Anda di halaman 1dari 143

Bukti Ilmiah

Hukum Karma dan


Tumimbal Lahir

Disadur Dari :

Ceramah Venerable Ding Hong

Judul :

因果輪迴的科學證明

Dipersembahkan Dengan Setulusnya Oleh :

Sukacita Melafal Amituofo

www.smamituofo.blogspot.com

Disebarluaskan secara gratis, dilarang memperjualbelikan.


Daftar isi
Kata Pengantar..................................................................................................06

1. Penelitian terhadap adanya roh....................................................................11

1.1. Arwah Penyelamat Kapal..........................................................................18

1.2. Arwah Membeli Rumah.............................................................................21

2. Terhadap mereka yang masih dapat mengingat masa kehidupan lampaunya,


segera dilakukan pengkajian dengan lebih mendalam ................................25

2.1. Kasus Shanti Devi .....................................................................................26

2.2. Kasus Swarnlata.........................................................................................33

2.3. Kasus Anak Kembar Gillian dan Jennifer.................................................37

2.4. Kasus Jasbir...............................................................................................40

2.5. Kisah Reinkarnasi Seorang Bhikkhu Thailand..........................................44

2.6. Kasus Catherine Wright.............................................................................51


2.7. Kasus Susan...............................................................................................53

2.8. Kasus Maha Ram.......................................................................................55

2.9. Kasus Charles Porter.................................................................................58

2.10. Kasus Ting Ting-ming.............................................................................60

3. Menggunakan cara hipnotis untuk membantu pasien yang menderita


gangguan mental untuk mengingat kembali kehidupan lampaunya............63

3.1. Kasus Bruce Kelly.....................................................................................64

3.2. Kasus Catherine.........................................................................................67

3.3. Kasus Alan Lee..........................................................................................83

3.4. Kasus Sylvester Stallone............................................................................86

3.5. Kasus Barbara............................................................................................88

3.6. Kisah Di Renjie..........................................................................................94

3.7. Kasus Pemuda Hippie................................................................................98

3.8. Kisah Tian Shi-guo..................................................................................101

3.9. Kasus Nancy............................................................................................104

3.10. Kasus Paula............................................................................................109

3.11. Kasus Xier-dege.....................................................................................111

3.12. Kasus di Jepang.....................................................................................113

3.13. Kasus Manusia Bertumimbal Lahir dari Hewan....................................115

3.14. Kisah Fang Xiao-ru................................................................................120


3.15. Kasus Burung Beo.................................................................................123

4. Penelitian terhadap kehidupan yang berasal dari ruang dimensi yang


berbeda.......................................................................................................126

5. Penelitian yang dilakukan oleh ahli supernatural terhadap tumimbal


lahir ...........................................................................................................134

Akhir Kata.......................................................................................................139

Daftar Pustaka.................................................................................................142

Gatha Pelimpahan Jasa...................................................................................143


 
Bukti Ilmiah Hukum Karma dan
Tumimbal Lahir

Kata Kata Pengantar

Pengantar Pada era modern ini, para ilmuwan dari Eropa dan
Amerika menaruh perhatian besar pada penelitian
tentang tumimbal lahir, dan telah menghasilkan banyak
bukti ilmiah, mereka menggolongkannya menjadi lima
kategori :

1. Penelitian terhadap adanya roh


2. Terhadap mereka yang dapat mengingat masa
kehidupan lampaunya, segera dilakukan pengkajian
dengan lebih mendalam
3. Menggunakan cara hipnotis untuk membantu
pasien yang menderita gangguan mental untuk
mengingat kembali kehidupan lampaunya
4. Penelitian terhadap kehidupan yang berasal dari
ruang dimensi yang berbeda
5. Penelitian yang dilakukan oleh ahli supernatural
terhadap tumimbal lahir

Dr. Zhong Mao-sen (Venerable Ding Hong)


mengambil perumpamaan kasus-kasus dari hasil
penelitian dari lima kategori di atas, mendalaminya lalu
menjelaskan kembali secara sederhana, membuktikan
bahwa roh itu memang ada, tumimbal lahir itu memang
nyata adanya. Menuruti isi dari sharing Dr. Zhong Mao-
sen ini, lalu kami menyusunnya menjadi sebuah buku,
dipersembahkan kepada seluruh makhluk.
Yang kami hormati hadirin sekalian :

Apa kabar semuanya!

Merupakan sebuah kebanggaan berkesempatan menyampaikan pada hadirin


sekalian, laporan yang berkenaan dengan kebenaran alam semesta dan
kehidupan manusia, judulnya adalah “Bukti ilmiah Hukum Karma dan
Tumimbal Lahir”.

Setiap manusia tidak berdaya menghindari siklus lahir dan mati, ada kelahiran
maka ada kematian. Sejak dulu hingga sekarang, manusia terus menerus
mencari, bagaimana asal usul kelahiran dan kematian tersebut? Apakah bisa
memahami rahasia supaya dapat melampaui siklus lahir dan mati ini?

Manusia telah berusaha mencari jawabannya sejak beberapa ribu tahun yang
silam. Sekitar tiga ribu tahun yang silam, Buddha Sakyamuni di India, telah
membuat penjelasan yang sempurna akan kebenaran siklus kelahiran dan
kematian.

Lebih dari 2500 tahun yang silam di Tiongkok, Konfusius juga ada
menyinggung tentang siklus lahir dan mati, namun beliau lebih banyak
mengajari pengetahuan tentang kehidupan, sedangkan pengetahuan tentang
kematian adalah amat sedikit, meskipun demikian Konfusius juga mengakui
bahwa manusia mengalami siklus lahir dan mati.

Sementara itu insan suci dari barat yakni Plato di dalam karya tulisnya yang
berjudul “Ideal state; Plato's republic (c. 390 BC)”, beberapa kali menyebutkan
tentang fenomena roh yang dapat memisahkan diri dari tubuh kasarnya.
Baik suciwan timur maupun barat telah banyak yang menguraikan tentang
tumimbal lahir dan Hukum Sebab Akibat, terutama di dalam sejarah Negara
Tirai Bambu begitu banyak tercatat, umpamanya “Sejarah Dinasti Song”,
menyebutkan bahwa pujangga tersohor Dinasti Tang yang bernama Li Bai,
bertumimbal lahir pada masa Dinasti Song dengan nama Guo Xiang-zheng.

Sejarah Dinasti Utara dan Selatan (420-589) mencatat bahwa kaisar Dinasti
Utara dan Selatan yang bernama Kaisar Liang Yuan-di, pada masa kelahiran
lampaunya adalah seorang anggota Sangha yang bernama Miao Mu-seng.

“Sejarah Dinasti Tang Lama“ mencatat bahwa Kaisar Tang Tai-zong pada
masa kehidupan lampaunya adalah Dewa yang bertumimbal lahir ke alam
manusia.

Masih ada catatan tentang manusia yang bertumimbal lahir menjadi hewan :
Pada Periode Chunqiu (770-476 SM) dan Zhangguo (475-221 SM), Kerajaan
Qin berperang dengan Kerajaan Zhao, Jenderal Kerajaan Zhao yang bernama
Zhao Kuo cuma mengetahui teori perang saja, tapi tidak memahami strategi
perang, akibatnya dikalahkan oleh Jenderal Kerajaan Qin yang bernama Bai Qi.
Bai Qi mengubur hidup-hidup 400 ribu prajurit Kerajaan Zhao.

Menurut “Sejarah Dinasti Zhou Timur” tercatat bahwa pada akhir Dinasti
Tang, mendadak terjadi petir di hari yang cerah, menyambar seekor kerbau, di
perut kerbau ditemukan tulisan “Bai Qi”.

Para pakar sejarah beranggapan bahwa Bai Qi telah melakukan karma


pembunuhan yang berat, sehingga kelahiran demi kelahiran harus bertumimbal
lahir menjadi binatang untuk menerima akibat perbuatannya, bahkan juga
harus menerima balasan dengan mati disambar petir.
Orang tempo dulu terhadap Hukum Sebab Akibat, memiliki keyakinan
mendalam tanpa keraguan sama sekali, lain halnya dengan orang jaman
sekarang ini, oleh karena kemajuan ilmu dan tehnologi, tidak percaya lagi pada
siklus kelahiran dan kematian, menganggap bahwa ini hanyalah kepercayaan
takhayul belaka, yang bertentangan dengan ilmu dan tehnologi, sudah tidak
cocok lagi dengan peradaban modern, hal ini mungkin dikarenakan sebuah
jalinan permusuhan antara ilmu tehnologi dengan agama.

Pada abad ke-17 di Eropa, ilmu tehnologi baru saja mulai berkembang, banyak
sekali pakar astronomi, setelah melalui pengamatan ilmiah, mengemukakan
teori-teori yang cukup berseberangan dengan kepercayaan agama pada saat itu,
contohnya pakar astronomi Italia yang bernama Galileo Galilei, yang
menyatakan bahwa Planet Bumi bukanlah pusat dari tata surya, teori ini
dianggap sebagai ucapan sesat oleh kepercayaan agama pada era tersebut,
akibatnya beliau dipenjara seumur hidup.

Giordano Bruno yang mempertahankan teori yang sama, sehingga dibakar


hidup-hidup. Pada era tersebut, masyarakat begitu yakin pada kepercayaan
agama, menggunakan agama untuk menentang ilmu dan tehnologi,
berbalikkan dengan jaman sekarang yang begitu mendewa-dewakan ilmu
tehnologi, menggunakan ilmu dan tehnologi untuk menentang kepercayaan
agama, saling balas membalas, membuktikan Hukum Sebab Akibat.

Sesungguhnya agama dan ilmu tehnologi justru tidaklah berseberangan,


contohnya Bapak ilmu dan tehnologi, Albert Einstein berkata : “Semua agama,
seni dan ilmu tehnologi, tumbuh berkembang pada daun dan ranting batang
pohon yang sama. Manusia membutuhkan ketiga bidang tersebut, untuk
meningkatkan kualitas kehidupannya dan mencapai kebebasan”.
Maka itu dapat dilihat bahwa agama, ilmu pengetahuan dan seni bukanlah
saling berseberangan, kebenaran sejati tetap takkan berubah meskipun ditempa
oleh kemajuan ilmu dan tehnologi.

Beberapa dekade belakangan ini, pakar ilmu dan tehnologi negara barat
terhadap kebenaran tumimbal lahir dan Hukum Karma, melakukan penelitian
dan telah memiliki pengkajian yang mendalam, bahkan telah menghasilkan
banyak laporan-laporan kasus, bukti ilmiah yang banyak, sehingga
memastikan adanya proses tumimbal lahir, yang juga dikendalikan oleh
Hukum Karma.

Para pakar Eropa dan Amerika menaruh perhatian besar pada penelitian
tentang tumimbal lahir, dan telah menghasilkan banyak bukti ilmiah, mereka
menggolongkannya menjadi lima kategori :

1. Penelitian terhadap adanya roh


2. Terhadap mereka yang masih dapat mengingat masa kehidupan lampaunya,
segera dilakukan pengkajian dengan lebih mendalam
3. Menggunakan cara hipnotis untuk membantu pasien yang menderita
gangguan mental untuk mengingat kembali kehidupan lampaunya
4. Penelitian terhadap kehidupan yang berasal dari ruang dimensi yang
berbeda
5. Penelitian yang dilakukan oleh ahli supernatural terhadap tumimbal lahir
1. Penelitian terhadap adanya roh
Pakar ilmu tehnologi barat terhadap adanya roh
memiliki pengkajian yang mendalam, untuk
membahas tentang tumimbal lahir maka mesti
mengakui adanya roh, apabila tidak ada roh maka
Bagian 1
siapa yang bertumimbal lahir? Maka itu para
peneliti pertama-tama harus membuktikan
terlebih dulu adanya roh itu.

Tubuh kasar hanyalah bersifat sementara saja,


setelah tubuh kasar ini mati maka masih ada roh.
Penelitian
Poin-poin penting hasil penelitian barat terhadap
keberadaan roh, tertuang di dalam “NDE, Near-
Terhadap
Death Experience Study”, objek penelitian adalah
pasien yang akan menghadapi ajalnya. Pasien
Adanya
yang sudah sekarat berbaring di atas meja operasi
menerima pertolongan, dalam kondisi mati suri,
Roh
rohnya meninggalkan tubuh kasarnya, di luar
tubuh kasarnya, roh ini akan melihat banyak
kejadian, setelah roh ini kembali ke tubuh
kasarnya, dia menceritakan pengalamannya
kepada para dokter, inilah yang disebut sebagai
 
pengalaman mendekati kematian.

Kenyataannya pengalaman mendekati kematian


merupakan gejala umum yang biasa, menurut
data statistik dari perusahaan statistik terkenal
Amerika, Gallup Poll, di Amerika sendiri
terdapat 13 juta orang dewasa yang pernah
mengalami pengalaman mendekati kematian,
bahkan angka ini terus bertambah.

Penelitian mendekati kematian ini sesungguhnya


telah dimulai sejak dini, pada tahun 1959, pakar
psikis Amerika yang bernama Karlis Osis,
melakukan analisa terhadap beberapa ratus kasus
pasien yang mendekati kematian, pada tahun
1972 beliau menerbitkan sebuah laporan penelitian yang berjudul “At the
Hour of Death”.

Karlis Osis menyimpulkan bahwa : “Sebagian besar pasien saat menjelang


ajal akan memasuki sebuah tahapan kebingungan, lupa, bahkan keadaan
tidak sadar, tetapi ada pula sebagian orang yang mampu mempertahankan
keadaan sadar ini sampai detik terakhir.

Mereka mengatakan “melihat” kehidupan mendatang, bahkan mampu


menceritakan pengalaman yang mereka lewati sebelum dijemput ajal.
Contohnya : melihat sanak dan kerabat mereka yang telah meninggal dunia,
melihat tokoh-tokoh yang disebutkan dalam keyakinan yang mereka anut,
melihat ada cahaya, panorama indah yang melampaui dunia ini. Pengalaman
ini membawa pada mereka kedamaian, ketenangan dan keyakinan pada
agama”.

Menurut Kenneth Ring, profesor psikologi dari University of Connecticut,


untuk melakukan penelitian mendekati kematian, beliau membentuk sebuah
kelompok kecil yang terdiri dari para peneliti, menemukan bahwa 35 persen
pasien memiliki pengalaman yang serupa ketika mendekati kematian, yang
juga mengatakan bahwa dari jumlah 10 orang, ada lebih dari 3 orang
mengalami mati suri, setelah keluar dari tubuh kasar, roh kembali ke tubuh
kasarnya semula, mereka menceritakan pengalaman dan fenomena yang
dilihat saat tak sadarkan diri atau mati suri.

Dalam kelompok peneliti tersebut, terdapat banyak pakar, termasuk di


dalamnya Profesor Melvin Morse dari Universitas Washington, Profesor
Raymond A. Moody dari Universitas Nevada, pakar masalah kematian
terkenal Amerika, Dr Elisabeth Kübler-Ross, dan Profesor Charles dari
Universitas California Amerika dan sebagainya.

Hasil penelitian mereka telah banyak dipublikasi di majalah-majalah


terkenal, seperti di dalam Majalah Kedokteran The Lancet, The Journal of
Near Death Studies, dan sebagainya.

Pada tahun 1978 berdirilah IANDS, International Association of Near Death


Studies, dapat dilihat perkembangan pesat dari penelitian di bidang ini,
diantaranya yang terkenal adalah pakar persoalan kematian Amerika, Dr
Elisabeth Kübler-Ross.
Dr Elisabeth Kübler-Ross telah melakukan penelitian sebanyak lebih dari
dua puluh ribu kasus pengalaman mendekati kematian, termasuk dirinya
sendiri yang pernah mengalami mati suri, karya tulisnya banyak sekali,
diantaranya adalah On Life After Death, On Death and Dying dan
sebagainya. Beliau menggunakan ilmu kedokteran untuk membuktikan
kebenaran adanya roh, buah penanya ini telah diterjemahkan ke dalam
beragam bahasa di dunia, merupakan buku best-seller di seluruh dunia.

Kemudian Profesor Raymond A. Moody dari Universitas Nevada,


memperkenalkan pengalaman mendekati kematian. Sejak tahun 1972 sampai
1974, melakukan penelitian terhadap lebih dari seratus pasien yang
mendekati kematian, sehingga pada tahun 1975 beliau menerbitkan buku
ilmiah yang berjudul “Life After Life”.

Kesimpulan dari buku ini menyebutkan bahwa ketika seorang pasien yang
sekarat berbaring di atas tempat tidur menerima pertolongan gawat darurat,
akan merasakan kesakitan yang luar biasa pada tubuh kasarnya, tiba-tiba
mendengar suara dokter yang mengumumkan bahwa jantung pasien telah
berhenti berdetak, yang menurut ilmu kedokteran dinyatakan sebagai mati.

Selanjutnya roh pasien ini akan melihat sebuah terowongan yang gelap
gulita, lalu mendengar suara-suara seperti dengung, bunyi lonceng, gemuruh,
lalu dengan cepat telah melewati terowongan, tibalah di sebuah tempat. Saat
itu barulah menyadari bahwa diri sendiri telah meninggalkan tubuh kasar,
dari kejauhan masih tampak tubuh kasar tergeletak di atas ranjang pasien.

Kemudian ada pula sebagian roh pasien akan melihat sanak dan kerabatnya
yang juga telah meninggal dunia, ada pula yang melihat panorama indah
bagaikan surga, ada pula yang melihat kemunculan tokoh-tokoh yang
disebut dalam agama.

Para malaikat ini menyambut mereka dengan penuh kehangatan. Lalu


malaikat akan memutar tayangan untuk diperlihatkan padanya, tayangan ini
seperti pemutaran film yang berisi perbuatan baik dan jahat yang
dilakukannya selama hidup di dunia, baik yang diketahui orang lain maupun
yang tidak diketahui orang lain.
Kemudian malaikat akan memberinya kesempatan untuk membuat evaluasi
sejenak, pada kehidupan ini apakah telah berbuat baik atau jahat, kemudian
menuruti perbuatan baik dan jahatnya pergi menuju kehidupan
mendatangnya.

Orang Tiongkok jaman dulu berkata “Tiga kaki di atas kepala ada malaikat”,
meskipun ketika berada sendirian, apapun yang kita perbuat, yang kita
pikirkan, malaikat bisa mengetahuinya dengan sangat jelas, sampai saat
menjelang ajal, malaikat akan memutar tayangan perbuatan kita selama
hidup, untuk dipertunjukkan pada kita, maka itu orang jaman dulu berkata :
“Kalau tidak mau orang lain mengetahui perbuatan kita, kecuali kita tidak
melakukannya”.

Roh pasien ini setelah menonton tayangan perbuatan sendiri, lalu sampailah
di sebuah perbatasan yang merupakan garis antara kehidupan sekarang dan
kehidupan mendatang, kalau melangkah maju ke sana, maka sampailah ke
masa kelahiran mendatang.

Orang-orang ini tidak melangkah maju ke depan, tetapi mereka juga tidak
sudi pulang kembali ke dunia, oleh karena kalau kembali ke dunia, hanya
bisa menemukan diri sendiri tergeletak di atas ranjang pasien, sekujur tubuh
ditusuk selang, para dokter masih sibuk memberi pertolongan darurat,
sungguh tersiksa, sebaliknya roh yang sudah meninggalkan tubuh kasarnya,
malah merasa amat nyaman dan bebas.

Tetapi mereka dituntun oleh sebuah kekuatan yang tak terlihat, sehingga
terpaksa pulang kembali ke dunia, masuk kembali ke dalam tubuh kasarnya.
Ketika pasien siuman, dokter pun bernafas lega, lalu berkata : “Akhirnya
nyawa pasien berhasil tertolong”.

Pasien yang siuman akan melaporkan pengalaman yang baru dialaminya


kepada dokter, fenomena-fenomena apa saja yang dilihatnya, pengalaman
ini disebut sebagai pengalaman mendekati kematian.

Kenyataannya, tidak semua orang mengalami pengalaman yang nyaman,


juga tidak pasti bisa melihat panorama seperti surga, atau melihat roh
kerabat dan keluarga.

Ada sebagian orang justru mengalami pengalaman yang amat mengerikan,


seperti yang tercantum di dalam “Seratus Kisah Mati Suri” : Ada seorang
kepala polisi Jerman memiliki pengalaman mendekati kematian yang amat
mengerikan.

Semasa hidup dia mempunyai tabiat yang kasar, kejam, mementingkan diri
sendiri, tidak punya belas kasih. Di dalam laporannya beliau mengatakan
bahwa saat menjelang ajalnya, rohnya meninggalkan tubuh kasarnya,
menemukan banyak makhluk halus yang berpenampilan menyeramkan
mengelilingi dan mengepungnya, bahkan ada satu setan yang membuka
mulut lebar-lebar dan menggigitnya.

Mengapa ada pengalaman mendekati kematian yang begitu mengerikan?


Oleh karena semasa hidupnya dia bertindak kejam, sehingga niat jahatnya
tertimbun jadi satu, sampai saat menjelang ajal, fenomena-fenomena yang
menyeramkan muncul satu persatu di hadapannya, ini adalah akibat
perbuatan diri sendiri.

Penelitian yang berkenaan dengan pengalaman mendekati kematian ini,


paling awal adalah berasal dari timur, sekitar tiga ribu yang silam, di India,
Buddha Sakyamuni telah membabarkannya dengan jelas.

Di dalam “Ksitigarbha Sutra” tercantum : “Orang yang berbuat baik di


Jambudvipa, saat menjelang ajal, juga ada ratusan ribu setan jahat,
menyamar jadi ayahbunda bahkan sanak keluarganya, menjemput almarhum
sehingga jatuh ke alam rendah, apalagi bagi mereka yang melakukan
kejahatan”.

Orang yang berbuat baik sekalipun, saat menjelang ajal, juga bisa melihat
setan jahat, setan-setan jahat ini merupakan musuh kerabat penagih hutang
masa kehidupan lampau, saat menjelang ajal menyamar jadi sanak
keluarganya, membujuknya ke alam rendah, lalu menagih hutang padanya
dan balas dendam.

Sedangkan bagi orang yang berbuat jahat, maka akan mengalami


pengalaman mendekati kematian yang lebih mengerikan.

Maka itu Buddha Sakyamuni senantiasa mengingatkan kita di dalam sutra,


untuk menghapus kejahatan dan menimbun kebajikan, melepaskan seluruh
tindakan buruk, niat pikiran buruk, tabiat buruk, pemikiran yang
mementingkan diri sendiri, kembali ke jalan yang benar, dengan demikian,
saat menjelang ajal, barulah dapat melihat fenomena yang baik, kelahiran
mendatang juga akan lebih baik.

Metode yang digunakan dalam Ajaran Buddha supaya saat menjelang ajal
dapat melihat fenomena yang bagus adalah menasehati pasien agar
mengingat dan melafal nama Buddha atau Bodhisattva, oleh karena Buddha
dan Bodhisattva merupakan bentuk kehidupan yang paling indah sempurna
di seluruh semesta alam.

Malaikat yang disebutkan dalam agama lain juga dapat membantu


menenteramkan hati manusia, juga dapat menghapus fenomena yang
mengerikan, maka itu negara-negara barat sekarang, terhadap hasil
penelitian pengalaman mendekati kematian, menegaskan kembali kebenaran
alam semesta dan kehidupan manusia yang merupakan filosofi yang
terkandung di dalam agama negara timur.

Ilmuwan pertama yang menggunakan percobaan ilmiah, yang membuktikan


bahwa manusia mempunyai roh, dan fenomena roh keluar dari tubuh kasar,
yakni dokter Sam Parnia dari Inggeris, mengadakan penelitian terhadap
lebih dari seratus pasien yang mendekati kematian.

Ketika pasien dibawa ke ruang bedah untuk menerima pertolongan, terlebih


dulu di atas sebuah piring ditaruh sejumlah benda kecil, lalu piring ini
ditaruh di atas langit-langit ruangan bedah, sehingga pasien yang terbaring di
atas meja operasi tidak mungkin bisa melihatnya.

Dari seratus lebih pasien ini, ada tujuh pasien yang berhasil diselamatkan
nyawanya, setelah siuman, mereka mengatakan keluar benda apa yang
ditaruh di atas piring.

Dengan demikian hanya ada satu kemungkinan, yakni roh pasien


meninggalkan tubuh kasar, lalu melayang terbang ke atas langit-langit ruang
bedah, barulah dapat melihat apa isi piring tersebut.

Boleh dikatakan bahwa percobaan ini merupakan percobaan pertama yang


menggunakan metode ilmiah, membuktikan adanya roh; ketika manusia
meninggal dunia, roh akan meninggalkan tubuh kasarnya dan juga mungkin
akan masuk kembali ke dalam tubuh kasarnya.
Bersamaan itu pula Profesor Charles Tart dari Universitas California, juga
melakukan percobaan ilmiah, untuk membuktikan bahwa manusia memiliki
roh, roh juga dapat keluar dari tubuh kasar. Bedanya adalah objek
penelitiannya adalah orang hidup yang sehat, mereka memiliki kemampuan
sehingga roh bisa keluar dari tubuh kasarnya.

Contohnya Charles Tart melakukan penelitian di dalam laboratoriumnya,


terhadap seorang wanita yang mengaku rohnya dapat keluar dari tubuh
kasarnya. Mereka mengadakan perjanjian, apa yang dilakukan oleh roh
setelah keluar dari tubuh kasar.

Profesor Tart menulis lima angka di atas selembar kertas, lalu kertas ini
ditaruh di atas rak dan digantung pada ketinggian dua meter. Terkecuali roh
keluar dari tubuh, kalau tidak, maka takkan bisa membaca tulisan kertas
tersebut.

Lalu meminta rohnya keluar dari tubuh kasar, setelah rohnya kembali ke
tubuhnya semula, mengujinya apakah benar dapat membaca angka yang
ditulis di atas kertas tersebut, hasilnya setiap kali dia dapat menyebutkan
angka-angka yang ditulis dengan tepat dan benar.

Dapat menebak dengan benar lima angka yang ditulis secara acak, peluang
matematikanya hanya seperseratus ribu, setiap kali berhasil menyebutkannya
dengan tepat, dapat dilihat ini bukanlah main tebak atau faktor kebetulan. Ini
pasti adalah roh keluar dari tubuh kasar lalu melihat isi kertas tersebut, dan
wanita ini memang memiliki kemampuan roh keluar dari tubuh kasarnya.
Di dalam buku yang berjudul “Mysteries of the Inner
Self, by Stuart Holroyd, Bloomsbury Books, London,
1992”, buku ini dipublikasi di London pada tahun 1992,

1.1.
tercatat sebuah kisah yang berjudul “Arwah Penyelamat
Kapal”.

Arwah Suatu hari pada tahun 1828, sebuah kapal pengangkutan


yang berlayar antara Liverpool (England) dan Kanada,
kapal ini sudah menempuh perjalanan selama enam
Penye- minggu di lautan luas.

lamat
Kapten kapal sedang berada di atas dek untuk
mengamati kondisi cuaca, seorang Marinir mendatangi
ruangan kantor kapten kapal, begitu pintu dibuka, dia

Kapal melihat ada orang asing yang sedang menulis di atas


meja. Ketika si Marinir masuk ke dalam ruangan kantor,
orang asing ini perlahan menoleh ke arahnya,
 
penampilan yang serba dingin dan tak berperasaan,
membuat bulu kuduk merinding.

Marinir merasa amat ketakutan, segera mengambil


langkah seribu, segera menuju ke atas dek untuk
melaporkan kejadian ini kepada kapten kapal.

Kapten kapal yang mendengar hal ini bertanya : “Orang


asing apa? Kapal ini sudah berlayar selama enam
minggu di atas lautan luas, bagaimana mungkin ada
orang asing yang menyusup!”.

Maka itu kapten kapal bersama Marinir segera kembali


ke dalam ruangan kantor, tetapi tidak tampak ada orang
sama sekali. Kapten kapal merasa ini adalah guyonan
Marinir, tetapi Marinir bersumpah melihat ada orang
asing yang menulis di atas meja, bahkan menemukan di
atas meja memang ada secarik kertas yang berisi tulisan
“Berlayarlah ke arah barat laut”.

