Anda di halaman 1dari 49

1

Kutipan Ceramah
Master Chin Kung
Januari 2011
Disadur dari :

淨土大經解演義
Dipersembahkan Dengan Setulusnya Oleh :

Sukacita Melafal Amituofo


http://smamituofo.blogspot.com

Disebarluaskan secara gratis, dilarang memperjualbelikan

2
Daftar isi

Hal

Kutipan Ceramah Master Chin Kung Januari 2011

04 Januari 2011.........................................................................................4

18 Januari 2011........................................................................................10

19 Januari 2011........................................................................................13

22 Januari 2011........................................................................................16

25 Januari 2011.......................................................................................29

26 Januari 2011.......................................................................................32

28 Januari 2011.......................................................................................35

29 Januari 2011.......................................................................................39

31 Januari 2011........................................................................................43

Daftar Pustaka..........................................................................................................48

Gatha Pelimpahan Jasa.........................................................................................49

3
D alam masyarakat hari ini, segala sesuatu menekankan pada
karya seni, sesungguhnya seni merupakan sebuah ungkapan,
beribu-ribu tahun silam seni memegang peranan penting dalam
menjayakan Ajaran Buddha.

Di dalam pintu Buddha, pemujaan terhadap rupang Buddha dan


Bodhisattva bukanlah takhayul, bukanlah cuma buat bersujud saja.
Namun sayangnya sekarang telah berubah jadi kepercayaan
takhayul, oleh karena banyak orang yang tidak memahami makna
pemujaan.

Zaman dulu, rupang dan segala perlengkapan pemujaan merupakan


sarana pendidikan. Contohnya memuja rupang Buddha, tujuannya
adalah untuk mengingatkan diri sendiri, supaya jangan mudah
kelupaan.

4
Melihat rupang Buddha, rupang Buddha mengungkapkan jiwa sejati
(Benih KeBuddhaan), mewakili kebajikan sejati (kebajikan yang
sejak semula telah sempurna dalam jiwa sejati).

Rupang Bodhisattva mewakili makna melatih diri menuju


tercapainya KeBuddhaan, jadi tujuannya untuk mengingatkan diri
kita.

Untuk apa anda memuja rupang Bodhisattva Avalokitesvara? Jika


memohon supaya dilindungi, maka anda sudah keliru. Apakah
rupang tersebut dapat melindungimu?

“Patung lumpur tanah liat menyeberangi sungai, keselamatan diri


sendiri saja tidak punya jaminan”, bagaimana dia bisa
melindungimu?

Ketika melihat rupang Bodhisattva Avalokitesvara, hendaknya


teringat pada Maha Maitri Maha Karuna, rupang adalah sarana
pendidikan, anda harus menggunakan hati Maha Maitri Maha
Karuna dalam memperlakukan semua makhluk, jadi rupang
berfungsi mengingatkan dirimu, tanpa kehadiran rupang, anda
selalu kelupaan.

Rupang Bodhisattva Ksitigarbha mewakili berbakti pada Ayahbunda,


menghormati guru dan menjunjung ajaran, ketika anda melihat
rupangNya, segera mengingatkan diri sendiri, inilah maknanya. Jadi
5
tiap hari anda memuja rupang, tiap hari anda melihat rupang, tiap
hari pula mengingatkan diri sendiri.

Jika tiap hari ada orang yang mendidikmu, anda akan mengeluh
kalau orang itu cerewet sekali, anda jadi jengkel padanya, tetapi
sebuah rupang ukiran yang indah dan penuh seni, terpampang di
hadapanmu, tiap hari mengingatkan dirimu, anda akan
menerimanya dengan penuh sukacita.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 4 Januari 2011

K etika kita bernamaskara di hadapan rupang Buddha,


sesungguhnya kita sedang bersujud kepada siapa? Bersujud pada
sebutir hati yang suci, bersujud pada Maha Maitri Maha Karuna,
bersujud pada bakti dan tahu menghormati, beginilah maknanya.

Jika anda tidak memiliki pemahaman begini, maka tiap hari anda
melakukan namaskara, cuma sia-sia saja, oleh karena anda
menganut kepercayaan takhayul.

Maka itu disebutkan bahwa “Apabila Buddha Dharma tidak ada


orang yang menjelaskannya, meskipun punya kebijaksanaan namun
juga tidak sanggup memahaminya”.

6
Setelah anda memahami makna dari pemujaan rupang, kemudian
anda mengelilingi vihara satu putaran, anda akan memperoleh
manfaat yang sangat besar, anda telah mengecap pendidikan.

Mengapa kita menyalakan pelita? Lihatlah pelita minyak dan lilin


mengungkapkan membakar diri sendiri guna menerangi orang lain,
inilah maknanya. Mengorbankan diri sendiri demi mengabdi bagi
orang banyak, maka itu pelita berfungsi mengingatkan dirimu.

Membakar sebatang dupa, dupa melambangkan keharuman dari


orang yang dapat dipercaya. Jadi orang itu harus dapat dipercaya,
jangan menipu orang lain, inilah fungsi dari membakar dupa,
melambangkan ketulusan dan kejujuran.

Dupa yang harum melambangkan Sila, Samadhi (konsentrasi) dan


Prajna (kebijaksanaan), makanya dinamakan “Keharuman sejati sila
dan samadhi”. Melihat dupa dan mencium keharuman dupa, harus
teringat untuk melatih Sila, Samadhi dan Prajna.

Inilah prinsip umum dari belajar Buddha Dharma, tidak boleh tidak
dipahami.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 4 Januari 2011

7
U ntuk mengembangkan harta kekayaan itu ada caranya,

tidak boleh dipaksakan. Apabila di dalam garis hidupmu ada


sejumlah kekayaan, dari mana asal usul harta tersebut? Hasil dari
timbunan karma baik pada masa kehidupan lampau.

Jika pada masa kehidupan lampau, timbunan karma baikmu


berlimpah ruah, maka pada masa kehidupan sekarang, anda jadi
kaya raya. Sebaliknya bila pada masa kehidupan lampau, timbunan
karma baikmu cuma sedikit, maka pada masa kehidupan sekarang,
taraf hidupmu biasa-biasa saja, masih sanggup melewati hari demi
hari dengan aman sentosa, semua ini merupakan hasil perbuatan di
masa lampau.

