Anda di halaman 1dari 32

AGAMA (BUDDHA)

(Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si,)
Perkuliahan di Politeknik Kesehatan Surakarta Jur. Keperawatan

Pustaka :
Cornelis Wowor,MA.,Herman S Hendro,SH., DR. Hudoyo Hupudio P, Modul Pendidikan Agama Buddha, Univ. Terbuka, Jakarta, 1993.

Team Departemen Agama RI, Modul Keluarga Bahagia Sejahtera menurut pandangan Agama Buddha, Jakarta, 1991 Bhikkhu Sri Pannavaro, Hiduplah dengan Hati Hati, Sasana On line 2004 Kalyani Kumiyani,S.E., Damai di Hati Damai di Pikiran,Klaten 2006 Vidya Mangala, Menggugat Nurani Kita, Semarang 2005 Narada Mahathera, Keterangan Singkat Agama Buddha, Jakarta, 2004 Team Penulis PVVD, Pengenalan Terhadap Agama Buddha, Bandung 1989 Ivan Taniputera Dipl.Ing. Sains Modern dan Buddhisme, Jakarta, 2003 Oka Diputera,Drs., Cornelis Wowor, M.A., Puriati,S.AB., Kuliah Agama Buddha Untuk Perguruan Tinggi, Jakarta, 1997 DR. Buddhadasa P. Kirthisinghe, Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan, Jakarta, 2004 Pemuda Vihara Vimala Dharma, Mengapa Umat Beragama Bertoleransi, Oktober 1994. Drs. A Joko Wuryanto,S.Sos.,Yayuk Sri Rahayu,S.Ag. Penetahuan Dharma untuk Mahasiswa, Jakarta,2003 Cornelis Wowor,M.A., Pandangan Sosial Agama Buddha, Jakarta, 2004 K Wijaya Mukti, Di Atas Kekuasaan dan Kekayaan, Jakarta, 1993 Dr. R Surya Widya, Psikiater, Tuntunan Perkawinan dan Hidup Berkeluarga dalam Agama Buddha,Jakarta 1996 Mulyadi Wahyono, Pokok- pokok Dasar Agama Buddha, Jakarta, 2002.

MATERI :
Agama di Indonesia :
Pengertian agama secara Umum Sejarah Agama di Indonesia Kedudukan dan fungsi Agama Motivasi dan Tujuan beragama Kaidah dan Etika agama yang berhubungan dengan kesehatan. Sejarah Agama Sejarah dan perkembangannya Pembawanya Keyakinan/Keimanan/Ketuhanan Sumber Sumber Hukumnya Cara Cara Beribadah Hubungan antar sesama, manusia dan lingkungan Kaidah dan etika agama Buddha yang berhubungan dengan Kesehatan

Agama Buddha :

AGAMA DI INDONESIA
Kata Agama sebagai seperangkat nilai nilai dan norma norma ajaran moral spiritual kerohanian yang berfungsi mendasari dan membimbing hidup dan kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat. Sejarah Agama Besar di Indonesia Agama Besar di Indonesia adalah : Agama Islam (diajarkan oleh Nabi Muhamad S.A.W. berasal dari Arab Saudi, Kitab Sucinya Alqurn, tempat ibadahnya Masjid dan Mudhola, dan ibadah Sholat lima waktu : dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh. Agama Katolik diajarkan oleh Yesus Kristus dari Yerusalem, Kitab Sucinya Injil tempat Ibadahnya Gereja Agama Kristen Diajarkan oleh Yesus Kristus dari Yerussalem, Kitab Sucinya Injil dengan tempat Ibadahnya Gereja. Agama Hindu diajarkan turun temurun oleh Brahmana, Kitab Sucinya Weda, tempat ibadahnya Pura Agama Buddha diajarkan oleh Buddha Gautama atau Sakyamuni Buddha berasal dari Suku Sakya Kerajaan Kapilavatthu (Sekarang India) Kitab Sucinya Tipitaka/Tripitaka, tempat ibadahnya : Arama, Vihara, Pagoda, Kuil dan cetiya.

