Anda di halaman 1dari 109

1

Kutipan Ceramah Master


Chin Kung Juli-September 2015

Dikutip Dari :

Ceramah Master Chin Kung

Judul :

二零一四淨土大經科註

Dipersembahkan Dengan Setulusnya Oleh :

Sukacita Melafal Amituofo

www.smamituofo.blogspot.com

Disebarluaskan secara gratis, dilarang memperjualbelikan.

2
Daftar Isi
Hal

Kutipan Ceramah Master Chin Kung Juli 2015.………...….6


01 Juli 2015…..……………..………………….……….….7
06 Juli 2015……..……………..……….……………...……9
08 Juli 2015…...……………..………………………….…12
09 Juli 2015………...……………..………………….……13
13 Juli 2015………...……………..………….……………16
15 Juli 2015……………………..…………………...…….19
17 Juli 2015……………………..…………………....……23
19 Juli 2015……………………..……………….…...……29
20 Juli 2015……………………..………….………...……34
22 Juli 2015……………………..………….………...……39
3
24 Juli 2015……………………..…………………………40
25 Juli 2015……………………..…………………………44
26 Juli 2015……………………..…………………………49
27 Juli 2015……………………..…………………………53
28 Juli 2015……………………..…………………………56
29 Juli 2015……………………..…………………………62
31 Juli 2015…………………………..……………………66

Kutipan Ceramah Master Chin Kung Agustus 2015…........68


03 Agustus 2015………………………...…………………69
04 Agustus 2015………………………………………...…72
06 Agustus 2015…………………………………...………74
09 Agustus 2015……………………………..………….…76
10 Agustus 2015………………………………...…………78
11 Agustus 2015………………………………...…………80
16 Agustus 2015……………………………………...……82
21 Agustus 2015………………………………….………..84

4
Kutipan Ceramah Master Chin Kung Septermber 2015...…86
01 September 2015……………...…………………………87
04 September 2015…………...……….……………...……89
10 September 2015……………...……….……………...…92
11 September 2015………...……….…………………..….96
18 September 2015……………...…………………………97
23 September 2015……………...…………………...……99
25 September 2015……………...………………………102
28 September 2015……………...………………….……104
30 September 2015……………...………………...……106

5
6
Di Jepang ada sebuah sekte yang hanya membaca tekad agung Buddha
Amitabha yang ke-18 saja, yakni sepuluh lafalan pasti terlahir ke Alam
Sukhavati. 47 tekad lainnya sudah tidak dikehendaki lagi, hanya mau yang
satu ini saja (tekad ke-18).

Saya pernah berceramah di Jepang sebanyak dua kali, anggota Sangha dan
praktisi di sana pernah bertanya padaku mengenai masalah ini, apakah boleh
bila kami hanya terfokus membaca tekad ke-18 saja? Saya menjawab, praktisi
yang “paham” tentu saja boleh, tetapi sebaliknya praktisi yang “tidak paham”
maka tidak boleh.

Lalu mereka bertanya lagi apakah yang dimaksud dengan “paham”? Di dalam
48 tekad, setiap butir tekadNya telah mencakup 47 tekad lainnya, ini yang
disebut dengan “paham”. Satu adalah semua, semua adalah satu, bila anda
melekat pada satu tekad saja (tekad ke-18), di dalam sebutir tekad ini telah
mencakup keseluruhan 47 tekad lainnya. Ini barulah bisa dipahami.

Tetapi bila anda mencabut keluar sebutir tekad dan menjadikannya berdiri
sendiri dan terpisah dari 47 tekad lainnya, maka ini tidak boleh, tekad lainnya
sudah tidak dikehendaki lagi, mana boleh? Ini berarti tekad Buddha Amitabha
sudah tidak lengkap lagi, sudah tidak sempurna lagi.
7
Apabila setiap butir tekad adalah sempurna adanya dan setiap butir tekad
adalah lengkap dan tidak kurang, satu tekad adalah seluruh tekad, setiap tekad
adalah 48 tekad, dengan demikian barulah tidak salah tafsir.

Tetapi bila hanya melekat pada satu tekad saja, dan 47 tekad lainnya tidak
dikehendaki lagi, maka ini adalah salah.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 1 Juli 2015

8
Gerakan vegetarian berasal dari masa Kaisar Liang Wu-di yang
mempeloporinya. Kaisar Liang Wu-di merupakan umat Buddha yang saleh,
ketika membaca sutra aliran Mahayana, di dalam sutra tercantum bahwa
Bodhisattva bermaitri karuna tidak tega mengkonsumsi daging makhluk hidup,
setelah membacanya, Kaisar Liang Wu-di menjadi amat terharu, maka itu dia
mempelopori gerakan bervegetarian, menurunkan titah agar seluruh vihara ikut
bervegetarian.

Gerakan bervegetarian dijayakan oleh Aliran Mahayana Tiongkok. Maka itu


kita melihat Ajaran Buddha di Tibet atau negara lainnya tidak mengamalkan
vegetarian, hanya Ajaran Buddha di Tiongkok saja yang melaksanakan
vegetarian.

Ini dikarenakan Ajaran Buddha di masa lalu mengamalkan tradisi pindapatra,


orang lain memberimu makanan apa maka anda harus menerimanya, tiada
pilihan lain, pindapatra tidak memiliki pilihan lain, tidak bisa mengatakan
bahwa anda ini adalah vegetarian, orang lain memberimu persembahan sesuai
dengan apa yang dia makan.

Maka itu budaya vegetarian telah meluas, mempermudah penyebaran Ajaran


Buddha. Vegetarian selain menyehatkan, juga menimbun jasa kebajikan
9
berkesinambungan, dengan tidak memakan daging makhluk hidup, maka tidak
menjalin permusuhan dengan semua makhluk, ini merupakan gaya hidup yang
amat bagus, ini amat pantas disebarluaskan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 6 Juli 2015

Setelah Buddha Sakyamuni Parinirvana, siswa-siswaNya menyebarkan


Dharma ke seluruh penjuru. Ada tempat dimana kelangsungan Buddha
Dharma hanya bisa bertahan hingga seratus atau dua ratus tahun lalu lenyap;
ada juga tempat yang penyebaran Dharma bisa bertahan hingga lima atau
enam ratus tahun baru lenyap.

Seperti Republik Indonesia, ketika kami berkunjung ke sana, pada jaman


dahulu kala mereka menganut Ajaran Buddha, tetapi hanya berlangsung
sekitar tujuh ratus tahun saja lalu tidak ada lagi. Apa penyebabnya? Sebagian
besar adalah karena kekacauan yang ditimbulkan oleh peperangan.

Hanya ketika penyebaran Dharma sampai di Negeri Tiongkok, selama lebih


dari dua ribu tahun tidak pudar dimakan waktu, Ajaran Buddha dilindungi dan
dihormati oleh negara. Kemudian Ajaran Buddha di Tiongkok berbaur dengan
ajaran insan suci dan bijak, berkembang menjadi Tri Dharma, yakni perpaduan
dari Ajaran Konfusius, Ajaran Buddha dan Ajaran Tao.

Maka itu pakaian yang dikenakan anggota Sangha di Tiongkok, jubah luar
adalah selembar kain yang berpetak-petak yang merupakan jubah Buddhis,
sedangkan jubah dalam yang juga adalah Haiqing, merupakan pakaian resmi
Dinasti Han. Pakaian resmi insan terpelajar. Jubah luar yang merupakan kain

10
berpetak-petak, melambangkan mengingat, tidak melupakan budi kebajikan
Buddha, inilah maknanya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 6 Juli 2015

Vihara menwibawakan diri dengan kesucian. Vihara Master Yin Guang amat
sederhana, hanya meletakkan satu rupang Buddha Amitabha, rupang tersebut
juga tidak tinggi, rupang kecil hasil ukiran, di sampingnya ada sepasang
tempat lilin, segelas air persembahan, sebuah tempat dupa, sebuah alat
kebaktian Yinqing dan muyi kecil, hanya ini saja.

Saya pernah berkunjung melihat kamar penyepian diri Master Yin Guang, di
belakang rupang Buddha tertulis sebuah aksara yang besar, yang digores
langsung oleh Master Yin Guang sendiri, yakni huruf “Mati”, setiap hari
merenungkan saya sudah mau mati, setelah mati bagaimana? Setelah mati
harus ke mana?

Hal ini harus senantiasa taruh di hati, barulah terjalin dengan ajaran, yakni satu
arah, satu tujuan, yakni penjuru barat Alam Sukhavati.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 6 Juli 2015

11
Apakah bencana akan terjadi atau tidak, di dalam sutra Buddha dikatakan
bahwa “segala kondisi muncul dari pikiran”, jawaban ini sungguh bagus,
bencana itu ada atau tidak, tergantung pada diri sendiri.

Jika pikiran, ucapan dan tindakan kita adalah benar adanya, maka takkan ada
bencana; sebaliknya bila bertentangan dengan kebenaran, yaitu sesat dan jahat,
maka akan mengundang bencana. Maka itu bencana ada di mana? Ada di hati
manusia.

Tempo hari kita mendengar banyak ramalan tentang bencana, tetapi tidak
terjadi, apa alasannya? Oleh karena banyak orang yang menyebarkan ramalan
ini sehingga semua orang menjadi mawas diri, dengan serius memutuskan
kejahatan dan memupuk kebajikan, menimbun jasa kebajikan
berkesinambungan, sehingga bencana jadi tidak ada.

Lalu bila praktisi bertanya bagaimana caranya menghindari bencana itu?


Yakni kembali ke jalan yang benar, mempelajari dengan serius ajaran insan
suci dan bijak, praktisi Ajaran Buddha harus menjalankan sila, Trisarana, Lima
Sila, Sepuluh Kebajikan, ini merupakan yang paling mendasar, bila anda
bersungguh-sungguh mengamalkannya, meskipun tidak mampu menghapus
bencana tersebut, namun juga bisa meringankannya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 8 Juli 2015


12
Semua makhluk sejak semula telah sempurna akan kemampuan yang dimiliki
Tathagata. Dari sini dapat diketahui bahwa kemampuan ini bukan diperoleh
dari luar diri, jika mengejarnya dari luar maka takkan mungkin bisa diperoleh.

Jika melatihnya di luar diri, maka mungkin saja akan memperoleh sedikit
kemampuan gaib, bukanlah kebijaksanaan sejati. Buddha Dharma berbeda
dengan ajaran luar, karena Ajaran Buddha melatihnya ke dalam diri, bukan
melatihnya di luar diri, secara keseluruhan mengembangkan Jiwa KeBuddhaan.

Dengan melenyapkan Klesa (kekotoran batin), maka kemampuan yang


memang sudah ada dalam diri sendiri sejak semula, akan muncul ke
permukaan, ini barulah disebut Ajaran Buddha, maka itu Ajaran Buddha
disebut sebagai ajaran dalam, takkan memohonnya di luar, hal ini pasti harus
kita ketahui.

Demikian pula dengan memohon kesehatan, umur panjang, terlepas dari


tumimbal lahir, mengakhiri roda samsara, semua ini dimohon dari dalam
bukan di luar diri.

13
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 9 Juli 2015

Lihatlah pada praktisi yang melatih diri, mereka itu amat lihai, dia dapat
melihat dan mendengar segala sesuatu dengan jelas dan dipahami, ketika anda
bertanya padanya, dia dapat mengetahui segalanya, namun takkan timbul niat
pikiran, hatinya adalah suci adanya, dia takkan terpengaruh oleh kondisi luar,
inilah yang disebut dengan melatih diri yang sesungguhnya.

Melatih diri yang sesungguhnya adalah tidak memisahkan diri dari manusia,
urusan dan makhluk hidup maupun benda mati, jika hal ini ditinggalkan maka
mau melatih diri ke mana lagi?

Menggali gua lalu duduk di dalamnya, ini juga masih melekat pada rupa gua
tersebut, ini adalah ketrampilan melatih diri yang belum mahir, praktisi mahir
takkan melakukan hal seperti ini, namun mereka akan melatih diri dalam
berinteraksi dengan manusia, urusan dan makhluk hidup maupun benda mati,
takkan timbul niat pikiran, takkan ada perbedaan dan tidak melekat.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 9 Juli 2015

Niat pikiran, dengan niat pikiran yang baik maka anda akan memperoleh tubuh
yang sehat dan lingkungan hidup yang bagus, tempat yang anda huni takkan
ada bencana. Di Alam Sukhavati tidak ada bencana, mengapa demikian?
Karena hati setiap penghuninya adalah baik. Bagaimana hati yang baik itu?
Yakni hati yang melafal Amituofo.

14
Sekarang kita tahu bahwa di alam semesta ini niat pikiran yang paling baik
adalah melafal Amituofo, niat pikiran ini sungguh bajik, niat pikiran ini telah
menwujudkan Alam Sukhavati. Maka itu segala niat pikiran yang muncul,
tidak ada yang dapat sebanding dengan Amituofo.

Kini kita telah mengetahui dan menyadarinya, setelah itu kita harus
menggenggamnya erat-erat, jangan biarkan niat pikiran melafal Amituofo ini
jadi hilang, setiap niat pikiran yang muncul, semuanya adalah Amituofo.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 9 Juli 2015

15
Ada sebagian praktisi yang ketika tidak sedang melafal Amituofo, katanya
sepertinya tidak ada timbul bentuk-bentuk pikiran, tetapi begitu melafal Amituofo
maka bentuk-bentuk pikiran segera muncul. Ini adalah salah paham.

Sebenarnya saat tidak sedang melafal, anda tidak menyadari bentuk-bentuk


pikiran yang muncul, anda tidak memperhatikannya, maka itu anda tidak tahu
bahwa adanya bentuk-bentuk pikiran.

Tetapi begitu anda mulai melafal Amituofo maka bentuk-bentuk pikiran itu
mulai bermunculan. Jadi bukan karena anda melafal Amituofo maka bentuk-
bentuk pikiran jadi bermunculan.

Bentuk-bentuk pikiran ini memang sudah ada, ketika anda tidak melatih diri,
anda tidak memperhatikannya, tetapi begitu anda melatih diri, anda jadi
menemukannya. Maka itu hal ini adalah gejala biasa, sebagian besar manusia juga
memiliki pengalaman ini, orang sekarang ada, orang tempo dulu juga ada.

Caranya adalah jangan mempedulikannya, biarkan saja, semakin anda peduli


padanya maka akan semakin banyak, jangan mempedulikannya, melafal Amituofo
16
dengan setulusnya, dengan memusatkan perhatian ke dalam lafalan Amituofo,
lama kelamaan bentuk-bentuk pikiran akan semakin berkurang, kebijaksanaan
akan berkembang.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 13 Juli 2015

Berapa banyak praktisi pelafal Amituofo yang memiliki keyakinan bahwa


dirinya pasti bisa berhasil terlahir ke Alam Sukhavati? Ketika usia kami masih
muda, kami pernah mendekati Master Chan Yun, yang merupakan salah seorang
praktisi terkemuka di Taiwan.

Saya bertanya padanya, sebagai praktisi pelafal Amituofo, apakah master


memiliki keyakinan pasti bisa berhasil terlahir ke Alam Sukhavati? Beliau
menjawab dengan sejujurnya, tidak punya kepastian.

Mengapa Master Chan Yun tidak memiliki keyakinan bahwa dirinya pasti bisa
terlahir ke Alam Sukhavati? Oleh karena beliau memiliki sebuah gubuk pelatihan
diri, meskipun keadaannya sangat sederhana, di dalamnya tinggal lima orang,
Master Chan Yun harus mengurus orang, menangani urusan, juga harus memenuhi
undangan dari umat, bila tidak, maka darimana sumber pemasukan dana, semua ini
merupakan kerisauannya.

Maka itu kami jadi terpikir bahwa semakin besar vihara maka semakin banyak
pula kerisauannya. Dalam mempelajari Ajaran Buddha, hati yang suci merupakan
persoalan utama.

17
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 13 Juli 2015

Tinggi rendahnya tingkatan bunga teratai yang dicapai adalah tergantung pada
dalam atau dangkalnya ketrampilan melafal Amituofo yang dimiliki, jadi bukan
pada banyak atau sedikitnya jumlah lafalan, tetapi dangkal atau dalamnya
ketrampilan yang dimiliki.

Dalam atau dangkalnya ketrampilan ini berkaitan dengan keyakinan dan tekad,
khususnya dengan tekad. Apa itu tekad? Yakni bertekad terlahir ke Alam
Sukhavati. Terhadap dunia ini haruslah semakin hambar, tidak boleh
mendambakannya, harus ikhlas.