Lantas apakah sekarang masih sempat menambah timbunan


tersebut? Sekarang anda boleh melanjutkan lagi menimbun karma
baik, maka kekayaan anda akan melejit.

Tetapi kalau anda tidak pakai cara menimbun karma baik, anda
pilih cara instan dengan menilep kekayaan orang lain, anda bangga
karena berhasil melahap kekayaan milik orang lain.

8
Kalau memakai cara licik lalu anda berhasil merebutnya, itu juga
karena sejumlah kekayaan tersebut sejak semula sudah ada di
dalam garis hidupmu.

Contohnya di dalam garis hidupmu telah ditentukan anda


memiliki berkah yang bisa dinikmati sampai usia seabad (dengan
kata lain anda bisa hidup sampai usia 100 tahun). Tetapi anda ini
sungguh tidak sabaran, dengan satu jurus anda menelan harta milik
orang lain.

Alhasil berkah yang semula dapat dinikmati hingga usia seabad,


hanya dalam kurun waktu 50 tahun sudah habis dinikmati,
akibatnya cuma sampai usia gocap, namamu sudah tinggal kenangan.

Anda tilep uang orang lain yang jumlahnya tidak seberapa, yang
masih bisa dihitung, tapi anda harus bayar mahal dengan usiamu. Ini
namanya transaksi yang amat merugikan sekali.

Jadi kekayaan yang berlimpah juga bukanlah hal yang bagus, tapi
timbunan berkah anda, setelah anda habiskan, ajal pun datang
menjemput.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 4 Januari 2011

9
T ak peduli di mana saja, bila ada orang yang meminjam
namaku pergi menggalang dana, membangun vihara, saya
beritahukan pada praktisi sekalian, itu adalah palsu.

Dia bilang saya yang menyuruhnya, padahal saya tidak pernah


bilang begitu. Mereka sendiri yang berambisi membangun vihara,
lalu datang menanyakan pendapatku, apa saya boleh bilang tidak
boleh? Tentu saja menganggukkan kepala bilang : Baguslah!

Tapi masalahnya dia sendiri yang berambisi bangun vihara,


bukan saya yang suruh. Tapi malangnya dia memperalat reputasiku,
ke mana-mana minta dana dari umat, alhasil umat percaya begitu
saja tanpa mencari kejelasan. Berarti selama ini kalian mendengar
ceramahku dengan tidak seksama.

10
Membangun vihara memang gampang, tapi apa fungsinya?
Ketika masih berusia muda, saya mengikuti Guru Li (Upasaka Li
Bing-nan) belajar ajaran sutra, Guru Li bilang padaku, “Ada vihara
tapi tidak ada ajaran di dalamnya, tidak dapat menjayakan Buddha
Dharma”, sebesar apapun vihara yang dibangun, tetapi di dalamnya
tidak ada praktisi sejati, tidak ada penceramah tulen, maka tidak ada
kontribusinya buat perkembangan Ajaran Buddha, uang yang
dihamburkan untuk bangunan tersebut cuma sia-sia belaka.

Dana yang kalian persembahkan buat diriku, pemasukanku juga


tidak sedikit, untuk membangun vihara besar, bagiku bukanlah
masalah, saya sanggup mewujudkannya, tetapi saya takkan
melakukannya.

Guru Li menasehatiku supaya meneladani Master Yin Guang,


memberiku sebuah buku berjudul “Wen Chao (Catatan Master Yin
Guang)”. Sepanjang hayatnya, Master Yin Guang menimbun Dharma
Dana. Beliau mempergunakan dana persembahan umat untuk
membangun sebuah rumah percetakan (non profit), yang mencetak
sekaligus mendistribusikan buku-buku sutra dan buku-buku
Dharma.

Rumah percetakan ini bernama “Hong Hua She”, yang dibangun


di dalam Vihara Baoguo di Suzhou.

11
Ketika ada bencana alam yang menimpa masyarakat waktu itu,
Master Yin Guang mengalokasikan dana percetakan buku sutra,
untuk menolong korban bencana.

Sepanjang hayatnya, inilah yang dilakukan oleh Guru Sesepuh


Aliran Sukhavati yang ke-13 itu, Dharma Dana.

Maka itu sampai sekarang, saya meneladani Master Yin Guang.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 18 Januari 2011

12
K ita lihat masyarakat sekarang ini, semua orang memandang
berat pada berkah, sementara itu kebijaksanaan malah diabaikan,
akibatnya masalah pun bermunculan.

Sesungguhnya kebijaksanaan lebih penting daripada berkah, jika


cuma memiliki berkah tanpa disertai kebijaksanaan, dia akan
menciptakan karma buruk.

Akibat karma buruk, musibah yang menimpa diri pribadi adalah


penyakit, kecemasan, kerisauan; yang menimpa lingkungan hunian
adalah bencana baik bencana alam maupun bencana akibat ulah
manusia. Saya percaya praktisi sekalian dapat merasakan kesan ini
dengan sangat mendalam.

13
Setiap hari kita membaca berita, menyaksikan laporan dari
media, di seluruh belahan dunia, entah ada berapa banyak bencana
yang terjadi setiap harinya, bahkan jumlah kasusnya terus
meningkat dari tahun ke tahun, maka itu bagi manusia yang
menghuni Planet Bumi, boleh dikatakan setiap orang tidak memiliki
rasa aman, setiap hari hidup dalam dunia yang penuh kecemasan,
kenyang akan siksaan batin yang tak terungkapkan dengan kata-
kata.

Ini dikarenakan tidak punya kebijaksanaan. Tanpa disertai


kebijaksanaan, pahala tersebut bukanlah pahala tulen, hanya pahala
yang disertai kebijaksanaan barulah merupakan pahala yang
sesungguhnya.