Peristiwa ini membuat kapten kapal jadi penasaran,


sehingga menyuruh Marinir untuk menulis kalimat yang
sama, lalu diperbandingkan tulisannya, ternyata benar, kalimat tersebut
bukanlah ditulis oleh Marinir.

Kemudian kapten kapal mengumpulkan seluruh ABK (Awak kapal),


menyuruh setiap ABK menulis kalimat yang sama, tetapi tidak ada
seorangpun yang tulisannya serupa dengan tulisan orang asing tadi, akhirnya
kapten kapal menyuruh menggeledah seluruh ruangan kapal, namun tidak
ditemukan adanya orang asing sama sekali.

Kapten kapal merasa ada sedikit keganjilan dalam kejadian ini, bila memutar
haluan ke arah barat laut, maka waktu pelayaran kapal akan jadi bertambah
tiga jam lebih, tetapi untuk menguji kebenaran hal ini, maka itu memutuskan
untuk memutar haluan kapal ke arah barat laut.

Setelah berlayar selama tiga jam, mereka melihat di arah depan ada sebuah
kapal yang membeku di kaki gunung es, di atas kapal yang malang tersebut
terdapat banyak orang yang meminta pertolongan. Kapten kapal segera
menurunkan sekoci, menolong semua penumpang kapal naas tersebut.

Diantara penumpang tersebut, Marinir menemukan orang asing yang


menulis di atas meja di ruangan kantor kapten kapal. Kapten kapal dan
Marinir kemudian meminta orang asing ini menulis kalimat “Berlayarlah ke
arah barat laut”, setelah selesai menulis, lalu membandingkannya dengan
tulisan yang ada di atas secarik kertas di ruangan kantor kapten kapal,
ternyata serupa.

Kapten kapal terkesima dan keheranan, bertanya pada orang asing ini, apa
yang telah terjadi sebelumnya? Apakah anda pernah datang ke kapal kami
ini? Tetapi orang asing ini sama sekali tidak bisa mengingat apapun, yang
bisa diingatnya cuma kapal mogok oleh cuaca yang membeku, merasa
begitu kelelahan, lalu tertidur, setelah terlelap dia bermimpi dirinya sampai
di atas sebuah kapal niaga meminta pertolongan.

Ketika terbangun, dia merasa begitu percaya diri dan berkata pada
penumpang lainnya bahwa tadi dia bermimpi ada sebuah kapal niaga yang
akan datang menolong mereka, meminta para penumpang agar jangan panik,
bahkan dia juga bercerita pada mereka bagaimana bentuk kapal niaga
tersebut.
Tiga jam kemudian, kapal niaga tersebut benar-benar muncul, semua
penumpang merasa amat gembira, tiada hentinya bersorak ria, oleh karena
kapal niaga tersebut benar-benar serupa dengan apa yang dikatakan orang
asing tersebut dalam mimpinya.

Kasus ini ada sedikit ganjil tapi memang nyata adanya. Hal ini
membuktikan bahwa orang asing itu saat tertidur, rohnya meninggalkan
tubuh kasar, datang ke kapal niaga, bahkan juga menulis di atas secarik
kertas. Secarik kertas tulisan ini merupakan bukti ilmiah, membuktikan
bahwa roh juga bisa bekerja, dapat terbang.

Perjalanan yang membutuhkan waktu selama tiga jam lebih, roh bisa
mencapainya dalam waktu sekejab, membuktikan bahwa roh tidak terikat
lagi pada batasan ruang dan waktu. Sebaliknya tubuh kasar masih harus
mengalami batasan ruang dan waktu sehingga tidak bisa bebas.

Roh orang asing ini bisa berpindah dari satu kapal ke kapal lainnya, bahkan
juga bisa pulang pergi hanya dalam waktu sekejab saja, ini membuktikan
bahwa ruang dan waktu adalah khayalan semu, ruang dan waktu dapat
dilampaui.

Bapak ilmu dan tehnologi, Albert Einstein pernah berkata, ruang dan waktu
adalah ilusi manusia, mengapa demikian? Sesungguhnya tidak ada yang
disebut dengan ruang dan waktu.      
 
Apa yang disebut dengan waktu? Adalah ditentukan berdasarkan kecepatan
relatif dari sebuah benda, inilah yang dikenal dengan “Teori Relativitas
Khusus Einstein”.

Beliau mengatakan bahwa ketika sebuah benda bergerak dengan kecepatan


tinggi, waktu akan memanjang, dengan kata lain, waktu akan jadi lambat,
ruang juga bisa berubah jadi lebih panjang atau lebih pendek, jadi ruang dan
waktu bukanlah mutlak selamanya takkan berubah.

Ruang dan waktu dapat berubah-ubah, hanyalah ilusi manusia semata, maka
itu ketika roh meninggalkan tubuh kasar, mampu melampaui ruang dan
waktu.  
Kisah lainnya yang juga tercatat di dalam
“Mysteries of the Inner Self“, adalah berjudul
“Arwah Membeli Rumah”. Peristiwa ini terjadi di
Irlandia, Inggeris, seorang wanita memiliki
kebiasaaan roh keluar dari tubuh kasarnya,

1.2.
berkeliaran di luar.

Suatu hari ketika rohnya ini sedang keluar jalan-


jalan, dia melihat sebuah rumah yang amat
disukainya. Sejak itu asalkan keluar dari tubuh
Arwah
kasarnya, maka roh ini akan pergi melihat rumah
tersebut, semakin dilihat makin suka, namun Membeli
Rumah
sayangnya roh ini tidak tahu rumah ini terletak di
wilayah mana.

Kemudian pada satu kesempatan, wanita ini


bersama suaminya pindah dari Irlandia ke London.
Oleh karena pindah ke tempat yang baru, hal yang
pertama yang harus dilakukan adalah mencari
rumah.

Suami istri sibuk mencari iklan rumah di suratkabar,


akhirnya mereka berhasil mencari sebuah rumah
yang harganya agak murah, lalu menghubungi
pihak properti untuk meninjau lokasi, akhirnya
ketika sampai di rumah tersebut, ternyata persis
seperti rumah yang suka dikunjungi dan disukai roh
wanita tersebut, dengan gembira wanita ini bertanya
pada agen properti : “Rumah yang bagus begini,
kenapa malah dijual dengan harga begitu murah?”

Agen properti menjawab : “Rumah ini meskipun


bagus, tetapi sering ada hantunya, pemilik rumah
ingin cepat-cepat menjualnya, maka itu harganya begitu murah”.

Rumah ini merupakan impian si wanita, meskipun ada hantunya juga tidak
membuat keinginannya pudar untuk memiliki rumah idamannya, maka itu dia
memutuskan untuk menemui si pemilik rumah.

Begitu kedua orang ini bertemu, pemilik rumah tercengang dan berkata :
“Aduh! Ternyata anda adalah hantu yang saya lihat di rumah itu!”

Sesungguhnya hantu yang dilihat si pemilik rumah bukanlah hantu, melainkan


roh wanita ini. Roh wanita ini sering keluar berkeliaran, sampai di rumah yang
disukainya, dia masuk ke dalam dan berkeliling-keliling, jadi hitung-hitung dia
sudah sering bersua dengan si pemilik rumah.

Kasus ini adalah nyata adanya, memberi banyak petunjuk pada kita. Jarak
antara Irlandia dan London, lebih dari 400 kilometer, namun jarak ini dapat
ditempuh roh bolak-balik hanya dalam waktu sekejab. Maka itu insan suci
Tiongkok, Laozi pernah berkata : “Saya memiliki penderitaan terbesar, oleh
karena saya memiliki tubuh jasmani”.

Artinya adalah penderitaanku yang paling besar adalah karena saya memiliki
tubuh jasmani ini, tubuh jasmani ini telah membatasi kebebasanku. Tubuh
jasmani ibarat sehelai pakaian, dikenakan di tubuh dan suatu hari nanti pasti
akan rusak, setelah rusak maka tidak bisa dipakai lagi, saat itu harus mengganti
dengan pakaian baru, maka itu tubuh kasar ini bukanlah daku.

Tetapi banyak orang yang tidak memahami kebenaran ini, menganggap tubuh
kasar ini adalah aku, menganggapnya sebagai diri sendiri, memeliharanya
dengan terlampau! Terlalu menyayangi dan melindunginya! Akhirnya demi
tubuh kasar ini jadi begitu tersiksa.

Padahal sesungguhnya roh adalah majikan tubuh kasar, tetapi sekarang malah
terbalik menjadi budak dari tubuh kasar, bahkan demi memenuhi nafsu
keinginan tubuh kasar seperti harta, rupa, ketenaran, makanan, sehingga
melakukan perbuatan yang mementingkan diri sendiri, merugikan orang lain,
merendahkan kualitas batin, maka itu poin penting bukanlah bagaimana
memelihara tubuh kasar ini, tetapi yang harus digenggam adalah apa yang
sejati, yakni batin kita.

Bagaimana kita bisa meningkatkan kualitas batin atau roh kita, inilah hal yang
paling penting dari kehidupan manusia. Setiap kali roh bertumimbal lahir,
masuk ke dalam tubuh kasar yang baru, menjalani hidup selama beberapa
puluh tahun, bukankah ini serupa dengan mencari rumah baru?

Di rumah ini tinggal selama beberapa puluh tahun, akhirnya rumah ini tidak
bisa dihuni lagi, lagi-lagi harus mencari rumah yang baru. Kalau kita berharap
bisa pindah ke rumah baru yang lebih bagus dan indah, maka harus
melenyapkan kejahatan dan menimbun kebajikan, meningkatkan kualitas batin.

Kini di negara barat, bidang ilmu pengetahuan yang melibatkan diri dalam
penelitian mendekati kematian, selain bidang ilmu kedokteran, bidang ilmu
fisika juga mulai ikut berkecimpung di dalamnya.

Seorang ahli fisika India yang bernama Dr. Amit Goswami, menggunakan
teori fisika untuk meneliti pergerakan roh. Dia menulis sebuah buku yang
berjudul “Physics of the Soul”, menunjukkan bagaimana dari Ilmu Matematika
dan Teori Quantum, membuktikan adanya roh, jadi ini ada landasan ilmiahnya.
Tadi telah dikatakan bahwa roh dapat terbang dari Irlandia ke London, juga
dapat berkeliling rumah; jadi roh memiliki energi, juga dapat membaca angka
pada secarik kertas; juga dapat menulis di atas kertas, maka itu dia bisa
bergerak.

Kini perkembangan ilmu dan tehnologi yang semakin pesat, pasti bisa
menghasilkan lebih banyak bukti ilmiah tentang adanya roh, bahkan juga
tentang tumimbal lahir.
2. Terhadap mereka yang dapat mengingat masa
kehidupan lampaunya, segera dilakukan
Bagian 2
pengkajian dengan lebih mendalam

Penelitian ini dimulai dengan menemukan objek

Terhadap
penelitian, objek penelitian ini pada umumnya
adalah anak kecil yang masih dapat mengingat
masa kehidupan lampaunya. Baik ucapan maupun
prilakunya, semuanya ini dicatat, kemudian mereka yang
mengikuti apa yang telah diucapkannya, tempat
keberadaannya pada masa kehidupan lampau, dapat
keluarga tempat dia dibesarkan, lalu dilakukan
survei dan verifikasi, setelah dilakukan
mengingat
investigasi lanjutan selama bertahun-tahun,
barulah dapat dibuat laporan hasil penelitian.
masa
Metode penelitian sedemikian rupa sangat
kehidupan
obyektif, juga memiliki bukti, sehingga memiliki lampaunya,
tingkat kepercayaan yang sangat tinggi,
masalahnya adalah waktu yang dibutuhkan dalam segera
dilakukan
penelitian, terlalu lama.

Sebuah kasus baru, dari penemuan objek


penelitian sampai pada penulisan laporan hasil pengkajian
penelitian, paling tidak membutuhkan waktu
hingga sepuluh tahun lamanya. dengan lebih
mendalam
Pertama-tama kita akan membahas tentang sebuah
kasus yang terkenal di dunia, kasus ini pernah
mengguncang dunia, peristiwa ini terjadi di India,
seorang anak gadis yang bernama Shanti Devi.

2.1. Pada tahun 1930-an, Bapak Negara India, Mahatma


Gandhi, membentuk komisi investigasi yang khusus
melakukan penelitian pada kasus ini. Setelah melewati
verifikasi lebih dari 300 orang pakar, membuktikan
kejadian ini adalah nyata adanya.

Kasus Pada tanggal 11 Desember 1926 di ibukota India, New


Delhi, lahirlah seorang anak perempuan yang bernama
Shanti Devi. Ketika Shanti mulai bisa berbicara, mulai

Shanti menyinggung tentang masa kehidupan lampaunya (pada


masa kehidupan lampau Shanti bernama Lugdi Devi),
tentang suaminya, anak-anaknya dan keluarga serta

Devi
kerabatnya.

Pada mulanya ayahbunda Shanti merasa anak


perempuannya ini bicara sembarangan, jadi tidak
dipedulikan, namun ketika Shanti menceritakan

India
kehidupan masa lampaunya dengan suaminya sampai
begitu nyata, ucapan ini mustahil bisa dilontarkan
keluar dari mulut seorang anak perempuan yang baru
berusia beberapa tahun saja.

Dia juga berkata bahwa pada masa kelahiran lampaunya


tinggal di Kota Mathura, hubungan cinta dengan
suaminya sangat mesra, oleh karena operasi caesar
gagal, setelah bayinya lahir, tidak sampai beberapa hari
kemudian Shanti (Lugdi Devi) meninggal dunia, saat itu
adalah tahun 1925, yakni setahun sebelum kelahiran
Shanti yang sekarang.
Shanti selalu bercerita tentang masa kehidupan lampaunya, suatu hari,
sahabat ayahnya yang merupakan dokter kandungan, datang berkunjung,
mendengar Shanti bercerita bagaimana proses operasi caesar yang
dijalaninya pada kehidupan lampaunya. Dia juga menjelaskan bagaimana
tahapan proses operasi dengan jelas dan terperinci, bahkan bagi seorang
calon dokter juga belum tentu dapat menjelaskannya secara terperinci, malah
bisa keluar dari mulut seorang anak perempuan yang baru berusia 6 tahun,
pastinya ini bukan ucapan sembarangan, membuat dokter merasa amat
tercengang.

Kemudian keluarga Shanti mencatat ucapan Shanti dan menuangkannya ke


dalam sepucuk surat, lalu menuruti alamat rumah masa kehidupan
lampaunya, mengirim surat tersebut kepada suami kehidupan lampau Shanti
(Lugdi Devi), yang bernama Kedar Nath.

Setelah Lugdi Devi meninggal dunia, Kedar Nath meminang istri kedua, dan
kini bayi Lugdi Devi telah tumbuh besar.

Ketika Kedar Nath membaca surat yang dikirim oleh keluarga Shanti,
merasa sungguh tak terbayangkan, bagaimana mungkin seorang anak
perempuan kecil mengaku pada masa kehidupan lampau adalah istrinya,
maka itu Kedar Nath memutuskan membawa keluarganya pergi melihat
anak perempuan tersebut.

Sampai di rumah Shanti, Kedar Nath menguji Shanti, mengaku bahwa


dirinya adalah abang Kedar Nath, tetapi begitu bersua, Shanti langsung
mengenali Kedar Nath, lalu berkata : “Dia adalah suamiku”.
Juga berkata pada mamanya : “Bukankah saya sudah pernah mengatakan
padamu? Kulitnya sangat putih.

Ayahbunda Shanti mengundang para tamu untuk makan, baru saja ingin
bertanya mau makan apa? Shanti sudah buru-buru mengatakan : “Suamiku
suka minum jus labu, suka makan kue dadar kentang”.

Kedar Nath yang mendengarnya jadi tercengang, bagaimana anak


perempuan ini bisa mengetahuinya? Kemudian mereka berdua berbincang
empat mata, setelah itu Kedar Nath mengaku di hadapan umum bahwa
Shanti pada masa kehidupan lampaunya, memang benar adalah mendiang
istrinya yang bernama Lugdi Devi.

Ketika Shanti melihat anaknya yang telah tumbuh besar, terharu sampai
mengalirkan air mata, segera mengeluarkan mainan-mainan kesayangannya
buat anaknya, tetapi usia anaknya sekarang lebih besar daripada usianya.

Semua orang yang melihat keadaan ini jadi begitu terharu, lalu bertanya
pada Shanti : “Meskipun dia memang benar adalah anakmu pada masa
kehidupan lampaumu, tetapi ketika kamu melahirkannya, dia masih bayi,
sekarang sudah tumbuh besar, bagaimana kamu masih bisa mengenalinya?”

Anak perempuan ini menjawab : “Dia merupakan satu bagian dari jiwaku,
tak peduli rupanya berubah jadi apa, saya tetap bisa mengenalinya”.

Jalinan hubungan ayahbunda dan putra-putrinya adalah bersifat alamiah,


maka itu begitu Shanti melihat anaknya, langsung mengalir keluar kasih
sayang seorang ibunda pada anaknya, ini adalah alamiah.
Ketika melihat istri kedua Kedar Nath, Shanti merasa tidak senang, dengan
kesal berkata : “Bukankah kita sudah berjanji, kamu tidak boleh meminang
istri lagi, lantas siapa dia?”

Mungkin waktu dulu Lugdi Devi (masa kehidupan lampau Shanti) dan
suaminya sudah pernah janjian, sekarang Shanti langsung menyalahkannya
di depan banyak orang, Kedar Nath merasa malu dan menundukkan
kepalanya.

Jaman sekarang ini ada sebuah lagu yang lagi populer : “Cintaku padamu
adalah buat selama-lamanya”, namun cuma beberapa tahun saja sudah
melupakannya, lantas mengapa cinta itu tidak bisa kekal abadi? Oleh karena
cinta individu mengalir keluar dari nafsu, bukan berasal dari hati yang
sesungguhnya, maka itu tidak bisa bertahan selamanya.

Para Suciwan melihat penderitaaan para makhluk sehingga timbul cinta


kasih universal, ini mengalir dari hati yang sesungguhnya; bukan mengalir
dari nafsu, namun merupakan sebuah kebijaksanaan, cinta begini barulah
dapat bertahan buat selama-lamanya.

Cinta bukanlah ditujukan untuk memperoleh sesuatu, selama ada keinginan


mengejar dan mendapatkan sesuatu, maka ini merupakan cinta yang berasal
dari nafsu keinginan, serakah akan rupa yang indah, begitu rupa tersebut
berubah jadi tidak indah lagi, maka cintapun ikut melayang pergi.

Keluarga adalah sel tubuh kehidupan masyarakat, andaikata di dalam


keluarga sudah timbul masalah, maka bagaimana mungkin masyarakat bisa
harmonis? Maka itu hubungan suami istri semestinya dibangun di atas
landasan moralitas dan kebajikan, barulah dapat menciptakan keluarga yang
sejahtera.

Hubungan suami istri yang dibangun di atas landasan moralitas dan


kebajikan, takkan mementingkan diri sendiri, namun memiliki pandangan
yang jauh ke depan, demi masyarakat yang sejahtera, dunia yang damai
selalu. Dengan demikian keluarga ini barulah dapat bertahan lama, barulah
dapat membantu masyarakat hidup harmonis, menjadi teladan bagi orang
banyak.

Kasus Shanti Devi telah menghebohkan India bahkan seluruh dunia. Pada
tanggal 24 November 1935, Bapak Negara India, Mahatma Gandhi
membentuk sebuah komisi yang terdiri dari 15 orang untuk melakukan
investigasi pada kasus Shanti.

Setelah mendapat persetujuan dari ayahbunda Shanti, komisi ini membawa


Shanti pulang ke rumah Kedar Nath. Pemandangan yang ditempuh menuju
ke kampung halaman Lugdi Devi (kehidupan masa lampau Shanti), Shanti
begitu mengenalinya, bahkan menunjuk jalan pulang ke rumah Kedar Nath.

Di rumah tersebut dia bersua dengan suami masa kehidupan lampaunya,


Kedar Nath, bapak mertua dan ibu mertuanya, serta para tetangga. Shanti
menyapa mereka satu persatu, ibarat bersua kembali dengan teman-teman
lama, bahkan juga mengetahui kondisi kehidupan tetangga-tetangganya,
umpamanya : di belakang rumah ada sebuah sumur, tetapi tidak berhasil
ditemukan, setelah melalui penjelasan para tetangga, ternyata sumur itu
memang ada, oleh karena sudah tidak digunakan selama bertahun-tahun
makanya ditutup, membuktikan bahwa Shanti begitu mengenal keluarga ini.

Rumah ayahbunda masa lampau Shanti (Lugdi Devi), terletak tidak jauh dari
rumah suaminya, maka itu mereka segera berkunjung ke rumah
ayahbundanya. Shanti yang melihat rambut ayahbunda telah memutih,
berjalan pun juga tidak leluasa.

Dia mengenang operasi caesar yang dijalaninya gagal, sehingga dalam usia
muda sudah meninggal dunia, ayahbunda harus menangisi kepergiannya,
sementara dia masih belum sempat berbakti, kini beragam perasaan
berkecamuk di dalam hati Shanti, sehingga memeluk ayahbunda dan
menangis pilu, orang-orang yang hadir juga tak kuasa menahan linangan air
mata.

Orang jaman dulu berkata : “Jalan menuju alam baka tidak mengenal usia
muda atau tua”. Kehidupan ini sulit ditebak, menyadari bahwa hidup ini
tidak kekal, maka itu mesti menghargai waktu yang ada, belajar ajaran insan
suci dan bijak.

Orang jaman dulu berkata : “Belajar itu tujuannya adalah menjadi insan suci
dan bijak, menjadi insan mulia, barulah hidup ini tidak sia-sia.

Suatu hari Buddha Sakyamuni sedang berdiskusi dengan para siswaNya,


Sang Buddha bertanya pada siswa-siswaNya : “Coba kalian katakan, berapa
panjang kehidupan manusia?”

Ada seorang siswa yang menjawab : “Kehidupan manusia adalah sehari


semalam, begitu singkat”. Dalam waktu sehari semalam mungkin manusia
sudah tiada, Buddha Sakyamuni menggelengkan kepala.

Siswa yang kedua menjawab : “Kehidupan manusia ada pada satu kali waktu
makan, hanya dalam satu santapan, nyawa manusia mungkin sudah tiada”.
Begitu sesuap nasi masuk dan tercekik di kerongkongan, maka nyawapun
melayang pergi, ini mengibaratkan betapa singkatnya kehidupan manusia,
Buddha Sakyamuni masih juga menggelengkan kepala.

Siswa yang ketiga menjawab : “Kehidupan terletak pada sehela nafas, begitu
sehela nafas tidak kembali lagi, maka akan menuju ke kehidupan
berikutnya”.

Sang Buddha menganggukkan kepala, kehidupan ini demikian singkatnya.


Menyadari kehidupan ini begitu singkat, maka itu manfaatkanlah waktu
untuk melatih diri, dengan demikian barulah tidak menyia-nyiakan
kehidupan ini.

Kasus Shanti Devi dalam sekejab tersebar luas ke seluruh dunia, para pakar
dari berbagai belahan dunia datang ke India khusus untuk mewawancarai
anak perempuan cilik ini, membuktikan apa yang diucapkannya tentang
kehidupan lampaunya adalah nyata adanya, yang juga sekaligus
membuktikan adanya siklus kelahiran dan kematian atau tumimbal lahir.
Ada lagi seorang ilmuwan terkenal yang bernama
Professor Ian Stevenson, yang merupakan guru
besar Psikologi Universitas Virginia. Objek
penelitiannya adalah anak-anak yang berusia 7-12
tahun. Anak-anak ini mampu mengatakan keluar

2.2.
tentang peristiwa yang terjadi puluhan bahkan
ratusan tahun yang silam, yang terjadi di tempat
nun jauh di sana.

Setelah mendengar ucapan yang dilontarkan anak

Kasus
kecil tersebut, Profesor Ian Stevenson segera
melakukan investigasi, setelah melakukan
penelitian selama lebih dari 40 tahun lamanya,
berhasil mengumpulkan lebih dari tiga ribu kasus,
menyimpulkan bahwa siklus kelahiran dan
kematian itu memang nyata adanya.
Swarnlata

Berikut ini adalah memperkenalkan salah satu


kasus yang tercatat di dalam karya beliau yang
berjudul “Twenty Cases Suggestive of
Reincarnation”.
India
Di India terdapat seorang anak perempuan yang
bernama Swarnlata, lahir pada tahun 1948 di
Kota Panna, India, pada usia 4 tahun sudah
mampu mengingat masa kehidupan lampaunya.

Suatu hari, ayahnya membawanya melewati Kota


Katni, anak perempuan ini ketika melihat Kota
Katni, merasa amat akrab dengannya, lalu berkata
pada ayahnya : “Pada masa kehidupan lampauku,
saya tinggal di sini, marga keluargaku adalah
Pathak. Saya adalah ibunda keluarga ini, waktu
itu namaku adalah Biya, meninggal dunia pada tahun 1939”.

Kemudian anak perempuan cilik ini menarik ayahnya sambil berkata :


“Rumahku ada di dekat sini, ayo kita minum teh di rumah!”

Ayahnya berkata : “Anak bodoh! Kenapa bicara sembarangan?”

Meskipun demikian, sang ayah tetap merasa penasaran, sepertinya ucapan


buah hatinya nyata adanya.

Berita ini akhirnya sampai di telinga para pakar India yang khusus
melakukan penelitian terhadap siklus kelahiran dan kematian, mereka lalu
mengajak Profesor Ian Stevenson, bersama-sama melakukan investigasi
pada kasus anak perempuan cilik yang bernama Swarnlata.

Mereka membawa Swarnlata ke rumah masa kehidupan lampaunya,


menuruti petunjuknya, dalam waktu singkat sudah sampai di rumah
Keluarga Pathak.

Swarnlata dapat mengenali anggota keluarga masa lampaunya, suaminya,


putranya, sanak saudaranya, bahkan bisa menyebut dengan tepat nama-nama
mereka.

Untuk lebih memperjelas bukti kasus Swarnlata ini, para pakar sengaja
memanggil putra Biya (Biya adalah masa kehidupan lampau Swarnlata),
kemudian sengaja pula membuat Swarnlata kebingungan, dengan
memalsukan namanya.
Akhirnya Swarnlata tidak terpengaruh sama sekali, bersikeras berkata : “Dia
adalah putraku!”

Meskipun usia putranya lebih tua, badannya juga tinggi besar, tetapi
Swarnlata tetap memandangnya sebagai anaknya, masih tampak kasih
sayang seorang ibunda pada anaknya. Demikian pula ketika putra-putrinya
bertemu ayahbundanya juga akan mengalir rasa bakti.

Meskipun telah dipisahkan oleh satu masa kehidupan, namun ketika melihat
putranya dari masa kehidupan lampaunya, tetap saja mengalir keluar kasih
sayang seorang ibunda.

Kemudian Profesor Ian Stevenson mempertemukan Swarnlata dengan


suaminya pada masa kehidupan lampaunya, tidak hanya bisa mengenali
bahkan juga melontarkan keluar rahasia mereka.

Swarnlata mengatakan bahwa suaminya pernah mengambil uangnya


sebanyak seribu dua ratus rupee, dan tidak mengembalikannya. Kejadian ini
tidak diketahui orang lain, Swarnlata yang telah membocorkan keluar
rahasia ini membuat suaminya jadi amat malu. Dia mengaku memang ada
kejadian tersebut.

Dapat dilihat bahwa meminjam itu tidak boleh tidak dilunasi, jangan
mengira setelah meminjam uang lalu si peminjam sudah meninggal dunia,
maka habis perkara, hutang piutang tetap dicatat, jadi hutang tetap harus
diluansi, bahkan sekaligus dengan bunganya!
Biya (masa kehidupan lampau Swarnlata) meninggal dunia pada tahun 1939,
kemudian Swarnlata lahir pada tahun 1948. Di tengah-tengahnya ada jarak 9
tahun, selama 9 tahun ini ke mana dia perginya?

Swarnlata mengatakan bahwa dia bertumimbal lahir di sebuah desa di


Bangladesh, juga sebagai anak perempuan, hidup sampai usia 9 tahun dan
meninggal dunia. Bagaimana bisa mengetahuinya?

Ternyata anak perempuan ini suka menyanyi sebuah lagu perdesaan


Bangladesh, bahkan juga mengikuti nyanyian dan menari, padahal di rumah
tidak ada yang mengenal Bahasa Bangladesh (Bengali).