Jika masih mendambakan dunia ini, meskipun bisa berhasil terlahir ke Alam
Sukhavati, namun tingkatan bunga teratainya akan sangat rendah, tidak tinggi.
Maka itu yang dipersoalkan adalah dalam atau dangkalnya ketrampilan yang
dimiliki, bukan berapa banyak jumlah lafalan.

Tentu saja berapa banyak jumlah lafalan, ini adalah salah satu cara untuk
membina ketekunan diri sendiri.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 13 Juli 2015

18
Dikisahkan ada seorang Bhiksu yang menempuh perjalanan ke Gunung Wutai
(konon Gunung Wutai adalah tempat pertapaan Bodhisattva Manjusri), Bhiksu
ini amat tulus, dengan melakukan “tiga langkah satu namaskara” mendaki
hingga ke atas gunung. Di tengah perjalanan dia melihat ada sebuah gua, di
atas gua terpampang papan yang bertuliskan “Gua Vajra”, melihat judul gua
tersebut, si Bhiksu merasa amat bersukacita, lalu dia melangkah masuk ke
dalam.

Di dalam gua tersebut tampak luas sekali, terdapat banyak aula-aula besar, ada
banyak orang, dia melihat di dalam aula besar tersebut tidak ada rupang
Buddha, makanya merasa amat heran. Ketika hendak meninggalkan tempat
tersebut, ada seorang samanera kecil yang memanggilnya, dia amat tercengang,
di tempat begini bagaimana ada yang mengetahui namanya?

Kemudian samanera kecil itu berkata, guruku memanggil anda masuk ke


dalam. Setelah masuk tampak seorang Bhiksu tua, setelah melakukan
namaskara lalu dia berkata pada Bhiksu tua ini, tempat ini sangat bagus,
bolehkah saya melatih diri di sini? Bhiksu tua itu menjawab bahwa sekarang
masih belum bisa, anda harus meninggalkan tempat ini, anda tidak boleh
tinggal di tempatku ini.

19
Ketika ditanya mengapa di tempat tersebut tidak tampak rupang Buddha?
Bhiksu tua itu menjawab bahwa di tempatnya tidak terpakai. Ini adalah ucapan
Aliran Dhyana, yakni tidak melekat pada rupa, dan masih mengucapkan
banyak perkataan lainnya.

Ketika meninggalkan tempat tersebut, hari sudah gelap, Bhiksu itu


melanjutkan perjalanannya. Dalam perjalannya tiba-tiba dia berpapasan
dengan seorang anggota Sangha Tantrayana yang berpesan padanya agar tidak
menempuh perjalanan pada malam hari karena amat berbahaya, sebaiknya
menginap semalam di sini, maka itu dia memutuskan untuk bermalam di sana.

Kemudian ketika mereka mengobrol, Bhiksu itu bertanya pada anggota Sangha
Tantrayana ini, berapa jumlah kalian yang naik ke atas gunung? Dia menjawab,
sekitar beberapa ratus orang saja, tidak banyak.

Bhiksu itu merasa aneh, tidak betul, saya melihat di dalam gua tersebut ada
sekitar tujuh atau delapan ratus orang, anggota Sangha Tantrayana juga merasa
heran dan mengaku bahwa dia belum pernah melihat tempat yang dimaksud.
Kami sudah tinggal di sini selama bertahun-tahun, tetapi tidak pernah melihat
apa yang disebut dengan Gua Vajra.

Ketika mereka masih tenggelam dalam kebingungan, tiba-tiba ada yang


berkata pada mereka, apakah yang kalian lihat adalah Bodhisattva Manjusri?
Begitu mendengar ucapan ini, si Bhiksu langsung mengalirkan air mata, telah
melewatkan kesempatan yang begitu berharga karena tidak mengenali Bhiksu
tua tersebut.

Kemudian Bhiksu itu dengan tergesa-gesa kembali ke tempat yang dikenalinya


sebagai Gua Vajra, tetapi tidak berhasil menemukannya, inilah jodoh, hanya

20
berkesempatan bertemu sekali saja, setelah menjelajah seluruh gunung juga
tidak diketemukan Gua Vajra tersebut.

Maka itu jalinan jodoh adalah tidak mudah, Bhiksu itu memiliki ketulusan hati
sehingga dapat bertemu dengan Bodhisattva Manjusri, hal ini membuktikan
bahwa Bodhisattva Manjusri berada di Gunung Wutai.

Dengan perkataan lain, tempat pertapaan Bodhisattva Samantabhadra di


Gunung Emei, Bodhisattva Avalokitesvara di Gunung Putuo, Bodhisattva
Ksitigarbha di Gunung Jiuhua, adalah nyata adanya.

Tanpa adanya para Bodhisattva ini, maka dunia ini akan mudah ditimpa
bencana besar, oleh karena para Bodhisattva melindungi dunia ini meskipun
bencana besar itu datang namun takkan menimbulkan dampak yang begitu
parah, sebagian insan bajik juga dapat lolos dan selamat.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 15 Juli 2015

Master Hai Xian telah memperagakan kepada kita dengan sempurna. Beliau
tidak mengenal aksara, tidak pernah bersekolah, gurunya hanya menurunkan
padanya sepatah “Namo Amituofo”, mengajarinya untuk melafal
berkesinambungan, membangkitkan tekad terlahir di Alam Sukhavati. Dia
begitu patuh dan tulus, melakukannya dengan serius, sepatah Amituofo ini
dilafalnya selama 92 tahun, dia telah berhasil.

21
Demikian pula dengan ibundanya, adik seperguruannya, dan juga di daerah
setempat terdapat seorang Bhiksu senior yang bernama Lao De, empat orang
ini menggunakan sepatah Amituofo. Empat orang ini serupa tidak mengenal
aksara dan tidak pernah bersekolah, dan mereka semua berhasil, meraih
keberhasilan yang tak terbayangkan!

Master Lao De juga meraih keberhasilan yang menakjubkan, setelah wafat dua
tahun kemudian, ada orang bertemu dengannya di jalanan Kota Wuhan,
keadaannya masih serupa dulu, menenteng sebuah tas kain dan berpindapatra.
Ketika bertemu dengan orang-orang sekampungnya, mereka bertanya pada
master, kapan anda pulang kampung? Bagaimana kalau kita pulang bersama-
sama saja.

Master Lao De menjawab, dua hari lagi saya baru bisa pulang, kalian pulang
duluan. Ketika mereka pulang sampai di kampung, barulah mengetahui bahwa
dua tahun yang lalu Master Lao De telah wafat, kuburannya juga masih ada di
tempat tersebut, sungguh tak terbayangkan.

Kita mengetahui bahwa Buddha dan Bodhisattva amat bermaitri karuna, demi
membantu kita para makhluk di lautan penderitaan ini, barulah membuat
penjelmaan ini, untuk memperteguh keyakinan dan tekad kita.

Asalkan kita melakukannya sesuai dengan apa yang tertera di dalam sutra,
maka tidak ada yang tidak berhasil, tidak ada yang tidak terlahir ke Alam
Sukhavati, dengan terlahir ke Alam Sukhavati maka keberhasilan ini barulah
sempurna.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 15 Juli 2015

22
Di dunia ini orang yang berpandangan sesat itu jumlahnya banyak, terutama
saat sekarang ini lebih banyak lagi, praktisi sejati tidak ada pendukung besar
yang mendukungnya sehingga tiada tempat baginya untuk berpijak. Mengapa
demikian? Oleh karena orang yang berpandangan sesat jumlahnya lebih
banyak, kekuatan mereka sangat besar.

Inilah yang disebut di dalam Buddha Dharma sebagai jaman berakhirnya


Dharma, Dharma semakin melemah sementara Mara semakin kuat, kekuatan
Mara lebih besar daripada Dharma.

Praktisi sejati tidak memiliki pendukung yang besar, orang lain tidak suka
kamu berceramah, merasa benci jika kamu memberi wejangan padanya,
sehingga memikirkan segala cara untuk mencampuri urusanmu.

Makanya vihara-vihara sekarang banyak yang tidak memberikan khotbah


Dharma lagi. Kadang kala ada kegiatan ceramah, tetapi isinya bukan seperti
yang diucapkan Buddha, sutranya memang sudah benar, tetapi yang dia
jelaskan adalah menuruti penafsiran sendiri, bukanlah makna sesungguhnya
seperti yang dibabarkan Buddha.

23
Pada jaman berakhirnya Dharma, mempelajari Ajaran Buddha adalah sulit dan
tidak mudah!

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 17 Juli 2015

Ketika kita bertemu kesulitan maka ingatlah pada Bhagava, ketika teringat
pada Bhagava maka hati pun kembali jadi seimbang. Ketika Buddha
Sakyamuni membabarkan Dharma di dunia ini, Beliau bertemu dengan banyak
kesulitan besar, juga tidak memiliki vihara, mengapa demikian?

Karena dengan mendirikan vihara maka akan mengundang terjadinya


perselisihan, sehingga orang lain akan menyerang dan menfitnah dirimu.
Dengan tidak memiliki vihara maka sehabis berceramah di sini selama tiga
atau lima hari maka segera angkat kaki, takkan ada yang ingin cari masalah
denganmu.

Maka itu kami memahami keadaan ini, tahun-tahun sebelumnya saya


berceramah tidak memiliki tempat yang tetap, di mana saja ada yang
mengundangku berceramah maka saya segera berangkat ke sana.

Untunglah mereka menghubungiku terlebih dulu, sehingga habis berceramah


di tempat A saya bisa menuju ke tempat B, habis berceramah di tempat B saya
bisa menuju ke tempat C dan selanjutnya.

Pada waktu permulaan ketika saya masih belajar berceramah, saya memberi
ceramah di rumah salah seorang umat, di rumahnya terdapat sebuah ruang

24
tamu kecil, berapa orang pendengarnya? Hanya sekitar 3 hingga 6 orang saja.
Meskipun demikian dalam memberi ceramah, sejak awal hingga akhir saya
lakukan dengan begitu bersungguh-sungguh.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 17 Juli 2015

Yang paling penting sekarang ini adalah membina penceramah-penceramah


berbakat. Seorang penceramah berbakat hendaknya dapat meneladani Buddha
Sakyamuni yang mau bekerja keras dan bersabar menahan segala kesusahan
dan penderitaan, memikul misi yang penting, tidak boleh memiliki vihara,
karena dengan memiliki vihara maka akan mengundang perselisihan dengan
orang lain.

Oleh karena tidak memiliki vihara maka tidak mempunyai umat, sehingga
vihara lain masih dapat memaafkan dirimu, mengapa demikian? Karena anda
tidak bertentangan dengannya. Vihara yang besar memerlukan pengeluaran
yang besar, dia memerlukan banyak persembahan dari umat.

Sedangkan kita di sini hanya memberi ceramah, tidak memiliki umat, tidak
mengadakan upacara kebaktian, juga tidak ada upacara pertobatan dan ritual
lainnya, makanya umat dari vihara lain takkan mendatangi tempat kami.
Sebaliknya para praktisi yang mendengar ceramah Dharma di sini, dapat
berkunjung ke viharanya dan bersembahyang, mengikuti upacara kebaktian.

Maka itu tidak boleh bertentangan dengan orang lain, barulah kita bisa
bertahan, sebaliknya apabila ada pertentangan, kekuatan kita amatlah lemah.
Maka itu usaha masing-masing individu melafal Amituofo bertekad lahir ke
Alam Sukhavati, juga takkan ada masalah, takkan bertentangan dengan mereka,
25
tetapi apabila membangun vihara lalu di dalamnya tiap hari ada ceramah
Dharma, maka ini akan mengundang pertentangan.

Kami mempergunakan satelit, internet, maka ini bukan merupakan masalah,


mengapa demikian? Kami hanya memakai sebuah studio rekaman, tidak
mempunyai aula khotbah Dharma, juga tidak memiliki umat pendengar.
Dengan demikian dia baru bisa memaklumi dan memaafkan dirimu.

Orang yang berjodoh akan memasang kabel koneksi untuk menerima siaranmu,
namun jumlah orang yang berjodoh ini masih terbatas, masih banyak yang
tidak mengetahuinya. Maka itu jalinan jodoh ini harus kita kenali dengan jelas,
bagaimana dalam era begini melindungi jiwa kebijaksanaan Buddha, jangan
sampai terputus.

Maka itu bagi praktisi berkeluarga, saya selalu mengingatkan kalian semuanya,
Master Hai Xian merupakan sebuah contoh teladan yang amat baik, benar-
benar melatih diri, secara diam-diam dan tidak terkenal, tak perlu diketahui
orang lain.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 17 Juli 2015

Master Sheng Huai dan Upasaka Xie Dao-lian, mereka berdua mewakili
Ajaran Buddha Hongkong, mengundangku memberi ceramah di Hongkong.
Waktu itu saya pertama kali meninggalkan Taiwan, pertama kali
menginjakkan kaki di luar negeri, saat itu Hongkong masih dikuasai Inggeris,
di sini saya menjalin jodoh Dharma dengan Hongkong.

26
Namun sayangnya tidak ada yang memberi dukungan, sehingga sulit
berkelanjutan! Pada waktu itu sebagian orang terhadap ceramah Dharma masih
kurang suka, meskipun tidak memperlihatkan secara langsung.

Sekarang dia mengatakannya keluar dan menolak kehadiranmu, apalagi ketika


anda bilang ingin beri ceramah, maka dia akan beralasan bahwa di viharanya
tidak ada yang berminat mendengar ceramah, hanya sepatah kalimat dia sudah
menolakmu.

Perkataan ini adalah benar adanya, maka itu mengundang kesalahpahaman


pada sebagian kalangan, begitu menyinggung tentang Ajaran Buddha, maka
mereka akan beranggapan bahwa Ajaran Buddha hanya membaca sutra saja
tetapi tidak ada ceramah Dharmanya. Maka itu ketika anda menyampaikan
ceramah padanya, dia akan merasa sangat asing.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 17 Juli 2015

Sepanjang hidupku, bila tidak bertemu dengan Pengurus Han (Upasika Han
Ying) sekeluarga yang telah menjagaku, maka takkan ada hari ini. Sungguh
sulit diperoleh! Saya tinggal di rumah mereka selama 17 tahun, barulah
kemudian ada perpustakaan. Pengurus Han mendukungku hingga beliau
meninggal dunia pada usia 76 tahun, dia lebih tua 5 tahun dariku. Ketika
beliau meninggal dunia saya berusia 71 tahun.

Selama 30 tahun dia terus memberiku dukungan, budi besarnya takkan bisa
terlupakan! Jika tanpa 30 tahun ini, maka takkan ada keberhasilan hari ini.
Setelah beliau meninggal dunia, saya meninggalkan Taiwan, jodohku dengan

27
Asia Tenggara mulai masak, saya menetap di Singapura selama tiga setengah
tahun, kemudian berimigrasi ke Australia.

Jodohku di Australia sungguh istimewa, di sana kami mendirikan sebuah Pure


Land Learning Society, tahun ini sudah memasuki tahun ke-13, di dalamnya
ada anggota Sangha dan umat berkeluarga yang jumlahnya belasan orang, saya
memberi motivasi pada mereka, setiap hari juga harus memberi ceramah,
jangan sampai terputus.

Jika ingin berhasil maka harus menfokuskan pada satu pintu Dharma dan
mendalaminya, setelah satu topik selesai diceramahkan kemudian diulang lagi
untuk kedua kalinya, karena setiap kali anda mengulangi menceramahkannya,
maka anda akan memperoleh pencerahan yang berbeda-beda.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 17 Juli 2015

28
Penduduk di Alam Sukhavati tidak memiliki niat pikiran, benar-benar dapat
melakukan takkan timbul niat pikiran, takkan membeda-bedakan juga takkan
ada kemelekatan, kemampuan seperti ini Siapa yang memberikannya?

Bukanlah hasil pencapaian sendiri, jika ingin melatih diri hingga mencapai
kemampuan ini harus memerlukan waktu yang sangat panjang. Untuk terlahir
di Alam Sukhavati sepenuhnya mengandalkan kekuatan Buddha Amitabha,
bukanlah mengandalkan kekuatan diri sendiri.

