Anda di halaman 1dari 89

1

Suciwan Persamuan
Kolam Teratai
Disadur dari Teks Video :
海会圣贤

Kata Dharma Master Hai Xian disadur dari ebook


judul asli :

賢公老和尚語錄

Dipersembahkan Dengan Setulusnya Oleh :


Sukacita Melafal Amituofo
www.smamituofo.blogspot.com
Disebarluaskan secara gratis, dilarang memperjualbelikan.

2
Daftar isi
Suciwan Persamuan Kolam Teratai

Bagian 1.................................................................................................6

Bagian 2.................................................................................................9

Bagian 3...............................................................................................14

Bagian 4...............................................................................................19

Bagian 5...............................................................................................21

Bagian 6...............................................................................................24

Bagian 7...............................................................................................28

Bagian 8...............................................................................................31

Bagian 9...............................................................................................34

3
Bagian 10............................................................................................38

Bagian 11............................................................................................41

Bagian 12............................................................................................44

Bagian 13............................................................................................46

Bagian 14............................................................................................49

Bagian 15............................................................................................52

Bagian 16............................................................................................55

Bagian 17............................................................................................59

Kata Dharma Master Hai Xian

1. Melafal Amituofo........................................................................62

2. Bernamaskara pada Buddha...................................................66

3. Sesama Anggota Sangha saling memuji.............................67

4. Tidak Memohon..........................................................................70

5. Dengan Bahasa (ceramah) menyelamatkan para


makhluk, dengan bekerja sebagai pelatihan diri.................73
4
6. Ketulusan Penuh Mengundang Mukjizat..........................74

7. Jangan Takut Tak Punya Vihara, Cuma Ditakutkan


Tidak Mengamalkan Ajaran........................................................78

8. Melihat Apa Saja Juga dibilang bagus................................81

9. Makhluk dan Buddha satu kesatuan...................................83

10. Menghormati Senior dan Mengasihi Junior..................85

Daftar Pustaka...................................................................................88

Gatha Pelimpahan Jasa..................................................................89

5
Suciwan Persamuan Kolam Teratai

(Bagian 1)

Lai-Fo-Si (Vihara Buddha Datang) terletak di barat


daya Kota kecil Raoliang, Kabupaten Sheqi, Provinsi
Henan. Konon pada periode Dinasti Sui dan Tang, ada
seorang pedagang pangan yang berasal dari Kota kecil
Yangce, bernama Upasaka Wang, menunggang kereta
kerbau menuju ke Kota kecil Yuantan menjual hasil
pangannya, di tengah perjalanan bertemu dengan tiga orang
lansia yang minta tumpangan dan ikut dalam perjalanan.

Mereka menempuh perjalanan hingga larut malam,


kemudian Upasaka Wang menghentikan keretanya di tepi
jalan dan beristirahat. Keesokan paginya, Upasaka Wang
menemukan tiga lansia tersebut telah menjelma dan
berubah jadi tiga buah rupang Buddha dari batu.

6
Untuk memperingati kejadian tersebut, umat Buddha
mendirikan vihara di tempat ini dan diberi nama sebagai
“Lai Fo Si”, yang bermakna Buddha datang menjelma ke
sini.

Setelah melewati berbagai perubahan dan pergantian


dinasti, vihara yang berdiri megah tempo dulu, kini telah
berubah jadi bangunan tua. Meskipun masa jayanya telah
berlalu, namun tetap mempertahankan keberadaan Dharma
Sejati!

Pepatah jaman dulu berkata : “Gunung yang meskipun


tidak menjulang tinggi, namun ada Dewa tersohor yang
berdiam di sana; Sungai meskipun airnya tidak mendalam,
namun ada naga sakti berdiam di dalamnya”.

Justru di dalam vihara yang tidak menarik perhatian ini,


yang terletak di dusun terpencil, namun telah menghasilkan

7
dua orang Bhiksu yang menakjubkan, yakni Bodhisattva
tubuh relik, Master Hai Qing, dan Master Hai Xian yang
wafat pada usia 112 tahun dan terlahir ke Alam Sukhavati
dengan bebas tanpa rintangan.

Video : https://youtu.be/9TVzD4uhiic

Artikel : http://avaivartika48.blogspot.co.id/

8
Suciwan Persamuan Kolam Teratai

(Bagian 2)

Biografi Ringkas Master Hai Qing

Nama awam Master Hai Qing adalah Li Fu-gui, berasal


dari Kabupaten Biyang, Provinsi Henan. Lahir pada akhir
periode Dinasti Qing, tahun pertama masa pemerintahan
Kaisar Pu Yi (Kaisar Pu Yi adalah kaisar terakhir Dinasti
Qing), oleh karena berasal dari keluarga kurang mampu,
maka itu belum pernah mengecap pendidikan. Namun sifat
bawaannya adalah b erhati b aik, toleransi, jujur dan murah
hati, selain itu juga berbakti dan santun.

Usia 11 tahun mengambil Visudhi Trisarana,


ditahbiskan oleh Master Chuan Dong dari Vihara Qingliang
di Gunung Luohan, diberi nama Dharma Hai Qing. Usia 42
tahun, Master Hai Qing menetap di Lai-Fo-Si (Vihara

9
Buddha Datang ), menfokuskan diri melatih metode Tanah
Suci, melafal Amituofo dengan setulusnya.

Tahun 1989 menjalani Upasampada di Bai-Ma-Si


(Vihara Kuda Putih). Tahun 1991 bulan 12 hari ke-11,
Master Hai Qing meninggal dunia dengan wajah tersenyum,
terlahir ke Alam Sukhavati dengan bebas tanpa rintangan,
dalam usia 82 tahun, menjalani kehidupan Sangha selama
71 tahun.

Jenazah Master Hai Qing dimasukkan dalam posisi


duduk bersila, ke dalam guci (menurut tradisi pemakaman
Buddhis setempat), 6 tahun 9 bulan kemudian, saudara
seperguruannya yakni Master Hai Xian, bermaksud
memperabukan jenazah Master Hai Qing, lalu abu kremasi
disimpan di stupa.

10
Ketika tutup guci dibuka, semua hadirin jadi tercengang!
Menemukan jenazah Master Hai Qing masih utuh dan
duduk bersila, wajahnya serupa masih hidup. Bahkan jubah
yang dikenakannya juga masih utuh. Empat jenis siswa
Buddha (Bhiksu, Bhiksuni, Upasaka, Upasika) menyadari
bahwa ini adalah tubuh relik, kemudian dipuja di dalam
vihara.

Tahun 2005, praktisi yang b erasal dari Guangzhou,


yakni Upasaka Li Yuan-tian mendengar rekam jejak Master
Hai Qing lalu timbul perasaan sukacita dan hormat, lalu
melapisi tubuh relik dengan emas.

Kehidupan Master Hai Qing sungguh bersahaja. Selain


sepatah Amituofo, tidak ada lagi kata kedua yang keluar
dari mulut beliau! Kemudian merenungkan dengan seksama
makna dibalik “Menfokuskan diri pada satu Pintu Dharma dan
mendalaminya, melatihnya berkesinambungan untuk jangka
panjang”. Dengan demikian bukankah Lai-

11
Fo-Si merupakan tempat ideal bagi pelatihan diri Master
Hai Qing?

Hati dapat tercerahkan, yakin bahwa filosofi tertinggi


dapat dijelaskan dengan kata yang paling sederhana, para
makhluk dan Buddha adalah satu kesatuan, melafal
Amituofo adalah benih sebab, mencapai KeBuddhaan
adalah buah akibat. Cuma begini saja.

Ada praktisi Aliran Sukhavati yang memuji Master Hai


Qing :

Sepatah Amituofo merupakan rajanya Dharma,

selama lebih dari 70 tahun tersimpan di dalam lubuk hati.

Tidak melatih Dhyana, tidak belajar ajaran sutra,

tidak melafal mantra, apalah yang patut disesali.

Dengan keyakinan mendalam dan tekad menyeluruh melafal berkesinambungan,

dengan sendirinya bunga bermekar terlahir ke Alam Sukhavati.

12
Meninggalkan tubuh vajra yang takkan rusak,

memutar roda Dharma menyelamatkan para makhluk yang tersesat.

Mengamati seksama bagian kepala Buddha yang menunduk,

mirip dengan Sesepuh ke-6 Aliran Zen yang menjelma kembali ke dunia.

Hari ini memanjatkan doa dengan tulus di bawah tahta teratai,

memohon Master menuntunku keluar dari dusun mimpi.

13
Suciwan Persamuan Kolam Teratai

(Bagian 3)

Tanggal 23 Januari 2013, menurut penanggalan lunar


adalah bulan 12 hari ke-12, pagi hari di depan Lai-Fo-Si
(Vihara Buddha Datang), sebuah vihara di dusun terpencil
yang tidak menarik perhatian, barisan dhvaja, pataka dan
chattra hampir menutupi angkasa, lebih dari tiga ribu orang
praktisi Aliran Sukhavati yang berdatangan dari Nan`yang
dan berbagai daerah lainnya di seluruh pelosok negeri,
berkumpul tanpa berjanji terlebih dulu, semuanya dengan
membawa perasaan hormat yang tiada taranya, datang
menghadiri Upacara mengantar jenazah Master Hai Xian
memasuki stupa.

