Anda di halaman 1dari 66

1

Kutipan Ceramah
Master Chin Kung
FEB-NOV 2018

Dikutip Dari :

Ceramah Master Chin Kung

sepanjang FEB-NOV Tahun 2018

Dipersembahkan Dengan Setulusnya Oleh :

Sukacita Melafal Amituofo


http://smamituofo.blogspot.com

Disebarluaskan secara gratis, dilarang memperjualbelikan.

2
Daftar isi

KUTIPAN CERAMAH MASTER CHIN KUNG FEBRUARI 2018

01 Februari 2018................................................................................................5

03 Februari 2018................................................................................................8

04 Februari 2018.............................................................................................11

KUTIPAN CERAMAH MASTER CHIN KUNG MARET 2018

03 Maret 2018...................................................................................................15

08 Maret 2018...................................................................................................22

09 Maret 2018...................................................................................................26

10 Maret 2018...................................................................................................30

3
KUTIPAN CERAMAH MASTER CHIN KUNG APRIL 2018

30 April 2018.....................................................................................................35

KUTIPAN CERAMAH MASTER CHIN KUNG MEI 2018

06 Mei 2018.......................................................................................................38

KUTIPAN CERAMAH MASTER CHIN KUNG OKTOBER 2018

01 Oktober 2018..............................................................................................42

08 Oktober 2018..............................................................................................46

19 Oktober 2018..............................................................................................50

21 Oktober 2018..............................................................................................54

KUTIPAN CERAMAH MASTER CHIN KUNG NOVEMBER 2018

01 November 2018.........................................................................................56

02 November 2018.........................................................................................61

Daftar Pustaka...................................................................................65
Gatha Pelimpahan Jasa...................................................................66
4
01 Februari 2018

B aik-baiklah melafal Amituofo, yang paling penting tak lain adalah melafal
Amituofo, ini merupakan yang terpenting, tidak ada lagi yang melampaui
Pintu Dharma Pelafalan Amituofo.

Melafal Amituofo benar-benar membawa manfaat, melafal Amituofo


memperoleh pemberkatan dari semua Buddha. Kita hidup di era ini, kalau
tidak mengandalkan kekuatan Buddha, ingin mengandalkan diri sendiri,
mustahil bisa berhasil; kalau mau berhasil, mesti mendapat pemberkatan
kekuatan Buddha, pemberkatan yang paling terunggul, tak lain adalah melafal
Amituofo.

Maka itu mengapa melafal Amituofo dapat mengakhiri samsara, dalam satu
kehidupan ini menuntaskan segala urusan kelahiran dan kematian.

Urusan lainnya, apapun juga janganlah dirisaukan dan dipikirkan, setiap butir
niat pikiran yang muncul adalah melafal Amituofo, begini barulah betul.
Apapun yang dipikirkan tetaplah salah, yang benar hanyalah melafal Amituofo
melimpahkan jasa bertekad terlahir ke Alam Sukhavati, ini barulah yang
terpenting!

5
Tujuan kita melafal Amituofo cuma satu, yakni bertekad terlahir ke Tanah
Suci Sukhavati. Dalam waktu sekejab, hanya dalam sekejab saja, bentuk-
bentuk pikiran yang bermunculan itu sangatlah banyak, sehingga berubah
menjadi rintangan.

Tak peduli itu adalah sekejab maupun waktu yang panjang, janganlah
dihiraukan. Saya hanya tahu menfokuskan pikiran melafal Amituofo, mengapa
demikian? Karena bertekad terlahir ke Tanah Suci Sukhavati, begini barulah
betul, begini barulah merupakan pelimpahan jasa.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 1 Februari 2018

Judul : Pikiran Apapun Tetaplah Salah

Bertempat di : Vihara Ji Le Si, Tainan, Taiwan

Kode Artikel : 32-258-0022

M embaca Sutra (Sutra Usia Tanpa Batas) adalah mengajari kita supaya
tetap mengingat kewibawaan lingkungan Alam Sukhavati. Melafal Amituofo
mencapai KeBuddhaan, kebenaran ini diungkapkan di dalam Sutra; keindahan
Alam Sukhavati juga digambarkan secara jelas di dalam Sutra. Semoga dengan
membaca Sutra menguatkan niat pikiran terlahir ke Alam Sukhavati, tempat
yang sedemikian bagusnya, mengapa tak sudi ke sana?

6
Lihatlah alam saha ini, penuh dengan masalah, penuh dengan kerumitan, maka
itu hendaknya melepaskan kemelekatan. Praktisi yang gagal terlahir ke Alam
Sukhavati, dikarenakan tidak sanggup melepaskan kemelekatan. Maka itu
dalam keseharian belajar memandang segalanya dengan hambar, semuanya itu
adalah khayalan semu, serupa dengan sedang bermimpi, ibarat mimpi,
khayalan, gelembung air dan bayangan, tak pantas kita dambakan, tak pantas
kita taruh di dalam hati, begini barulah betul.

Janganlah berpikir sembarangan, dalam keseharian harus melatihnya, yakni


bentuk pikiran apapun tidak ada, segalanya adalah semu, baik Alam Manusia
maupun Alam Dewa (Surga) juga adalah semu. Harus bersungguh-sungguh
melafal Amituofo, sebaliknya hal lainnya janganlah ditanggapi dengan serius.
Hal lainnya adalah palsu, bukan nyata adanya, yang sejati itu hanyalah melafal
Amituofo bertekad terlahir ke Alam Sukhavati.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 1 Februari 2018

Judul : Pikiran Apapun Tetaplah Salah

Bertempat di : Vihara Ji Le Si, Tainan, Taiwan

Kode Artikel : 32-258-0022

7
03 Februari 2018

B uddha Sakyamuni membabarkan pada kita Sutra Usia Tanpa Batas, ini
merupakan Ajaran Beliau yang sempurna menakjubkan. Setelah kita
mempelajarinya, hendaknya menerima dan mengamalkannya dengan
bersungguh-sungguh, menerapkannya dalam kehidupan keseharian.

Kita hidup dalam kondisi sedemikian rupa, menggenggam intisari ajaran.


Membangkitkan Bodhicitta adalah membulatkan tekad terlahir ke Tanah Suci
Sukhavati, hati beginilah yang disebut sebagai Maha Bodhicitta, mengapa
demikian? Oleh karena Anda dalam satu kehidupan mencapai KeBuddhaan,
sesampainya di Alam Sukhavati anda melatih diri menuju pencapaian
KeBuddhaan, satu arah, satu tujuan.

“Dengan tekad Buddha Amitabha yakni sepuluh lafalan pasti terlahir ke Alam
Sukhavati sebagai landasan”, ini merupakan tekad ke-18, sebutir tekad ini
sangat penting, merupakan esensi dari 48 tekad agung Buddha Amitabha.
Asalkan kita dapat menggenggamnya erat-erat, maka seluruh permasalahanmu
akan selesai, kapan Anda menjadi Buddha hanya diri sendiri yang
mengetahuinya, kapankah Anda sedang menjadi Buddha? Ketika Anda sedang

8
melafal Amituofo, saat itulah Anda sedang menjadi Buddha. Hendaknya
diingat baik-baik!

Kalau tidak sedang melafal Amituofo, maka pikiranmu akan berkhayal


menciptakan karma buruk, buah akibat karma itu tak terpisahkan dari enam
alam tumimbal lahir, masalah pun jadi besar!

D i dalam buah pena-nya, Upasaka Huang Nian-zu mengatakan bahwa


“Diantara sutra-sutra Aliran Tanah Suci, satu-satunya hanya sutra ini yang
sempurna menakjubkan, dengan membangkitkan Bodhicitta, menfokuskan diri
melafal Amituofo sebagai intisari-nya. Dengan tekad Buddha Amitabha yakni
sepuluh lafalan pasti mencapai KeBuddhaan sebagai landasan-nya”.

“Memahami dengan mendalam tentang benih sebab dari tiga tingkatan


kelahiran di Alam Sukhavati”, tiga tingkatan kelahiran adalah tingkatan atas,
menengah dan rendah. Setiap orang sanggup mewujudkannya, merangkul
semua kalangan. Asalkan anda yakin maka pasti memperoleh manfaatnya.

Sebaliknya bila anda tidak percaya, masih mencari-cari metode ini dan metode
itu, keyakinan hati tidak kokoh, pikiran pun goyah, akhirnya segala daya upaya
jadi gagal, beralih mempelajari pintu Dharma lainnya, berubah membaca sutra
lainnya.

9
Ini disebabkan oleh kebijaksanaan diri sendiri yang tidak mencukupi, terhadap
Aliran Sukhavati tidak memiliki pemahaman yang jelas dan benar. Begitu
arahmu berubah, maka pasti dalam satu kehidupan ini takkan bisa berhasil.

Tetapi perkataan begini juga tidak boleh diucapkan keluar, nanti orang lain
yang mendengarnya jadi tidak senang, lagi-lagi yang disalahkan adalah
Buddha, Dharma dan Sangha, kian lama karma buruk yang diciptakan kian
mendalam, akibatnya makin mengerikan.

Maka itu dalam berceramah harus diperhatikan kata-kata itu, kapan boleh
dilontarkan keluar, kapan tidak boleh. Kita belajar sutra ini telah sampai
pengulangan kelima, jadi sudah boleh dilontarkan keluar perkataan tersebut,
harus ditekankan lebih berat, tujuannya supaya praktisi Aliran Sukhavati
hendaknya membangkitkan keyakinan mendalam tanpa keraguan sama sekali,
membangkitkan keyakinan dan tekad melafal Amituofo, berniat terlahir ke
Alam Sukhavati.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 3 Februari 2018

Judul : Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas Karya Upasaka Huang Nianzu
(Pengulangan Kelima)

Serial ke-6

Bertempat di : Vihara Ji Le Si, Tainan, Taiwan

Kode Artikel : 02-047-0006

10
04 Februari 2018

D engan hati yang ikhlas bersumbangsih, tanpa keluhan dan tanpa


penyesalan, mengabdi dan memberi pelayanan kepada orang banyak, semangat
maitri karuna, berkorban tanpa pamrih, keunggulan dari jasa kebajikan ini
sungguh tiada taranya, sukacita yang mengalir juga tiada habis-habisnya.

Menjadi relawan bukan saja meningkatkan nilai dari kehidupan manusia,


namun juga menimbun berkah dan mengembangkan kebijaksanaan. Seorang
relawan hendaknya dapat melatih “Enam Paramita” sebagai berikut :

1. Mengamalkan Amisa Dana, Dharma Dana dan Abhaya Dana, inilah yang
disebut melatih “Dana Paramita”.

2. Memperbaiki tabiat diri, menaati sila dan tata krama, harmonis dengan
relawan lainnya, ini disebut melatih “Sila Paramita”.

