Anda di halaman 1dari 11

Seri Kajian Gologi

ffim*w*m$m k&xffit
Sangsi Pelanggaran pasal 7 2
Undang-undang Nomor 19 Ghun 2002
Tentang Hak Cipta

1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 49 Ayat
ffi
(1) dan Ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing
paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda palmg sedlkit Rp
1.000.000 (satu juta rupiah) atau pidana penjara palng lama 7
(tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000
(lima miliar rupiah).
Penyunting
2, Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,
mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau Budiman Heryanto & Tim Kompilasi KPT GKI S\7 Jabar
barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagai
dimaksud Ayat (1) dipidana dengan pidana penjara palmg lama 5
(lima) tahun danL/atau paling banyak Rp 500.000.000 (lima ratus
juta rupiah).

Komisi Pengkajian Teologi (KPT)


'lTilayah
Gereja Kristen Indonesia Sinode Jawa Barat
Jakarta, September 2010
lV Calvinis Aktual

Calvinis Aktual
Seri kajian Gologi
KATA PENGANTAR
Hak Cipta O KPT GKI SW Jabar

Diterbitkan Pertama Kali oleh


g?il alvin di Eropa tidak tahu sama sekali tentang suatu
Komisi Pengkajian Teologi (KPT) PJI ] tempat yang kemudian hari dikenal sebagai Indonesia.
Gereja Kristen Indonesia (GKI) Sinode'lTilayah Jawa barat ViiilDunia fisik dan mental yang dikenal oleh Calvin relatif
Jl. Thnjung Duren Raya 4 terbatas. Secara geografis, Eropa sedang mengalami disintegrasi
Gedung Ukrida Blok E Lantai4 sosial dan keagamaan sebagai akibat merebaknya'gerakan
Jakarta -t1470 Reformasi. Secara mental, ia berada dalam ketegangan kreatif
T"lp. : (021) 566 6961,568 8635 antara mempertahankan tatanan yang lama (membaruinya)
Fax : (021) 5666957 atau sama sekali memulai sesuatu yang baru; dengan kesadaran
E-mail : kpt_gkilabar@yahoo.co.id bahwa perubahan besar sedang berlangsung.
Website : http;//kptgkiswjabar.page.tll Dunia early modem (modern perdana), di mana Calvin
dan semua orang yang terlibat dalam Gerakan Reformasi abad
Penyunting: Budiman Heryanto & Tim Kompilasi KPT GKI S\7 Jabar
ke-16 berkarya, memaksa orang-orang yang hidup di dalamnya
Thta Letak dan Desain Sampul Beril Huliselan
senantiasa berada dalam pergolakan yang kelak melahirkan
Cetakan Pertama, September 2010
dunia modern pada penghujung abad ke-18 dan awal abad
ke-19. Seperti para pendahulunya pada zaman Abad-abad
ISBN 978-979 -16484-3 -r Pertengahan Eropa, tatanan sosial dan gerejawi saling terkait
erat sepanjang periode modern-perdana. Kendati benih-benih,
Hak Cipta Dilindungi Undang-undang. individualitas, organisasi modern dan rasional, pemisahan (atau
Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin lebih tepat "perceraian") antara institusi keagamaan dan sosial
tertulis dari penerbit. (konsep Negara baru dikenal pada era modem) telah muncul,
namun secara umum agenda utama para Reformator adalah
mencari keseimbangan baru di dalam dan melalui tatanan sosial
dan gerejawi; sebagaimana yang telah mereka kenal selama ini.
Dalam serial.studi Calvinisme Aktual di Indonesia, kita tidak
,
xll Calvinis Aktual