Untuk mengandalkan kekuatan Buddha diperlukan dua syarat, yakni yang


pertama adalah benar-benar yakin adanya Alam Sukhavati, di dalam sutra
tercantum bahwa secuil keraguan pun tidak boleh ada; syarat kedua adalah
benar-benar bertekad ingin ke sana, terhadap Alam Sukhavati tiada keraguan
sama sekali.

Dengan memiliki keyakinan benar dan tekad benar, maka Buddha Amitabha
akan mengetahuinya. Dengan mempertahankan keyakinan benar dan tekad
benar, takkan tergoyahkan, tidak boleh ada keraguan dan kemunduran. Hari ini
berniat ke Alam Sukhavati, tetapi besoknya masih mendambakan dunia ini,
maka ini bukanlah tekad benar, ini adalah palsu, yang palsu itu tidak dapat

29
menggugah Buddha Amitabha, hanya niat tulen yang dapat menggugah
Buddha Amitabha.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 19 Juli 2015

Praktisi Ajaran Buddha memiliki mawas diri yang sedikit lebih tinggi, setiap
malam saat terlelap, maka di dunia ini apa lagi yang merupakan milik anda?
Anda sudah terlelap, bahkan apa yang terjadi dengan dirimu, anda juga tidak
tahu sama sekali.

Di dalam Sutra Intan tercantum bahwa segala sesuatu yang merupakan hasil
perpaduan unsur-unsur (unsur tanah, air, api dan angin) adalah bagaikan
mimpi, khayalan, gelembung sabun dan bayangan, juga bagaikan embun dan
kilat, seharusnya membuat perenungan sedemikian.

Setelah meninggal dunia baru tahu bahwa segalanya adalah tidak kekal,
apapun tidak bisa dibawa pergi. Setiap malam kala terlelap adalah serupa
dengan sudah mati, ketika anda tertidur nyenyak, orang lain mengangkat lalu
membawa kabur dirimu, anda juga tidak tahu, ini adalah benar adanya.

Maka itu benda mana yang anda miliki? Manusia di dunia ini telah tersesat,
mereka terlena menganggap bahwa barang-barang semu ini sebagai nyata
adanya, harus menjadi kepemilikan sendiri. Tubuh sendiri saja tidak bisa
diperoleh, setiap saat terus mengalami penuaan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 19 Juli 2015


30
Saat sekarang untuk sarana pendidikan paling bagus menggunakan yang satu
ini, tidak memerlukan aula buat khotbah, juga tidak memerlukan vihara, hanya
sebuah studio rekaman mini sudah cukup, pendengar tidak perlu bertatap muka,
dia mengenali diriku, tetapi saya tidak mengenalinya.

Kami bukan organisasi besar dan hebat, kami juga tidak memiliki susunan
kepengurusan organisasi, tidak punya umat, hanya sendirian saja, betapa
bebasnya. Semua yang diceramahkan dibuat dalam kepingan DVD, dapat
dilestarikan, apa kegunaannya? Kelak jika berjodoh mendirikan sebuah
universitas Buddhis, ini merupakan bahan kuliah. Pakai saja DVD, tidak perlu
mencari tenaga pengajar, urusan jadi mudah!

Kini usiaku sudah lanjut, tidak ingin mengurus orang lagi, sepanjang hidupku
juga tidak pernah mengurus orang lain, tetapi saya berharap ada orang yang
mau berniat mendirikan sebuah universitas Buddhis, saya akan menyerahkan
semua DVD ceramahku padanya, tidak perlu mencari tenaga pengajar, pasti
dapat mengajar anak didik dengan baik.

Saat kini di Chaozhou, Provinsi Guangdong, di Ruangan Kuliah Dao De,


merupakan salah satu perumpamaan ini, dia berhasil melakukannya, secara
keseluruhan menggunakan DVD, tidak ada tenaga pengajarnya. Menurut
dugaanku, 20 tahun lagi, kira-kira sekolah menengah atas dan selanjutnya akan
menitikberatkan pada penggunaan DVD untuk mengajar, mengapa demikian?
Sudah tidak ada guru lagi.

Saat kini dunia pendidikan semakin merosot, generasi demi generasi tidak
lebih baik daripada generasi sebelumnya, guru yang baik sudah tidak ada lagi.
Apa alasannya? Murid yang baik juga sudah tidak ada lagi, murid yang berhati
suci dan seimbang, tulus, jujur dan tahu hormat sudah tidak ada lagi. Murid
yang baik sudah tidak ada lagi, jadi apa yang harus diajari oleh guru yang baik?
31
Guru sudah tidak berdaya mengajar, sehingga ini menjadi siklus yang buruk.
Maka itu hal ini tidak boleh tidak dipahami.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 19 Juli 2015

Tahun-tahun sebelumnya ketika saya masih berada di Amerika, sekitar dua


atau tiga puluh tahun yang lalu, saya pernah berkata pada kalian bahwa Agama
Buddha itu ada empat jenis.

Jenis yang pertama adalah Ajaran Buddha seperti yang dibabarkan oleh
Buddha Sakyamuni sekarang sudah tidak ada lagi; yang kedua adalah Agama
Buddha yang sudah berubah jadi kepercayaan belaka, tidak ada ceramah dan
pengajaran lagi, mengadakan upacara-upacara, upacara pertobatan dan ritual
lainnya, menjadi kepercayaan takhayul.

Jenis yang ketiga adalah Agama Buddha yang telah berubah menjadi ilmu
pengetahuan, di dalam perguruan tinggi, ada mata kuliah Sutra Buddha, tempo
dulu saya masih jadi dosennya selama lima tahun, saya mengajar di Chinese
Culture University selama lima tahun, sudah berubah jadi ilmu pengetahuan;
dan jenis yang terakhir adalah berubah menjadi aliran sesat, memakai papan
merek Agama Buddha lalu melakukan hal-hal yang bertentangan dengan
Dharma.

Itulah empat jenis yang pernah saya sampaikan tempo dulu. Lalu bagaimana
pula dengan sekarang? Sekarang sudah menjadi enam jenis, ditambah dengan
yang satu jenis adalah Agama Buddha Bisnis, menjadikan Agama Buddha
32
sebagai sarana jual beli, lihat saja di seluruh dunia ada cabang viharanya,
ibarat kantor pusat lalu ada kantor cabangnya, inilah yang muncul di jaman
modern.

Lalu muncul lagi satu jenis lainnya yakni Agama Buddha Travel, yakni yang
bergerak di bidang tamasya. Di Tiongkok banyak terdapat vihara-vihara dan
panorama indah yang bisa dikunjungi buat tamasya, ini sungguh tak berdaya,
vihara-vihara yang sudah berusia ratusan bahkan ribuan tahun, barang antik,
mengundang banyak turis berkunjung ke sana untuk melihatnya, sehingga
vihara ini sejak pagi hingga malam sibuk meladeni turis, tidak punya waktu
buat melatih diri.

Maka itu sekarang sudah jadi enam jenis, anda termasuk yang mana?

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 19 Juli 2015

33
Melatih diri itu harus di mana? Yakni di lingkungan orang banyak, bagaimana
berinteraksi dengan orang lain, di dalam lingkungan begini kita membersihkan
klesa (kekotoran batin) dan tabiat. Kesimpulannya adalah takkan timbul
perselisihan dengan orang lain.

Untuk melakukannya juga amat mudah, apa yang dia mau saya tidak berminat,
sebaliknya apa yang saya mau dia tidak berminat, maka takkan ada
pertentangan.

Apa yang saya inginkan? Yakni setiap hari mengembangkan keyakinan dan
tekadku, setiap hari lafalan Amituofo tak terputus, inilah yang saya mau, dia
takkan mau berebutan hal ini denganku. Apa yang dia mau, tak lain adalah
ketenaran dan keuntungan serta nafsu keinginan, inilah yang dia mau,
sedangkan saya tidak menginginkannya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 20 Juli 2015

34
Di dunia ini segalanya adalah semu, harta benda kita dirampas orang lain, juga
jangan taruh di hati; nama baik kita dirusak orang lain, orang lain menciptakan
gosip untuk memburukkan dirimu, menghalangimu, juga jangan taruh di hati.

Dia berusaha merintangi diriku, maka saya akan mundur, untuk memenuhi
keinginan hatinya, di mana saja kita tetap belajar mundur dan mengalah, tidak
bersaing dan berseteru dengan orang lain.

Sehingga keyakinan dan tekad kita terhadap Alam Sukhavati, sehari demi
sehari semakin mendalam, ketrampilan kita melafal Amituofo sehari demi
sehari semakin maju, jalan yang kita tempuh adalah menuju Alam Sukhavati,
sedangkan jalan yang mereka tempuh adalah melanjutkan bertumimbal lahir.

Kita tidak memiliki moral kebajikan, tidak memiliki kebijaksanaan sehingga


tidak dapat menyadarkan dirinya, maka itu terhadap dirinya kita takkan
mengkritik, juga takkan memujinya, tetapi menghormati dan memberi
persembahan padanya.

Ketika dia ditimpa kesusahan, kekurangan sandang dan pangan, kita


mempunyai kelebihan maka kita memberi persembahan padanya, menjaganya,
maka ini sudah boleh.

Hanya melihat kebaikan orang lain dan jangan melihat keburukannya,


bukannya kamu tidak melihat atau mendengarnya, tetapi tidak menaruhnya di
dalam hati, di dalam hatimu senantiasa suci tak ternoda, begini sudah betul.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 20 Juli 2015

35
Pendidikan Hukum Karma harus dipahami sepenuhnya, dalam kehidupan ini
kita menebar benih karma baik maka kelak akan menikmati buah karma yang
baik pula. Maka itu janganlah menebar benih karma buruk, karena akan
mendatangkan pembalasan, ini adalah masalah besar!

Sekarang mendapat perlakuan yang tidak adil, janganlah ditaruh di hati, maka
buah karma buruk kita sudah habis terbalas. Maka itu harus berterimakasih,
karena ini bukanlah hal yang buruk. Harus melihatnya dengan jelas,
mengamatinya secara mendalam dan memandang ke arah yang jauh,
sebaliknya bila hanya melihat yang berlaku pada saat sekarang, maka anda
akan timbul kebencian, sehingga masalah jadi besar.

Oleh karena anda memiliki kebencian sehingga pada masa kelahiran


mendatang anda melakukan balas dendam pada dia, dia juga tidak memahami
mengapa diperlakukan sedemikian, maka menyimpan dendam ini di hatinya,
pada masa kelahiran berikutnya dia melakukan balas dendam lagi pada dirimu.
Demikianlah kelahiran demi kelahiran saling mendendam dan saling
membalas, sungguh kasihan sekali.

Inilah yang diajarkan oleh Ajaran Buddha kepada kita, ikatan permusuhan
harus diurai, bukan ada pada dirinya, tetapi ada pada diriku, saya harus
mengurai ikatan ini, jika di pihak diriku sudah terurai maka di pihak dia juga
akan ikut terurai.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 20 Juli 2015

Tahun-tahun sebelumnya ketika saya masih berada di Amerika, saya


menyusun Lima Mata Pelajaran Wajib bagi praktisi Aliran Sukhavati. Di Los
36
Angeles saya tinggal di vihara Master Yin Hai, dia amat memuji ketika
melihat Lima Mata Pelajaran Wajib kami ini, sederhana dan ringkas, mudah
diingat, setiap hari menggunakannya untuk bercermin.

Mata pelajaran ke-1 adalah Tiga Berkah Karma Suci.

Tiga Berkah Karma Suci adalah :

Berkah pertama : “Berbakti pada ayahbunda, menghormati guru dan senior,


welas asih tidak membunuh, mengamalkan Sepuluh Kebajikan”.

Berkah kedua : “Mengambil Visudhi Trisarana, mengamalkan sila, tidak


melanggar tata krama”.

Berkah ketiga : “Membangkitkan Bodhicitta, yakin pada Hukum Karma,


membaca Sutra Usia Tanpa Batas, menasehati orang lain mempelajari Ajaran
Sukhavati.

Menasehati orang lain mempelajari Ajaran Sukhavati adalah yakni suka


membantu orang lain, menasehati orang lain agar belajar Ajaran Buddha,
menasehati orang lain agar membangkitkan keyakinan dan tekad terlahir ke
Tanah Suci Sukhavati.

Tiga Berkah Karma Suci terdiri dari sebelas butir, sepuluh butir adalah
diperuntukkan bagi diri sendiri dan satu butir lagi adalah menasehati insan
lainnya.

Mata pelajaran ke-2 adalah Enam Prinsip Keharmonisan Sangha

Mata Pelajaran ke-3 adalah Sila, Samadhi dan Prajna

37
Mata Pelajaran ke-4 adalah Sad Paramita

Mata Pelajaran ke-5 adalah Sepuluh Tekad Bodhisattva Samantabhadra.

Harus mengamalkan Lima Mata Pelajaran Wajib dengan bersungguh-sungguh,


setiap saat harus mempergunakannya untuk bercermin. Setiap kali muncul niat
pikiran maka segeralah bercermin, bolehkah niat pikiran ini timbul?

Bila kita dapat menggenggam Lima Mata Pelajaran Wajib ini, maka kita
memiliki kepastian terlahir ke Alam Sukhavati.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 20 Juli 2015

38
Kelak seluruh makhluk oleh karena 48 tekad Buddha Amitabha maka jadi
terselamatkan. Dengan menggunakan sepatah Namo Amituofo sehingga
terselamatkan. Terselamatkan berarti mencapai KeBuddhaan. Ini barulah
disebut sebagai manfaat yang sesungguhnya, yang dapat anda bawa pergi.

Sedangkan ketenaran dan keuntungan di dunia ini, nafsu keinginan, satupun


tidak bisa dibawa pergi. Maka itu saat sekarang segalanya harus dipandang
dengan hambar, jangan berperhitungan, jangan melekat, ada ya bagus, tidak
ada juga bagus, tidak menaruhnya di hati. Tetapi harus menaruh keyakinan dan
tekad di dalam hati, menaruh melafal Amituofo di dalam hati, inilah yang bisa
kita bawa pergi, ini barulah disebut sebagai manfaat yang sesungguhnya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 22 Juli 2015

39
Semakin banyak kemelekatan yang kita lepaskan maka hati kita kian suci,
jangan taruh di hati. Peristiwa apa yang sedang terjadi di pelosok dunia
sekarang ini, kami tidak tahu sama sekali, hari demi hari kami lewati dengan
tenang, buat apa mengetahuinya? Hanya cari masalah sendiri saja, bukankah
dengan baca koran sama saja dengan cari masalah, demikian juga dengan baca
majalah, nonton televisi, ini namanya cari masalah sendiri.

Sudah lebih dari 50 tahun saya tidak menyaksikan siaran televisi, tidak
mendengar siaran radio, baca koran, majalah dan sebagainya, tidak perlu
mengetahui ragam berita.

Ada orang yang bertanya padaku, bagaimana bila ada kejadian penting? Saya
menjawab, bila ada kejadian yang penting maka akan ada praktisi yang akan
membuat kutipan buatku, ada praktisi yang begitu baik, setiap minggu sekali
mengantar satu kliping yang berisi judul berita kepadaku, saya membaca yang
ini, kejadian selama seminggu, hanya perlu setengah jam saya sudah selesai
membacanya.

Semakin sedikit hal yang diketahui semakin sedikit kerisauan, semakin banyak
kenalan semakin banyak gosip. Andaikata orang lain tidak mencariku maka
saya pasti takkan keluar mencari kolega, mengapa demikian? Ketenangan.
40
Ini adalah manfaat yang sesungguhnya. Bila praktisi sekalian ingin sehat dan
panjang umur, inilah rahasianya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 24 Juli 2015

Katanya jangan taruh di hati, sesungguhnya tidaklah mudah, bicara itu


memang gampang tapi pelaksanaannya amat susah, jika tidak taruh di hati,
sejak awal sudah mencapai KeBuddhaan.

Lantas harus bagaimana? Tabiat kita amat berat, bila disuruh jangan taruh di
hati, tetapi bentuk-bentuk pikiran masih saja bermunculan, begitu yang di awal
berhasil dihentikan tetapi di belakangnya sudah muncul yang baru.