Akhirnya seorang guru besar yang memahami Bahasa Bangladesh, mencatat


teks lagu yang memuji alam, kemudian menuju ke perdesaan Bangladesh,
ternyata benar di desa tersebut sebelumnya ada anak perempuan yang
dimaksud, dan penduduk setempat memang suka menyanyi lagu tersebut
sambil menari.

Kasus ini sudah jelas membuktikan adanya tumimbal lahir.


Berikut ini adalah kasus lainnya dari Profesor Ian
Stevenson, kasus ini terjadi di Inggeris, sepasang
anak perempuan kembar : mereka berdua pada
Oktober 1958, bersama-sama bertumimbal lahir 2.3.
di Northumberland, England, kakak bernama
Gillian, adik bernama Jennifer. Pada masa
kehidupan lampau mereka mengalami kecelakaan
mobil dan meninggal dunia, lalu bersama-sama
bertumimbal lahir lagi pada keluarga yang semula.
Kasus
Pada masa kehidupan lampau mereka adalah
kakak adik, yakni Joanna usia 11 tahun dan
Anak
Jacqueline Pollock usia 6 tahun. Kembar
Pada tanggal 5 Mei 1957, kakak adik sedang
berjalan bersama, tiba-tiba melaju sebuah mobil

Gillian
yang dikendarai seorang wanita mabuk dan
menabrak mereka. Ayahbunda mereka begitu pilu,
terutama sang ayah, selalu mengenang dan
merindukan kedua putrinya. dan
Jennifer
Awal tahun 1958, sang istri mengandung lagi,
tidak tahu apa sebabnya, sang ayah memiliki
firasat bahwa istrinya akan melahirkan anak
kembar. Bahkan memiliki perasaan bahwa kedua
mendiang anak putrinya akan kembali lagi.
England
Yang mengherankan adalah saat itu dokter sama
sekali tidak menemukan bahwa pasiennya
 
mengandung anak kembar, tapi si ayah malah
bersikeras bahwa istrinya akan melahirkan anak
kembar, akhirnya ternyata si ayah memang benar, istrinya melahirkan anak
kembar perempuan.

Perlahan kakak adik ini tumbuh besar, ketika bisa berbicara, mampu
mengingat masa kehidupan lampau mereka, mengatakan bahwa pada masa
kehidupan lampau, mereka adalah adik kakak yang meninggal dunia dan
sekarang bertumimbal lahir di keluarga yang sama.

Ketika Profesor Ian Stevenson datang ke rumah mereka melakukan


wawancara, menemukan bahwa kedua anak kembar tersebut amat menyukai
benda-benda peninggalan mendiang kakak adik. Mereka masing-masing
mengambil kembali mainan kehidupan lampau mereka, bahkan juga
memberi nama pada boneka beruang mereka dengan nama yang serupa
dengan masa kehidupan sebelumnya.

Sampai pada usia 3 atau 4 tahun, ayah membawa mereka ke sekolah yang
sama dengan kehidupan lampau mereka. Sampai di sekolah, mereka segera
mengenali sekolah mereka dan mengatakan keluar apa saja yang ada di
dalam gedung sekolah, bahkan juga mengaku bahwa mereka sudah pernah
sekolah di tempat yang sama pada masa kehidupan lampau, dan semua
pengakuan mereka memang adalah sama dengan keadaan mendiang adik
kakak di sekolah.

Pada masa kehidupan lampau si kakak Joanna yang berusia 11 tahun suka
mengajari adiknya Jacqueline yang berusia 6 tahun menulis. Dan pada masa
kehidupan sekarang, tabiat ini masih ada, si kembar kakak dalam usia yang
masih kecil sudah bisa menulis, sedangkan si adik malah membutuhkan
waktu yang lama untuk bisa menulis.

Ketika saya masih mengemban tugas sebagai dosen di Universitas Texas,


saya pernah menjalin komunikasi dengan Dr. Ian Stevenson lewat email,
beliau berkata : “Apa yang dipelajari manusia sepanjang hidupnya, bakat
yang dikembangkannya, sejak masa kehidupan lampau sudah ditimbunnya”.

Contohnya kakak kembar, oleh karena masa kehidupan lampau sudah bisa
menulis, maka itu pada masa kehidupan sekarang bisa menguasainya dalam
waktu singkat, sedangkan adik kembar malah tidak bisa.

Dari sini dapat diketahui bahwa anak jenius, yang masih usia muda sudah
begitu berbakat, dapat melampaui anak-anak lain seusianya, ini adalah yang
sudah ditimbunnya sejak kelahiran lampaunya.

Contohnya pemusik berbakat, Mozart, sejak usia 6 tahun sudah bisa


menghasilkan karya musik, kalau bukan sudah dikembangkan sejak masa
kehidupan lampau, bagaimana mungkin bisa menciptakan prestasi
cemerlang?
Kasus lainnya dari Dr. Ian Stevenson juga terjadi di
 
India. Pada tahun 1954, musim semi, seorang anak laki-
laki yang berusia 3,5 tahun, bernama Jasbir putra dari

2.4.
Girdhari, oleh karena mengidap penyakit cacar dan
meninggal dunia, seluruh anggota keluarga merasa pilu,
terutama ayahnya, berjaga di samping peti mati
putranya, bersiap-siap mengubur jasad anaknya
keesokan paginya.

Kasus Saat tengah malam tiba, sang ayah mendengar ada


bunyi gerakan dari dalam peti mati, cepat-cepat

Jasbir
membuka tutup peti mati dan menemukan anaknya
hidup kembali, dia segera menggendong anaknya keluar,
memberinya minum dan menyuapi makanan.

Namun tak terduga, sang anak yang hidup kembali ini

India
ternyata bukan dirinya yang semula, ucapannya juga
sudah merupakan ucapan orang lain. Dia menolak
makanan dan minuman yang diberikan sang ayah,
  bahkan berkata : “Saya adalah Sobha Ram, seorang
pemuda yang berusia 22 tahun keturunan Brahmana,
putra dari Shankar dari Desa Vehedi”.

Di India, kasta Brahmana merupakan kasta yang


tertinggi, jadi mereka tidak mengkonsumsi makanan
rakyat biasa, maka itu dia menolak makanan dan
minuman yang diberikan ayah Jasbir. Masih beruntung,
ternyata tetangga sebelah adalah nyonya brahmana,
bersedia memberikan makanan dan minuman khusus
untuk keturunan Brahmana, kalau tidak demikian, si
anak mungkin sudah menderita kelaparan.
Anak yang hidup kembali ini bercerita, sesungguhnya dia adalah seorang
pemuda yang bernama Sobha Ram, saat itu dia sedang menghadiri pesta
pernikahan sanak saudaranya, tiba-tiba bertemu dengan musuhnya.
Musuhnya ini pernah meminjam uang padanya dan tidak berniat
mengembalikannya, pada pesta pernikahan tersebut, musuhnya ini sengaja
memberinya makan manisan beracun, dalam perjalanan pulang ke rumah,
racun tersebut bereaksi, sehingga dia terjatuh dari kereta kuda dan
meninggal dunia.

Penduduk desa tidak ada yang tahu bahwa dia mati oleh karena keracunan
makanan, malah mengira bahwa dia mati karena terlalu banyak minum arak,
sehingga jatuh dari kereta kuda dan menemui ajal.

Kemudian Dr. Ian Stevenson datang melakukan penelitian pada kasus ini,
menuruti apa yang dikatakan oleh anak laki-laki tersebut, berhasil
menemukan keluarga Sobha Ram, terbukti memang ada orang dan kejadian
sedemikian rupa, barulah semuanya jadi terungkap dengan jelas.

Di dalam “Risalah Balasan dan Ganjaran Setimpal” disebutkan bahwa :


“Meminjam barang atau hartanya, berharap semoga dia bisa mati”.

Orang ini hatinya begitu berbisa, setelah meminjam uang Sobha Ram, bukan
saja tidak berniat melunasinya, malah menghabisi nyawanya. Dia mengira
bahwa perbuatannya tidak diketahui Dewa dan Malaikat, tidak tahunya
musuh kerabat penagih hutang ini, meskipun sudah terpisah oleh satu masa
kehidupan, juga masih bisa mengingatnya di dalam hati.

Kasus ini adalah serupa dengan apa yang dikatakan oleh orang jaman dulu
sebagai reinkarnasi, yakni meminjam tubuh orang lain untuk hidup kembali.
Anak kecil ini sesungguhnya sudah mati dan meninggalkan sebuah jasad
yang masih bisa dipergunakan, sehingga arwah pemuda Brahmana ini masuk
ke dalam jasad tersebut, hidup kembali dan menjadi bagian dari keluarga
Girdhari.

Di dalam kumpulan kisah aneh populer Tiongkok yang berjudul “Liao Zhai
Zhi Yi” juga ada kisah dimana arwah meminjam tubuh orang lain untuk
hidup kembali, semua ini merupakan fakta yang nyata adanya.

Kenapa arwah yang mengalami proses reinkarnasi, bisa mengingat kembali


dengan jelas tentang kejadian pada masa kehidupan lampaunya?

Catatan :

Reinkarnasi adalah meminjam tubuh orang lain untuk hidup kembali, jadi
harus dibedakan dengan tumimbal lahir.

Seseorang yang mengalami proses tumimbal lahir, terlebih dulu harus masuk
ke dalam kandungan ibunya dan tinggal di dalam kandungan selama 10
bulan lamanya. Selama berada dalam kandungan, janin ini akan mengalami
berbagai siksaan, antara lain tangan dan kakinya tidak bisa bebas bergerak,
keadaan janin adalah sungguh menderita.

Setelah lahir ke dunia, dia akan keluar dari kandungan, perbedaan suhu
udara antara dalam dan luar kandungan begitu berbeda, sehingga si bayi
merasakan siksaan yang begitu hebat, kondisinya lebih menderita dan
memprihatinkan, lagi pula selama berada di dalam kandungan, kulit dan
tulang si bayi masih begitu lunak, begitu keluar dari kandungan, bersentuhan
dengan udara, merasakan kesakitan tusukan luar biasa yang sulit
diungkapkan dengan kata-kata.
Bayi yang mengalami siksaan parah sedemikian rupa, akan menangis
meraung-raung, kalau tidak kesakitan, bagaimana mungkin dia akan
menangis dan menjerit-jerit? Sejak jaman dulu hingga sekarang mana ada
ditemukan bayi yang begitu keluar dari kandungan akan menebarkan
senyuman bahagia?

Oleh karena mengalami penderitaan hebat dan siksaan luar biasa, sehingga
ingatannya akan masa kehidupan lampaunya jadi sirna.

Sedangkan dalam kasus ini, arwah Sobha Ram si pemuda Brahmana usia 22
tahun ini setelah meninggal dunia dan keluar dari tubuh kasarnya, masuk ke
dalam jasad Jasbir, saat itu Jasbir baru berusia 3,5 tahun.

Sobha Ram tidak melewati siksaan berada dalam kandungan, juga tidak
mengalami siksaan keluar dari kandungan, barulah dapat mempertahankan
ingatan masa kehidupan lampaunya, kondisi seperti ini adalah amat langka
adanya.
Selanjutnya adalah kasus penelitian Dr. Ian Stevenson
di Thailand. Kasus ini memiliki kesamaan dengan kasus
sebelumnya yang meminjam tubuh orang lain untuk
hidup kembali, objek penelitian kali ini adalah seorang

2.5.
Bhikkhu Thailand yang bernama Venerable Chaokhun
Rajsuthajarn, beliau mampu mengingat masa kehidupan
lampaunya.

Pada tanggal 12 Oktober 1908, Ven.Chaokhun lahir di


Provinsi Surin, Thailand, baru saja lahir ke dunia, sudah
mampu menceritakan masa kehidupan lampaunya.
Kisah
Reinkarna-
si Seorang Dia berkata bahwa dirinya adalah abang ibundanya,
yakni Nai Leng, sekarang dia bereinkarnasi menjadi
Bhikkhu putra dari adik perempuannya. Dengan kata lain, dia
adalah paman yang bereinkarnasi ke dalam tubuh
keponakannya.

di Thailand adalah negara Buddhis, banyak orang yang


meyakini Agama Buddha, demikian pula dengan Nai
Thailand Leng, dia merupakan seorang umat Buddha yang tulus,
suka bermeditasi, belajar Ajaran Buddha, bahkan juga
  suka berkunjung ke vihara.

Ketika adiknya mengandung, Nai Leng terserang


penyakit kritis, saat menjelang ajal, dia mendengar
bahwa adiknya melahirkan seorang bayi laki-laki yang
lucu.

Nai Leng yang terbaring sekarat di tempat tidur, ingin


sekali melihat keponakannya yang baru lahir tersebut,
namun penyakit yang dideritanya sudah begitu parah, tidak sanggup berjalan,
dia cuma bisa memikirkan keponakannya, menghembuskan nafas panjang
dan menutup mata buat selama-lamanya.

Setelah menghembuskan nafas panjang, roh Nai Leng menyadari dirinya


terasa begitu ringan dan bebas dari penderitaan sakit yang dialami
sebelumnya, dia jadi merasa begitu bersemangat, ingin ke mana saja, dalam
waktu sekejab sudah sampai.

Dia melihat kehadiran keluarga dan kerabatnya, dia berusaha menyapa dan
memberi salam pada mereka, tapi tidak ada seorang pun yang
mempedulikannya, semua orang tidak merasakan kehadirannya.

Tidak lama kemudian dia melihat keluarga dan kerabatnya mengelilingi


jasadnya dan menangis pilu, barulah dia menyadari dirinya telah meninggal
dunia, rohnya telah terpisah dari tubuh kasarnya!

Melihat keluarganya membawa jasadnya untuk diperabukan, dia merasa


amat sedih dan sungguh tak berdaya.

Tiba-tiba dia teringat pada keponakannya yang baru lahir, yang belum
sempat dilihatnya, maka itu dia bergegas pergi melihat bayi adik
perempuannya itu. Begitu niatnya muncul dia langsung sampai di kamar
adiknya.

Dia melihat adik perempuannya, juga keponakannya. Bayi laki-laki ini


sungguh lucu, makin dilihat makin suka, Nai Leng terus memandangi
keponakannya, mendadak dia digulung oleh sebuah kekuatan, dalam waktu
sekejab dia sudah bereinkarnasi, pingsan dan tak sadarkan diri. Tidak lama
kemudian, perlahan-lahan dia bangun, melihat banyak orang
mengelilinginya sambil tertawa.

Dia amat senang, ingin menyapa mereka, begitu dia mulai berbicara, barulah
menyadari suaranya adalah suara bayi, tidak bisa berbicara, barulah
mengetahui dirinya ada di dalam tubuh bayi, bayi ini adalah keponakannya
yang sedang dipandanginya tadi.

Kejadian ini patut direnungi, mengapa Nai Leng bisa bereinkarnasi ke dalam
tubuh bayi adik perempuannya? Oleh karena saat menjelang ajal, yang
dipikirkannya terus adalah keponakannya itu. Apa yang dipikirkan oleh
seseorang saat menjelang ajal, maka itulah yang akan dilihatnya, maka itu
dalam Ajaran Buddha, saat seseorang menjelang ajal, Buddha Sakyamuni
mengajarinya melafal Amituofo, memberinya rasa tenteram, memberinya
perhatian, agar dia bertemu Buddha Amitabha, dengan cara ini dapat
membantunya terlahir ke Alam Sukhavati.

Nai Leng bereinkarnasi ke dalam tubuh keponakannya, dari sini dapat dilihat
bahwa saat menjelang ajal, niat pikiran terakhir adalah sebegitu pentingnya,
melafal Amituofo bertemu Buddha Amitabha, sedangkan Nai Leng
memikirkan bayi adik perempuannya, maka itu akhirnya menjadi putra dari
adik perempuannya.

Anak laki-laki ini perlahan tumbuh besar, mulai bisa bicara, ketika diajari
memanggil “mama”, dia malah memanggil “adik”, diajari memanggil
“nenek luar”, dia malah memanggil “mama”, sehingga sanak keluarga jadi
kesal dibuatnya, kenapa anak ini tidak tahu tata krama, mengacaukan
hubungan dalam silsilah keluarga.

Namun siapa yang bisa menduga, anak laki-laki ini masih menyimpan
ingatan masa kehidupan lampaunya, mamanya yang sekarang adalah adik
perempuannya pada masa kehidupan lampaunya, nenek luarnya yang
sekarang adalah ibundanya pada masa kehidupan lampaunya. Sementara ini
hubungan keluarga yang sekarang sudah beda.

Perlahan anak ini tumbuh dewasa, namun ingatan masa kehidupan


lampaunya masih tersimpan dengan baik, termasuk tabiat Nai Leng, yakni
suka belajar Ajaran Buddha, suka bermeditasi, juga suka mengunjungi
vihara, tidak lama kemudian dia meninggalkan keduniawian, bernama
Venerable Chaokhun Rajsuthajarn.

Mengapa Ven.Chaokhun mampu mengingat masa kehidupan lampaunya?


Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, dia tidak mengalami siksaan
berada dalam kandungan ibunda, juga tidak mengalami siksaan saat lahir ke
dunia, maka itu dia dapat mengingat dengan jelas masa kehidupan
lampaunya sebagai Nai Leng.

Nai Leng bereinkarnasi ke dalam tubuh bayi laki-laki, ini ada sedikit
persamaan dengan kasus meminjam tubuh orang lain untuk hidup kembali,
tetapi masalahnya di sini, bayi laki-laki ini tidak mati, jadi mungkin
energinya lebih besar, sehingga roh yang semula menempati tubuh bayi ini
keluar.

Ini membuktikan bahwa tubuh ini bukanlah aku, dapat ditempati oleh roh
lainnya, setelah rohnya pergi maka roh lainnya bisa saja masuk ke dalamnya.

Dari kasus ini, dapat dilihat bahwa Nai Leng suka belajar Ajaran Buddha,
tabiat ini dibawa hingga pada masa kehidupan mendatangnya, yakni
Ven.Chaokhun. Maka itu tabiat yang dipelihara pada masa kehidupan
sekarang juga bisa dibawa hingga masa kehidupan berikutnya.
Apabila seseorang suka belajar Ajaran Buddha, maka orang ini pasti bukan
pada masa kehidupan sekarang saja suka belajar Ajaran Buddha, tetapi
setiap kelahirannya pasti suka belajar Ajaran Buddha.

Nai Leng pada masa kehidupan sekarang menjadi Ven.Chaokhun, apabila


pada satu kehidupan ini tidak bisa mengakhiri tumimbal lahir, maka
kehidupan berikutnya masih harus berputar dalam lingkaran tumimbal lahir.
Tetapi apakah masih bisa terlahir kembali jadi manusia dan berkesempatan
belajar Ajaran Buddha, maka ini amat sulit dikatakan.

Di Tiongkok juga ada kisah yang serupa dengan kisah Ven.Chaokhun ini,
pada masa Dinasti Ming, terdapat seorang Konfusian yang bernama Wang
Yang-ming, baik pengetahuan maupun etika moralnya patut mendapat
pujian.

Ketika Wang Yang-ming berusia 50 tahun, dia mengunjungi Vihara Jinshan


di Zhenjiang, Provinsi Jiangsu. Dia merasa seolah-olah pernah tinggal di
vihara tersebut.

Pada saat itu ada seorang Bhiksu yang mendampinginya mengelilingi vihara,
sampai di depan sebuah kamar pengasingan diri, kamar ini begitu sempit,
jendelanya juga ditutup, di atasnya ada segel.

Wang Yang-ming merasa kamar pengasingan ini begitu akrab, memohon


pada Bhiksu agar dia boleh masuk ke dalam kamar tersebut.

Bhiksu berkata : “Di dalam vihara ini, anda boleh pergi ke mana saja, cuma
satu-satunya kamar pengasingan ini, tidak boleh masuk. Oleh karena 50
tahun yang silam, kamar ini dihuni oleh seorang Bhiksu tua, dan meninggal
dunia di sini, jasadnya tidak rusak, masih dilestarikan, sekarang dipuja di
dalam kamar pengasingan ini, demi melestarikannya, maka tidak berani
masuk ke dalamnya”.

Wang Yang-ming begitu penasaran, terus menerus memohon pada Bhiksu


agar dia boleh melihat ke dalam kamar pengasingan. Bhiksu yang
mengetahui ilmu dan etika moral Wang Yang-ming dipuji banyak orang,
akhirnya setuju membiarkannya masuk dan melihat ke dalam kamar
pengasingan.

Begitu pintu kamar dibuka, tampak tubuh relik Bhiksu tua masih awet,
meskipun Bhiksu tua telah wafat 50 tahun yang silam. Tubuh relik yang
masih awet duduk bersila.

Wang Yang-ming memandang wajah Bhiksu tua dan merasa amat


mengenalinya, begitu berbalik badan, dia melihat di dinding ada syair yang
ditulis oleh Bhiksu tua.

Dalam syair tersebut, Bhiksu tua sudah meramal kejadian yang akan datang,
sejak awal sudah mengetahui bahwa beliau akan bertumimbal lahir,
namanya adalah Wang Yang-ming, lalu berkata lagi, 50 tahun mendatang
akan kembali ke kamar pengasingan.

Dapat dilihat ketrampilan melatih diri Bhiksu tua ini sudah mendalam,
jasadnya masih awet dan tidak rusak, 50 tahun mendatang kembali lagi ke
kamar pengasingan untuk melihat tubuh reliknya.

Namun sayangnya dia tidak mengakhiri tumimbal lahir, kelahiran


mendatang malah jadi Konfusian yang bernama Wang Yang-ming, oleh
karena ketrampilan melatih diri yang dilatihnya pada masa kelahiran lampau,
sehingga sekarang memiliki pengetahuan dan moralitas yang bagus, namun
sayangnya, pada masa kehidupan sekarang malah melupakan ketrampilan
melatih diri masa kehidupan lampaunya, sehingga pada satu masa kehidupan
sekarang, ketrampilan melatih diri jadi terputus sudah, akibatnya
ketrampilan melatih diri yang dimiliki sekarang malah tak sebanding dari
kehidupan sebelumnya.

Apabila Bhiksu tua mau melafal Amituofo dan bertekad terlahir ke Tanah
Suci Sukhavati, dengan ketrampilan yang dimilikinya, pastinya dalam satu
kehidupan itu juga bisa meraih keberhasilan, pasti bisa keluar dari lingkaran
tumimbal lahir, tidak perlu lagi bertumimbal lahir jadi Wang Yang-ming.

Semoga setelah membaca kisah ini, praktisi sekalian dapat meningkatkan


mawas diri.
Selanjutnya masih ada kasus dari Dr. Ian
Stevenson, yakni di Texas Amerika seorang
wanita yang bernama Catherine Wright, putranya
ternyata adalah kekasihnya yang bertumimbal
lahir. Kekasihnya bernama Walter Miller, ketika

2.6.
meninggal dunia usianya masih belum sampai 18
tahun.

Pada suatu malam di musim panas tahun 1967,


Walter dan temannya sedang menghadiri pesta

Kasus
dansa, dalam perjalanan pulang, oleh karena
kebanyakan minum alkohol sehingga mengantuk,
mobilnya menabrak pembatas tol dan terjun
bebas, dia langsung mati di tempat, sementara itu
temannya berhasil ditolong. Catherine
Wright
Catherine yang menerima kabar kematian
kekasihnya jadi begitu berduka, dia bermimpi
Walter datang dan berkata padanya bahwa dia
akan kembali lagi.
Texas,
Amerika
Kemudian Catherine menikah dengan pria
lainnya yang bernama Frederick Wright, dan Serikat
melahirkan seorang bayi laki-laki, diberi nama
 
Michael. Ketika Michael sudah bisa berbicara,
dia bercerita bagaimana proses kecelakaan mobil
yang menimpa Walter, padahal kejadian ini pasti
belum pernah didengar oleh Michael, sehingga
ucapan ini membuat ibundanya, Catherine, jadi
amat tercengang.

Michael juga mengatakan : “Pada malam naas


tersebut, dia sedang mengendarai mobil dalam
perjalanan pulang bersama temannya, mobilnya mendadak menabrak
pembatas jalan, dan jatuh terguling. Dalam waktu singkat, pintu mobil
terlepas, lalu diriku terhempas keluar, leherku patah, tidak lama kemudian
menghembuskan nafas terakhir”.

Michael juga berkata, sebelum terjadinya kecelakaan, mobil yang mereka


tumpangi masih sempat berhenti di badan jalan tol, singgah di toilet. Setelah
mengalami kecelakaan, masih ingat dirinya melewati sebuah jembatan.

Kemudian ucapan Michael dibandingkan dengan rentetan kejadian setelah


kecelakaan, ternyata memang benar, setelah mobil terhempas, mobil
ambulans tiba di tempat kejadian, petugas mengangkat jasad Walter ke
dalam ambulans, dalam perjalanannya ambulans melewati sebuah jembatan.
Bahkan temannya yang berhasil tertolong nyawanya, Michael juga mampu
mengenalinya.

Dr. Ian Stevenson setelah melakukan penelitian selama lebih dari 40 tahun,
menemukan sejumlah dalil, beliau berkata setiap orang mempunyai tanda
lahir, begitu lahir ke dunia sudah ada tanda yang melekat pada tubuhnya.

Ada dua kemungkinan yang berkenaan dengan tanda lahir ini, yakni yang
pertama adalah faktor keturunan, tanda lahir yang dimiliki oleh ayahbunda
juga dimiliki si anak. Kemungkinan yang kedua adalah pada masa
kehidupan lampaunya orang ini mati terkena tembakan peluru, maka tanda
luka ini dibawa hingga pada kehidupan berikutnya dan menjadi tanda
lahirnya.

Dr. Ian Stevenson mengungkapkan adanya hubungan antara tanda lahir


dengan masa kehidupan lampau, apabila pada masa kehidupan lampau mati
ditikam pisau atau ditabrak mobil, maka luka yang ada pada tubuh, akan
membekas hingga pada masa kelahiran berikutnya menjadi tanda lahir. Hal
ini tercantum di dalam hasil karyanya yang
berjudul “Where Reincarnation and Biology
Intersect”.

Berikutnya adalah sebuah perumpamaan untuk

2.7.
menjelaskan bagaimana hubungan masa
kehidupan lampau dengan tanda lahir.

Kasus ini terjadi di Amerika, sepasang suami istri


mempunyai dua orang putri, anak perempuan
bungsu bernama Winnie, sangat lucu, namun
malangnya pada tahun 1961 dalam usia 6 tahun,
meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan mobil, Kasus
keluarganya amat berduka.

Susan
Kakak Winnie suatu kali bermimpi mendiang
adiknya berkata padanya bahwa tidak lama
kemudian dia akan kembali ke rumah, berkumpul
kembali dengan keluarga.

Amerika
Kemudian ibunda mengandung, juga bermimpi
Winnie berkata akan pulang ke rumah. Tahun
1964, ketika ibunda melahirkan, sang ayah yang
sedang berada di luar ruangan bersalin
mendengar dengan jelas suara Winnie yang
berkata : “Papa! Sekarang saya akan pulang ke
rumah”.

Ini bukan dalam mimpi, tapi mendengar dengan


jelas. Akhirnya ibunda melahirkan seorang bayi
perempuan, diberi nama Susan. Ketika Susan
berusia 2 tahun dan mulai bisa berbicara, mengaku dirinya adalah mendiang
Winnie.

Setelah melalui investigasi dan verifikasi dari Dr. Ian Stevenson, mengamati
berbagai prilakunya, ucapan dan gerakan, adalah serupa dengan mendiang
Winnie. Contohnya : dia sangat suka mengeluarkan foto mendiang Winnie,
lalu berkata pada orang lain : “Orang yang berada dalam foto ini adalah
diriku!” Selembar foto mendiang Winnie ditaruhnya di dekat bantalnya,
begitu menghargainya.

Susan juga sering berkata : “Waktu dulu di sekolah, saya suka bermain
ayunan di halaman belakang sekolah”.

Winnie masuk sekolah pada usia 6 tahun, juga suka bermain ayunan di
halaman belakang sekolah, Susan kecil masih belum memasuki usia sekolah,
tetapi semua ucapannya, sangat cocok dengan keadaan mendiang Winnie.

