Penulis
Chuang
Penyunting
Handaka Vijjānanda
Penggambar Sampul
Alvina Swarnadhītā
Andreas Dīpaloka
Penata
Vidi Dayasati
Penerbit
Ehipassiko Foundation
Pusat Pelayanan
Ehipassiko Foundation
085888503388 | BB 29DFC495
ehipassikofoundation@gmail.com
www.ehipassiko.or.id
_____________________________________________
Untuk semua
yang sudah dan pasti akan “pindah alamat”
ke alam atau kehidupan berikutnya.
Dan terutama,
untuk Almarhumah Mamaku,
semoga senantiasa bahagia
di mana pun kini berada.
4 Mati Itu Pasti
ini. Dan menyadari bahwa cepat atau lambat semua dari kita
pasti mati menyebabkan kita sadar tak ada gunanya menyimpan
dendam, amarah, iri, dengki, dan emosi-emosi negatif lainnya.
Kematian juga sebuah penyeimbang hebat yang membuat kita
semua setara di hadapannya. Tak peduli siapa pun kita dalam
kehidupan ini, apa pun pencapaian kita, pada akhirnya kita
semua sama saja tak terelakkan menghadapi kematian. Lagi
pula, karena adanya kematianlah dimungkinkan terjadinya
pergantian generasi yang pada gilirannya membuat kehidupan
terus berputar dan kemajuan pun dapat dicapai.
dunia akan penuh sesak bila semua manusia tak mati-mati, dan
bahwa dunia ini bukanlah rumah sejati manusia, melainkan
hanyalah persinggahan sementara sehingga kematian itu akan
menjadi suatu perjalanan pulang menuju rumah sejati di sisi
pencipta itu. Ajaran lainnya menyatakan bahwa pada mulanya
manusia pertama ciptaan makhluk adikodrati itu hidup abadi
di surga. Tapi karena dosa yang dilakukannya, manusia itu
kemudian diusir dari surga dan jatuh ke bumi menjadi makhluk
yang fana, yang masa kehidupannya dibatasi oleh kematian.
cepat atau lambat perpaduan ini pasti akan berpisah, dan itulah
yang disebut kematian. Tanpa adanya perpaduan lima gugus ini
(lahir), maka tak ada pula perpisahan lima gugus (mati). Tanpa
kelahiran tak ada kematian. Dan keadaan tanpa kematian inilah
yang dalam Buddhisme disebut Nibbana, tujuan tertinggi umat
Buddha.
Mengapa?
Karena hidup itu tak pasti, maka kita membuat pelbagai rencana
untuk memastikan apa yang kita inginkan atau harapkan bisa
tercapai, dan untuk memastikan kita terhindar dari hal-hal yang
tak kita inginkan. Kecuali satu: begitu menyangkut kematian,
kepastian menjadi sesuatu yang secara umum dianggap
menakutkan, ditolak, dijauhi, dan dianggap seolah tak ada.
Good men must die, but death can not kill their names.
~ Proverb
Persiapan Spiritual
Perenungan Kerap
Apa yang disarankan Morrie adalah suatu cara yang berguna untuk
mengingatkan diri kita akan kematian. Karena seringkali dalam
keseharian hidup, mata kita begitu butanya akan kebenaran tak
terbantahkan bahwa kematian itu bisa datang sewaktu-waktunya,
dan bahwa betapa kehidupan ini amatlah getas, sangat rentan.
Kita dapat temukan setiap hari televisi, koran, dan dunia maya
dipenuhi oleh berita-berita mengenai bencana, kecelakaan,
perang, wabah penyakit, bunuh diri, dan segala macam hal
menakutkan lainnya yang menyebabkan tiada hari tanpa berita
kematian. Dan sebagian dari kita pun, seperti mereka yang
bekerja di rumah sakit sebagai perawat atau dokter, akan sering
menjumpai dan melihat peristiwa kematian. Tapi semua hal itu
tidak menjamin mampu menggugah kesadaran kita seperti
tergugahnya kesadaran Pangeran Siddhartha ketika melihat
Empat Penampakan. Maka, tak heran kita sering “lupa” bahwa
kita tak bisa hidup selamanya.