Buddha mengajarkan kita satu cara, yakni dengan melafal Namo Amituofo.
Begitu bentuk-bentuk pikiran bermunculan, segera lafallah Amituofo, selain
lafalan Amituofo tiada lagi niat pikiran lainnya, ini adalah upaya kausalya
yang unggul tiada taranya dari Aliran Sukhavati, cara ini sungguh amat bagus.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 24 Juli 2015

Dalam kunjungan kali ini ke Inggris, ketika berbincang dengan para anggota
legislatif di Gedung Parlemen Inggris, mereka bertanya tentang kesehatanku,
bagaimana cara saya memelihara kesehatanku. Saya berkata pada mereka, hati
41
yang suci dan tenang, sedikit kerisauan, jangan banyak tahu, hal yang tidak
ada kaitannya dengan diri sendiri tidak perlu mencari tahu, memelihara
kesucian dan ketenangan hati serta keseimbangan batin.

Lalu bervegetarian, vegetarian merupakan pola makan yang sehat, saya sudah
menjalankan vegetarian selama 64 tahun, jiwa raga jadi sehat, ini adalah yang
diajarkan Buddha kepada kita.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 24 Juli 2015

Master Yin Guang yang juga merupakan guru sesepuh Aliran Sukhavati yang
ke-13 memberi nasehat pada kita, pada era sekarang ini idealnya adalah
mendirikan vihara yang kecil, penghuninya jangan melewati 20 orang, jika
melatih diri dengan kesungguhan hati maka dapat berhasil.

Sebaliknya bila vihara dibangun besar-besar, bagaimana kelanjutannya? Anda


memerlukan uang, setiap hari anda harus pusing memikirkan ke mana harus
mencari uang, ke mana harus mencari umat untuk memperoleh persembahan
dana, umat pendukung yang kaya raya, semua ini membuat hati menjadi
gundah.

Jika di hati ada hal ini maka pelatihan diri sudah tidak ada lagi, kesucian hati
juga tidak ada lagi, hati yang seimbang juga tidak ada lagi. Dengan perkataan
lain menghancurkan kebenaran yang telah dibabarkan oleh Buddha.

42
Hal ini patut kita ketahui, pasti harus kita pahami. Bila kita ingin meraih
keberhasilan, maka harus melangkah di Jalan Buddha dan Bodhisattva, harus
menyingkirkan semua hal tersebut.

Jujur saja tubuh jasmani kita tidak sebanding dengan para praktisi yang hidup
pada jaman Buddha Sakyamuni, mereka bermeditasi di bawah pohon di dalam
rimba, ditiup angin dan diterpa hujan, dijemur panas mentari juga tak gentar,
namun tubuh mereka masih dalam kondisi baik.

Beda dengan kita sekarang ini, cobalah bermalam di luar sana, esok harinya
sudah harus masuk ICU rumah sakit, kondisi tubuh yang tidak memungkinkan.
Sedangkan para siswa Buddha memiliki tubuh vajra narayana (tubuh yang
tidak rusak), ini diperoleh dari hasil pelatihan diri.

Maka itu guru sesepuh kita mengajari kita untuk membangun vihara kecil,
dimana praktisinya tidak melampaui 20 orang, ini sungguh tepat! Setiap
praktisinya dapat berhasil, ini merupakan jasa kebajikan sempurna.

Sebaliknya vihara yang dibangun besar-besar, tetapi di dalamnya tidak ada


satupun praktisi yang berhasil, maka itu bukanlah vihara, hal ini harus kita
pahami.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 24 Juli 2015

43
Ketika guru sesepuh Aliran Zen yang pertama, Bodhidharma tiba di Tiongkok,
Bhiksu Huike memohon Dharma padanya. Saat itu adalah musim dingin salju
berterbangan, Bodhidharma sedang duduk bersamadhi, Huike berdiri di luar
dimana sedang turun hujan salju, tumpukan salju sudah mencapai lututnya, apakah
Bodhidharma yang sedang berada di dalam sana mengetahuinya? Tentu saja tahu,
namun beliau ingin melihat sampai dimana ketulusan hati Huike.

Mengetahui bahwa Huike memiliki sedikit niat ketulusan, maka Bodhidharma


bertanya pada Huike, anda berdiri begitu lama di bahwa hujan salju, begitu tersiksa,
buat apa? Huike menyatakan maksud kedatangannya adalah untuk memohon
Dharma.

Bodhidharma berkata bahwa memohon Dharma merupakan hal besar, sikapmu


ini masih belum bisa. Saat itu Huike membawa serta sebilah pisau bersamanya,
lalu dia mengeluarkan pisau tersebut, seketika memotong lengannya sendiri, lalu
mempersembahkan satu lengannya kepada Bodhidharma.

Bodhidharma yang melihat tindakannya yang sedemikian, tubuh jasmani pun


tidak diinginkan lagi, dia benar-benar datang memohon Dharma. Pada saat itu,
dalam kondisi lengan yang sudah terputus, Bhiksu Huike masih merupakan orang

44
awam, dia juga tak berdaya, harus menahan kesakitan yang luar biasa, sehingga
hatinya jadi tidak tenteram.

Bodhidharma bertanya pada Huike, apa yang ingin anda mohon padaku?
Huike menjawab, hatiku tidak tenteram, mohon guru sesepuh menenteramkan
hatiku. Setelah mendengarnya, Bodhidharma mengulurkan tangannya keluar lalu
berkata : “Serahkan hatimu padaku, biar saya tenteramkan hatimu”.

Hingga kini rupang Bodhidharma juga diukir sedemikian rupa, dapat dilihat
bahwa Bodhidharma sedang mengulurkan tangannya keluar. Bodhidharma berkata
serahkan hatimu padaku, biar saya tenteramkan hatimu.

Saat itu Huike melihat ke dalam dirinya, mencari hatinya yang tidak tenteram
tersebut, tetapi tidak berhasil menemukannya, dimanakah letak hati tersebut? Lalu
dia berkata pada Bodhidharma : “Saya tidak berhasil menemukan di mana hatiku
berada”.

Lalu Bodhidharma berkata lagi : “Saya sudah selesai menenteramkan hatimu”.


Sepatah kalimat terakhir ini membuat Huike mencapai pencerahan mendadak, lalu
Bodhidharma mewariskan jubah dan patra(mangkok)nya kepada Huike. Bhiksu
Huike menjadi penerus Bodhidharma yakni guru sesepuh Aliran Zen yang kedua.

Mewariskan Dharma merupakan hal yang besar, mana bisa asal-asalan dan
sembarangan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 25 Juli 2015

45
Yang namanya tabiat itu adalah sulit dilenyapkan. Di dalam sutra terdapat
perumpamaan sebagai berikut, dimana botol arak yang berisi arak, lalu isinya
dituang keluar, sehingga botol arak tersebut menjadi kosong, kemudian botol
tersebut juga disikat hingga bersih.

Tetapi ketika botol arak yang sudah bersih tersebut dicium, bau araknya masih
ada, bau arak tersebut diibaratkan sebagai tabiat kita. Apakah bisa dilenyapkan?
Tidak ada caranya. Lantas bagaimana?

Jangan dipedulikan, lama kelamaan akan lenyap dengan sendirinya, bukalah


tutup botol arak lalu biarkan terbuka di sana, setelah setengah atau setahun berlalu,
anda kembali menciumnya, maka bau arak akan hilang dengan sendirinya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 25 Juli 2015

Bila benar-benar telah mengikhlaskan, maka di dalam hati sebersit niat pikiran
takkan ada lagi. Andaikata bukan benar-benar telah mengikhlaskan, maka ini
berarti anda tidak melepaskannya, yakni anda tidak menyingkirkan kerisauan dan
kegundahan hatimu, ini merupakan rintangan yang amat besar bagi kebijaksanaan
sejati, anda masih saja risau maka kebijaksanaanmu takkan muncul.

Ketika orang lain memuji dan menyanjung dirimu, hatimu tetap saja seimbang,
takkan merasa bangga dan mulia, takkan ada niat pikiran serupa ini, ini adalah
ketrampilan melatih diri; sebaliknya bila anda difitnah, dicelakai, takkan ada
kebencian sama sekali.

46
Melatih diri ada di dalam kehidupan keseharian, bila memisahkan diri dari
masyarakat dan orang banyak, ke mana anda harus melatihnya lagi, kebijaksanaan
dan ketrampilan melatih diri adalah dilatih dari bagaimana kita menangani urusan,
memperlakukan orang dan baik makhluk hidup maupun benda mati.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 25 Juli 2015

Kita memiliki alasan untuk percaya bahwa para praktisi yang mencapai
KeBuddhaan di Alam Sukhavati jumlahnya tak terhitung, lantas apakah Mereka
perlu mendirikan alam Buddha tersendiri? Tidak perlu, dengan Alam Sukhavati
sebagai Negeri Buddha sendiri, Buddha Amitabha takkan menolaknya.

Setelah mencapai KeBuddhaan, anda akan menuju ke alam mana untuk


membuat penampilan pencapaian KeBuddhaan dan membabarkan Dharma, ini
tergantung jodoh. Meskipun tempat tersebut berjodoh dengan dirimu, namun anda
boleh tidak ke sana, anda boleh tetap tinggal di Alam Sukhavati, senantiasa
berdiam di Alam Sukhavati.

Meskipun senantiasa berada di Alam Sukhavati, anda juga bisa mengajar


semua makhluk di sepuluh penjuru alam, yakni dengan menjelma lalu jelmaan ini
menuju alam tersebut untuk mengajari Dharma di sana, sementara diri sendiri tidak
perlu bergerak sama sekali.

Ini merupakan kewibawaan yang tiada taranya dari Alam Sukhavati. Jika anda
bertanya padaku, maka saya akan memberi jawaban padamu, setelah saya sampai
di Alam Sukhavati, selamanya saya berdiam di sana, saya pasti takkan
meninggalkannya, meskipun sudah mencapai KeBuddhaan saya juga takkan pergi
dari Alam Sukhavati.
47
Dengan menggunakan tubuh jelmaan Mereka datang ke dunia ini, contohnya
Master Zhi Zhe dari Aliran T'ien-T'ai merupakan jelmaan Buddha Sakyamuni,
Master Yongming Yanshou dan Master Shan Dao yang merupakan jelmaan
Buddha Amitabha.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 25 Juli 2015

48
Bumi merupakan sebuah planet kecil di dalam tata surya. 70 persen dari planet
ini adalah samudera, tidak bisa didiami manusia, sementara daratan yang dapat
dihuni tidaklah luas, hanya mencakup 40 persen dari keseluruhan luas bumi, maka
itu manusia mulai mengeluh akan sempitnya dunia ini, populasi penduduk yang
akan segera meledak.

Pada saat meletusnya Perang Dunia Kedua, populasi penduduk Tiongkok


berjumlah 400 juta jiwa, tetapi setelah 60 tahun berlalu, populasi ini meningkat
menjadi dua kali lipat, bukan hanya ini saja, mungkin akan berkembang menjadi
tiga kali lipat, sekarang sudah berjumlah 1,4 miliar jiwa, dikatakan bahwa tekanan
populasi penduduk telah mempengaruhi lingkungan hidup kita.

Di Alam Sukhavati takkan ada kejadian serupa ini, meskipun penduduk Alam
Sukhavati semakin bertambah namun lingkungannya takkan sesak, karena luasnya
adalah tak terhingga. Setiap hari ada berapa orang yang terlahir ke Alam Sukhavati?
Jumlahnya tak terhitung. Bukan hanya praktisi yang berasal dari planet bumi
terlahir ke Alam Sukhavati, bahkan para praktisi yang berasal dari seluruh alam
para Buddha di sepuluh penjuru juga terlahir ke Alam Sukhavati.

Para Buddha Tathagata tiada yang tidak membabarkan Sutra Usia Tanpa Batas,
tidak ada yang tidak memperkenalkan Alam Sukhavati, maka itu Alam Sukhavati
49
merupakan mata pelajaran yang penting dan utama, yang diperkenalkan oleh
semua Buddha Tathagata kepada seluruh makhluk. Mengapa demikian?

Oleh karena dengan metode ini, para makhluk jadi mudah terlahir ke Alam
Sukhavati, lagi pula syaratnya juga mudah, hanya perlu membangkitkan keyakinan
benar dan tekad benar, berniat terlahir di sana, asalkan mau melafal Amituofo
maka ini sudah boleh.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 26 Juli 2015

Ketika usiaku masih muda, saya mengikuti Guru Li belajar Ajaran Buddha,
Guru Li merupakan tabib tersohor, Guru Li memberitahu diriku bahwa sepanjang
karirnya memberi pengobatan, dia memiliki kepastian, tidak pernah melakukan
kesilapan pada satu pasien pun.

Dia juga pernah menjadi hakim, beliau mengatakan bahwa hakim juga dapat
silap dalam membuat keputusan sehingga mencelakai orang yang tidak bersalah,
jadi tidak berani memiliki keyakinan penuh pada karir ini, tetapi jika di bidang
pengobatan, dia memiliki keyakinan penuh, takkan silap dalam penggunaan obat-
obatan.

Guru Li memberitahu diriku bahwa apabila mengikuti seperti apa yang


tercantum di dalam kitab pengobatan yang berjudul “Huangdi Neijing” (teks medis
Tiongkok kuno yang telah diperlakukan sebagai sumber ajaran fundamental untuk
pengobatan tradisional Tiongkok selama lebih dari dua ribu tahun), batas usia
normal untuk manusia adalah dua ratus tahun.

50
Lalu kenapa malah pendek usianya? Karena tidak tahu cara memeliharanya.
Seperti juga mesin, anda harus memeliharanya dengan baik maka dapat digunakan
selama dua ratus tahun, sebaliknya bila anda tidak tahu cara memeliharanya, maka
hanya akan merusaknya hingga mati.

Guru Li mengatakannya ini padaku, meskipun beliau tahu aturan ini tetapi
tidak menerapkannya. Beliau masih saja memiliki kerisauan, karir yang dijalaninya
sudah terlalu banyak, “Asosiasi Lotus Taichung” adalah didirikan oleh Guru Li;
“Perpustakaan Ci Guang”, juga dibangun olehnya; lalu “Panti Jompo Bodhi”, juga
dibangun olehnya; masih ada lagi dua panti anak yatim piatu; lalu beliau masih
menjabat sebagai tenaga pengajar di tiga buah sekolah.

Satu orang mengerjakan beban tugas lima orang. Sehari makan sekali saja
yakni di siang hari. Saya mengikutinya belajar makan sehari sekali di siang hari,
saya melakukannya selama lima tahun, tetapi waktu itu saya masih berusia muda,
bentuk-bentuk pikiranku lebih berat daripada dirinya, maka itu porsi makanku
lebih banyak daripada beliau.

Biaya hidup Guru Li sehari cuma 2 NTD (dolar Taiwan), berapa besar uang 2
NTD? 1 USD setara dengan 30 NTD, anda bisa memperkirakan berapa biaya
hidupnya. Sedangkan saya waktu di Taichung memerlukan biaya hidup 3 NTD
perhari, porsi makan saya lebih banyak daripada beliau.

Kemudian setelah jadi terbiasa, guru bilang bagus, sepanjang hidup terus
mempertahankannya, mengapa demikian? Hidup jadi praktis, mudah, hari-hari
juga jadi gampang dilewati, tidak perlu memohon pada orang lain, kala manusia
tidak lagi memiliki permohonan, karakter moralnya akan meningkat, mubazir
adalah mengurangi pahala, jadi harus hidup sederhana dan berhemat.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 26 Juli 2015


51
Penerus Guru Li (Upasaka Li Bing-nan) adalah Upasaka Xu Xing-min,
usianya lebih kecil setahun dariku, sekarang berada di Taichung. Ketika masih
mengikuti Guru Li belajar di Taichung, saya memperkenalkan Xu Xing-min
kepada Guru Li, saya belajar di tempat guru selama beberapa tahun, Xu Xing-min
satu kampung denganku, penduduk Lujiang, Upasaka Xu itu orangnya jujur, patuh,
bersungguh-sungguh, sangat sulit ditemukan.

Hari ini sulit ditemukan di Taiwan praktisi yang menguasai Ajaran Buddha
dan Ajaran Konfusius yang sebanding dengan Upasaka Xu Xing-min, tidak mudah.
Kini usianya sudah lanjut, penerusnya juga tidak ada.

Tahun-tahun sebelumnya ketika saya masih menyebarkan Ajaran Sukhavati di


luar negeri, seorang diri begitu susahnya, hal ini Guru Li mengetahuinya, seorang
sahabat satu aliran pun tidak ditemukan.

