Kelas : X MIA 1
Tugas : Merangkum Bab 1
Mata Pelajaran : Agama Buddha
BAB 1 : Peranan Macam-Macam Agama dan
Kerukunan Umat Beragama
A.Pengertian “Agama”
Agama dalam KBBI didefinisikan sebagai suatu sistem, prinsip kepercayaan
kepada tuhan (dewa sebagainya) dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-
kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu.
Agama dalam Buddha Dhamma lebih dikenal dengan sebutan Sasana atau
Dhamma secara harfiah berarti kebenaran atau kesunyataan.
Agama Buddha sering disebut Buddha Dhamma atau Buddha Sasana, yaitu
ajaran yang mengantarkan seseorang yang melaksanakannya agar hidup bahagia di
dunia, mati di surga dan tujuan usahanya berhasil, orang akan mencapai tujuan
akhir umat Buddha yaitu Dhamma.
Buddha Dhamma adalah Dhamma yang diajarkan oleh Buddha, yaitu agama
yang pada hakekatnya mengajarkan hukum-hukum abadi, pelajaran tata susila
yang mulia ,ajaran agama yang mengandung paham-paham filsafat yang
mendalam, yang merupakan keseluruhan dan yang tak dapat dipisah-pisahkan.
B.Peranan Agama-Agama
Setiap agama mempunyai peranan yang sangat penting dalam mewujudkan
persatuan dan kesatuan bangsa, serta kedamaian hidup bermayarakat, berbangsa
dan bernegara. Agama Buddha sebagai agama yang hidup dan berkembang di
bumi Indonesia bahkan sejak jaman dahulu sebelum Indonesia merdeka.
Agama Islam diajarkan oleh Nabi Muhammad S.A.W. dari Arab Saudi, kitab
sucinya Alqur’an dan tempat ibadahnya Mesjid.
Agama Kristen Katolik diajarkan oleh Yesus Kristus dari Yerussalem, kitab
sucinya Injil dan tempat ibadahnya Gereja.
Agama Hindu diajarkan oleh para Brahmana, kitab sucinya weda dan
tempat ibadahnya Pura
Agama Buddha diajarkan oleh Buddha Gotama, berasal dari suku sakya
Kerajaan Kapilavatthu di India, dengan kitab sucinya Tipitaka berbahasa Pali dan
Sanskerta, dan tempat ibadahnya di Vihara, Cetiya, Arama, Pagoda, dan Kuil.
Ibadahnya disebut dengan Puja Bakti, dan Biasanya dilaksanakan sesuai dengan
kesepakatan bersama oleh umat pada setiap vihara atau cetiya.
1. Kerukunan Intern Umat Beragama, artinya harus ada kerukunan dalam suatu
agama itu sendiri.
2. Kerukunan Antar Umat Beragama, artinya terdapat kerukunan antar satu
agama dengan agama lainnya yang diakui pemerintah
3. Kerukunan Antar Uma Beragama dengan Pemerintah, atinya terdapat
kegiatan-kegiatan suatu agama tidak boleh ertentangan dengan peraturan
dan kebijaksanaan pemerintah.
2. Inklusivisme
Istilah ini berarti mencakup atau tebuka. Orang-orang yang terbuka dapat
disebut sebagi orang-orang yang memiliki sikap ini, kenyataan diluar
lingkungannya ditolak, melainkan dicakup, diakui, diperhitungkan keberdaannya,
dan diberi perhatian bukan untuk menghilangkan tetapi untuk menghargainya.
Memang tidak semua kebenaran atau nilai-niali yang ada dalam suatu agama
dapat seluruhnyadiserap oleh kelompok budaya lain, tetapi terdapat kebenaran
yang sangat khas, yang menjadi milik suatu agama, dan di batas inilah manusia
diharapkan mengembangkan sikap Paralelismenya, untuk menerima bahwa
terdapat perbedaan yang harus tetap dihormati dan tidak begitu saja mengambil
alih, tetap menghormati mereka yang berasal dari agama lain yang berbeda
darinya.
4. Utuh Terbuka
Sikap Utuh Terbuka ini adalah sikap menghormati orang dan budaya lain, serta
sekaligus juga tradisi mereka sehingga nilai-nilai budaya itu tidak hanya menjadi
prinsip-prinsip tetapi menjadi penghayatan yang membentuk tradisi, sikao ini
merupakan perkembangan sikap inklusivisme dan pluralisme.
Keempat sikap dan cara berfikir diatas dapat dipandang sebagai sebuah proses.
Hal ini menyebabkan siapa saya yang berusaha untuk berkuasa dalam
mempertahankan kekuasaannya dengan mempergunakan cara memecah belah,
yang dapat mempengaruhi bentuk dan wujud dari hubungan antar umat beragama,
yakni :