3. Ketika berhadapan dengan pekerjaan yang susah, masalah antar individu,


ketenaran dan keuntungan, kondisi suka maupun duka, juga dapat menahan
kesabaran, takkan menaruhnya di dalam hati, hati tetap teguh tak tergoyahkan,
takkan terpengaruh, inilah yang disebut melatih “Ksanti Paramita”.

4. Giat menghapus kejahatan melatih kebajikan, niat buruk yang sudah timbul
cepat-cepat disingkirkan, niat yang belum muncul jangan dibangkitkan;
sebaliknya niat baik yang belum muncul segera dibangkitkan, yang telah
muncul hendaknya dikembangkan, inilah yang disebut melatih “Virya
Paramita”.

5. Dalam mengerjakan segala sesuatu, hendaknya memusatkan perhatian,


pikiran jangan dibiarkan melayang dan berkeliaran; di dalam hati selain
11
ditaruh Amituofo, takkan timbul niat pikiran lainnya. Dalam bekerja tidak lupa
melafal Amituofo, melafal Amituofo tidak menghalangi pekerjaan, inilah yang
disebut melatih “Dhyana Paramita”.

6. Memahami apa yang dikatakan di dalam “Sutra Intan” sebagai “Segala


sesuatu yang terbentuk dari hasil perpaduan 4 unsur (unsur tanah, air, api,
angin) adalah khayalan semu”, “Segala sesuatu yang muncul dan lenyap
karena sebab dan kondisi adalah bagaikan mimpi, khayalan, gelembung air dan
bayangan”. Dalam menghapus kejahatan dan menimbun kebajikan, tidak
melekat pada rupa; mengetahui bahwa segala sesuatu itu tidak dapat diperoleh,
namun tetap menghapus kejahatan memupuk kebajikan, memilih jalan tengah,
inilah yang disebut sebagai melatih “Prajna Paramita”.

Bila dapat melatih diri sedemikian rupa, maka menjadi relawan juga sedang
mengamalkan Jalan Bodhisattva, menuju Jalan pencapaian KeBuddhaan.
Bukan saja memberi manfaat bagi orang lain, namun juga memberi manfaat
bagi diri sendiri; bukan hanya menyelamatkan diri sendiri, namun juga
menyelamatkan orang lain, ini merupakan cara melatih diri yang sangat unggul.

Para jaman dulu, terdapat banyak Bodhisattva yang menjelma jadi relawan di
vihara, seperti Bodhisattva Manjusri dan Bodhisattva Samantabhadra yang
menjelma sebagai Han-shan dan Shi-de, mereka menjadi relawan yang
bertugas di dapur; sementara itu Buddha Amitabha menjelma sebagai Master
Dhyana Feng-gan, yang bertugas menumbuk beras, maka itu tidak bisa menilai
orang dari penampilannya.

Menjadi relawan hendaknya hanya melihat kelebihan yang dimiliki orang lain,
jangan melihat sisi buruknya, dengan demikian ketrampilan melatih dirimu
akan maju pesat.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 4 Februari 2018

12
Judul : Memberi Manfaat Bagi Diri Sendiri dan Orang Lain

Bertempat di : IMC Organization Limited, Singapura

Kode Artikel : 32-262-0001

M elatih diri itu ada dalam kehidupan keseharian, dalam pekerjaan dan
aktivitas harian, juga ketika mengemban misi relawan. Yang paling pokok
adalah mesti mengetahui : Melatih diri adalah melatih diri sendiri, bukan
melatih orang lain. Segala sesuatu adalah mengharapkan diri sendiri, jangan
mengharapkan orang lain; hanya berharap diri sendiri harmonis dengan orang
lain, tidak berharap orang lain harmonis dengan diriku, dengan demikian anda
akan bahagia melewati kehidupan di dalam organisasi, sangat bebas.

Sesepuh Zen ke-6, Master Hui-neng berkata : “Praktisi sejati tidak melihat
kesalahan orang lain”. Praktisi sejati bukannya tidak tahu kesalahan yang
dilakukan orang lain, hanya tidak menaruh kesalahan orang lain di dalam hati”.

Pada jaman dulu, Han-shan bertanya pada Shi-de : Manusia di dunia ini
menfitnah diriku, menipu diriku, menghina diriku, mengejek diriku,
meremehkan diriku, merendahkan diriku, membenci diriku, membohongi
diriku, bagaimana cara menanggapinya?

Shi-de menjawab : Hanya dengan bersabar padanya, mengalah padanya,


membiarkannya, menghindarinya, menghormatinya, tidak mempedulikannya,
tunggulah beberapa tahun lagi dan lihatlah dirinya.
13
Master Yin Guang memberi ceramah sebagai berikut : “Tak peduli orang
awam atau anggota Sangha, mesti menghormati senior dan harmonis dengan
junior, bersabar pada apa yang tidak sanggup ditolerir orang lain,
mengamalkan apa yang tidak sanggup diamalkan orang lain. Membantu orang
lain untuk mewujudkan kebajikannya. Ketika duduk diam senantiasa
merenungkan kesalahan diri sendiri, saat berbincang hindari menggunjingkan
orang lain. Saat berjalan, berdiri, duduk, berbaring, berpakaian, makan, sejak
pagi hingga malam, dari malam sampai pagi, sepatah Amituofo dilafal
berkesinambungan tak terputus. Atau melafal dengan suara kecil, atau melafal
di dalam hati.

Selain melafal Amituofo, takkan timbul niat lainnya. Begitu bentuk pikiran
timbul, seketika itu juga harus meredakannya. Senantiasa membangkitkan hati
tahu malu dan hati tahu bertobat, meskipun melatih diri, namun tetap merasa
ketrampilan melatih diri yang kumiliki masih begitu dangkal, tidak boleh
pongah, suka membanggakan diri sendiri.

Hanya mengurusi diri sendiri, tidak mencampuri urusan orang lain. Hanya
melihat teladan yang baik, takkan melihat contoh yang buruk. Memandang
semua orang sebagai Bodhisattva, hanya saya seorang saja yang merupakan
orang awam. Jika dapat menuruti ucapanku dan mengamalkannya, pasti dapat
terlahir ke Alam Sukhavati di penjuru barat”.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 4 Februari 2018

Judul : Memberi Manfaat Bagi Diri Sendiri dan Orang Lain

Bertempat di : IMC Organization Limited, Singapura

Kode Artikel : 32-262-0001

14
3 Maret 2018

S etelah mendengar ceramah dan membaca sutra, hendaknya diterapkan ke


dalam kehidupan keseharian, barulah dapat memetik manfaatnya. Pada era
sekarang ini, di seluruh dunia, yang merupakan problema besar adalah pikiran
manusia telah menyimpang, tidak berada pada jalan yang benar; kalau pikiran
sudah menyimpang maka menciptakan karma buruk, menciptakan karma
buruk akan menghasilkan buah karma buruk, sehingga di mana-mana timbul
bencana, bencana ini takkan muncul tanpa sebab musabab.

Tempat mana yang paling aman? Yakni tempat dimana penduduknya memiliki
hati yang baik, maka tempat itu akan aman, ini merupakan kebenaran yang
pasti. Lihatlah seseorang itu, satu keluarga itu, atau satu perusahaan, maju dan
mundurnya, lihatlah orang-orang yang berada di dalamnya, harmonis atau
tidak, kalau manusianya harmonis maka pasti akan berjaya; sebaliknya kalau
tidak harmonis, saya tidak mau mengalah padamu, anda juga tidak mau
mengalah padaku, maka pasti akan mengalami kemunduran dan kegagalan.
Baik organisasi besar atau kecil, begitu melihat sudah dapat memahaminya.

15
Pikiran ini tidak boleh menyimpang, tidak boleh sesat, mengarah pada
kesesatan adalah melangkah di jalan yang salah, Buddha dan Bodhisattva akan
menjauh darimu, siapa yang datang mendukung dirimu? Mara dan makhluk
halus jahat lainnya. Maka masalah pun jadi besar!

Semua orang berharap masyarakat tenteram, dunia damai sejahtera, bagaimana


caranya? Yakni dunia barat kembali belajar Agama, dunia timur kembali
belajar budaya warisan leluhur, maka dunia akan damai sejahtera. Harus
percaya pada leluhur, ucapan leluhur pasti takkan ada salahnya, kalau ada
kesalahan maka takkan diwariskan turun temurun, betapa berharganya nilai-
nilai warisan budaya, makin kuno makin berharga.

Penceramah itu jumlahnya banyak, praktisi itu jumlahnya juga banyak, tetapi
berapa orang yang dapat mengamalkannya? Apa alasannya? Ketenaran dan
keuntungan tidak dilepaskan, masih melekat, setiap hari yang dipikirkan cuma
persoalan-persoalan duniawi, masih saja memikirkan hal-hal begini, masih saja
menempatkan topik beginian sebagai urusan utama, kalau begini sudah
susahlah.

Insan yang belajar Ajaran Buddha itu jumlahnya banyak tapi yang benar-benar
telah memasuki Pintu itu jumlahnya cuma sedikit, alasannya adalah belum
melepaskan kemelekatan, hati tidak suci. Orang Tiongkok jaman dulu, baik
pengikut Ajaran Konfusius, Buddha maupun Tao (Tridharma), juga dibangun
di atas landasan etika moral.

Apa itu etika moral? Yakni berbakti pada ayahbunda dan menghormati guru,
jadi untuk memasuki pintu ajaran Tridharma harus memenuhi syarat ini.
Apabila anda tidak berbakti, tidak menghormati guru, maka guru juga takkan
mengajarimu, mengapa demikian? Oleh karena anda tidak sanggup menerima
dan mencerna pelajaran yang diberikan.

16
Maka itu akar dari budaya, juga merupakan akar dari menuntut ilmu. Siapa
yang dapat menguasai pelajaran yang diberikan? Yakni putra berbakti,
menghormati guru dan menjunjung ajaran, yang dapat menguasai pelajaran.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 3 Maret 2018

Judul : Mengapa insan yang belajar Ajaran Buddha jumlahnya banyak, tetapi
yang memasuki Pintu Ajaran jumlahnya sedikit?

