(Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si,)
Perkuliahan di Politeknik Kesehatan Surakarta Jur. Keperawatan
Pustaka :
Cornelis Wowor,MA.,Herman S Hendro,SH., DR. Hudoyo Hupudio P, Modul Pendidikan Agama Buddha, Univ. Terbuka, Jakarta, 1993.
Team Departemen Agama RI, Modul Keluarga Bahagia Sejahtera menurut pandangan Agama Buddha, Jakarta, 1991 Bhikkhu Sri Pannavaro, Hiduplah dengan Hati Hati, Sasana On line 2004 Kalyani Kumiyani,S.E., Damai di Hati Damai di Pikiran,Klaten 2006 Vidya Mangala, Menggugat Nurani Kita, Semarang 2005 Narada Mahathera, Keterangan Singkat Agama Buddha, Jakarta, 2004 Team Penulis PVVD, Pengenalan Terhadap Agama Buddha, Bandung 1989 Ivan Taniputera Dipl.Ing. Sains Modern dan Buddhisme, Jakarta, 2003 Oka Diputera,Drs., Cornelis Wowor, M.A., Puriati,S.AB., Kuliah Agama Buddha Untuk Perguruan Tinggi, Jakarta, 1997 DR. Buddhadasa P. Kirthisinghe, Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan, Jakarta, 2004 Pemuda Vihara Vimala Dharma, Mengapa Umat Beragama Bertoleransi, Oktober 1994. Drs. A Joko Wuryanto,S.Sos.,Yayuk Sri Rahayu,S.Ag. Penetahuan Dharma untuk Mahasiswa, Jakarta,2003 Cornelis Wowor,M.A., Pandangan Sosial Agama Buddha, Jakarta, 2004 K Wijaya Mukti, Di Atas Kekuasaan dan Kekayaan, Jakarta, 1993 Dr. R Surya Widya, Psikiater, Tuntunan Perkawinan dan Hidup Berkeluarga dalam Agama Buddha,Jakarta 1996 Mulyadi Wahyono, Pokok- pokok Dasar Agama Buddha, Jakarta, 2002.
MATERI :
Agama di Indonesia :
Pengertian agama secara Umum Sejarah Agama di Indonesia Kedudukan dan fungsi Agama Motivasi dan Tujuan beragama Kaidah dan Etika agama yang berhubungan dengan kesehatan. Sejarah Agama Sejarah dan perkembangannya Pembawanya Keyakinan/Keimanan/Ketuhanan Sumber Sumber Hukumnya Cara Cara Beribadah Hubungan antar sesama, manusia dan lingkungan Kaidah dan etika agama Buddha yang berhubungan dengan Kesehatan
Agama Buddha :
AGAMA DI INDONESIA
Kata Agama sebagai seperangkat nilai nilai dan norma norma ajaran moral spiritual kerohanian yang berfungsi mendasari dan membimbing hidup dan kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat. Sejarah Agama Besar di Indonesia Agama Besar di Indonesia adalah : Agama Islam (diajarkan oleh Nabi Muhamad S.A.W. berasal dari Arab Saudi, Kitab Sucinya Alqurn, tempat ibadahnya Masjid dan Mudhola, dan ibadah Sholat lima waktu : dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh. Agama Katolik diajarkan oleh Yesus Kristus dari Yerusalem, Kitab Sucinya Injil tempat Ibadahnya Gereja Agama Kristen Diajarkan oleh Yesus Kristus dari Yerussalem, Kitab Sucinya Injil dengan tempat Ibadahnya Gereja. Agama Hindu diajarkan turun temurun oleh Brahmana, Kitab Sucinya Weda, tempat ibadahnya Pura Agama Buddha diajarkan oleh Buddha Gautama atau Sakyamuni Buddha berasal dari Suku Sakya Kerajaan Kapilavatthu (Sekarang India) Kitab Sucinya Tipitaka/Tripitaka, tempat ibadahnya : Arama, Vihara, Pagoda, Kuil dan cetiya.
Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.
FUNGSI AGAMA :
MENDASARI DAN MEMBIMBING HIDUP DAN KEHIDUPAN MANUSIA, SEBAGAI INDIVIDU MAUPUN WARGA MASYARAKAT
Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.