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

KEDUDUKAN DAN FUNGDI AGAMA


KEDUDUKAN AGAMA :
SEBAGAI SEPERANGKAT NILAI NILAI DAN NORMA NORMA AJARAN SPIRITUAL KEROHANIAN BAGI MASYARAKAT YANG MEYAKININYA

FUNGSI AGAMA :
MENDASARI DAN MEMBIMBING HIDUP DAN KEHIDUPAN MANUSIA, SEBAGAI INDIVIDU MAUPUN WARGA MASYARAKAT

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

KAIDAH DAN ETIKA AGAMA YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEHATAN

IBADAH DALAM AGAMA BUDDHA Kebaktian/Tata Upacara Perbuatan KEHIDUPAN KELUARGA Kehidupan berkeluarga merupakan pilihan bukan keharusan
Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

PENGERTIAN AGAMA
AGAMA : Seperangkat nilai nilai dan norma norma ajaran moral spiritual kerohanian yang berfungsi mendasari dan membimbing hidup dan kehidupan manusia,sebagai individu dan masyarakat

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

SEJARAH PERKEMBANGAN dan PEMBAWANYA


Zaman Kedatuan Sriwijaya Sriwijaya berdiri sekitar abad ke 7 (1377), pernah menjadi pusat agama Buddha Kerajaan Mataram I/ Kerajaan Purba dibawah wangsa Sailendra 775 850 (Begelan Jogjakarta) -- membangun banyak candi Keprabuan Majapahit SutasomaSiwa Buddha Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa 1931 diJakarta terbit majalah mustika Dharma oleh Kwee Tek Hoay 1932 International Buddhist Mission Bagian Jawa dan Yosias van Dients sebagai Deputy Direktor Generalnya. Narada Thera (Bhiku dari LN) 4/3/1934 tiba di Tj. Priuk Theosofi dan Sam Kauw -- menjadi pelopor lahirnya/bamgkitnya agama Buddha di Indonesia bersama-sama Bhikhu Asin Jinarakkhita 1956).
Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

KEYAKINAN/KETUHANAN
1. 2. 3. 4. 5. 6. DASAR-DASAR KEYAKINAN UMAT BUDDHA Keyakinan thd Tuhan YME Keyakinan thd Tri Ratna Keyakinan thd adanya Bodhisatva Keyakinan thd Hk. Kesunyataan Keyakinan thd Kitab Suci Keyakinan thd Nirvana Kepercayaan thd Tuhan Yang Maha Esa dalam agama Buddha dapat dilihat dalam Kitab Udana VIII;3 Para Bhikkhu ada yang tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak tercipta, yang mutlak. Para Bhikkhu , jika tidak ada yang dilahirkan tidak menjelma, tidak tercipta, yang mutlak maka kemungkinan untuk bebas darikelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.
Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

SUMBER HUKUM

KITAB SUCI TIPITAKA


1. Sumber ajaran- KITAB SUCI TIPITAKA TIPITAKA/TRIPITAKA BERARTI TIGA KERANJANG : Vinaya Pitaka Bhikkhu = 227 sila, bhikkhuni = 311 sila berisi 21000 pokok bahasan (Dhamma Khanda) (Vinaya terdiri 5 kitab : Bhikkhu Vibhanga, Bhikkhuni Vibhanga, Mahavagga, Cullavagga, dan Parivara Sutta Pitaka ; berisi khotbah sang Buddha terdiri 5 kelompok (Panca Nikaya) : Digha Nikaya, Majjhima Nikaya, Anggutara Nikaya, Samyuta Nikaya, dan Khuddhaka Nikaya Abhidamma Pitaka : tentang filsafat dan ilmu jiwa Agama Buddha. (7 Kitab) : Dhamma Sangani, Vibhanga, Dhatu Khata, Puggala pannati, Katha Vathu, Yamaka, dan Pathana

2.

3.