Dari penelitian tersebut, Dr. Ian Stevenson melihat di pantat kiri Susan ada
sebuah tanda lahir, bertepatan dengan jejak luka Winnie akibat ditabrak
mobil.

Dr.Ian Stevenson berhasil menemukan rumah sakit tempat Winnie


meninggal dunia, dan mengambil gambar anatomi, dicocokkan dengan
gambar Susan, menemukan letak jejak luka masa kehidupan lampau adalah
sama dengan tanda lahir kehidupan sekarang.
Berikut ini juga merupakan kasus yang hampir
serupa, merupakan kasus penelitian Dr. Ian
Stevenson di India. Objek penelitiannya adalah
anak laki-laki yang bernama Hanumant Saxena,
dalam ingatannya, pada masa kehidupan lampau

2.8.
dia terlahir di dusun yang sama, sebagai seorang
pria yang bernama Maha Ram.

Dia ditembak oleh pembunuh bayaran dari jarak


yang dekat, peluru menembus melewati dadanya.

Kasus
Ketika Hanumant sudah bisa berbicara,
mengatakan bahwa pada masa kehidupan
lampaunya adalah Maha Ram.

Dr. Ian Stevenson menuju ke rumah sakit untuk


Maha
mengambil gambar anatomi mendiang Maha
Ram. Posisi bekas tembakan peluru adalah sama Ram
dengan tanda lahir di tubuh Hanumant.

Maha Ram adalah seorang penduduk dusun yang


baik, tidak mempunyai musuh, tetapi pembunuh
bayaran silap membunuhnya. Setelah
kematiannya, seluruh penduduk dusun jadi amat
India
terkejur, ayahbunda Hanumant dan tetangga
lainnya juga datang mengerumuni jasadnya.

Malam harinya ibunda Hanumant bermimpi


arwah Maha Ram berkata padanya : “Saya akan
bertumimbal lahir di rumahmu”. Setelah lahir ke
dunia, anak ini mampu mengingat masa
kehidupan lampaunya.
Terdapat lebih dari 200 kasus yang merupakan hasil penelitian Dr.Ian
Stevenson yang mengungkapkan hubungan tanda lahir dengan bekas luka
yang dibawa dari masa kelahiran lampau.

Ini membuktikan bahwa fenomena tanda lahir yang sampai sekarang belum
sanggup dijelaskan oleh Ilmu Kedokteran dan Fisiologi, boleh
menjelaskannya dari sudut siklus kelahiran dan kematian.

Teori tanda lahir Dr.Ian Stevenson memiliki sebuah ketetapan, umpamanya


oleh karena seseorang itu pada masa kehidupan lampaunya ditembusi peluru,
ditabrak mobil, bekas luka ini akan menimbulkan rasa nyeri. Rasa nyeri ini
akan meninggalkan kesan yang mendalam bagi batin seseorang, rasa nyeri
ini dibawa sampai pada masa kelahiran berikutnya, pada kelahiran
berikutnya menjadi tanda lahir.

Maka itu apapun tidak bisa dibawa pergi, hanya apa yang menjadi kesan
selama hidup, apabila kesan tersebut mendalam, maka akan muncul di tubuh.
Dapat dilihat bahwa perbuatan manusia sepanjang hidup adalah begitu
pentingnya, bekas luka menjadi tanda lahir, segala perbuatan baik atau jahat
pasti akan mengikuti pelakunya pergi bertumimbal lahir, pastinya perbuatan
baik akan memperoleh balasan baik, perbuatan jahat akan mengundang
derita. Hal ini tidak boleh tidak direnungkan dengan seksama, tidak boleh
tidak bermawas diri!

Teori tanda lahir ini memberitahu pada kita betapa penting kesan tersebut,
bersamaan itu pula memberitahu pada kita betapa menderitanya kematian itu,
terutama penderitaan akibat mati secara tidak wajar, maka itu orang jaman
dulu berharap bisa mati dengan damai.
Ketika tiba perayaan Imlek, setiap keluarga akan menempel banner di depan
pintunya, di atasnya tercantum tulisan “Semoga lima berkah berlimpah di
rumah ini“. Apa yang dimaksud lima berkah? Yakni usia panjang, kekayaan,
kesehatan, kebajikan dan mati dengan damai atau mati secara wajar”.

Sepanjang hidup manusia berbuat kebajikan, saat menjelang ajal barulah


bisa mati secara damai, kalau tidak mati secara damai atau mati secara wajar,
maka pada umumnya dapat diduga kehidupan mendatangnya pasti juga
takkan terlalu baik, maka itu daripada memohon kekayaan lebih baik
memohon mati secara damai atau mati secara wajar.
Selanjutnya ada lagi sebuah kasus dari Dr. Ian
Stevenson, dari kasus ini dapat diamati dengan seksama,
kekuatan apa sesungguhnya yang menentukan tumimbal

2.9
lahir.

Di Alaska, Amerika, terdapat suku Tlingit Indian.


Mr.Charles Porter, ketika masih berusia 2 tahun, dapat
mengingat masa kehidupan lampaunya, beliau adalah
orang Indian, mati terbunuh dalam sebuah pertarungan
Kasus antar suku.

Charles Setiap kali ketika menceritakan bagaimana kejadian


Porter menjelang detik-detik kematiannya, dia selalu
menggunakan jari telunjuknya menunjuk ke tulang
rusuk kanannya. Dia mengatakan pada masa kehidupan
lampaunya, dia ditusuk oleh sebuah tombak yang
panjang dan tepat mengenai tulang rusuk kanannya,
menembusi livernya, yang juga mungkin mengenai
Alaska, pembuluh darahnya, kemudian tubuhnya roboh ke tanah
dan tewas.

Amerika
Serikat Tempat yang ditunjuknya tersebut memang ada tanda
lahir dengan lebar ½ inci dan panjang 1 ¼ inci,
bentuknya menyerupai mata tombak. Bahkan dia masih
 
ingat siapa yang membunuhnya, yakni paman dari
mamanya pada masa kehidupan sekarang, saat itu
paman kakeknya ini masih hidup, tapi usianya sudah
uzur.

Mengapa Mr.Potter dapat bertumimbal lahir di dalam


keluarganya? Ini karena dituntun oleh kekuatan dan
keinginannya untuk balas dendam, sehingga arwahnya bertumimbal lahir
dalam keluarga tersebut, menjadi anggota keluarganya, inilah yang disebut
saling balas dendam yang tiada usainya.

Sutra Surangama menyebutkan : “Anda menghabisi nyawaku, saya melunasi


hutangku padamu, dengan jalinan jodoh ini, meskipun melewati beratus-
ratus bahkan beribu-ribu kalpa, senantiasa berada di dalam samsara”.

Artinya adalah anda berhutang nyawa padaku, maka harus melunasinya;


saya berhutang uang padamu, kelak anda juga akan datang menagihnya.
Satu kalimat sederhana dalam sutra, telah menunjukan keluar tentang
kebenaran tumimbal lahir.
Kasus lainnya dari Dr. Ian Stevenson adalah yang
terjadi di Myanmar. Pada tahun 1960 lahirlah seorang
anak perempuan di Myanmar, bernama Ting ting-ming,
ketika usianya 2 tahun, dapat mengatakan tentang masa
kelahiran lampaunya.
2.10.
Ayah Ting ting-ming bernama Lapi, ibundanya
bernama Sang. Sebelumnya si ayah telah mempunyai
seorang istri yang bernama Hui, jalinan kasih mereka
Kasus sangat mesra, namun sayangnya mereka tidak
mempunyai anak, tidak lama kemudian Hui meninggal
dunia.
Ting
Ting-ming Setelah Hui meninggal dunia, adik perempuan Hui yang
bernama Sang, bermimpi si kakak datang ke dalam
mimpinya dan berkata : “Saya akan mengikutimu, oleh
karena dengan mengikutimu barulah bisa berada
bersama dengan suamiku”.

Setahun kemudian si adik, Sang, menikah dengan Lapi


Myanmar (abang ipar Sang), tidak lama kemudian mengandung,
lagi-lagi dia bermimpi kakaknya datang ke dalam
mimpinya dan berkata : “Bagus! Saya boleh ikut dengan
kalian”.

Si adik menjawab : “Kakak! Anda bukan lagi manusia


dunia ini, lagi pula saya sekarang sudah menikah
dengan mantan suami anda, kalau anda mengikutiku
terus, rasanya tidak cocok”.
Si kakak berkata : “Tidak apa-apa, hubungan kita sekarang tidak seperti
yang dulu lagi”.

Tidak lama kemudian si adik melahirkan seorang bayi perempuan, diberi


nama Ting Ting-ming. Ketika Ting Ting-ming sudah bisa berbicara, dia
mengatakan pada masa kelahiran lampau, dia adalah istri ayahnya (alm Hui).

Ucapan Ting Ting-ming ini setelah melewati verifikasi dari Dr. Ian
Stevenson, ternyata benar adalah istri terdahulu dari si ayah, Lapi.
Contohnya ketika Ting Ting-ming melihat si ayah dan ibundanya sedang
duduk bersama, dia akan menunjukan kecemburuannya, sengaja duduk di
tengah mereka, memisahkan mereka, keadaan serupa ini adalah langka
adanya, maka itu jalinan hubungan dalam arus tumimbal lahir, sungguh tak
terbayangkan.

Surangama Sutra menyebutkan : “Anda mencintai hatiku, daku mengasihi


rupamu, dengan jalinan jodoh ini, melewati beratus-ratus bahkan beribu-ribu
kalpa, senantiasa berada dalam ikatan belenggu”.

Artinya adalah hubungan antar pria dan wanita, kamu mencintaiku, daku
mencintaimu, nafsu cinta ini mengakibatkan dua orang tersebut selama
kelahiran demi kelahiran berada dalam ikatan, tetapi belum tentu setiap
kelahirannya bisa menjadi sepasang suami istri.

Seperti kasus di atas, meskipun memiliki hati nafsu cinta, ingin kembali ke
rumah, namun malah hanya bisa menjalin hubungan sebagai ayah dan putri.
Ini masih terbilang punya pahala, bisa terlahir jadi manusia kembali, ada
pula yang bertumimbal lahir kembali ke rumah jadi hewan, sekarang hewan
peliharaan yang dimanja itu banyak sekali, si majikan begitu menyayangi
hewan peliharaannya, bahkan terlalu berlebihan, pada masa kelahiran
lampau tidak tahu jodoh apa yang telah mereka jalin.
  

Dr. Ian Stevenson telah melakukan penelitian terhadap lebih dari tiga ribu
kasus, setiap kasus telah melewati proses verifikasi, berulang kali
membuktikan bahwa tumimbal lahir itu adalah nyata adanya. Hasil
penelitiannya telah memperoleh apresiasi baik dari bidang kedokteran maupun
ilmu dan tehnologi.

Beliau tidak percaya pada Ajaran Buddha, juga tidak menghendaki bahwa
penelitian itu membawa-bawa aroma agama, asalkan ada setitik saja aroma
agama, maka bisa saja orang lain mengatakan bahwa hasil penelitiannya itu
menyimpang, maka itu dia harus mempertahankan sikap profesional dan
objektif dalam melakukan penelitian.
3. Menggunakan cara hipnotis untuk membantu
pasien yang menderita gangguan mental untuk
mengingat kembali kehidupan lampaunya

Dengan cara hipnotis, dibawah tuntunan psikiater


Bagian 3
sehingga memasuki sebuah kondisi yang tenang. Pasien
mungkin menderita penyakit depresi, sehingga
memerlukan pengobatan dari psikiater, dalam kondisi
hipnotis, pasien dapat mengenang kembali peristiwa-
peristiwa yang terjadi pada masa silam, dengan Mengguna-
kan cara
demikian dokter dapat mencari penyebab depresi yang
diderita pasien.
hipnotis
Bahkan banyak pasien yang dapat mengingat masa
untuk
kehidupan lampaunya, menurut dokter, gelombang membantu
pikiran dalam kondisi hipnotis adalah tidak sama
dengan gelombang pikiran saat tidur. Saat berada dalam pasien yang
kondisi hipnotis, kesadaran pasien masih jelas, dapat
berbicara, juga dapat mengikuti arahan dokter menderita
memasuki lapisan ingatan yang lebih mendalam,
dengan sendirinya dapat menceritakan apa yang dilihat,
gangguan
didengar dan dirasakannya dalam keadaan hipnotis. mental untuk
mengingat
Dengan menggunakan cara hipnotis untuk kembali
membantu manusia mengingat kembali masa silamnya,
terdapat banyak kasus yang serupa, para ahli yang
kehidupan
berkecimpung di dalamnya juga banyak, diantaranya
adalah Dr. Rick Brown, Profesor Ian Stevenson dari
lampaunya
Universitas Virginia dan Dr. Brian Weiss.
Pertama-tama kita memperkenalkan kasus dari Dr.
Rick Brown, kasus ini pernah dipublikasi di majalah
“Journal of Regression Therapy”, edisi ke-5 tahun 1991.

3.1 Pasien yang menjalani hipnotis bernama Bruce


Kelly, laki-laki dan pekerjaannya adalah salesman.
Bruce Kelly lahir pada 19 Januari 1953, dia menderita
phobia pada air. Dia sangat takut pada air sehingga
tidak berani berenang, juga tidak berani naik kapal laut,
bahkan saat mandi juga tidak berani masuk ke bathtub.

Kasus
Hal ini membuatnya amat cemas, sehingga memutuskan
untuk bertemu dengan Dr. Rick Brown.

Bruce Dr. Brown menggunakan cara hipnotis untuk


mengobatinya. Melalui hipnotis, pasien ternyata dapat
mengingat masa kehidupan lampaunya, dia mengatakan
Kelly pada masa kelahiran lampaunya adalah pada saat
meletusnya Perang Dunia ke-2, namanya adalah James
Edward Johnston, James adalah anggota dari
U.S.Submarine Shark.

Pada tanggal 11 Pebruari 1942, kapal selam Shark


sedang berlayar di bawah perairan Manila, Filipina,
tiba-tiba diserang kapal penghancur Jepang, sehingga
seluruh awak kapal mati tenggelam.

Dalam kondisi hipnotis, Bruce Kelly melihat


keadaan dirinya yang bertemu dengan kesulitan. Dia
mengatakan pada saat itu kapal selam Shark sedang
berlayar di bawah perairan Manila, Filipina. Saat itu dia
sedang tidak mendapat giliran bertugas maka itu dia
bisa beristirahat, tiba-tiba dia melihat di arah depan ada
barisan kapal penghancur Jepang, salah satu kapal
tersebut menembakan torpedo, dan mengenai bagian ekor kapal selam,
menyebabkan guncangan pada kapal selam, lampu penerangan berkelip sejenak,
perlahan menyala terang kembali, kemudian terdengar suara sirene.

Suara keributan, jeritan, sirene, berbaur jadi satu. Kemudian torpedo kedua
ditembakan dan mengenai badan kapal selam sehingga muncul lubang besar,
dalam sekejab air laut yang dingin masuk ke dalam kapal selam, genangan air
dengan cepat meninggi, belum sempat mengambil jaket pelampung, tapi tubuhnya
sudah tenggelam dalam lautan luas.

Ketika dalam kondisi hipnotis, dia menceritakan kesulitan yang dialaminya


tersebut, tubuhnya masih bisa menggelepar-gelepar di atas tempat tidur pasien,
sepasang tangannya seolah-olah ingin menangkap sesuatu, nafasnya juga jadi sesak,
seolah-olah sedang tersedak oleh air.

Saat itu psikiater segera menenangkan dirinya, memberitahu padanya bahwa


kejadian tersebut sudah berlalu, takkan ada penderitaan lagi, harus melepaskannya,
perlahan pasien baru kembali pada kondisi normal. Sejak itu pasien ini perlahan
jadi tidak takut lagi pada air.

Psikiater tidak menggunakan obat, jadi cara apa yang digunakan untuk
menyembuhkan penyakit depresi yang diderita pasien? Psikiater hanya bisa
membantu agar pasien memahami kejadian yang menimpanya pada masa silam,
adalah ibarat mimpi, khayalan, gelembung air dan bayangan, sudah berlalu, tidak
perlu mengambil peristiwa masa silam untuk menyiksa kehidupan anda yang
sekarang.

Psikiater setelah berhasil menyembuhkan pasien, akan menuangkan rekaman


suara pasien menjadi sebuah laporan, lalu menuju museum sejarah militer Amerika
Serikat, untuk melakukan pemeriksaan. Menemukan bahwa pada tanggal 11
Pebruari 1942, ternyata benar ada Submarine (kapal selam) Shark. Di bawah
perairan Manila, Filipina diserang oleh barisan kapal penghancur Jepang, diantara
para tentara angkatan laut yang menjadi korban, ada yang bernama James Edward
Johnston, mengungkapkan bahwa apa yang dikatakan oleh Bruce Kelly adalah
benar adanya, dirinya adalah benar merupakan tumimbal lahir dari James.
Kasus selanjutnya adalah dari psikiater terkenal
Amerika yang bernama Brian Weiss, yang pada
tahun 1970 meraih gelar M.D. di Universitas Yale,
Amerika Serikat, memiliki pengalaman melakukan
terapi terhadap pasien penderita depresi selama
lebih dari 30 tahun lamanya.
3.2.
Brian Weiss menghasilkan banyak karya tulis
diantaranya adalah : “Many Lives, Many Masters”,

Kasus
“Through Time Into Healing”, “Mirrors of
Time:Using Regression for Physical, Emotional,
and Spiritual Healing”, dan sebagainya.

Catherine
Karya tulis Dr.Brian Weiss yang pertama adalah
“Many Lives, Many Masters”, yang menyebutkan
tentang terapi hipnotis yang dilakukan oleh
Dr.Brian Weiss terhadap seorang pasien wanita
yang bernama Catherine, untuk mengobati penyakit
depresi yang diderita.

Pada tahun 1980, Dr.Brian Weiss sedang menjabat


sebagai ketua bidang ilmu penyakit jiwa di Mount
Sinai Medical Center di Miami, ada seorang pasien
wanita yang bernama Catherine, usia 27 tahun, dia
merupakan teknisi laboratorium di center tersebut.

Dia menderita penyakit depresi yang komplit, setiap


hari berada dalam ketakutan dan kecemasan. Dia
takut gelap, sangat takut bila dikurung di kamar
yang gelap, juga takut dikunci di dalam sebuah
ruangan tertutup, maka itu dia tidak berani naik
pesawat terbang, oleh karena berada dalam pesawat
terbang membuatnya begitu tidak nyaman dan tertekan.

Dia juga takut air, bahkan sampai minum obat juga takut meneguk air. Dia
juga sering mendapat mimpi buruk yang serupa, bahkan juga ada gejala tidur
sambil berjalan, setiap hari mencemaskan dirinya sudah mau mati.

Catherine tinggal bersama kekasih prianya yang bernama Stuart, namun


mereka tidak harmonis, selalu saja merasa berada bersama musuh berbuyutan.

Oleh karena siksaan penyakit depresi ini, akhirnya Catherine meminta


Dr.Brian Weiss melakukan hipnoterapi, akhirnya terapi ini membuatnya
teringat pada belasan masa kehidupan lampaunya. Setiap kali dia teringat pada
masa kehidupan lampaunya, dia dapat mengutarakan keluar keadaan yang
dilihatnya, waktu, alamat dan orangnya.

Catherine menerima hipnoterapi sebanyak belasan kali, setiap kali berhasil


menyembuhkan satu atau dua gejala penyakit depresinya. Umpamanya dia
mengatakan, pada tahun 1863 SM, yakni sekitar empat ribu tahun yang silam,
pada masa kelahiran lampaunya ini, Catherine melihat sebuah menara
bangunan besar berwarna putih tanpa pintu, ada sebuah tangga yang bisa
menuju ke lantai atas, dia mengenakan pakaian jaman kuno, dia sedang
mengangkat sedimen.

Dia sedang menggendong putrinya yang masih kecil, dia mengatakan anak
perempuannya pada masa kehidupan sekarang memiliki hubungan yang sangat
dekat dengan dirinya, yakni kemenakannya. Dapat dilihat bahwa hubungan
antar manusia ada jalinan jodohnya, bahkan orang-orang yang berada di
sekitar kita, pada masa kehidupan lampau bisa saja adalah ayahbunda, adik
kakak, abang, kalau tidak demikian, maka tidak bisa berada bersama. Dari
pengakuan Catherine, pada masa kehidupan lampaunya tersebut adalah jaman
Mesir Kuno. Saat itu dia sedang membantu pekerjaan renovasi piramid.
Catherine mengatakan pada suatu hari dia melihat dusun yang terletak di
dalam lembah, kering kerontang, cuacanya juga panas, tiba-tiba diterjang
banjir bandang, serupa dengan tsunami, airnya turun dari atas gunung, dalam
waktu singkat, seluruh isi dusun sudah tenggelam, banyak penduduk yang mati
tenggelam.

Saat itu dia menggendong putrinya dan berusaha menyelamatkan nyawa,


namun malangnya sebuah gelombang besar menerjang ke arahnya, sehingga
putrinya terlepas dari gendongannya dan terbawa arus air, sementara dirinya
sendiri juga terendam air yang kian meninggi, sehingga nafasnya sesak,
sungguh tersiksa.

Sampai di sini, Dr. Brian Weiss melihat Catherine seakan-akan tersedak oleh
air, kondisinya sungguh tersiksa. Dr. Brian Weiss segera menenangkan
pasiennya, barulah kondisi Catherine kembali normal. Setelah melewati proses
hipnoterapi ini, phobia (ketakutan) nya pada air jadi lenyap.

Dalam kondisi hipnoterapi, Catherine mengatakan bahwa dirinya telah


bertumimbal lahir di Planet Bumi ini sebanyak 86 kali, termasuk salah satu
masa kelahiran lampaunya adalah para Jaman Batu, dimana dia adalah seorang
wanita yang tinggal di gua.

Telah disebutkan sebelumnya bahwa Catherine pernah terlahir pada jaman


Mesir Kuno dan menjadi budak wanita, pelacur Kerajaan Kolonial Spanyol,
penduduk kolonial pada abad ke-18, pada abad ke-19 juga pernah terlahir
sebagai budak di Virginia, Amerika. Setiap masa kelahiran kenyang menerima
siksaan.
Satu masa kehidupannya yang boleh dikatakan lumayan adalah pada saat
meletusnya Perang Dunia ke-2, menjadi Pilot Jerman dan Perancis, namun
akhirnya juga tewas dibom pesawat lainnya.

Salah satu phobia yang diderita oleh Catherine adalah takut pada kegelapan,
takut sekali dikurung di dalam kamar, atau sebuah ruangan tertutup, dokter
mengatakan bahwa phobia ini ada penyebabnya.

Dalam kondisi hipnotis, Catherine melihat masa kelahiran lampaunya adalah


seorang wanita, tinggal di sebuah dusun yang kuno, pada saat itu dusun
tersebut dilanda wabah penyakit, penduduk yang terjangkit pasti mati. Setiap
penduduk yang terjangkit dianggap sebagai hukuman dari Langit, jadi tidak
perlu ditoleransi, harus diangkut ke dalam gua, lalu menggunakan batu-batuan
dan tanah untuk menyumbat mulut gua, sehingga pasien yang terjangkit itu
akan mati dalam kegelapan.

Pada masa kelahiran tersebut, Catherine juga terjangkit wabah, lalu diangkut
ke dalam gua, lalu mulut gua disumbat. Di dalam gua adalah gelap, apapun
tidak bisa terlihat, dia merasa takut sekali, dalam ketidakberdayaan dan putus
asa, dia meninggal dunia.

Kesan ini meninggalkan jejak yang mendalam, sehingga pada masa kelahiran
sekarang dia menderita phobia pada ruangan gelap. Kondisi keluarga
Catherine sekarang boleh terbilang lumayan, tidak banyak masalah yang bisa
membuatnya frustasi, tetapi dia malah menderita penyakit depresi yang
komplit, dapat dilihat ini disebabkan oleh masa kehidupan lampaunya.

Jaman sekarang di dalam masyarakat banyak orang yang menderita penyakit


depresi, bahkan anak-anak muda juga demikian, mereka mungkin pada masa
kelahiran lampaunya mengalami pengalaman buruk, sehingga meninggalkan
jejak yang mendalam pada batinnya, kekuatan karma ini menyebabkan dirinya
pada masa kehidupan sekarang tidak bisa memperoleh ketenangan.

Bagaimana cara untuk menyembuhkan penyakit depresi? “Penyakit batin


hanya bisa disembuhkan dengan obat batin”, sehingga dengan mengikuti
arahan dokter, pikirannya bisa tenang kembali.

Pikiran merupakan majikan tubuh jasmani, apabila pikiran sudah sakit, maka
tubuh jasmani juga ikut sakit. Kini, para ilmuwan menemukan bahwa pikiran
juga merupakan majikan dari segala benda.

Dr. Masaru Emoto dari Jepang yang terkenal akan eksperimen kristal airnya,
menemukan bahwa pikiran manusia dapat mempengaruhi bentuk kristal air.
Metode eksperimennya juga amat mudah, menggunakan dua botol air, botol
yang satunya ditempel tulisan yang mengandung niat buruk, contohnya “jahat”,
“benci”, “aku benci kamu”, dan sebagainya.

Selang beberapa waktu kemudian, botol air tersebut dibekukan ke dalam


kulkas, lalu menggunakan mikroskop resolusi tinggi untuk mengamatinya,
maka akan ditemukan kristal air yang terbentuk itu amat jelek.

Sedangkan botol lainnya ditempel dengan kata-kata yang baik, contohnya


“kasih sayang”, “terima kasih”, dan sebagainya.

Setelah satu kurun waktu berlalu, botol air tersebut dibekukan di kulkas, lalu
diamati dengan mikroskop resolusi tinggi, akan ditemukan bentuk kristal
airnya sangat indah, membuktikan bentuk kristal air dipengaruhi oleh pikiran.
70 persen tubuh manusia terdiri dari air, andaikata setiap manusia memiliki
sebutir hati yang baik, sebutir hati yang tahu berterimakasih, sebutir hati yang
penuh kasih sayang, maka bentuk kristal air yang ada di dalam tubuh tentunya
indah sekali, jasmani pasti sehat.

Andaikata setiap orang selalu risau, membenci orang lain, tidak suka, niat
buruk, selalu mengucapkan kata-kata buruk, maka kristal air yang ada di
dalam tubuhnya, bentuknya tentu akan jelek sekali, bagaimana tubuh yang
sedemikian rupa bisa sehat?

Apabila setiap manusia memiliki hati yang baik, hati yang tahu bersyukur, 70
persen Planet Bumi adalah samudera, dengan demikian Planet Bumi ini
barulah dapat dilestarikan.

Demikian pula dengan pasien penderita depresi, andaikata dapat


membangkitkan niat baik, sikap santai dan tenang, maka penyakit depresi
dapat disingkirkan, inilah yang menjadi alasan dari hipnoterapi.

Sesungguhnya setelah memahami hal ini, maka tak perlu lagi dilakukan
hipnoterapi, asalkan dapat menenangkan pikiran, umpamanya dalam sehari
dapat meluangkan sedikit waktu untuk menenangkan hati, waktu untuk melafal
Amituofo, mendengar pesan-pesan Dharma, membaca sutra, ini merupakan
cara untuk menyeimbangkan batin, maka takkan terserang dengan apa yang
disebut dengan depresi.

Kembali pada kasus hipnoterapi yang dilakukan Dr.Brian Weiss terhadap


pasien yang bernama Catherine, di dalam kondisi hipnotis, dia melihat pada
satu masa kelahiran lampaunya, dia terlahir sebagai seorang anak laki-laki. Dia
memiliki rambut yang berwarna keemasan, mengenakan pakaian perang jaman
kuno, sepatu bot hitam, tangannya memegang pedang, sedang bertempur di
medan perang, kedua belah pihak bertempur mati-matian dan tidak berniat
mundur.

Dia amat ketakutan, merasa tidak patut membunuh orang lain, saat sedang
bergelut dengan kecemasan dan kebimbangannya, tiba-tiba terjadi sebuah
panorama yang mengerikan. Saat ini dokter melihat kondisi pasien amat
tertekan, tidak sanggup berbicara, bahkan nafasnya juga jadi sesak.

