Anda di halaman 1dari 53

PLENO

PEMICU 1
Kelompok DK 2

Nama Anggota

Wenny Rupina I11111067


Riyan Wirawan I11112052
Jonathan Martino S. Pakpahan I1011131015
RR. Syarifah Rafiqah Sri W. A. I1011131021
Fida Alawiyah I1011131027
Asjat Gapur I1011131035
Ega Kusuma Anindhita I1011131050
Abidah Bazlinah Dermawan I1011131055
Dendy Frannuzul Ramadhan I1011131065
Agung Prasetyo I1011131069
Cindy Christianti I1011131077

Pemicu
Seorang mahasiswa kedokteran
sedang duduk di taman. Ia
mengamati kulit dan rambut
orang yang berlalu lalang dari
berbagai usia, gender, dan ras.
Ia mengamati tampak
perbedaan tekstur dan warna
yang jelas pada kulit dan rambut
mereka.

Klarifikasi dan
Definisi
Tidak ditemukan klarifikasi dan
definisi

Kata Kunci
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)

Kulit
Rambut
Perbedaan tekstur
Perbedaan Warna
Usia
Gender
Ras

Rumusan Masalah
Mengapa terdapat
perbedaan tekstur dan
warna kulit serta rambut
dari berbagai ras, gender
dan usia?

Analisis Masalah

Hipotesis
Perbedaan tekstur dan warna
kulit serta rambut disebabkan
oleh proses melanogenesis,
penuaan serta aktivitas dari
kelenjar kulit yang dipengaruhi
oleh faktor instrinsik dan
ekstrinsik.

Learning Issue
1.
2.

Embriogenesis kulit
Histologi
a.
b.

3.

Kulit
Turunan kulit

Biokimia kulit
a.
b.
c.

Protein penyusun kulit


Proses pembentukan vit. D
Pengaruh hormonal kulit

(1)

Learning Issue
4.

Fisiologi
a.
b.
c.
d.
e.

5.

Fungsi kulit
Proses penuaan
Melanogenesis
Aktivitas kelenjar kulit
Proses keratinisasi

Modifikasi kulit
a.
b.
c.

Rambut
Kuku
Kelenjar kulit

(2)

Learning Issue
6.
7.
8.

Jenis-jenis kulit
Nutrisi kulit
Faktor yang mempengaruhi tekstur
dan warna kulit serta rambut
a.
b.

9.
10.

(3)

Instrinsik
Ekstrinsik

Penyebab kulit dan rambut kering


Mekanisme kulit kering

Learning Issue
11.
12.

13.

14.

(4)

Perawatan kulit
Pengaruh ras terhadap perbedaan
tekstur dan warna kulit serta
rambut
Pengaruh usia terhadap perbedaan
tekstur dan warna kulit serta
rambut
Pengaruh jenis kelamin terhadap
perbedaan tekstur dan warna kulit

1. Embriogenesis

Cakram mudigah memisah dari yolk sac


Mesenkim terbentuk dari somit menjadi
tubuh embrio yang berdimensi tiga
Embrio mendapatkan selubung
ektoderm di semua sisinya,
berhubungan dengan amnion melalui tali
pusat.
Lapisan epitel selubung (peridermis)
mula-mula hanya terdiri atas satu lapis

Cont

Mesenkim menginduksi diferensiasi


lebih lanjut untuk setiap daerah
tubuh.
Selanjutnya, pertumbuhan rambut,
pembentukan pigmen dan distribusi
kelenjar.

Cont

Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C, editors. Rooks Textbook of Dermatology, 4 Volume Set.
8 edition. Chichester, West Sussex, UK; Hoboken, NJ: Wiley-Blackwell; 2010. 4432 p.

Cont

Gambar Pembentukkan kulit pada tahap perkembangan A. 5 minggu, B. 7 minggu, C. 4 bulan, D. Lahir

PhD TWS. Langmans Medical Embryology. Twelfth edition. Philadelphia: LWW; 2011.

2. Histologi
a)

Kulit

Mescher AL. Histologi Dasar Junqueira: Text & Atlas. 12th ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
2011.

Cont
I.

Epidermis

Lapisan tanduk (stratum


corneum), merupakan lapisan
epidermis yang paling atas
. Lapisan bening (stratum
lucidum), terletak tepat di bawah
lapisan tanduk
. Lapisan berbutir (stratum
granulosum),Bloom,
tersusun
oleh
sel-sel
Fawcett. Buku
Ajar Histologi.
.

Jakarta: EGC;2002

Cont
Lapisan bertaju (stratum spinosum),
disebut juga lapisan malphigi
Lapisan benih (stratum
germinativum atau stratum basale),
merupakan lapisan terbawah epidermis

II.

Dermis
Hipodermis

III.