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

CARA BERIBADAH

(PUJA DALAM AGAMA BUDDHA)


1. Puja = menghormat, dapat dilakukan dengan berbagai cara : Materi misal : persembahan makanan, buah, dupa, bunga, air dll. Perilaku misal : sopan santun, ramah tamah, rendah hati, dll. perilaku fisik misal namakara, anjali atau pradaksina, sikap mental metta, karuna, khanti, samma dithi (pandangan benar) Puja tidak terbatas pada penghormatan tertentu seperti para dewa tetapi pada siapapun yang patut dihormati (yang luhur, suci, mulia, dan memberikan manfaat serta jasa bagi makluk lain), yg patut dihormati misal : orang tua, guru, orang2 baik dan beraklak mulia, Bodhisatva, Arahat, dan para Buddha. Praktek Puja bukan segala galanya, dan hanya sebagian kecil yg dilakukan dlm kehidupan umat Buddha.

2.

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

PRAKTEK PUJA
Semua bentuk upacara dalam agama Buddha umumnya mengandung maksud sebagai berikut : Memuja Tuhan Yang Maha Esa Memperkuat dan meneguhkan peryataan berlindung pada Triratna Menyatakan tekad mengikuti petunjuk dab jejak Buddha, khususnya dengan melaksanakan Panna, sila dan samadhi; Merenungkan sifat sifat luhur Triratna Mengulang kembali Khotbah khotbah Buddha Mengembangkan cinta kasih, belas kasih, simpati dan keseimbangan batin Berdoa, mengungkapkan harapan, Bersyukur dan melimpahkan jasa atau membagi perbauatan baik kepada makluk lain

1. 2. 3.
4. 5. 6. 7. 8.

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

HUBUNGAN ANTARA SESAMA, MANUSIA DAN LINGKUNGAN


Pandangan Buddhis mengenai hubungan manusia (makluk) dengan lingkungannya tercermin dari ayat Dhammapada 49 Bagai seekor lebah yang tidak merusak bunga, baik warna maupun baunya, pergi setelah meperoleh madu, begitulah hendaknya orang bijaksana mengembara dari desa ke desa. Dalam Agana Sutta digambarkan hubungan timbal balik antara perilaku manusia dan evolosi perkembangan tumbuh tumbuhan. Jenis padi (Sali) yang semula dikenal sebagai butiran yang bersih tanpa sekam, tetapi akhirnya berubah karena campur tangan dan sifat serakah manusia, sehingga akhirnya menjadi butiran butiran padi yang bersekam. (kejadian ini tercermin dalam sikap manusia yang terpusat pada diri manusia yang mengangap bahwa dunia dan isinya disediakan untuknya saja).- individualisme, kapitalisme>< sosialisme dan komunisme membayar kemajuan duniawi dengan permasalahan lingkungan (LH tidak terpelihara) Dlm agama Buddha menghendaki kesimbangan antara pemenuhan kepentingan materi dan Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si. spiritual.

HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN

Usaha menciptakan lingkungan yang baik di bumi akan membawa berkah hingga ke alam kehidupan berikutnya. Hal ini dicontohkan oleh sakka, raja dewa di surga tavatimsa, ia mencapai kebahagiaan itu berkat jasa yg ditimbunya saat hidupdi bumi. Ia senantiasa menghormati orang tuanya, menunjang saudara, melakukan banyak kebaikan. Ia membuat jalan meratakan dan memberishkannya(terdapat 32 laki laki ikut membantunya), mendirikan balai umum, tempat berteduh dan istirahat, menampung orang miskin dan orang sakit, menyediakan air minum maupun mandi,membuat kebun bungga, setelah meninggal dilahirkan di Surga (Dhammapada Atthakata 30)

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

Beberapa Kaidah dan etika Agama Buddha yang berhubungan dengan Kesehatan
UMUM Kita hidup berbahagia bila bebas dari penyakit di antara orang-orang yang terkena penyakit . (Sukha Vagga, Dhammapada 198) Siapa yang merawat orang sakit berarti merawat saya (Bhesajjakhanda Vinaya) Kesehatan adalah keuntungan paling besar (Sukha Vagga, Dhammapada 204) KHUSUS Pandangan terhadap upaya pencegahan (Preventif) Sakit adalah suatu penderitaan (Dhammacakapavattana Sutta) , alngkah baiknya dicegah sedini mungkin . Pandangan terhadap upaya peningkatan . Makan secukupnya sesuai kebutuhan berarti menunjang kesehatan dan aktivitas kerja(Vijjacaranasampano, Buddhanusati).
Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

