Konsep agama Buddha mengajarkan bahwa hidup adalah menderita, dan penderitaan itu
terjadi karena ketidaktahuan manusia akan kebenaran yang hakiki, kebenaran yang
mutlak. Namun ada jalan keluar untuk mengentas manusia dari ketidaktahuan (awidya),
yaitu melalui jalan kebenaran yang harus ditempuh manusia selama hidupnya.
Penganut agama Buddha percaya bahwa tujuan hidup manusia di dunia adalah
menghentikan reinkarnasi, karena reinkarnasi adalah penderitaan (samsara) yang
bersifat sementara. Sedangkan penderitaan sebenarnya adalah apabila seseorang terus-
menerus mengalami reinkarnasi, atau selalu dilahirkan kembali ke dunia, yang berarti
terus-menerus mengalami penderitaan. Oleh karena itu, konsep agama Buddha
mengajarkan bagaimana agar manusia terbebas dari kehidupan yang berulang-ulang,
yaitu apabila telah dapat mencapai nirwana. Seseorang yang dapat masuk nirwana,
dianggap telah terbebas dari ketidaktahuan, terbebas dari penderitaan, terbebas dari
kelahiran kembali, dan orang tersebut sudah moksha.
Seluruh ajaran agama Buddha terdapat dalam Buku Tripitaka yang terdiri atas sebagai
berikut.
berisi tentang peraturan dan hukum yang menentukan cara hidup para pemeluk
agama Buddha.
berisi tentang wejangan-wejangan Sang Buddha.
berisi tentang penjelasan dan uraian mengenai agama Buddha.
Ada kesamaan konsep antara Hindu/Syiwa dan Buddha. Konsep kebenaran yang hakiki
menurut agama Hindu (Syiwa) dan agama Buddha ialah meleburkan diri ke dalam ang
Mutlak, berupa kekosongan atau kehampaan (s ). Meskipun jalan yang ditempuh untuk
menuju ke sunyarupa tersebut berbeda antara kedua agama, tetapi tujuan keduanya
sama, yaitu sh atau tidak dilahirkan kembali. Lahir cukup sekali selama hidup untuk
selanjutnya sebagai penghuni nirwana yang kekal abadi