40 Mati Itu Pasti
Selain cara yang disarankan Morrie, ada satu cara lagi cara untuk
membuat kita selalu ingat akan kematian. Dalam sebuah buku
kumpulan ceramah Ajahn Chah yang amat berkesan bagi saya,
ada sebuah nasihat dari beliau yang amat beliau tekankan
untuk dipraktikkan berulang kali. Nasihat itu berkaitan dengan
perenungan kerap terhadap kematian, yang dalam naskah
Buddhis disebut maranasati. Ajahn Chah amat menekankan hal
ini, dan menganjurkan siapa pun yang membaca buku itu untuk
sering-sering merenunginya. Menurut Ajahn Chah, perenungan
seperti ini akan membuat kita selalu waspada, eling akan hakikat
ketidaktetapan kehidupan kita. Dan kewaspadaan ini pada
gilirannya akan mencegah kita hidup secara sembrono yang
kelak, ketika kematian tiba, hanya akan membawa sesal dan
sengsara.
Jadi, apakah isi perenungan itu? Berikut saya tulis ulang sesuai
dengan ingatan dan kata-kata saya sendiri yang mungkin
agak berbeda dengan versi tertulis pada buku tersebut. Inilah
perenungan yang kerap saya renungi menjelang tidur:
Mengapa?
Do not seek death. Death will find you. But seek the road
which makes death a fulfillment. ~ Dag Hammarskjöld
Moralitas
pun yang tidak melanggar sila dan hukum negara, yang tidak
merugikan makhluk lain dan diri sendiri. Contohnya tidak
berdagang: senjata, manusia (termasuk prostitusi, perbudakan),
hewan untuk disembelih, minuman keras dan narkoba, serta
racun pembunuh.
Meditasi
Karena ketika kita sedang sekarat, jika pada saat yang amat genting
itu kita masih terus menggenggam dunia, kita tidak akan bisa
meninggal dengan tenang. Akibatnya, seperti yang kita yakini
dalam Buddhisme, ada kemungkinan kita akan terjatuh ke alam-
alam rendah meskipun kita sebenarnya punya banyak timbunan
jasa kebajikan yang membuat kita pantas mendapat satu unit
apartemen di surga. Tatkala kita telah terbiasa untuk melepas,
kematian tidak lagi menjadi sesuatu yang mencemaskan kita. Dan
karena kita melepas, kita tak membawa beban-beban penyesalan
atau kelekatan bersama kita. Itu membuat langkah menjadi ringan,
memungkinkan kita terbang membubung tinggi menuju alam atau
kehidupan yang lebih luhur, dan dari sana kita menjadi semakin
dekat dengan keterbebasan sejati.
Kebijaksanaan
Terima
kasih...
Ugh...
Bau busuk
apa ini?
Ueekk...!
Kak...
Kakak...
60 Mati Itu Pasti
“Kadang atau
malah sering
dalam keseharian
antara teori dan
praktik spiritual
tidak nyambung.
Kehidupan spiritual
sejati seharusnya
berlandasan pada
keseimbangan teori
dan praktik.”
~ Chuang
Jadi, sementara umur masih muda dan jasmani masih segar, penting
untuk mencari tahu dan merenungi tujuan kehidupan. Apa makna
menjalani kehidupan ini? Mengapa saya ada di sini? Apakah yang
penting dan apa yang tidak penting? Ke manakah seharusnya
kehidupan ini saya fokuskan sehingga dapat memberi kebahagiaan
di sini (pada kehidupan ini) dan di sana (pada kehidupan mendatang)?
2) Alam manusia adalah kondisi paling pas untuk melatih diri. Alam-
alam surga memiliki terlalu banyak kesenangan yang sangat mungkin
membuat para penghuninya terlena dan mabuk akan rasa bahagia.
Sedangkan alam neraka dan alam-alam bawah lainnya memiliki
terlalu banyak penderitaan yang membuat kita selalu menderita
sehingga kita merasa putus asa, tak ada kesempatan yang cukup
untuk melatih diri dalam kebajikan dan kebijaksanaan. Sebagai
manusia, kadar duka dan suka yang kita alami dapat dikatakan
berimbang dibandingkan dengan kesenjangan yang ekstrem di
alam-alam lainnya.