Dokter menasehatinya agar menenangkan diri dan menghiburnya. Setelah satu


kurun waktu kemudian, perlahan nafasnya kembali normal, kondisinya juga
jadi tenang kembali, barulah dia melanjutkan mengatakan panorama apa yang
begitu mengerikan yang dilihatnya tadi.

Seorang musuh datang menyerangnya, menggunakan lengannya mencekik


lehernya, lalu menggunakan pisau menusuk ke dalam tenggorokannya,
sebelum dijemput ajal, dia masih sempat menoleh melihat wajah musuhnya,
musuhnya inilah pada masa kehidupan Catherine sekarang adalah kekasih
prianya yang bernama Stuart!

Seperti kata pepatah, kalau bukan musuh maka takkan bersua, mengapa
hubungan Catherine dan kekasihnya tidak bisa harmonis? Mengapa mereka
selalu tampak seperti musuh berbuyutan? Ternyata ini disebabkan oleh jalinan
permusuhan yang mereka jalin pada masa kehidupan yang lampau.

Hubungan suami istri yang tidak harmonis, dari kasus ini dapat diketahui
bahwa ini adalah sebab akibat dari masa kehidupan yang lampau. Pada masa
kelahiran lampau adalah musuh berbuyutan, sekarang malah jadi suami istri
dan berkumpul bersama, saling membenci, keluarga jadi tidak harmonis dan
menjadi masalah serius.
Angka penceraian di setiap negara dari tahun ke tahun selalu terjadi
peningkatan, menimbulkan persoalan serius dalam masyarakat. Tahun 2001 di
Taiwan, dari setiap 3,5 pasang suami istri, ada sepasang yang bercerai,
menempati peringkat pertama di Asia.

Pada umumnya, anak yang dibesarkan oleh orangtua tunggal akan jatuh dalam
pergaulan buruk, melakukan berbagai kejahatan, maka itu apabila
ketidakharmonisan dalam keluarga tidak diselesaikan, maka dengan angka
penceraian yang tinggi, kehidupan masyarakat juga sulit untuk bisa harmonis,
juga sulit untuk bisa tenteram.

Jadi bagaimana solusinya? Yakni dengan pendidikan, belajar ajaran insan suci
dan bijak tempo dulu, mengajari manusia agar menyingkirkan kebencian di
hatinya, mengurai permusuhan. Menyatukan budi kebajikan, etika moral dan
kasih sayang suami istri, memahami kewajiban masing-masing, dapat saling
memaafkan dan memaklumi, dengan demikian barulah dapat hidup dengan
harmonis.

Apabila selalu melihat kekurangan pasangannya, dalam hati selalu


membencinya, maka ikatan permusuhan tidak bisa terurai. Permusuhan ini
mungkin dijalin dari masa kehidupan lampau, pada masa kehidupan sekarang
bereaksi kembali, apabila tidak diurai, maka ikatan permusuhan ini dari
kelahiran demi kelahiran akan semakin mendalam, maka itu jangan menjalin
permusuhan dengan orang lain.

Pikiran adalah majikan, asalkan di dalam hati dapat melepaskan kebencian dan
perasaan tidak adil, hidup dalam dunia yang diliputi kasih sayang, kedamaian,
dan berterimakasih, barulah dapat menyelesaikan persoalan, maka itu bila
ingin mengurai permusuhan maka harus dimulai dari hati.
Catherine melihat pada masa kehidupan lampaunya, dia dibunuh oleh
kekasihnya sendiri, setelah tewas, rohnya keluar dari tubuh kasarnya,
melayang hingga dibalik awan, namun dalam waktu sekejab saja, sudah ditarik
oleh sebuah kekuatan yang tidak berbentuk, dituntun hingga sampai di sebuah
“ruangan yang sempit dan hangat”, ternyata dia sudah masuk ke dalam
kandungan ibunda dan bertumimbal lahir lagi.

Sebuah bentuk kehidupan yang telah masuk ke dalam kandungan ibunda,


yakni tumimbal lahir, dia sudah memiliki jiwa dan raga, yang telah merupakan
bentuk kehidupan yang sempurna. Tetapi banyak orang yang tidak memahami
kebenaran ini, maka itu menggugurkan kandungan masih merupakan persoalan
yang begitu berat dan serius.

Menggugurkan kandungan adalah serupa dengan membunuh satu nyawa,


bukan hanya membunuh manusia, tetapi juga membunuh buah hati sendiri,
dosa ini sungguh berat, akibatnya tentu saja sungguh memprihatinkan.

Ada sebuah film dokumenter yang berjudul “Eclipse of Reason”, yang


mengisahkan setelah seorang wanita selesai menjalani operasi menggugurkan
kandungannya, dokter akan memperlihatkan “hasil” kepadanya.

Dia melihat di atas keranjang kecil berisikan potongan-potongan tubuh janin


yang berlumuran darah, ada potongan kepala, potongan tangan dan kaki yang
sudah terpisah dari tubuhnya, bahkan potongan-potongan jari tangan juga jelas
terlihat. Wanita itu tak pernah membayangkan bahwa dirinya adalah
pembunuh berdarah dingin yang telah menghabisi nyawa buah hatinya!
Hatinya hancur lebur, sejak itu menderita penyakit depresi.

Ada pula yang operasinya gagal, akibatnya uterus (rahim) jadi berlubang,
sehingga tidak mampu mengeluarkan kotoran secara normal, setiap hari harus
membawa serta kantong penampung kotoran, bahkan ketika mengeluarkan
kotoran akan mengeluarkan suara yang tidak enak didengar, sehingga merasa
malu dan tidak berani beraktifitas di tempat yang ramai. Dokter juga
mengingatkan wanita ini, apabila kelak dia mengandung anak lagi, maka
nyawanya akan terancam.

Aborsi mengakibatkan luka yang mendalam bagi jiwa dan raga seorang wanita,
ini adalah pembunuhan, buah akibat yang diperoleh dari hasil membunuh putra
atau putri sendiri.

Tetapi tindakan sadis begini, di dunia ini entah ada berapa banyak kasus yang
muncul setiap harinya. Menurut laporan yang dikeluarkan oleh “China
Population Network”, setiap hari di seluruh dunia ada 5 juta kasus aborsi, rata-
rata permenitnya ada 10 wanita yang menggugurkan kandungan, dengan kata
lain, setiap 6 detik ada satu janin yang digugurkan.

Hanya dalam waktu 6 detik saja! Satu kalimat masih belum selesai dilontarkan
keluar, sudah hilang satu nyawa yang tak berdosa, dibunuh dalam rahim ibu
kandungnya sendiri.

Karma pembunuhan ini akan membawa bencana apa pada Planet Bumi ini?
Orang jaman dulu berkata : “Insan yang memupuk kebajikan, pasti ada pahala
yang berlebih untuk diwariskan kepada anak cucunya, sebaliknya orang yang
berbuat jahat pasti akan mengundang petaka”.

Karma pembunuhan yang begitu banyaknya ini, mustahil tidak mendatangkan


bencana pada Planet Bumi ini. Setelah aborsi dilakukan, janin yang berada di
dalam kandungan ibunda, begitu tersiksa, hatinya amat terluka, maka itu dia
membawa kebenciannya ini pergi bertumimbal lahir!
Setiap tahun ada 5 juta arwah janin yang penasaran, ketika dendam ini pecah,
maka akan membawa bencana bagi umat manusia!

Catherine pada satu masa kehidupan lampaunya, merupakan bayi yang baru
lahir ke dunia, dia digendong oleh suster yang membantu persalinan, dia
melihat ibundanya seorang wanita yang memiliki rambut indah yang panjang,
mengenakan pakaian tidur, dia duduk di samping tempat tidur ibundanya,
mengamati wajah sang bunda, ternyata ibundanya pada masa kelahiran
lampaunya ini juga merupakan ibundanya pada masa kehidupan sekarang.

Ini membuktikan bahwa hubungan antar manusia itu sungguh dekat,


ayahbunda kita yang sekarang mungkin saja merupakan ayahbunda kita pada
masa kehidupan yang lampau, mereka menjaga kita bukan hanya pada satu
masa kehidupan ini saja.

Dalam kondisi hipnotis, Catherine melihat dirinya bertumimbal lahir pada


masa Perang Dunia ke-2, seorang pilot Jerman. Dapat dilihat bahwa seseorang
bisa saja bertumimbal lahir menjadi pria atau wanita. Pada satu masa
kehidupan lampau tersebut, Catherine bertumimbal lahir jadi pria dengan
profesi pilot, sedangkan pada satu masa kehidupan sekarang ini, dia malah jadi
wanita.

Meskipun telah menjadi seorang pilot, namun kondisi keluarganya serba


kesusahan, memiliki istri dan putri. Catherine berkata, putrinya tersebut
bertumimbal lahir pada masa kehidupan sekarang dan menjadi sahabat
karibnya yang bernama Judy. Setiap kali mereka bersua, ada perasaan dekat,
ternyata pada masa kelahiran lampau hubungan mereka adalah ayah dan anak.

Hubungan antar manusia sungguh merupakan jalinan jodoh, maka itu


hargailah orang-orang di sekitar kita, saling bantu membantu, saling memberi
perhatian, kelak jodoh yang dijalin kian lama kian membaik, jangan sampai
malah menjadi jalinan permusuhan.

Suatu hari pilot Jerman ini hendak pergi menghadiri sebuah pesta yang
diadakan di kamp militer, di pertengahan jalan dia melihat pesawat pasukan
gabungan Inggeris dan Amerika mulai membombardir. Saat itu lokasi kejadian
diliputi kekacauan, banyak rekan-rekan seperjuangannya tewas, sementara
dirinya juga menderita luka parah.

Sebelum dijemput ajal, dia melihat bagian dada dan kakinya berlumuran darah,
darah mengalir tanpa henti, dalam siksaan, dia meninggal dunia. Kemudian
rohnya keluar dari tubuh kasarnya, melayang terbang hingga di balik awan, di
sana dia menanti kedatangan roh lainnya yang lebih bijak.

Ketika Dr. Brian Weiss melakukan hipnoterapi pada pasiennya, selalu


menemukan bahwa pasiennya pada satu masa kehidupan setelah meninggal
dunia, kemudian menunggu kelahiran berikutnya, kurun waktu antara satu
masa kehidupan yang telah usai ke masa kehidupan yang baru, disebut sebagai
masa peralihan, pada kurun waktu peralihan ini, pasien akan melihat Roh bijak
yang datang memberi pesan-pesan padanya, bahkan roh ini mampu melalui
perantara mulut pasien, melakukan komunikasi dengan Dr. Brian Weiss.

Dr. Brian Weiss sempat merekam percakapan ini, pesan-pesan yang diberikan
Roh bijak tersebut sungguh bijaksana dan mengandung filosofi, jadi tidak
mungkin keluar dari mulut pasien. Ibarat kasus kesurupan, Roh bijak ini
melalui perantara mulut pasien, melakukan percakapan dengan Dr. Brian
Weiss, suaranya adalah suara pria yang nyaring, jadi tentu saja bukan suara
pasien wanita.

Sesungguhnya Roh bijak ini merupakan bentuk kehidupan yang bagaimana?


Sampai sekarang ilmuwan belum mampu menemukan jawabannya, namun
dari pesan-pesan yang diberikan, dipastikan bahwa Roh bijak tersebut
bukanlah manusia, bukanlah bentuk kehidupan awam, namun adalah bentuk
kehidupan yang lebih tinggi daripada manusia.

Berikut ini adalah petikan dari pesan-pesan Roh bijak tersebut, ada seorang
Roh bijak yang melalui perantaraan mulut pasien, berkata : “Kehidupan adalah
tiada hentinya, manusia takkan mati, sesungguhnya juga tiada kelahiran, hanya
saja berada dalam tubuh kasar yang tidak sama dan ruang yang berbeda,
selamanya proses ini takkan berhenti”.

Roh bijak berkata, sesungguhnya manusia itu tidak ada hidup dan mati, lantas
apa pula kelahiran dan kematian yang kita lihat? Yang mengalami lahir dan
mati itu adalah tubuh kasar, sementara roh kita melewati tubuh kasar dan
ruang yang berbeda.

Kemudian Roh bijak juga berkata : “Manusia terlahir ke dunia ini adalah untuk
menjalani tugasnya dan melunasi hutangnya”.

Roh bijak mengungkapkan keluar alasan mengapa manusia lahir ke dunia ini.
Yang pertama adalah untuk melunasi hutang. Hutang apa? Yakni hutang
selama kelahiran demi kelahiran, hutang nyawa dibayar nyawa, hutang uang
dibayar uang, hutang budi dibayar budi, setiap manusia juga berkewajiban
melunasi hutang-hutangnya.

Yang kedua adalah untuk menjalani tugasnya, tugas apa yang paling bagus?
Yakni tugas yang dapat membawa manusia memahami kebenaran akan alam
semesta dan kehidupan manusia. Oleh karena setelah memahami kebenaran
akan alam semesta dan kehidupan manusia, maka akan tercerahkan dan takkan
menderita lagi. Maka itu membantu manusia menjauhi penderitaan dan
memperoleh kebahagiaan merupakan tugas yang paling bagus, dan cara yang
terbaik adalah melalui pendidikan.
Para Suciwan datang ke dunia ini adalah untuk membantu para makhluk
menjauhi penderitaan dan memperoleh kebahagiaan. Maka itu setiap insan
sepatutnya merenungkan apa tujuannya lahir ke dunia ini? Apa makna
kehidupan manusia?

Petikan pesan-pesan Roh bijak berikutnya adalah : “Baik buruknya kehidupan


anda yang berikutnya adalah tergantung dari perbuatan anda”.

Bila ingin mengetahui bagaimana keadaan kehidupan kita yang akan datang,
maka lihatlah apa perbuatan kita pada masa kehidupan sekarang, seperti apa
yang disebut sebagai “Bila ingin mengetahui benih sebab yang kita tanam pada
masa kehidupan lampau, maka lihatlah apa yang kita terima pada masa
kehidupan sekarang. Bila ingin mengetahui buah akibat apa yang akan kita
terima pada masa kehidupan mendatang, maka lihatlah apa yang kita perbuat
pada masa kehidupan sekarang”.

Segala sesuatu tidak terjadi secara tiba-tiba atau kebetulan saja, perbuatan baik
yang dilakukan pasti memperoleh balasan yang baik, sebaliknya kejahatan
pasti ada akibatnya. Asalkan mengamati dengan seksama, tidak perlu bertanya
pada orang lain, juga tidak perlu melalui hipnotis.

Lihatlah apa yang dinikmati pada satu masa kehidupan sekarang, bagaimana
kehidupan yang dilewati, bagaimana rupa dan wajah sendiri, maka sudah pasti
bisa memahaminya bukan? Maka itu, untuk menciptakan masa kehidupan
mendatang yang indah, maka kuncinya sekarang adalah melenyapkan
kejahatan dan menimbun kebajikan.
Sebenarnya tidak perlu menunggu sampai satu masa kehidupan ini usai
barulah bisa dikatakan masa kehidupan mendatang, sesungguhnya “detik
berikutnya”, sudah merupakan “kehidupan mendatang”.

Andaikata niat hati pada detik ini adalah bajik, niat yang mengutamakan
kepentingan orang banyak, maka setiap saat karma baik pasti akan berbuah.
Sebaliknya setelah melakukan kebajikan malah mengharapkan imbalan, niat
begini tidaklah tulus dan murni.

Orang tempo dulu berkata : “Hanya tahu bercocok tanam, jangan tanya kapan
panennya”. Sikap begini barulah merupakan kebajikan sempurna, maka buah
karma baiknya juga adalah bajik sempurna. Maka itu pesan-pesan yang
disampaikan oleh Roh bijak, sungguh menginspirasi hati manusia.

Dr.Brian Weiss merekam semua pesan-pesan dari Roh bijak tersebut,


kemudian menuangkannya ke dalam karya tulis yang berjudul “Messages
From The Masters”, setelah dipublikasi menjadi buku best-seller.

Dr.Brian Weiss merupakan ilmuwan yang tidak percaya adanya tumimbal lahir.
Ketika berhadapan dengan kasus-kasus ini, melihat kenyataan bahwa siklus
lahir dan mati itu memang ada, pada permulaannya dia masih begitu ragu,
ditambah lagi dia merupakan seorang penganut Agama Kristen, maka itu dia
lebih tidak percaya adanya siklus kelahiran dan kematian.

Ketika saya masih memberi kuliah di Universitas Texas, pernah melakukan


komunikasi melalui telepon dengan Dr.Brian Weiss. Beliau berkata : “Kasus
hipnoterapi yang ditanganinya ada sejumlah lebih dari 20 ribu kasus. Begitu
banyak kasus ilmiah yang terpampang di hadapannya, bagaimana mungkin
seseorang bisa tidak mengakui adanya proses tumimbal lahir”.
Dr. Brian Weiss merupakan ilmuwan terkenal, ketika dia menyelesaikan
penulisan bukunya tentang hipnoterapi yang dilakukannya pada seorang pasien
wanita, dia tidak berani mempublikasinya dengan berbagai pertimbangan, oleh
karena begitu buku yang ada kaitannya dengan tumimbal lahir ini beredar luas,
maka pasti akan disambut dengan kritikan pedas : “Kenapa ilmuwan masih
belajar kepercayaan takhayul?”

Di dalam bukunya dia menulis bagaimana hatinya berkecamuk mengadakan


perlawanan selama empat tahun lamanya, akhirnya dia mengambil keputusan
untuk mempublikasi buku tersebut tanpa keraguan sama sekali. Namun siapa
yang menduga, begitu buku tersebut dipublikasikan, segera mendapat
sambutan luas, selama dua tahun berturut-turut buku tersebut menduduki
peringkat teratas di Florida, Amerika Serikat, sebagai buku best-seller.

Bersamaan itu pula diterjemahkan dalam belasan bahasa dunia, menjadi buku
yang laris di berbagai belahan dunia. Dia menerima banyak kiriman surat dari
rekan-rekannya sesama ilmuwan dan para pembaca, surat-surat ini bukan
berisi kritikan atau mengatakan dirinya percaya takhayul, namun mereka
ternyata memperoleh pengalaman yang sama ketika melakukan hipnoterapi
pada pasien, tetapi mereka tidak berani mempublikasinya kepada umum. Maka
itu mereka begitu gembira ketika membaca buku karya Dr. Brian Weiss ini,
sengaja mengirim surat untuk memberi ucapan selamat.

Berbagai negara lainnya mengundang Dr.Brian Weiss untuk hadir memberi


seminar atas hasil laporannya tentang tumimbal lahir, bahkan memperoleh
sambutan hangat dari berbagai tempat, bahkan antrian negara yang menunggu
kedatangannya juga sudah sampai urutan dua tahun kemudian.
Setelah dipelopori oleh Dr.Brian Weiss, para
psikiater Amerika dan negara-negara barat lainnya,
juga mulai menggunakan hipnoterapi untuk
menyelidiki adanya tumimbal lahir, hal ini terus
berkembang dan banyak psikiater yang menulis

3.3.
laporan hasil penelitiannya.

Seperti sebuah kasus yang ditangani oleh psikiater


Amerika yang bernama Dr.Irving Mordes, ada
seorang pria yang tinggal di Maryland yang

Kasus
bernama Alan Lee, dia mendatangi Dr.Irving
Mordes untuk menyembuhkannya dengan
hipnoterapi, hasilnya dia dapat mengingat kembali
16 masa kehidupan lampaunya.

Alan
Selama 16 kali masa kehidupan lampaunya, dia
mampu berbicara dalam bahasa yang Lee
dipergunakannya pada masa kelahiran lampaunya,
bahkan juga dapat menulis aksara yang
dipergunakannya pada masa kelahiran lampaunya.

Suatu kali dalam kondisi hipnotis, Alan Lee


mengenang kembali dirinya adalah seorang Pharaoh
Kallikrates yang memerintah Mesir Kuno dari
tahun 344 – 341 SM. Ketika dia mengatakan bahwa
dirinya adalah seroang raja, sikapnya berubah
seperti seorang raja menunjukan keluar
keangkuhannya, bersamaan itu pula dia berbicara
dalam Bahasa Mesir Kuno, dokter segera merekam
ucapannya.

Dia juga menulis banyak aksara simbol, tulisan ini


hanya bisa dipahami oleh beberapa orang saja di
dunia ini, setelah melalui verifikasi dari seorang pakar di universitas di
Maryland, yang khusus meneliti Bahasa Mesir Kuno, membuktikan bahwa
aksara yang ditulis oleh Alan Lee ternyata benar adalah aksara Mesir Kuno.

Catatan sejarah tentang Pharaoh Kallikrates ini hanya ada sedikit sekali,
sebagian bahan sejarah juga amat sulit ditelusuri, para ilmuwan meneliti dari
bahan sejarah Mesir Kuno, berhasil menemukan bahwa pada tahun 344 – 341
SM, memang ada seorang Pharaoh yang memerintah selama empat tahun.

Alan Lee tidak mengecap pendidikan di perguruan tinggi, bagaimana bisa tahu
bahwa di Mesir Kuno ada seorang Pharaoh Kallikrates? Mampu menulis
aksara Mesir Kuno? Dari mana dia mempelajarinya? Ini membuktikan pada
masa kehidupan lampaunya, dia adalah seorang raja.

Suatu kali pula dalam kondisi hipnotis, Alan Lee melihat dirinya sendiri adalah
tentara pasukan Selatan pada masa meletusnya Perang Utara dan Selatan
Amerika, bernama Jamie Brewster, lahir pada tahun 1847 di Atlanta, gugur di
medan perang pada tahun 1863, hanya berusia 16 tahun.

Nama Jamie Brewster tidak tercatat dalam sejarah, kemudian dokter


memeriksa sebuah daftar nama tentara pasukan Selatan Amerika yang menjadi
korban saat meletusnya Perang Utara dan Selatan Amerika, berhasil
menemukan nama Jamie Brewster, seorang tentara Pasukan Selatan.

Dalam ingatan Alan Lee pada 16 masa kehidupannya, terdapat satu masa
kehidupan lampaunya dimana dia bertumimbal lahir menjadi orang Indian
Amerika, bernama Sequoya.
Satu masa kehidupannya yang paling menakjubkan adalah pada era purba, saat
manusia belum ada di permukaan bumi ini, dia pernah menjadi alien penghuni
Planet Neptunus (sumber lainnya mengatakan Planet Uranus) yang ada dalam
sistem tata surya, bernama Noran, Noran tidak mempunyai tubuh kasar, namun
merupakan sebuah bentuk spirit (roh).

Saat itu dia terbang dari Planet Neptunus ke Bumi, masuk ke dalam sebuah
tubuh kasar (tubuh fisik), namun naas dia tewas dalam sebuah ledakan nuklir
di Planet Bumi.

Ketika Alan Lee mengingat kembali dirinya adalah alien yang mendiami
Planet Neptunus, lalu dengan intonasi yang tinggi, berbicara dalam Bahasa
Planet Neptunus, dan suaranya ini sempat direkam. Bahkan dia juga menulis
sejumlah besar aksara yang diyakini sebagai tulisan Planet Neptunus.

Tulisan ini, tentu saja tidak berdaya diteliti. Lagi pula tidak ada manusia yang
bisa memahaminya, namun percaya bahwa apa yang dikatakannya adalah
benar adanya, oleh karena beberapa masa kehidupan lampaunya yang sudah
diungkapkan sebelumnya, telah sesuai dengan rekam jejak sejarah.

Ini membuktikan proses tumimbal lahir bukan hanya terjadi di Planet Bumi
saja, namun meliputi seluruh semesta alam, jagat raya merupakan tempat para
makhluk bertumimbal lahir.
Kini di negara barat, banyak orang yang meskipun tidak
menderita penyakit depresi, namun oleh karena merasa
penasaran maka itu ikut melakukan hipnotis, dengan

3.4. cara hipnotis untuk mengingat kembali masa kehidupan


lampau, kian hari kian menjadi tren.

Contohnya aktor terkenal Amerika, Sylvester Stallone,

Kasus
pernah mengalami pengalaman sedemikian rupa, dia
berkata pada wartawan, dalam kondisi hipnotis,
mengingat kembali lima masa kehidupan lampaunya.

Sylvester
Stallone Ketenaran Sylvester Stallone bermula ketika dia
berakting sebagai Rocky, dia begitu serius melakoni
  peranan ini.

Dalam kondisi hipnotis, dia menemukan masa


kehidupan lampaunya, ternyata dia adalah seorang
petinju bayaran. Dalam sebuah pertandingan
memperebutkan gelar kejuaraan, malangnya dia tewas
oleh pukulan lawan. Dia meninggal dunia pada tahun
1935, yakni 12 tahun sebelum kelahiran Sylvester
Stallone ke dunia.

Maka itu mengapa Sylvester Stallone begitu terhanyut


kala melakoni peranan Rocky, ini karena pengalaman
yang dialaminya pada masa kelahiran lampaunya.

Sylvester Stallone juga teringat pada satu masa


kehidupan lampaunya, yakni pada abad ke-18 dia
pernah menjadi orang berkebangsaan Perancis, oleh karena mengadakan
perlawanan terhadap sistem politik pada masa itu sehingga dia ditangkap dan
dihukum penggal.

Pada masa kelahiran yang sekarang ini Sylvester Stallone menjadi aktor yang
begitu terkenal, menikmati hidup yang serba berkecukupan, tak pernah
terbayangkan bahwa pada masa kelahiran lampaunya, kalau bukan tewas
dipukul maka adalah dipenggal, ini merupakan akhir yang begitu tragis.

Sebelumnya telah disebutkan bahwa proses kelahiran adalah begitu tersiksa,


demikian pula saat meninggal dunia juga begitu menderita, tumimbal lahir
lebih menyengsarakan, baik lahir, mati dan tumimbal lahir adalah begitu
memprihatinkan.
Berikutnya adalah membahas tentang penelitian yang
dihasilkan oleh psikiater Amerika yang bernama
Dr.Bryan Jameison, beliau memiliki pengalaman
melakukan hipnoterapi lebih dari 30 tahun lamanya,
menghasilkan banyak karya tulis, diantaranya adalah

3.5.
“The Search for Past Lives”, “Exploring
Reincarnation’s Mysteries”, “The Amazing Power Of
Past-Life Therapy”, dan sebagainya.

Salah seorang pasien wanita Dr.Bryan Jameison

Kasus
bernama Barbara, dia mengidap phobia yang aneh yakni
ketakutan yang berlebihan pada burung. Peristiwa ini
terjadi ketika Barbara berusia 27 tahun, suatu hari dia

Barbara
bersama sahabatnya sedang berjalan-jalan di pantai, di
atas pantai terdapat banyak Burung Camar, sahabatnya
segera menaburkan popcorn yang ada di tangannya
untuk menyuapi Burung-burung Camar tersebut,
sebagian Burung Camar segera melayang turun untuk
menyantap makanan tersebut.

Ketika salah seekor Burung Camar melayang turun,


ujung sayapnya sempat menyapu ringan wajah Barbara,
tak diduga justru pada momen inilah di dalam hati
Barbara muncul sebuah ketakutan yang berlebihan pada
burung.

Sejak itu dia menderita phobia pada burung, setiap


hendak keluar rumah, dia akan mengintip terlebih dulu
ke luar jendela, jika melihat ada burung, maka dia akan
membatalkan niatnya keluar rumah, meskipun terpaksa
keluar, dia juga akan membawa payung, untuk berjaga-
jaga kalau-kalau ada burung yang melayang turun dan
menerjang ke arahnya. Terhadap ketakutan yang aneh
dan sungguh berlebihan ini, sebenarnya dia juga telah
mencari banyak dokter untuk menyembuhkannya,
namun meskipun sudah lama diobati namun juga tak kunjung sembuh.

Akhirnya dia berhasil bertemu dengan Dr.Bryan Jameison, melalui hipnoterapi


berhasil mencari penyebab phobia yang dideritanya, yang berasal dari masa
kehidupan lampaunya.

Dalam keadaan hipnotis, Barbara melihat dirinya terlahir pada akhir abad ke-
19, seorang laki-laki berkulit putih yang tinggal di Amerika Serikat bagian
barat-daya, waktu itu dia juga berusia 27 tahun, usia ini sama dengan usia
Barbara saat terserang Phobia. Laki-laki ini merupakan seorang pemalas, tidak
bekerja, suatu hari dia malah menodai seorang gadis Indian.