Meskipun seseorang itu tidak punya kebijaksanaan, pahalanya


juga kecil, namun minimal dia tidak mempunyai banyak peluang
untuk menciptakan karma buruk. Meskipun sepanjang hayat
melewati hidup susah, tapi pada masa kelahiran mendatang takkan
jatuh ke tiga alam rendah.

Seseorang yang tidak punya kebijaksanaan, tetapi berpahala


besar, yang pada masa kelahiran mendatang tidak jatuh ke tiga alam
rendah, jumlahnya sangat sedikit sekali, mengapa demikian?

Oleh karena orang semacam ini sangat gampang menciptakan


karma buruk. Yang paling ditakutkan adalah sengaja melukai para
makhluk yang tidak bersalah, ini merupakan dosa yang berat.
14
Sepanjang perjalanan sejarah Negeri Tirai Bambu, tercatat
banyak perumpamaan begini. Maka itu setelah membacanya, kita
harus meningkatkan mawas diri, melenyapkan kejahatan menimbun
kebajikan, meluruskan niat pikiran, ini lebih penting dari segala-
galanya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 19 Januari 2011

15
J asa kebajikan dari sepatah Amituofo sungguh tak
terbayangkan, hendaknya giat berusaha supaya lebih banyak lagi
orang berkesempatan mendengar nama Buddha Amitabha.

Di dunia ini, orang yang mendengar nama Buddha Amitabha,


jumlahnya sangat banyak, apakah dia mengenal Buddha Amitabha?
Tentu saja. Lantas kenapa dia tidak sudi melafal Amituofo? Tidak
memahami makna yang sesungguhnya dari sepatah Amituofo. Dia
salah tafsir, menyamakan pelafalan Amituofo dengan kepercayaan
takhayul.

Melafal Amituofo dapat memperoleh banyak manfaat, namun dia


belum merasakan pengalaman tersebut. Tetapi begitu lafalan
Amituofo melewati indra pendengarannya, selamanya akan
tertanam menjadi benih vajra di Alayavijnana (gudang kesadaran)-
nya.
16
Pada satu masa kehidupan ini benih tersebut mungkin belum
bisa masak, tetapi pada masa kelahiran mendatang, ketika benih ini
bertemu dengan faktor pendukung, maka akar kebajikan ini akan
bertunas.

Dengan perkataan lain, bagi praktisi yang akar kebajikannya


telah masak, yang pada satu masa kehidupan ini pasti terlahir ke
Alam Sukhavati, juga serupa, pada masa kehidupan lampau kalpa
yang tak terhingga, juga dikarenakan mendengar sepatah lafalan
Amituofo.

Maka itu kepada mereka yang telah sempat mendengar sepatah


lafalan Amituofo, kita hendaknya mengucapkan selamat kepada
mereka, memberikan pujian kepada mereka; tidak boleh
meremehkan maupun merendahkan mereka.

Setelah memahami kebenaran ini, kapan saja dan di mana saja,


kita mesti giat mempromosikan lafalan Amituofo.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 22 Januari 2011

17
K apan saja dan di mana saja, kita mesti giat mempromosikan
lafalan Amituofo. Sekitar satu dekade yang silam, saya sedang
memberi ceramah di Hong Kong, suatu hari ketika sedang duduk di
mobil, sepanjang jalan saya melihat banyak orang yang mengenakan
kaos yang bergambar aneh-aneh.

Saya jadi berpikir mengapa mereka tidak mengenakan kaos


bertulisan Amituofo saja? Bukankah dengan demikian dapat
membantu masyarakat menanam akar kebajikan? Begitu saya
mengusulkannya, segera ada banyak orang yang merespon dan
memproduksi kaos bertulisan Amituofo, bahkan ada pula yang
mencetak bait sutra di atas kaos.

Bahkan ada pula yang mencetak rupang Buddha di atas kaos,


saya rasa ini kurang bagus, oleh karena usai berkeringat pasti harus
dicuci, tidak terlalu sopan, jadi cukup ditorehkan tulisan “Namo
Amituofo” saja sudah cukup.

Tujuannya adalah agar setiap orang yang melihat tulisan “Namo


Amituofo” dapat ikut menanam akar kebajikan, begitu aksara
Amituofo melewati indra penglihatannya, selamanya tertanam
menjadi benih di alayavijnana-nya.

18
Ketika sedang berjalan kaki juga boleh sambil melafal Amituofo,
tapi jangan terlampau keras suaranya, bila bersuara keras akan
menguras banyak energi, jadi lafallah dengan suara kecil saja,
supaya orang yang lewat di samping kita dapat mendengar suara
lafalan Amituofo.

Ada lagi satu cara yang cukup praktis, yakni dengan


menggunakan mesin pelafal Amituofo, banyak orang yang suka
membawanya serta ke mana-mana, sehingga semua orang dapat
ikut mendengar suara lafalan Amituofo.

Baik orang yang telah meninggal dunia maupun yang masih


hidup, semuanya memperoleh manfaat, sehingga semua makhluk
dapat ikut mendengar dan melafal Amituofo, dia pasti memperoleh
manfaat Dharma terunggul.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 22 Januari 2011

M engapa kita tidak melafal nama Buddha Sakyamuni?

Mengapa kita malah memilih melafal Amituofo? Oleh karena Guru

19
Pembimbing kita, Buddha Sakyamuni menyuruh kita melafal
Amituofo, apakah anda menuruti perkataan Guru?

Ada yang mematuhi perkataan Guru, tetapi ada pula yang keras
kepala, saya pernah melihat orang begini. Tempo dulu ketika saya
memberi ceramah di Hong Kong, ada seorang praktisi non awam,
dia melafal nama Buddha Sakyamuni, dia tidak sudi melafal
Amituofo.

Dia bertanya padaku, kenapa harus melafal Amituofo? Saya


jelaskan padanya, Guru Pembimbing kita, Buddha Sakyamuni
menyuruh kita melafal Amituofo, saya menuruti kata Sang Buddha,
makanya saya melafal Amituofo.

Dia tidak mau mendengar perkataan Buddha Sakyamuni, dia


bersikeras melafal nama Buddha Sakyamuni, apakah boleh? Tentu
saja boleh. Asalkan anda menfokuskan pikiran melafal
berkesinambungan tak terputus, hingga mencapai Pikiran Terfokus
Tak Tergoyahkan, membulatkan tekad terlahir ke Alam Sukhavati,
Buddha Amitabha juga akan datang menjemput.