Persiapan Duniawi
Surat Wasiat
Asuransi Jiwa
nyawa kita! Tetapi dengan memiliki asuransi jiwa berarti kita telah
menunjukkan suatu kepedulian atau rasa tanggung jawab terhadap
keluarga atau orang-orang terdekat yang kita tinggalkan ketika
kita harus “pindah alamat” ke alam lain. Dengan memiliki asuransi
jiwa berarti pihak perusahaan asuransi wajib membayarkan uang
pertanggungan sejumlah tertentu, sesuai kesepakatan yang tertera
dalam kontrak antara kita dengan mereka, kepada para ahli waris
yang telah kita tentukan. Dengan demikian, misalnya jika kita adalah
tulang punggung keluarga, pencari nafkah satu-satunya atau yang
utama, maka keluaga kita tetap dapat menjalani kehidupan tanpa
harus cemas akan biaya-biaya hidup karena uang pertanggungan
yang kita wariskan kepada mereka itu akan cukup untuk itu.
1. Reasuransi
Reasuransi secara gampang bisa diartikan sebagai perusahaan
asuransinya perusahaan asuransi. Artinya perusahaan asuransi
dalam kegiatan operasionalnya, untuk mengurangi risiko yang juga
bisa terjadi padanya, mengasuransikan juga risiko tersebut kepada
perusahaan asuransi lainnya yang biasanya perusahaannya lebih
besar. Jadi perhatikan hal ini, tanyakan apakah perusahaan asuransi
yang akan Anda ambil memiliki perusahaan reasuransi. Ini penting
bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan terhadap perusahaan
asuransi pilihan Anda, ada perusahaan lain yaitu perusahaan
reasuransi tadi yang menjamin kelangsungan hak Anda atas proteksi
maupun kewajiban pembayaran premi Anda. Penting juga Anda
68 Mati Itu Pasti
2. Usia
“Makin tua usia, seharusnya akan makin matang seseorang”.
Walaupun sepertinya terlalu klise, tapi harus diakui usia cukup
berpengaruh. Sebuah perusahaan asuransi yang berusia lebih tua
daripada perusahaan lainnya bisa diartikan bahwa perusahaan
tersebut memiliki modal yang cukup kuat sehingga sampai usia yang
cukup tinggi tetap eksis. Selain itu juga menggambarkan bagaimana
cara manajemen mengelola dana nasabahnya. Dengan makin tua
usianya, dapat diartikan bahwa perusahaan mampu mengelola
dana tersebut dengan optimal, baik itu untuk mendapatkan hasil
bagi pengembangan perusahaan maupun manajemen risiko yang
terukur untuk menjamin hak-hak nasabahnya. Secara logika saja,
mana mungkin dia bisa bertahan lama bila tidak bisa mengatur
keuangannya dengan baik.
3. Keuangan
Kalau bicara tentang perusahaan keuangan, tidak lengkap kalau
tidak berbicara tentang keuangannya. Dalam perbankan kita cukup
paham dengan pengukuran kesehatan bank yang namanya CAR. Di
asuransi, tingkat kesehatan keuangannya biasa diukur dengan RBC
atau Risk Based Capital. Tingkat RBC yang bisa dibilang sehat adalah
jika RBC-nya lebih besar dari 120%. Tapi tentu saja, makin besar pasti
makin baik. Bandingkan hal ini dalam memilih perusahaan asuransi
karena RBC ini menggambarkan bagaimana perusahaan mengelola
keuangannya sebaik dan seaman mungkin. Harus diingat, bila kita
mengambil asuransi, berarti kita akan berbicara mengenai kontrak
jangka panjang.