PERAN DAN FUNGSI AGAMA DALAM KEHIDUPAN


Fungsi Agama untuk merubah tingkah laku yang kurang baik menjadi lebih baik dengan cara berbuat bak Peran Sebagai pencegah tindakan tidak baik, dengan menjalankan sila, samadhi, panna dan melaksanakan 10 paramita.: Beramal, menjalankan Pancasila Budhis, menghindarkan diri dari pemuasan nafsu indera, Khanti, viriya, panna, sacca, adhitthana, metta, dan upekha.
Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

HIKMAH BERGAMA
Umat bergama adalah bagian dari masyarakat yang meyakini dan menjadikan nilai nilai serta norma norma kebenaran sebagaimana yang diajarkan oleh seorang nabi atau guru agung di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

SIKAP HIDUP BERAGAMA


Metta-Cinta Kasih Karunia-Kasih Sayang Mudita-Rasa Simpati Upekha-Keseimbangan batin

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

SIKAP HIDUP BERAGAMA


Disiplin Umat Awam (Pancasila Buddhis) Disiplin dalam keluarga (Sila Dalam Keluarga) Sila Dalam Vihara - Tata Krama Berpakaian, dalam Pikiran, Ucapan, Perbuatan, terhadap Bhikhu dan Bhikhuni Sila dalam masyarakat Menurut Avatamsaka Sutra, seluruh dunia mempengaruhi sebuah pori dan sebuah pori mempengaruhi seluruh dunia. Seluruh makluk mempengaruhi satu tubuh diri sendiri dan setiap orang lain. Hidup adalah milik dari orang yang memelihara atau menyelamatkan, bukan milik orang yang menghancurkan. Manusia harus saling melindungi dengan melindungi diri sendiri, seseorang itu melindungi orang lain. Dengan melindungi orang lain seseorang melindungi dirinya sendiri (samsyuta Nikaya V.168).
Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

AGAMA DALAM KEHIDUPAN


Manusia tidak dapat hidup sendiri, setiap bentuk kehidupan saling bergantungan satu dengan yang lain.Bahkan segala macam benda; bulan, bintang, lautan, pohon, burung, ikan, dan manusia mempunyai ontologis yang sama, mengambil bagian dalam hidup yang satu. Menyadari hal tersebut diperlukan keselarasan.
Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

TOLERANSI BERAGAMA
Kerukunan hidup antar umat Beragama sangat bergantung pada peran tiap individu, umat semua agama tidak diserahkan salah satu agama saja. Sesuai ajaran sang Buddha yg selalu menerapkan ajaran toleransi dengan penganut ajaran lainnya. Salah satu bentuk toleransi Prasasti Raja Asoka Siapapun yg memuji agamanya snediri dan merendahkan agama lain, hanya akan merendahkan agamanya sendir. Kerukunan anata umat beragama atau kepercayaan patut dihargai. Hendaknya kita mendengar dan memahami agama yang baik dari agama lain.

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

ETIKA DAN KAIDAH BERAGAMA DENGAN KESEHATAN


Etika beragama dalam kehidupan sehari hari
A. Prinsip Kehidupan : Sila (Kemoralan), Samadhi (Pengembangan batin), Panna (kebijaksanaan), melaksanakan sepuluh paramita (kebajikan) yang terdiri dari : Beramal Latihan moral (Pancasila Budhis) Menghindari diri dari nafsu indera Sabar dan tabah dlm menghadapi kehidupan (khanti) Viriya Panna Sacca Adhitthana Metta Upekha
Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

ETIKA AGAMA DLM KEHIDUPAN SEHARI - HARI


B. Falsafah Agama Buddha : Janganlah melakukan kejahatan, berbuatlah kebaikan dan bersih hati dan pikiran Metta Cinta kasih kepada semua makluk (Universal) C. Sumber Ajaran Sumber ajaran Agama Buddha adalah Kitab Suci Tipitaka/ Tripitaka berarti tiga keranjang yang terdiri dari : 1. Vinaya Pitaka : Peraturan untuk para Bhiku dan bhikuni 2. Sutta Pitaka : Uraian khotbah Sang Buddha mulai dari Khotbah yang terpanjang sampai yang terpendek berisi 21000 pokok bahasan 3. Abhidhamma Pitaka : Berisi tentang uraian filsafat dan ilmu jiwa Agama Buddha, hakekat sesungguhnya dari segala sesuatu baik batin/materi berisi 42000 pokok bahasan
Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

KAIDAH/ETIKA AGAMA DENGAN KESEHATAN

1. 2. 3. a.

b.