IBADAH DALAM AGAMA BUDDHA Kebaktian/Tata Upacara Perbuatan KEHIDUPAN KELUARGA Kehidupan berkeluarga merupakan pilihan bukan keharusan
Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.
PENGERTIAN AGAMA
AGAMA : Seperangkat nilai nilai dan norma norma ajaran moral spiritual kerohanian yang berfungsi mendasari dan membimbing hidup dan kehidupan manusia,sebagai individu dan masyarakat
Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.
KEYAKINAN/KETUHANAN
1. 2. 3. 4. 5. 6. DASAR-DASAR KEYAKINAN UMAT BUDDHA Keyakinan thd Tuhan YME Keyakinan thd Tri Ratna Keyakinan thd adanya Bodhisatva Keyakinan thd Hk. Kesunyataan Keyakinan thd Kitab Suci Keyakinan thd Nirvana Kepercayaan thd Tuhan Yang Maha Esa dalam agama Buddha dapat dilihat dalam Kitab Udana VIII;3 Para Bhikkhu ada yang tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak tercipta, yang mutlak. Para Bhikkhu , jika tidak ada yang dilahirkan tidak menjelma, tidak tercipta, yang mutlak maka kemungkinan untuk bebas darikelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.
Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.
SUMBER HUKUM
2.
3.
Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.
CARA BERIBADAH
2.
Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.
PRAKTEK PUJA
Semua bentuk upacara dalam agama Buddha umumnya mengandung maksud sebagai berikut : Memuja Tuhan Yang Maha Esa Memperkuat dan meneguhkan peryataan berlindung pada Triratna Menyatakan tekad mengikuti petunjuk dab jejak Buddha, khususnya dengan melaksanakan Panna, sila dan samadhi; Merenungkan sifat sifat luhur Triratna Mengulang kembali Khotbah khotbah Buddha Mengembangkan cinta kasih, belas kasih, simpati dan keseimbangan batin Berdoa, mengungkapkan harapan, Bersyukur dan melimpahkan jasa atau membagi perbauatan baik kepada makluk lain
1. 2. 3.
4. 5. 6. 7. 8.
Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.
Usaha menciptakan lingkungan yang baik di bumi akan membawa berkah hingga ke alam kehidupan berikutnya. Hal ini dicontohkan oleh sakka, raja dewa di surga tavatimsa, ia mencapai kebahagiaan itu berkat jasa yg ditimbunya saat hidupdi bumi. Ia senantiasa menghormati orang tuanya, menunjang saudara, melakukan banyak kebaikan. Ia membuat jalan meratakan dan memberishkannya(terdapat 32 laki laki ikut membantunya), mendirikan balai umum, tempat berteduh dan istirahat, menampung orang miskin dan orang sakit, menyediakan air minum maupun mandi,membuat kebun bungga, setelah meninggal dilahirkan di Surga (Dhammapada Atthakata 30)
Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.
Beberapa Kaidah dan etika Agama Buddha yang berhubungan dengan Kesehatan
UMUM Kita hidup berbahagia bila bebas dari penyakit di antara orang-orang yang terkena penyakit . (Sukha Vagga, Dhammapada 198) Siapa yang merawat orang sakit berarti merawat saya (Bhesajjakhanda Vinaya) Kesehatan adalah keuntungan paling besar (Sukha Vagga, Dhammapada 204) KHUSUS Pandangan terhadap upaya pencegahan (Preventif) Sakit adalah suatu penderitaan (Dhammacakapavattana Sutta) , alngkah baiknya dicegah sedini mungkin . Pandangan terhadap upaya peningkatan . Makan secukupnya sesuai kebutuhan berarti menunjang kesehatan dan aktivitas kerja(Vijjacaranasampano, Buddhanusati).
Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.
HIKMAH BERGAMA
Umat bergama adalah bagian dari masyarakat yang meyakini dan menjadikan nilai nilai serta norma norma kebenaran sebagaimana yang diajarkan oleh seorang nabi atau guru agung di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.
Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.