Sama halnya pula bila kita membaca satu judul sutra “Sutra Usia
Tanpa Batas”, juga serupa dengan telah membaca semua judul sutra
yang dibabarkan seluruh Buddha, satu adalah semua.

20
Master Lianchi yang merupakan Guru Sesepuh Aliran Sukhavati
ke-8, yang hidup pada akhir masa Dinasti Ming, berkata, “12 bagian
Tripitaka, biarlah orang lain yang tercerahkan darinya”.

Master Lianchi sendiri tidak ingin mempelajarinya lagi,


menfokuskan diri pada satu judul sutra yakni “Amitabha Sutra” dan
sepatah nama Buddha yakni “Amituofo”.

Dari 84 ribu pintu Dharma, Master Lianchi hanya memilih satu


metode saja yakni metode pelafalan Amituofo. Kalau anda suka
metode lainnya, silahkan saja dipelajari, namun Master Lianchi
sendiri tetap menfokuskan diri pada satu metode saja yakni melafal
Amituofo.

Beliau merupakan sosok yang kaya ilmu, menguasai beragam


pintu Dharma, namun pada akhirnya beliau melepaskan segala-
galanya, menfokuskan diri pada satu sutra yakni “Amitabha Sutra”
dan sepatah Amituofo, setelah wafat dinobatkan menjadi Guru
Sesepuh Aliran Sukhavati ke-8.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 22 Januari 2011

21
O rang Tiongkok zaman dulu berkata “Berdekatan dengan
mutiara warna pun jadi jernih, berdekatan dengan tinta warna pun
jadi hitam”, anda berada dalam lingkungan yang bagaimana, maka
anda akan terpengaruh oleh lingkungan tersebut, oleh karena kita
masih merupakan orang awam.

Hanya Bodhisattva yang takkan tercemar batinnya, sedangkan


orang awam pasti terpengaruh. Maka itu memilih lingkungan
pelatihan diri merupakan faktor yang amat penting, ini juga
merupakan alasan mengapa praktisi zaman dulu mendirikan vihara
di atas pegunungan, dimana tidak ada jejak kaki manusia, sementara
itu dirinya juga tidak turun gunung, melindungi kesucian hati, agar
jangan sampai tercemar oleh lingkungan luar.

Sekarang sudah susah, bahkan terlampau susah, mengapa demikian?


Walaupun vihara-vihara dibangun di atas pegunungan yang tinggi,
seperti Gunung Wutai atau Gunung Emei di Tiongkok, sekarang
banyak bus-bus wisata yang berseliweran ke atas gunung, lihatlah
betapa leluasanya, membawa segerombolan wisatawan ke sana.

Di dalam vihara juga tersedia perangkat televisi, seluruh channel


siaran dunia juga bisa diterima, praktisi tidak perlu turun gunung

22
tapi tiap hari bisa mengetahui peristiwa di seantero dunia,
bagaimana hatinya takkan tercemar? Mustahil.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 22 Januari 2011

D i dalam “Wen Shu Bo Re Jing (Sutra Kebijaksanaan


Bodhisattva Manjusri)” tercantum : Jasa kebajikan dari melafal
sepatah Amituofo adalah tak terhingga dan tanpa batas, tiada
bedanya dengan jasa kebajikan dari melafal nama para Buddha yang
tak terhingga”.

Setiap menjelang perayaan Imlek, vihara-vihara di Negeri Tirai


Bambu sibuk menyelenggarakan “Ritual pertobatan namaskara
pada sepuluh ribu Buddha”. Waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan ritual ini berkisar 10 hari sampai setengah bulan
lamanya.

23
Cobalah kita pikirkan, mana yang lebih bagus, melakukan
namaskara pada sepuluh ribu Buddha atau menfokuskan diri
bernamakara pada Buddha Amitabha?

Saya yakin di hati praktisi sekalian sudah sangat jelas,


melakukan namaskara pada sepuluh ribu Buddha adalah sama
dengan menjalin jodoh dengan sepuluh ribu Buddha, hatimu jadi
bercabang-cabang dan galau.

Andaikata selama kurun waktu setengah bulan, tiap hari


bernamaskara tiga ribu kali pada Buddha Amitabha, hatimu adalah
terfokus, bukan bercabang-cabang, tetapi pikiran terfokus tak
tergoyahkan, jasa kebajikan ini adalah tak terbayangkan.

Sebagian orang tidak sanggup sekaligus menyelesaikan tiga ribu


kali namaskara dalam sehari, tetapi bila dia melakukannya secara
rutin, 3-5 hari kemudian dia sudah bisa beradaptasi dan terbiasa.

Lantas seberapa besar jasa kebajikan dan berkah kebajikan yang


diperoleh? Semuanya terpulang kembali pada ketulusan hati
masing-masing. Bila hatimu terfokus, maka jasa kebajikan dan
berkah kebajikan yang diperoleh akan besar.

Sebaliknya bila hatimu tidak terfokus, pikiran bercabang-cabang,


maka hanya bisa memperoleh berkah kebajikan saja, tidak ada jasa
kebajikannya. Lagi pula berkah kebajikan ini juga tak sebanding
24
dengan jasa kebajikan menfokuskan pikiran bernamaskara pada
Buddha Amitabha. Kebenaran ini mesti dipahami.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 22 Januari 2011

Beda jasa kebajikan dan berkah kebajikan :

http://semerbaksukhavati.blogspot.com/2014/02/apa-beda-
jasa-kebajikan-berkah.html

P raktisi pelafal Amituofo merupakan insan yang berpahala


terbesar baik dalam duniawi maupun non duniawi. Berapapun
besar harta kekayaan yang anda miliki, tidak ada gunanya, setelah
meninggal dunia, tidak bisa dibawa serta. Sedangkan melafal
Amituofo, setelah meninggal dunia dapat terlahir ke Alam Sukhavati,
manalah bisa sebanding?