UMUM Kita hidup berbahagia bila bebas dari penyakit di antara orang orang yang terkena penyakit . (Sukha Vagga, Dhammapada 198) Siapa yang merawat orang sakit berarti merawat saya (Bhesajjakhanda Vinaya). Kesehatan adalah keuntungan yang paling besar (Sukha Vagga, Dhammapada 204). Pandangan terhadap upaya pencegahan (Preventif) Sakit adalah suatu penderitaan. (Dhammacakkappavatana Sutta), alangkah baiknya dicegah sedini mungkin. Pandangan terhadap upaya peningkatan. makan secukupnya sesuai kebutuhan berarti menunjang kesehatan dan aktivitas kerja (Vijjacaranasampanno,Buddhanusati).
Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

KAIDAH/ETIKA AGAMA DENGAN KESEHATAN


a. Khusus Pandangan terhadap ibu hamil Peristiwa hamil dan melahirkan sebaiknya dibatasi, karena hamil dan melahirkan adalah penderitaan yang berat(Maha Tanhasankaya Sutta). jarak kehamilan yang terlapau dekat menyebabkan terlantarnya pemeliharaan dan makanan anak tersebut ( manggala Sutta) Pandangan terhadap bayi, anak balita, sebagai generasi penerus. Merawat anak adalah salah satu berkah mulia ( Manggala Sutta). Pandangan terhadap Gisi Makan secukupnya dan bergisi adalah salah satu perilaku yang baik.(Bhojane Matannuta, Caranasampanno, Buddhanusati). Makanan berarti untuk memberikan tenaga dan kelangsungan hidup (Pacca Vekhana) Pandangan terhadap kesehatan lingkungan Saya tidak akan buang air besar , buang air kecil atau meludah pada tanaman tanaman hijau dan ke dalam air (yang digunakan umum) (Bhikkhu Patimokha: Sekhiyavatta No. 74,75).
Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

b.

c.

d.

KAIDAH / KEYAKINAN AGAMA TERHADAP MANUSIA


Pengertian Manusia: manusia hanyalah lima kelompok komponen makluk hidup yang masing masing komponen berbeda, namun tidak dapat dipisah-pisahkan satu dengan lainnya, yaitu kelompok kelompok : Jasmani, perasaan, pencerapan, bentuk bentuk pikiran dan kesadaran.
Makluk hidup termasuk manusia adalah jalinan kegiatan yang saling berkaitan dari jasmani rohani, satu keseluruhan jiwa dan raga, sehingga selalu terdapat dua aspek hidup atau bidang kegiatan yang berlainan dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. (jasmani (Rupa khanda, fisikal), (Rohaniah ( Nama Kahnda, moral spiritual).
Jasmani Manusia terdiri dari Panca Maha Bhuta, lima unsur yang dapat berkembang yaitu : Pathavi dhatu, Unsur eksistensi yg menyebabkan kepadatan disebut dengan lambang tanah Apo dhatu, unsur tarik menarik (kohesi) disebut dengan lambang air Tejo dhatu, unsur panas, kalorisitas, disebut dengan lambang api. Vayo dhatu, unsur gerak disebut dengan lambang angin Akasa dhatu, unsur ruang dimana keempat unsur lainnya berada disebut lambang ruang.

KOMPONEN PENTING DLM DIRI MANUSIA


1. 2. 3. 4. 5.

Kesehatan adalah salah satu komponen dari lima unsur yang diperlukan dalam perjuangan hidup , sebagaimana tersurat dalam Anguttara Nikaya V, 53, dan 135, yaitu keyakinan Buddha, sehat dan sejahtera, jujur, senantiasa bersemangat aktif dan diberkahi pengertian mengenai timbul dan lenyapnya sesuatu.