Makna Dhvaja, Pataka dan Chattra :


http://cahayatanpabatas.blogspot.co.id/2013/06/makna-
dhvaja-pataka-dan-chattra.html

14
Master Hai Xian wafat pada usia 112 tahun, pada
tanggal 17 Januari 2013, lunar bulan 12 hari ke-6 dini hari,
tidak menderita sakit, meninggal dunia dengan damai.

Beliau itu orangnya alami, bebas tanpa beban, membuat


setiap orang yang mengenalnya, tiada yang tidak merasa
kagum dan memberikan pujian!

Murid-murid Master Hai Xian, yakni Venerable Yinzhi,


Yinhan, Yinkong, Yinbao, memimpin barisan empat jenis
siswa Buddha (Bhiksu, Bhiksuni, Upasaka, Upasika) yang
berdatangan, melafal Amituofo selama tujuh hari untuk
Master Hai Xian.

Hari ketiga setelah wafatnya Master Hai Xian, salah


seorang muridnya baru tiba dan membuka selimut Dharani,
memuji rupa jenazah Master, namun tercengang ketika
menemukan : wajah Master tersenyum, bibirnya menjadi

15
merah, alis mata, kumis dan rambutnya berubah jadi hitam.
Belasan praktisi Aliran Sukhavati yang hadir dan ikut
menyaksikan mukjizat ini, merasakan secara nyata
kekuatan tekad Buddha Amitabha yang tak terbayangkan.

Menurut tradisi pemakaman Buddhis setempat, dibawah


iringan suara lafalan Amituofo dari empat jenis siswa
Buddha, jenazah Master Hai Xian didudukkan ke dalam
guci dan dimakamkan di Stupa Lai-Fo-Si.

Guru Pembimbing Aliran Sukhavati, Master Chin Kung,


setelah mengetahui kabar Master Hai Xian yang terlahir ke
Alam Sukhavati dengan bebas tanpa rintangan, memberi
pujian, menganjurkan empat jenis siswa Aliran Sukhavati
supaya meneladani Master Hai Xian, bahkan juga menulis
kalimat prasasti untuk Master Hai Xian. Isinya adalah
sebagai berikut :

16
Master Hai Xian, teladan siswa Buddha.

Tidak menyelenggarakan upacara ritual, menjauhi


keuntungan dan ketenaran.

Disiplin menjalankan sila, dihormati empat jenis siswa


Buddha.

Melafal Amituofo dengan setulusnya, menerapkan


ajaran dalam keseharian.

Sutra Usia Tanpa Batas, pusaka para Buddha.

Sepatah Amituofo, samadhi mendalam nan


menakjubkan.

Usia 112 tahun tetap sehat dan kuat.

Hanya sesama anggota Sangha saling memuji, Pintu


Dharma jadi berjaya.

Menyebarluaskan tekad Bodhisattva Samantabhadra,


menampilkan peragaan Dharma.

Meneruskan karir Buddha, jasa kebajikan yang tak


terhingga.
17
Terlahir ke Alam Sukhavati dengan bebas tanpa
rintangan, bertekad kembali lagi untuk menyelamatkan
para makhluk.

Bunyi kuplet :

48 tekad Buddha Amitabha dan satu "Sutra Usia Tanpa


Batas", serta sepatah Amituofo terlahir ke Alam Sukhavati;

Usia 112 tahun, menyebarluaskan dan mendukung


Dharma Sejati, kembali ke Alam Saha menyelamatkan para
makhluk.

18
Suciwan Persamuan Kolam Teratai

(Bagian 4)

20 hari sebelum wafat, Master Hai Xian memberitahu


murid-muridnya : “Saya tidak bisa melewati tahun ini lagi”.
Namun tidak ada yang menanggapi serius ucapan Master,
oleh karena melihat guru masih sehat dan kuat, mana
mungkin bilang pergi langsung pergi?

Beberapa hari kemudian, Master menuju ke Vihara


Gufeng di Kota kecil Pingshi, Kabupaten Tongbai, untuk
mengunjungi sahabat lamanya yakni Master Yan Qiang
yang dijuluki "Bhiksu Kaki Besi".

Di tengah perjalanan, Master Hai Xian berkata pada


Upasaka Wang Chun-sheng yang mendampinginya : “Saya
akan segera pergi, Buddha Amitabha telah memanggilku
pergi bersamaNya”.

19
Setelah meninggalkan Vihara Gufeng, Master Hai
Xian menuju vihara tempat beliau ditahbiskan dan vihara
yang pernah didiami, masing-masing dipandangnya sejenak,
lalu berkata pada murid-muridnya : “Selanjutnya saya tidak
datang lagi”. Para murid melihat tubuh guru masih sehat
dan kuat, jadi tidak banyak pikir.

Sehari sebelum wafat, sore harinya, Master Hai Xian


masih bersama murid-muridnya bercocok tanam, bekerja
sampai malam hari, semua orang menasehatinya agar
istirahat. Master b ilang : “Saya harus menyelesaikan
pekerjaan ini, selanjutnya saya tidak bekerja lagi”.

“Hati memiliki KeBodhian, buat apa saat darurat


memeluk kaki Buddha, tubuh tiada timbul niat duniawi,
dengan sendirinya Alam Sukhavati ada di lubuk hati”. Saat
itu barulah semua orang merenungkan kembali, ternyata
Master Hai Xian mengetahui terlebih dulu waktunya
terlahir ke Alam Sukhavati, lalu pamit dengan semua orang.

20
Suciwan Persamuan Kolam Teratai

(Bagian 5)

Dibawah petunjuk Venerable Yinzhi dan Yinhan, kami


menelusuri jejak yang pernah dilewati Master Hai Xian,
menulis kronologi Kehidupan Master Hai Xian, guna
memberi motivasi bagi para praktisi.

Nama awam Master Hai Xian adalah Wen Chuan-xian,


berasal dari Kota kecil Shaobaisi. Lahir pada tahun 1900
bulan 8 hari ke-19. Ayahbunda dan Opa Oma-nya
merupakan pengikut Buddha yang saleh, menguasai ilmu
pengetahuan dan bercocok tanam, suka beramal,
masyarakat dusun memujinya sebagai dermawan agung.

Master Hai Xian lahir pada era kekacauan, sehingga


tidak sekolah, sejak kecil mengikuti ibunda bervegetarian
melafal Amituofo. Sifat bawaan Master Hai Xian adalah
21
lugu, bersahaja, akar kebajikan yang mendalam, saat kecil
baktinya tersohor di dusunnya. Suciwan banyak bertemu
liku-liku, ksatria pasti menghadapi cobaan, sejak dulu
hingga sekarang sudah lumrah adanya.

Ketika Master Hai Xian berusia 12 tahun, ayahnya


sedang mengemis di Suizhou, Provinsi Hubei, bertemu
dengan kawanan bandit yang membakar rumah penduduk,
ayahnya lalu menimba air hendak memadamkan api,
namun malah dibunuh kawanan bandit.

Beberapa hari kemudian, penduduk kembali dari


pengungsian, menemukan pemandangan yang
mencengangkan : melihat sebuah jasad yang memeluk
pohon erat-erat, sekelompok anjing kelaparan
mengelilinginya.

22
Mulanya warga mengira anjing kelaparan hendak
memangsa jasad itu, lalu beramai-ramai mereka mengusir
kelompok anjing kelaparan tersebut, tidak disangka setelah
anjing-anjing itu dipukul hingga berlinangan air mata,
namun juga tidak sudi menjauh. Barulah warga menyadari
ternyata kelompok anjing sedang menjaga jasad insan bajik
tersebut. Hewan saja bisa begitu, bagaimana pula manusia?
Orang yang melihatnya pasti menangis.

23
Suciwan Persamuan Kolam Teratai

(Bagian 6)

Pepatah mengatakan : “Lebih baik menjadi anjing di


era damai, juga takkan menjadi manusia di era kacau”.
Master Hai Xian lima bersaudara, ibunda bersusah payah
membesarkan 5 anak, jerih payahnya tak terungkapkan
dengan kata-kata.

Ketika Master berusia 18 tahun, bisul tumbuh di kaki


Master lalu pecah jadi borok, ibunda mencari dokter ke
mana-mana, namun kondisi Master juga tidak membaik.

Master Hai Xian menyadari Hukum Karma, berkata :


"Obat manjur sulit menyembuhkan penyakit karma!",
makanya melepaskan pengobatan, siang malam mengulang
nama Bodhisattva Avalokitesvara.

24
Beberapa bulan kemudian penyakitnya sembuh tanpa
obat, sejak itu keyakinan Master kian kokoh, ucapan
Buddha tulus sepenuhnya dan sama sekali tidak semu.
Bodhisattva berkata "Melampaui segala derita", ternyata
tidak mengelabui manusia.