8. TemaVII: Etos Protestan dan Modemitas


Kita perlu membaca ulang analisis 'Weber mengenai Etos
Protestan dan dampaknya atas Kemakmuran dalam konteks
perkembangan demokrasi modern yang berorientasi pada kemajuan.
Salah satu hal penting yang sering luput dari kajian terhadap
kemajuan dunia Barat (Protestan) pada era modern adalah, mereka
merupakan kaum imperialis/kolonial yang membangun dunia modern
dan kemakmuran di atas kemiskinan dan penindasan di Asia dan
DATTAR ISI
Afrika.
Dengan kesadaran ini, kita juga bisa meninjau ulang makna
Kata Pengantar
kemakmuran dalam kerangka globalisasi hari ini, dengan melihat
Daftar Isi
siapakah pihak yang menanggung kemiskinan dan penindasan di
Pendahuluan
zaman pasca kolonial ini. Apa yang sesungguhnya dikembangkan
oleh Calvin dan murid-muridnya ketika mereka berbicara mengenai
kerja dan ekonomi? Seberapa besar andil mereka dalam menciptakan
Tema I: Kedaulatan Allah
'Wawasan
kemakmuran bagi sekelompok orang tertentu? teologi 1. Teokrasi DalamMasyarakat Majemuk Indonesia Pasca
seperti apa yang sesungguhnya kita warisi dari mereka? Orde Baru: Kekristenan danPemerintah, Umat
Beragama dan Tatanan Sosial di Indonesia
Agustinus M.L. Batlajery ...........

Yusak Soleiman 2. Hubungan Timbal-balik antara G ereja dan N egara


Ketua KPT GKI S\7 Jabar (Thnggapan terhadap Agustinus M.L. B atlajery)
Robert Setio......... 23

Tema II: Agama dan Politik


3. Memberi Mal<na Baru pada Caluinisme di
Indonesia: Partisip asi Politik Kristen
Natan Setiabudi.. 39

4. Antara Jenewa dan Indonesia: Memahami


G agas on Politik C alq,) in D alam Konteks Indonesia
Albertus Patty.......... 73
I xlv Calvinis Aktual Daftar Isi

Tema III: Ibadah dan Kehidupan Bersama lZ. Diakonia dan Pastoral Sosial Calvin:
Relefansirrya Bagi Gereja-gereja di Indonesia
5, Ibadah dan Hidup Rularn Dalam Keluarga
dan Bertetangga
Juswantori Ichwan...... 85
13. Praksis dan Refleksi Diakonia Transformatif di Tengah
P er gumulan G er ej a dmt Masy ar akat
6, Ibadah lemaat Dalam Perspektif Pembangunan lemaat:
SebuahTanggapan Josef Purnama'Sfidyatmadja........ ......18i

Tema VI: Pendidikan Kristen


7 . Calvin dan Caluinisme tentanglbadah di Gereja lGisten 14. Pengaruh Caluinisma Dalam Kehidupan Gereja dan
Indonesia : Tanggap an Tbrhadap J usw antori lchw an P endidikandi Indonesia
Rasid Rachman.. 105 Aristarchus Sukarto.. ...... Zl5

Tema IV Rohaniwan dan Masyarakat Modern


8. Pendeta yang Adaptif: Most Wanted atau Least Wanted? Pendidikan di Indonesia: Tanggapan Terhadap Makalah
Aristarchus Sukarto
Joas Adiprasetya........ r17
Ellisabeth Hasikin..... ....... 227
9. Rohaniawon, Institusi Agama dan Masyarakat Modem:
Tbologi Panggilan, Perubahan don Tuntutan Peran Pendeta Tema VII: Etos Protestan dan Modernitas
dan G erej a dalam Masy ar akat Modern 16. Etos Kerja, Kemakmuran danDemokrasiModem -
'W
Lanny Santoso 131 Monop oli Kaum Pr otestan? :

Mari Kita B angun D ari Tidur dan Mimpi Indah Kaum


LO. Cor-Meum-Tibi- Offero -Domine Prompte et Sincere zUrbanMenengah
(Kup er s emb ahkon H atiku KepadaMu, Tuhan den gan S.A.E. Nababan... ............235
Segera danTulus)
Alex Sasabone........... r43 17 . Etos Kerja, Kemakmuran dan Demokrasi Modern:
Monop oli Kaum P rotestan? :
Tema V Gereja dan Fungsi Sosialnya Thnggap an Terhadap Makalah S.A. E. N ab aban

