Anda di halaman 1dari 36

LOMBA

FO TO
BERHADIAH
PULUHAN
JUTA RUPIAH
#006 Juni 2011

Free!!!

Ganes Th
Bangkitn ya
si butaa
dar i g u
hantu
asi puisi
Komikalisko Damono

Hujan
jo
Sapardi D
n
Oleh: Ma

Bula n Ju n i
N G O K IST IL AH
MENE l & Kompetis
stiva
i
Anugerah, Fe
iN FrAme
DAFtAr isi
COMICAL MAGZ #006-Juni 2011

Hujan...
8
seQueN
Hujan Bulan Juni
Saya yakin kita semua kerap mendengar sajak, proFiL

18
nyanyian dan gambar yang merayakan hujan. Ganes Th - Si Buta:
Bangkitnya Si Buta
Kesukaan kita pada proses air yang seolah jatuh dari Gua Hantu

dari langit dan menguapkan bau tanah basah cLosure


itu lantas membuat kita jadi sentimentil, kalau
kehujanan kepingin segera berada di rumah dan
Menengok Istilah:
Anugerah, Festival & Kompetisi
NumpANg LeWAt
16
cukup memandangnya dari jendela namun kalau Seminar komik Ink Studios
dan Palcomtech Japanesia
sedang berada di rumah rasanya ingin kembali Bedah Buku “Hidup Itu Indah” 22
bermain hujan-hujanan. Namun, kini masihkah Hwarakadah!:
kita sentimentil pada hujan saat ia turun tanpa A Tribute to Dwi Koen Br 23
persoNAL touch
iklim dan bayangan banjir yang menghantui?
Comical Magz mengajak kita semua unt uk
Comic Book Inking:
Tools of The Trade 30
merenungkannya, sembari melihat komik-komik WALL post
apa saja yang asyik dibaca sambil menunggu Jejak si buta dari gua hantu 32
short comic
hujan reda. Hujan Bulan Juni 10
Antara Bodoh dan Ngetren 14
reseNsi pAk rANger
Halte Bis Rumpi 26
huNtiNg
Antara Hak Kekayaan
Intelektual dan Seni Tradisi
Seri Komik Anti Korupsi #2:
Kisah Kasus di Sekolah 29
iNsert
Jam Strip @Pameran Seni Media
Launching www.makko.co
Indo Cos Gath
One Day With Caravan Studio
Workshop Kartun dan Karikatur 28
Nongkrong Bareng Man 29
poJokAN
Kumpul Komunitas dan Tnol;
Menggagas Pembauran Komunitas 24
reDAksi
PUBLISHER R.A. Heryani Wahyu Ningrum EDITOR IN CHIEF Beng Rahadian EDITORIAL TEAM Ahmad
Ikhwanul Muslimin, Sigit Susigit, Tomas Soejakto ART AND CREATIVE Kebo Utomo, Echan Dicetak oleh percetakan
CONTRIBUTORS Abah Kuskus Kusmayadi, Mansjur Daman, Hady Sumarna, Lulu Ratna, Gienardy
Sanotsa, Erwin Prima Arya, Achmad Dwi Muntaha, Anna Rahmawati, Zeal Fachrudin, Choir
DeCartoonist, Agung Supriyanto Widadi, Aconk & Novriyadi TNOL, Imansyah Lubis, Maulina
Ratna Kustanti, Stevanus Edwin, Kiki Akbari. COVER Ardiansyaf & Apriyadi Kusbiantoro

MARKETING & PROMOTION Errie Crything TEL: 0816 1831 384, e: comicalmagz@gmail.com
ALAMAT REDAKSI Jl. Mampang Prapatan XVI no 28, Jakarta Selatan 12760, TEL: 021 9962 6056, gajahjambon@yahoo.com
e: red_comicalmagz@yahoo.com FACEBOOK: Comical Magz
bagi kamu yang punya uneg-uneg, kritik, saran atau pingin curhat, silahkan kirim e-mail ke: red_comicalmagz@yahoo.com dengan judul: INBOX. Ditunggu, ya, suratnya..^^ iNBoX

Halo, Comical Magz yang makin cihuy dan asoy


Gue punya usul nh. Gimana kalo para komikus Dearest Comicalmagz,
ngelaunching komik2nya di sekolah juga, atau Denger-denger rumor ada pengarang
roadshow gitu. Atau bikin komik yang edukatif
dan didistribusiin ke sekolah2. Soalnya gue liat komik lokal yang didukung oleh salah satu
masih banyak orang tua yang ngelarang komik penerbit buku besar di Indonesia telah
untuk anaknya karna alasan bikin males belajar. mengadopsi style manga Jepang lalu
Tengkyu atas ruang berkeluh kesahnya. Moga2 mengganti identitas nama aslinya menjadi
Comical Magz tetep oke dan jadi panutan dan nama Jepang tersebut demi karyanya
curhatan gue didengar :-D laku di pasaran. Apa itu benar? lalu gimana
Amy – Rawamangun
Comicalmagz menanggapinya?
Halo Amy Cheers,
Kami berasumsi bahwa beberapa studio dan Fransisca Retno-Joglo
LSM banyak yang menyasar sekolahan sebagai
target pembacanya, seperti komik yang kami Dear Retno
bahas di edisi ini yaitu komik Kisah Kasus di
Setahu kami hal itu memang pernah
Sekolah terbitan KPK. Tapi kami pikir idemu
menarik dengan roadshow itu, karena dengan terjadi, tapi itu dulu. Saat ini komikus
begitu kita bisa menyadarkan anak2 sekolah, Indonesia sudah percaya diri dengan
kalau komik juga bisa jadi sarana belajar kan, sip! menggunakan namanya sendiri atau
nama pena yang tidak dimaksudkan
untuk mengelabui pembaca seolah-olah
komikus Jepang. Mengenai hal ini kami
menanggapinya sebagai dari bagian proses
pendewasaan para komikus tanah air. Tapi
kalau saat ini masih nemu yang begitu,
berarti yang bersangkutan sudah ketinggalan
Salam Comical Magz
”kereta” jauh sekali.
Gw suka bnget komiknya Aji Prasetyo
yang Hidup Itu Indah. Selain lucu &
menggelitik, tapi juga cerdas! Denger2
‘tuh komik ditarik dari Gramedia, ya?
Emang bener? Kalo iya tanyain, dong?
Padahal ‘tuh komik ‘high quality’’.
Tengkyu. Salam komik, semoga komik
Indonesia lainnya gak pada dicabutin
kaya komik HII ^^
Lintang – Cibubur

Salam, Lintang
Ih denger dari siapa tuh? Hehehe...
Kami sudah coba konfirmasi hal ini ke
penerbit dan distributornya, memang
betul sudah tidak masuk jaringan toko
itu tanpa kesediaan memberikan alasan,
tapi jangan kuatir karena masih ada
toko lain yang menjualnya. Kami setuju
sama kamu bahwa komik ini mewakili
kebebasan ekspresi dan berpendapat
(dengan tanggung jawab tentunya), ini
juga pertanda bahwa sebagian bangsa
kita masih alergi pada kritik :)

Comical Magz #006 5


6
gAg cArtooN

Comical Magz #006


Abah Kuskus Kusmayadi
kuskus_kusmayadi@yahoo.com
seQueN

u
Hn j
B u l a
Di tengah iklim
Ini
global yang kacau
sekarang ini, barangkali hujan yang
turun di bulan Juni, Juli, atau Agustus
sekalipun tidaklah aneh. Beberapa
tahun belakangan ini, hujan bisa turun
kapan saja bahkan hampir sepanjang
tahun.

8 Comical Magz #006


ja n
seQueN

I
tulah mengapa puisi Hujan Adalah kesempatan kita
Bulan Juni (Sapardi Djoko kini, untuk memaknai bahkan
Damono) begitu dalam memelihara hujan agar tetap
maknanya pada saat itu di tabah, bijak dan arif seperti
mana hujan tidak turun di bulan gambaran Sapardi Joko
Juni (per tengahan tahun). Damono dalam puisinya.
Ketika musim masih relatif Peliharalah hujan dengan
teratur, hujan di pertengahan cara menjaga dan menya-
tahun adalah sebuah anomali. yangi lingkungan. Sayangilah
Biasanya, hujan turun di sekitar alam supaya alam juga me-
pergantian tahun. Desember nyayangi kita. Sehingga hujan
dan Januari adalah puncaknya. tetap menjadi rahmat yang
O r a n g J aw a b i l a n g k a l a u me nyuburkan sawah dan
Desember itu adalah gede ning ladang, memberikan
sumber, maksudnya banyak kehidupan bagi se-
sumber air (gitu kali ya?) luruh bumi, ser-
Namun saat ini, hujan ta tetap
yang kerap diagungkan oleh menjadi
para seniman ini, menyimpan inspirasi
ancaman petaka, ialah banjir b a gi k i t a
yang juga terjadi di mana-mana semua yang
(bukan hanya di kota besar semestinya ber-
yang tidak mampu menyerap s y u k u r b a hw a
air, tapi juga di pegunungan hujan masih turun
yang kini tergunduli). Alam di bulan ini 
sudah tidak ramah lagi kepada
Sigit Susigit &
manusia. Memang ini ulah Beng Rahadian
manusia yang terlebih dahulu
tak ramah pada alam, sehingga
rintik hujan yang semestinya
indah itu kini bisa menjadi
tangis bagi mereka yang harus
mengungsi bahkan hingga
”keluar dunia”. Benar-benar
ironis, ya....

