1. Rambut
Rambut adalah struktur silindris, bertanduk, keras, yang muncul dari folikel rambut
di kulit. Satu bagian rambut menonjol melalui epitel kulit ke permukaan eksterior; bagian
Iainnya tetap berada di dalam dermis. Rambut tumbuh di bagian dasar folikel rambut yang
melebar yaitu bulbus rambut (bulbus pili). Dasar bulbus rambut terindentasi oleh papilla
jaringan ikat (papilla dermalis pili). Papilla ini sangat vaskular dan membawa nutrien
penting untuk sel-sel folikel rambut. Di sini, sel-sel rambut membelah, tumbuh, mengalami
kornifikasi, dan membentuk rambut.(1)
Di setiap folikel rambut terdapat satu atau lebih kelenjar sebasea yang menghasilkan
sekret berminyak yaitu sebum. Sebum terbentuk ketika sel-sel di kelenjar sebasea mati.
Selain itu, terdapat berkas otot polos yaitu musculus arrector pili yang terbentang dari
jaringan ikat di sekeliling folikel rambut hingga stratum papillare dermis. Kelenjar sebasea
terletak di antara musculus arrector pili dan folikel rambut. Musculus arrector pili
dikendalikan oleh sistem saraf otonom dan berkontraksi saat emosi besar, ketakutan, dan
kedinginan. Kontraksi musculus arrector pili menegakkan batang rambut (stipes pili),
menarik kulit ke dalam pada tempat insersi, dan mengakibatkan penonjolan kecil pada
permukaan kulit yang disebut goose bump (merinding}. Selain itu, kontraksi ini memaksa
sebum keluar dari kelenjar sebasea ke dalam folikel rambut dan kulit. Sebum meminyaki
dan memelihara kulit agar tetap licin, kedap air, mencegah kulit kering, dan memberikan
proteksi antibakterial.(1)
suhu tubuh. Kelenjar keringat juga mengeluarkan air, garam natrium, amonia, asam urat, dan
urea.(1)
Kelenjar keringat apokrin (glandula sudorifera apocrina) juga terdapat di dermis dan
terutama terbatas di aksila, anus, dan areola mammae. Kelenjar keringat ini lebih besar
daripada kelenjar keringat ekrin dan duktusnya bermuara ke dalam folikel rambut. Bagian
sekretorik kelenjar membentuk gelungan dan tubular. Berbeda dari kelenjar keringat ekrin,
lumen bagian sekretorik kelenjar melebar, dan sel sekretoriknya berbentuk kuboid rendah.
Serupa dengan kelenjar keringat ekrin, bagian sekretorik kelenjar apokrin dikelilingi oleh sel
mioepitel yang dapat berkontraksi. Kelenjar apokrin mulai berfungsi saat pubertas, ketika
hormon seks mulai dihasilkan. Kelenjar keringat apokrin menghasilkan sekret kental yang
berbau khas dan tidak enak bila diuraikan oleh bakteri.(1)
Gambar 3. Gambar histologi kelenjar keringat. (a) Kelenjar keringat ekrin. (b) Kelenjar
keringan apokrin(2)
Modifikasi Kulit
1. Rambut
Rambut muncul sebagai suatu proliferasi epidermis solid yang menembus dermis
dibawahnya. Di ujung terminalnya, tunas rambut mengalami invaginasi. Invaginasi ini,
papilla rambut, cepat terisi oleh mesoderm tempat terbentuknya pembuluh darah dan ujung
saraf.
Sel-sel dibagian tengah tunas rambut segera berubah bentuk menjadi seperti
gelendong dan mengalami keratinisasi, membentuk batang rambut, sementara sel perifer
berubah menjadi kuboid dan menghasilkan epitel selubung rambut.(3)
Kulit kering didefinisikan sebagai kulit yang memiliki karakteristik warna kusam, tekstur
kasar dan peningkatan jumlah kerutan. Etiologi dari kondisi ini adalah multifaktorial. Tetapi
yang berperan dalam terjadinya kulit kering adalah stratum corneum dan kapasitasnya dalam
menjaga kelembaban kulit.(4)
Selain itu, kulit kering juga dapat disebabkan oleh faktor lain yang berupa radiasi sinar
UV, deterjen, aseton dan berendam terlalu lama. Pada orang tua, kulit kering juga dapat
disebabkan oleh perubahan struktur lapisan kulit (perubahan komposisi lipid stratum corneum
dan perubahan differensiasi epidermal).(4)
Sedangkan rambut kering dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Mencuci rambut (bersampo) secara berlebihan
b. Meggunakan pengering rambut secara berlebihan
c. Kondisi lingkungan yang kering
d. Malnutrisi
e. Kuranggnya aktivitas kelenjar tiroid dan paratiroid(5)
5. Habif TP. Clinical Dermatology. 5th ed. Philadelphia: Mosby Elsevier; 2009.