25
Meskipun hari ini anda berhasil menjadi Raja Dewa, tetapi
setelah meninggal dunia harus bertumimbal lahir lagi, tidak dapat
keluar dari enam alam tumimbal lahir.

Betapapun tingginya kedudukan-mu, betapapun besarnya


kekuasaan-mu, betapapun berlimpahnya kekayaanmu, tidak ada
gunanya, buat apa manusia berjerih payah demi hal-hal begini?

Sesungguhnya kehidupan manusia tidaklah rumit, umumnya


orang makan tiga kali sehari, sehelai pakaian dapat dikenakan 2-3
tahun lamanya, apa lagi yang anda risaukan? Membangun sebuah
gubuk agar dapat berteduh dari angin dan hujan, alangkah bebasnya!
Ini barulah disebut bahagia, indah sempurna.

Tiada kekhawatiran, tiada kecemasan, melangkah dengan bebas


dan elegannya, membangkitkan ketulusan melafal Amituofo,
membulatkan tekad terlahir ke Tanah Suci Sukhavati, inilah pahala
terunggul dan terbesar.

Sepanjang hidup ini tidak bersaing dengan orang lain, takkan


mendambakan dunia ini, alangkah bahagianya.

Pepatah Tionghoa mengatakan, “Manusia yang tidak memiliki


keinginan, karakter dirinya bertambah mulia”, orang-orang di dunia
memberimu gelar orang mulia, dimanakah mulianya?

26
Dia mulia karena tidak memiliki keinginan dan tidak bersaing.
Orang lain bersaing memperebutkannya, kita mengalah padanya;
orang lain menginginkannya, saya takkan berminat.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 22 Januari 2011

A
satu
jaran insan suci dan bijak adalah menfokuskan diri pada
Pintu Dharma dan mendalaminya, melatihnya
berkesinambungan selama jangka panjang, barulah anda dapat
meraih keberhasilan, barulah anda dapat menemukan jalan keluar
untuk selamanya terbebas dari enam alam tumimbal lahir.

Jalan keluar ini merupakan metode terunggul diantara 84 ribu


pintu Dharma, dimana setiap orang juga dapat mengamalkannya.
Jalan altenatif lainnya juga ada, tetapi membutuhkan kebijaksanaan
dan kemampuan yang superior.

Sedangkan dalam metode terunggul ini, Buddha Amitabha


menuntun diri kita, asalkan kita mengikuti diriNya, maka kita
takkan kehilangan arah, takkan tersesat.
27
Maka itu orang awam dalam melatih diri mencapai KeBuddhaan,
hendaknya memilih Pintu Dharma yang paling aman, Pintu Dharma
yang paling mudah, Pintu Dharma yang paling praktis, Pintu Dharma
yang paling bisa diandalkan, Pintu Dharma yang paling cepat
mencapai keberhasilan, serta Pintu Dharma yang paling tinggi, kini
anda telah bertemu dengannya.

Apabila anda telah memahami perkataan ini, maka sepanjang


hidupmu takkan terlewatkan sia-sia, pasti terlahir ke Tanah Suci
Sukhavati, mendekatkan diri dan belajar pada Buddha Amitabha.

Hari ini kita berkumpul bersama di sini, kelak di kemudian hari,


kita akan bersua di Alam Sukhavati, kita saling menghormati, saling
mengasihi, ibarat satu keluarga.

Sampai di Alam Sukhavati, Buddha Amitabha adalah Guru


Pembimbing kita, hubungan kita telah berubah jadi teman sekolah,
lingkungan belajar Alam Sukhavati adalah terunggul tiada taranya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 22 Januari 2011

28
H ari ini banyak orang yang bilang saya sedang menggalang
dana untuk kegiatan amal, padahal mereka sesungguhnya
menyadari bahwa insan suci dan bijak zaman dulu memiliki
pendapat yang sama dengan Buddha dan Bodhisattva, juga
menganjurkan “Daripada menambah satu masalah lebih baik
mengurangi satu masalah, daripada mengurangi satu masalah, lebih
baik tidak ada masalah sama sekali”, anda berniat menggalang dana
demi berbuat baik, anda sudah keliru!

Jika anda dapat tiap hari melatih diri sesuai ajaran yang
tercantum di dalam sutra, melimpahkan jasa kebajikan ke sepuluh
penjuru, ini barulah merupakan kebajikan yang wajib dilakukan,
kebajikan lainnya bukanlah wajib anda lakukan.

29
Andaikata ada orang yang mendanakan sejumlah uang kepada
dirimu, lalu meminta dirimu untuk melakukan kebajikan, anda
merasa kasihan pada dirinya, dia tidak tahu apa yang dimaksud
perbuatan baik, maka ini boleh dilakukan.

Bagaimana jalan terbaik? Uang jangan sempat singgah ke tangan,


saya hanya mengajari anda bagaimana cara melakukan kebajikan
tersebut, anda pergilah melakukannya sendiri.

Mencetak buku sutra merupakan kebajikan, semua orang


mengetahuinya, mencetak buku sutra telah mencakup sekaligus
Dana materi dan Dharma Dana, buah akibat yang akan diperoleh
adalah kekayaan dan kecerdasan serta kebijaksanaan. Satu jenis
kebajikan memperoleh sekaligus dua manfaat, bagus.

Kami mencetak Tripitaka, anda mengirim dananya langsung ke


perusahaan percetakan, jangan singgah ke rekening pribadiku, jadi
saya cuma info ke anda nomor rekening perusahaan percetakan
kepada anda, anda sendiri yang berurusan langsung dengan si
percetakan.

Jadi uang tersebut tidak sempat singgah ke tangan kita pribadi,


jangan cari masalah yang tidak perlu!

Kalau ingin bangun vihara, renungkan dulu, apa benar vihara


yang dibangun nantinya, di dalamnya benar-benar ada praktisi tulen?
30
Apakah di dalamnya nanti ada penceramah orisinal? Apabila umat
di dalamnya benar-benar serius melatih diri, maka sudah
selayaknya menciptakan berkah bagi orang banyak.

