Anda di halaman 1dari 10

AGAMA DAN ILMU PENGETAHUAN

Ibu Lathifatul Masruroh


Dosen Pengampu Matkul : Pengantar Bimbingan Konseling
Email: latifah.hidayat10@gmail.com

Bayu Aji Laksono


Mahasiswa Fakultas Agama Islam Prodi BKPI
Email; bayuajilaksono610@gmail.com

Abstrak :

Agama dan ilmu pengetahuan adalah konsep yang kompleks dan beragam.
Abstraksi adalah proses mengidentifikasi dan memisahkan elemen penting dari
suatu konsep atau fenomena, sedangkan agama dan ilmu pengetahuan adalah
domain pengetahuan yang berbeda. Agama dapat merujuk pada pemahaman
konseptual atau filosofis tentang agama yang melibatkan pemisahan elemen-
elemen agama dari konteks historis atau budaya tertentu. Ini dapat melibatkan
penekanan pada prinsip-prinsip umum atau universal dalam agama, Seperti
kepercayaan pada kekuatan yang lebih tinggi atau etika moral. Ilmu pengetahuan,
di sisi lain, berkaitan dengan pemisahan konsep-konsep ilmiah dari detail teknis
atau konteks spesifik. Ini melibatkan mengidentifikasi prinsip-prinsip umum atau
teori yang mendasari ilmu pengetahuan dan menerapkannya pada berbagai bidang
atau disiplin ilmu1

Kata Kunci: Agama, Ilmu Pengetahuan

1
The Relationship Between Science and Religion" Artikel yang membahas hubungan
antara Agama dan Ilmu Pengetahuan

0
PENDAHULUAN
Pada dasarnya ajaran Islam mengandung ajaran yang absolut, sudah umum
dipandang bersifat statis, dan dengan demikian tidak sejala bahkan bertentangan
antara agama yang bersifat statis dan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
bersifat dinamis.
Ilmu pengetahuan dan teknologi terutama pada zaman modern ini,
mengalami banyak perubahan dan sangat cepat, sedang agama bergerak dengan
lamban sekali, karena itu terjadi ketidak harmonisan antara agama dan ilmu
pengetahuan serta teknologi. Pertentangan itu terjadi bukan hanya antara agama
dan ilmu pengetahuan, tapi juga antara agama dan ideologi yang dihasilkan oleh
pemikiran modern yang erat hubungannya dengan kemajuan yang dicapai
dalam ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Semua ini menimbulkan nilai-
nilai baru yang tidak sedikit diantaranya bertentangan dengan nilai-nilai lama
yang dipertahankan oleh agama. Dampak lebih jauh dari pertentangan ini
terutama di dunia yang sedang berkembang termasuk negara kita Indonesia
yang masih mencari-cari atau memantapkan identitasnya dapat menimbulkan
instabilitas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.2
Suatu hal yang paling memilukan dialami umat Islam seluruh dunia dewasa
ini adalah ketinggalan dalam persoalan ilmu pengetahuan dan teknologi,
padahal untuk kebutuhan kontemporer, kehadiran IPTEK merupakan keharusan
yang tidak dapat ditawar, terlebih-lebih IPTEK dapat membantu dan
mempermudah manusia dalam memahami kekuasaan Allah swt. dan
melaksanakan tugas kekhalifahan
Empat belas abad yang lalu atau abad keenam masehi, Allah swt. melalui
ayat yang pertama turun, surah al-Alaq ayat 1-5, memerintahkan kepada umat
manusia agar umat manusia menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, dan
mengajukan berbagai penemuan dalam berbagai bidang dsipilin ilmu. Nama-
nama seperti Ibnu Hayyan, al-Khawarizmi, al- Kindi, al-Farabi, Ibnu Sina, Ibn
al-Khaitam, al-Biruni, al-Ghazali dan lainnya adalah ilmuan yang pernah
dicetak oleh zaman keemasan Islam.3

2
Nasr, Sciense and Civilization in Islam, diterjemahkan oleh J. Mahyuddin dengan judul
Sains dan peradaban dalam Islam (cet. I; Bandung; Pustaka, 1989), h. 23-41
3
Lihat Ma’luf, al-Munjid fi al-Lughah wa al’-A’lam, (Beirut: Dar al- Masyriq, 1975), h. 347

