayana, umatNya menyembah semua Buddha yang ada
termasuk Buddha Maitreya, Kwan Im, dan Buddha Avalokitesvara. Ajaran yang diajarkan
dalam aliran ini adalah cara meditasi dalam keadaan sadar dan cara untuk mencapai
penerangan sempurna.
Agama Buddha mengajarkan salah satu Dharma-Nya, yaitu 8 Jalan Berunsur Mulia yang
bertujuan untuk membuat kita terbebas dari keserakahan, kebodohan, dan penderitaan.
Seperti salah satu dari Jalan tersebut yaitu Perbuatan Benar. Manusia yang melakukan
kejahatan seperti mencuri, merampok, dan korupsi akan mengalami keserakahan dan
penderitaan. Mereka akan terus serakah karena merasa materi yang mereka dapat belum
cukup dan merasa menderita karena takut akan ketahuan oleh hukum. Sehingga dalam hal ini,
kita sebagai manusia harus bisa melakukan Perbuatan Benar guna melepas diri dari
keserakahan dan penderitaan.
Dalam Agama Buddha, kita diajarkan untuk melaksanakan 8 Jalan Berunsur Mulia agar kita
bisa terbebas dari dosa. Sehingga, dalam akuntansi, kita juga bisa menerapkan ajaran
tersebut. Seperti contoh tidak menyontek atau mencuri hasil kerja keras milik orang lain
karena melanggar ’Perbuatan Benar’. Kita juga tidak boleh menggunakan jasa kita untuk
melakukan hal yang buruk seperti melakukan korupsi karena itu melanggar ‘Mata
Pencaharian Benar’ dan ‘Perbuatan Benar’. Contoh lain adalah kita tidak boleh menjatuhkan
orang lain dengan memfitnah ataupun mengadu-domba karena hal itu melanggar ‘Ucapan
Benar’.