Anda di halaman 1dari 14

UJIAN TENGAH SEMESTER BAB II

KETUHANAN YANG
BERKEBUDAYAAN
PANCASILA

KELOMPOK 2:
FADEL MUHAMMAD 16/395248/TK/44540
HANANTYO DIAN UTOMO 16/395252/TK/44544
M. WIDYAN BIJAKSANA 16/395269/TK/44561
Pembahasan.

SEJARAH KETUHANAN DALAM


PERSPEKTIF
PERUMUSAN PANCASILA DAN
KOONSTITUSI TEORITIS
History.
KEPERCAYAAN DAN AGAMA YANG
PERNAH MASUK DI INDONESIA
• Animisme
• Dinamisme
• Sekitar abad 3 M mulai masukpengaruh
Hindhuisme dan Budhisme ,
Wallace Design Inc.

• sekitar abad 7 M mulai masuk pengaruh


islam
• Sekitar abad 13 M mulai masuk pengaruh
keagamaan dari China (Konghucu)
• Sekitar abad 16 M mulai masuk pengaruh
kristen.
Sekularisasi Politik
Indonesia
Berkuasanya pemerintahan liberal pada
abad ke 12 menjadi tonggak penting
terbentuknya proses sekularisasi di
Indonesia.

Rezim liberal bertanggung


jawab terhadap promosi
ruang publik sehingga
memperkuat peoses
sekularisasi di Indonesia
Religiosasi Politik
Kebutuhan adanya sebuah
Pemicu utamanya adalah komunitas yang mengajarkan
Perjumpaan komunitas agama moral dan panduan
dengan kolonialisme kehidupan di dapat dari
komunitas keagamaan.
Indonesia

Sarekat Islam (SI),


Muhammadiyah,Nahdlatul Ulama
dan Sarekat Dagang Islam
merupakan monumen terpenting
perkembangan ide kebangsaan
islam di indonesia.
Ketuhanan dalam Perumusan Bagian II
Pancasila dan Konstitusi
BERAWAL DARI UPAYA BANGSA
EROPA MELENYAPKAN AGAMA ISLAM

Tokoh-tokoh pendiri negara


(Soekarno, Hatta, Agus Salim, bahkan
pemimpin komunis Tan Malaka) sangat
mementingkan islamisme NAMUN, 2 GOLONGAN UTAMA
dengan bela negara & BERSELISIH.
cinta tanah air
Antara Masyumi dengan Jawa
hokokai masih berselisih
hubungan negara dan agama.
PERBEDAAN KEDUA KUBU TERSEBUT
DIAKIBATKAN OLEH :
- LATAR PERGERAKAN
- PERBEDAAN LINGKUNGAN PENGETAHUAN
(EPISTEMIC COMMUNITY)

KUBU I MENYEBANGUNKAN KUBU II MENGANJURKAN


ANTARA AGAMA DENGAN PEMISAHAN AGAMA SESUAI
POLITIK BERDALIH AL- DENGAN PENDIDIKAN
QURAN DAN HADITS. BARAT

"FUSION" "SEPARATION"
"PENYATUAN" SEHINGGA, SOEKARNO "PEMISAHAN"
BERUSAHA MENJEMBATANI
KEDUA KUBU TERSEBUT :

"PHILOSOFISCHE
GRONDSLAG"
1 JUNI 1945
20 • PERMASALAHAN KETUHANAN
SEBAGAI SILA TERAKHIR

Usaha Philosofische 2.PANITIA DELAPAN

Grondslag 1 juni Persidangan Chuo Sangi In membahas


dasar negara
1945 3.PANITIA SEMBILAN
Cukup banyak tahap yang menyusun rancangan pembukaan UUD
dilakukan oleh Soekarno demi yang didalamnya pun termuat dasar
negara
mencapai keselarasan hubungan
negara dengan agama. 4. GENTLEMENT'S AGREEMENT

Penyetujuan Piagam Jakarta tanggal 22


Sehingga, dapat menyelaraskan juni.

pemikiran kubu bangsa, dan kubu 5. PERSIDANGAN BPUPK 18


islam. AGUSTUS 2019

Penyelesaian permasalahan "tujuh Kata" pada


Piagam Jakarta.
di orde lama.
"Tujuh Kata"
AKAN TETAPI, MASIH ADA KUBU
ISLAM, YANG MENUNTUT TETAP
"TUJUH KATA"
Perbedaan pandangan dalam relasi agama dan
negara terjadi baik di sidang-sidang DPR
maupun di Dewan Konstuante.
"Tujuh Kata" di orde

MASALAH DASAR NEGARA


Menyebabkan adanya konsolidasi internal
lama

yang menciptakan pengkubuan.

akan tetapi, semua kubu tersebut tetap


memiliki kesamaan pandangan dan mencapai
pertujuan dalam hal-hal substantif.
Sehingga dewan konstituante
pada awal 1959 berhasil
mencapai banyak kesepakatan
diantaranya :

- Sesuai dengan kepribadian


bangsa indonesia

- dijiwai semangat revolusi 17

diterima oleh semua


Agustus 1945

Hasil kesepakatan
-Musyawarah hendaknya menjadi
dasar dalam segala perundingan

kubu.
dan pneyelesaian mengenai segala
persoalan kenegaraan

-terjaminnya kebebasan beragama


dann beribadat

-berisikan jaminan-jaminan sendi-


sendi perikemanusiaan, kebangsaan
yang luas, dan eadilan sosial
Perspektif Teoritis Komparatif

Prinsip kesetaraan demokratis dalam keagamaan belum


diterima, hingga abad ke-19, karena orthodoksi,
katolikisme, dan lutheranisme, (ketiganya)
berpendapat bahwa; barang siapa yang menolak
bergabung dengan gereja tertentu dan ajarannya maka
mereka harus dikucilkan dari masyarakat dan
diberikan berbagai hukuman.
Koreksi terhadap Tesis "Seperasi" Agama
dan Negara

Kunci menuju demokratisasi adalah "twin toleration" (toleransi kembar)

Toleransi kembar adalah situasi ketika insitusi agama dan negara


menyadari batas otoritasnya sehingga saling toleransi terhadap fungsinya
masing-masing.

Institusi agama tidak boleh memaksakan kebijakan publik dan tidak boleh
memiliki hak istimewa secara konstitusional.
Koreksi Terhadap Tesis
"Privatisasi" Agama

Penyudutan agama ke ruang privat bersifat


kontraproduktif karena justru bisa memberi peluang bagi
kebangkitan fundamentalisme sebagai kekuatan politik,
yang tidak tertandingi oleh wacana keagamaan lain yang
berkeadaban karena terkekang di ruang privat.

Untuk mengatasi dampak buruk keterlibatan agama di


ruang publikk, hubungan antara agama dengan negara
perlu konteks relasi baru di luar "pemisahan"
(seperasi) atau "penyatuan" (fusi) yang dapat
mewujudkan "toleransi kembar".

Konteks baru ini bernama "diferensiasi".


Dari Seperasi dan Privatisasi ke
Diferensiasi

Dengan proses diferensiasi ini, terjadi pembedaan ranah sosial ke


dalam ragam fungsi, yakni sekularisasi sebagai proses "pembedaan".

Cassanova mengajukan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi:


• Kebebasan publik memilih agama; demi mencegah lahirnya
absolutisme atas nama satu agama
• Agama tidak menggantikan atau menentukan jalan negara
• Agama digunakan sesuai dengan perubahan tantangan zaman.

Anda mungkin juga menyukai