Serial : 1

Bertempat di : HK Buddhist Education Foundation

Kode Artikel : 32-280-0001

S atu kurun waktu ini, saya melakukan perjalanan ke Singapura dan


Malaysia, Imlek saya lewati di Malaysia. Setelah pulang kembali ke Hong
Kong, rekan-rekan praktisi paling menaruh perhatian pada ceramah “Sutra
Usia Tanpa Batas”, mereka menanyakan apakah saya akan melanjutkan
ceramah ini? Saya katakan tentu saja dilanjutkan.

Hanya saja periode waktunya mungkin agak panjang, apa alasannya? Seperti
yang hari ini kalian lihat, saya telah mengenakan kacamata, ini adalah untuk
pertama kalinya. Kalau tidak mengenakan kacamata, tulisan di buku sutra
tidak tampak jelas, kabur, usia sudah lanjut, stamina mengalami kemunduran,
waktu istirahat jadi lebih banyak, penyakit yang umum diderita lansia telah
tampak pada diriku.
17
Maka itu selanjutnya ceramah masih tetap diteruskan, hanya saja agak lamban,
tidak bisa terburu-buru, berbagai undangan ceramah sudah saya tolak. Praktisi
sekalian melihat penampilanku masih tampak sehat-sehat saja, kenyataannya
sudah beda jauh dengan awal tahun ini, tidak perlu lagi membandingkannya
dengan tahun silam.

Ini adalah pesan yang dikirimkan Tuhan kepada diriku. Pesan ini sangatlah
penting, yakni manusia harus tahu bagaimana melangkah di jalan yang akan
ditempuhnya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 8 Maret 2018

Judul : Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas Karya Upasaka Huang Nianzu
(Pengulangan Kelima)

Serial ke-7

Bertempat di : HK Buddhist Education Foundation

Kode Artikel : 02-047-0007

U pasaka Huang Nian-zu menjelaskan pada kita, sejak dulu hingga


sekarang, mengapa hanya segelintir praktisi Aliran Tanah Suci yang
mengandalkan “Sutra Usia Tanpa Batas”?

18
Alasannya adalah “Sutra Usia Tanpa Batas” ada 5 versi terjemahan, yang juga
beredar hingga saat kini. Namun, di dalam 5 versi terjemahan ini masih timbul
banyak tanda tanya. Jadi tidak ada versi yang sempurna. Sampai pada akhirnya
Upasaka Xia Lian-ju, menggunakan waktu selama 10 tahun, merangkum dari 5
versi terjemahan ini dan dijadikan satu buku sutra, yakni yang kita baca
sekarang ini, barulah kita dapat memahami isi “Sutra Usia Tanpa Batas”,
membangkitkan sukacita nan mendalam.

Upasaka Xia Lian-ju memotivasi kita supaya belajar versi rangkuman ini,
dimana poin-poin yang menimbulkan tanda tanya sebelumnya, kini telah
terurai dan jelas dipahami, memberikan sumbangsih besar pada Aliran
Sukhavati!

Yang juga boleh dikatakan bahwa praktisi era ini yang bertekad terlahir ke
Alam Sukhavati, memiliki pahala yang sangat besar, dapat bersua dengan sutra
versi rangkuman Upasaka Xia. Siapakah sosok Upasaka Xia sesungguhnya,
kita tak perlu bertanya lagi, dapat dipastikan adalah jelmaan Buddha dan
Bodhisattva.

Andaikata bukan jelmaan Buddha dan Bodhisattva, mustahil dapat


mewujudkan sutra yang sedemikian sempurnanya. Dan dapat dipastikan
bahwa sutra inilah yang dimaksudkan oleh Buddha Sakyamuni sebagai sutra
yang paling terakhir lenyap pada jaman berakhirnya Dharma. Periode
berlangsungnya Dharma Buddha Sakyamuni adalah 12 ribu tahun, pada akhir
periode tersebut, satu persatu sutra akan lenyap dari peredaran, tidak ada orang
yang mau belajar lagi, sutra yang terakhir lenyap adalah Sutra Usia Tanpa
Batas.

Periode berakhirnya Dharma adalah 10 ribu tahun, selama 10 ribu tahun ini,
andaikata kita mengakumulasi karma buruk, maka akan menimbulkan masalah
serius, semoga kita menimbun jasa kebajikan, mengeliminasi rintangan karma,
begini barulah betul.
19
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 8 Maret 2018

Judul : Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas Karya Upasaka Huang Nianzu
(Pengulangan Kelima)

Serial ke-7

Bertempat di : HK Buddhist Education Foundation

Kode Artikel : 02-047-0007

Tiga Periode Keberlangsungan Buddha Dharma

http://tujuhmustika.blogspot.co.id/2017/10/tiga-periode-keberlangsungan-buddha.html

U ntuk jalinan jodoh inilah saya memberi ceramah, guna membantu para
praktisi dalam satu kehidupan, mengenal Buddha Dharma, mengenal Aliran
Sukhavati, mengenal “Sutra Usia Tanpa Batas” versi rangkuman Upasaka Xia
Lian-ju.

20
Usia kami ada batasnya, dengan usiaku ini, kapan saja saya dapat meninggal
dunia. Tiada yang saya dambakan di dunia ini, bersukacita terlahir ke Alam
Sukhavati.

Anda bertanya padaku, hal apa yang paling membahagiakan? Terlahir ke


Alam Sukhavati adalah hal yang paling membahagiakan, yang lainnya
semuanya dilepaskan.

Sepanjang hidupku memetik manfaat dari pelajaran yang disampaikan


Mr.Fang Dong-mei, yakni belajar Ajaran Buddha merupakan kenikmatan
hidup tertinggi.

Lantas, apa yang merupakan kenikmatan hidup tertinggi tersebut? Saya telah
berhasil mendapatkannya, yakni tidak mengurusi orang lain, tidak menangani
urusan, tidak mengurusi keuangan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 8 Maret 2018

Judul : Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas Karya Upasaka Huang Nianzu
(Pengulangan Kelima)

Serial ke-7

Bertempat di : HK Buddhist Education Foundation

Kode Artikel : 02-047-0007

21
8 Maret 2018

84 ribu pintu Dharma, seluruhnya memerlukan syarat harus bisa melenyapkan


klesa atau kekotoran batin, yakni keserakahan, kebencian, kedunguan,
kesombongan dan kecurigaan.

Apakah kita memiliki kemampuan untuk melenyapkan kekotoran batin ini


hingga sebersih-bersihnya, sehingga klesa ini tidak lagi efektif? Sudah
berusaha, sudah berdaya upaya selama berpuluh-puluh tahun, tapi juga tidak
berhasil menyingkirkan-nya, saat cobaan datang, masih saja tamak, amarah,
dungu, pongah dan ragu muncul tak karuan.

Cobalah amati ke dalam diri sendiri dengan seksama, hati akan timbul rasa
takut, apa yang ditakuti? Dalam satu kehidupan ini tidak dapat terbebas dari
enam alam tumimbal lahir; dengan perkataan lain, sia-sia saja saya belajar
Ajaran Buddha.

Siapapun juga, yang memperoleh kesempatan terlahir sebagai manusia, bersua


dengan Buddha Dharma, dalam satu kehidupan ini berhasil terbebas dari enam
22
alam tumimbal lahir buat selamanya, maka ini sudah terhitung sebagai
keberhasilan. Maka itu bisa mencapai tingkatan kesucian pertama yakni
Srotapanna, sudah terhitung lumayan.

Untuk meredam kekotoran batin saja, kita tidak sanggup, setiap butir niat
pikiran yang muncul selalu saja mengandung ketamakan, kebencian,
kebodohan, keangkuhan dan keraguan, masih ada khayalan, perbedaan dan
kemelekatan, ini menjelaskan apa? Kelahiran mendatang masih berputar di
enam alam tumimbal lahir.

Berputar di enam alam tumimbal lahir, di alam mana saja? Alam setan
kelaparan, Alam binatang dan Neraka. Untuk terlahir kembali di Alam
manusia merupakan hal yang sulit, untuk menjadi manusia harus sempurna
akan Trisarana, Lima Sila dan Sepuluh Kebajikan, apakah kita sudah
mengamalkannya dengan sempurna?

Trisarana (Berlindung pada Buddha, Dharma dan Sangha) hanyalah sebatas


ucapan di mulut saja, apakah serius telah kembali ke jalan yang benar?
Manalah ada.

Lima Sila, tidak membunuh, tidak mencuri, tidak melakukan perbuatan asusila,
tidak berdusta, tidak minum arak. Sepuluh Kebajikan, tidak membunuh, tidak
mencuri, tidak melakukan perbuatan asusila, tidak berdusta, tidak berbohong,
tidak menghasut, tidak berkata kasar, apakah kita telah mengamalkannya?
Yang paling sulit adalah alobha (tidak tamak), adosa (tidak marah) dan amoha
(tidak dungu).

Setelah memenuhi persyaratan tersebut, barulah dapat terlahir di Alam Dewa


(Surga) di Kamaloka, masih juga tetap berputar di enam alam tumimbal lahir.
Barulah anda menyadari begitu sulitnya!
23
Maka itu Buddha Sakyamuni membabarkan begitu banyak sutra, begitu
banyak pintu Dharma, 84 ribu pintu Dharma, namun kita tidak sanggup
mengamalkannya, kita mengalami kegagalan, akhirnya pada kehidupan
mendatang ke mana kita akan menuju? Pasti jatuh ke tiga alam rendah.

Maka itu patut disayangkan apabila kita telah bersua dengan Sutra Usia Tanpa
Batas namun masih enggan mempelajarinya, janganlah menyalahkan orang
lain, salahkan saja diri sendiri.

Saya sendiri, berkesempatan bertemu dengan beragam sutra skala besar, saya
sanggup membacanya, saya juga sanggup menceramahkannya, namun
sayangnya tidak sanggup mengamalkannya, maka ditakutkan kelak jatuh ke
tiga alam rendah. Makin dipikir makin menakutkan, sampai akhirnya bertanya
pada diri sendiri, bagaimana selanjutnya? Melepaskannya, hanya dengan
melepaskan dan mengikhlaskan.

Setelah itu bagaimana? Menfokuskan pikiran melafal Amituofo, membulatkan


tekad terlahir ke Tanah Suci Sukhavati. Cuma satu sutra ini saja sudah cukup,
tidak perlu ada tambahan lagi. Satu sutra ini (Sutra Usia Tanpa Batas), satu
lafalan Amituofo, hanya berharap supaya sepatah Amituofo ini dapat dilafal
siang malam berkesinambungan tak terputus, baik berjalan, berdiri, duduk
maupun berbaring, tak terpisahkan dari lafalan Amituofo, ini disebut sebagai
Praktisi Pelafal Amituofo, harapan satu-satunya adalah bertekad terlahir ke
Tanah Suci Sukhavati.