1 l . Diakonia dan Pastor alia Sosial: P elay anan Diakonia dan Mungki A. Sasmita ...........?.59
Pastoral Sebagai Wujud Kehadiran Kekristenan Bagi
Warga Gereja danWarga Bangsa I8. Menuju P er s audar aan S ej ati
Kuntadi Sumadikarya................ 155 Simon Petrus L. Tjahjadi ...................273
I
Beberapa Rekomendasi Komisi Pengkajian
Teologi GKI SW Jabar......... .,............... 283

Kronologi Perkembangan Gerakan Reformasi ...... ZB7

PENDAHUTUAN

Kenangan Bersifat Selektif


ecara sadar Komisi Pengkajian Teologi (KPT) GKI
S\7 Jabar mengapresiasi Calvin dengan mengenang
dan bukan menyampaikan puji-pujian kepadanya.
Secara teologis, ada banyak warisan Calvin dan murid-
muridnya (kaum Calvinis atauReformed.) di dalam tubuh GKI.
Lebih luas lagi, jejak-jejak teologi Reformed bahkan bisa juga
dijumpai dalam banyak gereja di Indonesia. Namun, apalah
gunanya mengagumi itu semua - pada saat peringatan limaratus
tahun kelahiran salah satu tokoh gerakan reformasi ini - bila
hanya berhenti pada pemujaan pemikiran, teologi dan prestasi
orang(-orang) lain di masa lampau.
Ujian terpenting dari sumbangsih Calvin adalah
relevansinya bagi Kekristenan dan kehidupan Kristiani
di Indonesia. Oleh karena itu, kami tidak hendak terikat
pada pembagian klasik serta pendekatan gaya teolog Barat
untuk mendefinisikan sumbangsih Calvin secara lengkap
dan meyeluruh. Tidak ada kebutuhan bagi kami dan umat
Kristen di Indonesia untuk memetakan seluruh pemikiran dan
karya Calvin serta murid-muridnya, biarlah hal itu menjadi
pekerjaan dan tugas para teolog di Barat. Kami membutuhkan
Calvinisme, sejauh ia relevan. Kami hendak mengenang sejauh
dapat menemukan relevansinya. Oleh karena itu, kenangan
terhadap tokoh reformasi ini bersifat selektif; bukan karena
12
DAKONIA DAN PASTORAL SOSIAL CATVIN
Relevansinya Bagi Gercja- ger eja
di Indonesia

R. P Borrong

Dosen etika di STT Jakarta, menyelesaikcm studi


doktoral di South East Asia Graduate School of
Theolo gy dm V rij e U niu er siteit.

Pengantar

@1 ava merasa tersanjung diperkenankan menjadi penanggap


,$makalah ilmiah yang disampaikan oleh Pdt. Kuntadi
lVSumadikarya, MTh. Beliau telah melakukan penelitian
yang sangat luas dengan jumlah literatur yang nyaris seperti
skripsi atau KTA di STT Jakarta. Saya sangat hargai dan
saya sangat diperkaya dengan penelitian ini. Saya berterima
kasih kepada panitia yang memberikan kesempatan sebagai
penanggap. Sehingga saya mendapat kesempatan diperkaya.
Thnggapan yang akan saya berikan tidak pada isi
makalah ini tetapi terlebih pada pemaparan upaya-upaya
modifikasi dan kontekstualisasi yang dilakukan oleh GKI
terhadap ajaran Calvin dalam bidang diakonia dan pastoral
menjadi diakonia dan pastoral sosial. Thnggapan lebih bersifat
praktis-reflektif sesuai dengan pengetahuan saya yang terbatas
tentang Calvin dan pengalaman bergereja sebagai warga jemaat
yang mengaku pengikut Calvinis sejati, tetapi sangat minim
Calvinis Lllukonia dan Pastoral Sosial Calvin 181