Comical Magz #006 9


short comic

Komikalisasi puisi
Sapardi Djoko Damono

Hujan Bulan Juni Oleh: Man

tak ada yang lebih tabah


dari hujan bulan Juni

10 Comical Magz #006


short comic

dirahasiakannya rintik rindunya


kepada pohon berbunga itu

Comical Magz #006 11


short comic

tak ada yang lebih bijak


dari hujan bulan Juni

dihapusnya jejak-jejak kakinya


yang ragu-ragu di jalan itu

12 Comical Magz #006


short comic

tak ada yang lebih arif


dari hujan bulan Juni

dibiarkannya yang tak terucapkan


diserap akar pohon bunga itu

Comical Magz #006 13


short comic

Antara Bodoh & Ngetren


Hady Sumarna

14 Comical Magz #006


short comic

Comical Magz #006 15


cLosure
Oleh: Lulu Ratna

Di Indonesia terdapat
berbagai penghargaan
di bidang seni populer,
seperti AMI (Anugrah Musik
Indonesia), FFI (Festival Film
Indonesia) hingga dulu pernah
diadakan juga Festival Konde
2007 (Komik Indonesia Terbaik
Satu Dekade). Berbagai bentuk
dan versi ajang penghargaan
di berbagai bidang seni juga
sudah banyak bermunculan.

H
al ini sah-sah saja karena

MENENGO
penting untuk mengukur
sebuah pencapaian pres-
tasi serta menentukan tolak ukur
yang dapat menggambarkan per-
kembangan mutakhir seni popu-
ler di Indonesia. Walau banyak
ajang penghargaan di Indonesia,
sayangnya banyak sekali terjadi
kerancuan terhadap istilah ’Festi-
val’, ’Kompetisi’ maupun ’Lomba’.
Sesuatu yang penting untuk diba-
Anugerah, Festi
has mengingat pencapaian seni
sebenarnya tidak semudah peng-
hargaan yang bersifat kuantita- Piala Oscar berusaha se-obyektif yang duduk di Komite Seleksi dan
tif, misalnya seperti Artis Sinetron mungkin menentukan pemenang- Dewan Juri FFI. Apalagi film yang
Terfavorit diberikan kepada artis nya, karena menggunakan sistem diseleksi hanyalah film yang di-
sinetron yang meraih vote sms ter- suara terbanyak dari anggota Aca daftarkan kepada penyelenggara
banyak dari pemirsa TV. demy yang merupakan orang- FFI. Berbeda dengan JiFFest (Jakarta
Dalam tulisan ini, saya lebih orang kompeten di bidang per- International Film Festival), yang
banyak menggunakan contoh filman di Amerika. Sementara per- misinya berawal dari terbukanya
ajang penghargaan di bidang film, syaratan filmnya adalah film baru akses kepada film-film bermutu
sesuai bidang kerja saya. Ambil saja (dirilis maksimal 1 tahun sebelum- tingkat dunia yang tidak masuk
contoh Academy Awards atau Piala nya) dan harus beredar secara luas ke jalur komersial di bioskop In-
Oscar yang pemenangnya sering di bioskop Amerika. Sistem inilah donesia dan diputar dalam ajang
menjadi acuan bagi kita menon- yang coba ditiru oleh AMI. non-kompetisi. Sejak 2006 JiFFest
ton film. Terdapat ribuan anggota Lalu di Indonesia ada FFI, yang memulai sebuah kompetisi bagi
Academy yang mengisi balon ber- mengacu pada sistem seleksi oleh film Indonesia, selain tetap memu-
bagai kategori penghargaan film Komite Seleksi dan kemudian dini- tar program non-kompetisinya.
untuk kemudian dikirim ke penye- lai oleh Dewan Juri. Anggota kedua Sebuah tim kurator ditunjuk oleh
lenggara Academy Awards. Ribuan badan ini ditentukan oleh pihak panitia JiFFest untuk menyeleksi
balon ini lalu dihitung secara raha- penyelenggara FFI. Tentu sistem 10-15 nominasi film terbaik yang
sia oleh auditor independen untuk ini dapat menjadi sangat subyektif diputar secara gratis kepada pub-
menentukan pemenang Piala Os- karena pemenang FFI akan sangat lik. Pemenangnya ditentukan oleh
car. Melalui sistem ini penghargaan bergantung pada selera mereka Dewan Juri yang beranggotakan 3

16 Comical Magz #006


untuk mengikutsertakan karya atau
bahkan membuat karya baru (se-
suai tema lomba, misalnya).
Sebuah festival berskala nasio-
nal, haruslah bergerak atas dasar
kebutuhan akan adanya sebuah
tolak ukur prestasi pada kurun wak-
tu tertentu. Misalnya Festival Konde
(Festival Komik Indonesia Terbaik
Satu Dekade) dimana saya cukup
beruntung menjadi saksi per-
jalanan festival ini tahap demi ta-
hap. Tim kurator yang ditunjuk oleh
penyelenggara festival menyeleksi
komik Indonesia terbaik yang per-
nah diterbitkan dalam satu dekade
(1997-2007). Hal ini tidak mudah
karena komik yang diterbitkan se-
cara independen (fotokopian atau
cetak terbatas) hingga secara on-
line juga diikutsertakan, sehingga
tim kurator harus bergerilya untuk
mendapatkan berbagai komik ini.
Hasilnya lalu dipamerkan kepada
publik di Pasar Seni Ancol, lengkap

K ISTILAH
dengan taman bacaan komik, dis-
kusi, bazaar komunitas komik dan
kegiatan menggambar bersama.
Kemudian tim kurator memilih
pemenang berdasarkan 10 kriteria,
seperti gambar dan cerita terbaik.
Pemberian penghargaan Kosasih

val & Kompetisi Award kepada pemenang kemudi-


an dilakukan pada Pameran Konde
di Bentara Budaya Jakarta. Pada pa-
meran ini terbit buku katalog yang
berisi pengantar tim kurator, profil
komik terpilih, daftar pemenang,
orang dari luar Indonesia dengan nasional, bukan hanya tingkat lokal. hingga foto dokumentasi Festi-
latar berbagai profesi di bidang Tentunya ajang ini menjadi acuan val Konde. Katalog ini menjadi
film. Melalui pemilihan juri dari pencapaian yang maha penting semacam pertanggungjawaban
luar Indonesia, JiFFest berusaha se- dan mengharuskan adanya pen- penyelenggara festival kepada
obyektif mungkin menentukan pe- daftaran dapat mengurangi nilain- publik. Kata ’Festival’ sendiri artinya
raih penghargaannya. Mengingat ya. Bahwa penghargaan ini diberi- kegiatan yang bersifat merayakan,
persyaratan untuk mengikuti ajang kan kepada yang memang terbaik bagaikan sebuah pesta besar yang
penghargaan JiFFest ini hanyalah di skala nasional, harusnya tidak keuntungannya dapat dirasakan
film (baru) yang sudah beredar di mempunyai batasan waktu pen- bersama bagi semua pihak yang
bioskop Indonesia. daftaran, persyaratan membayar terlibat, bersifat kompetisi maupun
Permasalahan mendaftar atau- uang pendaftaran, dan seterusnya, tidak. Contoh festival non-kompeti-
pun tidak mendaftar menjadi kecuali misalnya persyaratan dasar si adalah Java Jazz Festival. Inilah saat
penting, mengingat pihak penye- seperti tahun produksi. Berbeda semua penggemar jazz berkumpul,
lenggara festival sebagai pihak bila pihak penyelenggara meng- ada yang bermain jazz, ada yang
pertama, tentu jadi punya hak atau gunakan kata ’Lomba’ pada unsur menonton, ada pertemuan-per-
bahkan seperangkat peraturan un- namanya. Kata ’Lomba’ secara jelas temuan antar sesama pencinta jazz,
tuk menolak sebuah film mengikuti menyiratkan unsur kompetisi untuk semuanya hadir untuk ’berpesta’
ajang kompetisinya melalui proses meraih penghargaan (dan hadiah). jazz bersama. Dan dengan harap-
pendaftaran ini. Apalagi bila ajang Artinya pihak pertama berhak me- harap cemas saya menunggu Festi-
penghargaan ini memakai nama ’In- nentukan berbagai persyaratan ke- val Komik sekelas Konde agar dapat
donesia’, artinya festival itu berskala pada pihak kedua (peserta lomba) berpesta komik bersama lagi 

Comical Magz #006 17


Ganes Th & Si Buta

Postur tegap, berbalutkan baju kulit ular


dan tongkat dari batu sebagai senjata
utama. Bersama seekor monyet yang setia
menemani, pemuda ini malang melintang
di dunia persilatan sambil menjelajahi
nusantara meski kedua matanya buta.
Dialah Barda Mandrawata, alias Si Buta
dari Gua Hantu , salah satu tokoh komik
Bangkit
si buta dari
Indonesia yang paling populer ciptaan
(alm) Ganes Thiar Santoso, atau yang lebih
dikenal sebagai Ganes Th.