Asalkan memenuhi tiga persyaratan, keyakinan benar, tekad menyeluruh,


benar-benar yakin pada apa yang tercantum di dalam sutra. Penduduk Alam
Sukhavati tidak menciptakan karma buruk, penduduk Alam Sukhavati setiap
hari mendengar pembabaran Dharma dari Buddha Amitabha, sutra apapun

24
yang dibabarkan oleh Buddha Amitabha adalah bertujuan untuk membantu
dirimu mencapai kemajuan batin, menyempurnakan KeBuddhaan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 9 Maret 2018

Judul : Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas Karya Upasaka Huang Nianzu
(Pengulangan Kelima)

Serial ke-8

Bertempat di : HK Buddhist Education Foundation

Kode Artikel : 02-047-0008

25
9 Maret 2018

84 ribu pintu Dharma, seluruhnya memerlukan syarat harus bisa melenyapkan


klesa atau kekotoran batin, yakni keserakahan, kebencian, kedunguan,
kesombongan dan kecurigaan.

Apakah kita memiliki kemampuan untuk melenyapkan kekotoran batin ini


hingga sebersih-bersihnya, sehingga klesa ini tidak lagi efektif? Sudah
berusaha, sudah berdaya upaya selama berpuluh-puluh tahun, tapi juga tidak
berhasil menyingkirkan-nya, saat cobaan datang, masih saja tamak, amarah,
dungu, pongah dan ragu muncul tak karuan.

Cobalah amati ke dalam diri sendiri dengan seksama, hati akan timbul rasa
takut, apa yang ditakuti? Dalam satu kehidupan ini tidak dapat terbebas dari
enam alam tumimbal lahir; dengan perkataan lain, sia-sia saja saya belajar
Ajaran Buddha.

Siapapun juga, yang memperoleh kesempatan terlahir sebagai manusia, bersua


dengan Buddha Dharma, dalam satu kehidupan ini berhasil terbebas dari enam
alam tumimbal lahir buat selamanya, maka ini sudah terhitung sebagai
keberhasilan. Maka itu bisa mencapai tingkatan kesucian pertama yakni
Srotapanna, sudah terhitung lumayan.

26
Untuk meredam kekotoran batin saja, kita tidak sanggup, setiap butir niat
pikiran yang muncul selalu saja mengandung ketamakan, kebencian,
kebodohan, keangkuhan dan keraguan, masih ada khayalan, perbedaan dan
kemelekatan, ini menjelaskan apa? Kelahiran mendatang masih berputar di
enam alam tumimbal lahir.

Berputar di enam alam tumimbal lahir, di alam mana saja? Alam setan
kelaparan, Alam binatang dan Neraka. Untuk terlahir kembali di Alam
manusia merupakan hal yang sulit, untuk menjadi manusia harus sempurna
akan Trisarana, Lima Sila dan Sepuluh Kebajikan, apakah kita sudah
mengamalkannya dengan sempurna?

Trisarana (Berlindung pada Buddha, Dharma dan Sangha) hanyalah sebatas


ucapan di mulut saja, apakah serius telah kembali ke jalan yang benar?
Manalah ada.

Lima Sila, tidak membunuh, tidak mencuri, tidak melakukan perbuatan asusila,
tidak berdusta, tidak minum arak. Sepuluh Kebajikan, tidak membunuh, tidak
mencuri, tidak melakukan perbuatan asusila, tidak berdusta, tidak berbohong,
tidak menghasut, tidak berkata kasar, apakah kita telah mengamalkannya?
Yang paling sulit adalah alobha (tidak tamak), adosa (tidak marah) dan amoha
(tidak dungu).

Setelah memenuhi persyaratan tersebut, barulah dapat terlahir di Alam Dewa


(Surga) di Kamaloka, masih juga tetap berputar di enam alam tumimbal lahir.
Barulah anda menyadari begitu sulitnya!

Maka itu Buddha Sakyamuni membabarkan begitu banyak sutra, begitu


banyak pintu Dharma, 84 ribu pintu Dharma, namun kita tidak sanggup

27
mengamalkannya, kita mengalami kegagalan, akhirnya pada kehidupan
mendatang ke mana kita akan menuju? Pasti jatuh ke tiga alam rendah.

Maka itu patut disayangkan apabila kita telah bersua dengan Sutra Usia Tanpa
Batas namun masih enggan mempelajarinya, janganlah menyalahkan orang
lain, salahkan saja diri sendiri.

Saya sendiri, berkesempatan bertemu dengan beragam sutra skala besar, saya
sanggup membacanya, saya juga sanggup menceramahkannya, namun
sayangnya tidak sanggup mengamalkannya, maka ditakutkan kelak jatuh ke
tiga alam rendah. Makin dipikir makin menakutkan, sampai akhirnya bertanya
pada diri sendiri, bagaimana selanjutnya? Melepaskannya, hanya dengan
melepaskan dan mengikhlaskan.

Setelah itu bagaimana? Menfokuskan pikiran melafal Amituofo, membulatkan


tekad terlahir ke Tanah Suci Sukhavati. Cuma satu sutra ini saja sudah cukup,
tidak perlu ada tambahan lagi. Satu sutra ini (Sutra Usia Tanpa Batas), satu
lafalan Amituofo, hanya berharap supaya sepatah Amituofo ini dapat dilafal
siang malam berkesinambungan tak terputus, baik berjalan, berdiri, duduk
maupun berbaring, tak terpisahkan dari lafalan Amituofo, ini disebut sebagai
Praktisi Pelafal Amituofo, harapan satu-satunya adalah bertekad terlahir ke
Tanah Suci Sukhavati.

Asalkan memenuhi tiga persyaratan, keyakinan benar, tekad menyeluruh,


benar-benar yakin pada apa yang tercantum di dalam sutra. Penduduk Alam
Sukhavati tidak menciptakan karma buruk, penduduk Alam Sukhavati setiap
hari mendengar pembabaran Dharma dari Buddha Amitabha, sutra apapun
yang dibabarkan oleh Buddha Amitabha adalah bertujuan untuk membantu
dirimu mencapai kemajuan batin, menyempurnakan KeBuddhaan.

28
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 9 Maret 2018

Judul : Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas Karya Upasaka Huang Nianzu
(Pengulangan Kelima)

Serial ke-8

Bertempat di : HK Buddhist Education Foundation

Kode Artikel : 02-047-0008

29
10 Maret 2018

P raktisi tempo dulu umumnya melepaskan Dharma duniawi, menumpukan


perhatian pada Buddha Dharma, hal ini tentunya bagus, tetapi di dalam
masyarakat hari ini, apakah kita juga dapat berlaku sedemikian rupa? Tidak
bisa, bila kita melepaskan Dharma duniawi, bagaimana kita dapat mencari
nafkah? Maka itu kita perlu menghargai era perdagangan masa kini, minimal
kita harus berusaha supaya kebutuhan hidup yang paling dasar dapat terpenuhi.

Praktisi takkan mendambakan kenikmatan duniawi, asalkan dapat hidup


dengan layak, maka ini sudah bagus, tenaga dan waktu yang tersisa hendaknya
digunakan untuk belajar Dharma non duniawi (Buddha Dharma). Dharma non
duniawi yang paling penting, tak lain adalah “Sutra Usia Tanpa Batas”,
terutama versi rangkuman Upasaka Xia Lian-ju, penjelasan sutra karya
Upasaka Huang Nianzu menguraikannya dengan terperinci. Bila kita dapat
mengamalkannya sesuai dengan ajaran yang tercantum di dalam sutra, maka
tiada satupun praktisi yang tidak berhasil.

Kalimat berikutnya menyebutkan dengan sangat jelas, “Oleh karena metode


Pelafalan Amituofo merupakan metode yang paling praktis”. Asalkan anda
30
memenuhi tiga syarat (yakin, bertekad, melafal Amituofo), maka sudah dapat
melampaui enam alam tumimbal lahir, terlahir ke Alam Sukhavati di penjuru
barat, mencapai KeBuddhaan. Pintu Dharma yang begitu langka dan sulit
ditemukan, kita telah berkesempatan bersua dengannya.

Diantara pintu Dharma yang tak terhingga, Pintu Dharma ini merupakan satu-
satunya. Asalkan yakin, benar-benar yakin Alam Sukhavati itu nyata adanya,
mengapa demikian? Buddha Sakyamuni mengajari kita jangan berbohong, jadi
mana mungkin Sang Buddha akan berdusta? Mustahil, jadi kita mesti benar-
benar meyakini ucapan Buddha.

Yang kedua, saya benar-benar berniat ke Alam Sukhavati. Keyakinan benar


dan tekad bulat, saya memohon terlahir ke Tanah Suci Sukhavati, Master Ouyi
memberitahukan pada kita, asalkan memenuhi dua persyaratan ini, keyakinan
benar dan tekad bulat, maka anda berkesempatan terlahir ke Alam Sukhavati.
Ditambah lagi dengan menfokuskan pikiran melafal Amituofo, maka anda
dapat berhasil.

Inilah yang kita lakukan pada era sekarang ini, 3 atau 4 tahun silam, Master
Hai Xian telah memberi teladan yang terbaik. Setelah ditabhiskan menjadi
anggota Sangha, sepanjang hayatnya membangkitkan keyakinan mendalam
dan tekad menyeluruh, melafal Amituofo dengan setulusnya, meninggal dunia
pada usia 112 tahun, terlahir ke Alam Sukhavati dengan bebas tanpa rintangan,
memberi contoh teladan bagi kita, kita mesti belajar padanya.

Maka itu Pintu Dharma Pelafalan Amituofo merupakan yang paling praktis.
“Dimanapun dapat melatihnya”, tak perlu mengasingkan diri ke perdalaman
gunung yang sunyi senyap, tidak perlu; “Setiap saat dapat melafalnya”, tidak
perlu mengasingkan diri, tidak perlu duduk bersamadhi.

31
Asalkan yakin Alam Sukhavati itu nyata adanya, tiada keraguan sama sekali,
menfokuskan pikiran melafal Amituofo, maka akan berhasil terlahir ke Alam
Sukhavati, “Tak peduli melafal satu kali atau sepuluh kali, juga dapat terlahir
ke Alam Sukhavati”.