Teman itu banyak, tetapi yang benar-benar satu arah dan satu tujuan tidak ada.
Kami tidak memiliki kesanggupan, baik moralitas kebajikan maupun pengetahuan
tidak mampu mempengaruhi insan lain, namun diri sendiri mematuhinya dengan
sangat disiplin, tabiat buruk orang lain tidak mampu mencemari diriku.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 26 Juli 2015

52
Alam Sukhavati memiliki fenomena yang sungguh istimewa, keistimewaan ini
tidak dimiliki oleh Alam Buddha lainnya, meskipun di Alam Sukhavati masih ada
“Empat tingkatan tanah suci”, namun semua tingkatan tersebut memperoleh
perlakuan yang setara. Sedangkan di Alam Buddha lainnya masih ada tingkatan
berbeda maka perlakuan yang diperoleh juga tidak serupa, tidak sama,
perbedaannya sangat besar.

Di Alam Sukhavati empat tingkatan tanah suci mendapat perlakuan setara,


mengapa demikian? Buddha Amitabha bermaitri karuna, pemberkatan dari 48
tekadNya, setiap praktisi yang terlahir ke Alam Sukhavati, tak peduli sejauh mana
ketrampilan melafal Amituofo yang anda miliki, sesampainya di Alam Sukhavati,
semuanya menjadi Bodhisattva Avaivartika. Avaivartika adalah Bodhisattva
Dharmakaya (calon Buddha). Maka itu mengapa pintu Dharma ini disebut sebagai
Dharma yang sulit dipercaya.

Hal begini tidak ada disebutkan di dalam semua sutra lainnya, hanya ada di
dalam sutra ini (Sutra Usia Tanpa Batas) saja, maka itu pintu Dharma ini disebut
sebagai Dharma yang sulit dipercaya. Untuk terlahir ke Alam Sukhavati amatlah
gampang, siapa saja dapat terlahir di sana, mengapa demikian? Oleh karena anda
sendiri sejak semula adalah Buddha.

53
Dengan melatih pintu Dharma ini maka memperoleh pemberkatan dari tekad
Buddha Amitabha, membantu dirimu agar cepat meraih keberhasilan, maka itu ke
mana lagi harus mencari pintu Dharma serupa ini.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 27 Juli 2015

Baca tentang “Empat tingkatan tanah suci” di :

http://smamituofo.blogspot.com/2013/07/empat-tingkatan-tanah-suci-di-
alam.html

Di dalam “Penjelasan Amitabha Sutra Karya Master Ou Yi”, tercantum bahwa


praktisi yang benar-benar yakin dan bertekad terlahir ke Alam Sukhavati, inilah
yang disebut dengan telah membangkitkan Bodhicitta.

Begitu Bodhicitta ini dibangkitkan, maka sudah terdaftar di Alam Sukhavati,


di sekuntum Bunga Lotus akan ada tertulis nama anda, di dalam “Aula
Pembabaran Dharma Buddha Amitabha”, juga sudah tersedia tempat duduk buat
anda, menanti hingga ajal tiba, Buddha Amitabha akan datang menjemput dirimu.

Jika ketrampilan melafal Amituofo yang anda miliki telah mahir, maka
Buddha Amitabha akan datang terlebih dulu untuk memberkati dirimu, lalu
membiarkan anda melihat diriNya, baik itu adalah di dalam samadhi, atau di dalam
mimpi, Buddha Amitabha akan memberitahu dirimu, bagaimana kondisi anda,
berapa lama lagi sisa hidupmu di dunia, ketika waktu itu tiba, Saya akan datang
menjemputmu.

54
Ini serupa dengan telah membuat ramalan pencapaian KeBuddhaan buat
dirimu, dengan demikian keyakinan hati anda semakin kuat, pasti berhasil terlahir
ke Alam Sukhavati.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 27 Juli 2015

Dapat bertemu dengan pintu Dharma ini (Ajaran Sukhavati), merupakan


timbunan dari jalinan jodoh baik selama kelahiran demi kelahiran dan kalpa demi
kalpa. Dapat membangkitkan keyakinan menerima dan mengamalkannya,
kemudian melatih diri sesuai dengan Dharma, terutama di dalam masyarakat
sekarang ini, kondisi masyarakat yang bergejolak, pintu Dharma ini dapat
menenangkan hati kita. Kita tidak takut, ketika waktu itu tiba, kita mempunyai
tempat baik yang dapat kita tuju, sama sekali takkan merasa asing.

Setiap hari membaca sutra ini (Sutra Usia Tanpa Batas), membaca sutra ini
dapat melenyapkan bencana dan menjauhkan petaka, terhadap diri sendiri, akan
membawa kesehatan bagi jiwa dan raga, keluarga harmonis, karir lancar,
masyarakat tenteram, negara makmur dan kuat, dunia damai selalu.

Dengan membaca sutra ternyata dapat melakukan kebajikan yang sebegitu


banyaknya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 27 Juli 2015

55
Setelah Buddha Sakyamuni Parinirvana, siswa-siswaNya menuju ke seluruh
pelosok dunia untuk menyebarkan Buddha Dharma, mungkin perjalanan paling
jauh yang ditempuh adalah Tiongkok.

Untuk mencapai Daratan Tiongkok merupakan perjalanan yang panjang,


waktu itu belum ada sarana transportasi, alat transportasi yang paling bagus adalah
menunggang kuda, di daratan adalah kereta kuda, sedangkan di perairan adalah
perahu, tetapi juga merupakan upaya yang sulit untuk mencapai Negeri Tirai
Bambu.

Kemudian para pembawa misi penyebaran Ajaran Buddha yang pertama kali
menginjakkan kaki di Daratan Tiongkok adalah dua Bhiksu India yakni
Dharmaratna dan Kasyapa Matanga. Mereka tiba di Xinjiang, tempo dulu disebut
sebagai Xiyu (wilayah bagian barat dari Dinasti Han).

Kaisar Han Ming-di mengirim utusan ke Xiyu, lalu mereka berhasil bertemu
dengan Dharmaratna dan Kasyapa Matanga, yang membawa serta buku sutra dan
rupang Buddha dari India. Pada saat itu ibukota Dinasti Han adalah Chang`an.

56
Masyarakat Tiongkok telah menerima kehadiran Ajaran Buddha, kemudian
ketika berinteraksi dengan ajaran lokal yakni Ajaran Konfusius, semua orang
merasa bersukacita menyambut dan menerimanya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 28 Juli 2015

Di dalam “Risalah Balasan Dan Ganjaran Setimpal” dikatakan bahwa baik di


Langit maupun Bumi terdapat Malaikat yang mencatat dosa-dosa manusia. Para
Malaikat ini khusus bertugas di bidang ini, mengurus niat pikiran, ucapan dan
perbuatan manusia, dicatatnya ke dalam sebuah buku catatan, perbuatan baik dan
perbuatan jahat.

Buku kelahiran dan kematian adalah buku kebajikan dan kejahatan, ada yang
mencatatnya, satupun takkan ketinggalan. Benarkah hal ini ada atau tidak? Ya, hal
ini adalah nyata adanya. Maka itu pepatah Tiongkok kuno berkata : “Tiga kaki di
atas kepala manusia ada Malaikat”, insan jaman dulu percaya, orang sekarang tidak
percaya.

Saya memasuki Ajaran Buddha melalui bidang ilmu filsafat, karena itu ketika
masih menjadi praktisi awal, saya tidak percaya akan hal ini, menganggap hal ini
sebagai kepercayaan takhayul belaka, mengira bahwa hal ini hanyalah sebuah
upaya kausalya orang kuno untuk menasehati agar menyingkirkan kejahatan dan
memupuk kebajikan.

Tetapi setelah tahun demi tahun berlalu, barulah saya memahaminya, ternyata
hal ini adalah nyata adanya. Maka itu diri sendiri tahu untuk senantiasa bermawas
diri.

57
Kini ilmu pengetahuan telah membuktikan hal ini, ketika niat pikiran kita
muncul, siapa yang bisa anda kelabui? Ihaleakala Hew Len, Ph.D. dari Amerika
Serikat mengunjungi diriku, mendatangi studio rekaman ceramah kami, saat itu
kami ada beberapa orang yang hadir, beliau memberitahu semua orang, ketika niat
pikiran kita muncul, siapa yang dapat mengetahuinya?

Dr. Masaru Emoto yang melakukan penelitian “Air Mampu Mengetahui”,


bukan hanya air, bahkan meja juga bisa mengetahuinya, bangku juga bisa
mengetahuinya, papan gypsum juga bisa mengetahuinya, tembok juga bisa
mengetahuinya, lantai juga bisa mengetahuinya, jadi siapa yang bisa anda kelabui?

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 28 Juli 2015

Setelah terlahir di Alam Sukhavati maka selamanya takkan mengalami


kemunduran lagi, yakni tiga jenis ketidakmunduran, sehingga praktisi itu dapat
mencapai kesempurnaan.

Tiga jenis ketidakmunduran itu adalah yang pertama, tingkatan yang tidak
mundur lagi, dia takkan mundur dan jatuh menjadi orang awam, takkan mundur
menjadi praktisi Hinayana.

Yang kedua adalah pengamalan yang tidak mundur lagi, ini merupakan Jalan
Bodhisattva, takkan mundur hingga menjadi Pratyeka Buddha.

58
Yang ketiga adalah niat yang tidak mundur lagi, dia hanya memiliki satu
tujuan, yakni pencapaian KeBuddhaan dan dia pasti akan berhasil.

Tiga jenis ketidakmunduran ini dalam sekejab diperolehnya secara sekaligus,


jadi bukan setahap demi setahap. Di dalam 84 ribu pintu Dharma lainnya masih
terdapat tahapan-tahapan, sedangkan tiga jenis ketidakmunduran ini diperoleh
secara sekaligus.

Maka itu 48 tekad agung Buddha Amitabha harus kita pahami dengan jelas,
dengan demikian keyakinan hati kita barulah dapat sempurna. Pintu Dharma ini
adalah yang paling cepat meraih keberhasilan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 28 Juli 2015

Kebiasaan buruk yang sering dilanggar praktisi jaman sekarang ini adalah suka
memuji diri sendiri dan menjelek-jelekkan orang lain, suka mengkritik orang lain,
membicarakan kesalahan orang lain, memuliakan diri sendiri, sementara dosa,
lobha dan moha sendiri tidak dilepaskan sama sekali, ini sudah salah.

Karena sudah bertemu dengan Buddha Dharma, apa tujuan dari Ajaran
Buddha? Yang paling utama adalah terlahir ke Alam Sukhavati, dimana setiap
insan memiliki kesempatan ini. Tidak ada satupun harta benda anda di dunia ini
yang bisa anda bawa serta ke Alam Sukhavati, lagi pula sudah tidak terpakai lagi
bila anda sudah berada di Alam Sukhavati.

59
Di Alam Sukhavati, segala keperluan anda sudah terpenuhi dengan sempurna
sesuai dengan keinginan hatimu, memperoleh keleluasaan besar, jadi buat apa
barang-barang ini lagi? Maka itu lepaskanlah segala kemelekatan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 28 Juli 2015

Ajaran Buddha tersebar hingga ke Negeri Tirai Bambu, Tiongkok merupakan


negeri yang penuh tata krama. Anggota Sangha diperlakukan sebagai guru, sebagai
murid yang memiliki hidup serba berkecukupan tetapi membiarkan gurunya
berpindapatra di luar, mana ada aturan sedemikian?

Maka itu ketika Ajaran Buddha sampai di Tiongkok, masyarakat Tiongkok


tidak bisa menerima tradisi pindapatra, harus membangun istana, istana ini
dibangun oleh negara. Mengapa harus membangun istana, oleh karena anggota
Sangha merupakan guru dari kaisar, maka itu negara yang memberi persembahan
untuknya, bukan hanya membangun istana buat anggota Sangha, bahkan kaisar
juga akan mengutus beberapa orang untuk membantu dan meladeni para anggota
Sangha tersebut.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 28 Juli 2015

Jika bertemu dengan keadaan yang tidak menyenangkan, jalinan jodoh yang
buruk, keadaan yang tidak menyenangkan adalah lingkungan yang buruk, dimana
banyak rintangan, gesekan, berhadapan dengan orang jahat. Lantas bagaimana?

60
Tidak timbul kebencian, melatih ketrampilan sendiri, di dalam keadaan begini
bila masih timbul kebencian, berarti kita masih belum melewati ujian ini.
Sebaliknya bila berpapasan dengan keadaan buruk ini, tiada timbul kebencian, juga
tidak menaruh hal ini di dalam hati.

Ketika niat hati kita muncul, seketika juga melakukan introspeksi diri, ini
merupakan cermin yang bagus buat kita, jika memang kita memiliki tabiat buruk
tersebut maka kita harus memperbaikinya ke arah yang benar, bila kita memang
tidak melakukannya maka tingkatkan mawas diri.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 28 Juli 2015

61
Karir yang benar adalah mendidik, memberi ceramah Dharma dan sharing.
Sekarang ketiga hal ini sudah tidak ada lagi, karir yang benar sudah tidak ada lagi,
sekarang upacara-upacara pertobatan dan ritual-ritual lainnya dianggap sebagai
karir yang benar.

Dari mana asalnya berbagai upacara pertobatan dan berbagai ritual ini?
Kenapa bisa begitu hebat sehingga dapat menggantikan karir Buddha yang
sesungguhnya? Ketika usiaku masih muda, saya mempunyai pertanyaan serupa ini.
Pada saat itu ada seorang Bhiksu senior yang juga amat menyayangiku, memberi
perhatian pada kami yang masih berusia muda, merekomendasi dan memberi
kesempatan bagi kami, beliau adalah Master Dao An.

Master Dao An bermaitri karuna, takkan ada iri hati, sungguh sulit diperoleh,
juga tidak berambisi, bersungguh-sungguh dan tulus, menjalankan pendidikan
Ajaran Buddha. Saya mengajukan pertanyaan pada Master Dao An, beliau
menceritakan padaku tentang asal mula dari kegiatan upacara dan ritual, kegiatan
ini berawal dari masa pemerintahan Kaisar Tang Ming-huang (yang juga dikenal
sebagai Kaisar Tang Xuan-zong, bertahta dari tahun 712-756).

Kaisar Tang Ming-huang ini cukup populer, demi memanjakan selirnya Yang
Gui-fei, nekad merelakan singgasananya. An Lu-shan mengadakan pemberontakan,
62
kekuasaannya amat besar, untunglah Guo Zi-yi bersama pasukan prajurit setianya
berhasil meredakannya.

Setelah situasi terkendali, Kaisar Tang Ming-huang merasa malu dan menyesal,
juga amat bermaitri karuna, pada saat itu merupakan masa kejayaan Ajaran
Buddha di Tiongkok, maka itu dia mendirikan sebuah vihara pada setiap lokasi
peperangan, untuk melimpahkan jasa kepada para arwah prajurit yang gugur di
medan perang, vihara-vihara ini disebut Vihara Kai Yuan Si.

Di Tiongkok terdapat banyak Vihara Kai Yuan Si, vihara-vihara ini didirikan
pada Tahun Kai Yuan, yang dibangun oleh Kaisar Tang Ming-huang, beginilah
awalnya. Begitu kaisar yang memulainya, masyarakat mulai terpengaruh, orang
lanjut usia yang telah meninggal dunia, keluarganya akan mengundang Bhiksu
untuk membuat upacara pelimpahan jasa kepada mendiang.

Tetapi pada saat itu karir ini hanyalah bersifat sampingan saja. Sebagian orang
juga takkan menduga akan terjadinya hal serupa ini, oleh karena pihak kekaisaran
yang mempeloporinya, maka para hartawan, pejabat tinggi, mereka juga
mengundang anggota Sangha, untuk mengadakan upacara pelimpahan jasa.

Beginilah asal usulnya. Master Dao An juga berkata bahwa jaman dulu masih
jarang, upacara besar hanya dilakukan setahun satu atau dua kali saja, jadi bukan
selalu diadakan. Tradisi ini berlangsung turun temurun, hingga pada masa Dinasti
Ming dan Dinasti Qing, terutama pada akhir masa Dinasti Qing, upacara
pelimpahan jasa semakin banyak.

Keadaan ekonomi masyarakat yang semakin membaik, karena jika tidak punya
uang tidak mungkin bisa mengadakan upacara ritual, harus pakai uang, kegiatan
upacara ritual bukan pekerjaan sukarela. Kini sebagian vihara mengandalkan karir
ini untuk menafkahi hidupnya, sebagai pemasukan utama.
63
Mengapa bukannya berceramah? Karena memberi ceramah tidak ada yang
mau memberi persembahan dana, memberi ceramah masih harus korek kantong
sendiri, sebaliknya melakukan upacara dan ritual bisa dapat keuntungan uang.