TOLERANSI BERAGAMA
Kerukunan hidup antar umat Beragama sangat bergantung pada peran tiap individu, umat semua agama tidak diserahkan salah satu agama saja. Sesuai ajaran sang Buddha yg selalu menerapkan ajaran toleransi dengan penganut ajaran lainnya. Salah satu bentuk toleransi Prasasti Raja Asoka Siapapun yg memuji agamanya snediri dan merendahkan agama lain, hanya akan merendahkan agamanya sendir. Kerukunan anata umat beragama atau kepercayaan patut dihargai. Hendaknya kita mendengar dan memahami agama yang baik dari agama lain.
Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
1. 2. 3. a.
b.
UMUM Kita hidup berbahagia bila bebas dari penyakit di antara orang orang yang terkena penyakit . (Sukha Vagga, Dhammapada 198) Siapa yang merawat orang sakit berarti merawat saya (Bhesajjakhanda Vinaya). Kesehatan adalah keuntungan yang paling besar (Sukha Vagga, Dhammapada 204). Pandangan terhadap upaya pencegahan (Preventif) Sakit adalah suatu penderitaan. (Dhammacakkappavatana Sutta), alangkah baiknya dicegah sedini mungkin. Pandangan terhadap upaya peningkatan. makan secukupnya sesuai kebutuhan berarti menunjang kesehatan dan aktivitas kerja (Vijjacaranasampanno,Buddhanusati).
Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.
b.
c.
d.
Kesehatan adalah salah satu komponen dari lima unsur yang diperlukan dalam perjuangan hidup , sebagaimana tersurat dalam Anguttara Nikaya V, 53, dan 135, yaitu keyakinan Buddha, sehat dan sejahtera, jujur, senantiasa bersemangat aktif dan diberkahi pengertian mengenai timbul dan lenyapnya sesuatu.
Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.
Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.
Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.
Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.
Kewajiban Istri
Atas Perlakuan yg diterimanya dari seorang suami yg baik, berdasarkan Sigalovada Sutta maka seorang isteri yg mencintai suaminya mempunyai kewajiban sbb : 1. Melakukan semua tugas kewajibannya dg baik,2. Bersikap ramah kpd keluarga dari kedua belah pihak, 3. Setia kepada Suami, 4. Menjaga baik baik barang barang yg dibawa olh suaminya, 5. Pandai dan rajin dlm melaksanakan semua pekerjaan. (Digha Nikaya III, 90) Adalah merupakan hal yg pantas dipuji apabila setiap istri berusaha memenuhi 5 ciri istri yg sempurna : 1. Bangun lebih dahulu dari suaminya, 2. Pergi tidur setelah suami tidur, 3. Selalu mematuhi perintah suami, 4. Selalu bersikap ramah dan sopan, 5. Dari mulut hanya keluar kata kata yg ramah. dst KEWAJIBAN ORANG TUA THD ANAK Sesuai dg sigalovada Sutta maka orang tua mempunyai kewajiban thd anaknya sbb : 1. Mencegah anak berbuat jahat 2. Menganjurkan anak berbuat baik 3. Memberikan pendidikan profesional kepada anak 4. Mencarikan pasangan yg sesuai utk anak 5. Menyerahkan harta warisan kepada anak pd saat yang tepat. Dst
Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.
TANGGUNG JAWAB ORANG TUA THD ANAK Menurut Sang Buddha tdp 4 lapangan yg utama utk menanamkan jasa kebajikan, 1. Adalah para Buddha, 2 para Arahat, 3. Ibu dan terkir adalah Ayah. Barang siapa yg memperlakukan dg buruk , ibu, ayah dan samasambuddha, Sang Tatagatha serta para pengikutnya, sebenarnya telah menimbun banyak bibit penderitaan, karena siapapun yg mengabaikan orang tuanya dlm hidup ini, akan dicela oleh para bijaksana, dan dalam kelahiran kelahiran selanjutnya, Ia akan menderita sengsara di alam neraka. Barang siapa yang telah memperlakukan dengan baik, Ibu, ayah dan sammasambuddha, sang Tatagatha serta para pengikutny, sebenarnya telah menimbun banyak bibit kebajikan, karena siapapun yg berbuat bajik kepada orang tuanya dalam hidup ini, akan dipuji oleh para bijaksana, dan dalam kelahiran kelahiran selanjutnya, Ia akan hidup berbahagia di alam lam surga. Dst
Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.
Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.