Apabila di dalamnya tidak ada praktisi sejati, maka anda cuma


menciptakan karma buruk, para donatur juga sangat kasihan, ikut
terseret karena ulahmu. Mengapa demikian? Karena telah
membantumu menciptakan karma jelek.

Zaman dulu ketika Ajaran Buddha tersebar sampai ke Negeri


Tirai Bambu, vihara dibangun oleh negara. Para kaisar pada era
tersebut meyakini Ajaran Buddha, mereka juga ikut belajar Ajaran
Buddha, menjadi pendukung Dharma, para praktisi non awam
waktu itu tidak keluar menggalang dana.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 25 Januari 2011

31
K ami sungguh beruntung, saat usia muda bersua dengan
kalyanamitra sejati, yang menyampaikan kebenaran kepada kami,
sehingga sepanjang hayat tidak mengalami pencemaran batin,
hanya dengan satu cara berikut ini : Setiap hari tidak terpisah dari
ajaran sutra.

Saya sudah belajar ajaran sutra selama 60 tahun, bila dalam kurun
waktu seminggu saja terpisah dari belajar ajaran sutra, saya dapat
merasakan kurang percaya diri, batinku mulai goyah.

Barulah anda sadari betapa dahsyatnya kekuatan dari pencemaran


batin tersebut, betapa mengerikannya, orang Tiongkok zaman dulu
berkata “Tiga hari tidak membaca buku ajaran insan suci dan bijak,
tabiat pun berubah jadi jelek”, hati pun mulai goyah.

32
Maka itu pendidikan kesusilaan mesti dibaca setiap hari, seminggu
saja tidak dibaca, tabiat pun kembali bertahta! Sekarang kita jadi
mengerti, jangan menyalahkan orang lain, mulanya dia belajar
Ajaran Buddha dengan serius, belasan tahun sampai 20 sekian
tahun lamanya, mendadak dia berubah, melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan Buddha Dharma, alhasil jatuh ke tiga alam
penderitaan.

Ada sejumlah orang yang melihat hal ini jadi keheranan, bukankah
ini berarti Ajaran Buddha tidak efektif? Bukan begitu, bukanlah
karena Buddha Dharma yang tidak efektif, saat permulaan, dia
benar-benar serius belajarnya, tiap hari baca sutra, tiap hari melafal
Amituofo.

Tetapi kemudian dia bertemu dengan sebuah kesempatan, sehingga


dia mulai menggeluti karir barunya, apa yang merupakan karir
barunya? Cari duit. Waktu dulu Buddha ditaruh di puncak kepalanya,
sekarang gantian lembaran uang yang ditempel di puncak kepalanya,
tidak sama lagi, hatinya sudah berubah, beginilah kejadiannya.

Apakah dia bersalah? Tidak bisa menyalahkan dirinya secara


menyeluruh, oleh karena masyarakat sekarang memang
menempatkan duit di urutan pertama, sedangkan Buddha Dharma
diletakkan di urutan terakhir. Ada atau tidak juga bukan masalah,
yang penting meraup keuntungan dulu, urusan lainnya taruh di
belakang saja.

33
Praktisi yang menyelami Buddha Dharma, yang mencicipi aroma
Dharma, orang begini mengerti bahwa sehari pun tidak boleh
terpisah dari Buddha Dharma.

Lihatlah Buddha Sakyamuni ketika membabarkan Dharma di dunia,


tiada sehari pun terpisah dari menyampaikan kebenaran! Demikian
pula dengan Buddha Amitabha di Alam Sukhavati, juga tiada sehari
pun terpisah dari tekadNya menjemput para makhluk, tiada sehari
pun terpisah dari membabarkan Dharma!

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 26 Januari 2011

34
A ndaikata ada orang yang ingin dalam waktu singkat dapat
mencapai ketidakmunduran, pada satu masa kehidupan sekarang
juga bisa mencapainya, cara apa yang harus digunakan? Yakni
dengan membangkitkan rasa hormat melafal Amituofo, barulah
anda dapat mencapainya.

Kuncinya adalah ketulusan dan rasa hormat, dalam hatimu sama


sekali takkan ada kepura-puraan. Apa yang dimaksud kepura-
puraan? Kecurigaan dan keraguan adalah kepura-puraan, bentuk-
bentuk pikiran adalah kepura-puraan.

Di dalam hati takkan ada kecurigaan dan keraguan, terhadap insan


suci dan bijak, terhadap Buddha dan Bodhisattva, membangkitkan

35
ketulusan dan perasaan hormat, insan zaman dulu mampu
mewujudkannya tanpa kesulitan, apa sebabnya?

Didikan keluarga yang baik, didikan dari ibunda, sejak usia kecil
anda telah dididik ibunda supaya bersikap tulus dan hormat, ini
merupakan landasan menjadi manusia yang seutuhnya.

Orang zaman sekarang tidak tahu mengajari hal begini, terhadap


pemikiran dan cara didik insan zaman dulu, timbul kecurigaan dan
keraguan yang sangat mendalam, menganggap kalau zaman
sekarang masih belajar jadi orang jujur, kelak tidak mampu bersaing
dalam masyarakat, bahkan untuk menafkahi diri sendiri saja akan
jadi problema, makanya sejak usia dini, anak-anak diajarkan
bersaing dan pantang mengalah.

Pendidikan masa kini telah mengajarkan hal yang keliru pada anak-
anak, arahnya sudah salah, tujuannya juga sudah menyimpang,
makanya sepanjang hayatnya, mereka hidup dalam tekanan batin,
tak peduli bergerak di bidang pekerjaan manapun, juga tidak
merasakan kebahagiaan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 28 Januari 2011

36
Z aman sekarang manusia kian sulit berkomunikasi dengan
sesama manusia, apalagi untuk hal lainnya? Tiap hari hidup dalam
ketakutan, sejak pagi hingga malam tidak sanggup mendapatkan
rasa aman. Kesengsaraan ini bukanlah berarti hidup sehari
melewati siksaan sehari, tetapi merupakan hidup semenit melewati
siksaan semenit, tiada lagi sisa ruang untuk dapat bernafas lega
meskipun cuma sesaat. Betapa memprihatinkannya.