Setelah melewati cobaan yang hampir merenggut


nyawanya, membuat Master menyadari bahwa kematian
merupakan masalah terbesar dalam kehidupan manusia,
sehingga bertekad mengakhiri samsara.

Tahun 1920, Master Hai Xian berusia 20 tahun, pamit


pada ibundanya, menuju ke Vihara Yuntai, Tai-bai-ding, di
Pegunungan Tongbai, ditahbiskan oleh Master Chuan Jie,
diberi nama Dharma "Hai Xian".

Saat Master b erusia 23 tahun, menjalani Upasampada di


Vihara Rongbao di Hubei. Master Chuan Jie adalah

25
praktisi senior Sekte Linji, tapi tak pernah mengajari
meditasi pada Master Hai Xian, juga tidak mengajari cara
berceramah, hanya mengajarinya melafal Namo Amituofo
berkesinambungan

Catatan :

Upacara Upasampada adalah upacara pengambilan sila


KeBhiksuan atau Pratimoksha Sila, seperti yang tercantum
di dalam Dharmagupta-vinaya/Vinaya Mahayana (四分律),
Bhiksu menjalani 250 butir sila dan Bhiksuni menjalani
348 butir sila.

Tahun 1936, Master Hai Xian berusia 36 tahun, abang


sulung yang telah lama terpisah, berhasil menemukannya,
tidak lama kemudian meninggal dunia karena stroke, oleh
karena saat itu hidup sangat susah, hanya bisa mengubur
jenazah abang dengan seadanya di Gunung Tongbai.

26
Sehari sebelum Master Hai Xian wafat, memberitahu
seorang umat, bermimpi abang sulung datang memohon
pelimpahan jasa padanya, berharap jenazahnya dapat
dikuburkan di kampung halaman. Jalinan persaudaraan
yang erat, membuat orang jadi terharu.

27
Suciwan Persamuan Kolam Teratai

(Bagian 7)

Setelah abang kedua dan adik Master Hai Xian, satu


persatu meninggal dunia, ibunda yang telah lanjut usia,
tidak ada yang menjaga, Master membawa ibunda tinggal
di atas gunung.

Musim gugur tahun 1956, ibunda Master Hai Xian


mendadak ingin pulang dan menetap di kampung halaman,
Master berusaha menahan namun gagal, akhirnya
menemani ibunda pulang ke kampung, di kebun sayur Tim
Produksi terdapat tiga buah rumah gubuk, mereka tinggal
sementara di sana.

Tahun kedua permulaan Musim Gugur, malam harinya,


ibunda Master membuat dan memasak pangsit, lalu
menyantapnya, lalu bilang malam harinya beliau ingin tidur
28
di luar kamar, Master Hai Xian tidak paham, memberitahu
ibunda bahwa di luar kamar banyak nyamuk, ibunda
berkata : “Apakah esok kamu mau biarkan saya mati di
dalam kamar?”

Hari kedua, siang, ibunda Master Hai Xian yang


berusia 86 tahun, terlahir ke Alam Sukhavati dengan bebas
tanpa rintangan. Juga karena kehidupan masa itu begitu
sulit, Master setelah melafal Amituofo buat ibunda selama
3 hari kemudian, hanya menggunakan peti mati dari kayu
tipis, mengubur ibunda dengan seadanya saja.

Hal ini membuat Master selalu merasa tidak ikhlas,


tidak sanggup membalas budi ibunda yang tanpa batas. 8
tahun kemudian, Master hendak memindahkan kuburan
ibunda, ketika liang kubur digali, ternyata tidak
menemukan apa-apa, hanya tersisa beberapa butir paku peti.

29
Para Buddha dari tiga masa (masa lampau, sekarang,
yang akan datang), ketika masih menjalani Jalan
Bodhisattva, seluruhnya juga melatih "Tiga Berkah Karma
Suci". Master Lian Chi berkata : “Jika dapat membantu
ayahbunda terlepas dari enam alam tumimbal lahir, barulah
disebut berbakti”.

Sedangkan mengenai apakah ibunda Master Hai Xian


merupakan jelmaan Bodhisattva atau bukan, serupa dengan
kisah Bodhidharma, menampilkan kemampuan gaib untuk
menyadarkan manusia, kita sebagai orang awam tidak
berani menyimpulkannya.

Kemudian bakti Master terhadap ibunda, sudah cukup


membuat kita salut dan bernamaskara padanya, menuai
pujian dari generasi berikutnya!

30
Suciwan Persamuan Kolam Teratai

(Bagian 8)

Master Hai Xian pernah menetap di Tao-hua-dong di


Gunung Tongbai, juga di Vihara Yuntai dan Vihara Tayuan,
menggarap 14 lahan gunung tandus, membantu merenovasi
11 bangunan vihara, pernah dengan Bhiksu senior yakni
Master Hai Mo, Master Hai Yuan, Master Ti Guang,
menyelenggarakan kebaktian bersama di Vihara Tayuan.

Master Hai Mo berasal dari keluarga terpelajar, suka


mempelajari ajaran sutra, memberi ceramah Dharma.
Tanggal 23 September 1968, Master Hai Mo mengasingkan
diri melafal Amituofo, membulatkan tekad terlahir ke Alam
Sukhavati, akhirnya mengetahui terlebih dulu waktunya
terlahir ke Alam Sukhavati, meninggal dunia dalam posisi
duduk bersila.

31
Master Hai Yuan memiliki bakat dan kebijaksanaan
yang melampaui orang biasa, sepanjang hidupnya
membaca “Surangama Sutra”, melatih metode ganda, yakni
metode Dhyana dan metode Sukhavati, pernah menetap di
Vihara Lingguang, Beijing, selama 21 tahun lamanya,
untuk menjaga Stupa Relik Gigi Buddha Sakyamuni.

Tanggal 1 Februari 2000, Master Hai Yuan wafat pada


usia 96 tahun, setelah dikremasi muncul relik yang
jumlahnya hampir mencapai dua ribu butir banyaknya.

Master Ti Guang memiliki akar kebijaksanaan yang


melampaui awam, pernah belajar pada Master Xu Yun,
Master Yuan Ying dan praktisi senior lainnya, wafat pada
tanggal 24 Januari 2005.

32
Praktisi tempo dulu berkata : “Dengan hati yang tulus
barulah dapat memperoleh manfaat, kalau bukan
mengalaminya secara langsung, tidak tahu kesulitannya”.

Master Hai Xian setiap kali menceritakan masa lalunya,


pasti memuji pelatihan diri ketiga Master tersebut.
Kerendahan hati dan kelapangan hatinya memuji praktisi
lainnya, membuat orang lain merasa salut dan hormat
padanya.

33
Suciwan Persamuan Kolam Teratai

(Bagian 9)

Tahun 1966 dimulainya Revolusi Budaya, Tentara


Merah masuk ke dalam vihara memusnahkan rupang
Buddha dan buku sutra, memaksa anggota Sangha untuk
lepas jubah.

Segala sesuatu muncul dan lenyap karena sebab dan


kondisi. Kesengsaraan para makhluk disebabkan oleh
karma kolektif, meskipun Bodhisattva menjelma ke dunia
namun juga tak berdaya!

Master Hai Xian ditugaskan ke dusun di kaki gunung


sebagai ketua tim produksi. Waktu itu dilarang melafal
Amituofo, dia melafal di dalam hati; tidak boleh
bernamaskara , malam harinya secara diam-diam dia
bernamaskara; ketika disajikan hidangan daging, dia makan

34
sayuran saja. Yang paling berharga adalah Master tetap
mempertahankan penampilannya sebagai Bhiksu.

Oleh karena Master Hai Xian orangnya jujur, baik dan


penuh perhatian, ramah terhadap orang lain, masyarakat
jadi suka belajar padanya, dengan akrab menyapanya
sebagai "Wen Zhai Gong".

Bertahun-tahun kemudian, ketika para muridnya


bertanya pada Master mengapa saat itu bersikeras tidak
lepas jubah, lansia tuna aksara ini menjawab : “Praktisi
hendaknya tahu bahwa hati adalah Buddha, melatih diri
hendaknya menjadikan sila sebagai guru, meninggalkan
keduniawian lalu balik lagi ke duniawi, lebih baik bunga
tak bermekar”.

Pada periode Revolusi Budaya, Tentara Merah


menghancurkan stupa relik Master Chuan Jie, tetapi tidak

35
berhasil menemukan reliknya, merasa sungguh heran.
Kemudian Master Hai Xian berhasil menemukan relik
Master Chuan Jie di sebuah batu di bawah stupa, hatinya
memuji Master Chuan Jie tidak awam, memiliki
kebijaksanaan yang melampaui manusia biasa.

Lalu menyimpan relik Master Chuan Jie, sampai


periode Revolusi Budaya berakhir, barulah bersama dengan
saudara-saudara seperguruannya, membangun stupa untuk
menyimpan relik gurunya.