Mencius berkata : “Yang membedakan manusia dengan binatang adalah


manusia mempunyai etika moral, kalau cuma tahu makan untuk
mengenyangkan perut, berpakaian menghangatkan badan, dan rumah buat
berteduh, tapi tidak belajar ajaran yang benar, maka ini tiada bedanya dengan
binatang”.

Artinya manusia mempunyai tata susila, yakni moralitas. Kalau manusia


tahunya cuma makan enak, punya baju buat menghangatkan badan, punya
rumah buat berteduh, tetapi tidak belajar ajaran insan suci dan bijak, maka ini
tiada bedanya dengan binatang.

Laki-laki kulit putih ini juga sedemikian, dalam keseharian tidak mau bekerja
dan pemalas, juga tidak belajar ajaran insan suci dan bijak, tidak mengenal tata
susila, tidak mengenal Hukum Karma, barulah berani melakukan tindakan
binatang, balasannya pasti sungguh tragis.
Setelah keluarga gadis Indian mengetahui kejadian tersebut, segera mengutus
beberapa ksatrianya untuk menangkap laki-laki kulit putih tersebut, pakaian
atasnya dilucuti, kedua tangannya diikat, lalu dibuang ke gurun pasir. Sebelum
pergi salah seorang ksatria Indian menggunakan pedang untuk menyayat
bagian dadanya, sehingga darah mengalir keluar tanpa henti.

Oleh karena di gurun pasir begitu kering kerontang, ditambah dengan darah
yang mengalir tanpa henti, dalam waktu singkat kondisi tubuhnya sudah begitu
lemas. Dalam ketidakberdayaan dan putus asa tanpa pertolongan, beberapa
ekor burung elang yang mencium bau darah segar, segera menukik turun dari
angkasa.

Tidak berapa lama kemudian kelompok Burung Elang sudah mencapai dirinya,
laki-laki kulit putih berusaha mati-matian menjerit minta tolong, mulanya dia
mengira dengan demikian bisa membuat burung-burung tersebut ketakutan dan
kabur, namun Burung-burung Elang tersebut dengan cepat menyadari bahwa
kondisi laki-laki ini sudah lemah dan tak berdaya melakukan perlawanan lagi.

Kemudian kelompok burung yang sedang kelaparan tersebut segera menyantap


makanannya, mencabik-cabik potongan daging yang segar tersebut.
Demikianlah laki-laki kulit putih tersebut dibawah siksaan ketidakberdayaan
dan ketakutan yang mencekam serta kesakitan yang luar biasa, perlahan
meninggal dunia. Maka itu pada masa kelahiran sekarang, Barbara menderita
phobia yang aneh, ketakutan yang berlebihan ketika melihat burung.

Meskipun pada masa kehidupan sekarang Barbara telah menjadi seorang


wanita, tetapi phobia yang menderanya adalah terjadi pada saat dia berusia 27
tahun, dan pada masa kelahiran lampaunya ketika terlahir menjadi laki-laki
berkulit putih, juga adalah pada usia 27 tahun melakukan karma buruk tersebut,
siksaan kematian yang dialaminya meninggalkan jejak yang begitu mendalam
bagi batinnya, sehingga terbawa hingga pada kelahiran berikutnya, menjadi
penyakit phobia.
Orang jaman dulu berkata : “Balasan atas perbuatan asusila adalah sangat
menyedihkan, Langit dan Bumi takkan memaafkannya, mengobarkan amarah
seluruh Malaikat”.

Apa yang disebut dengan perbuatan asusila? Selain hubungan suami istri yang
sah, maka ini dapat disebut sebagai perbuatan asusila. Perbuatan asusila yang
dilakukan oleh Barbara pada masa kehidupan lampaunya, akibat karma buruk
ini tidak perlu menunggu sampai masa kehidupan mendatang barulah berbuah,
tetapi pada satu masa kehidupan itu juga langsung berbuah, menerima balasan
yang sungguh mengerikan.

Ada dua jenis karma yang tidak perlu menunggu sampai masa kelahiran
mendatang barulah berbuah, namun dalam satu masa kehidupan itu langsung
berbuah, yakni yang pertama adalah berbakti, kalau anda berbakti pada
ayahbunda, maka putra-putrimu juga akan ikut berbakti, sebaliknya bila tidak
berbakti maka putra-putrimu juga takkan berbakti padamu, ini adalah bentuk
karma yang langsung berbuah pada satu masa kehidupan.

Yang kedua adalah perbuatan asusila, karma buruk ini akan langsung berbuah
pada satu masa kehidupan itu juga, tak perlu menanti hingga masa kelahiran
mendatang barulah berbuah, laki-laki kulit putih (masa kelahiran lampau
Barbara) merupakan contoh nyata.

Laki-laki kulit putih itu telah melakukan perbuatan asusila, balasan yang
diterimanya bukan hanya mati dengan tragis, bahkan siksaan ketakutan
menjelang kematian, kesakitan luar biasa, sepotong demi sepotong dagingnya
disantap sekelompok Burung Elang, siksaan sadis ini membekas dalam
batinnya, sampai terbawa hingga masa kelahiran sekarang ini, dan menjadi
penyakit Phobia.
Kasus ini telah menunjukkan dengan jelas adanya Hukum Karma, namun
bagaimana caranya untuk mencegah terjadinya perbuatan asusila? Maka itu
perlu dipahami empat butir berikut ini :

Yang pertama, “Mempelajari ajaran insan suci dan bijak, meningkatkan


kualitas batin”. Manusia yang belajar ajaran insan suci dan bijak, tahu
membina hati, tahu meningkatkan kualitas batin, menempatkan nafsu
keinginan hingga pada titik terendah, berusaha mengurangi dan
menguranginya terus. Mengapa demikian? Oleh karena nafsu keinginan telah
menutupi hati yang bajik.

Maka itu orang jaman dulu menasehati agar belajar ajaran insan suci dan bijak,
baik bersekolah, bekerja, mengejar cita-cita, juga harus diarahkan untuk
menjadi insan suci dan bijak, jadi bukanlah diarahkan untuk menjadi pejabat
atau menjadi orang kaya.

Untuk mempelajari ajaran insan suci dan bijak harus dimulai dari mana? Yakni
seperti yang tercantum di dalam Daxue (Great Learning), membina diri,
membangun keluarga, menata pemerintahan dan mendamaikan dunia, lantas
semua ini harus dimulai dari mana? Yakni dari menghapus nafsu keinginan
dan membangkitkan ketulusan.

Dengan adanya tujuan ini, maka takkan mudah terpengaruh oleh hal-hal yang
berbau negatif, memiliki kekuatan untuk mawas diri.

Yang kedua adalah hal yang bertentangan dengan etika moral, janganlah
dilihat, didengar, diucapkan dan dilakukan. Di Zi Gui menyebutkan : “Buku
yang bertentangan dengan ajaran insan suci dan bijak, janganlah dilihat, oleh
karena akan menyumbat kecerdasan, merusak pikiran”. Maka itu harus
senantiasa bermawas diri barulah takkan terpengaruh hal-hal berbau negatif.
Hindarilah mengunjungi tempat-tempat hiburan seperti karaoke dan
sebagainya.

Yang ketiga, “Merenungkan tubuh manusia adalah jorok dan tidak bersih”,
andaikata setelah menggunakan butir pertama dan kedua di atas, namun masih
belum manjur mengendalikan nafsu, maka cara yang ketiga adalah
merenungkan betapa joroknya tubuh manusia.

Kala rupa jelita muncul di hadapan bagaimana hati tuan jadi tak kacau? Maka
itu pada waktu keseharian hendaknya merenungkan betapa joroknya tubuh
manusia itu.
Perdana menteri Dinasti Tang yang tersohor, Di Renjie,
pada saat berusia muda merupakan seorang pemuda
yang berprestasi, bukan hanya ilmu pengetahuan dan
artikelnya yang menonjol, bahkan juga memiliki wajah
yang rupawan.

3.6.
Dalam perjalanannya menuju ke ibukota mengikuti
ujian negara, dia singgah di sebuah penginapan, pemilik
penginapan adalah seorang janda yang masih berusia
muda dan berparas jelita, suaminya baru meninggal

Kisah
dunia. Wajah Di Renjie yang rupawan langsung
membuatnya jatuh hati.

Di Malam harinya dia mengetuk pintu kamar Di Renjie,


begitu pintu dibuka, Di Renjie melihat nyonya pemilik

Renjie penginapan yang datang pada larut malam dan


mengungkapkan keluar maksud hatinya.

Di Renjie jadi kaget dan segera menenangkan hatinya,


kemudian berkata pada wanita jelita tersebut : “Ketika
saya masih berusia belia, ada seorang Bhiksu tua yang
berkata padaku, katanya saya memiliki nasib yang
mulia, kelak akan menjadi pejabat tinggi. Tetapi ada
satu hal yang harus diwaspadai, yakni wanita berparas
jelita, andaikata gagal melewati rintangan ini, maka
gelar sarjana pun hilang melayang”.

Orang jaman dulu percaya kalau tidak bisa melewati


rintangan nafsu ini, akan mempengaruhi prestasi dan
peruntungan.
Pada saat itu Di Renjie memohon petunjuk pada Bhiksu tua : “Ketika wanita
berparas jelita muncul di hadapan, adalah sangat sulit untuk mengendalikan
diri, adakah cara untuk mengatasinya?”

Bhiksu tua menjawab : “Saya mengajarimu sebuah cara perenungan terhadap


tubuh manusia yang jorok dan tidak bersih. Ketika paras jelita muncul di
hadapan anda, segeralah mengingatkan diri sendiri, paras jelita hanyalah
sebatas kulit luar saja, di balik kulit tersebut terbalut daging, darah, nanah yang
baunya bukan main.

Juga merenungkan wajahnya sekarang didandan dan diolesi berbagai bedak,


sehingga tampaknya cantik dan molek, tetapi ketika dia jatuh sakit, wajahnya
pucat pasi dan tubuhnya kurus kering, rambutnya kusut tak terurus, ditambah
lagi badannya tidak mandi penuh daki dan mengeluarkan bau tak sedap,
terpikir sampai di sini jadi muak dan tak berselera lagi, gejolak nafsu jadi
mereda.

Lalu renungkan lagi si paras jelita saat menjelang ajalnya, tubuhnya kurus
kering seperti ranting kayu, nanah dan darahnya mengalir keluar, baunya
membuat mual dan muak, melirik saja sudah tak sudi.

Setelah mati, jasadnya mulai membengkak dan membusuk, mengeluarkan bau


busuk, badannya dihinggapi lalat, lalu serangga mulai menggerogoti bagian
dalam tubuhnya dan muncul keluar, memenuhi badannya, kini ke mana
perginya rasa kagum tuan pada pesonanya di waktu silam?

Ketika jasad tersebut di bawa keluar, apabila tidak ada tanah kuburan, maka
akan dibuang ke hutan, kemudian hewan buas akan datang mencabik-cabik
bangkai tersebut.
Terpikir sampai di sini, perasaan romantis yang tadinya bagaikan kobaran api
yang membara kini berubah menjadi air dingin yang menyiram di atas kepala,
segera dapat menenangkan diri, maka itu ketika perenungan ini dilakukan,
dapat memadamkan nafsu keinginan”.

Di Renjie menceritakan hal ini kepada wanita pemilik penginapan, bahkan


berkata padanya : “Ketika tadi saat anda muncul, saya juga hampir kehilangan
pengendalian diri, saya segera melakukan perenungan tersebut, saat itu yang
muncul adalah tengkorak manusia, sebuah benda yang berbau busuk”.

Di balik kulit manusia terbalut kotoran, mulut manusia mengeluarkan bau


mulut dan nafas tak sedap.

Di Renjie melanjutkan ucapannya : “Sekarang anda juga boleh menggunakan


cara ini, merenungkan bahwa tubuhku juga sedemikian rupa, jorok dan tidak
bersih, tumpukan tulang dan kotoran yang mengeluarkan bau busuk, dengan
demikian anda dapat mempertahankan kesetiaan pada mendiang suami anda”.

Wanita pemilik penginapan melakukan perenungan tersebut, lalu bersujud


hingga kepalanya menyentuh lantai, berterimakasih pada ajaran dan nasehat
yang diberikan Di Renjie.

Wanita ini bukan hanya berhasil melindungi nama baiknya, bahkan juga dapat
mempelajari metode untuk menjalankan kesusilaan, sejak itu dia berhasil
mempertahankan tata susila hingga akhir hayatnya, memperoleh apresiasi dari
istana kekaisaran.
Kemudian Di Renjie berhasil lulus sarjana negara dan menjadi pejabat tinggi,
karirnya mencapai puncaknya ketika diangkat menjadi Perdana Menteri pada
masa pemerintahan Ratu Wu Zetian (kaisar wanita pada masa Dinasti Tang).

Perenungan terhadap tubuh manusia yang jorok dan tidak bersih ini,
hendaknya dilakukan setiap saat, lama kelamaan ketrampilan jadi efektif, saat
paras jelita muncul di hadapan, dengan sendirinya takkan goyah.

Yang keempat adalah “merenungkan kekosongan”, ketika paras jelita muncul


di hadapan, janganlah menganggapnya sebagai nyata, oleh karena
sesungguhnya adalah kosong.

Tempo dulu ada yang mengemukakan perumpamaan sebagai berikut, ada


seorang wanita tuna susila yang tersohor, sedang menanti kedatangan anda di
hotel berbintang lima, mendengar hal ini anda segera menuju ke sana dengan
perasaan yang menggebu-gebu, sampai di hotel anda segera membuka pintu
kamar, di dalamnya ternyata adalah adik perempuan atau kemenakan anda,
bagaimana perasaan anda saat itu?

Api nafsu yang semula begitu membara kini berubah jadi perasaan malu dan
terhina, perasaan menggebu-gebu kini jadi sirna dan kosong, maka itu begitu
pikiran dialihkan maka segalanya jadi kosong, nafsu itu memang tak berwujud,
mana mungkin ada? Jika melekat pada pemikiran bahwa nafsu itu nyata
adanya, barulah dia bisa efektif, ketika pikiran tersebut reda, maka nafsu pun
lenyap.

Mengapa seseorang bisa menjadi ksatria? Oleh karena dalam kesehariannya


senantiasa bermawas diri.
Kasus lainnya dari Dr.Bryan Jameison adalah terjadi di
Amerika pada akhir tahun 70-an, objek penelitiaannya
adalah sekelompok Hippie. Kaum Hippie di Amerika
merupakan para pemuda gelandangan berkulit putih,
setiap hari mereka tidak bekerja, di rumah tidak

3.7.
berbakti pada ayahbunda, di sekolah tidak menghormati
guru, setiap hari kerjanya cuma menganggur, mencari-
cari masalah dan mengganggu ketertiban masyarakat.

Mereka mendatangi Dr.Bryan Jameison dan meminta

Kasus
dilakukan hipnotis, akhirnya menemukan ternyata
sebagian besar dari mereka pada masa kehidupan

Pemuda
lampau adalah orang Indian.

Hippie  
Pada masa silam ketika bangsa berkulit putih datang ke
benua Amerika, melakukan pembunuhan besar-besaran
terhadap penduduk asli yakni orang Indian, lalu
menduduki tanah mereka.

Kelompok Hippie ini mengenang masa kehidupan


lampau mereka, dimana mereka merupakan orang
Indian yang dibunuh oleh bangsa kulit putih, orang
berkulit putih yang membunuh mereka pada masa
kehidupan sekarang adalah ayahbunda mereka.

Bayangkan, orang-orang Indian ini setelah dibunuh oleh


bangsa kulit putih, kemudian bertumimbal lahir ke
dalam keluarga bangsa kulit putih tersebut, mengapa
mereka datang dan menjadi bagian dari keluarga kulit
putih? Tujuannya adalah balas dendam. Maka itu segala
sesuatu terjadi bukanlah faktor kebetulan.
Orang-orang Indian yang terbunuh kemudian bertumimbal lahir menjadi putra
dan putri bangsa kulit putih, mereka datang membalas dendam, tetapi apabila
mereka dapat menerima ajaran insan suci dan bijak, contohnya Di Zi Gui, Xiao
Jing (klasik bakti) dan ajaran bajik lainnya, maka mereka akan tahu berbakti
pada ayahbunda.

Budi ayahbunda terlampau besar, sejak mengandung, ibunda senantiasa harus


berhati-hati, supaya anaknya bisa lahir dengan selamat, sehat dan tumbuh
besar, meskipun berapapun besar pengorbanannya!

Ibunda lebih rela dirinya sendiri menderita kelaparan, namun juga harus
membiarkan anaknya makan kenyang; lebih rela dirinya capek sedikit,
menderita sedikit, tapi juga harus menjaga anak-anaknya dengan baik.

Pengorbanan yang tanpa pamrih, senantiasa memberikan perhatian dan kasih


sayang, budi kebajikan ini melampaui tingginya gunung, melampaui dalamnya
lautan luas.

Budi kebajikan ayahbunda ini, Buddha Sakyamuni membabarkannya di dalam


sutra sebagai berikut : “Andaikata putra berbudi dan putri berbudi, demi
membalas budi ibunda sehingga selama satu kalpa, setiap hari tiga kali
memotong daging tubuh sendiri untuk dipersembahkan kepada ayahbunda,
namun juga belum dapat membalas budi sehari”.

Dapat dilihat betapa beratnya budi kebajikan ayahbunda! Di sini diumpamakan


seorang anak berbakti, setiap hari tiga kali memotong daging tubuhnya sendiri
untuk menyuapi ayahbundanya, melewati satu kalpa lamanya, apakah dengan
demikian sudah bisa membalas budi kebajikan ayahbunda? Buddha
Sakyamuni membabarkan “Namun masih belum juga dapat membalas budi
sehari”.
Pada festival musim semi tahun 2005, CCTV
Tiongkok menyiarkan acara “Sepuluh Tokoh yang
Mengharukan Tiongkok”, Tian Shi-guo berhasil
terpilih menjadi salah satu dari sepuluh tokoh yang
mengharukan negeri tirai bambu.

3.8.
Tian Shi-guo merupakan penduduk Shandong, dia
menjalani karirnya sebagai pengacara di
Guangzhou. Ibundanya menderita penyakit Uremia
(kondisi di mana tubuh tidak dapat membuang urea

Kisah
dalam urin sehingga menumpuk dalam darah),
menurut dokter, satu-satunya cara untuk menolong
pasien adalah mengganti salah satu ginjalnya, tetapi
ke mana harus mencari ginjal pengganti?

Tian
Akhirnya Tian Shi-guo memutuskan untuk
mendonorkan satu ginjalnya buat ibunda, bahkan Shi-guo
takkan membiarkan ibunda mengetahui hal ini, oleh
 
karena kasih sayang seorang bunda pada anaknya
adalah menyeluruh, lebih rela melompat dari
gedung yang tinggi, namun juga takkan sudi
menerima ginjal buah hatinya, maka itu Tian Shi-
guo memohon pada dokter untuk menyimpan
rahasia ini.

Pada waktu menjalani operasi, ibunda dan putranya


dimasukkan ke dalam ruang operasi yang berbeda,
setelah mengambil satu ginjal dari tubuh Tian Shi-
guo, kemudian dipindahkan ke tubuh ibunda,
setelah operasi berhasil, selama satu kurun waktu
kemudian, ibunda juga masih belum mengetahui
bahwa putranya merupakan pendonor ginjal bagi
dirinya.
Ketika komite seleksi “Sepuluh Tokoh yang Mengharukan Tiongkok”, datang
mewawancarai Tian Shi-guo yang masih terbaring di atas tempat tidur pasien,
Tian Shi-guo malah mengatakan, orang-orang yang dapat mengharukan
Tiongkok seharusnya adalah para ilmuwan, atlet yang berhasil memperoleh
medali emas pada kejuaraan Olimpiade, sementara dirinya sendiri tidak
memiliki prestasi apa-apa, jadi atas dasar apa dia dinobatkan jadi salah satu
dari “Sepuluh Tokoh yang Mengharukan Tiongkok”?

Sesungguhnya adalah atas dasar kasih sayang dan budi luhurnya yang besar,
hati baktinya yang tulus mendonorkan ginjalnya buat ibunda, sebutir hati
baktinya ini mampu mengharukan hati 1,3 miliar putra putri di Tiongkok,
maka itu harus menyebarluaskan ajaran bakti sedemikian rupa.

Komite seleksi CCTV Tiongkok memberinya seuntai kalimat : “Ginjal di


tubuh ibunda, wujud hati putra berbakti”.

Klasik Bakti menyebutkan “Untuk mendidik rakyat agar saling menyayangi


dan mengasihi, tak lain adalah dengan ajaran bakti”. CCTV Tiongkok
menyiarkan hati bakti Tian Shi-guo, memilihnya sebagai salah satu dari
sepuluh tokoh yang mengharukan Tiongkok, dengan ajaran bakti untuk
mendidik masyarakat, makna ini sungguh mendalam.

Andaikata setiap orang dapat mengamalkan ajaran bakti, maka keluarga akan
harmonis, setiap anggota masyarakat dapat saling menyayangi dan mengasihi,
masyarakat yang harmonis barulah bisa terwujud.

Lantas apakah dengan demikian Tian Shi-guo telah selesai membalas budi
ayahbunda? Dia berkata : “Saya hanya menunaikan kewajibanku pada ibunda,
ini sudah semestinya, bentuk persembahanku kepada ibunda, meskipun
demikian juga masih belum sebanding dengan seper-sepuluhribu bagian dari
apa yang telah diberikan ibunda kepada diriku”.

Ini adalah perkataan yang sejujurnya! Buddha Sakyamuni membabarkan,


andaikata setiap hari tiga kali memotong daging tubuh sendiri, meskipun telah
melewati satu kalpa lamanya, juga masih belum mampu membalas budi sehari,
dapat dilihat betapa besarnya budi kebajikan ayahbunda!

Andaikata kelompok Hippie ini sejak usia kecil sudah menerima pendidikan
budi pekerti, memahami bahwa budi ayahbunda begitu beratnya dan sulit
dibalas, maka mereka akan tahu berbakti pada ayahbunda, kebencian yang
ditimbun sejak masa kelahiran lampau, dapat mengikisnya dari hati.

Budi kebajikan ayahbunda begitu besarnya, betapapun besarnya kesalahan


yang pernah diperbuat pada masa kehidupan lampau, namun pada masa
kelahiran sekarang menerima budi kebajikannya, juga dapat menyeimbangkan
hutang karma yang diperbuat pada masa kelahiran lampau, apa lagi yang tidak
bisa dimaafkan? Maka itu cara terbaik adalah menggunakan pendidikan, kalau
tidak belajar maka tidak mengenal etika moral.

Klasik Bakti menyebutkan : “Ajaran Bakti merupakan dasar dari segala


kebajikan, dimana seluruh ajaran bermula darinya”. Dari mana pendidikan itu
bermula? Dari Ajaran Bakti, oleh karena ajaran bakti merupakan akar dari
segala moralitas dan kebajikan, merupakan sumber berdirinya semua
pendidikan.
 
Kasus lainnya dari Dr.Bryan Jameison adalah seorang
  pasien wanita yang bernama Nancy, dalam kondisi
hipnotis, dia mengatakan bahwa pada masa kehidupan

3.9. lampaunya dia terlahir saat terjadinya Perang Dunia ke-


2.

Nancy menderita penyakit depresi sejak kecil, dia selalu


merasa hidup ini begitu susah dan tertekan, begitu

Kasus
banyak penyesalan, merasa tidak sepatutnya hidup di
dunia ini.

Nancy Padahal kondisi keluarganya begitu bahagia, indah


  sempurna, kehidupannya juga serba lancar-lancar saja,
tidak banyak liku-liku, hanya saja tidak tahu dari mana
munculnya kerisauan yang mengada-ada ini, merasa
bahwa hidup di dunia ini adalah sebuah hal yang
memalukan, setiap hari ingin bunuh diri, dia sudah
pernah mencoba bunuh diri sebanyak tiga kali, tapi
setiap kali nyawanya berhasil diselamatkan.

Akhirnya dia pergi menjalani hipnoterapi, untuk


menemukan apa penyebabnya, dalam kondisi hipnotis,
dia melihat beberapa masa kelahiran lampaunya,
bahkan berhasil menemukan penyebab penyakit
depresinya.

Salah satu masa kehidupan lampaunya adalah pada


masa Perang Dunia ke-2, dia terlahir sebagai gadis
Eropa yang berusia 16 tahun, suatu hari dia sedang
menyantap makan malamnya di rumah, tiba-tiba
pasukan tentara Nazi Jerman menyerang dan
menangkap orang setempat, ada sebagian tentara Nazi masuk ke dalam rumah
Nancy, hendak menangkap seluruh anggota keluarganya.

Ayahnya sangat marah dan berdiri bertanya pada salah seorang tentara :
“Kalian mana boleh begini?”, namun malangnya sang ayah hanya mendapat
jawaban tembakan peluru dan tewas seketika, melihat hal ini ibundanya jatuh
pingsan, adiknya segera melarikan diri keluar, namun naas, sampai di luar juga
disambut tembakan peluru.

Gadis itu yang melihat keluarganya yang semula begitu hangat, kini menjadi
cerai berai dan meninggal dunia, akhirnya juga jatuh pingsan. Setelah siuman,
dia telah berada di dalam gerbong kereta api, dimana penumpangnya banyak
sekali, sangat sesak, seperti ikan sarden dalam kalengan, begitu sempit dan
tidak bisa bergerak, setelah sampai di stasiun, lalu dipindahkan ke atas truk,
lalu dikirim ke kamp.

Banyak orang yang dipaksa digundulkan kepalanya, lalu dikenakan pakaian


tahanan, dipaksa bekerja keras. Gadis ini (masa kelahiran lampau Nancy) dan
seorang gadis yang berparas jelita, dibawa tentara Nazi, setelah dimandikan
lalu dinodai.

Gadis ini oleh karena menguasai ketrampilan memainkan piano, sehingga


membuat seorang tentara Nazi yang berusia muda jatuh hati, pemuda ini
mempersembahkan bunga sebagai ungkapan hatinya.

Gadis ini berkhayal, mungkin saja tentara muda ini akan memperlakukan
dirinya dengan baik, semoga setelah peperangan ini berakhir, dapat melewati
kehidupan yang lebih lumayan.
Suatu hari tentara Nazi membawanya ke sebuah kamp penampungan, dia
melihat para tahanan berjalan ke satu arah yang sama, merasa penasaran lalu
bertanya ke mana mereka hendak menuju? Tentara Nazi tertawa terbahak-
bahak dan berkata : “Mereka hendak menuju ke kamar gas beracun, di sana
mereka akan diracuni sampai mati. Kamu harus berterimakasih padaku, kalau
bukan aku, kamu juga akan dimasukkan ke sana”.

Pada saat itu gadis ini melihat ke arah kelompok tahanan yang sedang berjalan
menuju kamar gas beracun, ada seorang wanita paruh baya yang menoleh ke
arahnya, ketika melihat dengan jelas wajah tersebut, dia merasa pening seolah-
olah dunia ini berputar, ternyata wanita paruh baya itu adalah ibundanya.

Melihat ayahnya ditembak mati oleh tentara Nazi, sekarang melihat ibunda
dipaksa masuk ke dalam kamar gas beracun, sementara dirinya sendiri masih
bersama tentara Nazi muda menikmati kesenangan, kenapa dirinya bisa sampai
begitu tidak berperikemanusiaan, beragam perasaan berkecamuk di hatinya,
penuh penyesalan dan rasa bersalah, malam harinya dia bunuh diri dengan
memotong pergelangan tangannya.

Mungkin perasaan menyesal dan rasa bersalah yang terus menderanya,


sehingga membekas terus di dalam batinnya, meskipun tubuh kasarnya telah
terbujur kaku, namun rohnya malah membawa jejak ini sampai pada kelahiran
berikutnya, sampai pada masa kelahiran sekarang, pada usia mulai bisa
mengerti, Nancy kecil mulai merasa sangat menyesal, menyalahkan diri
sendiri, merasa hidup di dunia ini adalah sebuah hal yang amat memalukan.