Maka itu kegiatan upacara pertobatan dan ritual telah menjadi karir utama,
memberi ceramah sudah jadi usaha sampingan. Bahkan kini usaha sampingan juga
sudah tidak ada lagi, tidak kelihatan lagi.

Bagaimana caranya untuk mengembalikan karir Buddha, ini merupakan poin


yang sangat penting! Kini ceramah Dharma diberikan di Kampus Buddhis, lalu
universitas lainnya, dimana Ajaran Buddha dijadikan sebagai salah satu mata
kuliah, kebanyakan di bidang ilmu filsafat, sudah dijadikan sebagai ilmu
pengetahuan untuk bahan penelitian.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 29 Juli 2015

Ketika saya meninggalkan keduniawian, saya pernah bertemu dengan seorang


Bhiksu, beliau merupakan kepala vihara Da Jue Si di Keelung, Taiwan. Bhiksu
senior ini membangun sebuah vihara besar, beliau memiliki pahala, murid-murid
yang diterimanya merupakan para veteran, bahkan penghuni vihara ini seluruhnya
adalah pria.

Saya pernah tinggal di viharanya selama sebulan, selama periode tersebut,


vihara yang berpenghuni sekitar seratus orang, para veteran itu juga susah diatur,
tabiat yang amat berat, setiap hari selalu saja ada pertengkaran, dan Bhiksu tua itu
harus turun tangan untuk mendamaikannya.
64
Begitu bertemu salah satu pihak, Bhiksu tua itu akan berkata, “Anda tidak
salah, anda baik”, lalu ketika pihak lain menghadapnya, Bhiksu tua juga akan
berkata “Anda juga baik”, sungguh menarik, Bhiksu tua melatih Ksanti Paramita
(kesabaran).

Bhiksu tua menunjukkan teladan dalam wujud tindakan nyata, sehingga


mampu meredakan emosi orang banyak.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 29 Juli 2015

65
Sesama praktisi yang bertekad terlahir ke Alam Sukhavati, masih juga mau
berseteru. Saya bertemu dengan seorang praktisi yang menyampaikan padaku
bahwa di vihara mereka ada orang yang menghendaki melafal “Amituofo” saja,
tetapi ada pula orang lainnya yang menghendaki melafal “Namo Amituofo”,
mereka berdebat hingga terjadi pertengkaran, apakah dengan demikian bisa terlahir
ke Alam Sukhavati?

Diri sendiri tidak dapat terlahir ke Alam Sukhavati, akhirnya juga


menginginkan agar orang lain juga tidak dapat terlahir ke Alam Sukhavati. Maka
itu mengapa pada jaman dulu vihara pelafalan Amituofo itu banyak, karena para
guru sesepuh dan praktisi senior memahami bahwa akar kebijaksanaan masing-
masing makhluk itu tidak serupa, bagi yang suka melafal “Amituofo” maka
tersedia vihara yang khusus melafal “Amituofo” saja, maka anda boleh ke sana,
sebaliknya bagi yang suka melafal “Namo Amituofo” maka tersedia vihara yang
khusus melafal “Namo Amituofo”, takkan bertentangan sehingga memisahkan
kalian.

Ada orang yang suka melafal dengan suara keras, ada pula yang suka melafal
dengan suara kecil, maka tersedia vihara bagi orang yang suka melafal dengan
suara keras, juga tersedia vihara bagi orang yang suka melafal dengan suara kecil,
semuanya muncul sesuai dengan yang dikehendaki, sehingga anda takkan merasa
gelisah.

66
Para Buddha dan Bodhisattva mengikuti kehendak para makhluk, bersukacita
atas jasa kebajikan yang dilakukan insan lain, bagus!

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 31 Juli 2015

67
68
Semoga praktisi yang berusia muda mau membangkitkan niat ini, meneruskan
jiwa kebijaksanaan Buddha, yakni meneruskan semangat belajar para suciwan
terdahulu.

Kita harus menempatkan hal ini sebagai tugas utama yang harus kita kerjakan
sepanjang hayat. Apakah bisa kita wujudkan? Saya memotivasi praktisi sekalian
bahwa kalian pasti bisa menwujudkannya. Mengapa demikian? Oleh karena orang
yang memiliki niat sedemikian, para leluhur akan melindungimu, para Dewa akan
melindungimu. Meskipun di dunia ini tidak ada yang mau membantumu, namun
takkan ada para makhluk yang tidak melindungimu.

Apakah harus menjalani penderitaan? Tentu saja menderita, mengapa


demikian? Karena penderitaan adalah cobaan yang menguji keteguhan keyakinan
hatimu, bila anda tidak sanggup menghadapi cobaan ini maka anda akan tersingkir,
te
maka ini bukanlah karena Buddha tidak memberkatimu, tetapi andalah yang tidak
tahan menghadapi cobaan.

Yang mengujimu adalah Buddha dan Bodhisattva, juga ada Mara, siluman dan
makhluk jahat lainnya. Para makhluk jahat ini menginginkan agar anda gagal
dalam menghadapi cobaan, supaya para praktisi seluruhnya jatuh ke Neraka, maka
tujuan para makhluk jahat ini jadi tercapai.

69
Buddha dan Bodhisattva memberkatimu, bila anda berhasil melewati rintangan
demi rintangan dengan lancar, maka anda telah meraih keberhasilan. Keberhasilan
anda ini akan dilanjutkan oleh generasi berikutnya, bukan hanya meneruskannya
bahkan juga menyebarluaskannya.

Bila sudah demikian, berapa banyak makhluk yang akan diselamatkan oleh
dirimu? Anda akan menyelamatkan seluruh makhluk di dunia ini. Menurutmu
apakah tugas ini pantas atau tidak dikerjakan?

Biarlah beban derita ini saya pikul sendiri, saya takkan gentar, betapapun
susahnya, saya takkan mundur, saya akan terus bertahan, takkan putus asa, barulah
Buddha dan Bodhisattva akan membantumu mengaspal jalanmu sehingga langkah
anda selanjutnya akan lancar dan mulus. Tanpa perlindungan dari Buddha dan
Bodhisattva, maka orang yang datang mengacau, Mara, siluman dan setan jahat
lainnya, akan banyak sekali! Di manakah mereka itu? Ada di depan mata.

Yang mana yang disebut sebagai Mara, siluman dan makhluk jahat lainnya? Di
dalam catatan sejarah yang berjudul “Zuo Zhuan”, Zuo Qiu-ming (Sejarahwan
tunanetra yang hidup pada tahun 556-451SM), mengatakan bahwa “Bila manusia
sudah mengabaikan Lima Kebajikan maka siluman akan berjaya”.

Coba lihat keadaan masyarakat sekarang ini, orang awam sudah melupakan
Lima Kebajikan, praktisi Buddhis sudah mengabaikan Lima Sila, apa yang disebut
dengan Lima Sila? Yakni tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berzinah, tidak
menipu dan tidak minum minuman keras, Lima Kebajikan Ajaran Konfusius
adalah kemuliaan, kebenaran, kesusilaan, kebijaksanaan dan dapat dipercaya.

70
Sekarang sudah tidak ada yang mengamalkannya lagi, sekarang sudah menjadi
tidak mulia, tidak benar, asusila, tidak bijaksana dan tidak dapat dipercaya!
Bukankah keadaan masyarakat sekarang ini adalah serupa ini? Apa itu siluman?
Inilah standarnya.

Mereka yang mengamalkan Lima Kebajikan merupakan Dewa dan Manusia.


Jika sudah mengabaikan Lima Kebajikan maka ini adalah Mara, siluman atau setan
jahat lainnya. Tetapi makhluk jahat ini di dalam hati kita sebagai praktisi Buddhis,
mereka juga sejak semula memang adalah Buddha, jadi kita tidak boleh
memandang rendah pada mereka, tidak boleh tidak punya rasa hormat pada mereka,
juga tidak boleh tidak memberi persembahan pada mereka, hanya saja kita tidak
boleh mengikuti jalan mereka, tetapi harus membangkitkan ketulusan hati
mempengaruhi mereka, agar kembali ke jalan yang benar, setelah kembali ke jalan
yang benar, mereka juga adalah Buddha dan Bodhisattva.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 3 Agustus 2015

71
Vihara yang besar memerlukan pengeluaran yang besar pula, setiap hari
pikiran tidak ditumpukan pada melatih diri, hati selalu gelisah tidak tahu harus ke
mana cari uang untuk mempertahankan keberlangsungan hidup vihara?

Jika menginginkan uang maka harus menyanjung orang bberduit, erduit, yakni mereka
yang memiliki uang sekaligus kekuasaan, dengan menyanjung mereka, kebenaran
sudah tidak ada lagi, sudah berubah jadi sesat, ini sudah salah.

Maka itu Buddha dan Bodhisattva memberikan kita teladan terbaik, kita
belajar dari Mereka barulah
rulah dapat meraih keberhasilan. Jangan seperti sekarang ini,
mengarah pada kemewahan, ini tidak boleh.

Maka itu saya hidup lebih leluasa dan bebas, rekan


rekan-rekan
rekan seusiaku sudah
mengalami penuaan dan lemah, kebanyakan sudah meninggal dunia, mengapa
demikian?
an? Kerisauannya banyak, masalah
masalah-masalah
masalah yang membuatnya resah juga
banyak, sedangkan saya sendiri tidak memiliki hal yang perlu dikhawatirkan, tidak
perlu gelisah.

Melakukan apapun juga menuruti jodoh yang ada, jika jalinan jodohnya bagus,
tidak ada halangan, membawa manfaat bagi para makhluk, maka saya akan
72
melakukannya. Sebaliknya jika tidak ada jodoh atau kesempatan, maka saya
takkan sengaja pergi mencari atau menciptakan kesempatan ini, saya takkan cari
urusan, maka itu tidak ada masalah.

Tidak ada urusan merupakan yang terbaik, meskipun urusan sedikit tapi lebih
baik tidak ada sama sekali, kebenaran ini harus dipahami. Sepanjang hidupku tidak
mengurus orang, tidak mengurus uang dan urusan, hati ini terasa sungguh nyaman,
maka itu bersukacita dalam Dharma.

Senantiasa mengulangi membaca sutra (Sutra Usia Tanpa Batas), setiap


pengulangannya ada pencerahan yang diperoleh, saat membaca ada yang
tercerahkan, saat berceramah juga ada yang tercerahkan, kemudian saat berbagi
dengan praktisi lainnya juga ada yang tercerahkan, maka itu timbul sukacita yang
tak terhingga.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 4 Agustus 2015

73
Pintu Dharma Pelafalan Amituofo, pada kehidupan
ehidupan ini kita telah bertemu
dengannya, maka itu tidak boleh menyia
menyia-nyiakan
nyiakan kesempatan ini. Dunia ini terlalu
menderita, harus kenali dengan seksama, ingin melakukan sedikit kebajikan juga
banyak rintangannya.

Maka itu kita harus ingat bahwa melakukan kebajikan adalah kewajiban kita,
tetapi haruslah disesuaikan dengan kemampuan yang ada, jika tidak memiliki
kesanggupan tetapi memaksakan diri untuk melakukannya maka ini sangat
menderita.

Untuk melakukan kebajikan diperlukan kemampuan materi, lalu sumber


sumbe daya
manusia. Tadi pagi saya menerima kiriman berkas dari praktisi di Australia,
mereka ingin mendirikan sekolah dasar, pemerintah setempat juga mengijinkannya.
Lalu dari mana sumber dananya? Saya tidak memiliki kesanggupan ini. Lalu dari
mana pula sumberr daya manusianya? Lalu undang siapa jadi kepala sekolahnya?
Lalu harus undang siapa pula jadi tenaga pengajarnya?

Saya tidak mempunyai sumber daya manusia, saya hanya sendirian saja.
Sedangkan Pure Land Learning College Australia, juga cuma ada belasan orang,
apakah kalian sendiri bisa menjadi tenaga pendidik? Guru resmi adalah yang
diakui pemerintah, jika kalian tida
tidak
k memiliki syarat ini, bagaimana? Jika punya

74
kesanggupan maka harus dilakukan, ini hal yang baik, sebaliknya jika tidak
mempunyai kesanggupan yah jangan dipaksakan.

Sepanjang hidupku tidak pernah menjulurkan tangan meminta uang sama


orang lain, hingga pada masa tuaku, pada usia begini, masih menghendaki saya
minta sama orang lain, ini adalah hal mustahil.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 6 Agustus 2015

75
Kesabaran itu amat penting, jika tidak bisa bersabar maka tidak bisa berhasil,
urusan besar memerlukan kesabaran besar, urursan kecil memerlukan kesabaran
kecil. Maka itu bila untuk urusan kecil saja tidak bisa bersabar, bagaimana
mungkin urusan besarr bisa berhasil, jadi harus belajar bersabar, tidak sanggup
bersabar juga harus bersabar.

Takkan berseteru dengan orang lain, takkan bertentangan dengan orang lain,
juga takkan menyalahkan siapapun, dia memiliki salah paham yang mendalam
pada diriku, meskipun dia melukaiku sedalam apapun, maafkanlah dirinya.
Mengapa demikian?

Karena dia tidak pernah mengenaliku, andaikata dia sudah pernah bersahabat
denganku, tentunya dia akan memahami diriku, barulah dia bisa mengerti. Jika
tidak mengenaliku, maka di benaknya penuh dengan kecurigaan, ketika mendengar
gosip yang dihembus orang lain, semakin didengar semakin salah tafsir, maka
kebenciannya pada diriku kian hari kian mendalam, ini dikarenakan tidak kenal.

Inilah ketidaktahuan seperti yang dikatakan oleh Bishop Vatican. Semuanya


haruslah dimulai dengan mengenali barulah masalah dapat terurai. Sepanjang
hidup kita menjalani karir kita ini, pada akhirnya kita akan meraih keberhasilan,
barulah dia melihatnya, barulah dia merasa menyesal, bahkan dia juga akan
bertobat, maka tujuan ini jadi tercapai.
76
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 9 Agustus 2015

77
Terlahir di Alam Sukhavati m
menjadi
enjadi Bodhisattva Dharmakaya (calon
(c Buddha),
dalam satu kelahiran mencapai KeBuddhaan. Sebagian Bodhisattva lainnya tidak
percaya akan hal ini, karena untuk mencapai tingkatan ini memerlukan waktu
hingga kalpa yang tak terhingga, bagaimana mungkin bisa mencapainya hanya
dalam satu kelahiran saja.

Dalam kehidupan ini hanya dalam waktu 20 tahun saja sudah bisa
mencapainya, Master Hai Xian telah memberi teladan yang baik untuk
diperlihatkan pada kita. Ini barulah urusan terbesar dalam kehidupan ini,
sedangkan hal-hal
hal lainnya hanyalah urusan sepele, ta
takk peduli apapun yang anda
lakukan juga tidak bisa keluar dari lingkaran tumimbal lahir.

Kali ini kita telah bertemu dengan pintu Dharma ini, terhadap pintu Dharma
ini memiliki pemahaman yang lumayan, kesempatan kali ini pasti tidak boleh
terlewatkan.

Selain
elain diri sendiri belajar, juga harus membantu insan lainnya, agar praktisi
yang terlahir ke Alam Sukhavati kian banyak kian bagus. Tetapi harus ingat jangan
melupakan pelatihan diri sendiri, jika hanya membantu orang lain tetapi melupakan
diri sendiri, bentuk-bentuk
bentuk pikiran sendiri masih bertumpuk
bertumpuk-tumpuk,
tumpuk, sehingga
orang lain sudah berhasil terlahir ke Alam Sukhavati, sementara anda sendiri
malah gagal.
78
Keadaan begini pada masa sekarang begitu banyaknya. Demi insan lain begitu
berkobar semangatnya, sehingga melupakan pelatihan diri sendiri, apakah hal ini
bagus? Bagus, tetapi diri sendiri malah gagal terlahir ke Alam Sukhavati, maka ini
akan menjadi masalah yang begitu besar sekali!

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 10 Agustus 2015

79
Praktisi yang melatih metode pelafalan Amituofo mempunyai satu tujuan
yakni Alam Sukhavati, melatih diri dibawah bimbingan Buddha Amitabha.
Setiap hari yang kita pikirkan hanyalah sepatah Amituofo ini, andaikata
kita mempunyai persoalan yang tidak sanggup tterurai
erurai maka kita memiliki
satu sutra ini yakni Sutra Usia Tanpa Batas.