4. Nasabah
Hal keempat yang bisa dijadikan acuan adalah nasabah. Barapa
69 Mempersiapkan Diri Menghadapi Kematian
5. Keluhan
Sebagai tambahan, mungkin hal ini bisa Anda lakukan, lakukan
selalu cross check kepada pihak luar terhadap rencana pilihan
Anda. Pihak yang utama harus Anda hubungi adalah nasabah
kalau memungkinkan, pihak ketiga yang menjadi penghubung
misalnya bank atau rumah sakit jika itu asuransi kesehatan, dan tidak
menutup kemungkinan ada bagusnya Anda bertanya kepada para
independent financial planner Anda. Lebih bagus menerima masukan
dari banyak sisi dibandingkan dari satu sisi; apalagi bila satu sisi itu
hanya dari sisi perusahaan. Atau kalau mau mudah, cermati saja
berapa banyak keluhan yang dilakukan nasabah mereka di media
massa dalam 6 bulan terakhir. Sebab biasanya dari banyaknya orang
yang mengeluh, sekitar 20% biasanya mengungkapkannya di media
massa koran atau internet. Ketika saya mengetik keyword ”asuransi
+ keluhan”, yang saya peroleh adalah lebih dari 5.000 artikel yang
70 Mati Itu Pasti
memasuki jajaran elit agen papan atas. Mereka pasti telah memiliki
daftar nasabah yang panjang, pengalaman yang lama dan mengikuti
kode etik profesi yang ketat.
SURAT WASIAT
Dengan ini saya, Jomblo,
menyatakan bahwa,
apabila saya meninggal,
saya ingin:
Tertanda,
Jomblo
Serius Ngoepil
Serius donk!
ya? Mode: ON
Saya hanya
sedang praktik
saran dari buku
“Mati Itu Pasti”.
Makanya kita
perlu siap-siap!
74 Mati Itu Pasti
Hiks...
Kakak!
~ Chuang
Gambar dan cerita oleh Chuang.
Membantu yang Lain Siap
Jika orang yang sedang sekarat itu adalah salah satu anggota
keluarga atau sahabat kita, kesulitan kita bertambah. Secara
alamiah kita akan jauh lebih melekat pada mereka ketimbang
orang-orang yang tidak kita kenal. Meskipun sulit, kita harus
belajar untuk melepaskan mereka, merelakan kepindahan
mereka ke alam atau kehidupan lainnya. Jika tidak begitu,
kita hanya akan menambah masalah yang sudah cukup
banyak bagi mereka. Camkan bahwa senantiasa mengingat
ketidaktetapan adalah obat paling mujarab bagi kelekatan.
78 Mati Itu Pasti
Eutanasia
Bunuh Diri
berisi air ibaratnya adalah beban atau persoalan dalam kehidupan ini.
Bukan di sana letak beratnya, tapi saat kita terus memikirkan beban
atau persoalan tersebut tanpa memberikan waktu istirahat bagi diri
kita, maka beban atau persoalan tersebut menjadi benar-benar berat.
Begitu kita melepasnya, meletakkan barang sejenak, memberikan diri
kita sedikit waktu untuk beristirahat, maka energi kita akan pulih lagi
dan persoalan yang semula terasa berat bisa jadi akan mudah saja kita
selesaikan.
Sebagai manusia, banyak jenis perbuatan baik yang bisa kita lakukan.
Kebajikan itu tidak hanya bisa kita lakukan ketika kita masih hidup,
bahkan saat tubuh ini sudah terbujur kaku sebagai sosok mayat pun
kita masih punya kesempatan untuk berbuat baik. Misalnya dengan
menjadi donor organ atau jenazah.
Berdoa Dulu
Setelah cukup lama berdoa, dia merasa heran tak terjadi apa
pun. Karena penasaran dia lalu perlahan-lahan membuka
matanya, mengintip. Dengan amat terkejut dia melihat singa itu
juga sedang berdoa.
Iklan Dukacita
Suatu hari seorang yang kaya tapi pelit meninggal dunia dan
meninggalkan istrinya sebagai janda. Janda ini juga terkenal
sangat pelit, sangat ketat menjaga pengeluaran uang.
Seorang pria jahat mati dan disambut oleh Dewa Yama. Dewa
Yama memberitahunya bahwa ia harus memilih salah satu dari
tiga jenis neraka.
Sebagai tanda bakti dan kasih kami kepada Mama
atas jasanya yang tak terbalaskan,
kami juga melakukan dana pelimpahan jasa berikut ini.