G
anes Th adalah salah satu maestro komik yang juga menjadi masterpiecenya. Selain goresannya
silat Indonesia di zamannya. Pengaruh Ganes yang kuat dan ekspresif, Ganes juga menghadirkan
bagi industri komik Indonesia sangat besar. sudut pandang yang filmis pada komiknya. Hal ini tak
Ketika pasar komik (pertengahan 60-an) lepas dari kebiasannya menonton sejak remaja. Bahkan
masih didominasi oleh komik-komik roman, Ganes Ganes remaja yang sempat berjualan kacang rebus di
membuat gebrakan dengan menciptakan cerita silat kawasan Pecinan Glodok, kerap “mampir” ke bioskop
melalui tokoh Si Buta dan langsung menjadi hits. sambil menjajakan dagangannya.
Popularitas Si Buta makin menanjak sejalan lesunya Ganes berhenti ngomik sejak tahun 91’ dan lebih
pasar komik dan situasi represif (zaman orde lama) sering membuat ilustrasi untuk majalah. Kemudian
yang menganggap sesuatu yang melow dan berbau pada 92’ ia terlibat dalam penulisan naskah sinetron
kebarat-baratan adalah ‘musuh’. Disamping pada saat yang diangkat dari komiknya, Si Buta dari Gua Hantu
itu publik merindukan sosok pahlawan. dan Reo Manusia Serigala hingga kepergiannya untuk
Kesuksesan Ganes disusul kemudian dengan selamanya pada 95’. Boleh dibilang nasib Si Buta hingga
cerita silat lainnya. Sebut saja Si Djampang Jago Betawi kini masih mengambang. Ia tetap dibiarkan hidup oleh
dan quadrologi Tuan Tanah Kedawung (Tuan Tanah penciptanya tanpa ending yang pasti. Masih terdampar
Kedawung, Tjisadane, Nilam dan Kesumah, Krakatau) di luasnya rimba nusantara dan entah berakhir di mana

18 Comical Magz #006


proFiL

a dari Gua Hantu KOMIKOGRAFI


Ganes Th
JUDUL-JUDUL KOMIK SI BUTA DARI GUA
HANTU
- Sibuta Dari Gua Hantu, 1967 (difilmkan
dengan judul yg sama)
- Misteri di Borobudur, 1967 (difilmkan dengan
judul yg sama)
- Banjir Darah di Pantai Sanur, 1968
- Manusia Serigala dari Gunung Tambora,
1969
- Prahara di Bukit Tandus, 1969 (ini cerita
terpisah/lepas, lokasi di Cadas Pangeran - Jawa
Barat)
- Badai Teluk Bone, 1972 (difilm kan dengan
judul “Lembah Maut”)
- Sorga yang Hilang, 1974 (di filmkan dengan
judul yg sama dan sequel kedua nya berjudul
“Duel di Kawah Bromo”)
- Prahara di Donggala, 1975
- Perjalanan ke Neraka, 1976
- Si Buta Kontra Si Buta, 1978
- Kabut Tinombala, 1978
- Tragedi Larantuka, 1979
- Pengantin Kelana, 1981
- Misteri Air Mata Duyung, 1984
- Neraka Perut Bumi, 1986 (difilmkan dengan
judul yang sama)

tnya
- Bangkitnya Si Mata Malaikat, 1987
(diadaptasi menjadi film layar lebar tahun 1988)
- Pamungkas Asmara, 1987 (sequel dari
“Bangkitnya Si Mata Malaikat”)
- Iblis Pulau Rakata, 1988
- Manusia Kelelawar dari Karang Hantu, 1988
Gandhi Prabowo

gua hantu
- Mawar Berbisa, 1989

JUDUL KOMIK SELAIN SI BUTA DARI GUA


HANTU
- Kunjungan di Tengah Malam, 1967
- Djampang Jago Betawi
perjalanannya. Kini, ‘masa depan’ Si Buta berada di
- Pendekar Selebor
tangan Gienardy Santosa (Gien) anak dari Ganes Th
- Pengantin Kelana
yang sekarang memegang hak waris Si Buta. Beberapa
karya Ganes diterbitkan ulang, dan gerakan regenerasi - Api di Langit Kulon, (sequel “Pendekar
pun perlahan namun pasti dijalankan untuk tetap Selebor”)
menghidupkan karakter Si Buta. - Zomba
Berawal dari pameran komik jadul yang diadakan - Taufan
oleh Pengki (Pengumpul Komik Indonesia) di British - Cobra
Council pada Februari 2004, timbul semangat untuk - Petualang
menghidupkan komik -komik lama pada diri Gien dan - Tjisadane, 1968-1969 (diadaptasi menjadi film
teman-teman penggemar komik. Apa yang memotivasi layar lebar berjudul sama tahun 1971)
ia dan kawan-kawan pecinta komik menghidupkan - Krakatau, 1970
kembali komik-komik lama lewat penerbitan ulang - Tuan Tanah Kedawung, 1970 menjadi film
melalui Penerbit Pluz+ yang dikelolanya? Dan apa layar lebar tahun 1972
tanggapannya mengenai regenerasi komik? - Nilam dan Kesumah, 1970
- Masih banyak lainnya...

Comical Magz #006 19


Ngobrol Bareng Gienardi Santosa
atau halaman komik yang yang terjual menghasilkan profit.
kurang baik , akan lebih Tapi kalau dihitung-hitung (karena
memerlukan proses lebih sirkulasi masih lambat), kadang
lama. Sebelumnya, tentu sudah tidak sesuai dengan biaya
kita harus sowan/minta produksi yang harus beres dalam
ijin dari pemegang hak tempo maksimal 2 bulan. Di dunia
cipta komik yang akan penerbitan ada sebutan 3-1 ; 4-1,
dicetak ulang tersebut, yang artinya kita mempersiapkan
apakah bersedia atau biaya keluar 3-4 judul, dan 1 judul
keberatan (komik nya pendapatan masuk. Tapi kita juga
dicetak ulang). jangan terjebak dengan eforia
booming komik masa lalu.
Bagaimana dengan pencetakan
komik remaster? Apakah sama Ada rencana Si Buta di-regenerasikan
dengan komik baru? kepada komikus zaman sekarang?
Gienardy di antara komik-komik silat terjemahan di toko Pluz+. Belajar dari pengalaman Ide itu sebetulnya pernah
yg sudah-sudah, rata-rata tercetus 2-3 tahun lalu. Kita
kita cetak 1.000 eksemplar melihat dari industri komik luar,
Bagaimana awal mula menerbitkan dengan target maksimal 1 seperti Superman dan Batman.
komik-komik lama? tahun habis. Apalagi untuk komik Regenerasinya ada dan nggak
Mulanya 2004 pertengahan. remastering kita belum berani harus orang Amerika yang buat.
Diprakarsai oleh teman-teman cetak lebih dari itu. Saat ini yang Kalau untuk gambar (Si Buta), toh
di komikindonesia.com (Iwan istilahnya kita main safe, ya segitu sudah ada pakemnya. Profilnya
Gunawan, Surjorimba Suroto, dulu. Kita bisa prediksi angka seperti ini, bajunya kulit ular, pakai
Andy Wijaya, Syamsudin) yang penjualan setiap bulannya. Bila tongkat. Tinggal pengembangan
kembali mengaktifkan perburuan permintaan terus naik, ya langsung saja untuk para komikus baru.
komik-komik lama. Disamping naik cetak lagi. Tapi kalau untuk Regenerasi perlu, kalau kita mau
itu mulai didengungkan usaha komik Si Buta, saat itu kita cetak karya ini abadi.
m e remastering k o m i k l a m a 3.000 eksemplar, karena pemikiran
untuk kemudian bisa dicetak Sudah ada komikus yang membuat Si
ulang sebagai salah satu bentuk Buta hasil regenerasi?
pelestarian komik Indonesia. Ini kita lagi rintis melalui terbitan
Si Buta yang judulnya Manusia
Komik remaster yang pertama kali cetak Serigala dari Gunung Tambora. Di
ulang? back cover ada pin-up buatan dua
Awalnya Si Buta dan Gundala. komikus yang menurut saya cukup
Pertimbangannya karena kita mumpuni dibidangnya dan punya
menganggap kedua tokoh itu ciri khas: Apri (Apriyadi Kusbiantoro)
adalah ikon pada tahun 70-an. dan Ardiansyaf (Ardiansyah Ersyaf).
Si Buta mewakili komik silat, Menurut saya, ketokohan Si Buta
diterbitkan ulang oleh Pustaka dari Gua Hantu ini bukan hanya
Satria Sejati. Dan Gudala mewakili milik Ganes Th sebagai kreatornya
komik superhero, diterbitkan dan ahli warisnya saja, meski sudah
oleh PT Bumi Langit (pemegang terdaftar di hak cipta dan paten RI.
hak cipta Gundala) dan mulai Tapi lebih luasnya adalah milik
diterbitkan berturut-urut sejak masyarakat Indonesia, khususnya
awal 2005. Tanggapan masyarakat/ Serial Si Buta yang kedua. penggemar komik lokal.
pembaca cukup bagus dan banyak
dari media yang meliput. saya dan teman-teman, tokoh Si Apa pendapat Anda mengenai gap
Buta ini cukup terkenal. Masak, sih, generation antara pembaca komik
Apa hambatan dalam membuat komik nggak ada 3.000 orang pembaca sekarang dengan komik-komik lama?
remaster? komik (Si Buta) yang dulu pernah Gap pasti ada. Karena pembaca
Proses pengerjaannya baca, sekarang nggak baca lagi ? muda yang kelasnya remaja
memakan waktu cukup lama. Tapi setelah dimulai sejak 2005 terlanjur akrab dengan buku-buku
Umpama, jika standarnya satu hari sampai sekarang, kesimpulannya yang sudah merajai pasar seperti
bisa 5 sampai 8 halaman, kalau adalah sirkulasi untuk komik komik Jepang, Eropa atau Amerika.
satu bulan baru 240 halaman. masih lambat. Kalau bicara profit Mereka bisa begitu karena ketika
Belum lagi kondisi naskah asli sih pasti ada, karena setiap buku datang ke toko buku, komik kita