Bloom, Fawcett. Buku Ajar Histologi. Jakarta:


EGC;2002

Cont
b)

Turunan Kulit
a.

Rambut

Mescher AL. Histologi Dasar Junqueira: Text & Atlas. 12th ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;

Cont
b. Kelenjar Sebasea

Eroschenko VP. Atlas Histologi Difiore: Dengan Korelasi Fungsional. 11th ed. Jakarta: EGC; 2010.

Cont
c. Kelenjar keringat
1) Kelenjar keringat ekrin
.
.

2)

Sekresi cairan bening, 95 97 persen air


Mineral (garam, sodium klorida, granula minyak,
glusida dan sampingan metabolism seluler)

Kelenjar keringat apokrin


.

Di daerah ketiak, puting susu, pusar, daerah


kelamin, sekitar dubur
Sekresi cairan agak kental, berwarna keputihputihan serta berbau khas pada setiap orang
Eroschenko VP. Atlas Histologi Difiore: Dengan Korelasi Fungsional. 11th ed.

Cont

Gambar histologi kelenjar keringat. (a) Kelenjar keringat ekrin. (b) Kelenjar keringan
apokrin
Mescher AL. Histologi Dasar Junqueira: Text & Atlas. 12th ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;

Cont
d. Kuku
Kuku terbentuk dari sel-sel terkeratinasi
dan memiliki beberapa segmen
anatomis kunci, yaitu:
1. akar kuku atau matriks, yang bermula
pada bagian dasar dari kuku.
2. lempeng kuku, yang terbentuk saat selsel matriks berubah dan menjadi sel-sel
pipih bertanduk dengan tingkat
perlekatan yang tinggi.
Mescher AL. Histologi Dasar Junqueira: Text & Atlas. 12th ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
2011.

3. Biokimia
a)

Protein penyusun kulit

Keratin
Kolagen
Elastin
Melanin

senberg G, Simmons W. The Extracellular Matrix. 6th ed. Philadelphia: Principle of Medical
Biochemistry; 2006.

Cont
b)

Proses pembentukan vit. D

Vitamin D berasal dari provitamin 7 dehydrocholesterol yang terlatak di


permukaan kulit.
Vitamin D dengan menggunakan
bantuan sinar matahari (UV-B) akan
diubah
menjadi
vitamin
D3
(Cholecalcipherol), dan dari konsumsi
makanan sehari-hari berupa vitamin
D2 (Ergocalcipherol).
Holick M. Vitamin D deficiency. N Engl J Med.
2007;357:26681.

Cont
UV radiation
Epidermal cells

7-dehydrocholesterol
Bone maintenance &
growth

Cholecalciferol/vitamin D3
liver
intermediary products

hormone calcitriol

kidneys

Absorption of calcium &


phosphorus by the small
intestine
Holick M. Vitamin D deficiency. N Engl J Med. 2007;357:26681.

Cont
c)

Pengaruh hormonal kulit


Hormon-hormon yang berpengaruh
terhadap kulit dan rambut :
MSH
. ACTH
. Esterogen
. Progesteron
. Tiroksin
. Kortikosteroid
.

Damayanti N, Listiawan MY. Fisiologi dan Biokomia Pigmentasi Kulit.


Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 2004;16(2): 156-62.

4. Fisiologi
a)
..
..
..
..
..

Fungsi kulit
Proteksi
Termoregulasi
Resevoir darah
Sensasi kutaneus
Sintesis vitamin D

1. Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C, editors. Rooks Textbook of Dermatology, 4 Volume


Set. 8 edition. Chichester, West Sussex, UK; Hoboken, NJ: Wiley-Blackwell; 2010. 4432 p.
2. Tortora GJ, Derrickson BH. Principles of Anatomy and Physiology. 13th edition. Hoboken, NJ:

Cont
b)

Proses penuaan
Kulit :
. kekenduran pada kulit
. keriput
. neoplasma jinak
Rambut :
. alopecia
. rambut berubah abu-abu.
Gawkrodger DJ. Dermatology. Edinburg: Churchill
Livingstone; 2003.

Cont
Secara histologi :
epidermis menipis (berkurangnya pola rete
ridge dan reduksi jumlah melanosit dan sel
Langerhans)
dermis menipis (berkurangnya proteoglikan)
Secara fungsi :
kurang elastis
tahanan terhadap jejas, iritasi dan infeksi
melemah
perbaikan jaringan menjadi lebih lambat
Gawkrodger DJ. Dermatology. Edinburg: Churchill
Livingstone; 2003.

Cont
Gambaran morfologi:
kulit kering
permukaan kulit kasar dan bersisik
kulit kendur dan menggelantung
dengan kerutan dan garis-garis
lebih jelas
gangguan pigmentasi kulit
Gawkrodger DJ. Dermatology. Edinburg: Churchill
Livingstone; 2003.