Berapa kali melafal Amituofo baru bisa terlahir ke Alam Sukhavati? Cuma
sepuluh kali saja sudah dapat terlahir ke Alam Sukhavati. Bahkan ada yang
saat menjelang ajal, tak peduli sepuluh kali atau cuma satu kali saja, detik
terakhir sebelum menghembuskan nafas terakhir cuma sempat melafal se-kali
saja, dia juga berhasil terlahir ke Alam Sukhavati. Adakah pintu Dharma lain
yang bisa sebanding dengan Pintu Dharma ini?

Lihatlah, Pintu Dharma ini juga “Tidak menghalangi bidang pekerjaan duniawi,
tetap serupa dapat terbebas dari samsara”. Samsara adalah enam alam
tumimbal lahir, selamanya terbebas darinya.

“Juga dapat mencerahkan diri sendiri dan orang lain, menyelamatkan para
makhluk kelak di kemudian hari; juga memberi manfaat bagi diri sendiri dan
orang lain, menciptakan berkah bagi masyarakat dan dunia”.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 10 Maret 2018

Judul : Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas Karya Upasaka Huang Nianzu
(Pengulangan Kelima)

Serial ke-9

Bertempat di : HK Buddhist Education Foundation

Kode Artikel : 02-047-0009

32
K egiatan iring-iringan mobil berkeliling kota sambil melafal Amituofo, hal
ini tidak mendapat persetujuan dari pemerintah setempat (Tiongkok), apabila
anda bersikeras menyelenggarakannya, maka ini merupakan perbuatan
melawan hukum. Maka itu praktisi sekalian, segala bentuk penyelenggaraan
upacara ritual dan kegiatan Agama Buddha, terlebih dulu harus menaati
hukum negara.

Sebagian orang mengganggu ketertiban umum, tetapi umat Buddha dilarang


melakukannya. Waktu sebelumnya saya tidak mengetahuinya, makanya
pernah menyelenggarakan pendidikan warisan budaya leluhur di kampung
halamanku. Kemudian pihak pemerintah memberitahuku, kegiatan ini tidak
diperkenankan, meminta kami untuk menghentikan segala kegiatan belajar
mengajar. Kami segera mematuhinya dan membubarkan diri.

Pejabat setempat yang melihat kami begitu patuh jadi keheranan, datang
bertanya padaku, kenapa kalian bisa begitu patuh? Saya menjawab, kami
adalah pengikut Buddha, harus menaati tata hukum di wilayah manapun kami
berada.

Andaikata anda hendak menyelenggarakan kegiatan ini, anda harus memohon


ijin terlebih dulu dari Departemen Agama dan menjaga ketertiban masyarakat.
Tanpa persetujuan mereka, anda bersikeras menyelenggarakan kegiatan
tersebut, maka ini merupakan perbuatan melawan hukum.

33
Praktisi Aliran Sukhavati hendaknya mengingat baik-baik, janganlah sesekali
melakukan perbuatan yang melawan hukum negara, apalagi
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang tidak mendapat persetujuan dari
pihak berwenang.

Kegiatan-kegiatan yang dilarang pemerintah setempat, janganlah


diselenggarakan, buat apa bersikeras menentang pihak berwenang? Melawan
pemerintah merupakan sikap tidak hormat pada Sang Buddha dan Brahmajala
Sutra.

Brahmajala Sutra menyebutkan “Tidak melakukan perbuatan yang merugikan


negara, tidak menfitnah pemimpin negara”, Keyura Sutra (Yingluo Jing)
menyebutkan “Tidak mengemplang pajak, tidak melakukan perbuatan
melawan hukum negara”, empat butir sila ini, harus ditaati baik oleh anggota
Sangha maupun orang awam.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 10 Maret 2018

Judul : Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas Karya Upasaka Huang Nianzu
(Pengulangan Kelima)

Serial ke-9

Bertempat di : HK Buddhist Education Foundation

Kode Artikel : 02-047-0009

34
30 APRIL 2018

P erbedaan belajar Ajaran Buddha dan tidak belajar Ajaran Buddha, yakni
insan yang belajar Buddha Dharma dalam berinteraksi dengan orang lain,
takkan mengejar ketenaran dan keuntungan. Targetnya adalah terlahir ke Alam
Sukhavati, takkan menaruh hal-hal lainnya di dalam hati, maka itu dia pasti
mencapai keberhasilan; sedangkan orang yang tidak belajar Buddha Dharma,
tidak sanggup melepaskan ketenaran dan keuntungan. Maka itu apakah bisa
terlahir ke Alam Sukhavati atau tidak, tepuk dada tanya hati sendiri.

Dengan terlahir ke Alam Sukhavati barulah merupakan penyelesaian masalah,


setiap kata dan kalimat yang tercantum di dalam “Sutra Usia Tanpa Batas”
merupakan nyata adanya. Maka itu jalan pilihan kita telah betul, jangan lagi
bertumimbal lahir, begitu menderitanya, terlampau sengsaranya.

Tekun dan serius mengerjakannya, setelah terwujud, dapat dengan ikhlas


menyerahkan-nya pada orang lain, yakni pada mereka yang suka pada
ketenaran dan keuntungan, kini pekerjaan ini telah rampung dan saya bersedia
menyerahkan padamu, dia akan sangat bersukacita. Kita juga berbahagia, kita
tidak menghendakinya lagi, bersedia melepaskannya, ini merupakan
kebahagiaan; dia sangat mendambakannya, kita kasih saja ke dia. Maka itu
takkan ada perseteruan, takkan ada rintangan.
35
Insan yang memiliki pahala mesti tahu menghargainya, jangan menggunakan
pahala untuk menciptakan karma buruk; perbanyaklah melakukan kebajikan,
memberi manfaat bagi para makhluk, merupakan kebajikan terbesar.
Bersumbangsih dalam bidang pendidikan kesusilaan, membantu generasi muda
untuk menjadi insan suci dan bijak, jasa kebajikan ini sungguh besar adanya.

S aya sendiri tidak memiliki pahala, semasa kecilku menciptakan tidak sedikit
karma buruk, diramalkan berusia pendek, ini sungguh beralasan.

Pada periode melawan invasi Jepang, Ayahku adalah seorang petinggi tentara,
yang bertugas mengurus persenjataan. Kami memiliki keleluasaan dalam
menggunakan senjata. Maka itu sejak kecil saya sudah mahir menembak tepat
sasaran. Mengapa demikian? Setiap hari latihan.

Dengan kemahiran tersebut menciptakan karma buruk yakni membunuh.


Selama periode melawan penjajahan, orang lain hidupnya sengsara, tetapi di
rumah kami, tiap hari tersedia daging untuk disantap, berburu hewan dan
menembak burung, tanpa sadar telah menciptakan karma yang sedemikian
beratnya.

36
Setelah belajar Ajaran Buddha, membaca “Ksitigarbha Sutra”, barulah
memahaminya, bertobat dengan setulusnya. Maka itu segalanya merupakan
jodoh, berkah dan petaka ada petandanya.

Saat berusia 26 tahun, saya bersua dengan Mr.Fang Dong-mei, beliau sungguh
bermaitri karuna, mengijinkan diriku belajar ke rumahnya. Sepanjang hidupku,
saya mempunyai 3 orang guru, yakni Mr.Fang Dong-mei, Master Zhangjia dan
Upasaka Li Bing-nan.

Tanpa ijazah resmi, masyarakat takkan mengakui prestasi kita. Tetapi sebagai
penceramah, tidak butuh titel, banyak vihara yang mengundangku hadir
memberi ceramah, maka itu jodoh Dharma ini sungguh unggul.

Belajar tentang ketrampilan hidup, hidup berdampingan dengan orang lain


secara harmonis, setiap orang merupakan insan baik, setiap hal adalah hal yang
baik, sepanjang hidup takkan berseteru dengan orang lain, takkan membeda-
bedakan antara dia dan saya, memandang segalanya dengan setara.

Maka itu baik di dalam maupun di luar negeri, memiliki jodoh Dharma yang
unggul. Sampai pada tahun lalu, usiaku telah mencapai 92 tahun, waktu berlalu
dengan sangat cepat, berceramah telah genap 60 tahun.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 30 April 2018

Judul : Perbedaan Belajar dan Tidak Belajar Ajaran Buddha

Bertempat di : Ji Le Si, Tainan, Taiwan

Kode Artikel : 32-258-0037


37
06 Mei 2018

K arma apa yang diperbuat, bagaimana balasannya, bila anda amati


dengan seksama, maka bisa mengetahuinya. Apa yang ditanam, itulah yang
dipetik.

Pada masa kelahiran ini dapat bertemu dengan Aliran Sukhavati,


merupakan keberuntungan yang tiada bandingnya, terlahir sebagai manusia
dan berjumpa dengan Pintu Dharma Tanah Suci, disebut sebagai “meskipun
melewati ratusan, ribuan bahkan puluhan ribu kalpa juga sulit bersua
dengannya”.

Benar-benar yakin pada metode ini, takkan ada keraguan sama sekali,
membulatkan tekad saya harus ke sana, setiap orang dapat mewujudkannya,
manfaatnya ada di sini, tidak ada seorang pun yang takkan berhasil terlahir di
Tanah Suci Sukhavati.

38
Tekad ke-18 merupakan inti dari 48 tekad agung Buddha Amitabha. Pelaku
Pancanantariya Karma dan Sepuluh Kejahatan akibatnya jatuh ke Neraka Avici,
tetapi saat menjelang ajal, selama sehela nafasnya masih belum terputus, dia
bersedia bertobat, membangkitkan keyakinan dan membulatkan tekad terlahir
ke Tanah Suci Sukhavati, Buddha Amitabha juga akan datang menjemputnya.
Bila ini saja anda tidak percaya, artinya tidak punya berkah.

Dalam masyarakat sekarang ini, yang berkata jujur makin sedikit jumlahnya,
sedangkan yang berdusta itu banyak sekali, menyesatkan banyak orang,
masyarakat mengira yang sesat itu sebagai yang benar.

Garis silsilah Dharma kita berasal dari Master Yin Guang, lalu turun ke
Upasaka Li Bing-nan, kemudian turun ke saya (Master Chin Kung).

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 6 Mei 2018

Judul : Dengan keyakinan dan tekad terlahir ke Alam Sukhavati

Bertempat di : HK Buddhist Education Foundation

Kode Artikel : 32-287-0003

Pancanantariya Karma dan Sepuluh Kejahatan baca di :

http://daunbodhi.blogspot.com/2017/09/pancanantariya-karma-dan-
sepuluh.html

39
K eyakinan, tekad dan pengamalan. Keyakinan adalah tanpa keraguan
sama sekali, setiap patah kata dan kalimat yang tercantum di dalam “Sutra Usia
Tanpa Batas” adalah nyata adanya.