Tahun 1976 periode Revolusi Budaya berakhir, para


umat dari Lai-Fo-Si (Vihara Buddha Datang) berdatangan
ke Vihara Tayuan untuk mengundang Master Hai Xian
menetap dan mengembalikan kejayaan vihara.

Setelah kenyang akan kekacauan perang dan kesusahan


selama satu dekade, Master jadi teringat akan pujian Master

36
Ouyi pada Master Lianchi, "Yang penting adalah pendirian
teguh, buat apa graha megah", maka itu hanya merenovasi
ruang kebaktian utama dan ruangan yang berada di sisi
barat bangunan, rupang Buddha yang dipuja terbuat dari
tanah liat.

37
Suciwan Persamuan Kolam Teratai

(Bagian 10)

Tahun 1991, Master Hai Qing wafat, meninggalkan


tubuh relik. Tahun 2005, Master Hai Xian yang berusia 105
tahun, demi melapisi emas buat tubuh relik, bepergian ke
Guangzhou yang jauh jaraknya.

Tanpa janjian, bertemu dengan Panchen ke-11 Tibet,


Bhiksu muda ini memuji Master Hai Xian sebagai Buddha
Hidup, mengundang Master untuk makan siang bersama,
berfoto bersama untuk kenangan.

Ada seorang seniman kaligrafi yang mengetahui


Master Hai Xian telah berusia seabad lebih, tubuh masih
kuat, otak masih jernih, datang meminta rahasia panjang
umur. Master menjawab : "Disiplin menjalankan sila dan
melafal Amituofo setulusnya".

38
Seniman kaligrafi ini bersujud dan memuji Master
bagaikan jelmaan Master Zhaozhou. Saat itu juga
mengangkat pena-nya menulis sebait puisi berjudul
"Nyanyian Krisan", memuji Master sebagai berikut :

Setiap benda memiliki sifat alami masing-masing,

siapa yang sudi memilih bermekar di cuaca yang


dingin membeku?

Bunga Krisan sendirilah yang memilih bermekar di


negeri salju,

jadi bukanlah musim semi yang tidak memperbolehkan


Krisan bermekar.

Di gerbang Lai-Fo-Si, Master Hai Xian pernah


menanam bunga langka yang bernama "Bunga Pukul
19.30", bunga ini cuma bermekar pada pukul 19.30 sampai
20.00 malam hari.

39
Musim Gugur tahun 2010, Master mengajak
muridmuridnya menikmati indahnya bunga bermekar, difoto
oleh Venerable Yinzhi. Hari ini dilihat serupa dengan
hari kemarin, membuat orang merasakan kehangatan.

Meskipun bunga hanyalah tumbuhan, namun juga tak


sudi kehilangan kepercayaan dari orang lain, apalagi insan
suci dan bijak, Buddha dan Bodhisattva?

Maka itu kita mesti memperkokoh keyakinan hati :


Buddha Sakyamuni membabarkan Dharma dengan suara
nan suci, bagaimana mungkin ada kata dusta? Buddha
Amitabha Maha Maitri Maha Karuna, takkan mengikrarkan
tekad kosong!

40
Suciwan Persamuan Kolam Teratai

(Bagian 11)

Master Hai Xian selalu mengajari murid-muridnya,


jika hendak menjadi Bhiksu yang baik, terlebih dulu belajar
ketrampilan bunda. Maret 2012, Ketua Vihara Yuanming,
Master Yinrong mengundang Master Hai Xian tinggal di
Vihara Yuanming, mempersembahkan sehelai jubah
kepada Master Hai Xian, Master mengenakannya dan
merasa sedikit kepanjangan, saat itu beliau langsung
mengeluarkan benang dan jarum, menjahit lipatan tepi
jubah, melihat hal ini, selain timbul rasa salut, adakah lagi
kesan lainnya?

Peribahasa Buddhis menyebutkan : “Saat mengambil


jarum, senantiasa teringat akan Kumarajiva yang menelan
jarum demi menasehati Bhiksu lainnya, mudah dicerna;
setelah makan tidak meneladani kelapangan hati Maitreya,
setetes air pun sulit dicerna”. Selama ribuan tahun, berapa
orang praktisi yang dapat menyerupai Master Hai Xian?

41
Tahun 2012, sehari sebelum Festival Pertengahan
Musim Gugur, ada beberapa umat dari Nan`yang, datang ke
Lai-Fo-Si mengunjungi Master Hai Xian, mendadak sifat
kekanak-kanakan Master muncul, beliau memanjat ke atas
sebatang Pohon Persimmon dan memetik Buah Persimmon.

Hadirin yang melihatnya bercanda, cukup melihat


pertunjukan ini saja, yang lainnya tidak perlu dilihat lagi.
Kurang ajar, dibilang juga tidak percaya, benar-benar
menakjubkan, menyaksikan secara langsung barulah tahu.

Master Zhaozhou adalah Bhiksu Zen dari Dinasti Tang,


oleh karena berkelana pada usia 80 tahun sehingga jadi
pujian, tetapi kalau dibandingkan dengan Bhiksu yang
cuma tahu melafal Amituofo ini, mungkin Master
Zhaozhou sendiri juga harus mengeluh, nyerah deh! Namo

42
Amituofo sungguh menakjubkan tak terbayangkan,
secuilnya dapat disaksikan di sini!

43
Suciwan Persamuan Kolam Teratai

(Bagian 12)

Tahun 2012 usai Festival Kue Bulan, umat dari


Nan`yang mengundang Master Hai Xian, menetap
sementara di Vihara Nanyang, beberapa umat merekam
percakapan dengan Master.

Ketika umat bertanya sejauh mana kondisi batin yang


telah dicapai Master Hai Xian dari melafal Amituofo,
Master hanya tersenyum dan tidak berkata apa-apa.

Peribahasa Cengwen Zhenggong berbunyi : “Hal yang


melanggar aturan, saya takkan melakukannya!”

Aturan yang telah ditetapkan dalam Pintu Buddha :


Dilarang mengatakan keluar pencapaian kondisi batin
44
sendiri, sampai dimana ketrampilan melatih diri! Master
Yuan Ying juga memiliki Kata Dharma untuk
mengingatkan para praktisi : “Pencerahan tak jauh letaknya,
jangan cari di luar diri; Hati mulanya adalah Buddha,
asalkan mengikuti pedoman sutra dan mengamalkannya”.
Dari sini dapat dilihat bahwa : Master Hai Xian bukan lagi
tamu luar Buddha Amitabha.

45
Suciwan Persamuan Kolam Teratai

(Bagian 13)

“Pengetahuan benar muncul dari penerapan, teori


menakjubkan tak lebih dari pengamalan langsung”.
Meskipun Master Hai Xian tuna aksara, namun ucapannya
bagaikan untaian mutiara, yang mendengar jadi tercengang
dan bersukacita.

Musim gugur tahun 2012, Master Hai Xian sedang


membelah kayu, beberapa orang umat dari luar daerah
datang ke vihara melafal Amituofo, memohon Master
memberi ceramah.

Sambil membelah kayu, Master Hai Xian berkata :


“Tidak ada yang perlu diceramahkan, baik-baiklah melafal
Amituofo! Di dunia ini tidak ada hal sulit, hanya ditakutkan
pikiran tak terfokus”.
46
Setelah mendengarnya, semuanya bertepuk tangan.
Master mengulanginya lagi dengan nada tegas : “Benar-
benar tidak ada hal yang sulit!”

Lalu bertanya dari mana asal mereka, setelah


mendengar jawaban mereka, Master tersenyum dan
berkata : “Di vihara kecil kami ini, makan dan berpakaian
seadanya saja, kalian datang ke sini harus tahan menderita,
dapat menahan derita barulah dapat mengakhiri derita.
Anda tidak datang, saya tidak menyalahkan dirimu, kalau
sudah datang, maka harus ikut aturanku. Di mana bumi
dipijak, di situ langit dijunjung.”

Ucapan biasa dari Master, belum pernah ditemukan


dalam buku di dunia ini. Tanpa aba-aba, mereka serentak
melafal Amituofo, sungguh membuat terkesima......

47
Di dalam Analects Konfusius, Duanmu-zi memuji
Kongzi memiliki 5 keindahan kebajikan yakni hangat, bajik,
hormat, bersahaja dan mengalah, sedangkan murid-murid
Master Hai Xian ketika menyimpulkan alasan Master dapat
terlahir ke Alam Sukhavati dengan bebas tanpa rintangan,
mengamati tindakan keseharian Master, menemukan
ternyata 5 keindahan kebajikan tersebut juga sempurna
pada diri Master Hai Xian.

Master orangnya hangat dan ramah, tidak ada yang


pernah melihatnya emosi, boleh dikatakan sebagai : Setiap
hal ditanggapi dengan senyuman, tiada orang yang tidak
dimaafkan”. Maka itu setiap orang yang belajar pada
Master, semuanya merasa bersukacita.

Insan bijak jaman dulu berkata : “Memadamkan api di


hati, menyalakan pelita di hadapan Buddha”. Kita
seharusnya tahu bahwa ini merupakan alasan utama
memasuki Pintu Buddha!