rc,gctahuan rentang calvin dan karena itu nyaris tidak rllkcmukakan tentang jabatan diaken. Pandangan Calvin tentang
mempermasalahkan aj aran Calvin.
fnhatan diaken mengadung paradoks. Di saru pihak ia tidak
_ Saya sangat_ menghargai pandangan_pandangan Cal nrenyebut secara eksplisit bahwa diaken adalah pejabat gerejawi
dan memaklumi bahwa pundangan.purrdrigrn Crl.riri
ketahui sangat terbatas' memang sesuai d"ngJ., tuntutan
vr.rg s rrhagaimana disebutkan dalam Efesus 4:11. Calvin hanya menyebut
ian 5 jabatan yang disebut rasul Paulus yaitu: nabi, rasul, pemberita
Gntu tidak arif kalau kita vang hidup di abad zo-zr ini
harus mencontoh secara harfiah pendapat calvin. Dalam
lnjil, pengajar dan gembala. Namun dipihak lain ia mengakui
har huhwa semua jabatan dalam gereja terhisap kepada majelis gereja,
saya sependapat dengan pdt. Kuntadi Sumadikarya,
MTh bal tcrmasuk penatua dan diaken yang merupakan kaum awam (http:ll
kita tidak harus membekukan darah calvinis daram
di.Indonesia. Tetapi saya juga tidak sependapat tutu,
;;";r- www.historylearningsite/co.uk/john.calvin.htm. Diakses 13.4.2009) .
aih 'lirgas penatua dan diaken adalah membanru para pendeta dalam
bahwa kita perlu mengambil jarak dengu, p".rdrpat
Calvin. y pelayanan sipil. Tetapi karena pelayanan di dalam gereja dan dalam
seharusnya kita lakukan adarah upaya-upayrkorrt"krtralisasi
ses kota Geneva dibuat menjadi satu maka yang memilih penatua dan
dengan keberadaan dan kondisi kita masing-masing
sebagai diaken adalah pejabat kota Geneva. Jadi pelayanan diakoni dipahami
ajaran calvin. Kita perlu melakukan reinterpretasi
dan reakt sebagai bagian dari fungsi gereja sebagaimana dilakukan oleh para
ajaran-ajaran calvin sesuai dengan konteks kita. saya
kira itu ma rasul, tetapi tugas mereka dipisahlan dari tugas gembala dan pengajar,
dari peringatan 500 tahun Calvin.
yang khusus melayankan pemberitaan Firman dan Sakramen.
Calvin menekankan bahwa tugas diaken adalah sesuai dengan Kisah
Teologi Diakonia Calvin
Rasul611-6, melayani diakonia, khususnya para janda yang terlantar.
Gologi calvin tentang pelayanan sosiar atau diakonia ti Tetapi kemudian Calvin memperluas pelayanan diakonia ini menjadi
sekedar bertitik tolak dari paham tenrang jabatan pelayanan kepada orang-orang susah dan miskin dalam gereja:
diaken. te
bertitik tolak dari pandangannya bahwa masyarakat hrrr;
sesuai dengan kehendak aturr.'Maka calvin mencoba
;;;il For although the term diakonia has a more extensive meaning,
memakna scripture specially gives the name of deacons those whom the
secara praktis pesan-pesan Alkitab rentang kehidupan
sosial dar church appoints to dispense alms and the take care of the poor,
kehidupan ekonomi manusia. Bagi calviri, ,ntrk'rria"p-
r"rrri constituting them as it were stewards of the public treasury of
bergantung kepada Allah: to b, ili* is to be dependent'on
G the poor (Calvin, 1989,322).
Mengutip pandangan Calvin, Gregg Singer
-"ngrtrkrn bah
kehidupan dan kegiatan manusia dalrm lapangan rorirr Atas dasar itu Calvin berpendirian bahwa rugas para diaken adalah
dr., menunjukkan kasih setia Kristus kepada orang-orang susah dan
bertujuan untuk memuliakan A[ah Jan bukan ,.;;;-;;;; "r."".*j
untuk kesejahteraan manusia (singer, h. r59,228). Keseiahreraan lemah secara badaniah dan memenuhi kebutuhan jasmaniah mereka.
masyarakat pun adalah untuk kemuliaan Allah. Itu tidak berarti bahwa tugas diaken menjadi tugas sekuler.
Maka
dapat berperan bagi kesejahteraan masyarakat kalau
-rrr*i, hanyq Berdasarkan pendirian di atas, saya berpendapat bahwa
untuk kemuliaan Allah. -.r.k, ;ril; walaupun jabatan diaken adalah fungsi awam dan bukan pelayan
Dari pandangan Calvin ini, muncullah perlunya pelayanan firman, tetapi jabatan itu tidak seharusnya ditiadakan dalam
diakoni yang secara singkat dibahas dalam b,rk,r.,y"-tiriitut, korps kemajelisan gereja. Jadi saya tidak setuju dengan langkah
oy yang ditempuh GKI menghilangkan jabatan diaken dalam gereja.
the christian Religion (calvin, 19g9, h. 3zz). Dalam
bagian itu
IB2 Calvinis l)irrl<onia dan Pastoral Sosial Calvin 183