1
TOPIK KAJIAN

1. Agama Sebagai Pedoman


Adapun Agama memberikan pedoman dan nilai nilai moral bagi umat
nya Untuk hidup Bermakna, Contoh :
Islam: Islam memberikan pedoman hidup melalui Al-Qur'an dan Hadis,
yang mengajarkan nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, kasih sayang, dan
kesederhanaan. Prinsip-prinsip ini membimbing umat Muslim dalam
menjalani kehidupan sehari-hari dan berinteraksi dengan sesama.,
Kristen: Kristen mengajarkan nilai-nilai seperti kasih, pengampunan,
kerendahan hati, dan keadilan. Injil dan ajaran Yesus Kristus menjadi
sumber pedoman moral bagi umat Kristen, yang menginspirasi mereka
untuk hidup dengan integritas dan mengasihi sesama.
Hindu: Hinduisme mengajarkan nilai-nilai seperti karma (hukum sebab-
akibat), dharma (tugas dan tanggung jawab), dan ahimsa (tidak kekerasan).
Buddha: Ajaran Buddha menekankan nilai-nilai seperti kasih sayang,
pengertian, kesabaran, dan ketidakkenalan.
2. Agama sebagai Identitas
Agama memainkan peran penting dalam membentuk identitas kita
sebagai individu dan Masyarakat. Agama memberikan panduan moral,
nilai-nilai, keyakinan, dan praktik yang Membentuk cara kita memandang
diri kita sendiri, orang lain, dan dunia di sekitar kita, Keadilan sosial:
Agama sering mendorong adanya keadilan sosial dan perlakuan yang adil
terhadap semua orang. Ini dapat meliputi upaya untuk menghilangkan
ketidaksetaraan, diskriminasi, dan penindasan.Spiritualitas dan pencarian
makna: Agama juga memberikan kerangka kerja untuk menjalani
kehidupan yang bermakna dan mencari tujuan hidup yang lebih tinggi. Ini
dapat melibatkan praktik spiritual seperti doa, meditasi.4

4
Rakhmat, Islam Alternatif, Ceramah-ceramah di Kmapus, (Cet.XII; Bandung: Mizan, 2004),

2
3. Agama sebagai bentuk pengabdian
Tentu, Agama mengajarkan pengabdian kepada sesama dan kebaikan
bersama sebagai bagian dari ajaran moral dan etika yang diusung oleh
agama-agama di seluruh dunia. Prinsip-prinsip ini mendorong umat
beragama untuk membantu dan peduli terhadap sesama manusia, serta
berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik.

Contoh dari pengabdian kepada sesama dan kebaikan bersama dalam


agama-agama adalah:

Islam: Konsep "Zakat" dalam Islam mendorong umat Muslim untuk


memberikan sebagian dari kekayaan mereka kepada orang-orang yang
membutuhkan. Zakat ini digunakan untuk membantu kaum miskin, yatim
piatu, dan fakir miskin dalam masyarakat5.

Kristen: Ajaran Yesus Kristus dalam Perjanjian Baru mengajarkan untuk


mengasihi sesama manusia dan membantu mereka yang membutuhkan.
Contoh nyata dari pengabdian kepada sesama dalam agama Kristen adalah
karya amal, seperti yayasan sosial dan organisasi yang memberikan bantuan
kepada orang miskin, anak-anak terlantar, atau orang-orang yang sakit.

a. Hindu: Ajaran Hindu mengajarkan tentang "Seva", yaitu pengabdian


tanpa pamrih kepada sesama manusia. Ini bisa dilakukan melalui
sumbangan kepada kuil, memberikan makanan kepada orang kelaparan,
atau membantu dalam upacara keagamaan.
b. Buddha: Konsep "Dana" dalam agama Buddha mengajarkan umat
Buddha untuk memberikan sumbangan dan bantuan kepada mereka
yang membutuhkan. Hal ini dapat dilakukan dalam bentuk memberikan
makanan, pakaian, atau bantuan finansial kepada orang-orang yang
kurang beruntung.

5
Rakhmat, Islam Alternatif, Ceramah-ceramah di Kmapus, (Cet.XII;
Bandung: Mizan, 2004),

3
4. Agama Sebagai Cerminan Budaya

Contoh agama dan budaya yang ada di dunia ini sangatlah beragam. Berikut ini
adalah beberapa contoh:
1. Islam: Agama Islam adalah agama yang dianut oleh lebih dari 1,8 miliar
umat di seluruh dunia. Agama ini memiliki ajaran-ajaran yang mengatur
kehidupan umatnya, seperti salat lima waktu, puasa Ramadan, zakat, dan
haji.6 Budaya yang berkaitan dengan agama Islam antara lain pemakaian
hijab atau jilbab, makanan halal, dan tradisi-tradisi pernikahan.