Ini adalah karma yang dilakukannya pada masa kelahiran lampaunya, manusia
cepat lambat pasti mati, persoalannya adalah mati secara ksatria, hidup harus
secara jujur dan benar. Andaikata hidup tanpa tujuan hanya akan
meninggalkan luka lama, merasa bersalah dan menyesal.
Maka itu penyakit depresi yang diderita oleh Nancy, bukanlah dikarenakan
pada masa kelahiran lampaunya dia melakukan karma buruk apa, hanya saja
oleh karena tidak belajar ajaran insan suci dan bijak, sehingga selalu timbul
keinginan bunuh diri.

Sekarang di dalam masyarakat banyak kasus bunuh diri, alasannya juga tidak
masuk akal. Kalau bukan meninjaunya dari sebab akibat selama tiga masa
kehidupan, tidak mencari penyebabnya dari masa kehidupan lampau, tentu saja
bagaimanapun juga takkan berhasil mencari jawabannya, orang baik-baik
kenapa malah bunuh diri?

Contohnya Negara Jepang, sejak tahun 1999, setiap tahun angka bunuh diri
melampaui 30 ribu jiwa, bahkan murid sekolah menengah dan dasar, bahkan
angka bunuh diri anak-anak belia kian lama kian meningkat, menempati
rangking tertinggi dari angka bunuh diri di Negara Industri sedunia.

Pada tanggal 1 Maret 2005 terdapat laporan sedemikian rupa, pihak kepolisian
Jepang di distrik sebuah kabupaten, di atas palung sungai yang telah
mengering, menemukan sebuah mobil yang pintunya tertutup rapat, di
dalamnya terdapat 3 jasad muda-mudi yakni 2 pria dan 1 wanita.

Polisi juga menemukan ada sepucuk surat pada jasad wanita, yang mengatakan
mereka bunuh diri dengan menghirup gas karbondioksida, di surat tersebut
juga tertulis : “Sekarang saya hendak menuju jalan kematian, oleh karena di
forum internet, saya berhasil menemukan teman yang sejalan denganku”.

Alasan wanita ini bunuh diri hanya karena berhasil menemukan teman sejalan
dengannya di forum internet, lalu bunuh diri bersama-sama, padahal
sesungguhnya mereka juga kurang jelas alasan mereka memilih jalan kematian
ini, tanpa sebab yang jelas sudah mengakhiri hidup yang begitu singkat ini.
Angka bunuh diri di dunia setiap tahun terus meningkat tajam, sejak tahun
1990, telah melampaui 1.400.000 jiwa, menempati 1,6 persen dari total angka
kematian.

Mengapa jiwa orang sekarang begitu kosong? Ini dikarenakan tidak belajar
ajaran insan suci dan bijak, tidak memahami bagaimana menjadi manusia yang
berguna, tidak mengetahui di mana letak makna kehidupan manusia, barulah
berani melakukan tindakan yang tidak menghargai nyawa sendiri.
Selanjutnya adalah memperkenalkan psikiater dan
pakar penelitian siklus kelahiran dan kematian,
yang bernama Dr.Roger Woolger. Pada tahun 1960-
an dia berhasil meraih gelar Doktor bidang
psikologi di University of Oxford, Inggeris.

3.10.
Salah satu pasiennya bernama Paula, seorang
wanita Inggeris, dalam kondisi hipnotis, dia
menemukan dirinya sendiri pernah mengalami
pengalaman Hukum Karma yang sangat

Kasus
mengejutkan.

Paula
Pada satu masa kelahiran lampaunya, dia pernah
terlahir sebagai wanita yang tinggal di sebuah
dusun era purba, oleh karena kelaparan, sehingga
tega menggunakan kapak membunuh bayi yang
baru lahir untuk dijadikan santapan, akhirnya dia
juga dimakan oleh hewan buas.

Kemudian rohnya bertumimbal lahir di sebuah


dusun era purba lainnya, baru saja lahir ke dunia,
masih merupakan bayi yang mungil, oleh karena
dusun tersebut dilanda bencana kelaparan, ibunda
bayi tersebut menggunakan cara yang sama, yakni
mengambil kapak lalu membunuh si bayi buat
santapan.

Dia melihat ibunda yang membunuhnya itu adalah


bayi yang dibunuhnya dengan kapak pada masa
kelahiran lampau, sungguh merupakan “Balasan
atas perbuatan baik dan buruk, bagaikan bayangan
yang mengikuti diri”. Melakukan perbuatan baik
dan jahat, adalah bagaikan bayangan yang
mengikuti tubuhnya, mustahil bisa mengelaknya, Hukum Sebab Akibat takkan
pernah meleset.

Mengapa manusia bisa bertumimbal lahir? Di dalam Surangama Sutra, Buddha


Sakyamuni membabarkan : “Anda berhutang nyawa padaku, saya melunasi
hutangku padamu, dengan jalinan jodoh ini, melewati beratus-ratus bahkan
beribu-ribu kalpa, senantiasa berada dalam samsara”.

Ini menyebutkan bahwa anda berhutang nyawa padaku, kelak harus


melunasinya, saya berhutang padamu, kelak juga harus melunasinya.
Demikianlah kelahiran demi kelahiran, hutang nyawa bayar nyawa, hutang
uang bayar uang, menjalani siklus kelahiran dan kematian yang tanpa henti.

Setiap kali menagih hutang, selalu saja menginginkan pihak lain melunasi
“lebih” sedikit, padahal oleh karena “lebih” sedikit akhirnya berubah jadi kita
yang berhutang, demikianlah kelahiran demi kelahiran, dalam kalpa yang tak
terhingga selamanya tanpa istirahat, menerima balasan karma.
Kasus lainnya dari Dr.Roger Woolger adalah
seorang pasien wanita yang bernama Xier-dege, dia
menderita sejenis penyakit depresi, selalu merasa
terlahir sebagai wanita merupakan balasan karma
buruk, hukuman dari Tuhan, maka itu dia selalu

3.11.
berputus asa.

Dalam kondisi hipnotis dibawah arahan Dr.Roger


Woolger, dia melihat masa kehidupan lampaunya
dia adalah seorang wanita Eropa yang lahir pada

Kasus
abad pertengahan, malangnya dia dinodai oleh tiga
orang tentara lalu tewas. Kejadian ini bukanlah
tanpa sebabnya, dalam kondisi hipnotis, dia
menelusuri lebih jauh lagi melihat masa-masa
kehidupan lampaunya, tampak olehnya satu masa
kelahiran lampaunya, dia adalah seorang pria yang
kasar dan jahat, bahkan suka merenggut kesucian
Xier-
wanita.
dege
 

Suatu hari pria kasar ini sedang menunggang kuda


di jalanan, ketika sedang lagak-lagaknya, oleh
karena kurang hati-hati sehingga terjatuh dari
pelana kuda, tulang lehernya patah, bagian dadanya
mengeluarkan banyak darah, keadaannya sungguh
tersiksa, dalam ketidakberdayaan tiada seorang pun
yang datang menolongnya.

Saat menjelang ajal, dia begitu merasa begitu


menyesal, menyadari semasa hidupnya melakukan
begitu banyak dosa, takutnya kelak tidak bisa
terlahir kembali jadi pria dan malah berubah jadi
wanita, menjalani balasan karma akibat
perbuatannya.
Akhirnya dia benar-benar tidak bisa terlahir lagi sebagai pria, dan bertumimbal
lahir jadi wanita Eropa pada abad pertengahan dan harus menerima balasan
akibat perbuatannya. Sampai pada masa kehidupan sekarang dia juga
bertumimbal lahir jadi wanita, bahkan menderita depresi, merasa bahwa
terlahir jadi wanita adalah hukuman dari Tuhan.

Hukum Karma sedikitpun takkan meleset, juga bukanlah menjadi wanita itu
adalah hukuman Tuhan, pemikirannya ini adalah karena saat menjelang ajal,
pria kasar tersebut berpikir bahwa kelak dia pasti terlahir jadi wanita sebagai
balasan atas perbuatannya semasa hidup.

Kasus ini mengingatkan diri kita bahwa melakukan perbuatan baik maka
balasannya pasti akan kembali pada diri sendiri; demikian pula perbuatan jahat,
balasannya juga pasti kembali pada diri sendiri juga.
Berikutnya adalah kasus penelitian dari dokter
Fantian-shiyan dari Jepang. Di Jepang terdapat
ibunda dan putrinya, putrinya ini sejak kecil selalu
merasa cemas bahwa dirinya “kelak tidak mungkin
bisa punya keturunan” dan “kelak pasti tidak bisa 3.12.
menikah”, ini juga merupakan penyakit depresi.

Kasus
Akhirnya ibunda dan putrinya pergi ke rumah sakit
menjalani hipnoterapi, di bawah kondisi hipnotis,
ternyata si putri ini pada masa kehidupan
lampaunya terlahir di Mesir, seorang gadis yang
berusia 18 tahun, menjalin hubungan asmara
dengan seorang pemuda berusia 20 tahun, mereka
belum menikah, tapi si gadis sudah keburu hamil,
di
Jepang
malangnya pemuda ini tidak ingin
bertanggungjawab, akhirnya dengan berlinangan air
mata gadis ini harus pergi melakukan aborsi.

Sahabatnya memperkenalkan gadis ini kepada


seorang nenek untuk membantunya melakukan
aborsi, tetapi oleh karena kadar obat yang diberikan
melampaui dosis, akhirnya gadis ini bersama janin
dalam kandungannya menemui ajal. Pemuda ini
setelah mengetahui kejadian tersebut jadi stress dan
membawa kenangan pahit ini berimigrasi ke
England.

Pada masa kelahiran sekarang, pemuda ini


bertumimbal lahir jadi ibunda si putri ini, saat itu
ibunda dan putrinya mendadak jadi tercerahkan, si
nenek tukang aborsi pada kelahiran kali ini menjadi
ayah si putri. Setelah mengetahui jalinan jodoh ini,
si putri ini jadi paham mengapa selama ini dia suka
melawan dan menentang ayahnya yang begitu menyayangi dirinya, hubungan
ayah dan putri ini juga sungguh tidak harmonis.

Akhirnya si putri memutuskan untuk memaafkan nenek tukang aborsi yang


kini menjadi ayahnya, kemudian hubungan ayah dan putri berangsur harmonis.
Seiring itu penyakit depresinya juga berangsur sembuh, kecemasannya akan
dirinya “tidak bisa punya keturunan” dan “tidak bisa menikah”, juga lenyap.
Dengan memaafkan orang lain, dia juga memperoleh pembebasan.

Bersamaan itu pula, ibunda juga melalui hipnoterapi mengetahui masa


kelahiran lampaunya, ibunda dan ayah ternyata pernah menjalin hubungan
suami istri di Tiongkok. Pada saat itu ibunda adalah pria dan ayah adalah
wanita. Tetapi oleh karena pernikahan mereka ditentang pihak orangtua,
akhirnya mereka putus hubungan dan masing-masing menikah dengan orang
lain. Tidak lama kemudian, oleh karena perang yang berkecamuk, mereka
kehilangan pasangan masing-masing.

Setelah perang selesai, tiba-tiba mereka bersua kembali, meskipun sisa hidup
mereka hanya tinggal sedikit, namun demi mewujudkan niat hati berdua,
mereka menjalankan pernikahan secara resmi, menjalani masa tua dengan
bahagia. Mereka juga bersumpah “Kelak bila bertumimbal lahir jadi manusia
lagi, akan menjalin hubungan suami istri lagi”, apakah niat hati mereka ini bisa
tercapai?

Pada masa kelahiran berikutnya, mereka bertumimbal lahir di Mesir, si pria


jadi nenek tukang aborsi, si wanita malah jadi pemuda usia 20 tahun yang
jatuh cinta pada gadis usia 18 tahun, akhirnya si gadis malah mati dicelakai si
nenek.
Berikutnya adalah perumpamaan manusia yang
bertumimbal lahir dari hewan, sebelumnya yang
telah dibahas adalah manusia yang bertumimbal
lahir jadi manusia kembali, lantas apakah hewan
3.13.
juga dapat bertumimbal lahir jadi manusia?

Anthropologist Amerika, Dr.Mario, telah banyak


menangani kasus manusia yang bertumimbal lahir
Kasus
Manusia
dari hewan. Salah satu diantaranya adalah seorang
pria yang berusia lebih dari 30 tahun, dia selalu
merasa dirinya begitu hampa, kesepian, sendirian,

Bertumim
sangat ingin mencari teman untuk mengurai
kebosanannya, setelah berkumpul dengan temannya

-bal Lahir
pasti berpesta pora makan dan minum sepuasnya,
sehingga tubuhnya mengalami obesitas, tetapi dia
tetap tidak bisa mengendalikan tabiatnya tersebut.

dari
Hewan
Oleh karena ini maka dia selalu murung, lalu
memutuskan menjalani hipnoterapi. Dalam kondisi
hipnotis, dia melihat masa kelahiran lampaunya
adalah seekor ikan lumba-lumba, hidup dalam
sebuah kelompok, dalam kelompoknya, dia
merupakan lumba-lumba yang paling cerdas.

Suatu hari kelompok lumba-lumba ini sedang sibuk


mencari makanan, lumba-lumba yang cerdas ini
menyadari bahwa di kejauhan sana ada sekelompok
ikan paus pemangsa, dia segera mengeluarkan
sinyal peringatan, untuk memberitahu sahabat-
sahabatnya agar segera melarikan diri.
Tetapi teman-temannya yang sedang sibuk mencari makanan, tidak
mempedulikan peringatannya. Melihat sinyal peringatan yang dipancarkannya
tidak digubris, akhirnya dia melarikan diri sendirian.

Tidak lama kemudian, kelompok ikan paus menyerang dan memangsa


kelompok lumba-lumba ini, yang tersisa satu-satunya adalah lumba-lumba
yang cerdas yang kini harus hidup sendirian, kesepian menjalani sisa hidupnya.

Meskipun sahabat-sahabatnya tidak menghiraukan peringatannya, tetapi


mungkin dikarenakan sebutir niat baiknya yang ingin menolong, akhirnya dia
berhasil terbebas dari tubuh lumba-lumba dan bertumimbal lahir jadi manusia.

Setelah bertumimbal lahir jadi manusia, masih juga belum mengubah tabiat
lumba-lumbanya, selalu merasa kesepian, sendirian, suka pergi berkumpul-
kumpul dengan teman-temannya dan berpesta pora makan dan minum
sepuasnya.

Kemudian Dr.Mario juga berhasil menemukan seorang dokter wanita Amerika


yang bertumimbal lahir dari kuda. Dokter di Amerika memiliki penghasilan
yang cukup lumayan, tetapi dokter wanita ini malah selalu merasa uangnya
tidak cukup dipakai.

Dia begitu menyukai kuda dan tidak sanggup mengendalikan hobinya ini,
penghasilannya dihabiskan buat kuda, dia membeli pelana kuda yang cantik
dan mahal, tapal kuda dan perlengkapan kuda lainnya buat kuda peliharaannya.
Maka itu dia merasa gelisah karena hobinya yang menguras penghasilannya.
Dalam kondisi hipnotis, dia melihat masa kelahiran lampaunya ternyata adalah
seekor kuda pacu, maka itu mengapa dokter wanita ini lebih menyayangi kuda
daripada yang lainnya, dia rela menghabiskan banyak uang buat membeli
perlengkapan kuda, meskipun penghasilannya besar juga tidak cukup digunakan,
mungkin ini juga merupakan tabiat yang dibawa dari masa kelahiran lampaunya
sebagai kuda pacu.

Masih banyak lagi kasus manusia yang bertumimbal lahir dari hewan,
umpamanya ada manusia yang pada masa kelahiran lampaunya adalah beruang,
ada pula manusia yang pada masa kelahiran lampaunya adalah ular, bahkan ada
pula manusia yang pada masa kelahiran lampaunya adalah macan tutul.

Dapat dilihat bahwa dalam lingkaran tumimbal lahir, bentuk kehidupan itu tidak
terbatas hanya pada manusia, bisa saja jatuh ke alam binatang, maka itu manusia
dan hewan sama-sama memiliki roh, hanya saja tubuh kasar yang dikenakan itu
berbeda.

Hewan juga memiliki roh, oleh karena pada masa kelahiran lampaunya melakukan
banyak karma buruk, sehingga ketika ajalnya berakhir jatuh ke alam binatang.

Maka itu dengan membunuh dan memakan daging hewan adalah serupa dengan
menjalin permusuhan dengannya, kelak ketika dia berkesempatan bertumimbal
lahir jadi manusia, dia pasti berniat balas dendam, seperti apa yang disebut dengan
“Memakan dagingnya setengah kati kelak juga harus membayarnya setengah
kati”.

Kini banyak orang yang menganggap hewan yang terbang di angkasa, yang
berenang di laut, yang merangkak di daratan, tiada yang tidak boleh dimakan.
Mereka telah menciptakan begitu banyak karma buruk, kelak bagaimana bisa
melunasinya? Meskipun sudah tidak sanggup lagi membayarnya, juga tetap
harus dilunasi sampai tuntas! Setiap kelahiran demi kelahiran bertumimbal
lahir jadi hewan untuk melunasinya!

Orang sekarang begitu keji, di rumah potong, ayam-ayam yang masih hidup
dilempar begitu saja ke pot air mendidih, seperti melempar pakaian ke mesin
cuci saja, bayangkan ayam yang masih hidup harus menjalani siksaan
sedemikian rupa, lalu dimasukkan ke dalam mesin pemotong otomatis.

Ayam-ayam yang menjalani siksaan sedemikian rupa, betapa besarnya


kebencian yang timbul di dalam hatinya. Kesan ini begitu mendalam dan
membekas, tertanam di dalam jiwanya, suatu hari kemudian ketika bersua,
pasti balas dendam.

Ada pula sebagian orang yang sadis, menangkap kera liar lalu dimasukan ke
dalam kerangkeng dan membiarkan kepalanya saja yang berada di luar, lalu
menggunakan gergaji untuk memotong tengkorak kepalanya, lalu menuangkan
kecap, cuka dan bumbu ke dalam otaknya, lalu menggunakan sendok untuk
mengorek isi otak dan memakannya.

Saat itu kera yang mengalami siksaan luar biasa ini melompat-lompat
kesakitan, mendapat perlakuan sadis serupa ini, di dalam jiwanya membekas
jejak kebencian yang begitu mendalam, tertanam begitu banyak benih-benih
permusuhan dan dendam besar!

Maka itu tak peduli itu adalah seekor semut, seekor serangga, juga adalah
sebuah nyawa, sepatutnya dihormati. Manusia sesungguhnya adalah makhluk
berakal budi yang bajik, asalkan mampu melindungi dan mengembangkan
sebutir hati yang bajik ini, maka disebut sebagai insan mulia.
Mencius berkata : “Insan mulia menjauhi dapur”, insan mulai takkan tega
menuju ruangan dapur untuk melihat tukang jagal menyembelih hewan.
Hewan juga mempunyai ayahbunda, juga memiliki abang, kakak dan adik, jadi
serupa dengan diri kita sendiri, mengapa harus menyembelih mereka? Harus
dipahami bahwa perbuatan ini kelak pasti mendatangkan balasan.

Surangama Sutra menyebutkan : “Anda berhutang nyawa padaku, saya


melunasi hutang padamu, dengan jalinan jodoh ini, melewati beratus-ratus
bahkan beribu-ribu kalpa, senantiasa berada dalam samsara”. Demikianlah
selama kelahiran demi kelahiran saling menagih hutang, hutang nyawa dibayar
nyawa, selamanya berada di dalam lingkaran tumimbal lahir, tidak dapat
keluar darinya, penderitaan ini tak terungkapkan dengan kata-kata.
Berikut ini adalah sebuah kisah yang tercantum di
dalam Sejarah Dinasti Ming, Fang Xiao-ru merupakan
seorang Konfusian besar, memiliki baik ilmu
pengetahuan maupun moralitas, sehingga memperoleh
kepercayaan dari kaisar pertama Dinasti Ming, Zhu

3.14.
Yuan-zhang. Kemudian juga mengabdi pada cucu dari
Kaisar Zhu Yuan-zhang yakni Hui-di.

Ketika Fang Xiao-ru belum lahir, ayahnya berniat


membangun makam leluhur, ketika pekerjaan

Kisah
penggalian akan dilakukan, malam harinya dia
bermimpi kedatangan seorang kakek berjubah merah,
berkata padanya : “Saya tahu anda ingin mendirikan
makam leluhur di atas tanah Feng-shui ini, saya

Fang mempunyai 800 anak cucu yang berada di bawah tanah


yang hendak anda gali. Tolong berikan saya tenggang
waktu tiga hari, agar keluarga kami sempat pindah ke
Xiao-ru tempat lain, tiga hari lagi barulah pekerjaan penggalian
dilakukan”.
 

Ayah Fang Xiao-ru yang bangun dari tidurnya, merasa


mimpinya ini seperti nyata juga seperti semu,
bagaimana bisa dianggap benaran? Lagi pula hari dan
waktu baik sudah ditetapkan, maka itu sesuai dengan
jadwal semula, pekerjaan penggalian tetap dilakukan.

Ketika penggalian dilakukan, dibawah sebuah batu


besar ditemukan begitu banyak ular merah, ayah Fang
Xiao-ru yang melihat ada begitu banyak ular, segera
menggunakan api membakar mereka, kemudian
melanjutkan pembangunan makam.
Malam harinya ayah Fang Xiao-ru lagi-lagi bermimpi kakek berjubah merah
yang begitu kesal berkata padanya : “Malam kemarin saya sudah berpesan
padamu supaya memberi tenggang waktu tiga hari barulah melakukan
penggalian, kenapa malah tidak menghiraukan permohonanku, sehingga 800
anak cucuku semuanya mati terbakar. Sekarang kamu memusnahkan
keluargaku, kelak saya pasti akan memusnahkan keluargamu!”

Setelah kejadian tersebut berlalu, lahirlah Fang Xiao-ru, oleh karena


pendidikannya yang tinggi serta merupakan Konfusian besar, sehingga dalam
waktu singkat mendapat kepercayaan dari istana kekaisaran.

Ketika mengabdi pada Kaisar Hui-di, putra Zhu Yuan-zhang yang bernama
Yan-wang, melakukan pemberontakan, perang berkobar dari wilayah utara
menyerang ke Nanjing, lalu merebut tahta. Yan-wang menjadi kaisar baru,
seluruh jenderal dan pejabat istana menyatakan takluk dan menerima Yan-
wang sebagai kaisar baru, hanya Fang Xiao-ru yang mati-matian
menentangnya.

Sebelum Yan-wang menyerang ibukota, Kaisar Hui-di berpesan pada Fang


Xiao-ru untuk menulis surat titah, agar seluruh prajurit kekaisaran melawan
dan memadamkan pemberontakan.

Setelah menjadi kaisar, Yan-wang mengetahui bahwa Fang Xiao-ru


merupakan Konfusian besar sehingga ditugaskan kembali menulis surat titah
yang isinya agar seluruh pelosok kekaisaran mengakuinya sebagai kaisar.

Fang Xiao-ru menolak mentah-mentah, bahkan di aula istana dia sengaja


menulis “Yan-wang merebut tahta”. Melihat hal ini Yan-wang amat marah,
lalu berkata : “Nyalimu sungguh besar, apa tidak takut kalau saya menjatuhkan
hukuman mati pada sembilan generasi keluargamu?”
Fang Xiao-ru juga balas berkata dengan penuh amarah : “Kamu ini orang yang
tidak punya kebajikan dan keadilan, meskipun sepuluh generasi dihukum mati,
saya juga takkan takluk padamu”.

Yan-wang kian emosi lalu berkata : “Baiklah! Kamu yang bilang sepuluh
generasi, maka saya jatuhkan hukuman mati pada sepuluh generasi
keluargamu!”

Pada umumnya orang Tiongkok cuma memiliki sembilan generasi, jadi


bagaimana yang disebut dengan sepuluh generasi? Yakni beserta dengan guru
Fang Xiao-ru serta murid-murid seperguruannya, semuanya juga ikut
dipenggal, sehingga jumlah keseluruhannya adalah lebih dari 800 orang
termasuk di dalamnya adalah Fang Xiao-ru sendiri.

Barulah diketahui bahwa tempo dulu, ayah Fang Xiao-ru demi sebidang tanah
Feng-shui memusnahkan keluarga ular, sehingga raja ular yakni kakek
berjubah merah dan seluruh keluarganya yang berjumlah lebih dari 800 ekor
ular mati dibakar. Akhirnya raja ular mengeluarkan kutukan, juga akan
memusnahkan seluruh Keluarga Fang, niat ini terwujud pada diri Fang Xiao-ru.

Dari sini dapat diketahui bahwa Fang Xiao-ru adalah tumimbal lahir dari
kakek berjubah merah, tujuannya adalah memusnahkan Keluarga Fang,
mencari keadilan buat nyawa lebih dari 800 ekor ular, ini adalah perumpamaan
dari saling balas dendam yang tiada usainya.
Berikutnya adalah kasus yang terjadi di Swiss,
Eropa, dimana manusia yang setelah meninggal  
dunia bertumimbal lahir jadi hewan. Seorang dosen

3.15.
wanita pada saat berusia 49 tahun, suaminya wafat.
Semasa hidup hubungan mereka begitu mesra tak
terpisahkan. Setelah suaminya meninggal dunia,
oleh karena kepiluan hati dan kesepiannya,
sehingga membeli seekor Burung Beo yang mahal
untuk mengurai kesepiannya.

Burung Beo ini begitu cepat menguasai ucapan Kasus


manusia, dosen wanita ini amat gembira, memberi
nama padanya, tak diduga Burung Beo malah
menolak nama yang diberikan tersebut, lalu dengan
suara keras berteriak : “Aimi, Aimi, saya adalah
Burung
Aimi”. Aimi adalah nama mendiang suaminya.
Beo
Kemudian setelah Burung Beo berhasil menguasai
menggabungkan kata-kata menjadi kalimat,
berusaha mengungkapkan masa kelahiran
lampaunya. Ternyata Burung Beo ini adalah
mendiang suami dosen wanita, banyak rahasia yang Swiss
hanya diketahui mereka berdua, dilontarkan keluar
 
oleh Burung Beo.

Di dalam universitas tempat dosen wanita ini


memberi kuliah, terdapat banyak para peneliti yang
khusus mengamati fenomena supernatural, lalu
melakukan penelitian pada Burung Beo ini,
membuktikan bahwa Burung Beo ini memang
benar adalah mendiang suaminya yang bertumimbal
lahir, dosen wanita malah merasa terhibur, oleh
karena akhirnya dia juga tak terpisah dari suaminya!
Dia bersama suaminya si Burung Beo sering berada
bersama, mengenang kembali kehidupan pernikahan mereka yang bahagia.

Maka itu jalinan jodoh antara manusia dengan manusia lainnya adalah
sungguh tak terbayangkan, Burung Beo yang dibeli dosen wanita itu ternyata
adalah suaminya sendiri. Kekuatan apa yang telah menyatukan mereka
kembali?

Surangama Sutra menyebutkan : “Anda mencintai hatiku, daku mengasihi


rupamu, dengan jalinan jodoh ini, melewati beratus-ratus bahkan beribu-ribu
kalpa, senantiasa berada dalam ikatan belenggu”.

Ini menjelaskan bahwa di antara pria dan wanita, anda mencintai hatiku, saya
menyayangi rupamu, ketertarikan yang saling mengasihi ini, dalam jeratan
nafsu cinta, berputar dalam lingkaran tumimbal lahir, selama kelahiran demi
kelahiran saling mengikat, ini adalah dituntun oleh kekuatan karma, sebuah
kekuatan yang tak terlihat.

Dosen wanita dan suaminya si Burung Beo ini dapat berada bersama kembali,
dikarenakan kekuatan karma. Sekarang banyak kucing atau anjing peliharaan
yang terlampau dimanja, bahkan digendong dalam pelukan, seakan-akan takut
terpisah, pada masa kelahiran yang lampau, tidak tahu jalinan jodoh yang
bagaimana yang telah dijalin!