W'alaupun tugas diaken adalah pelayanan Cara GKI memaknai diakonia sosial Calvin sangat baik
melakukan tugas itu dalam rangka fungsi gereja sebagai trtilpi saya masih mempunyai dua catatan dari paparan Pdt. Kuntadi
am orang percaya. Kalau diserahkan saja kepada kaum awam lirrrnadikarya, MTh:
penahbisan atau peneguhan, nanti dipahami benar-benar se l, Tentang eksklusivitas Calvin. Saya kira kita harus mampu
pekerjaan sekuler sama seperti pekerjaan dinas sosial di memaklumi konteks Eropa, khususnya Prancis saat itu. Calvin
Kita perlu memahami dan menerima pelayanan sosial gereja se bersikap eksklusif karena Katolisisme dan Protestantisme yang
bagian integral dari fungsi "rohani" gereja. Kita tidak sekedar me menjadi patron masyarakat hidup dalam realitas dan bahkan
bantuan sosial kepada orang miskin tetapi melayani mereka permusuhan. Calvin dan para pengikutnya memposisikan diri
holistik atas dasar kasih dan pengorbanan Yesus Kristus. Karena sebagai korban dan karena itu bersikap ekslusif Seandainya
diaken sebaiknya berakar dalam korps kemajelisan gereja. Pelay Calvin hidup dalam konteks kehidupan yang lebih damai
diakonia adalah fungsi gereja agar umat melihat kasih Kristus seperti di Indonesia saat ini, ia juga akan mengambil posisi
mereka secara utuh. Maka, jabatan diaken sebaiknya ada seperti GKI.
lingkup kemajelisan gerej a.
Memang benar, diaken sering diperlakukan sebagai maje
I Kedua, keunggulan karya diakonat EKD ditopang oleh system
keuangan gereja Jerman yang didukung pemerintah. Dana
gereja kelas dua, tetapi itu hanya kasus. Fungsi itu harus d
untuk membiayai berbagai proyek disediakan pemerintah
sebagai fungsi pengejawantahan firman dalam kehidupan sehari-
melalui pajak gereja yang dipungut pemerintah dan diserahkan
Kalau jabatan itu dipertahankan maka fungsi pemberitaan
kembali kepada gereja untuk membiayai berbagai pelayanannya.
menjadi satu dan integral dengan pelayanan firman, malahan
Memang betul ada juga dana dari jemaat, tetapi dengan
salah satu operasionalisasi Firman yang diberitakan kepada jem
demikian seluruh pembiayaan karya diakonia menjadi lebih
dan kepada umat manusia pada umumnya. Memang betul bah
dari cukup. Lagi pula Jerman di masa lalu adalah mayoritas
pelayanan diakoni gereja tidak boleh dibatasi menjadi pelayan
Kristen sehingga dengan mudah menyatukan karya sosial
karitatif, tetapi itu tidak dapat menjadi alasan melepaskan jabatag
gereja dengan karya sosial sekuler.
diaken dari gereja dan menyerahkan pelayanan diakoni pada
gereja. Pelayanan gereja untuk seluruh masyarakat dan kebutu
Pelayanan Pastoral Calvin
semua orang. Tirgas pendeta dan penatua juga demikian. Makan 'Walaupun kita mengenal Calvin lebih sebagai reformator,
seyogianya diaken dipertahankan dalam gereja.
Saya sependapat bahwa pelayanan diakoni karitatif harut
pemimpin dan teolog besar, namun Calvin juga adalah seorang
digantikan dengan diakoni transformatif sehingga bukan hanya gereja l)astor, seorang pendeta yang melaksanakan tugas pastoral secara
yang melakukan pelayanan diakonia tetapi seluruh umat sehingga rrtuh. Malahan Jean-Daniel Benoit menyebut Calvin sebagai d pdstor