20 Comical Magz #006


proFiL
Wawasan Nusantara
Pada Komik Ganes
S
i Buta dari Gua
Hantu, terkenal
doyan “jalan-ja-
lan”. Jagoan Banten
ini, setidaknya telah
melanglang buana ke
penjuru nusantara
seperti :Banten & Pri-
angan (Jawa Barat),
Borobudur (Jawa Ten-
gah), Sanur (Bali), Sum-
bawa (Nusa Tenggara
Barat), Donggala (Su-
lawesi Tengah), Flores
(Nusa Tenggara Timur)
Si Buta dari Gua Hantu cetakan pertama. hingga ke pedalaman
Kalimantan.
Kemampuan Ganes Lukisan Ganes Th bersama karakter ciptaannya.
nggak ada atau kalah banyak
dari komik-komik luar tersebut. menampilkan wawasan
Sedangkan misi-visinya saya nusantara ke dalam karyanya tak lepas dari kekayaan referensi yang ia
bersama teman-teman di Pluz+ miliki. Diceritakan oleh Gien, Ganes memiliki setengah lemari buku
ialah untuk melestarikan komik- yang berisi buku-buku referensi tentang adat istiadat dan kebudayaan
komik lokal dan menerbitkannya. Indonesia. Sehingga selain “singgah”, Ganes juga menampilkan beragam
Baik itu komik yang dulu pernah budaya lokal dari daerah yang ditampilkannya, mulai dari dialek,
top a t a u p u n k o m i k b a r u pakaian, atau senjata.
yang dianggap berbobot dan Kekayaan lokal juga sangat kental pada karya Tuan Tanah Kedawung
memuaskan penggemarnya. Selain dan Si Djampang, yang berlokasi di seputaran Banten dan notabene
sebagai sarana nostalgia, minimal masih kental budaya Betawinya. Bahkan tokoh Si Djampang --tokoh
kita berupaya menggeliatkan mitos Betawi yang juga dikomikkan oleh beberapa komikus lain-
kembali denyut komik lokal yang - versinya Ganes, adalah versi Si Djampang yang paling medok
pernah dianggap mati suri. Betawinya dan paling disukai para pembaca. Bukan dari gaya bahasa
Tapi perlu diingat, untuk saja, melainkan dari penggambarannya sebagai centeng berbadan
mewujudk annya merupak an besar dengan kumis melintang dan dada berbulu.
foto: Comical Magz teks: Ahmad I.M
tanggung jawab bersama dan
perlu partisipasi nyata dari semua
pihak. Selain penerbit, komponen
lainnya yang tak kalah pentingnya sebagai cinderamata. Kalau gaya Sekarang, ada komik
adalah penggemar yang selalu gambarnya sama atau mirip baru genre fantasi. Gambar
mensuppor t secara militan. dengan gaya mereka, untuk apa motornya saja masih kalah bagus
Pembaca kita saat ini berbeda mereka beli, di negaranya saja dengan motor sport, dan tidak
dengan pembaca (zaman) dulu, bejibun. Kompetitor lainnya menawarkan mimpi kecanggihan.
pembaca zaman sekarang lebih adalah keseharian kita di abad Berbeda dengan yang saya
selektif memilih. teknologi canggih saat ini tidak alami dulu, tahun 70-an, ketika
Kalau saya pribadi obsesinya lepas dari alat-alat atau gadget membaca Gundala ,Godam dan
sih, ke komik-komik bernuansa terbaru. Dunia hanya sejangkauan sebagainya. Tapi berbeda kalau
klasik. Seperti komik wayang, tangan, jadi komik tersebut klasik. Selain tidak ada expirednya,
silat, sejarah atau legenda. Kenapa harus bisa menyamai bahkan di dalamnya ada gambar
nggak yang fantasi/futuristik/non melampaui zamannya. Seperti panorama perkampungan,
klasik? Saingannya banyak dan kita komik Flash Gordon, bisa laku gunung, sawah. Itu ‘kan sesuatu
masih belum mampu menyaingi keras karena menawarkan suatu yang nggak merek a lihat
komik-komik luar tersebut saat lompatan mimpi saat itu. Lihat setiap hari, setiap minggu buat
ini. Banyak konsumen Pluz+ (dari silm-film James Bond, perangkat yg masyarakat metropolitan. Hal-hal
luar negeri) membeli komik lokal digunakan melampaui teknologi yang istilahnya nggak biasa, lepas
klasik untuk dibawa ke negaranya saat ini. dari keseharian mereka.

Comical Magz #006 21


NumpANg LeWAt
Pada akhir April 2011 kemarin,
tepatnya tanggal 30 April

Seminar Komik
2011, untuk pertama kalinya
INK Studios diikutsertakan
dalam Seminar dan Diskusi
Komik, bekerja sama dengan
PALCOMTECH Palembang
Ink Studios Bareng Palcomtech Palembang
dalam acara “J-Fun Attack

I
NK Studios berkesempatan pembuatan karakter hingga proses

foto: dok. Palcomtech


Palcomtech; Seminar
menjadi pembicara di Semi- pengerjaan. Selain seminar komik,
Pembuatan Komik”. nar komik yang bertemakan berlangsung juga lomba komik
PENDIDIKAN. Acara yang berta- yang berhadiahkan pen tablet.
juk “Ngobrol Komik” berlangsung Event ini bertujuan sebagai lang-
di Aula lt. 4 gedung Palcomtech kah awal menyambut pergerakan
selama satu jam. Seminar yang di- komik-komik lokal dan khususnya
ikuti sekitar 80 orang ini meliputi untuk para penikmat dan pembuat
kalangan pelajar, mahasiswa dan komik di kota Palembang. Serta
umum. diharapkan dalam masa-masa ke-
Seminar berisikan berbagi tips depannya dapat menghasilkan kar-
membuat komik. Juga diisi de- ya yang bisa dinikmati dan dapat
ngan diskusi, sharing cerita tentang menyelenggarakan event-event
komik-komik lokal dan komik- lainnya.
komik luar, serta teknik-teknik dasar MAJU TERUS KOMIK INDONESIA
membuat komik. Mulai dari genre, Salam INK Studios. Hady Sumarna
Peserta seminar ketika sedang ngomik.