Tekad menyeluruh, di dunia ini saya hanya memiliki satu harapan yakni
terlahir ke Tanah Suci Sukhavati, siang malam 24 jam, selain melafal Amituofo
takkan ada niat pikiran kedua lagi, pasti terlahir ke Alam Sukhavati.
Kesengsaraan di dunia ini sudah kenyang dinikmati, takkan sudi mencicipinya
lagi, semoga Buddha Amitabha segera datang menjemputku. Maka itu
membangkitkan keyakinan dan tekad melafal Amituofo, merupakan hal yang
tidak bisa ditunda-tunda lagi.

Di masa silam kita mungkin pernah melakukan kesalahan, jangan taruh di


hati, pelaku Pancanantariya Karma dan Sepuluh Kejahatan juga dapat terlahir
ke Alam Sukhavati. Pelaku Pancanantariya Karma, membunuh Ayah,
membunuh Ibu, membunuh guru, asalkan mau bertobat juga masih
berkesempatan terlahir di Alam Sukhavati. Apalagi kita yang cuma melakukan
kesalahan kecil, bagaimana anda tidak yakin pada dirimu sendiri? Kalau tidak
percaya juga tak berdaya, Buddha juga tidak sanggup menyelamatkan dirimu.
Jadi mesti yakin sepenuhnya.

40
Sesampainya di Alam Sukhavati, kembali lagi ke dunia ini, saat itu jati
dirimu sudah berbeda, kini anda adalah Bodhisattva. Menuju ke sepuluh
penjuru alam, di mana tempat yang berjodoh denganmu, di sanalah anda
menjelma, menyelamatkan para makhluk yang berjodoh, memperoleh
pembebasan agung.

Maka itu jangan lagi mendambakan dunia ini, jangan lagi bertumimbal lahir,
orang lain masih hobi melakukannya, biarkan saja apa maunya, dalam satu
masa kehidupan ini kita tidak bisa ikut campur.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 6 Mei 2018

Judul : Dengan keyakinan dan tekad terlahir ke Alam Sukhavati

Bertempat di : HK Buddhist Education Foundation

Kode Artikel : 32-287-0003

Pancanantariya Karma dan Sepuluh Kejahatan baca di :

http://daunbodhi.blogspot.com/2017/09/pancanantariya-karma-dan-
sepuluh.html

41
1 Oktober 2018

J alinan hubungan antar manusia, antar anggota keluarga, tak


terpisahkan dari balas budi, balas dendam, tagih utang, melunasi utang. Apa
tujuannya kita datang ke dunia ini? Berkumpul dan mengenal orang banyak,
berinteraksi dengan mereka, inilah yang kita lakukan, tagih utang, bayar utang.

Pada masa kelahiran lampau dia berutang padaku, saya belum


melupakannya, saya ingin dia melunasinya padaku; atau saya yang berutang
padanya, saya masih belum melunasinya. Berputar di lingkaran enam alam
tumimbal lahir, inilah yang kita kerjakan, tagih utang bayar utang.

Setelah memahami hal ini, apalah maknanya kita datang ke dunia ini?
Semuanya adalah khayalan semu, tidak ada satupun yang nyata adanya, segala
sesuatu yang berwujud adalah khayalan semu.

Kini anda telah memahami bahwa segalanya merupakan khayalan semu,


maka itu lepaskanlah semua kemelekatan, ingin lahir ke Surga bisa lahir ke
42
Surga, ingin lahir ke Alam Sukhavati juga bisa lahir ke Alam Sukhavati,
segalanya terwujud sesuai dengan harapanmu.

Andaikata masih memiliki secuil keraguan maka celakalah. Keraguan hati


merupakan khayalan, hendaknya tidak timbul niat pikiran, tidak membeda-
bedakan dan tidak melekat, begini barulah hati sejati. Dengan hati sejati, saat
menghadapi bencana apapun juga takkan merasa gentar, sepatah Amituofo
dilafal, Buddha Amitabha datang menjemput.

B enarkah bencana itu ada? Berkah dan petaka ada pada sebersit niat
pikiranmu. Niat pikiran baik mendatangkan berkah, niat pikiran buruk
mengundang petaka. Jadi bencana muncul dari niat pikiran. Maka itu apapun
yang terjadi, jangan salahkan orang lain, kembali melihat pada diri sendiri,
uruslah diri sendiri dengan baik, begini barulah betul.

Ketika enam indria (mata, telinga, hidung, lidah, tubuh dan pikiran)
melakukan kontak dengan enam kondisi luar (rupa, suara, bau-bauan, rasa,
sentuhan, bentuk-bentuk pikiran), mata melihat rupa, baik melihat manusia
maupun benda, telinga mendengar suara, begitu mendengar suara langsung
ada respon, timbul niat pikiran, membeda-bedakan dan melekat, begini barulah
celaka, anda sudah terperosok ke dalamnya.

43
Sebagai praktisi Aliran Sukhavati, hendaknya saat mata melihat rupa,
telinga mendengar suara, hidung mencium bau, lidah mengecap rasa, enam
indria melakukan kontak dengan enam objek, seluruhnya adalah Amituofo.

Saat mata melihat rupa, Amituofo, saat telinga mendengar suara, Amituofo,
semuanya dituangkan ke dalam sepatah Amituofo, selain sepatah Amituofo ini,
takkan ada hal lainnya lagi, barulah anda dapat menjadi majikan diri sendiri,
kapan saja anda ingin terlahir ke Alam Sukhavati, maka anda bisa segera ke
sana.

Anda juga boleh memutuskan tinggal lebih lama di dunia ini, guna
membantu orang lain supaya membangkitkan keyakinan dan tekad melafal
Amituofo, jasa kebajikan ini sungguh tak terhingga.

Mengamalkan Jalan Bodhisattva di dunia ini, memberi teladan dalam


bentuk tindakan nyata, saat menjelang ajal menampilkan peragaan Dharma
guna memperkokoh keyakinan hati orang banyak.

I nsan yang belajar Ajaran Buddha mesti menenangkan hati sendiri, takkan
ada bentuk-bentuk pikiran, takkan menyimpan dendam, takkan ada perasaan
suka, marah, sedih, girang, semua ini harus diurai, di hati hanya ditaruh sepatah
Amituofo.
44
Isi sutra bukan mudah dipahami, juga bukan gampang diamalkan. Pintu
Dharma lainnya, dalam hal teori memang sudah benar, namun anda mustahil
dapat mengamalkannya.

Aliran Zen contohnya, mengutamakan meditasi, secara keseluruhannya


harus menggunakan hati sejati, dengan hati sejati barulah dapat menjadi
majikan bagi diri sendiri. Tetapi masalahnya anda sekarang masih belum
sanggup menggunakan hati sejati, dalam hatimu masih ada khayalan. Untuk
melatih metode Zen, bila masih ada sebutir pikiran khayal, maka akan merusak
ketrampilan melatih dirimu.

Maka itu pada akhirnya juga harus menggunakan sepatah Amituofo,


menyatukan diri dengan Buddha Amitabha, segala masalah pun teratasi. Kita
mesti menjadi teladan bagi insan lainnya, agar semakin banyak orang yang
yakin pada Ajaran Sukhavati, inilah yang disebut menyebarluaskan Buddha
Dharma dan memberi manfaat bagi para makhluk.

Dengan demikian, dalam memberi manfaat baik bagi diri sendiri maupun
orang lain, hal ini berhasil kita wujudkan.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 1 Oktober 2018

Judul : Setiap butir niat pikiran tak terpisahkan dari lafalan Amituofo

Bertempat di : HK Buddhist Education Foundation

Kode Artikel : 32-287-0004

45
08 Oktober 2018

B anyak orang bertanya padaku bagaimana caraku memelihara kesehatan?


Cukup sederhana yakni tidak mengurusi orang, tidak mengurusi masalah dan
tidak mengurusi uang. Dengan demikian hati pun jadi tenang. Mesti belajar
melepaskan, apapun harus dilepaskan, hasilnya sangat unggul.

Saat permulaan belajar Ajaran Buddha, saya mengikuti Master Zhangjia,


mengamati kehidupan keseharian-nya, beliau tidak mengurusi hal apapun,
pikirannya jernih, tiada timbul sebersit niat pikiran apapun. Ceramah yang
disampaikan juga singkat, padat dan tepat sasaran, tiada sepatah katapun yang
tidak pada tempatnya, asalkan anda memahaminya lalu mengamalkannya,
pasti bermanfaat sepanjang hidupmu.

Minatku terhadap Ajaran Buddha adalah dikembangkan oleh Mr.Fang Dong-


mei; Master Zhangjia memperkokoh keyakinan dan pengamalanku. Saya
bertanya pada Master Zhangjia, adakah cara yang paling cepat, supaya saya
dapat segera menyelami Ajaran Mahayana?

46
Master Zhangjia memandang sekilas ke arahku, lalu berdiam diri setengah jam
lamanya, membiarkan dirimu tenang terlebih dulu, barulah beliau
memberitahumu. Bila hatimu masih begitu kalut, beliau takkan mengucapkan
sepatah katapun; sampai ketika hatimu tenang, pikiranmu jernih, barulah beliau
mau mengatakannya padamu. Beliau hanya mengatakan satu kalimat saja yakni
“Mampu mengikhlaskan dan melepaskan”, dengan cara begini barulah dapat
menyelami Ajaran Buddha.

Mengikhlaskan adalah kebijaksanaan, melepaskan adalah ketrampilan. Setelah


mengikhlaskan harus dapat melepaskan, kalau sanggup mengikhlaskan tapi
masih saja tidak sudi melepaskan, maka tidak bisa memperoleh manfaatnya;
kalau sudah melepaskan tapi masih juga tidak sanggup ikhlas, maka percuma
saja, di dalam hati terus menerus memikirkannya.

Maka itu mengikhlaskan dan melepaskan harus dilakukan secara menyeluruh,


barulah takkan memikirkannya lagi, takkan menaruhnya di dalam hati lagi,
begini barulah betul.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 8 Oktober 2018

Judul : Melepaskan Kemelekatan Memperoleh Pembebasan

Bertempat di : Ji Le Si, Tainan, Taiwan

Kode Artikel : 32-258-0039

47
S elanjutnya barulah kami sadari bahwa melepaskan kemelekatan
merupakan samadhi, mengikhlaskan adalah prajna atau kebijaksanaan.
Bagaimana caranya mengembangkan kebijaksanaan? Yakni dengan
melepaskan kemelekatan.