Cont
Penuaan disebabkan oleh :
penurunan jumlah fibroblast
sehingga jumlah serat elastin turun
jaringan kolagen menjadi kendur
dan serat elastin kehilangan daya
kenyalnya
tulang dan otot yang atrofi sehingga
jaringan lemak subkutan berkurang
Gawkrodger DJ. Dermatology. Edinburg: Churchill
Livingstone; 2003.

Cont
c)

Melanogenesis
Tirosin, dibentuk di hati dari hidroksilasi
asam amino fenilalanin di bawah pengaruh
fenilalanin hidroksilase, substrat ditemukan
di melanosit.
Neuromelanin dibentuk dari tirosin
menggunakan enzim yang berbeda, tirosin
hidroksilase, yang tidak ditemukan di
melanosit.

1. Tortora GJ, Derrickson BH. Principles of Anatomy and Physiology. 13th edition.
Hoboken, NJ: Wiley; 2011. 1344 p.
2. Hunter J, Savin J, Dahl M. Clinical Dermatology. 3rd ed. Malden: Blackwell Science Ltd.

Cont

Melanin dibentuk di melanosom, partikel


kecil berukuran sekitar 0,1 x 0,7 m
melanosom yang telah termelanisasi
sepenuhnya akan menembus prosesus
dendritik melanosit untuk dimasukkan ke
keratinosit sekitarnya dan diendositosis di
endolisosom (kompleks melanosom) dan
didistribusikan ke seluruh sitoplasma.

1. Tortora GJ, Derrickson BH. Principles of Anatomy and Physiology. 13th edition.
Hoboken, NJ: Wiley; 2011. 1344 p.
2. Hunter J, Savin J, Dahl M. Clinical Dermatology. 3rd ed. Malden: Blackwell Science Ltd.

Cont
d)
1.

2.

3.

Aktivitas kelenjar kulit


Kelenjar keringat Ekrin, dikendalikan
oleh sistem saraf simpatis
Kelenjar keringat apokrin, aktif saat
pubertas, dikontrol oleh serabut saraf
adrenergik
Kelenjar sebasea, kaya lemak (sebum)
mengalir melalui duktus masuk ke
dalam folikel rambut
Graham R, Burns T. Dermatology. 8th ed. Jakarta: Erlangga Medical
Series; 2005. 3-7 p.

Cont
e)

Proses keratinisasi
Proses keratinisasi dimulai di lapisan
dasar dari epidermis kemudian akan
berlanjut keatas sampai keratinisasi
penuh telah terjadi di stratum
korneum.
Fungsi dan tujuan dari keratinisasi
ini sendiri adalah untuk membentuk
stratum korneum.

Anderson B. The Netter Collection of Medical Illustrations Integumentary System. 2nd ed. Philadelphia, PA: Saunders; 2012.

Cont

Anderson B. The Netter Collection of Medical Illustrations Integumentary System. 2nd ed. Philadelphia, PA: Saunders; 2012.

5. Modifikasi
Kulit
a)

Rambut

Sadler T. Langmans Medical Embriology. 12th ed. Philadelphia: Lippincott


Williams & Wilkins; 2012.

Cont
b)

Kuku

lempengan keratin transparan dari


invaginasi epidermis pd dorsum falang
terakhir jari
. hasil pembelahan sel di dalam matriks
kuku tertanam dalam pada lipatan kuku
bagian proksimal yg tampak hanya
sebagian yang seperti bulan separuh
(lunula) berwarna pucat pada bagian
bawah Graham
kukuR, Burns T. Dermatology. 8th ed. Jakarta: Erlangga Medical
.

Series; 2005. 3-7 p.

Cont

Graham R, Burns T. Dermatology. 8th ed. Jakarta: Erlangga Medical


Series; 2005. 3-7 p.

Cont
c)

Kelenjar kulit
Kelenjar keringat
. Ekrin
. Apokrin
. Kelenjar seruminosa
. Kelenjar mammae
. Kelanjar sebasea
.

Sloane E. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: Penerbit


Buku Kedokteran EGC; 2003.

6. Jenis-jenis kulit

Tortora GJ, Derrickson BH. Principles of Anatomy and Physiology. 13th edition. Hoboken, NJ:

Cont
Menurut sumber lain, kulit digolongkan
menjadi :
1) kulit normal
2) berminyak
3) berminyak sensitive (sensitife oily skin)
4) kombinasi (campuran)
5) Kering
6) kering sensitive
7) kulit gersang
James W, Berger T, Elston D. Andrews Diseases of the Skin Clinical
Dermatology. 10th ed. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2006.