Dunia macam apa ini! Kenapa bisa berubah sampai seperti


sekarang ini? Leluhur kita bila melihat kondisi masyarakat seperti
sekarang ini, mereka akan mengalirkan air mata. Apa alasannya?

Jawabannya adalah “Tidak mendengar nasehat orang tua, pasti


menderita kerugian”, kerugian ini sangat besar sekali. Orang
Tiongkok tidak mendengar perkataan Leluhur, meniru bangsa barat;
bangsa barat tidak percaya pada ucapan Tuhan, memuja-muja ilmu
dan teknologi.

Asumsi para ilmuwan tentang kebenaran alam semesta dan


kehidupan manusia, hingga kini masih banyak pertanyaan yang
belum sanggup mereka jelaskan.

37
Kini ketulusan dan rasa hormat telah menjadi barang langka
yang kian sulit dijumpai dalam masyarakat modern ini. Tempo dulu
manusia memandang semua orang sebagai Ayahbundanya. Seperti
yang disebutkan di dalam Sutra Sila Bodhisattva bahwa memandang
semua pria sebagai Ayahku dan memandang semua wanita sebagai
Ibundaku. Maka itu mereka menghormati semua makhluk serupa
dengan menghormati Ayahbundanya.

Lain halnya dengan anak-anak zaman sekarang, bukan saja tidak


menghormati Ayahbundanya, bahkan memaki dan memukuli
ibunda menjadi gaya hidup masa kini, bagaimana tidak celaka!
Terhadap dirinya sendiri saja dia tidak punya rasa hormat, apalagi
terhadap orang lain?

Ketulusan dan rasa hormat tidak dapat dijumpai lagi di dunia ini,
selangkah lagi ke depan, adalah jurang kiamat. Banyak ramalan
bangsa barat yang mengatakan hari kiamat, bila kita melihat fakta
kejadian dalam masyarakat modern, tampaknya gejala-gejalanya
sudah mulai muncul.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 28 Januari 2011

38
M engapa begitu banyak praktisi yang mengalami kegagalan?
Penyebabnya tak lain adalah sulit membangkitkan keyakinan
sepenuhnya. Tiap hari membaca “Sutra Usia Tanpa Batas”, tiap hari
pula mendengar ceramah berjudul “Sutra Usia Tanpa Batas”, sudah
belajar beberapa dekade lamanya, masih juga tidak punya minat ke
sana, sulit membangkitkan keyakinan!

Anda masih saja belum paham. Kalau sudah paham, anda pasti akan
serius mengamalkannya, sebaliknya bila tidak serius
mengamalkannya berarti belum paham, tidak mengetahui bahwa
Pintu Dharma ini adalah begitu unggulnya, begitu mudah untuk
mencapai keberhasilan.

39
Mereka yang gagal mencapai Alam Sukhavati, umumnya disebabkan
rintangan karma yang terlampau berat, tidak mengetahui bahwa
sepatah Amituofo dapat mengeliminasi rintangan karma.

Di dalam sutra telah disebutkan dengan jelas, dengan hati yang


paling tulus melafal sepatah Amituofo, jadi harus diperhatikan
kalimat “dengan hati yang paling tulus”. Dengan menggunakan hati
yang paling tulus melafal sepatah Amituofo, dapat mengeliminasi 8
miliar kalpa dosa berat samsara.

Melafal sepatah Amituofo saja sudah bisa mengeliminasi 8 miliar


kalpa dosa berat samsara, bagaimana kalau anda melafal Amituofo
sepanjang hari? Bagaimana pula melafal selama 7 hari berturut-
turut? Wah, rintangan karma apapun jadi nihil.

Tapi masalahnya, saya sudah begitu rajin mengikuti Fo Qi (kegiatan


pelafalan Amituofo selama 7 hari berturut-turut), bahkan sudah
lebih dari seratus kali, kenapa rintangan karmaku masih belum
lenyap juga?

Oleh karena anda tidak memahami cara melafal Amituofo, anda


tidak menggunakan hati yang tulus, tetapi menggunakan hati khayal.

Dengan menggunakan hati khayal melafal Amituofo, juga ada jasa


kebajikannya, tetapi jasa kebajikan ini sangat lemah, tidak kuat,

40
makanya meskipun anda sudah melafal selama bertahun-tahun,
keterampilan tetap saja tidak efektif.

Masalah ini bila direnungkan dengan seksama, maka akan dipahami


dengan sendirinya.

Dalam kehidupan keseharian, menurutmu hal apa yang paling


penting? Umumnya orang akan menjawab, tentu saja uang yang
paling penting, mengejar lima nafsu keinginan (harta, rupa,
popularitas, makanan, tidur) adalah yang paling penting. Ada pula
yang beranggapan merawat tubuh jasmani adalah yang paling
penting, kesehatan dan usia panjang yang paling penting.

Sangat sedikit orang yang mengatakan melafal Amituofo adalah


yang paling penting, apabila dapat menempatkan pelafalan
Amituofo di urutan pertama, maka anda pasti berhasil.

Cobalah bertanya, ada berapa praktisi yang menempatkan pelafalan


Amituofo di urutan pertama sebagai yang paling penting,
melepaskan segala kemelekatan, mengerahkan segenap hati melafal
Amituofo. Bila kita mengamati dengan seksama, maka jelaslah sudah,
kita akan mengerti dengan sendirinya.

Tentu saja, kesulitan di dalamnya tak lain karena kurangnya


pengenalan terhadap metode pelafalan Amituofo, tidak mengetahui

41
bahwa ini adalah mustika, menganggap sepatah Amituofo tidak ada
kaitannya dengan diri sendiri?

Sepatah Amituofo memiliki jalinan jodoh yang erat dengan diri kita
(dengan Jiwa KeBuddhaan setiap makhluk), bukan saja pada masa
kelahiran sekarang ini, namun juga merupakan jalinan jodoh pada
masa kehidupan mendatang.

Mengapa dikatakan bahwa sepatah Amituofo memiliki kaitan yang


sangat erat dengan kehidupan kita sekarang ini? Memangnya bisa
membantu kita menyelesaikan problema kita saat kini?