2. Kristen: Agama Kristen adalah agama yang dianut oleh lebih dari 2,3
miliar umat di seluruh dunia. Agama ini memiliki ajaran-ajaran yang
berpusat pada Yesus Kristus dan ajaran-ajaran dalam Alkitab. Budaya
yang berkaitan dengan agama Kristen antara lain perayaan Natal,
pemberian hadiah pada Hari Natal, dan tradisi pernikahan Kristen.

3. Hindu: Agama Hindu adalah agama yang dianut oleh sekitar 1 miliar umat
di India dan Nepal. Agama ini memiliki ajaran-ajaran yang berpusat pada
karma, reinkarnasi, dan pencapaian moksha. Budaya yang berkaitan
dengan agama Hindu antara lain perayaan Diwali, upacara pemujaan di
kuil-kuil, dan tarian-tarian tradisional.

4. Buddha: Agama Buddha adalah agama yang dianut oleh sekitar 500 juta
umat di seluruh dunia. Agama ini memiliki ajaran-ajaran yang berpusat
pada jalan menuju pencerahan dan pembebasan dari siklus kelahiran dan
kematian. Budaya yang berkaitan dengan agama Buddha antara lain
meditasi, perayaan Waisak, dan pembangunan stupa.

5. Kimia dan Shalat


6
Rakhmat, Islam Alternatif, Ceramah-ceramah di Kmapus, (Cet.XII; Bandung: Mizan,
2004),

4
Banyak unsur kimia yang digunakan dalam ritual shalat, seperti air,
parfum, dan tanah, digunakan dalam ritual shalat memiliki makna
simbolis dan religius yang penting bagi umat Muslim. Berikut adalah
beberapa unsur kimia yang digunakan dalam ritual shalat:

a. Air - digunakan untuk membersihkan diri sebelum shalat (wudu) dan


juga untuk membersihkan tempat shalat. Air yang digunakan harus
bersih dan suci.
b. Parfum - digunakan untuk memberikan aroma yang menyenangkan
dan segar pada tubuh sebelum shalat. Parfum yang digunakan harus
halal dan tidak mengandung alkohol.
c. Tanah - digunakan sebagai pengganti air jika tidak tersedia. Tanah
yang digunakan harus bersih dan suci.(Tayamum)

6. Fisika dan Haji

Banyak ilmu fisika terlibat dalam pelaksanaan ibadah haji, seperti teori
gravitasi dalam melempar jumrah.,Melempar jumrah adalah salah satu
ritual dalam ibadah haji di mana jamaah melempar batu ke tiga tiang
yang melambangkan setan. Dalam melempar jumrah, ada beberapa
faktor fisika yang perlu diperhatikan, seperti sudut lemparan, kecepatan,
dan gravitasi.7

Teori gravitasi Newton digunakan untuk menghitung jarak dan


kecepatan yang dibutuhkan untuk melempar batu dengan akurat. Dalam
teori ini, gravitasi bumi mempengaruhi gerakan benda yang dilempar.
Dengan mempertimbangkan sudut lemparan dan kecepatan awal, jarak
dan waktu tempuh batu dapat dihitung dengan menggunakan rumus-
rumus fisika yang relevan.

7. Biologi dan sunat

7
"The Relationship Between Science and Religion", "Physics of Hajj: Throwing Stones at the
Devil" oleh Dr. Nidhal Guessoum

5
Banyak aspek biologi yang terkait dengan praktik sunat, seperti manfaat
kesehatan dari praktik sunat.8

8. Geologi dan zakat

Banyak unsur geologi, seperti tanah dan air, yang terkait dengan praktik
zakat dan penentuan besaran zakat.,

Berapa kah besaran zakat bagi lahan pertanian yang airnya berasal dari
air hujan?

Kadar zakat untuk hasil pertanian, apabila diairi dengan air hujan, atau
sungai/mata/air, maka 10%, apabila diairi dengan cara disiram / irigasi
(ada biaya tambahan) maka zakatnya 5%.9

Bagaimana zakat tanah?