7. Nutrisi Kulit

Makronutrien
Karbohidrat
Protein
Lemak

Mikronutrien:
selenium, beta-carotene, vitamin A,
C dan E, zinc serta air
Anderson B. The Netter Collection of Medical Illustrations Integumentary System. 2nd ed. Philadelphia, PA: Saunders; 2012.

Mempengaruhi Warna
dan Tekstur Kulit serta
Rambut
Faktor Instrinsik :

Faktor Ekstrinsik :

Keturunan

Radikal Bebas

Kesehatan

Sinar Matahari

Daya Tahan

Hormon

Kelembaban Udara

Sinar Ultraviolet

Obat-obatan

Kosmetika

Genetik

Stres

Ras

Menoupause

Kejiwaan

Kurang Tidur

1. Gawkrodger DJ. Dermatology. Edinburg: Churchill Livingstone; 2003


2. Vierkotte A, Jean K. Environmental Influences on SkinAging and Ethnic-Spesific Manifesta
Derm Endocrinol. 2012;4(3):22731

9. Penyebab Rambut dan


Kulit Kering

Penyebab kulit kering:


1) Ketidakmampuan kulit dalam menjaga
kelmbaban
2) Radiasi sinar UV
3) Deterjen
4) Aseton
5) Berendam terlalu lama
6) Perubahan struktur kulit (pd org tua)
Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, Wolff K.
Fitzpatricks Dermatology on General Medicine. 8th ed. New York: Mc

Cont
Penyebab rambut kering:
1) Mencuci rambut (bersampo) secara
berlebihan
2) Meggunakan pengering rambut secara
berlebihan
3) Kondisi lingkungan yang kering
4) Malnutrisi
5) Kurangnya aktivitas kelenjar tiroid dan
paratiroid

Habif T. Clinical Dermatology. 5th ed. Philadelphia: Mosby Elsevier;


2009

10. Mekanisme Kulit


Kering

Kulit kering (dry skin) atau xerosis didefinisikan


untuk
menggambarkan
hilangnya
atau
berkurangnya kadar kelembaban stratum korneum.

Kulit tampak dan terasa sehat apabila lapisan


luarnya mengandung 10% air.

Peningkatan Trans Epidermal Water Loss (TEWL)


yang menyebabkan kulit kering dikarenakan adanya
gangguan pada kulit yang menyebabkan banyaknya
air yang menguap ke permukaan kulit.
1. Light D. Cell, Tissues, and Skin. Philadelphia: Chelsea House Publishers;
2004

11. Perawatan Kulit


Kering
Beberapa cara perawatan kulit
kering adalah dengan:
a. Pembersih kulit
b. Pelembab kulit
c. Pemakaian bedak
d. Pelindung kulit (SPF)

1. Draelos J. Skin care maintenance product in Atlas of cosmetic dermatology,. New


York: Churcill Livingston; 2000. 77-82 p
2. Draelos J. Cosmeceuticals Procedures in Cosmetic Dermatology. 1st ed. New York:

12. Perbedaan Tekstur dan


Warna Kulit serta Rambut
Antar Ras

Di antara ras-ras tidak ada perbedaan jumah


melanosit.
Melanosom besarnya kurang dari 1 mikron
mengalami
degradasi
pada
ras
Eropa
(Kaukasoid), Mongoloid, dan Indian Amerika.
Melanosom yang besarnya lebih dari 1 mikron
dan tunggal, tidak mengalami degradasi pada
ras Negro dan Aborigin.
Latar belakang etnik menghasilkan perbedaanperbedaan pada struktur dan tekstur rambut
kulit kepala.

Sumber: Light, Doughlas.Cell, Tissues, and Skin.Philadelphia : Chelsea H

13. Perbedaan Tekstur dan


Warna
Kulit serta
Rambut antar Usia
Perbedaan tekstur dan warna kulit serta rambut
berkaitan dengan proses penuaan:

Serat kolagen berkurang, kaku (kerutan)


Elastisitas serat elastis berkurang (kerutan)
Jumlah melanosit berkurang
Sistem imun pd kulit berkurang
Folikel rambut kurang aktif
Dinding pembuluh darah tebal
Jaringan lemak subkutan berkurang
Kuku jadi mudah rapuh seiring dengan proses
penuaan

Tortora G, Derrickson B. Principles of Anatomy and Physiology. 13th ed. Hoboken,

14. Perbedaan Tekstur dan


Warna Kulit serta Rambut
antar Jenis Kelamin

Pada dasarnya tekstur kulit yang berbeda


pada pria dan wanita adalah hormon yang
memengaruhinya yaitu:
Testosteron:
meningkatkan ketebalan kulit di seluruh tubuh
dan meningkatkan kekasaran jaringan
subkutan
Esterogen:
membentuk tekstur kulit yang halus dan
biasanya lembut
Guyton A, Hall J. Fisiologi Kedokteran. 11th ed. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2006

Anda mungkin juga menyukai