Manusia bukanlah setiap kelahiran dapat bertumimbal lahir menjadi manusia


kembali, masa kelahiran lampau mungkin jatuh ke Alam Binatang, lalu masa
kelahiran sekarang bertumimbal lahir jadi manusia, masa kelahiran mendatang
bisa saja jatuh lagi ke Alam Binatang.
Maka itu menyayangi hewan itu boleh-boleh saja, tapi jangan terlampau, harus
adil dan setara dalam memperlakukan semua makhluk termasuk manusia,
jangan sampai sembarangan melukai orang lain, apalagi membunuh hewan.
4. Penelitian terhadap kehidupan yang berasal dari
ruang dimensi yang berbeda

Manusia hidup pada ruang dimensi ketiga. Ruang


dimensi ketiga ditambah dengan waktu, disebut sebagai
Bagian 4 ruang dimensi keempat. Ruang dimensi keempat
menuju lagi ke atas adalah ruang dimensi kelima,
keenam dan seterusnya. Sampai sekarang ilmuwan telah
berhasil menemukan ada 11 ruang dimensi,
kenyataannya ruang dimensi itu sesungguhnya adalah

Penelitian
tanpa batas.

terhadap Setiap ruang dimensi terdapat bentuk kehidupan, seperti


kehidupan yang telah dibahas sebelumnya, ketika Dr. Brian Weiss
melakukan hipnoterapi pada seorang pasien wanita,
yang muncul beberapa roh bijak, melalui perantaraan mulut
pasien, mereka melakukan komunikasi dengan Dr.
berasal dari Brian Weiss, roh bijak ini merupakan bentuk kehidupan
dari ruang dimensi lain yang tidak tampak oleh mata
ruang manusia. Ada lagi malaikat yang disebut dalam
kepercayaan tradisional masyarakat, juga tidak tampak
dimensi oleh mata manusia.

yang
berbeda  Terhadap penelitian di bidang ini, ada ilmuwan yang
berasal dari Italia yang bernama Dr. Marcello Bacci,
sejak tahun 1949, dia mulai melakukan penelitian.
Metode yang dilakukannya adalah memasang sejumlah
perangkat komunikasi di laboratorium untuk merekam
percakapan dari makhluk halus.

Para ilmuwan yang berkecimpung dalam penelitian ini


pada umumnya terdiri dari beberapa puluh orang, paling
banyak mencapai 70 orang lebih, selain para ilmuwan
juga ada ahli supernatural, ahli perangkat komunikasi
dan beberapa ibunda yang anaknya baru saja meninggal dunia.

Mama-mama ini yang oleh karena begitu merindukan buah hatinya,


mendengar bahwa melalui ruang laboratorium ini mereka bisa melakukan
komunikasi dengan arwah buah hatinya, sehingga bersedia mengikuti
eksperimen tersebut.

Eksperimen dimulai pada pukul 9 malam, kenapa harus menanti hingga larut
malam baru diadakan? Oleh karena makhluk halus baru keluar pada malam
hari.

Dr. Marcello Bacci menyetel perangkat komunikasi pada gelombang pendek


(short-wave) antara 7 sampai 9 megahertz. Pada gelombang pendek
sedemikian rupa, sinyal elektromagnetik umum contohnya sinyal televisi,
radio, telepon genggam akan disaring, takkan mengganggu jalannya
eksperimen.

Ketika eksperimen dimulai, umumnya dari loudspeaker perangkat


komunikasi akan keluar semacam suara bising, setelah 10 hingga 20 menit
berlalu, suara bising tersebut akan reda, kemudian dari loudspeaker akan
keluar suara gemuruh angin yang kadang terdengar dekat dan kadang kala
terdengar jauh, suara gemuruh angin bercampur dengan suara nyanyian.

Dr. Marcello Bacci sangat berpengalaman, mengetahui bahwa makhluk


halus akan segera hadir di laboratorium, lalu melalui pengeras suara dia
berseru : “Sahabat sekalian! Dimanakah kalian? Kalau kalian sudah hadir di
sini, silahkan bicara”.
Tidak berapa lama kemudian dari loudspeaker terdengar suara : “Iya, sudah
hadir!”

Kemudian suara loudspeaker juga terdengar kian jernih, akan terdengar


suara percakapan yang jelas, lantas siapakah mereka yang bersedia
mengikuti eksperimen ini? Mereka adalah bunda-bunda yang baru saja
kehilangan buah hatinya yang meninggal dunia, sehingga ingin
berkomunikasi dengan arwah anaknya.

Contohnya ada seorang arwah yang bernama Gregorio, baru meninggal


dunia, dalam ekseperimen tersebut, dia melakukan komunikasi dengan
ibundanya : “Mama yang tersayang, janganlah bersedih, suatu hari kelak
mama juga akan mengetahui misteri kehidupan kami, ketika anda
meninggalkan tubuh kasar, anda akan menemukan jiwa anda telah
memasuki sebuah bentuk kehidupan dimensi lainnya”.

Tampaknya arwah Gregorio sengaja datang untuk menghibur mamanya, lalu


berkata lagi : “Mama janganlah bersedih, setelah kepergianku, kehidupanku
di sini juga amat baik, suatu hari kelak mama juga akan serupa dengan kami.
Setelah sampai di tempat kami ini, maka anda akan mengetahui misteri
kehidupan kami”.

Eksperimen seperti ini ada banyak sekali, Dr. Marcello Bacci menggunakan
perangkat komunikasi untuk merekam ke dalam kaset percakapan yang
dilakukan makhluk halus, untuk dijadikan bukti ilmiah.

Coba pikirkan, bagaimana arwah ini bisa kembali dan datang ke


laboratorium? Ada 2 kemungkinan, yakni :
Yang pertama, oleh karena ibunda yang begitu merindukan anaknya,
kekuatan dari kerinduan ini dapat menjadi mukjizat.

Orang jaman dulu berkata “Ayah dan anak memiliki ikatan kasih sayang
keluarga”, kasih sayang antara ayahbunda dan putra putrinya dapat
melampaui segala bentuk ruang dimensi.

Di dalam “Klasik Bakti”, Konfusius mengatakan bahwa bakti dan rasa


persaudaraan yang tulus sepenuhnya, dapat menggugah malaikat, ajaran
moralitasnya juga dapat melampaui luasnya empat samudera, tiada yang
dapat membatasinya.

Karena itu tiada yang dapat membatasinya, termasuk juga ruang antar
dimensi, ketika si mama merindukan anaknya, dapat mengundang kehadiran
arwah buah hatinya, maka itu ketahuilah bahwa pikiran manusia memiliki
kekuatan yang tak terbayangkan.

Sampai sekarang penelitian para ilmuwan hanyalah sebatas benda materi dan
belum sampai pada pikiran, padahal sesungguhnya pikiran adalah majikan
dari segala sesuatu yang ada di alam semesta. Mama-mama ini begitu
merindukan putra putrinya, meskipun mereka tidak perlu berteriak-teriak
memanggil nama putra putrinya, namun di dalam hati mereka adalah benar-
benar memikirkan anak-anaknya, dengan demikian barulah dapat
mengundang kedatangan buah hati mereka ke laboratorium.

Jadi kuncinya terletak pada “ketulusan”, dengan hati yang tulus barulah
dapat menggugah bentuk kehidupan yang berasal dari ruang dimensi lainnya.
Yang kedua, ketika mereka datang ke laboratorium, ada orang yang berseru
untuk bekerjasama. Di hati para mama tersimpan kerinduan yang menggebu-
gebu, lalu Dr.Marcello Bacci berseru : “Sahabat sekalian! Dimanakah kalian?
Kalau kalian sudah hadir di sini, silahkan bicara”.

Suara seruan ini juga merupakan sebuah energi, energi dari gelombang suara
ini dapat mengundang kehadiran mereka.

Buddha Sakyamuni mengajarkan kita untuk melafal Amituofo, gelombang


suara lafalan ini juga merupakan semacam energi, yang dapat melampaui
ruang dimensi yang berbeda, sungguh tak terbayangkan! Suara lafalan
Amituofo ini dapat membawa energi pikiran kita terpancar keluar.

Dr. Masaru Emoto melakukan eksperimen bagaimana reaksi kristal air


terhadap suara, kristal air saja dapat berubah bentuk sesuai dengan suara
yang diberikan padanya, apalagi terhadap bentuk-bentuk kehidupan tersebut,
maka itu kita sering mendengar jeritan : “Tolong…ada hantu!”.

Ketika kita masih berusia kecil, ayahbunda, opa dan oma sering
mengingatkan kita, saat malam hari apabila berada di luar rumah, janganlah
mengucapkan kata hantu, oleh karena kalau terpikir hantu lalu mengucapkan
kata hantu, maka hantu segera muncul di hadapan.

Jadi apa yang kita pikirkan, itulah yang muncul, semua ini adalah ulah
pikiran kita, yang juga merupakan reaksi dari aksi yang kita berikan melalui
pikiran kita, alam semesta ini sungguh tak terbayangkan.

Eksperimen sedemikian rupa telah banyak dilakukan oleh Dr.Marcello Bacci,


yang paling berhasil adalah eksperimen yang dilakukan pada tanggal 5
Desember 2004, jumlah peserta eksperimen lebih dari 30 orang, yang terdiri
dari dosen, mahasiswa dan para pakar peneliti bentuk-bentuk kehidupan.

Kesuksesan ini terletak pada satu hal, yakni ketika Dr.Marcello Bacci
menyetel perangkat komunikasi pada gelombang pendek, setelah terdengar
suara hantu dengan jelas, lalu perangkat komunikasi dimatikan, tidak lagi
menggunakan perangkat komunikasi untuk menerima sinyal suara hantu,
namun suara percakapan hantu terus terdengar di loudspeaker, eksperimen
tetap dilanjutkan, dengan perkataan lain, perangkat komunikasi bukan lagi
menjadi media untuk melakukan komunikasi dengan makhluk halus. Oleh
karena ketika media ini sudah dimatikan, suara percakapan makhluk halus
masih terus terdengar, membuktikan bahwa hal ini tidak membutuhkan
bantuan perangkat komunikasi, ini juga merupakan sebuah terobosan ilmiah.

Kini di Eropa juga semakin banyak pakar yang khusus meneliti keberadaan
makhluk halus, contohnya John Moores dari Liverpool, England; kemudian
masih ada dosen psikologi, Dr.David Fontana, dia khusus meneliti adanya
kehidupan setelah kematian, salah satu karya tulisnya berjudul “The
Afterlife Investigations”.

Selain itu juga ada Dr. Ernst Senkowski, profesor bidang fisika di universitas
sains dan tehnologi Jerman, dia juga menggunakan perangkat komunikasi
untuk merekam percakapan makhluk halus, hasil karyanya berjudul
“Instrumental Transcommunication”, lalu juga ada pakar peneliti keberadaan
makhluk halus, Dr.Felice Masi.

Kini para pakar negara barat ini telah berhasil menggunakan perangkat
komunikasi untuk merekam suara percakapan makhluk halus, lantas
mungkin ada yang bertanya, apa buktinya? Dapatkah menggunakan kamera
untuk memotret wujud hantu? Apakah dapat melihat wujud hantu? Dengan
kemajuan ilmu fotografi, tentunya hal ini bukanlah sesuatu yang mustahil,
namun berapa orang yang berani memotret makhluk halus?
Pada Pebruari 2004, seorang peneliti India masuk ke perdalaman hutan India
untuk meliput kehidupan sebuah dusun purba di sana. Di tengah perjalanan
dia bertemu dengan sesama rekan peneliti yang berkebangsaan Jepang, yang
juga bermaksud untuk meliput kehidupan dusun purba yang terletak di
perdalaman hutan. Lalu kedua peneliti ini saling berkenalan dan akrab,
karena berada dalam satu misi dan satu perjalanan. Mereka memutuskan
nantinya kalau sudah sampai di dusun, akan menginap beberapa hari di sana.

Dusun purba tersebut mempunyai sebuah kepercayaan, menganggap bahwa


leluhur mereka berdiam di taman pemakaman, dan taman pemakaman ini
juga dianggap sebagai tempat sakral dan suci, orang lain dilarang
memasukinya, kalau tidak, pasti akan dikutuk leluhur mereka.

Malangnya kedua orang peneliti ini tidak mengetahui pantangan tersebut,


juga tidak tahu adat istiadat di dusun purba tersebut. Suatu senja, mereka
berdua berjalan-jalan dan tanpa disadari sampai di taman pemakaman
tersebut, melihat panorama yang indah, peneliti Jepang segera mengeluarkan
kamera digitalnya dan memotret.

Begitu tombol jepret ditekan, tidak lama kemudian peneliti Jepang ini jatuh
pingsan, melihat hal ini peneliti India jadi panik dan berlarian mencari
sesepuh dusun purba memohon pertolongan.

Sesepuh dusun amat berpengalaman, segera mengetahui bahwa peneliti


Jepang pasti mendapat kutukan dari leluhur, lalu menggunakan rumput
herbal ditambah lafalan mantra, sehingga peneliti Jepang berhasil ditolong
dan siuman. Kedua peneliti tidak berani tinggal lebih lama lagi di dusun
purba tersebut, setelah mohon pamit segera mengambil langkah seribu.
Sesampainya di rumah, peneliti India memindahkan foto-foto hasil jepretan
malam naas tersebut ke dalam komputer, ada selembar foto dimana di
belakang peneliti Jepang ada bayangan hantu, hantu ini tidak memiliki mata
dan kaki, sungguh menyeramkan, dia amat ketakutan sehingga sekujur
tubuhnya berkeringat dingin.

Kamera ternyata dapat memotret makhluk halus yang tidak mampu terlihat
oleh mata manusia, hal ini tentunya juga memiliki sedikit alasan ilmiah,
mengapa demikian? Oleh karena gelombang cahaya yang tampak oleh mata
manusia disebut sebagai cahaya yang kelihatan (visible light), gelombang
cahaya yang kelihatan ini, hanya menempati 2 % dalam spektrum.

Dengan kata lain, dari keseluruhan benda di alam semesta ini, yang dapat
terlihat oleh manusia cuma 2% saja, sedangkan sisanya yang 98% itu,
manusia tidak sanggup melihatnya.

Sinar X di alam semesta, sinar ultraviolet, sinar infrared dan sebagainya juga
tidak tampak oleh manusia, sedangkan kamera digital memiliki spektrum
yang lebih luas, sehingga mampu memotret bayangan yang tidak mampu
terlihat oleh mata manusia.

Di sekeliling kita juga terdapat banyak setan dan malaikat, maka itu saat
berada sendirian hendaknya juga bermawas diri, tidak boleh berpikir atau
bertindak melawan hati nurani!
5. Penelitian yang dilakukan oleh ahli supernatural
terhadap tumimbal lahir
Bagian 5 Ahli supernatural di sini menunjuk pada orang yang
memiliki kemampuan melihat masa silam dan masa
mendatang. Di Amerika ada seorang ahli supernatural
Peneliti- terkenal yang bernama Edgar Cayce, sepanjang
hidupnya mengobati pasien dan memiliki efek magis.
an yang Dia pernah menangani lebih dari 14 ribu kasus,
dilaku- mencakup ramalan, mengamati masa kehidupan lampau,
memberi petunjuk jalan yang benar, memberi
kan oleh pengobatan dan sebagainya, diantaranya ada 2500 kasus
yang berkaitan dengan siklus kelahiran dan kematian.
ahli Di kemudian hari terdapat banyak para pakar psikologi
super- yang melakukan penelitian pada diri Edgar Cayce,
diantaranya adalah Dr.Gina Cerminara, dengan buah
natural penanya yang berjudul “Many Lives, Many Loves”.

terhadap Kekuatan supernatural yang dimiliki Edgar Cayce


muncul ketika dirinya berada dalam kondisi hipnotis,
tumimbal hipnotis ini juga dilakukannya sendiri. Kalau ada pasien
yang datang mencarinya, maka hal pertama yang
lahir dilakukannya adalah membaringkan diri di atas sebuah
bangku yang panjang, lalu memasuki kondisi hipnotis
  sendiri, dalam kondisi hipnotis, ada beberapa makhluk
halus yang meminjam mulutnya untuk melakukan
percakapan, contohnya menulis resep obat atau
mengucapkan keluar ramalan, sungguh ajaib.

Dalam mengobati pasiennya, Edgar Cayce akan


mengatakan keluar penyebab penyakit umumnya
berasal dari akibat perbuatan di masa kelahiran lampau,
penyebab penyakit ini disebutnya sebagai kekuatan
karma.
Dia menggunakan perumpamaan bumerang, senjata yang digunakan
penduduk asli Australia yakni Suku Aborigin. Ketika bumerang dilempar
ke luar, maka dia akan berbalik arah dan kembali pada si pelempar. Ketika
anda melakukan karma, maka kekuatan karma yang terbentuk dilempar
keluar, juga akan berbalik arah dan kembali pada si pelakunya, maka itu
anda akan menerima balasan yang setimpal.

Berikut ini adalah sebuah kasus seorang pasien wanita yang berusia 40
tahun, sejak usia belia sudah menderita penyakit alergi, setiap kali makan
roti atau makanan sereal, dia akan segera bersin-bersin.

Begitu menyentuh bahan plastik, bahkan sampai gagang kacamata


berbahan plastik, sampai produk berbahan kimia, maka seluruh urat
syarafnya akan menderita kesakitan. Dia sudah berobat ke dokter tapi tak
kunjung sembuh.

Sampai ketika usianya mencapai 40 tahun, dia mencari Edgar Cayce


mengamati masa kehidupan lampaunya, mencari tahu penyebab
penyakitnya. Selesai melakukan pengamatan, Edgar Cayce berkata pada
pasiennya bahwa ini adalah penyakit akibat kekuatan karma.

Pada masa kehidupan lampaunya, pasien ini merupakan produsen yang


menghasilkan obat-obatan kimia. Produk-produk kimia yang dihasilkannya
membuat penggunanya menderita alergi kulit, bahkan limbah produksi juga
menghasilkan racun sehingga banyak orang jadi keracunan.

Oleh karena menciptakan karma ini, sehingga pada masa kehidupan


sekarang pasien wanita ini mengalami gejala penyakit serupa, kulitnya
selalu menderita alergi, urat syarafnya selalu kesakitan.

Dari sini dapat diketahui bahwa memilih mata pencaharian yang benar
adalah sangat penting, apabila bisa membawa manfaat yang baik bagi
masyarakat, maka akan mendatangakan buah akibat yang baik pula;
sebaliknya apabila membawa dampak buruk bagi orang banyak,
menimbulkan kerugian bagi masyarakat, kelak tentunya akan menerima
balasan yang buruk.

Kasus lainnya dari Edgar Cayce adalah seorang dosen universitas, orangnya
sangat cerdas, namun sayangnya sepasang matanya buta, dia pergi mencari
Edgar Cayce, selesai melakukan pengamatan, berhasil mencari penyebab
kebutaan yang berasal dari masa kehidupan lampau.

Pada tahun 1000 SM, dosen ini merupakan penduduk dari dusun barbar di
Persia, penduduk dusun barbar sungguh sadis, setiap kali usai berperang
dengan dusun lainnya, mereka akan menggunakan batangan besi yang
dibakar hingga membara untuk membutakan mata tawanan mereka.

Dosen ini pada masa kelahiran lampaunya juga melakukan tindakan ini,
maka itu kekuatan karma menyebabkan pada masa kelahirannya yang
sekarang mendapat balasan setimpal, yakni sepasangan matanya buta.

Kasus lainnya dari Edgar Cayce juga merupakan seorang pasien wanita,
sejak pertama kali mengalami menstruasi, selalu saja tidak teratur, setiap
bulan dia harus berbaring di atas tempat tidur selama dua minggu lamanya,
sehingga dia merasa malu bertemu orang lain.

Penyebab penyakitnya adalah pada masa kelahiran lampaunya, lahir di


Perancis, pada era Louis ke-14. Sebagai suster Katolik, dia begitu
menguasai Kitab Injil, tetapi malah tidak mengambil Injil sebagai pedoman
hidup, malah sebaliknya untuk menghakimi orang lain, seringkali tanpa iba
dia mengkritik dan menyalahkan orang lain, sehingga orang tersebut jadi
malu berhadapan dengan orang banyak. Akhirnya pada masa kehidupan
sekarang dia menderita penyakit yang membuatnya malu bertemu dengan
orang lain.

Orang jaman dulu berkata : “Seorang praktisi sejati takkan melihat


kesalahan orang lain”. Orang yang benar-benar melatih diri takkan melihat
kesalahan orang lain, meskipun suster ini pada masa kelahiran lampaunya
tidak melakukan kejahatan serius, tetapi hatinya selalu mempermasalahkan
kesalahan yang dilakukan orang lain, selalu memperbincangkan
kekurangan orang lain, dengan demikian juga harus menerima buah akibat
karmanya.

Kasus lainnya dari Edgar Cayce, menjelaskan pada kita bahwa pikiran
buruk akan mendatangkan buah akibat yang buruk pula. Seorang pria
Amerika yang bernama Paul, saat berusia 34 tahun terserang penyakit
multiple sclerosis (penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf pusat,
terutama otak, saraf tulang belakang, dan saraf mata).
Penyakit ini akan mengakibatkan sistem syaraf di sekujur tubuh jadi lemah,
Paul yang oleh karena tangan kanan dan kaki kanannya jadi lemah sehingga
tidak mampu lagi bekerja, kondisi keuangannya juga sudah kritis, sehingga
hatinya begitu risau. Teman-temannya yang melihat keadaannya sungguh
memprihatinkan jadi iba dan memberi uluran tangan, membantu sedikit
biaya pengobatannya.

Namun Paul juga memiliki tabiat yang tak terpuji, setiap hari menyalahkan
orang lain, hidup dalam kebencian, menyalahkan dokter yang
mengobatinya sampai sekarang tidak kunjung sembuh, bahkan juga sampai
menyalahkan teman-teman yang datang membantunya.

Setiap hari dia hidup dalam kerisauan dan kecemasan, bentuk kristal air
yang ada di dalam tubuhnya pasti akan tampak jelek sekali, maka itu
penyakitnya bukan saja tak kunjung sembuh, malah sebaliknya, kian hari
kian parah.

Kemudian dia mencari Edgar Cayce, selesai melakukan pengamatan pada


masa kelahiran lampau Paul, ternyata penyebab penyakitnya adalah berasal
dari pikiran buruk pada masa kelahiran lampaunya, yang diciptakan oleh
emosi negatif, apa yang dimaksud dengan emosi negatif? Yakni hati yang
selalu mementingkan diri sendiri, kebencian, tidak seimbang, selalu
menyalahkan orang lain.

Pikiran buruk ini telah menyebabkan pada masa kelahiran sekarang


menderita penyakit ini, juga adalah penyakit akibat kekuatan karma. Edgar
Cayce membuka resep obat buat Paul, resep obat ini tidak ada efek
sampingnya, perbanyak mengkonsumsinya ada baiknya, juga cocok bagi
semua kalangan, mari kita cicipi bersama.
Edgar Cayce berkata : “Singkirkan semua emosi negatif dari pikiran, segala
hal ada balasan karmanya, takkan meleset sama sekali. Penyakit ini
diakibatkan oleh kekuatan karma, selama masih ada perasaan dendam,
mementingkan diri sendiri, maka penyakit di tubuh tidak bisa disembuhkan.
Bila ingin menyembuhkan penyakit yang diderita tubuh jasmani maka
terlebih dulu harus menyembuhkan pikiran, memperbaiki bagaimana
perlakuan kita terhadap lingkungan hidup, persoalan, manusia dan makhluk
hidup lainnya. Segala jenis pengobatan juga tidak bisa membawa
kesembuhan total, selain mensucikan hati dan pikiran, ini barulah
merupakan harapan satu-satunya”.

Jadi resep obat apa yang diberikan oleh Edgar Cayce kepada Paul? Tak lain
adalah kalimat “Sucikan hati dan pikiran”! Hanya dengan menyehatkan
jiwa barulah bisa menyehatkan raga.

Orang jaman dulu berkata : “Meskipun telah melewati ratusan bahkan


ribuan kalpa, benih karma yang telah ditanam takkan musnah, ketika
bertemu dengan faktor pendukung, maka buah akibatnya juga harus
diterima sendiri”.

Meskipun pada masa kelahiran lampau yang sudah jauh sekali, meskipun
hanya melakukan karma yang ringan, bahkan cuma timbul sebersit niat
pikiran saja, sebutir benih yang kecil ini adalah serupa dengan menanam
biji pohon, ketika bertemu dengan faktor pendukung, contohnya bertemu
dengan air dan sinar mentari, maka benih ini akan tumbuh berkembang dan
akhirnya menghasilkan buah.

Edgar Cayce memberitahukan pada kita bahwa segala perbuatan ada


balasannya, segala persoalan yang kita hadapi pasti bukan faktor kebetulan.
Akhir Kata

Segala kasus tumimbal lahir yang telah dibahas


sebelumnya, tiada satupun yang indah, tapi
malah sebaliknya, begitu tragis dan berdarah-
darah, penuh dengan tragedi dan kepahitan.
Tumimbal lahir sungguh merupakan siksaan,
betapapun besarnya berkah yang bisa dimiliki,
ambil saja contoh Sylvester Stallone sudah
cukup bukan! Kehidupan lampaunya juga

Akhir
dipenggal, dipukuli juara tinju hingga menemui
ajal.

Kisah yang tragis dan berdarah-darah ini,


andaikata tidak lagi bertumimbal lahir, alangkah
Kata
baiknya! Maka manusia tak perlu harus begitu  

sengsara lagi.

Buddha Sakyamuni yang penuh maitri karuna


memberi petunjuk jalan kepada manusia untuk
mengakhiri samsara, dengan metode ini tak
peduli tabiat seberat apapun, juga bisa
dikendalikan, juga bisa dalam satu kelahiran
membebaskan diri dari tumimbal lahir, metode
apakah itu? Yakni melafal Amituofo, bertekad
terlahir ke Alam Sukhavati.

Dari mana kita memulai usaha kita untuk keluar


dari lingkaran tumimbal lahir ini? Yakni dari
hati, segala sesuatu harus dimulai dari hati.
Pertama-tama kita harus mempunyai keyakinan
hati, yakin bahwa kita pasti bisa berhasil terlahir
ke Alam Sukhavati, kalau bukan demikian,
maka kita takkan bisa mewujudkan “dengan pikiran suci melafal Amituofo
berkesinambungan tak terputus”.

Dengan mewujudkan “dengan pikiran suci melafal Amituofo


berkesinambungan tak terputus”, maka tanpa disadari telah memasuki
“Samadhi Pelafalan Amituofo”. Tidak perlu menggunakan metode lainnya,
dengan sendirinya KeBuddhaan pasti tercapai.

Metode ini amat efektif bagi para makhluk di jaman berakhirnya Dharma
ini, yakni yang kita sebut sebelumnya sebagai tabiat dan penyakit batin
yang berat. Maka itu Buddha Sakyamuni membabarkan di dalam “Sutra
Usia Tanpa Batas” : “Masa yang akan datang semua makhluk di sepuluh
penjuru alam dikarenakan pertanyaan-mu (Ananda) akan memperoleh
pembebasan sempurna”.

Masa mendatang yang dimaksud adalah dihitung sejak Buddha Sakyamuni


membabarkan “Sutra Usia Tanpa Batas”, masa mendatang itu juga
mencakup masa sekarang, semua makhluk termasuk di dalamnya adalah
para Dewa dan Manusia, semuanya akan mengandalkan Pintu Dharma
Pelafalan Amituofo dan berhasil memperoleh pembebasan sempurna.

Apa yang dimaksud dengan pembebasan sempurna? Yakni pada satu masa
kehidupan ini juga berhasil keluar dari lingkaran tumimbal lahir, takkan
mengalami siksaan samsara lagi, inilah yang disebut dengan pembebasan
sempurna.

Dengan terlahir ke Alam Sukhavati maka takkan mengalami tumimbal lahir


lagi, maka itu mengapa Pintu Dharma ini disebut sebagai Pintu Dharma
yang istimewa. Semua orang dapat melakukannya dan mencapai
keberhasilan pada satu masa kehidupan ini juga.
Dapat memperoleh pembebasan sempurna, di seluruh jagat raya ini, hanya
satu-satunya, yakni Alam Sukhavati yang dapat mewujudkan harapan kita
semuanya.

~~Selesai~~
Daftar
Pustaka
 
 

因果輪迴的科學證明
鍾茂森教授主講
http://www.amtb.tw/rsd/costeffect/ce_inst.asp?web_choice=204
 

Arsip
Bukti Ilmiah Hukum Karma dan Tumimbal Lahir
www.mengakhirisamsara.blogspot.com 
 

Anda mungkin juga menyukai