Kadar ini sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam hadis dari Nabi
Muhammad SAW yang menyebutkan bahwa zakat pertanian sebesar
1/10 (10%) untuk tanah yang diasuransikan atau diirigasi dan sebesar
1/20 (5%) untuk tanah yang tidak diasuransikan atau diirigasi secara
teratur.

ANALISIS

8
S Santi - Forum Ilmiah Indonesia, 2006 - academia.edu
9
Al Faridy, Hasan Rifa'i, Drs.,Panduan Zakat Praktis, Dompet Dhuafa Republika, 1996

6
1. Paradigma Tunggal

Sudah waktunya kita pindah dari paradigma “agama atau ilmu pengetahuan”
menjadi “agama dan ilmu pengetahuan”., Paradigma adalah Paradigma
adalah cara pandang atau sudut pandang tertentu yang digunakan untuk
memandang dan memahami suatu masalah atau fenomena.

2. Keseimbangan Dalam Pembelajaran


Kita harus mencari keseimbangan di antara keduanya dalam pembelajaran
agar tidak ada yang terabaikan,

3. Peran Pendidikan

Pendidikan merupakan kunci dalam memasyarakatkan kerukunan antara


agama dan ilmu pengetahuan,

Contoh dengan mengintegrasikan pendidikan agama dalam kurikulum


sekolah. Dalam pembelajaran agama, siswa dapat mempelajari nilai-nilai
agama yang mengajarkan perdamaian, toleransi, dan saling menghormati
antara penganut agama. Selain itu, siswa juga diajarkan untuk memahami
bahwa ilmu pengetahuan adalah sarana untuk memperoleh pengetahuan dan
pemahaman yang lebih baik tentang dunia ini.10

Dalam lingkungan pendidikan, siswa dapat diajarkan untuk berpikir kritis dan
terbuka terhadap berbagai pandangan dan keyakinan. Mereka diajarkan untuk
memahami bahwa agama dan ilmu pengetahuan memiliki ruang yang
berbeda, namun keduanya dapat saling melengkapi dalam mencari kebenaran
dan pemahaman yang lebih baik.

Dengan demikian, pendidikan dapat berperan sebagai jembatan untuk


memasyarakatkan kerukunan antara agama dan ilmu pengetahuan. Melalui
pendidikan, generasi muda dapat diajarkan untuk menghargai keberagaman
agama dan memahami bahwa agama dan ilmu pengetahuan dapat hidup
berdampingan dalam masyarakat yang harmonis.

SIMPULAN

10
MH Ginanjar - Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan …, 2017 -
jurnal.staialhidayahbogor.ac.id

7
Dari uraian sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan: Islam sebagai
agama dengan al-Qur’an dan as-sunnah sebagai sumber ajaranya banyak
berbicara tentang ilmu pengetahuan dan menempatkan orang yang mempunyai
ilmu pengetahuan pada derajat terhormat.

Semua ilmu pengetahuan agama ataupun ilmu pengetahuan kealaman


semuanya bersumber dari Allah swt, sehingga tidak perlu ada dikotomi antara
keduanya. Sehingga berkembangnya temuan saintis Barat beserta ide-ide yang
ditimbulkannya berpengaruh besar terhadap munculnya ide dan gagasan
pembaruan di dunia Islam.

DAFTAR PUSTAKA

8
"The Relationship Between Science and Religion" Artikel yang
membahas hubungan antara Agama dan Ilmu Pengetahuan

Nasr, Sciense and Civilization in Islam, diterjemahkan oleh J.


Mahyuddin dengan judul Sains dan peradaban dalam Islam
(cet. I; Bandung; Pustaka, 1989), h. 23-41

Lihat Ma’luf, al-Munjid fi al-Lughah wa al’-A’lam, (Beirut: Dar al-


Masyriq, 1975), h. 347

Rakhmat, Islam Alternatif, Ceramah-ceramah di Kmapus, (Cet.XII;


Bandung: Mizan, 2004),

"The Relationship Between Science and Religion", "Physics of Hajj:


Throwing Stones at the Devil" oleh Dr. Nidhal Guessoum

S Santi - Forum Ilmiah Indonesia, 2006 - academia.edu

Al Faridy, Hasan Rifa'i, Drs.,Panduan Zakat Praktis, Dompet Dhuafa


Republika, 1996

MH Ginanjar - Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan …, 2017 -


jurnal.staialhidayahbogor.ac.id

Anda mungkin juga menyukai