Prajna atau kebijaksanaan sejak semula telah sempurna pada jiwa sejatimu,
jadi bukan berasal dari luar diri, bukan berasal dari belajar segudang ilmu.
Master Huineng mencapai pencerahan, beliau tidak mengenal aksara, jadi tidak
membaca satu bukupun, tidak pernah membaca satu sutrapun, namun ketika
orang lain membacakan bait sutra untuknya, dia mampu menjelaskannya
padamu. Kebijaksanaan yang sejak semula telah sempurna dalam jiwa sejati
(Jiwa KeBuddhaan).

Sesungguhnya kita memiliki kecerdasan dan kebijaksanaan serupa dengan


Buddha, namun sekarang masih dikacaukan oleh kekotoran batin, khayalan,
perbedaan dan kemelekatan, sehingga diri sendiri setiap hari hidup dalam
kekalutan; andaikata tiada lagi khayalan, perbedaan dan kemelekatan, maka
kebijaksanaan segera muncul ke permukaan, kita akan serupa dengan Buddha,
kebenaran ini mesti dipahami, setelah dipahami, diyakini, maka harus
diamalkan, barulah belajar Ajaran Buddha bisa memperoleh pembebasan
agung.

48
K ini, praktisi yang serupa dengan praktisi senior tempo dulu, sudah sulit
ditemukan. Kini yang kita hadapi adalah karma kolektif, bukan lagi karma
individu. Niat pikiran yang timbul adalah sesat, ucapan dan tindakan
menciptakan karma.

Maka itu kita melatih samadhi, yakni tidak timbul niat pikiran, tidak
membeda-bedakan dan tidak melekat. Asalkan bersedia melepaskan segala
bentuk-bentuk pikiran, maka kebijaksanaan akan muncul ke permukaan. Di
dalam hati sejati takkan ada niat pikiran, hanya di dalam hati khayal barulah ada
bentuk-bentuk pikiran.

Dalam hati sejati, semuanya dapat anda ikhlaskan, “Segala sesuatu yang
berwujud merupakan khayalan semu”, tiada satupun yang nyata. Setelah
memahami kebenaran ini, dengan sendirinya takkan lagi terpengaruh oleh
kondisi baik suka maupun duka, mengapa demikian? Semu.

Takkan lagi menaruh segala kondisi (baik suka maupun duka) di dalam hati,
kalau taruh di hati berarti menciptakan karma; tidak taruh di hati maka tidak
menciptakan karma, memperoleh pembebasan agung.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 8 Oktober 2018

Judul : Melepaskan Kemelekatan Memperoleh Pembebasan

Bertempat di : Ji Le Si, Tainan, Taiwan

Kode Artikel : 32-258-0039

49
19 Oktober 2018

S aat bertemu dengan berbagai rintangan, ini adalah sebab akibat, setelah
memahaminya, takkan lagi menyalahkan orang lain. Musuh kerabat penagih
hutang, ada yang berasal dari masa kehidupan sekarang, ada pula yang berasal
dari masa kelahiran lampau, memahami jalinan antar insani, bukan saja pada
satu generasi sekarang ini, bahkan bisa saja beberapa generasi sebelumnya,
bahkan bisa juga sampai berpuluh-puluh generasi sebelumnya, masih ada
sangkut pautnya, hal ini sungguh mengerikan!

Setelah memahami kenyataan ini, saya jadi berpikir, bagaimana caranya supaya
sepanjang hidup ini tidak berselisih dengan orang lain, tidak menyakiti hati
orang lain, jangan sampai berseteru dengan orang lain, perjalanan hidup yang
ditempuh takkan berliku-liku. Berkat perlindungan dari leluhur, pemberkatan
dari Triratna, segala harapan dapat terwujud, ini nyata adanya.

50
Namun sebagai manusia, kita memiliki tabiat yang berat, sudah tahu tidak
boleh masih juga melanggarnya. Yang namanya tabiat itu bukan dipelihara
pada satu masa kehidupan ini saja, namun sudah terpelihara sejak kelahiran
demi kelahiran, maka itu tidak mudah diubah.

Tetapi bila kita tidak mengubahnya, dalam perjalanan melatih diri, akan
bertemu dengan banyak rintangan. Kita tidak bisa menyalahkan orang lain,
semua ini diciptakan oleh diri sendiri, tiada kaitannya dengan orang lain.

Benih sebab yang kita tanam akan menghasilkan buah akibat, benih
menghasilkan buah membutuhkan faktor pendukung, salah satunya adalah
unsur manusia. Maka itu faktor pendukung ini mesti dikelola dengan baik,
barulah dapat mengubah buah akibatnya. Bila anda memahami aturan ini, maka
anda pasti bisa memperbaiki hasil akhirnya.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 19 Oktober 2018

Judul : Cara Mengubah Jalan Hidup

Bertempat di : Ji Le Si, Tainan, Taiwan

Kode Artikel : 32-258-0040

51
I nsan terpelajar jaman dulu di Tiongkok, mereka sangat jelas di mana letak
kesalahan diri sendiri, setelah menyadarinya, segera memperbaiki diri, sehingga
lembaran hitam masa silam sirna dan masa depan jadi gilang-gemilang.

Manusia sepanjang hayatnya, masalah terbesar adalah bagaimana supaya


terbebas dari enam alam tumimbal lahir, bagaimana cara agar terlahir ke Alam
Sukhavati, sedangkan masalah lainnya cuma persoalan sepele, tidak pantas
ditaruh di hati, apa yang dapat diikhlaskan, mengalah sajalah.

Seperti yang dikisahkan dalam “Liu Chi Xiang (Lorong 6 Kaki)”, apa
beratnya mengalah jalan seluas 3 kaki pada orang lain? Dengan mengalah,
berapa banyak ancaman bahaya yang tidak tampak, akhirnya jadi terurai?
Sebaliknya bila tidak sudi mengalah, pasti ada akibatnya.

Bagaimana akibatnya? Dendam yang dipendam kian lama kian mendalam,


hingga akhirnya keluarga jadi bercerai-berai. Andaikata diri sendiri masih
memiliki timbunan jasa kebajikan, kedudukan yang tinggi, kekuasaan yang
besar, maka karma buruk yang diciptakan akan lebih berat lagi; satu masa
kehidupan menciptakan karma buruk, 10 masa kehidupan belum tentu dapat
melunasinya hingga tuntas, betapa mengerikannya!

Maka itu mesti belajar menahan kesabaran, “Segala keberhasilan terwujud


dari kesabaran”, kalau tidak sanggup bersabar maka sungguh memprihatinkan,
melewati kelahiran demi kelahiran. Maka itu dapat bersabar, dapat mengalah,
orang begini memiliki pahala.

52
Ketika batin kita sedang tidak seimbang, rintangan terbesar bukanlah ada
pada orang lain, namun kita menciptakan rintangan terbesar buat diri sendiri.
Untuk mengubahnya harus dimulai dari diri sendiri, bukan menyuruh orang lain
memperbaiki diri, namun setelah diri sendiri berhasil memperbaiki diri, orang
lain yang melihatnya, perlahan-lahan juga akan ikut berubah.

Sebelum mengenal Buddha Dharma, selama kelahiran demi kelahiran yang


lampau, entah sudah berapa banyak karma buruk yang kita perbuat,
menyimpan dendam dan membalas orang lain tanpa mengenal ampun, ikatan
permusuhan kian dijalin kian mendalam, balasan yang diterima kelahiran demi
kelahiran kian parah dan berat, sungguh mengerikan.

Melatih diri dimulai dari diri sendiri, asalkan diri sendiri bersedia kembali ke
jalan yang benar, barulah dapat mempengaruhi orang lain.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 19 Oktober 2018

Judul : Cara Mengubah Jalan Hidup

Bertempat di : Ji Le Si, Tainan, Taiwan

Kode Artikel : 32-258-0040

53
21 Oktober 2018

S yarat terlahir ke Alam Sukhavati adalah keyakinan hati dan tekad hati.
Keyakinan hati adalah tidak ragu sama sekali; membulatkan tekad adalah
bersedia terlahir di Alam Sukhavati.

Sutra menyebutkan bahwa “Segala sesuatu yang berwujud adalah khayalan


semu”, tidak ada satupun yang nyata adanya, maka itu kita mesti membulatkan
tekad terlahir ke Alam Sukhavati.

Kalau tidak bertekad terlahir ke Alam Sukhavati, maka takkan berdaya keluar
dari enam alam tumimbal lahir. Terbebas dari enam alam tumimbal lahir
merupakan hal yang paling membahagiakan!

Melatih pintu Dharma lainnya membutuhkan waktu hingga berkalpa-kalpa


barulah bisa berhasil; sedangkan melatih Pintu Dharma Pelafalan Amituofo,
dengan mengandalkan Maha Maitri Maha Karuna Buddha Amitabha, kekuatan
agung yang mampu menyelamatkan semua makhluk, menuntun para makhluk

54
yang bertekad terlahir ke Alam Sukhavati, tak peduli kapan saja dan di mana
saja.

Maka itu kita mesti melepaskan segala kemelekatan, menfokuskan pikiran


melafal Amituofo, membulatkan tekad terlahir ke Alam Sukhavati, dengan
demikian barulah tidak sia-sia kita belajar Ajaran Buddha.

Sesampainya di Alam Sukhavati, andaikata masih memiliki jodoh dengan dunia


saha, bersedia kembali lagi ke dunia ini guna menyelamatkan makhluk lainnya,
maka segalanya akan terwujud sesuai harapanmu.

Anda datang kembali ke dunia ini dengan status Bodhisattva, guna


menyelamatkan makhluk yang berjodoh denganmu. Yang dimaksud dengan
berjodoh adalah dia percaya pada ucapanmu, dengan keyakinan ini dia akan
terselamatkan; kalau tidak percaya maka juga tak berdaya, hanya bisa
mengikuti kekuatan karma berputar di dalam lingkaran tumimbal lahir.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 21 Oktober 2018

Judul : Syarat Terlahir ke Alam Sukhavati

Bertempat di : Ji Le Si, Tainan, Taiwan

Kode Artikel : 32-258-0041

55
01 November 2018

A da 4 faktor yang berkaitan erat dengan keberhasilan pelatihan diri


yakni keyakinan, pemahaman, pengamalan dan pencapaian.

Apakah kita benar-benar yakin atau hanya berpura-pura saja? Kalau


keyakinan kita itu benar adanya, maka pasti mencapai keberhasilan,
sebaliknya kalau cuma berpura-pura saja, maka dalam satu masa kehidupan
ini cuma bisa menjalin jodoh dengan Buddha.