48
Suciwan Persamuan Kolam Teratai

(Bagian 14)

Sepanjang hidupnya Master Hai Xian melindungi


kehidupan, memperlakukan seluruh makhluk dengan baik
dan tulus. Menuruti jodoh menjalani apa adanya; tidak
pernah membuat orang lain jadi kesal. Master berulang kali
mendidik murid-muridnya : Lebih baik tidak bervegetarian
melafal Amituofo, tapi tidak boleh bervegetarian mulut
memaki orang”.

Puisi Zhou Anshi berbunyi : “Kemuliaan berada di


urutan pertama dari Lima Kebajikan, Welas Asih berada di
depan dari seluruh kebajikan.” Ternyata inilah yang
merupakan letak perbedaan antara Suciwan dan orang
awam!

Sepanjang hidupnya, Master Hai Xian


mengembangkan rasa hormat dan mawas diri, selama

49
beberapa dekade bernamaskara tanpa alas, juga tidak ada
yang pernah melihat beliau memfitnah atau menghina orang
lain.

Klasik "Yijing" menyebutkan "Insan yang bermawas


diri takkan gagal". Master Yin Guang menempatkan
ketulusan dan rasa hormat sebagai jalan singkat untuk
berhasil, kita seharusnya yakin tanpa keraguan!

Master Hai Xian sepanjang hidup rajin dan bersahaja,


meninggalkan kesan mendalam bagi orang banyak. Master
Hai Xian selalu berkata : “Memilih sayur tidak buang yang
hijau, lebih unggul daripada belajar Astronomi”.

Ketika Master masih hidup, kita justru tidak melihat


keistimewaannya. Saat ini merenungkan dengan seksama
makna dibaliknya, tiba-tiba teringat akan ajaran Buddha
Sakyamuni menjelang Parinirvana, yakni “Dengan derita

50
sebagai guru, dengan sila sebagai guru”, dengan demikian
sudah dipahami mengapa Laozi mengatakan dirinya cuma
memiliki tiga jenis pusaka yakni welas asih, bersahaja dan
tidak menonjolkan diri. Kata "Bersahaja" mana boleh
diremehkan!

Sahabat Master yang dijuluki "Bhiksu Kaki Besi",


Master Yan Qiang berkata : “Master Hai Xian itu jelmaan
Bodhisattva yang datang ke dunia, sepanjang hidupnya,
saya tidak pernah mendengar dia berseteru dengan orang
lain”.

Pelatihan diri dapat mengubah garis hidup, serupa


dengan ucapan Bhagava : “Segala Dharma adalah tanpa
aku, segala keberhasilan berasal dari kesabaran”.

51
Suciwan Persamuan Kolam Teratai

(Bagian 15)

Musim Gugur Tahun 2008, ketika Master Hai Xian


menyerahkan kepengurusan Lai-Fo-Si (Vihara Buddha
Datang) kepada Ven.Yinzhi, berulang kali berpesan :
“Jangan takut tak punya vihara, cuma takutnya tidak
mengamalkan ajaran, tidak berlagak tuli dan buta, tidak
cocok jadi ketua vihara”.

Praktisi jaman dulu berkata : “Melatih diri hingga jadi


lugu/bodoh barulah bagus, setelah berhasil jadi lugu/ bodoh
barulah muncul kebijaksanaan”, hal ini juga kebetulan kita
jumpai pada Master Hai Xian. Master Chin Kung
memujinya sebagai "Suciwan Persamuan Kolam Teratai",
sungguh nyata dan tidak semu ............

Buddha Sakyamuni membabarkan kepada kita : “Bila


tidak memupuk b erkah dan kebijaksanaan di masa

52
kelahiran lampau, maka takkan berkesempatan mendengar
sutra ini (Sutra Usia Tanpa Batas)”.

Buddha membabarkan bahwa jika bukan pada masa


kehidupan lampau giat menimbun berkah dan
kebijaksanaan, pada masa kehidupan sekarang tidak
berkesempatan mendengar Dharma Sejati. Andaikata
pahala kita tidak cukup besar, meskipun telah mendengar
Dharma Sejati, juga tidak sanggup membangkitkan
keyakinan hati.

Master selalu mengatakan pada orang lain, praktisi


yang dapat melafal Amituofo adalah orang yang
mempunyai berkah kebajikan besar dan akar kebajikan
besar, mesti menggenggam erat jalinan jodoh baik ini,
melafal Amituofo setulusnya, meraih keberhasilan pada
kehidupan sekarang juga!

53
Master Hong Yi pernah membuat gatha : “Buddha
Amitabha Raja Tabib Tertinggi Tiada Taranya, kalau tidak
sudi melafalnya, maka ini disebut kurang waras”.

54
Suciwan Persamuan Kolam Teratai

(Bagian 16)

Murid-murid Master Hai Xian menyaksikan langsung


kewibawaan Master terlahir ke Alam Sukhavati, keyakinan
hati terhadap Pintu Dharma Tanah Suci semakin kokoh.

Ketua Vihara Seribu Buddha, Master Yinhan dan


Ketua Vihara Yuanming (Vihara Kecemerlangan
Sempurna), Master Yinrong, juga menyatakan bahwa
generasi demi generasi vihara harus terfokus melatih dan
menyebarluaskan Pintu Dharma Pelafalan Amituofo,
takkan menyia-nyiakan bimbingan dan harapan dari sang
guru, Master Hai Xian.

Master Yinzhi mewakili seluruh saudara


seperguruannya membaca syair persembahan :

Tanggal 23 Januari 2013, lunar bulan 12 hari ke-12,


diselenggarakan upacara mendudukkan jenazah Master Hai
55
Xian ke dalam guci. Para murid yang tak berguna memberi
penghormatan pada guru :

Master Hai Xian, suciwan nan mulia.

Teladan bagi Triloka, melatih Pintu Dharma terunggul.

Sejak usia kecil telah berjodoh dengan Buddha.

Pamit pada ibunda, meninggalkan keduniawian.

Disiplin menjalankan sila, rajin melatih diri,

selama lebih dari 90 tahun, meninggal dengan damai.

Bersikap ramah dan hangat pada setiap orang.

Memberi teladan dalam bentuk tindakan nyata,


memberi manfaat bagi orang banyak.

Semilir semi menurunkan hujan, melembabkan benda


tanpa suara.

Manusia asalkan tulus pasti dapat menggugah orang


lain

56
Sungai meskipun tidak dalam, namun berdiam naga
sakti.

Vihara Buddha Datang tersohor karena nama guru.

Kini guru telah pergi, berkah dan kebijaksanaan


sempurna.

Bunga bermekar bertemu Buddha mencapai


Anutpattika-dharma-ksanti.

Murid tak berguna memuji rupa Suciwan.

Semoga guru bertekad kembali lagi, jangan abaikan


para makhluk yang berada dalam kegelapan.

Hari ini mengikrarkan tekad, Buddha jadi saksinya,

menerima dan mengamalkan wejangan guru.

Satu hati dan satu tekad, satu tujuan. Vihara yang


menjunjung "Enam Prinsip Keharmonisan Sangha", dengan
menahan kesabaran sebagai warisan turun temurun,

57
menyebarluaskan Dharma Sejati, memberi manfaat bagi
semua makhluk.

58
Suciwan Persamuan Kolam Teratai

(Bagian 17)

Praktisi jaman dulu mengajari kita tidak boleh


memfitnah sosok yang menjadi teladan orang banyak,
dimana publik mengambilnya jadi panutan. Tiga hari
sebelum Master Hai Xian wafat, tangannya pernah
menggenggam sebuah buku, meminta seorang umat untuk
memotretnya.

Itu adalah sebuah buku yang berisi kesan dari anggota


Sangha dan praktisi berbagai aliran dan sekte yang memuji
Pintu Dharma Tanah Suci dan Master Chin Kung, bukunya
berjudul "Jika ingin Buddha Dharma berjaya, hanya dengan
sesama anggota Sangha saling memuji".

Master Hai Xian memuji Master Chin Kung sebagai


Bhiksu senior yang b erpengetahuan dan b erpandangan
serupa Buddha, Master Chin Kung dapat berdiam di dunia

59
memberi ceramah Dharma, merupakan pahala besar
para makhluk, semoga semua orang dapat bersatu hati,
menjayakan Buddha Dharma, memberi manfaat bagi semua
makhluk.

Se-kali lagi mengingatkan para praktisi : Harus


menjaga Vaci Kamma, jangan memfitnah insan suci dan
bijak!

Sangha Ratna tak terbayangkan, mengenakan tiga helai


jubah Sangha.

Menyeberangi lautan dalam waktu sekejab, memenuhi


undangan umat memberi ceramah.

Menjadi guru bagi Dewa dan Manusia, disiplin


menjalankan sila takkan melanggarnya.

Kini saya bernamaskara, semoga Buddha mengetahui


tekadku, menggoyangkan tongkat Bhiksu, memberi
bimbingan.
60
Amituofo!