Senantiasa membaca sutra ini, jangan mempedulikan apa maknanya, saya


hanya tahu bahwa saya telah membacanya dengan jelas dan sadar, tidak
ada aksara yang ketinggalan maupun silap sehi
sehingga
ngga salah membacanya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 11 Agustus 2015

Di antara 84 ribu pintu Dharma, pintu Dharma yang paling praktis dan
yang paling mudah tak lain adalah pintu Dharma pelafalan Amituofo,
membangkitkan keyakinan dan tekad melafal Amituofo, berniat terlahir
ke Alam Sukhavati, ini merupakan hal yang mampu dilakukan oleh
ol setiap
insan, setiap praktisi juga dapat dalam satu kehidupan meraih
keberhasilan yang sempurna.

80
Pintu Dharma lainnya adalah mengandalkan diri sendiri; sebaliknya pintu
Dharma pelafalan Amituofo adalah sepenuhnya mengandalkan Buddha
Amitabha. Buddha Amitabha pasti takkan mengingkari janjiNya, takkan
berbohong, Beliau harus bertanggungjawab pada apa yang telah
diucapkanNya, maka itu Buddha Amitabha pasti akan membantu kita,
membawa kita ke Alam Sukhavati, di Alam Sukhavati kita melatih diri
mencapai KeBuddhaan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 11 Agustus 2015

81
Guruku (Upasaka Li Bing
Bing-nan)
nan) pernah memberitahu padaku bahwa praktisi
yang telah berhasil mencapai pencerahan besar adalah mereka yang dapat
menguasai Tripitaka tanpa halangan. Selain itu dapat menguasai ajaran satu
aliran, semua sutra dan sastra yang berkaitan dengan aliran tersebut dapat
dikuasainya tanpa rintangan, inilah praktisi yang telah mencapai pencerahan
besar. Sedangkan praktisi yang telah berhasil mencapai pencerahan kecil
adalah mereka yang dapat menguasai satu sutra dan satu sastra.

Dari sini dapatt diketahui bahwa dalam masyarakat sekarang ini, untuk
mencapai pencerahan kecil merupakan suatu hal yang amat sulit, untuk
mencari seorang praktisi yang takkan goyah oleh pengaruh lingkungan luar
adalah sulit, kondisi masyarakat kini sudah berubah.

Dua ratus
atus tahun yang lalu, ketenaran dan keuntungan, dua aksara ini tidak
berani diucapkan keluar oleh kaum terpelajar, memalukan sekali, tidak seperti
sekarang ini, Panca Kamah (kegemaran akan harta benda, rupa, ketenaran,
makanan dan tidur) dan Sad Visayah (r (rupa,
upa, suara, bau, rasa, sentuhan dan
bentuk-bentuk
bentuk pikiran), malah berani diucapkan keluar. Tiada merasa malu,
betapa menakutkannya hal ini !

Lima jenis hubungan manusia yang beradab dan Lima kebajikan Ajaran
Konfusius, Delapan Moralitas, ajaran yang diwa
diwariskan
riskan oleh leluhur kita,
82
kemudian Ajaran Buddha yakni Trisarana, Lima Sila, Sepuluh Kebajikan,
Enam prinsip keharmonisan dalam Sangha dan Enam Paramita, kini tidak ada
orang yang mau mempelajarinya lagi; bukan hanya tidak ada lagi yang mau
belajar, bahkan insan yang menceramahkannya juga tidak ada lagi, bayangkan
betapa parahnya persoalan ini! Inilah hal yang kami khawatirkan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 16 Agustus 2015

Kita ini disebut sebagai kaum intelektual, kaum intelek merupakan golongan
yang paling sulit diselamatkan, khayalannya, perbedaan dan kemelekatannya
lebih parah. Tidak lebih baik dibandingkan dengan Oma-Oma di perdesaan,
lansia-lansia ini tidak memiliki bentuk-bentuk pikiran, setiap hari asalkan
cukup makan dan pakaian, tidur dengan nyenyak, maka dia takkan banyak
pikiran lagi.

Sedangkan diri kita ini begitu banyak bentuk-bentuk pikirannya, di dalam


masyarakat sekarang ini begitu banyak orang yang tidak bisa tidur di malam
hari, oleh karena bentuk-bentuk pikirannya yang banyak, harus menelan pil
tidur barulah bisa terlelap, setiap hari juga harus mengkonsumsinya, jika tidak
menelan pil tidur maka tidak bisa terlelap, harus menggunakan obat bius untuk
membius syaraf otak sendiri, barulah dia bisa beristirahat, bayangkan betapa
kasihannya! Siapa saja mereka ini? Orang kaya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 16 Agustus 2015

83
Diantara tiga jenis dana ((Amisa Dana,, Dharma Dana dan Abhaya Dana),
haruslah diketahui bahwa Dharma Dana adalah yang utama, sedangkan Amisa
Dana (dana materi) dan Abhaya Dana (menghilangkan ketakutan di hati para
makhluk) adalah merupakan pelengkap, yang paling penting adalah Dharma
Dana.

Di dalam Dharma Dana telah mencakup dana materi, meskipun meskipu kita tidak
memberikan orang lain uang, tidak sanggup menyelesaikan kesulitan
kehidupannya, maka kita dapat membagi ceramah Dharma padanya, kita
menggunakan semangat kita, kita menggunakan tenaga kita, menggunakan
waktu kita, inilah yang disebut dengan da dana
na materi internal. Tentu saja dana
materi internal ini lebih unggul daripada dana materi eksternal.

Maka itu setelah anda memahami dengan jelas tentang hal ini barulah dapat
timbul perasaan sukacita. Setelah berdana dengan penuh sukacita maka anda
telah menyelamatkan orang ini, benar
benar-benar
benar telah menyelamatkannya. Dengan
mengamalkan tiga jenis dana ini barulah sumber keuangan akan datang
mengalir tanpa henti, jiwa raga sehat, berbahagia dalam Dharma, senantiasa
diliputi perasaan sukacita.

Maka itu haruslahh menasehati orang lain untuk melafal Amituofo, jangan
hanya mementingkan diri sendiri saja, tetapi harus juga menyelamatkan sanak
84
keluarga, bila keluarga sendiri saja tidak sanggup diselamatkan, bagaimana
mungkin bisa menyelamatkan orang lain? Tetangga dan orang sedusun juga
harus diselamatkan, lebih luas lagi, kalangan masyarakat, negara, hingga
seluruh dunia.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 21 Agustus 2015

85
86
Praktisi yang bertekad terlahir ke Alam Sukhavati, setiap hari hendaknya
melakukan perenungan terlahir ke Alam Sukhavati, malam hari sebelum
terlelap dan terbaring di tempat tidur, renungkanlah Buddha Amitabha datang
menjemput diriku, setiap hari juga berp
berpikir serupa ini, sehingga suatu hari
nanti ketika hal ini jadi kenyataan, Buddha Amitabha datang menjemput, saya
segera mengikutiNya.

Segala kemelekatan di dunia ini hendaknya dilepaskan, dalam hal membantu


para makhluk atau mendukung penyebaran Dharma ssejati,
ejati, kalau ada jodoh
maka boleh melakukannya, sebaliknya jika tidak ada jodoh maka janganlah
memaksakan kehendak, janganlah berpikir saya harus bagaimana bagaimana
melakukannya, itu merupakan khayalan.

Andaikata para makhluk memiliki berkah, maka jod jodoh


oh itu akan berjalan
dengan sangat lancar, bila jodoh itu ada tetapi kita malah tidak melakukannya
maka ini amat bersalah pada orang banyak, tetapi sebaliknya bila tidak ada
jodoh tapi memaksakan kehendak, maka tidak perlu bertindak sedemikian. Ini
namanya cari masalah sendiri.

Maka itu yang namanya membangkitkan niat mulia, biarlah Buddha dan
Bodhisattva yang mengaturnya, sedangkan diri sendiri tidak perlu
87
merisaukannya sama sekali, begini baru betul. Di dalam hati hanya ada sepatah
Amituofo.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 1 September 2015

88
Para Bodhisattva yang terlahir di Alam Sukhavati, meskipun ada perbedaan
kelahiran di “Empat tingkatan tanah suci” dan “Sembilan tingkat bunga
teratai”, tetapi perlakuan yang diterima oleh mereka adalah adil dan merata,
kebijaksanaan yang setara, kekuatan batin yang setara, tidak ada satupun hal
yang tidak setara.

Darimanakah datangnya kesetaraan ini? Jiwa sejati (Jiwa KeBuddhaan) sejak


semula memang setara, memperoleh pemberkatan jasa kebajikan yang tak
terhingga dari 48 tekad agung Buddha Amitabha. Meskipun kita belum
mencapainya, tetapi dengan mempero
memperoleh
leh pemberkatan dari Buddha Amitabha
maka jadi efektif.

Manfaat yang unggul ini tidak ada di seluruh alam para Buddha di sepuluh
penjuru, hanya ada satu
satu-satunya
satunya di Alam Sukhavati. Maka itu para Buddha
Tathagata memuji Buddha Amitabha sebagai “CahayaNya yyang ang terunggul,
Rajanya para Buddha”.

Catatan : Rajanya para Buddha artinya maksudnya cahaya Buddha Amitabha


adalah yang paling unggul diantara semua Buddha.

89
Para Buddha di sepuluh penjuru tidak memiliki cara untuk menyelamatkan
para makhluk yang diliputi oleh kekotoran batin dan tabiat yang terlampau
berat, maka itu para Buddha Tathagata menyerahkan para makhluk yang sulit
diselamatkan ini dengan mengantar mereka ke Alam Sukhavati dan
menyerahkannya kepada Buddha Amitabha.

Orang-orang ini setelah sampai di Alam Sukhavati dan belajar pada Buddha
Amitabha, semuanya juga dalam satu kelahiran mencapai keberhasilan dengan
sempurna (mencapai KeBuddhaan).

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 4 September 2015

Dengan terlahir ke Alam Sukhavati maka serupa dengan menyempurnakan


seluruh pintu Dharma. Mengapa demikian? Sampai di Alam Sukhavati, kita
memiliki kemampuan untuk menjelma hingga tubuh-tubuh jelmaan yang tak
terhingga dan tak terbatas yang kemudian pergi menuju ke alam para Buddha
di sepuluh penjuru untuk melakukan namaskara pada Buddha untuk memupuk
berkah, lalu mendengar pembabaran Dharma dari Buddha untuk
mengembangkan kebijaksanaan.

Sedangkan di dunia ini, seluruh pintu Dharma ini takkan selesai dipelajari
meskipun telah menghabiskan waktu satu kalpa besar, tetapi sampai di Alam
Sukhavati hanya perlu waktu sehari saja sudah sempurna, jadi menurut anda
Alam Sukhavati ini, patut tidak ke sana?

Jika tidak memahaminya secara jelas maka anda takkan mempercayainya,


anda takkan membangkitkan tekad terlahir ke Alam Sukhavati; tetapi setelah

90
memahaminya secara jelas, maka berharap sedini mungkin bisa sampai di
Alam Sukhavati.

Kita menyerahkan jiwa dan raga kita kepada Buddha Amitabha, kapan Buddha
akan datang menjemput diriku, kapan saya bisa pergi ke sana, takkan
merisaukan hal ini, asalkan Buddha datang menjemput maka saya segera pergi
denganNya.

Bila Buddha masih juga belum datang menjemput, maka ini serupa dengan
Master Hai Xian, Buddha masih menginginkan kita berada di dunia ini untuk
beberapa waktu lagi, mungkin masih ada orang berjodoh yang perlu
diselamatkan, maka kita membantunya untuk membangkitkan keyakinan,
membantunya untuk membangkitkan tekad, membantunya agar dia melafal
Amituofo, ini merupakan kewajiban yang harus kita tunaikan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 4 September 2015

91
Ucapan Upasaka Huang Nian Nian-zu
zu berikut ini amat bagus untuk
menggambarkan kondisi kehidupan masa kini, yakni kekeruhan yang berat.
Kekeruhan adalah pencemaran, pencemaran yang berat; kejahatan yang
banyak, niat pikiran manusia hanya demi untuk menguntungkan dirinya
diriny sendiri
dan merugikan orang lain, niat pikiran yang memikirkan kepentingan orang
lain adalah terlampau sedikit.

Orang jaman dulu kalau timbul pikiran egois juga malu untuk
mengucapkannya keluar, tetapi sekarang sikap egois malah menjadi budaya
masyarakat,
at, “Langit akan menghukum manusia yang tidak egois” jaman
sekarang mereka menggalakkan slogan ini.

Saya ingat pada tempo lalu, suatu kali ketika saya memberikan ceramah di
Hongkong, stasiun televisi Hongkong datang mewawancaraiku, reporter tv itu
bernama He Shou-xin,xin, yang juga merupakan wartawan terkemuka di
Hongkong, sepertinya sekarang sudah pensiun, usianya sudah lanjut, dia
pernah bertanya padaku tentang pepatah “Langit akan menghukum manusia
yang tidak mementingkan dirinya sendiri”.

92
Saya memberitahunya, pepatah ini adalah salah, mencelakai banyak orang, si
pencetusnya harus menanggung beban dosa. Saya menerangkan bahwa di
Tiongkok ada Konfusius dan Mencius, mereka tidak egois, apakah Langit ada
menghukum mereka?

Di India ada Buddha Sakyamuni, Beliau adalah pangeran, bila tidak


meninggalkan keduniawian, Beliau adalah raja, namun Beliau melepaskan
tahta kerajaan, mengabaikan kepentingan sendiri demi kepentingan para
makhluk yang menderita, demi membabarkan Dharma kepada para makhluk,
apakah Langit ada menghukumNya?

Lebih jelas saya utarakan padanya bahwa saya sendiri sebelum belajar Ajaran
Buddha, sangat jarang memikirkan kepentingan diri sendiri, setelah belajar
Ajaran Buddha lebih lagi tidak memikirkan diri sendiri, menumpukan seluruh
perhatian untuk menceramahkan Ajaran Buddha dengan jelas, agar dapat
dipahami, menasehati orang banyak untuk berbuat baik, Langit dan Bumi juga
tidak menghukum diriku.

Maka itu slogan yang merugikan itu tidak boleh disebarluaskan, pepatah itu
telah bertentangan dengan moralitas dan kebajikan, tidak bajik dan tidak benar,
tidak tahu memutuskan kejahatan dan memupuk kebajikan, tidak percaya
pada Hukum Karma.

Banyak sekali orang yang tidak percaya pada Hukum Karma, beraninya
melakukan perbuatan jahat, hanya karena mendambakan secuil keuntungan di
depan mata, tidak tahu bahwa masalah pada kelahiran masa mendatang adalah
begitu rumitnya, bagaimana dengan kelahiran masa yang akan datang?
Manusia yang yakin pada Hukum Karma pasti takkan berani melakukan
kejahatan.

93
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 10 September 2015

Masyarakat yang bergejolak, bencana alam yang ekstrim, tempo dulu mana
ada ditemui hal begini, mengapa malah pada saat kini bisa begitu banyak? Bila
kita merenungkan sepatah kalimat yang tercantum di dalam sutra Buddha,
maka akan jadi mengerti. Kalimat tersebut adalah “Rupa berasal dari hati,
lingkungan berubah menuruti pikiran”.

Lalu kita jadi memahami bahwa orang masa kini, apa yang mereka pikirkan?
Apa yang mereka ucapkan? Apa yang mereka lakukan? Jika apa yang mereka
pikirkan, ucapkan dan lakukan adalah salah, yang bertentangan dengan etika
moral, maka ini akan menimbulkan masalah.

Rupa berasal dari hati, hati yang bajik akan memunculkan wajah yang bajik,
rupa yang bagus, sebaliknya pikiran buruk akan memunculkan pula wajah
yang buruk rupa. Inilah yang disebut oleh orang awam sebagai Feng Shui.
Lalu darimanakah asalnya Feng Shui itu? Feng Shui berasal dari hati.

Tempo dulu, sekitar 20 atau 30 tahun yang lalu, ada yang bertanya padaku,
katanya ini adalah ucapan dari insan jaman kuno, Feng Shui yang bagus dan
tanah berberkah di dunia ini, sebagian besar sudah didiami oleh anggota
Sangha dan para praktisi, orang ini bertanya padaku, apakah benar para
anggota Sangha dan pendeta Tao menguasai ilmu Feng Shui?