Begitulah judul buku yang ditulis


oleh Aji Prasetyo. Terkesan simpel
namun memiliki makna yang
dalam. Pada Jumat, 29 April
2011 pukul 19.00, Aji Prasetyo
hadir dalam acara bedah
bukunya bersama budayawan
Malang dan dosen Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Brawijaya,
Agus Sunyoto.
“Hidup Itu Indah!”
Aji Prasetyo (tengah) dalam sesi bedah buku.
Menurut Aji, judul itu digunakan foto: Zeal Fachrudin

B
agar kita masih bersyukur dengan
edah buku yang diseleng- sambutan hingga ia dilamar oleh mengatakan “Hidup Itu Indah”, se-
garakan di Ruang Sidang Ge- sebuah penerbit telah mengetahui berbagai macam
dung Fakultas Ilmu Budaya Masalah yang diangkat bera- masalah yang hadir dalam masya-
Universitas Brawijaya ini merupa- gam, mulai masalah sosial, budaya, rakat kita saat ini.
kan rangkaian acara “Parade Budaya politik hingga kekerasan yang Kritikan yang ditulis Aji meru-
2011”, yang diadakan oleh BEM mengatasnamakan agama. Kriti- pakan wujud kepeduliannya terha-
Fakultas Ilmu Budaya. Acara juga kan tersebut disajikan dalam ben- dap realita masyarakat Indonesia.
diisi dengan diskusi yang dimode- tuk komik yang jenaka sehingga Jika ditelaah lebih dalam, ada ba-
ratori oleh Pak Taufan, dosen Sastra menarik perhatian masyarakat dan nyak pelajaran yang dapat diambil.
Inggris Fakultas Ilmu Budaya. lebih mudah dipahami. Hal ini dapat menjadi sarana me-
Aji mengaku, semula hanya Dalam diskusi ini, muncul per- ningkatkan kesadaran masyarakat
iseng mem-posting sebuah karika- tanyaan dari peserta yang cukup menuju Indonesia yang lebih baik
tur di blognya. Karikatur itu sendiri menggelitik, “Mengapa buku ini di masa mendatang. Beberapa
merupakan luapan kejengkelan- berjudul Hidup Itu Indah ? Padahal gambar dalam buku tersebut juga
nya terhadap realita yang tengah dalam buku ini banyak sekali di- ditampilkan dalam pameran karika-
terjadi dalam masyarakat Indone- ungkapkan hal – hal yang menjadi tur selama “Parade Budaya 2011” se-
sia. Hasil karyanya pun mendapat masalah yang justru tidak indah“. jak tanggal 29 April – 1 Mei 2011.
Anna Rahmawati
22 Comical Magz #006 kalau kamu punya liputan acara/kegiatan seputar komik atau seni visual naratif dan ingin
ditampilkan di Comical Magz, kirim liputanmu ke: red_comicalmagz@yahoo.com
dengan judul: Numpang Lewat
“Umur Boleh Bertambah,
NumpANg LeWAt
Tapi Berkaryalah Seumur-
umur”. Kira-kira itulah
kalimat yang tepat
untuk menggambarkan
perjalanan Dwi Koendoro
Brotoatmojo, atau yang
lebih dikenal sebagai
Dwi Koen. Memperingati
ulang tahunnya yang

Hwarakadah!
ke-70, diselenggarakan
pameran tunggal bertajuk
“Hwarakadah! A Tribute to
Dwi Koen Br” yang digagas
oleh Persatuan Kartunis A Tribute to Dwi Koen Br:
Indonesia (Pakarti). Pameran 3 Dekade Komik Strip Panji Koming

D
iselenggarakan di Lobi mengutarakan keinginannya Pakarti wilayah Jakarta, “Kita mau

foto: dok. Comical Magz


Kompas Gramedia, Jl. Pal- berkumpul bersama anak-anak menyebarkan virus kartun sebanyak-
merah Selatan, Jakarta Pakarti di hari ulang tahunnya. banyaknya kepada generasi muda.
Barat. Berlangsung selama tiga Akhirnya, dengan kerjasama Biar nggak putus nanti, generasi
hari 13-15 Mei 2011, pameran me- Kompas dan seluruh keluarga kartunis-kartunis”. Senada dengan
nampilkan komik strip Panji Ko- Dwi Koen, Pakarti pun membuat itu, diselenggarakan workshop
ming dan karikatur wajah Dwi pameran komik strip Panji Koming kartun dan karikatur bersama
Koen. yang sudah 32 tahun menemani Jitet Koestana dan Toni Malakian,
Ide pameran bermula ketika pembaca Kompas Minggu seba- Sabtu (14/5) jam 4 sore di tempat
Pak Deka (sapaan akrab Dwi Koen) gai tema acara. Disamping me- pameran berlangsung.
Menanggapi pameran ini, Dwi
Koen mengaku sangat bahagia,
karena akhirnya Panji Koming bisa
tampil secara utuh dalam pameran
tunggal. Ia juga menyampaikan
harapannya untuk dunia kartun
dan komik Indonesia supaya lebih
bagus, maju dan yang terpenting
jangan berhenti berkarya.
Terus berkarya selama 32 tahun
bukanlah hal mudah. Karena butuh
konsistensi dan kesetian pada profesi.
Selamat ulang tahun, mbah. Semoga
semangatnya dapat diteruskan
Tokoh-tokoh Komik Strip Panji Koming “menyambut” para hadirin di pintu masuk pameran.
oleh generasi berikutnya. Salam
Hwarakadah! Ahmad IM
ngundang para kartunis untuk
berkontribusi dengan membuat
karikatur wajah Dwi Koen. Dari
58 komik strip yang dipamerkan,
menampilkan metamorfosis Panji
Koming dan dikelompokkan ke
dalam 3 dekade: dekade represi,
dekade transisi dan dekade depresi.
Sedangkan karikatur berjumlah 103
karya yang dibuat oleh 83 kartunis
dari seluruh Indonesia.
Tu j u a n m e n g a j a k p a r a
kartunis untuk berkontribusi,
dijelaskan oleh Yan Praba, ketua
Sebelum pameran resmi dibuka.

Comical Magz #006 23


poJokAN

kumpul komun itas & tnol:

menggagas
pembauran
komun itas
“Komunitas”. Mungkin kesan yang ditangkap ketika
mendengar kata tersebut adalah sekumpulan orang
dari minat atau hobi yang sama, kemudian melakukan
kegiatan yang difoksukan kepada para anggotanya
sehingga terdengar eksklusif.

t
api tidak halnya dengan kegiatan yang diseleng- komunitas, diskusi hingga pembagian door prize prize.
garakan oleh portal komunitas TNOL di Villa Sedangkan pada Minggu siang digelar dua diskusi
Mira, Jl. Puncak, Cisarua, Bogor pada Sabtu dan dengan tema “TNOL Sebagai Bagian Komunitas dan
Minggu, 7-8 Mei 2011. Acara yang dinamakan Komunitas Bagian dari TNOL” dan “Menjadi Komunitas
“Temu TNOL dan Komunitas” dihadiri oleh 28 komuni- yang Eksis dan Beretika”. Sesi diskusi membahas antara
tas yang tersebar di wilayah Jabodetabek. lain bagaimana sebuah komunitas, selain bermanfaat
Kumpul komunitas yang sudah kali keempat bagi anggota komunitasnya juga bermanfaat bagi
digelar, mengumpulkan komunitas-komunitas yang masyarakat.
telah hadir pada tiga pertemuan sebelumnya. Beragam Meski begitu, dalam dua sesi diskusi tersebut tidak
komunitas dari ranah yang berbeda berkumpul, mulai dibahas terlalu mendalam tentang komunitas. Baik
komunitas pecinta motor, sepeda, sejarah, sastra, peran dan kontribusi masyarakat terhadap anggota
menulis, membaca, komik, hingga penggemar gadget maupun masyarakat, serta bagaimana menjadi
dan fans grup musik Soneta tumpah ruah menjadi satu. komunitas yang ngeksis dan beretika. Mengingat
Seakan melupakan kalau tiap komunitas bergerak dan banyaknya peserta dan waktu yang terbatas, jadi
punya dunianya sendiri-sendiri. agak sulit untuk bisa fokus. Namun di luar itu, banyak
Selain perkenalan komunitas, acara diisi juga manfaat yang didapat. Selain menambah relasi antar
dengan games, pertunjukan musik, tukar kado antar komunitas, tiap komunitas juga berbagi pengalaman

24 Comical Magz #006


poJokAN

Sesi diskusi dan perkenalan masing-masing komunitas.

tnol: lahir dari


kegelisahan
Cikal-bakal berdirinya TNOL berkaitan dengan
sebuah koran sekolah di SMAN 3, Setiabudi, Jakarta,
yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1981.
Koran itu bernama TULIP – kependekan dari Tulisan
Ilmiah Pelajar. Sayangnya, koran tersebut hanya
bertahan 5 tahun, karena koran itu dibiayai secara
independen, bukan dari subsidi sekolah.
Dua puluh delapan tahun kemudian, penggagas
Koran TULIP bermaksud menghidupkannya
kembali dalam bentuk media online. Maka
kemudian terbentuklah TNOL (Tulip News Online).
Namun pada perkembangan selanjutnya, TNOL
ditetapkan sebagai nama brand yang berdiri
sendiri, bukan lagi kependekan dari Tulip News
Online.
Berangkat dari semangat berkumpul dan
kegelisahan para anggotanya yang juga anggota
komunitas (Ikatan Alumni SMAN 3 Angkatan ’83),
TNOL sengaja dibentuk untuk menghimpun,
merangkul dan mengajak komunitas untuk saling
berinteraksi. Namun bukan hanya mengumpulkan,
TNOL sebenarnya bermaksud mengajak komunitas
untuk secara nyata memberikan sumbangsih
kepada masyarakat melalui program-program
yang dimilikinya, salah satunya melalui program
TNOL peduli.
Secara berkala, TNOL telah mengadakan
bakti sosial beberapa kali dengan partisipasi
para komunitas. Diantaranya bakti sosial berupa
pengobatan gratis untuk korban gempa di
Pangalengan, Jawa Barat, sunatan masal, hingga
santunan yatim-piatu dan anak jalanan.
Meski begitu, TNOL mengaku mereka tetap
memiliki keterbatasan dan tidak bisa berjalan
dan wawasan yang dimilikinya. Sehingga selain saling sendiri, karena posisi TNOL disini hanyalah sebagai
mengenal, ada juga momen untuk saling belajar. mediator bagi komunitas. Yang terpenting adalah
Akhirnya, setelah acara selesai suasana keakraban peran dan andil dari komunitas. TNOL juga sangat
masih terasa. Bukan hanya bertukar kontak, tiap terbuka atas masukan dan kegiatan-kegiatan dari
komunitas juga bertukar iinformasi dan kegiatan para komunitas.
komunitas, bahkan ada yang sudah janjian untuk Hingga saat ini, sudah lebih 300-an komunitas
melakukan kegiatan bersama. yang join di TNOL. Nah, kalau mau tahu tentang TNOL
Menjadi ekslusif dengan komunitas? Nggak jaman lebih lanjut, berkunjunglah ke: www.tnol.co.id
lagi. Sekarang saatnya komunitas “jalan bareng”.