"Jika ingin Buddha Dharma berjaya, hanya dengan


sesama anggota Sangha saling memuji"

~~~Selesai~~~

61
Kata Dharma Master Hai Xian

1. Melafal Amituofo

◎Baik-baiklah melafal Amituofo, mencapai KeBuddhaan


adalah urusan besar, segala hal lainnya adalah semu!
Jangan ikut campur urusan orang lain, itu urusan siapa?
Tidak tahu. Bukan punyaku, lantas punya siapa? Tidak tahu.

◎Tidak ada yang perlu diceramahkan, baik-baiklah


melafal Amituofo, di dunia ini tidak ada hal yang sulit,
hanya ditakutkan pikiran tidak terfokus. Dengan pikiran
yang terfokus maka tidak ada hal yang sulit!

◎Melafal Amituofo sampai mencapai pikiran terfokus, tak


peduli kapan saja juga sedang melafal Amituofo, jangan
lihat saya lagi bekerja, namun dalam hatiku setiap saat
sedang melafal Amituofo.

◎Tanya : Bibir anda selalu bergerak, apa yang sedang


diucapkan? Jawab : Amituofo.

62
◎Jangan bekerja lagi, pergilah melafal Amituofo! Kamu
melafal Amituofo belum sampai tahapan trampil, maka itu
harus perbanyak melafal Amituofo. Melafal sampai
tahapan tertentu, tak peduli kapan saja juga sedang melafal
Amituofo. Bekerja tidak menghalangi diriku melafal
Amituofo!

◎Insan yang dapat melafal Amituofo merupakan orang


yang memiliki berkah kebajikan besar dan akar kebajikan
besar, mesti menggenggam erat jalinan jodoh baik, melafal
Amituofo dengan setulusnya, meraih keberhasilan pada
satu masa kehidupan ini juga!

◎Semua manfaat ini diperoleh dari menjalankan sila


dengan disiplin dan melafal Amituofo dengan setulusnya.

◎Saat letih bekerja, melafal Amituofo di dalam hati,


dengan demikian kerja apa saja juga takkan merasa lelah
lagi.

◎Baik-baiklah melafal Amituofo, nama Buddha dapat


membantumu meredakan rasa sakit.

63
◎Baik-baiklah melafal Amituofo, mesti melafal hingga
ketrampilan jadi menyatu (selain lafalan Amituofo tidak
ada niat pikiran kedua lagi), barulah dapat terlahir ke Alam
Sukhavati dengan bebas tanpa rintangan.

◎ “Sepatah Namo Amituofo, seluruhnya dapat mencapai


KeBuddhaan”, jangan mengira melafal sepatah dua patah
sudah cukup, kalau tidak mencapai pikiran terfokus tak
tergoyahkan maka belum terhitung melafal Amituofo.
Bagaimana menjelaskan padamu tentang Pikiran Terfokus
Tak Tergoyahkan? Tidak ada yang perlu dikatakan!

◎Mengharapkan orang lain datang membantu melafal


Amituofo artinya tidak memiliki keyakinan yang kuat pada
Buddha Amitabha, bagaimana bisa berhasil terlahir ke
Alam Sukhavati. Sedangkan saya sendiri, saat ajal
menjelang tidak memerlukan orang lain membantuku
melafal Amituofo, saya yakin saya pasti berhasil terlahir ke
Alam Sukhavati.

◎Mesti melafal Amituofo, hal lainnya adalah semu! Setiap


hari pukul 3 pagi saya bangun dan bernamaskara pada
Buddha, di hadapan rupang Buddha saya melafal Amituofo
selama 20 menit, kemudian melakukan pradaksina
(berjalan mengitari altar Buddha sambil melafal Amituofo),
kemudian duduk melafal Amituofo, kadang melafal keluar
64
suara, kadang melafal di dalam hati, kebanyakan adalah
melafal di dalam hati, Buddha senantiasa ada di dalam hati.

65
Kata Dharma Master Hai Xian

2. Bernamaskara pada Buddha

◎Sudahkah anda melakukan namaskara pada Buddha?


Pergilah melakukan namaskara pada Buddha. Saya pernah
mengajarimu cara bernamaskara pada Buddha, kenapa
masih belum trampil, melakukan namaskara harus seperti
katak, tubuh bagian belakang mesti didatarkan.

◎Melakukan namaskara pada Buddha mesti sampai


menemukan kembali jiwa sejati, mesti sampai mengalir
keluar hati yang suci.

66
Kata Dharma Master Hai Xian

3. Sesama Anggota Sangha Saling Memuji

◎Saya menggenggam buku berjudul “Jika ingin Buddha


Dharma berjaya, hanya dengan sesama anggota Sangha
saling memuji”, kalian tolong memotret diriku.

◎Master Chin Kung adalah seorang Bhiksu senior yang


berpengetahuan dan berpandangan serupa Buddha, beliau
dapat berdiam di dunia ini memberi ceramah Dharma,
merupakan pahala besar para makhluk, semoga semua
orang dapat bersatu hati, bersama-sama menyebarluaskan
Buddha Dharma, memberi manfaat kepada semua makhluk.
Mesti menjaga Vaci Kamma (karma yang dilakukan
melalui mulut/ucapan), jangan sampai memfitnah insan suci
dan bijak.

◎Master Chin Kung merupakan insan berkebijaksanaan


tinggi. Mesti menjaga Vaci Kamma (karma yang dilakukan
melalui mulut/ucapan), jangan sampai memfitnah insan suci
dan bijak! Jangan melontarkan kritikan pedas, yang
menyakiti hati orang lain, ini tidak baik!

67
◎Harus mendengar ceramah Dharma yang disampaikan
Master Chin Kung, jangan sampai melewatkan kesempatan
mencapai KeBuddhaan di masa kehidupan sekarang,
jangan mendambakan harta kekayaan dan jalinan asmara
yang menyesatkan di dunia ini, setelah melewati dusun ini
maka takkan tampak kedai ini lagi, dunia ini adalah semu,
jangan melanjutkan melewati kehidupan sengsara di alam
saha ini lagi.

Alam Sukhavati begitu bagus, baik-baiklah melafal


Amituofo agar dapat terlahir di sana, mengapa tidak baik-
baik melafal Amituofo? Master Chin Kung memberi
ceramah Dharma adalah menuntun kita ke Alam Sukhavati,
ke mana lagi kita dapat menemukan hal sebaik ini?
Baikbaiklah melafal Amituofo di dalam hati, apa yang
harus dikerjakan maka kerjakanlah dengan beres, tidak
boleh menganggur dan bermalas-malasan, asalkan hati
nan suci, hanya memuat Amituofo, tidak ditaruh hal-hal
lainnya, maka takkan menunda pencapaian KeBuddhaan.

◎Bakti Master Dahei sungguh menggugah Langit dan


Bumi! Menurut dugaanku, beliau saat menjalani masa
perkabungan selama tiga tahun, menjaga makam sambil
melafal Amituofo selama tiga tahun, saat itu beliau telah
mencapai pencerahan. Master Dahei memiliki lidah fasih
trampil berceramah, sutra apa saja mampu dijelaskannya.
68
Sedangkan saya hanya bisa bercocok tanam dan bekerja,
sutra apapun tidak pernah dipelajari, cuma tahu melafal
Amituofo saja.

◎Ketekunan yang dimiliki Master Hai Yuan tidaklah


awam! Ketika kami berada bersama, dia sering lupa makan,
lupa tidur.

69
Kata Dharma Master Hai Xian

4. Tidak Memohon Maka Karakter Diri Bertambah


Mulia

◎Betapa lincahnya insan yang rajin bekerja! Apa yang


sanggup dikerjakan sendiri maka kerjakanlah sendiri,
tidak perlu mengharapkan orang lain.

◎Kapan saja jangan merepotkan orang lain! Dalam


keseharian mereka mengambilkan nasi buatku, banyak juga
bagus, sedikit juga bagus, saya takkan berkomentar apa-
apa, berapa banyak yang ditaruh itulah yang dimakan,
kalau bukan demikian, maka orang lain harus jalan
bolak-balik untuk mengambilkan nasi buat kamu, saya
takkan sudi merepotkan orang lain!

◎Hal apa saja janganlah merepotkan orang lain, kerjakan


saja sendiri, apakah anda tidak pernah mendengar
peribahasa, “Manusia yang tidak memohon karakter dirinya
bertambah mulia”? Jangan mengikat permusuhan dengan
siapapun, mengikat permusuhan adalah dikarenakan
melekat pada keakuan. Di dunia ini segala hal adalah semu,
bersaing dan berebutan, pada akhirnya hanyalah sebuah

70
kekosongan, saling bersaing dan berebutan saat ajal
menjelang hanya berhasil menguasai sejengkal tanah. Apa
yang patut diperebutkan? Asalkan baik-baik melafal
Amituofo, sampai di Alam Sukhavati, semuanya telah
tersedia.

◎Anggota Sangha janganlah mempersoalkan sandang,


juga jangan permasalahkan pangan, janganlah memaksakan