menjadi diakonia berjemaah. Banyak warga jemaat yang mampu of souls (Benoit, h. 51). Bagi Calvin, teologi bukanlah pengetahuan
dan siap untuk melayani. Yang kurang adalah penggerak. Maka $emata-mata tetapi sekaligus pelayanan keprihatinan tentang
saya setuju kalau di dalam gereja ada diaken-diaken yang berfungsi
keberadaan manusia. Dasar teologis pelayanan pastoral Calvin ada
menjadi penggerak gerakan diakoni sosial atas wibawa gereja. pada keyakinannya bahwa tujuan utama kehidupan manusia ialah
rnengenal Allah. Maka tugas pastoral gereja adalah melayani orang'
orang berdosa agar mengenal kebaikan Allah dalam Yesus Kristus'
Ifi4 185
ntln dan Pastoral Sosial Calvin
Calvin sangat menekankan kesengsaraan manusia a orang kunci dalam berbagai profesi mendapatkan pelayanan
Maka ia juga sangat menekankan perlunya pelayanan pastoral
khu*s, lalu mereka menjadi sel yang hidup menularkan
upaya memperlihatkan betapa berharganya manusia yang dll pastoral sosial kepada rekan'rekan sekantor, mitra kerja, dan
Allah dan manusia yang ditebus oleh yesus Kristus. Manualr konsumen serta masyarakat luas; maka gagasan menjangkau
berdukacita karena dosanya perlu mendapatkan penghibutmr ruang kerja akan lebih efektif.
Firman Allah yang dilayankan oleh para majelis gereja. Dalam
fu lek lrrn tanggapan saya, terima kasih dan mohon
maaf kalau tanggapan
rugas pastoral tidak hanya dilihat sebagai pelaksanaan distplin
tetapi mencakup pelayanan pemberitaan Firman Tirhan, fnyu tidak Pas.
Sakramen dan Pemberlakuan dlsiplin gereja. Dengan der
purtaka Acuan
dapat memahami mengapa Calvin begitu tekun melakukan
pastoral kepada jemaatnya dan memberlakukan disiplin yang calvin, J. (1989). Institutes of the christian religion. (Henry
seperti undang-undang sipil. Beveridge, terj.). Grand Rapids: Eerdmans'
Saya tidak banyak berkomentar mengenai tugas ini, k singer, c. G. calvin and the social order. DalamJacob T Hoogstra
apa yang dikemukakan oleh Pdt. Kuntadi Sumadikarya, MThl (Ed.), John Calvin contemporary prophet, A symposium'
sangat dalam dan lugas. Dua catatan kecilyang ingin saya Grand Rapids: Michigen: Baker Book House'
1. Pertama, terkait dengan penghapusan ekskomunikasi Benoit, J. D. Pastoral Care of the Prophet'
GKI. Seingat saya, hampir semua gereja pewaris Ca
Indonesia melakukannya. Saya juga tidak keberatan
ekskomunikasi lebih berat dari hukuman seumur
dalam penjara yang diberlakukan Negara, paling tidak
psikologis. Namun demikian, secara umum haruslah d
bahwa gereja-gereja pewaris Calvin di Indonesia
mengabaikan disiplin gereja dalam pelayanan
Grlalu banyak kekeliruan jemaat dibiarkan bahkan dit
tutupi, sehingga menjadi batu sandungan bagi warga j
yang lain. Banyak jemaat terpecah karena tidak adanya di
atau diabaikannya disiplin gereja.
) Kedua, terkait pelayanan pastoral di tempat kerja. Saya
setuju bahwa hal itu dilakukan gereja, menjangka,, ,ru.rg yr4
lebih luas. Saya akan menawarkan kerja sama gereju-g.r.i
dengan lembaga pendidikan teologiyangmelaksanakan
Magister Ministri untuk menjangkau para professional menj
"pastor" dalam lingkungan mereka. Masyarakat terlalu luas
untuk dijangkau pasror-pasror dari gereja. Gtapi kalau orang,

Anda mungkin juga menyukai