Comical Magz #006 25


resensi pak ranger

HALTE B IS
RU MPI Saya termasuk genera
si yang sempat
Len on g Ru mpi, sebuah
menikmati acara dit ayangkan
per nah
program komedi yang sta siu n televisi
r di sal ah sat u
secara regula u pen ggagas
, sal ah sat
swasta. Harry De Fretes oh kunci di balik
ut, me rup aka n tok
acara terseb
i ini. Eh, penonton…
komik Halte Bis Rump
pi sih ni komik? Nyok
sebenernye, seberape rum k!
kita liat same-same nyo

K
omik trilogi Halte pernah melihat – lenong.
Bis Rumpi ini Namun, bagi mereka yang
membingkai peris- tidak akrab dengan jenis
tiwa-peristiwa keseharian komedi rakyat ini, adegan
masyarakat urban yang pembuka ini akan terasa
terjadi pada sebuah halte seperti kelucuan yang di-
bis di Jakarta. Seluruh paksakan.
peristiwa berpusat pada Selain yang disebutkan
tempat tersebut, dari pagi di atas, tokoh-tokoh yang
hingga malam. Tokoh uta- ‘numpang lewat’ dan ber-
manya, Boim dan Bang interaksi dengan Boim
Somad merupakan peda- dan Bang Somad cukup Kreator : Harry De Fretes
gang asongan yang biasa variatif. Dialog menggu- Ilustrator : Redi Priyo
mangkal di halte tersebut. nakan dialek dan bahasa Editor : M. Tauhid
Interaksi mereka dengan daerah masing-masing te- Tat a leta k : Dian Andiani
orang-orang yang datang rasa wajar dan apa adanya. Penerbit : Feliz Books, 2010
pages/BOIM-
dan pergi seiring dengan Memang begitulah per- Web : http://www.facebook.com/
bergulirnya hari memi- cakapan sehari-hari. Inter- Komik/1 507 463 282 713 54
liki potensi naratif yang aksi yang dibangun antar
menarik untuk ditutur- tokoh pun terasa mengalir kuh kaum mapan. Tentu- him!) langsung membuat
kan lebih jauh… dan ini dengan lancar. nya hal ini harus kita har- saya jatuh cinta pada pan-
diawali dengan datangnya Banyak pesan sosial gai, bahwa ternyata masih dangan pertama. Bahasa
Rohaya, seorang gadis positif yang tersurat dan ada komik ‘membumi’ tubuh tokoh-tokoh yang
remaja lugu dari Tambun. tersirat dalam komik ini. yang memikirkan orang digambarnya tampak
Ia mencari teman sekam- Selain fenomena urba- lain selain asyik dengan plastis dan enak dilihat,
pungnya, Mumun, yang nisasi, ada pesan berupa dirinya sendiri. Namun demikian juga dengan
mengadu nasib di Jakarta. kampanye anti human demikian, komik ini bu- pembagian latar depan
Kisah mulai bergulir… trafficking dan kampanye kan tanpa cacat… bahkan dan belakang. Di sisi lain,
Tiga halaman adegan penggunaan transportasi beberapa di antaranya saya cukup terusik de-
pembuka jilid pertama publik (terutama bus way). menurut saya fatal. ngan pembubuhan warna
terasa amat… lenong. Selain itu, beberapa pesan Secara pribadi, saya se- yang rasanya kurang pas.
Harry De Fretes selaku subliminal seperti him- lalu menyukai gaya gam- Struktur anatomi wajah
penulis cerita memper- bauan agar para remaja bar ‘bersih’. Ilustrasi Redi para tokohnya pun terasa
lakukan halte tersebut (daerah) tidak memilih Priyo yang mengingatkan datar. Oh, come on… masa
seolah-olah panggung jalan instan untuk men- saya akan goresan Meol’s iya seorang pemuda Batak
lenong. Sebenarnya tidak jadi selebiritis, perilaku Mulyana, Bambang Oe- punya struktur rahang dan
terlalu masalah, apa- hedonis dan materialistis ban, dan – tentu saja – Drs. bentuk mata yang sama
lagi bagi mereka yang pelajar sekolah mene- Suyadi alias Pak Raden (the dengan seorang Tionghoa
menggemari – minimal, ngah, hingga gaya seling- master of clean lines… hail yang sedang menjalani

26 Comical Magz #006


resensi pak ranger
puber keduanya? nya. Singkatnya, jika saya bagus ini terlihat
Saya tidak suka true boleh mengharamkan monoton.
type font Comic Sans. sesuatu, saya akan meng- Saya juga
Tipografi – dan comic haramkan pemakaian terganggu de-
lettering – adalah seni, Comic Sans untuk letter- ngan kualitas
namun menggunakan ing… oh, sebentar. Saya cetakan yang
sebuah huruf yang secara akan mengharamkan pe- buruk. Komik
otomatis ter-install dalam makaian huruf ini untuk adalah karya
komputer yang Anda apa pun. Selamanya. v i s u a l, ya n g
pakai tidak serta merta Saya tidak tahu pe- laiknya kita nik-
menjadikan Anda seorang rangkat lunak apa yang mati secara in-
seniman. Pengguna kom- digunakan untuk mende- drawi. Cetakan
puter awam akan meng- sain komik ini. Tidak bermutu baik
gunakan huruf apa pun terlalu masalah, karena adalah sebuah
yang ada di dalam kom- humanware yang terdiri condition sine
puternya, tidak mengerti dari brainware dan heart- qua non,
atau bahkan tidak peduli ware jauh lebih penting syarat mutlak
apakah huruf tersebut ketimbang sekadar pa- yang tidak
bagus atau tidak. Namun mer software versi terbaru bisa ditawar
demikian, apakah seorang atau hardware termahal. bagi kenik-
perupa komik – dalam hal Yang saya tahu, iklan-iklan matan mem-
ini letterer - seawam itu? yang terpampang dalam baca komik.
Tentu tidak. Terlalu banyak komik ini telah direnggut Sebagus apa
keburukan jenis huruf sok kehormatannya dengan pun sebuah
gaul ini, dan rasanya tidak paksa. Entahlah itu diran- komik dari segi cerita dan splisit.
pada tempatnya untuk cang dengan apa adanya gambar, akan menjadi Tanpa melihat adanya pe-
dibahas di sini. Begitu ba- (menghindari penggu- hambar bila tidak diduku- tunjuk rating sama sekali
nyak dialogue true type naan kata ‘asal-asalan’), ng oleh hasil cetakan pada sampul luar ketiga
fonts lainnya yang jauh di-stretch tanpa mengin- yang prima. Tentunya buku ini, tidak terlalu he-
lebih bagus dan jauh dahkan kaidah skala, atau hal ini sebenarnya bisa ran jika ilustrasinya yang
lebih layak tayang ketim- dipasang tidak sesuai de- diantisipasi oleh kejelian cartoony lebih menarik
bang huruf ini, jika saja ngan orientasinya. Jika editor. Saya kuatir, ja- perhatian para pembaca
kita tidak terlalu malas saya merupakan salah satu ngan-jangan proses proof muda. Tentunya hal ini
untuk mencarinya dan pemasang iklan di komik read pra cetak terlewatkan harus lebih dicermati oleh
atau tidak terlalu cepat ini, setelah melihat bagai- dalam membuat komik penerbit, jika mereka me-
puas dengan hasil lettering mana sang penata hala- ini. Gambar-gambar apik rasa memiliki tanggung
dengan menggunakan- man menyusun sang komikus tidak men- jawab moral atas karya
iklan dalam komik dapatkan tempat yang terbitannya.
ini, saya tidak akan selayaknya karena bu- Dengan sponsor / ik-
mau lagi men- ruknya kualitas cetakan lan sebanyak ini, seharus-
jadi sponsor bagi ini. Sayang sekali. nya harga komik ini bisa
proyek-proyek Sementara itu, testimo- lebih terjangkau. Bisa jadi
mereka berikut- nial dari para pesohor bisa komik ini akan lebih apik
nya. Tata letak menjadi pedang bermata jika terbit dalam bentuk
halaman – bu- dua. Untungnya, beberapa tebal (3 jilid dijadikan 1)
kan bagaimana dari mereka berkata benar dan dalam tata warna
sang komikus dan relevan dengan komik grayscale. Secara oto-
menyusun pa- yang mereka komentari. matis, akan menjadi lebih
nelnya – yang Terus terang, saya agak ekonomis bagi mereka
te r l a l u b i a s a kaget karena ada 3 orang yang ingin memilikinya.
(dalam bebe- anak (baca: selebritis : Akhirnya, komik ini hanya
rapa kesempa- P) cilik yang membaca membuktikan bahwa se-
tan, cenderung komik ini. Menurut saya, suatu yang dibuat hanya
dipaksakan) tema komik ini kurang co- dengan mengandalkan
pun membuat cok dengan usia mereka. idealisme nama besar
komik yang Terutama karena komik ini seseorang yang pernah
seharusnya menampilkan hedonisme populer di masanya, be-
punya potensi pelajar dan sekuensial lum tentu bagus.
untuk menjadi perselingkuhan secara ek- Bapakranger Immy
imansyah.lubis@gmail.com