kehendak, jangan mengharapkan persembahan dana dari
umat. Apabila ada umat yang mempersembahkan dana
kepadamu, anda juga tidak boleh menolaknya. Setelah itu
anda boleh menaruhnya ke dalam kotak dana atau untuk
mencetak sutra, jangan sampai menggunakannya untuk
kesenangan sendiri.

Kala musim panas, pakaian yang dikenakan asalkan dapat


menutupi keseluruhan raga, maka ini sudah boleh, kala
musim dingin asalkan tidak merasa dingin, maka ini sudah
boleh. Makan asalkan bisa mengganjal perut, maka ini
sudah boleh. Pakaian dan makanan yang membuatmu
nyaman akan mengurung niatmu terlahir ke Alam
Sukhavati.

◎Datang dan pergi dengan bebas tanpa rintangan, jangan


cari umat untuk menangani urusan. Umat awam memiliki
pekerjaan mereka sendiri, anggota Sangha juga memiliki

71
urusan sendiri, masing-masing menyelesaikan kewajiban
sendiri.

◎Minum air putih menyehatkan dan praktis, juga untuk


menghindarkan umat keluar uang buat belanja daun teh
mempersembahkannya kepada kita. Hobi minum teh juga
merupakan tabiat. Air putih juga serupa dapat
menghilangkan dahaga, kenapa mesti minum teh?

◎Mengerjakan apa saja janganlah takut susah, saya tidak


pernah berhenti menggarap dan bercocok tanam, pasti ada
hasilnya. Hasil panen dapat dijadikan pangan, tanah yang
digarap dapat ditanami sayur, kalau dibiarkan begitu saja,
sampai kapan barulah ada hasilnya?

◎Bukankah cuma berdarah sedikit, apa yang perlu ditakuti?


Nasinya taruh dulu di sana, setelah kerjaanku selesai
barulah makan.

72
Kata Dharma Master Hai Xian

5. Dengan bahasa (ceramah) menyelamatkan


para makhluk, dengan bekerja sebagai pelatihan
diri

◎Anggota Sangha, yang sanggup memberi ceramah maka


berikan ceramah kepada orang lain, yang tidak sanggup
memberi ceramah, maka tampilkan peragaan Dharma
diperlihatkan kepada orang banyak. Saya tidak memiliki
ketrampilan apapun, tidak mampu memberi ceramah, juga
tidak sanggup membaca sutra, juga tidak bisa melantunkan
gatha, hanya tahu melafal Amituofo, menggarap tanah dan
bercocok tanam. Saya menampilkan peragaan Dharma
sedemikian rupa, andaikata bukan demi menampilkan
peragaan Dharma, maka sejak awal saya telah pergi.

◎Dengan bahasa (ceramah) menyelamatkan para makhluk,


dengan bekerja sebagai pelatihan diri. Anda ingin mencapai
KeBuddhaan tapi tak mau keluar tenaga, tidak sudi bekerja
keras, tidak mau keringatan, mana ada hal segampang ini?

73
Kata Dharma Master Hai Xian

6.Ketulusan Penuh Mengundang Mukjizat

◎Saya melihat seluruh angkasa penuh dengan Buddha


Amitabha! Rahasia langit tidak boleh dibocorkan.

◎Tidak ada masalah lagi, para Dewa telah menegakkan


kebenaran “Sutra Usia Tanpa Batas”. Di arah mana ada
bencana, maka saya melihat “Sutra Usia Tanpa Batas”
roboh di sana. Di dalam mimpiku semalam, saya melihat
ada Dewa yang menegakkan kembali “Sutra Usia Tanpa
Batas” yang roboh tersebut, makanya saya tahu sudah tidak
ada masalah lagi.

◎Bodhisattva Avalokitesvara mengatakan padaku bahwa


masih ada seorang murid yang akan datang berguru
denganku, kemudian kamu (Venerable Yinrong) datang
kemari.

◎Ketika malam hari pertama menginap di rumah Upasaka


Zhang Chun-hua, makhluk halus yang berada di dalam
rumahnya sangat banyak, satu persatu berdiri di depan
74
tempat tidur, mendengar saya melafal Amituofo siang
malam berkesinambungan tak terputus, beberapa hari
kemudian makhluk-makhluk halus ini semuanya
meninggalkan rumah tersebut.

◎Sebelum meninggal dunia, Master Hai Xian


memberitahu murid-muridnya : Saya tidak dapat melewati
tahun ini lagi. Menarik tangan Upasaka Wang Chun-sheng
dan berkata : Tidak lama lagi saya akan pergi, Buddha
Amitabha telah memanggilku. Lalu mengunjungi vihara
tempat beliau ditahbiskan dan vihara yang pernah
didiaminya, masing-masing dipandangnya sejenak, berkata
pada murid-muridnya : “Selanjutnya saya takkan kemari
lagi”. Sehari sebelum meninggal dunia, Master Hai Xian
masih bekerja di ladang sampai hari gelap, semua orang
menasehatinya agar beristirahat, Master berkata : Setelah
pekerjaan ini selesai, selanjutnya tidak bekerja lagi.

◎Sekarang saya telah berusia seabad lebih, sudah saatnya


terlahir ke Alam Sukhavati, Buddha Amitabha merupakan
akarku! Saya pernah beberapa kali memohon pada Buddha
Amitabha, hendak pergi mengikutiNya, tetapi Buddha
Amitabha tidak menyuruhku pergi bersamaNya,
mengatakan bahwa pelatihan diriku bagus, maka itu
tinggallah 2 tahun lagi di dunia ini, menampilkan peragaan
untuk diperlihatkan kepada orang banyak.

75
◎Saya tidak ingin hidup sampai usia senja begini, saya
ikhlas mati. Setelah meninggal dunia, bila kita mencapai
KeBuddhaan, seluruh manusia di dunia juga akan
mengetahuinya.

◎Sekujur tubuhku ditumbuhi dengan bisul. Lihatlah di sini


juga tumbuh bisul hingga pori-pori sudah tidak tampak lagi.
Namun saya tidak mempedulikannya, hanya mengurusi
melafal Amituofo saja, penyakit sembuh dengan sendirinya.

◎Saya mengetahui segalanya, tapi Buddha Amitabha tidak


memperbolehkan saya mengatakannya keluar! Melafal
Amituofo hingga mencapai kondisi batin tertentu, apakah
boleh dikatakan keluar? Belum waktunya! Sekarang tidak
berdaya dikatakan keluar. Apa saja yang kamu lihat, apa
yang telah dikatakan Buddha Amitabha kepadamu, juga
tidak boleh dibocorkan keluar! Membocorkan rahasia langit
bisa disambar petir! Kalau kamu ketemu siapa saja, lalu
mengatakannya keluar, lain kali Buddha Amitabha takkan
mengatakan apa-apa lagi padamu.

Andaikata anda meninggalkan keduniawian, lalu sampai di


vihara pengambilan sila, bagaimana cara melatih diri, dia
akan mengatakannya padamu. Bagi yang suka
meninggalkan keduniawian bolehlah jadi Bhiksu-Bhiksuni,
yang tidak suka meninggalkan keduniawian, bolehlah jadi

76
Upasaka-Upasika, baik-baik melafal Amituofo, ketika anda
mencapai pikiran terfokus tak tergoyahkan, Buddha
Amitabha akan hadir menyapamu. Jangan katakan keluar!
Kalau pelatihan diri anda sudah bagus, Beliau akan
memahaminya di dalam hati, mengharapkan dirimu,
memperhatikan dirimu! Baik-baiklah melafal Amituofo!

77
Kata Dharma Master Hai Xian

7. Jangan Takut Tak Punya Vihara, Cuma


Ditakutkan Tidak Mengamalkan Ajaran

◎Anggota Sangha bila tidak mengurus vihara dengan baik,


vihara sendiri juga diabaikan begitu saja, buat apa lagi
melatih diri? Menurutmu bagaimana lagi perkataan orang
lain, apakah enak di dengar atau tidak?

◎Berkelana ke sana kemari, lebih baik mengurus vihara


mungil.

◎Di vihara mungil saya ini, makan dan berpakaian


seadanya saja. Kalian datang ke sini harus tahan menderita,
tahan menderita barulah dapat mengakhiri derita. Anda
tidak datang, saya tidak menyalahkan dirimu; kalau sudah
datang maka harus menuruti aturanku. Dimana bumi
berpijak, di sana langit dijunjung.

◎Jangan takut tak punya vihara, cuma ditakutkan tidak


mengamalkan ajaran. Tidak berlagak tuli dan buta, tidak
cocok jadi ketua vihara.
78
◎Di vihara kita ini adalah menfokuskan diri melatih
metode pelafalan Amituofo, tidak menyelenggarakan
upacara ritual. Lebih baik tidak mempunyai vihara, namun
jangan sampai tidak mengamalkan ajaran; lebih baik tidak
ada umatnya, tapi jangan sampai tidak menjalankan
Dharma.

◎Anggota Sangha mesti menaati sila, memperhatikan tata


krama, menjadi teladan bagi Dewa dan Manusia, tidak
