Disadur dari :
Ceramah Master Chin Kung
Berjudul :
因果教育挽救人心
Daftar Pustaka.....................................................................................................................31
3
Pendidikan Hukum Karma Menyelamatkan Hati Manusia
4
dan takhayul belaka, makanya berani melakukan berbagai
karma buruk.
5
Petaka dan berkah manusia sesungguhnya bukanlah
ditentukan oleh siapapun, semua ini berasal dari perbuatan
sendiri. Begitu anda membangkitkan niat pikiran benar,
ucapan benar dan tindakan benar, maka akan mengundang
pahala; sebaliknya bila anda membangkitkan niat pikiran
buruk, ucapan buruk dan tindakan buruk, maka akan
mengundang balasan yang tidak menyenangkan.
7
Orang masa kini terhanyut dalam berselancar di dunia
maya, tenggelam dalam permainan elektronik, terbenam
dalam telepon genggam, bukan hanya membawa kerugian
pada diri sendiri, bahkan keluarga dan pekerjaan juga ikut
terkena imbasnya, sampai-sampai ada yang begitu ceroboh
membawa senjata dan membunuh secara membabi buta!
10
Orang ini pada masa kehidupan lampaunya menimbun
pahala besar, pada satu masa kelahiran sekarang ini,
meskipun karma buruk yang diperbuatnya begitu banyak,
tetapi apa yang dinikmatinya sekarang ini adalah berasal
dari pahala yang ditimbunnya pada masa kehidupan lampau,
belum habis dinikmati, sehingga melanjutkan menikmati
sisa pahala tersebut.
14
suatu hari pelayan tua ini hendak membuang makanan yang
sudah basi, kemudian berjalan ke luar rumah.
15
Brahmana menjawab : “Ada, yakni suatu kali rombongan
kami yang terdiri dari 500 kereta kuda hendak pergi
bertamasya, oleh karena cuaca waktu itu panas dan gerah,
sehingga berhenti dan berteduh di bawah sebatang pohon
yang besar. Pohon ini dapat menutupi 500 kereta kuda,
bahkan masih ada sisa tempat teduh lainnya. Batang pohon
besarnya sungguh tak terbayangkan!”
16
Kecepatan niat pikiran ini sedemikian cepatnya, maka itu
dalam kurun waktu yang singkat telah menanam benih
karma yang begitu banyak, kelak buah akibat yang diterima
juga akan berlangsung hingga waktu yang lama sekali.
18
Kisah ini menunjukkan dengan jelas fenomena benih sebab
yang kecil namun menghasilkan buah akibat yang besar.
Padahal niat membunuh ayahbunda cuma satu kali saja,
mengapa malah menghasilkan siksaan berat yang
berlangsung hingga begitu banyak masa kehidupan?
23
Meskipun tidak bisa saling mengeliminasi, tetapi kebajikan
dan kejahatan akan saling mempengaruhi. Sekarang
melakukan karma baik, terhadap benih karma baik yang
diperbuat pada masa kehidupan lampau merupakan faktor
pendukung, akan menambah kekuatan pengaruh mereka;
sebaliknya terhadap benih karma buruk yang dilakukan
pada masa kehidupan lampau justru merupakan faktor
penghambat, akan melemahkan kekuatan pengaruh mereka.
24
Oleh karena jasa kebajikannya dari menerjemahkan sutra
Buddha sangat besar, sehingga banyak karma buruk berat
yang dilakukannya pada masa kehidupan lampau, setelah
melewati penderitaan sakit ini akhirnya tuntas sudah.
25
diperlemah, kelak balasan karma baik akan berubah jadi
lemah.
26
Benih karma baik dan karma buruk yang kita perbuat akan
tertanam di dalam ladang kesadaran atau gudang kesadaran
atau kesadaran ke-8 atau Alaya-vijnana. Alaya-vijnana
ibarat sebuah gudang yang besar, benih karma yang
tersimpan di sini selamanya takkan hilang, selamanya juga
takkan berubah kadarnya, masalah ini sungguh rumit! Ini
adalah benih karma.
27
Karma buruk yang ganas ini, mengakibatkan dia berusia
pendek dan mati dini, setelah meninggal dunia jatuh ke
Neraka menjalani siksaan berat; setelah keluar dari Neraka
beralih ke alam penderitaan lainnya untuk menjalani sisa
hukuman; usai itu bertumimbal lahir ke Alam Manusia,
setiap kelahirannya menderita sakit pinggang sebagai sisa
hukumannya.
29
Buddha Amitabha membiarkan kita untuk sementara waktu
tidak perlu menanggung beban hutang karma, tetapi tidak
bilang kalau hutang karma kita sudah dihapus, ini adalah
tidak mungkin. Kelak setelah kita mencapai KeBuddhaan
di Alam Sukhavati, kemudian menuju ke penjuru alam
lainnya menyelamatkan para makhluk, ketika karma buruk
yang kita perbuat pada masa silam itu masak, tetap harus
menerima balasannya. Hanya saja waktu itu anda telah
mencapai KeBuddhaan, terhadap Hukum Sebab Akibat
telah memahaminya dengan jelas, sehingga hati jadi tak
tergoyahkan, bebas dan leluasa, takkan karena hal ini jadi
merasa risau dan sengsara.
因果教育挽救人心
http://www.amtb.org.tw/baen/jiangtang.asp?web_choice=93&web_rel_index=4186
Arsip
http://tujuhmustika.blogspot.co.id/
31
32