Saya menjawab, belum tentu. Anggota Sangha tidak menitikberatkan pada


Feng Shui, saya percaya Aliran Tao juga tidak menitikberatkan pada hal ini,
tetapi mengapa vihara yang mereka dirikan bisa memiliki Feng Shui yang
bagus dan merupakan tanah yang berberkah?
94
Ini dikarenakan hati mereka bajik dan welas asih, praktisi sejati yang benar-
benar melatih diri, bila dia tinggal di tempat tersebut selama tiga tahun, maka
Feng Shui di tempat tersebut akan berubah menjadi bagus. Sebaliknya orang
jahat bila tinggal di tanah berberkah yang memiliki Feng Shui yang bagus,
setelah tinggal selama tiga tahun maka Feng Shui bagus tersebut akan berubah
menjadi jelek.

Para ilmuwan menemukan teori bahwa pikiran mengendalikan materi, dengan


menggunakan niat pikiran kita untuk mengendalikan materi, dengan pikiran
yang baik maka bumi ini akan berubah menjadi Surga, sebaliknya bila niat
pikiran jahat maka Surga juga bisa berubah jadi tiga alam penderitaan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 10 September 2015

95
Di dalam Sepuluh Alam Dharma (Dasa Dharmadhatu)
Dharmadhatu),, merupakan tempat
yang sering dikunjungi oleh para Buddha Tathagata, Bodhisattva Dharmakaya
(Bodhisattva Dharmakaya adalah calon Buddha). Bila waktu berkunjung itu
lama maka Mereka akan mengguna
menggunakan
kan tubuh Nirmanakaya, jika singkat maka
Mereka akan menggunakan tubuh jelmaan.

Tubuh Nirmanakaya, tubuh ini adalah serupa dengan tubuh manusia di dunia
ini, seperti Buddha Sakyamuni, yang datang ke dunia kita ini, juga serupa,
lahir ke dunia dan memilik
memilikii ayahbunda, perlahan tumbuh menjadi dewasa,
melewati proses lahir, tua, sakit dan mati, inilah yang disebut dengan tubuh
Nirmanakaya.

Sedangkan tubuh jelmaan, ini bagaikan sulap, mendadak Dia muncul untuk
membimbing dan membantu dirimu, selesai itu lenyap dan tidak tampak lagi,
inilah yang disebut dengan tubuh jelmaan.

Mereka yang tampil dengan Nirmanakaya itu selalu ada dan jumlahnya amat
banyak, tetapi Mereka takkan membeberkan jati diriNya, anda takkan
mengetahuinya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 11 September 2015


96
Dalam masa berakhirnya Dharma ini, dimana kondisi masyarakat bergejolak
dan bencana alam yang sering menimpa, kehidupan manusia dalam era ini
tidak memiliki rasa aman. Punya kedudukan tapi tidak merasa aman, kaya
namun tak bahagia.

Orang yang berkedudukan dan kaya lebih kasihan daripada kita, mereka setiap
hari merasa resah, takut kehilangan kekayaan mereka. Sedangkan kita tidak
punya apa-apa,
apa, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Kekotoran batin (klesa) dan tabiat telah menjadi kebiasaan sejak kalpa lampau
yang tak terhingga, tidak bisa dihapus, lalu bagaimana? Di dalam sutra
tercantum sebuah cara yakni dengan menfokuskan pikiran melafal Amituofo,
yang penting adalah menfokuskan pikiran melafal Amituofo.

Baik khayalan
yalan maupun bentuk
bentuk-bentuk
bentuk pikiran lainnya, serta kekotoran batin,
semua ini jangan dipedulikan, ketika bentuk
bentuk-bentuk
bentuk pikiran muncul, ini adalah
tabiat jadi tidak bisa dibendung, biarkan saja, alihkan dan pusatkan perhatian
pada lafalan Amituofo, begini ba
baru betul.

97
Dengan menfokuskan perhatian pada lafalan Amituofo, tak peduli kekotoran
batin apapun yang muncul, semuanya jangan dipedulikan, kita hanya
menfokuskan pikiran pada lafalan Amituofo, sehingga tidak memerlukan
waktu panjang, kekotoran batin akan lenyap dengan sendirinya, lafalan
Amituofo yang akan mendominasi, bagus! Melafal Amituofo inilah yang harus
kita bina jadi kebiasaan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 18 September 2015

98
Apakah ada praktisi yang jatuh ke Alam Binatang? Banyak sekali. Ada juga
hewan yang melatih diri, mereka masih memiliki tabiat, yang menjelaskan
bahwa pada masa kelahiran lampaunya memiliki pelatihan diri yang lumayan,
jika dia tidak serius melatih diri, mana mungki
mungkin
n ada tabiat begini? Melihat
orang lain melatih diri, hewan
hewan-hewan
hewan tersebut akan merasa bersukacita,
terutama anjing dan kucing, tabiat ini akan tampak dengan jelas.

Di dalam Aliran Sukhavati, tempo dulu ada seorang praktisi yang menulis
sebuah buku yang berjudul “Wu You Ru Ci (Hewan Juga Sedemikian)”, buku
ini khusus mengumpulkan kisah hewan yang melafal Amituofo terlahir ke
Alam Sukhavati. Hal ini adalah nyata adanya!

Pada kelahiran sebelumnya, sepanjang hidupnya melafal Amituofo sehingga


memiliki ketrampilan
trampilan melatih diri yang cukup lumayan, sayangnya pada saat
menjelang ajal muncul sebersit niat yang salah, sehingga jatuh ke alam
binatang, setelah jatuh ke alam binatang barulah merasa menyesal, sehingga
ketika melihat orang lain melafal Amituofo, dia pun ikut melafalnya.

Master Di Xian memimpin sebuah vihara kecil, ketika beliau berusia muda, di
vihara kecil ini terdapat seekor ayam jantan, setiap kali ketika penghuni vihara
mengadakan kebaktian pagi dan sore, ayam jantan ini akan mengikuti peserta
peser
99
kebaktian melakukan pradaksina (melafal Amituofo sambil berjalan
mengelilingi ruang kebaktian), pada akhirnya ayam jantan ini menemui ajal
dan terlahir ke Alam Sukhavati.

Pada hari dimana ayam jantan ini menjelang ajalnya, ketika kebaktian selesai,
para peserta sudah membubarkan diri, tetapi si ayam jantan malah masih
berada di dalam ruang kebaktian melakukan pradaksina, Bhiksu yang bertugas
mengurus dupa dan lilin berkata padanya : “Semua orang sudah beranjak pergi,
kamu juga seharusnya sudah pergi. Ayam jantan ini berdiri di hadapan altar
Buddha lalu berkokok sebanyak tiga kali, lalu pergi buat selama-lamanya.

Hal ini adalah nyata adanya, semua orang juga menyaksikannya. Maka itu
Master Di Xian mengurus pemakaman ayam jantan ini serupa dengan anggota
Sangha, yakni menguburnya di belakang gunung.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 23 September 2015

Mengapa manusia dapat bertemu dengan kesulitan? Ini dikarenakan menfitnah


Dharma sejati, mengatakan bahwa Buddha Dharma adalah kepercayaan
takhayul, menghasut orang agar jangan mempercayai Buddha Dharma,
sehingga si pendengar menjadi putus asa dan mundur, ini merupakan karma
apa?

Memutuskan benih belajar Dharma orang lain, terutama menghasut mereka


yang belajar Ajaran Sukhavati, oleh karena praktisi Ajaran Sukhavati yang
telah membangkitkan keyakinan sehingga memiliki kesempatan terlahir ke
Alam Sukhavati, tetapi begitu anda menghasutnya, dia jadi ragu dan tidak
percaya pada Sutra Usia Tanpa Batas, tidak percaya bahwa dengan melafal
100
Amituofo dapat terlahir ke Alam Sukhavati, pada kelahiran ini anda telah
menghasut dan memutuskan jalinan jodohnya ini, anda telah menghambatnya,
akibat karma ini harus dipertanggungjawabkan, dosa ini membawa jatuh ke
Neraka, sungguh mengerikan.

Dari sini dapat diketahui bahwa, apabila anda menasehati satu insan agar
belajar Ajaran Buddha dan orang ini sudi mendengar nasehatmu,
membangkitkan keyakinan dan tekad melafal Amituofo terlahir ke Alam
Sukhavati, Bodhisattva Maha Maitri mengatakan, apabila sepanjang hidupmu
anda dapat menasehati dua insan melafal Amituofo dan mereka berhasil
terlahir ke Alam Sukhavati, maka jasa kebajikan ini besarnya melampaui anda
sendiri yang melafal Amituofo; apabila anda dapat menasehati lima atau
sepuluh orang melafal Amituofo dan mereka berhasil terlahir ke Alam
Sukhavati, maka anda adalah Bodhisattva, anda bukanlah orang awam; apabila
anda benar-benar memiliki kekuatan yang bisa mempengaruhi orang lain,
hingga melampaui ribuan insan melafal Amituofo, melampaui puluhan ribu
insan yang melafal Amituofo dan berhasil terlahir ke Alam Sukhavati, maka
anda adalah jelmaan Buddha atau Bodhisattva yang datang ke dunia ini. Hal
ini harus dipahami, jangan sampai tidak dimengerti.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 23 September 2015

101
Apa yang disebut dengan kebahagiaan? Menjauhi penderitaan dan
memperoleh kebahagiaan, enam alam tumimbal lahir adalah penderitaan yang
sesungguhnya, Alam Sukhavati barulah merupakan kebahagiaan yang
sesungguhnya. Setelah jelas akan hal ini maka apa yang merupakan hal utama
bagi kita? Yakni bertekad
rtekad lahir di Alam Sukhavati, ini merupakan hal utama
bagi kita, takkan melakukan hal
hal-hal yang dungu lagi.

Lalu di dunia ini banyak orang yang kesusahan, apakah kita perlu
membantunya? Tentu saja harus. Bagaimana cara membantu mereka? Banyak
cara yang dapat dilakukan untuk membantu, tetapi diri sendiri harus jelas
bahwa apabila diri sendiri tidak dapat mengakhiri tumimbal lahir dan keluar
dari Triloka (Kamaloka,
Kamaloka, Rupaloka dan Arupaloka
Arupaloka), ), maka kemampuan kita
untuk memberi bantuan itu amatlah terbatas, jan jangka
gka waktu anda memberi
bantuan juga tidak panjang, manfaat yang dia terima juga terbatas.

Tetapi meskipun demikian, kita takkan melepaskan niat membantunya, hanya


saja arah dan tujuan kita tidak boleh salah, membantu mereka adalah karir
pendukung, kita bertekad terlahir ke Tanah Suci Sukhavati merupakan karir
utama, ini harus dipahami dengan jelas.

102
Setelah terlahir ke Alam Sukhavati barulah datang kembali untuk
membantunya, inilah tindakan benar, mengapa demikian? Diri kita saja belum
terbebas dari roda samsara, sebaliknya bila diri sendiri sudah terlahir ke Alam
Sukhavati barulah memperoleh kesempurnaan.

Sesampainya di Alam Sukhavati, meskipun ketrampilan melatih diri belum


sampai tahap mahir juga tak masalah, Buddha Amitabha akan memberkati diri
kita, Buddha akan memberkati diri kita dengan kebijaksanaan (prajna),
sehingga kebijaksanaan kita serupa dengan kebijaksanaanNya, demikian pula
dengan kemampuan gaib juga serupa denganNya.

Buddha Amitabha menuju ke sepuluh penjuru alam untuk mengajari para


makhluk, kita juga memiliki kemampuan ini, serupa dengan yang dimiliki oleh
Buddha, hanya dalam waktu sekejab sudah bisa memperolehnya. Maka itu
peluang ini tidak boleh disia-siakan, bila terlewatkan maka ini disebut dengan
benar-benar bersalah. Maka itu baik karir utama maupun karir pendukung
haruslah dilatih secara bersamaan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 25 September 2015

103
60 tahun yang silam dunia ini masih tampak begitu indah. Saat itu kami berada
di Taiwan, dari Tiongkok pindah ke TaiwaTaiwan,
n, waktu itu populasi penduduk
Taiwan masih berkisar 6 juta jiwa, tidak banyak, sesama penduduk masih
terjalin tali persaudaraan, bahkan mereka masih menjunjung tinggi etika moral,
saling bantu membantu, saling menjaga; bersikap tulus, waktu belanja di pasar,
pas
pedagang juga masih menjual barang
barang-barang
barang dengan harga yang pantas, tidak
ada yang munafik.

Tetapi lain halnya dengan masa kini, sampai


sampai-sampai
sampai obat juga ada yang palsu,
bukankah ini sungguh celaka! Orang masa kini saling bohong membohongi,
hanya memikirkan keuntungan diri sendiri, tak peduli lagi pada hidup matinya
orang lain. Maka itu moralitas dan kebajikan sudah tidak ada lagi, tidak
percaya lagi pada Hukum Karma, mengira diri sendirilah yang paling cerdik.

Tindakan ini akan mendatangkan buah akibatnya, yakni bencana. Lihatlah


bencana sekarang banyak sekali, 60 tahun yang silam mana ada hal begini,
bahkan jarang sekali terdengar kalau ada bencana di suatu tempat, lain halnya
dengan sekarang ini bencana terdengar di sana sini.

Ada orang yang bilang


ilang padaku, kalau manusia modern masa kini adalah
manusia palsu, tidak ada perkataannya yang jujur, hanya bisa mengelabui
104
orang lain, bahkan menjadikan tipuan sebagai trend masa kini. Di dalam
Buddha Dharma dikatakan bahwa inilah yang mengundang datangnya bencana.
Kami percaya dan para ilmuwan juga percaya, mengapa demikian? Kondisi
berubah mengikuti perubahan hati dan pikiran.

Jadi apakah bencana di bumi ini bisa dilenyapkan? Bisa. Asalkan manusia
dapat mengubah pemikirannya, tidak lagi egois, tidak lagi mengelabui orang
lain, mencari kembali moralitas dan kebajikan, maka bencana di bumi ini
takkan ada lagi; bumi penuh dengan energi positif, maka energi negatiif akan
lenyap, bencana takkan ada lagi, kita semua pasti bisa melakukannya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 28 September 2015

105
Kita sebagai
ebagai siswa Buddha, yang menyebut diri sendiri adalah siswa Buddha,
dimana sesungguhnya karma yang diperbuat adalah sedang menghancurkan
Buddha Dharma. Bukannya mendatangkan kejayaan bagi Buddha Dharma,
tetapi malah membawa kemusnahan pada Buddha Dharma, mengapa demikian?

Niat
iat pikiran yang muncul, ucapan dan tindakan adalah bertentangan dengan
Buddha Dharma. Mengapa bertentangan? Karena tidak menyadari akan jiwa
sejatinya (Jiwa KeBuddhaan), mengira bahwa tubuh jasmani ini adalah diri
sendiri, setiap niat pikiran yang timbul adalah demi kepentingan tubuh jasmani
ini, bagaimana agar tubuh kasar ini bisa hidup dengan nyaman, hidup dengan
senang, bagaimana agar tubuh ini bisa menikmati kesenangan, sehingga
melakukan karma buruk yang tak terhingga dan tanpa batas.

Andaikata karma buruk ini memiliki wujud yang bisa terlihat oleh mata kasar,
maka sekecil apapun karma buruk yang telah diperbuat, bahkan lebih halus
daripada Neutron, maka berapa besar ruang yang dapat ditempatinya? Seluruh
ruang alam semesta juga tidak cukup untuk mem
memuatnya.
uatnya. Ini adalah perkataan
yang sejujurnya, tidak boleh dipandang sebagai sebuah perumpamaan, tetapi
sebaliknya ini adalah nyata adanya.

106
Betapa beratnya rintangan karma buruk kita, ketika rintangan karma ini lenyap
barulah kita akan mencapai KeBuddhaan, pulang kembali ke Nitya-Sthita
(tingkatan tertinggi dari empat tingkatan tanah suci di Alam Sukhavati).

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 30 September 2015

Empat tingkatan tanah suci di Alam Sukhavati :

http://smamituofo.blogspot.co.id/2013/07/empat-tingkatan-tanah-suci-di-
alam.html

107
Gatha Pelimpahan Jasa

108
Daftar Pustaka
二零一四淨土大經科註
http://www.amtb.tw/

Arsip
www.keseimbanganpikiran.blogspot.com

109

Anda mungkin juga menyukai