menaati sila tidak disukai orang.

◎Praktisi hendaknya tahu bahwa hati adalah Buddha,


melatih diri seharusnya menjadikan sila sebagai guru;
setelah meninggalkan keduniawian lalu balik lagi ke
duniawi, maka lebih baik bunga tak bermekar. Kalau ingin
menjadi Bhiksu yang baik maka terlebih dulu belajar
ketrampilan bunda.

◎Jangan berjongkok makan di lantai! Anggota Sangha


mesti menaati sila, memperhatikan tata krama, menjadi
teladan bagi Dewa dan Manusia, tidak menaati sila tidak
disukai orang.

79
◎Anggota Sangha mana boleh memakai cincin dan
perhiasan? Warnanya saja sudah menyilaukan mata, tidak
sesuai dengan Dharma.

◎Kita harus berhemat memakai air, harus tahu menghargai


berkah! Orang yang terlahir di wilayah yang kekurangan air,
dilanda kekeringan, dikarenakan pada masa kelahiran
lampaunya suka memboroskan air.

80
Kata Dharma Master Hai Xian

8. Melihat Apa Saja Juga Bilang Bagus

◎Saya tidak pernah mengecap pendidikan, tidak mengenal


aksara sama sekali, setelah menuju ke atas gunung dan
ditahbiskan, guru hanya mengajariku melafal Amituofo,
mengajariku kalau sudah paham, jangan sembarangan
mengatakannya keluar, tidak boleh dikatakan keluar, juga
jangan menggunakan gerak gerik untuk mengungkapkan
keluar.

◎Uruslah mulutmu baik-baik, jangan sembarangan bicara!

◎Jangan menggunakan gerak-gerik untuk mengatakannya,


pakai mulut berbicara, jangan menggunakan tangan.

◎Jangan melontarkan kata-kata yang menyakiti hati orang


lain, juga jangan membual. Melontarkan kata-kata yang
menyakiti hati orang lain, akan mengundang kebencian,
semua orang takkan patuh padamu. Juga jangan timbul niat
buruk, niat buruk hanya akan merugikan diri sendiri.

81
◎Lebih baik tidak bervegetarian namun mulut melafal
Amituofo, tetapi tidak boleh sebaliknya, bervegetarian
namun mulut memaki orang. Jangan melontarkan kata-kata
yang menyakiti orang lain, jangan membual, jangan timbul
niat pikiran buruk.

◎Berbicara dengan orang lain jangan pakai emosi, sikap


hendaknya harmonis. Kalau memakai emosi, lain kali
orang lain tidak berani bicara denganmu lagi, anda jadi
kehilangan kesempatan untuk menyelamatkan para
makhluk, bahkan juga dapat memutuskan jiwa
Dharmakaya-nya. Saat ajalmu menjelang juga akan
merintangi dirimu, jangan sampai tidak diperhatikan!

◎Didalam mataku, segalanya adalah bagus, tidak ada yang


tidak bagus. Melihat apa saja juga bagus, melihat apa saja
juga merasa gembira, di dalam hati barulah senantiasa
berbahagia dalam Dharma, di dalam hati barulah dapat suci,
barulah tidak memiliki beban pikiran, barulah takkan
muncul amarah dan membenci orang lain. Tidak ada
perbedaan ini yang bagus dan itu yang jelek, juga tidak ada
ini makanan lezat dan itu tidak enak, segalanya menuruti
apa adanya, hatipun jadi tenteram!

82
Kata Dharma Master Hai Xian

9.Makhluk dan Buddha Satu Kesatuan

◎Ini adalah ayahbunda, abang kakak adik, guru kita


selama kelahiran demi kelahiran!

◎Sabar-sabar saja, dapat bersabar hatipun tenteram. Dia


menamparku, anggap saja bantu menggaruk
menghilangkan rasa gatal; meludahi wajahku, anggap saja
mencuci muka. Tidak bersaing dengan orang lain maka
takkan ada beban pikiran, orang yang bersabar dengan
sendirinya akan tenteram!

◎Sebelum mencangkul bercocok tanam, mintalah supaya


serangga pergi menjauh. Apabila ada yang terbunuh,
semoga terlahir di Negeri Buddha.

◎Mereka adalah para makhluk, yang serupa dengan diri


kita, memiliki naluri hidup. Hendaknya memperlakukan
mereka dengan setara dan welas asih, jangan sampai
melukai apalagi membunuhnya. (kucing, anjing dan hewan
lainnya)
83
◎Kamu janganlah berbuat jahat, perbanyaklah kebajikan,
kelak jangan lagi jatuh ke Alam Binatang, alangkah
bagusnya bila dapat melatih diri menyempurnakan
KeBuddhaan! Hewan juga tahu berterimakasih! (Serigala)

◎Saya tidak sanggup menghidupimu lagi, kamu kembali


ke hutan saja untuk melanjutkan kehidupanmu! Ingatlah,
jangan tanpa alasan melukai manusia dan makhluk hidup
lainnya. Perbanyak melafal Amituofo, supaya lekas
meninggalkan Alam Binatang. (Ular Piton)

84
Kata Dharma Master Hai Xian

10. Menghormati Senior dan Mengasihi Junior

◎Tekun melafal Amituofo, bertekad terlahir ke Alam


Sukhavati. Ayahandamu tidak dapat melewati musim
dingin, mesti menggenggam erat waktu membangkitkan
ketulusan sepenuhnya melafal Amituofo.

◎Jangan bernamaskara! Jangan bernamaskara! Lantai


sangat kotor. Praktisi di dusun kalian memiliki akar
kebajikan yang mendalam, insan yang belajar Ajaran
Buddha jumlahnya juga banyak. Beberapa tahun silam di
dusun kalian pernah tinggal seorang Bhiksu tua, apakah
anda masih ingat? Waktu itu saya mengundangnya datang
ke Lai-Fo-Si (Vihara Buddha Datang), namun beliau
menolaknya. Entah sekarang masih hidup tidak? Kapan
meninggalnya? Apa yang anda tertawakan? Saya masih
belum pikun. Aduh! Rintangan karmaku sungguh berat,
mau pergi tapi tidak bisa. Melihat sesama praktisi satu
persatu pergi meninggalkan diriku, kini saya telah menjadi
siluman tua.

85
◎Jangan bernamaskara padaku Bhiksu awam ini, pergilah
bernamaskara pada Buddha!

◎Penduduk Nan`yang memiliki pahala, oleh karena orang


Nanyang yang belajar Ajaran Buddha itu jumlahnya
banyak. Insan yang belajar Ajaran Buddha memiliki akar
kebajikan, oleh karena apabila tidak memiliki akar
kebajikan maka dia takkan sanggup melafal Amituofo.

◎Masa kini anak muda yang tidak memboroskan sandang


dan pangan, sudah sulit dijumpai, tahukah kamu bila kamu
mengutip sehelai mie ini dapat menambah berapa banyak
pahala? Bagus! Bagus! Bagus! Anak yang memiliki akar
kebajikan akan tumbuh tunas kebajikan! Bagus! Bagus!
Bagus! Lihatlah kamu mengutip sehelai mie ini dapat
memperoleh berapa besar pahala! Memperpanjang usia 20
tahun, mengecap pendidikan tinggi. Apabila sepanjang
hayat, kamu dapat mempertahankan sikap menghargai
berkah, rendah hati, maka pasti meraih prestasi gemilang.

◎Tidak apa-apa, cuma datang melihatmu, sudah lama anda


tidak ke vihara, makanya datang melihatmu sedang sibuk
apa? Apakah ada malas melafal Amituofo?

86
◎Sudahkah anda menunaikan kebaktian pagi dan sore?
(Setiap hari sengaja atau tanpa sengaja akan bertanya dua
kali)

◎Kalau sudah datang yah tidak usah pulang lagi, di sini


anda dapat melakukan namaskara seorang diri di ruang
kebaktian pada tengah malam yang hening dan kala seluruh
penghuni vihara telah terlelap, melakukan pertobatan,
membangkitkan tekad agung, apabila kekuatan tekad anda
dapat melampaui kekuatan rintangan karma-mu, maka
dengan sendirinya dapat mengubah nasib.

◎Di sini sungguh menderita, serupa halnya memulai dari


titik nol. Bangunan vihara yang sudah tua, kalau bukan
praktisi sejati maka takkan tahan tinggal di sini, Dewa
Pelindung Dharma akan memberi ujian. Saya berharap
semoga kalian dua bersaudara bersungguh-sungguh melatih
diri di sini, apabila kalian memiliki pahala, maka Vihara
Seribu Buddha perlahan akan kian berjaya.

◎Guru, setelah anda terlahir ke Alam Sukhavati, jangan


lupa menjemput kami ya! Jawab : Jemput! Jemput!

87
Daftar Pustaka

海会圣贤
Video : https://youtu.be/9TVzD4uhiic

賢公老和尚語錄
http://xiyuebook.blogspot.co.id/2017/09/pdf_6.html

Arsip
Artikel : http://avaivartika48.blogspot.co.id/

88
89

Anda mungkin juga menyukai