Asalkan anda membangkitkan ketulusan melafal Amituofo, maka


dapat membantumu menyelesaikan masalahmu sekarang ini. Apa
alasannya? Ketulusan penuh mendatangkan mukjizat, dengan
ketulusan sepenuhnya dapat terjalin dengan Buddha Amitabha,
Buddha Amitabha pasti memberkatimu.

Apa yang Beliau berkati buat dirimu? “Di dalam pintu Buddha,
segala permohonan pasti terkabul”.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 29 Januari 2011

42
U ntuk menjalin jodoh dengan orang lain, bagaimana kalau
kita tidak punya kemampuan materi? Tempo dulu Guru Li (Upasaka
Li Bing-nan) menyampaikan kepada murid-muridnya, kami
berjumlah lebih dari 20 orang mengikuti beliau belajar berceramah,
beliau sangat menekankan untuk menjalin jodoh baik dengan semua
makhluk.

Guru Li menyampaikan bahwa bila kita jarang menjalin jodoh


baik dengan para makhluk, maka kelak ketika kita mencapai
KeBuddhaan dan membabarkan Dharma, hadirin yang datang
mendengarnya akan sedikit jumlahnya, tidak dapat menyelamatkan
para makhluk secara lebih meluas.

Apa sebabnya? Oleh karena ketika dia sedang melatih Jalan


Bodhisattva, jarang menjalin jodoh dengan para makhluk. Maka itu
43
Guru Li sangat menekankan pada murid-muridnya supaya menjalin
jodoh dengan orang banyak.

Kami berkata : “Guru, kami tidak punya uang, bagaimana bisa


menjalin jodoh dengan orang lain?”

Sesungguhnya menjalin jodoh itu tidak perlu duit, Guru Li


memberi ceramah setiap minggu se-kali yakni pada Hari Rabu,
waktu dan tempat sudah tetap, tidak perlu pengumuman dan
promosi, beliau telah menetap di Taichung 38 tahun lamanya,
semua orang sudah mengetahuinya.

Setiap Hari Rabu tiba, umat Buddha berduyun-duyun


mendatangi Asosiasi Lotus guna mendengar ceramah Guru Li. Kami
bertugas menjadi relawan, berbaris di depan pintu masuk,
menyambut kedatangan para hadirin.

Begitu umat memasuki vihara, kami segera meladeninya,


mempersilahkan mereka duduk, membantu mereka mengambilkan
buku sutra, semua tindakan kecil ini juga adalah cara menjalin jodoh
baik, menyambut dan meladeni umat dengan penuh kehangatan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 31 Januari 2011

44
I stilah kemiskinan dapat meliputi seluruh makhluk di enam
alam tumimbal lahir. Tetapi di dalam enam alam tumimbal lahir ada
hartawan yang kaya raya, memang betul orang kaya tidak miskin
secara lahiriah, tetapi dia juga “miskin” secara batiniah.

Mengapa dikatakan dia miskin secara batiniah? Tidak punya


kebijaksanaan. Saya percaya praktisi sekalian sangat memahami
fakta ini, yakni harta kekayaan merupakan pahala, berapa banyak
kekayaan yang anda nikmati pada satu masa kehidupan ini, adalah
hasil timbunan karma baik yang dilakukan pada masa kelahiran
lampau.

Tetapi bagaimana anda menggunakan kekayaan tersebut,


membutuhkan kebijaksanaan. Dengan kebijaksanaan menggunakan
kekayaan, maka kekayaan tersebut berubah jadi jasa kebajikan.

Tanpa disertai kebijaksanaan, dengan kekayaan yang terlampau


banyak, memiliki peluang besar untuk melakukan karma buruk,
menimbulkan masalah besar, lebih baik tidak memilikinya.

45
Setiap kelahiran demi kelahiran dapat mempertahankan wujud
manusia, kebanyakan adalah mereka yang hidup susah, setelah
meninggal dunia, dia bertumimbal lahir lagi ke Alam Manusia.

Sementara itu orang yang memiliki harta berlimpah, pada masa


kelahiran mendatang, untuk bertumimbal lahir kembali jadi
manusia, merupakan kesempatan yang sulit, apabila sepanjang
hayatnya dia melakukan kebajikan, menimbun jasa kebajikan
berkesinambungan, setelah meninggal dunia dia akan bertumimbal
lahir ke Alam Dewa (Surga).

Sebaliknya apabila dia menggunakan kekayaannya untuk rakus


akan kenikmatan Lima Nafsu Keinginan (harta, rupa, popularitas,
makanan, tidur), setelah meninggal dunia jatuh ke tiga alam rendah.

Kesempatan untuk terlahir sebagai manusia adalah sedemikian


sulitnya! Dari ilmu pengobatan barat yang menggunakan metode
hipnotis untuk menyembuhkan penderita depresi, terdapat banyak
kasus dimana pasien dapat menceritakan kejadian di masa
kelahiran lampaunya, dimana kelahiran demi kelahiran dia juga
lahir sebagai manusia, menjalani kehidupan yang biasa-biasa saja.

Hal ini menunjukkan bahwa pada masa kelahiran lampaunya, dia


tidak melakukan kejahatan besar maupun kebajikan besar, dia
mempertahankan standar ini. Orang yang melakukan kebajikan
besar atau kejahatan besar takkan berada di Alam Manusia.

46
Maka itu berdana merupakan hal yang penting, tetapi dana
materi hanyalah sebuah penuntun, Dharma Dana sebagai yang
utama, Buddha Sakyamuni telah memperlihatkan kepada kita
semuanya, sepanjang hayatNya 49 tahun lamanya, tiap hari
membabarkan Dharma, melakukan Dharma Dana, maka itu Dharma
Dana adalah yang paling utama.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 31 Januari 2011

47
Daftar Pustaka

淨土大經解演義
http://www.amtb.tw/baen/jiangtang.asp?web_choice
=2&web_rel_index=2241

Arsip :
http://keseimbanganbatin.blogspot.com/

48
49

Anda mungkin juga menyukai