Comical Magz #006 27


iNsert
foto: Maulina Ratna Kustanti

2011
n S e n i M e d ia is a ta ,
P a m e r a a a n d a n Pa r iwn Film
r ip @ a
J a m S t r ia n Ke b u d a y Budaya, Seni d - 3 0
te i 6
Ke m e n t Jenderal Nila e ra n K a r y a , 2 2 0 1 1 , Launching Makko Publishing Dreams The Coolest
ra m
Direkto t Kesenian Pa is k u s i 2 7 M e i ra m , Online Comic and Pop Culture Magazine 9 Mei 2011,
ra D ta
Direkto . J a m S tr ip & a h it N o. 2 M a Twitter: @MAKKO, www.makko.co
11 p
M e i 2 0 u d a y a J l. M a ja
B
Ta m a n ggara Barat
n
Nusa Te

foto: dok. Skoater Akademi


Indo COS-GATH (In
donesia Cosplay Ga
2011. pk. 10:00 - 20
:00 WIB, Gambir Ex thering) Cosplay performance, live mu
po, Arena PRJ Kema sic performance, ba
yoran, Jakarta zaar. 7 & 8 Mei
foto: dok. Himpunan Mahasiswa DKV Universitas Ciputra

shop dan lomba digital speed


Seminar industri desain&ilustrasi, work
One Day With Caravan Studio @ UC
Universitas Ciputra, Surabaya
painting. 14 Mei 2011, Auditorium lt.7
foto: dok. Pakarti

Workshop Kartun dan Karikatur bersama Jitet Koestana & Toni Malakian “Hwarakadah! A Tribute to Dwi
Koen Br: Pameran 3 Dekade Komik Strip Panji Koming”. 14 Mei 2011, Lobi Kompas Gramedia Jl. Palmerah
Selatan, Jakarta Barat

28 Comical Magz #006


iNsert

Nongkrong Bareng Man @

dok. Akademi Samali


Ultah Aksam ke-6
Ngobrol Santai , Ultah Aksam ke-6.
29 Mei 2011, Akademi Samali,
Jl. Mampang Prapatan XVI No. 28,
Jakarta Selatan

Komik Memahami huNtiNg


Hak Kekayaan Intelektual
Penulis: Prof.Dr Agus Sardjono SH.,M.H
Komikus: Toto Mujio Mukmin
Penerbit: Lembaga Studi Pers & Pembangunan
Kontak: www.lspp.org

J udul besarnya: “Antara Hak Kekayaan Intelektual dan


Seni Tradisi”. Dari judul ini kita sudah bisa mendapatkan
gambaran isi komiknya. Kita bisa memahami dengan
relatif mudah mengenai kerumitan masalah penggunaan,
pencomotan elemen-elemen hingga pendokumentasian
seni tradisi termasuk folklore. Sebuah gagasan yang
menarik dan sudah seharusnya komik dapat mempermudah pemahaman teks yang
rumit. Namun di luar itu, saya masih kurang sreg dengan visualisasi dan ada kata-
kata umpatan dalam dialog yang seharusnya tidak vulgar ditampilkan, seperti kata
p***mak (hal 94). Tapi tetap saja komik ini penting.

Seri Komik Anti korupsi #02


”Kisah Kasus Di Sekolah”
Penulis: Sonny Wibisono, Dhian Prasetya
Komikus: Dwi Bondan, Dhian P & Deny Hilman
Penerbit: Komisi Pemberantasa Korupsi

K omik ini untuk remaja, dengan tujuan menjelaskan


kasus korupsi serta penanganannya dalam bentuk fiksi
yang menghibur. Komik ini sangat dianjurkan untuk dibajak
agar pesan dalam komik gratisan ini tersebar. Sayangnya
tidak ditampilkan format yang memudahkan, seperti kontak
pengambilan buku, layanan download atau bentuk-bentuk
sosialisasi yang lain (atau mungkin dalam skala kecil sudah,
yang saya tidak tahu), mengingat korupsi ini ”penyakit turunan menahun” bangsa ini,
maka sasaran pembaca remaja sudah sangat tepat. Mau ngopy? Datang aja ke redaksi 

Comical Magz #006 29


persoNAL touch

COMIC BOOK Oleh: Tomas Soejakto

“A good inker can make boring


pencils beautiful, while a poor
inker could make beautiful
pencils boring.”
(How To Create Action, Fantasy and
Adventure Comics - Tom Alvarez)

M
enintai gambar bisa
dilakukan dengan lang-
sung menimpa garis-
garis sketsa pensil, atau
dijiplak di kertas lain dengan lightbox.
Pada awalnya, proses ini dilakukan
komikus agar karyanya dapat ter-
reproduksi dengan baik (dan murah)
di media massa. Sekarang, alasan-
alasan tersebut mungkin sudah tidak
relevan lagi, tapi proses meninta
gambar komik keburu menjadi
lumrah, bahkan sudah menjadi profesi
tersendiri yang digeluti banyak artis
komik profesional.
Jangan salah lho: tugas seorang
inker tidak hanya sekadar menjiplak.
Ia harus mampu ‘menggambar ulang’
dari sketsa pensil yang ada, yang
hasilnya dapat mempertahankan,
bahkan mengembangkan energi serta
mood sketsa tersebut. Seorang inker
tetap harus bisa menggambar dan
menguasai setiap aspek pembuatan
komik. Itulah sebabnya mereka tetap
disebut artist ;)
Berikut adalah beberapa jenis alat
yang dapat dipakai untuk menintai
komik:

30 Comical Magz #006


persoNAL touch
Legend: (=) – karakter alat, (+) – kelebihan, (-) - kekurangan

SPIDOL HITAM ((felt-tip marker) KUAS HALUS (sable brush)


Sample Brand: Spidol hitam Snowman Sample Brand: Winsor & Newton series 111 size 2

(=) Bisa menghasilkan garis ekspresif; variasi (=) Garis yang diciptakannya sangat bervariasi,
ketebalan sangat terbatas. Sangat populer di elegan dan hidup. Tidak ada alat meninta yang
kalangan komikus lokal; kerap digunakan untuk mampu menghasilkan hasil yang bisa didapat
seluruh proses penintaan komik. oleh tarikan sebuah kuas. Direkomendasikan
(+) Bisa dipakai menggambar cepat. Ringan, sangat untuk meninta figur dan obyek organik.
murah, mudah didapat, dan dapat dipakai untuk (+) Memiliki jangkauan ketebalan garis yang luas.
meninta mulai dari obyek, background, karakter; Dapat mengerjakan apa yang dapat dikerjakan
sampai ke lettering, paneling, efek arsir dan blok alat meninta lain dengan hasil yang lebih
hitam. berkarakter dan profesional. Sangat awet bila
(-) Ujung spidol cepat menjadi tumpul, dan tintanya dirawat dengan benar.
adalah tinta non-waterproof kualitas rendah. (-) Butuh perawatan yang teliti. Paling sulit dikuasai.
Kehitaman tidak konsisten dan akan memudar. Ketika dipakai, butuh waktu lebih lama dari
Kurang tepat kalau kamu menginginkan garis- pada alat lainnya. Kuas harus ‘diisi’ dengan
garis yang halus dan bersih. tinta berulang kali selama menggambar. Harga
tergolong mahal.

DRAWING PEN Di edisi-edisi mendatang, kita akan membahas


Sample Brand: Snowman Drawing Pen alat-alat di atas, satu-persatu, secara lebih mendalam.
Sementara itu, keep ngomik-laaah! Semangaaat!

(=) Garis-garis drawing pen stabil dan konstan,


PRACTICE
YOUR
sehingga disediakan dalam berbagai ukuran
ketebalan (0.1, 0.2, dst). Sangat ideal untuk
bentuk-bentuk geometris, mekanik dan garis
PERSONAL
TOUCH
panel.
(+) Gampang dipakai. Relatif murah dan mudah
didapat, juga tahan cukup lama. Tintanya
waterproof dengan kepekatan dan kualitas yang
memadai.
(-) Harus mengulang sebuah garis berkali-kali untuk
variasi ketebalan, atau menggunakan beberapa
ukuran drawing pen dalam sebuah karya. Tidak
bisa diisi ulang.