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

TUGAS MANUSIA DENGAN AGAMA

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

PROSES KEJADIAN MANUSIA MENURUT AGAMA


Kejadian Bumi dan Manusia menurut pandangan Buddhis adalah berlangsung sangat lama sekali . Proses kejadian ini merupakan suatu evolusi, (tidak seperti evolusinya Darwin), hal ini seperti dalam uraian berikut : Kejadian Bumi disebutkan secara singkat dalam Mahaparinibbana Sutta, ketika sang Buddha menerangkan tentang Delapan sebab gempa Bhumi kepada Bhikkhu Ananda, sebagai berikut : Bumi yang sangat luas ini terbentuk dari zat zat cair, zat cair terbentukd ari udara, dan udara dari angkasa Selanjutnya dalam proses pengerasan bumi dari zat cair ke padat, manusia muncul di bumi ini adalah banyak sekali jumlahnya. Proses terbentuknya bumi dan manusia yang muncul di bumi diuraikan oleh Sang Buddha dalam Aganna Sutta, Patika Sutta dan Brahmajala Sutta, yang merupakan bagian dari Digha Nikaya, Sutta Pitaka. Aggana Sutta Vesetha, terdapat suatu waktu, cepat atau lambat, setelah berselang suatu masa yang lama sekali, ketika bumi mulai terbentuk kembali, ketika hal ini terjadi, makluk makluk yang meninggal di Alam Abhasara (Alam Cahaya), biasanya terlahir kembali di Bumi sebagai manusia. Mereka hidup dari ciptaan batin (mano maya), diliputi kegiuran, memiliki tubuh yang bercahaya, melayang layang diangkasa dan hidup di dalam kemegahan. Mereka hidup seperti di dalam masa yang lama sekali. dst.

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

PEDOMAN MENCIPTAKAN KELUARGA BERDASARKAN AGAMA


Dalam Pesta perkawinan umat di Jambudipa, Sang Buddha bersabda Kebahagiaan terbesar yg dapat dirasakan manusia adalah perpaduan dari pernikahan yang mengikat dua hati yg saling mencintai menjadi satu . Tetapi masih ada kebahagiaan lain yang lebih besar, yaitu mencapai kebenaran . Kematian dpt menyebabkan suami istri terpisah, tetapi kematian tidak dpt menggangu orang yang telah mencapai kebenaran. Maka menjadi kewajiban manusia untuk bukan hanya melakukan pernikahan jasmani, tetapi juga rohani. Tujuan perkawinan adalah ikatan lahir dan batin antara Pria dan wanita dengan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, untuk mencapai kebahagian sekarang maupun kehidupan yang akan datang. Dalam Nakulapitar Vagga Jika suami istri mempunyai niat yg kuat utk saling membahagiakan baik dalam kehidupan yg sekarang maupun dlm kehidupan yg akan dtng, syarat utama yg harus dipahami, suami sitri harus mempunyai sadha vanta, yakni sama sama mempunyai keyakinan yg teguh thd TriRatna. Disamping itu masing masing hendaknya melaksanakan sila, bermurah hati, dan bijaksana. Kebahagiaan suatu perkawinan Kebahagiaan dapt dibayangkan oleh seseorang, adalah kebahagiaan perkawinan yg dijalin oleh cinta kasih dan kasih sayang. Tetapi disamping kebahagiaan yg dapt dinikmati dlm kehidupan perkawinan masih ada kebahagiaan yg lebih tinggi yaitu kebahagiaan perkawinan di dalam dhamma.
Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

PEDOMAN MENCIPTAKAN KELUARGA BERDASARKAN AGAMA


Kewajiban Suami Menyokong dan merawat ayah dan ibu, Membahagiakan anak dan istri, Pekerjaan yg bebas dari keruwetan, Itulah berkah utama,(Khuddaka Patha,hal 13). Lima kewajiban seorang Suami (Sigalovada Sutta) 1. Menghrmati istrinya, 2. Bersikap lemah lembut thd istrinya, 3 Bersikap setia thd istrinya, 4.memberikan kekuasaan tertentu kepada istrinya, 5. Memberikan atau menghadiahkan perhiasan kepada istrinya. (Digha Nikaya III,190). Anggutara Nikaya IV,283 Seorang suami sebagai kepala keluarga wajib menghindarkan 4 macam apayamukha (sebab sebab yang membawa keruntuhan) : 1. Suka mengoda wanita lain, 2. Suka bermabuk mabukan, 3. Suka berjudi, 4. Suka bergaul dg orangjahat dan akrab dg orng jahat. Dst (Anggutara Nikaya IV, 281) ,( Samsyuta Nikaya, I, 215)