Namun jodoh ini sangat unggul, walaupun dalam satu masa kehidupan ini
tidak meraih keberhasilan, namun telah menanam benih untuk masa
kelahiran yang akan datang, kelak di kemudian hari, ketika benih ini
bertemu dengan faktor pendukung, maka akan membuahkan hasil, kapan
waktunya tiba, kita juga tidak tahu, namun cepat lambat pasti ada hasilnya,
tentu saja kalau bisa pada masa kehidupan sekarang ini juga, kita dapat
menyempurnakan 4 faktor di atas (keyakinan, pemahaman, pengamalan
dan pencapaian).

56
Bagaimana kita dapat membangkitkan keyakinan hati? Terutama pada era
sekarang ini, sungguh sulit! Banyak praktisi yang pernah kami temui,
melatih diri dengan serius, bahkan ada yang telah meninggalkan
keduniawian, namun setahun atau dua tahun kemudian kabarnya sudah
lepas jubah, bahkan mengubah metode pelatihan dirinya, tidak berdaya
pada satu masa kehidupan ini meraih keberhasilan.

Menfokuskan diri pada satu Pintu Dharma dan mendalaminya, praktisi


begini pasti meraih keberhasilan. Sebaliknya kalau belajar beraneka ragam,
pikiran pun bercabang-cabang, keyakinan hati mudah mengalami
kemunduran, akhirnya satu pun takkan berhasil, hal ini tidak boleh tidak
diperhatikan.

Memupuk keyakinan itu tidaklah mudah, Aliran Tanah Suci mengandalkan


keyakinan, tekad dan pengamalan untuk meraih keberhasilan; asalkan
memenuhi tiga persyaratan tersebut, maka dalam satu masa kehidupan ini,
anda pasti terlahir ke Tanah Suci Sukhavati, betapa unggulnya, betapa
praktis dan mudahnya!

Yang ditakutkan adalah anda memiliki keraguan, sehingga menyia-nyiakan


kesempatan ini; kalau tidak ragu lagi, melatihnya berkesinambungan, maka
dalam satu masa kehidupan ini, anda pasti terlahir ke Alam Sukhavati
mencapai KeBuddhaan.

Terlahir ke Alam Sukhavati adalah serupa dengan telah mencapai


KeBuddhaan, sesampainya di Alam Sukhavati, telah sempurna akan
kebijaksanaan, kemampuan kebajikan dan rupa yang sama dengan
Tathagata, juga memiliki kemampuan yang serupa dengan Bodhisattva
Avalokitesvara dan Bodhisattva Mahasthamaprapta dalam membabarkan

57
Dharma kepada para makhluk, namun persoalannya terpulang kembali
pada dirimu, mau atau tidak?

H ari ini saya berkantor di Perserikatan Bangsa-Bangsa, bersama dengan


Duta Besar dari mancanegara untuk PBB. Kami secara resmi telah
memasuki PBB, bukan mudah memperoleh sebuah kantor di organisasi
internasional tersebut.

Utusan PBB mengunjungi diriku, mengamati apa yang kami lakukan selama
beberapa tahun terakhir (harusnya sudah 10 tahun), melihat bahwa Agama
Buddha merupakan pendidikan, hal ini sesuai dengan tujuan mereka.

UNESCO adalah organisasi pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan


PBB. Kami merupakan salah satu unit yang bernaung dibawah UNESCO.
Saya dapat merasakannya dengan sangat mendalam, semua ini merupakan
kebajikan leluhur, pemberkatan dari Triratna, sehingga ada kesempatan
begini.

Tugas kami adalah mengupayakan semua pemeluk agama di dunia agar


dapat hidup berdampingan secara harmonis, mengurai konflik, membantu
masyarakat untuk memulihkan stabilitas dan perdamaian.

58
B ila anda bertanya padaku, apakah diriku yakin dapat terlahir ke Alam
Sukhavati? Saya yakin saya pasti berhasil terlahir ke Alam Sukhavati.
Setelah bersua dengan Buddha Amitabha, barulah mempelajari sutra-sutra
lainnya, mengapa demikian? Karena memiliki usia tanpa batas!

Selain memiliki usia tanpa batas, Buddha Amitabha merupakan Guru


terbaik. Maka itu bila ingin belajar beraneka ragam, jangan di sini, di dunia
ini kita hanya memilih Alam Sukhavati saja.

Kita memiliki keyakinan dan tekad, mempertahankan keyakinan dan tekad


ini buat selama-lamanya, takkan mengalami kemunduran. Setelah memiliki
keyakinan dan tekad, harus ada pengamalan.

Pengamalan adalah melafal Amituofo, siang malam melafal Amituofo tanpa


henti, tak peduli kapan saja dan di mana saja, dalam hati senantiasa melafal
“Namo Amituofo”. Kita harus satu arah, satu tujuan, mesti mencapai Alam
Sukhavati, pasti bersua dengan Buddha Amitabha!

Melafal Amituofo adalah pengamalan, kapan kita dapat terlahir ke Alam


Sukhavati? Inilah poin penting yang ingin saya sampaikan hari ini, yakni
kapan saja kita boleh terlahir ke Alam Sukhavati!

59
Satu-satunya cuma Pintu Dharma ini, selain metode ini, pintu Dharma
lainnya membutuhkan waktu yang sangat panjang, menimbun jasa
kebajikan berkesinambungan.

Satu-satunya cuma Pintu Dharma Pelafalan Amituofo, asalkan memenuhi 3


persyaratan yakni yakin, bertekad dan melafal Amituofo, sutra
mengungkapkannya dengan jelas, saat menjelang ajal sebersit niat pikiran
terakhir adalah Amituofo, maka dapat terlahir ke Alam Sukhavati.

Kini bencana semakin banyak, Taiwan merupakan wilayah rawan gempa


dan angin topan, merupakan tempat yang tidak aman, Hong Kong juga
sama halnya.

Apabila kita dapat menggenggam erat sepatah Amituofo, maka tidak ada
yang perlu ditakuti lagi, saat angin topan melanda, gempa mengguncang,
bencana yang paling buruk sekalipun terjadi, tidak ada yang perlu
dikhawatirkan, kita menuju ke Alam Sukhavati.

Masalahnya apakah anda percaya? Apakah anda yakin sepenuhnya?


Asalkan anda memiliki kegigihan, pasti bisa berhasil.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 1 November 2018

Bertempat di : Ji Le Si, Tainan, Taiwan

Kode Artikel : 32-307-0001

60
02 November 2018

M engapa Buddha Sakyamuni melarang pengikutNya

mengkonsumsi lima jenis sayuran berbau tajam? Oleh karena sifat kimianya

dapat membangkitkan nafsu indria. Maka itu bagi praktisi yang tidak sanggup

menjalankan Lima Sila dan Sepuluh Kebajikan dengan sempurna, Sang Buddha

menasehati kita supaya menghindari lima jenis sayuran berbau tajam.

Terkecuali anda melatih diri sudah sampai tahap dalam segala kondisi

tetap teguh tak tergoyahkan, tidak timbul niat pikiran lagi, maka apapun boleh

dimakan. Sang Buddha mengemukakan aturan yang dapat diterima dengan

akal sehat, tujuannya adalah untuk melindungi dirimu supaya dapat

61
menjalankan Lima Sila dan Sepuluh Kebajikan dengan baik dan sempurna.

Tidak mengkonsumsi lima jenis sayuran berbau tajam, tujuannya adalah

untuk menghindari perbuatan asusila. Sila dalam Ajaran Buddha bertujuan

untuk melindungi kesucian jiwa ragamu.

Lima jenis sayuran berbau tajam :

http://cahayatanpabatas.blogspot.com/2013/09/lima-jenis-sayuran-yang-
berbau-tajam.html

D alam Pintu Dharma Tanah Suci, kekuatan tekad merupakan yang paling

penting. Adakah pengecualiannya? Saya rasa ada.

Buddha Amitabha bertekad menyelamatkan semua makhluk, tak peduli

62
bagaimanapun kondisi mereka, asalkan anda bukan sengaja melanggar sila,

Buddha Amitabha akan memaafkan dirimu, asalkan anda yakin, bertekad dan

melafal Amituofo, memenuhi tiga persyaratan ini, saat menjelang ajal, Buddha

Amitabha pasti datang menjemputmu.

Benar-benar yakin, tanpa keraguan sama sekali; bertekad terlahir ke Alam

Sukhavati; Alam Sukhavati begitu bagus, saya berniat ke sana, takkan ragu;

syarat ketiga adalah melafal Amituofo berkesinambungan tak terputus, jasa

kebajikan ini tak terhingga dan tanpa batas. Mesti yakin pada Buddha Amitabha,

harus membulatkan tekad terlahir ke Tanah Suci Sukhavati.

Menjalankan sila bertujuan melindungi kesucian jiwa ragamu, sehingga

dapat terlahir ke Alam Sukhavati dengan bebas tanpa rintangan, jadi bukan

berarti setelah melanggar sila (tanpa sengaja), lantas tidak dapat

terselamatkan lagi, kalau demikian halnya, dimana lagi hati Maitri Karuna

Buddha Amitabha?

Terhadap hal yang masuk akal, semua orang akan memiliki pemikiran yang

sama. Guru sesepuh dan praktisi senior jaman dulu menekankan bahwa
63
pengamalan sila bertujuan supaya anda meningkatkan mawas diri, tidak berani

melakukannya.

Seperti dalam kehidupan keseharian, kadang kala sudah tahu tidak boleh,

masih juga melanggarnya, lantas apakah dia masih memiliki kesempatan

terlahir ke Alam Sukhavati? Apabila dia sanggup melafal Amituofo hingga tidak

timbul sebersit niat pikiran apapun, maka jasa kebajikan ini akan membawanya

terlahir ke Alam Sukhavati.

Saat menjelang ajalnya, sebersit niat pikiran terakhirnya adalah Amituofo,

maka dia dapat terlahir ke Alam Sukhavati. Maka itu tidak boleh ada keraguan

sama sekali, kalau ada keraguan sedikit saja, maka anda sudah terjebak.

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 2 November 2018

Judul : Mengapa kita harus menjalankan sila?

Bertempat di : Ji Le Si, Tainan, Taiwan

Kode Artikel : 32-258-0043

64
Daftar Pustaka

淨空法師專集 :
http://www.amtb.tw/

Arsip :
http://amituofohouse.blogspot.com/

65
66

Anda mungkin juga menyukai