PENA CELUP ((dip pen)


Sample Brand: Gillot no.1290 atau sekelasnya

Gunakan satu atau kombinasi dari beberapa alat di


(=) Tergantung mata penanya, ia memberikan garis atas untuk meninta sebuah sketsa pensil, lalu pelajari
yang ekspresif. Dapat juga untuk garis-garis apa saja yang bisa kamu hasilkan dari setiap alat di
stabil. Baik untuk detail-detail kecil seperti wajah, elemen-elemen gambar tersebut. Have fun!
tangan dan background; juga untuk lettering.
(+) Lebih mudah dikendalikan dari pada kuas. Mata
pena dapat diganti-ganti. Perawatan mudah.
Harga relatif murah. Baik digunakan pada kertas Untuk blok-blok hitam
dengan permukaan halus dan tebal seperti HVS yang luas, superstar
komik Jim Lee terka-
100gram atau vellum 120gram ke atas.
dang meneteskan tinta
(-) Butuh latihan untuk bisa digunakan dengan baik. langsung di atas gam-
Tinta cepat habis dan harus sering dicelup ulang. bar, lalu meratakannya
Apabila digunakan dengan tidak semestinya, dengan kuas.
mata pena akan cepat rusak.

Comical Magz #006 31


WALL post

Jejak

Si Buta
dari Gua Hantu
Banyak hal menarik dari Si Buta dari Gua Hantu.
Mulai dari hubungannya dengan jago silat lain,
sahabat, hingga popularitasnya. Berikut fakta
tentang Si Buta yang berhasil kami rangkum.

Saking tenarnya, Si
Buta dari Gua Hantu
pernah ‘dibuat ulang’
(baca: dijiplak) oleh
Tatang S., hanya dengan
mengganti namanya
menjadi Si Gagu*.

Si Buta dari Gua Hantu adalah salah satu komik


yang paling sering diangkat ke layar lebar
maupun layar kaca. Berikut daftar film yang
diangkat dari komik Si Buta dari Gua Hantu
(dan beberapa karya Ganes Th lainnya)**.

LAYAR PERAK:
Si Buta pernah duel
dengan Jaka Sembung 1. Si Buta Dari Gua Hantu - 1970 - Ratno Timur
di komik Si Buta VS Jaka 2. Misteri di Borobudur - 1971 - Ratno Timur
Sembung, buatan Djair 3. Tuan Tanah Kedawung 1970 - Dicky Suprapto &
Warni Suzanna
4. Beranak Dalam Kubur - 1970 - Dicky Suprapto &
Suzanna
5. Tjisadane - 1971 - Menzano
6. Rajawali Sakti - 1976 - Advent Bangun
7. Cobra - 1977 - Steven Lee
8. Krakatau - 1977 - WD Mochtar & Dicky Zulkarnaen
Si Buta sempat muncul 9. Reo Manusia Serigala - 1977 - Ratno Timur
di Komik Tuan Tanah 10. Sorga Yang Hilang - 1977 - Ratno Timur
Kedawung nomor 5 11. Duel di kawah Bromo - 1977 - Ratno Timur
mulai halaman 28-33 12. Hukum Karma - 1982 - Marisa Haque & Hendra
menyelamatkan Cipta
tokoh utama, centeng 13. Pandawa Lima - 1983 - Hary Capri
14. Bercinta - 1985 - Richie Ricardo
bernama Samolo. 15. Neraka Perut Bumi - 1985 - Ratno Timur
16. Siluman Serigala Putih - 1987 - Barry Prima &
Advent Bangun
17. Bangkitnya Mata Malaikat - 1988 - Advent Bangun
18. Jampang - 1989 - Barry Prima
19. Lembah Maut - 1990 - Ratno Timur
Nama monyet kawan
Si Buta versi layar lebar LAYAR KACA :
dan sinetron berbeda.
1. Si Buta Dari Gua Hantu - 1992 - Hadi Leo - RCTI -
Di layar lebar namanya 53 episode
Wanara (mengikuti 2. Reo Manusia Serigala - 2003 - Tyas Wahono (Si buta)
komiknya) dan di sinetron - Trans TV - 26 episode
bernama Kliwon.
*Sumber: multiply Erwin Prima Arya, http://erwinprima.multiply.com/
32 Comical Magz #006 **Sumber: Gienardy santosa
pick-up point
JAKARTA KALIMANTAN TENGAH
THAT’S LIFE COFFE RUMAH BUKU SELEKTA POP
Jl. Gunawarman No. 24, 2nd Jl. Iskandar Gg.Kuini Rt.07 No.21
Floor, Jakarta Selatan Kel. Madurejo Pangkalan Bun
Kalimantan Tengah
COMIC CAFE
Jl. Tebet Raya No.53D, Jakarta
PONTIANAK
Selatan
RUMAH MIMPI
COFFEEWAR Komp. Taman Gita Nanda
Jl. Kemang Timur 15 A, Jakarta Jl. Kol. Sugiono (samping gor
Selatan pansuma) Pontianak.
TOYZAHOLIC
Jl. Benhil Raya 19 Lantai 3, (Ged. SOLO
Circle K) Jakarta Pusat KOPITIAM “OEY”
Jl. Perintis kemerdekaan 35 ,
PLUZ+ Kabangan, Solo
Mall Plaza Semanggi Lt. 2 Blok B
No. 126, Jakarta GEDUNG KESENIAN SOLO
RUANGRUPA Jl. Slamet Riyadi 275 Sriwedari
Tebet Timur Dalam Raya No. 26, Surakarta, 57141
Jakarta Selatan 12810
YOGYAKARTA
KOPITIAM “OEY” DGTMB SHOP / FFR
Jl. H. Agus Salim 18, Kebon Sirih, Jl. Parangtritis No. 26,
Jakarta Pusat 10340 Yogyakarta
ANJAYA BOOK IVAA
Mal ITC Kuningan (Sebelah Mal JL. Ireda, Kampung
Ambasador), Lantai 4 Blok B1 Dipowinatan 188 A/B
No. 9, Jakarta Selatan 12920 RT 14 RW 03, Keparakan -
AK.’SA.RA Mergangsan, Yogyakarta
JL. Kemang Raya No. 8B, jakarta
12730 TB.DISKON TOGAMAS
Jl. Affandi 5 Condong Catur
OKTAGON Yogyakarta
Jl. Gunung Sahari No. 50 A,
Jakarta Pusat 106 10 MALANG
MAROS Malang Illustrator United
Jl. Bhayangkara No.14 Cilandak JL Bantaran barat I,no 19.RT/RW
Barat, Fatmawati, Jakarta 01/19 kelurahan Tulusrejo,
Selatan Malang, Jawa-timur.65141
East Studio
TANGERANG Jl.Tlogosari No. 29
KOPITIAM “OEY” Malang
Ruko Sentra Menteng Blok MN
88 C, sektor 7, Bintaro (seberang MEDAN
baraya travel), Tangerang TOKO BUKU BINA USAHA
Jl. Banda Aceh no 18/86 G
DEPOK
zoé BALI
Jl. Margonda Raya No. 27,
Depok 16424 KOPITIAM “OEY”
Jl. Teuku Umar No. 231,
TOKO BUKU LEKSIKA Denpasar
LENTENG
JL. Raya Lenteng Agung No. BOG BOG
101, (Deket DPP PDIP), Jakarta Jl. Veteran 39A Denpasar
Selatan
Campus Bookstore BALI COMIC
Univ. Tarumanegara Perumahan Barito Putra Garden
Jl. S. Parman No.1, Jakarta Barat Kav-4, Jl. Tukad Barito II, Panjer,
Denpasar - Bali.
Univ. Mercubuana
Jl. Raya Meruya Selatan No.1
Kembangan, Jakarta Selatan PALEMBANG
INK STUDIO
BANDUNG Jl. Hulubalang II Gg. Lebak Sari
zoé No. 3522 RT.03 RW.02 Kel. bukit
Jl. Pager Gunung No. 3, besar palembang 30139
Bandung 40132
TOBUCIL MAKASSAR
Jl. Aceh 56, Bandung KAMPUNG BUKU
Jl Abdulla Daeng Sirua No 19 E,
SEMARANG Makassar 90234
Bagi Anda yang ingin berpartisipasi dalam
PAPILLON
distribusi dan pick-up point Comical Magz, Perum Bukit Sendang Mulyo, Jl. ACEH
kirim e-mail ke: Bkt Cempaka 2/52, Semarang TOKO BUKU & SEKOLAH
MENULIS DOKARIM
comicalmagz@gmail.com Jl Lamreung No 20, Ulee Kareng
SURABAYA
C2O LIBRARY Banda Aceh 23117
Jl. Dr. Cipto 20, Surabaya

34 Comical Magz #006

Anda mungkin juga menyukai