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

Kewajiban Istri
Atas Perlakuan yg diterimanya dari seorang suami yg baik, berdasarkan Sigalovada Sutta maka seorang isteri yg mencintai suaminya mempunyai kewajiban sbb : 1. Melakukan semua tugas kewajibannya dg baik,2. Bersikap ramah kpd keluarga dari kedua belah pihak, 3. Setia kepada Suami, 4. Menjaga baik baik barang barang yg dibawa olh suaminya, 5. Pandai dan rajin dlm melaksanakan semua pekerjaan. (Digha Nikaya III, 90) Adalah merupakan hal yg pantas dipuji apabila setiap istri berusaha memenuhi 5 ciri istri yg sempurna : 1. Bangun lebih dahulu dari suaminya, 2. Pergi tidur setelah suami tidur, 3. Selalu mematuhi perintah suami, 4. Selalu bersikap ramah dan sopan, 5. Dari mulut hanya keluar kata kata yg ramah. dst KEWAJIBAN ORANG TUA THD ANAK Sesuai dg sigalovada Sutta maka orang tua mempunyai kewajiban thd anaknya sbb : 1. Mencegah anak berbuat jahat 2. Menganjurkan anak berbuat baik 3. Memberikan pendidikan profesional kepada anak 4. Mencarikan pasangan yg sesuai utk anak 5. Menyerahkan harta warisan kepada anak pd saat yang tepat. Dst

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

TANGGUNG JAWAB ORANG TUA THD ANAK Menurut Sang Buddha tdp 4 lapangan yg utama utk menanamkan jasa kebajikan, 1. Adalah para Buddha, 2 para Arahat, 3. Ibu dan terkir adalah Ayah. Barang siapa yg memperlakukan dg buruk , ibu, ayah dan samasambuddha, Sang Tatagatha serta para pengikutnya, sebenarnya telah menimbun banyak bibit penderitaan, karena siapapun yg mengabaikan orang tuanya dlm hidup ini, akan dicela oleh para bijaksana, dan dalam kelahiran kelahiran selanjutnya, Ia akan menderita sengsara di alam neraka. Barang siapa yang telah memperlakukan dengan baik, Ibu, ayah dan sammasambuddha, sang Tatagatha serta para pengikutny, sebenarnya telah menimbun banyak bibit kebajikan, karena siapapun yg berbuat bajik kepada orang tuanya dalam hidup ini, akan dipuji oleh para bijaksana, dan dalam kelahiran kelahiran selanjutnya, Ia akan hidup berbahagia di alam lam surga. Dst

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

Pandangan agama thd Kesehatan


Kesehatan Keluarga Berencana Hendaknya dalam memilih cara KB yg diprgramkan dan dipilih tidak bertentangan dengan sila, sila adalah tata hidp yang bermoral, yg dibangun atas dasar kasioh. Pancasila agama Buddha merupakan disiplin akhak yg mnimal dijalankan umatnya. Salah satunya Panatipata Veramani Sikkhapadang Samadiyami kami berjanji untuk menghindari pembunuhan.. Anak laki laki /Perempuan sama saja Anak perempuan oh tuan raja, akan menjadi keturunan yang lebih baik daripada seorang laki laki (Samsyuta Nikaya, 1 , 83) Pertimbangan kesehatan dan perawatan diri Kesehatan adalah anugrah yg terbesar, kepuasan adalah kekayaan yg terbesar, kepercayaan adalah persaudaraan yg terbaik, nibana adalah kebahagiaan yg tertinggi. Pertimbangan kesejahteraan Sosial ekonomi Kebebasan merencanakan dan memilih. Dst dst

Hesti Sadtyadi,S.E.,M.Si.

Anda mungkin juga menyukai