Kutipan Ceramah
Master Chin Kung
FEB-NOV 2018
Dikutip Dari :
2
Daftar isi
01 Februari 2018................................................................................................5
03 Februari 2018................................................................................................8
04 Februari 2018.............................................................................................11
03 Maret 2018...................................................................................................15
08 Maret 2018...................................................................................................22
09 Maret 2018...................................................................................................26
10 Maret 2018...................................................................................................30
3
KUTIPAN CERAMAH MASTER CHIN KUNG APRIL 2018
30 April 2018.....................................................................................................35
06 Mei 2018.......................................................................................................38
01 Oktober 2018..............................................................................................42
08 Oktober 2018..............................................................................................46
19 Oktober 2018..............................................................................................50
21 Oktober 2018..............................................................................................54
01 November 2018.........................................................................................56
02 November 2018.........................................................................................61
Daftar Pustaka...................................................................................65
Gatha Pelimpahan Jasa...................................................................66
4
01 Februari 2018
B aik-baiklah melafal Amituofo, yang paling penting tak lain adalah melafal
Amituofo, ini merupakan yang terpenting, tidak ada lagi yang melampaui
Pintu Dharma Pelafalan Amituofo.
Maka itu mengapa melafal Amituofo dapat mengakhiri samsara, dalam satu
kehidupan ini menuntaskan segala urusan kelahiran dan kematian.
Urusan lainnya, apapun juga janganlah dirisaukan dan dipikirkan, setiap butir
niat pikiran yang muncul adalah melafal Amituofo, begini barulah betul.
Apapun yang dipikirkan tetaplah salah, yang benar hanyalah melafal Amituofo
melimpahkan jasa bertekad terlahir ke Alam Sukhavati, ini barulah yang
terpenting!
5
Tujuan kita melafal Amituofo cuma satu, yakni bertekad terlahir ke Tanah
Suci Sukhavati. Dalam waktu sekejab, hanya dalam sekejab saja, bentuk-
bentuk pikiran yang bermunculan itu sangatlah banyak, sehingga berubah
menjadi rintangan.
Tak peduli itu adalah sekejab maupun waktu yang panjang, janganlah
dihiraukan. Saya hanya tahu menfokuskan pikiran melafal Amituofo, mengapa
demikian? Karena bertekad terlahir ke Tanah Suci Sukhavati, begini barulah
betul, begini barulah merupakan pelimpahan jasa.
M embaca Sutra (Sutra Usia Tanpa Batas) adalah mengajari kita supaya
tetap mengingat kewibawaan lingkungan Alam Sukhavati. Melafal Amituofo
mencapai KeBuddhaan, kebenaran ini diungkapkan di dalam Sutra; keindahan
Alam Sukhavati juga digambarkan secara jelas di dalam Sutra. Semoga dengan
membaca Sutra menguatkan niat pikiran terlahir ke Alam Sukhavati, tempat
yang sedemikian bagusnya, mengapa tak sudi ke sana?
6
Lihatlah alam saha ini, penuh dengan masalah, penuh dengan kerumitan, maka
itu hendaknya melepaskan kemelekatan. Praktisi yang gagal terlahir ke Alam
Sukhavati, dikarenakan tidak sanggup melepaskan kemelekatan. Maka itu
dalam keseharian belajar memandang segalanya dengan hambar, semuanya itu
adalah khayalan semu, serupa dengan sedang bermimpi, ibarat mimpi,
khayalan, gelembung air dan bayangan, tak pantas kita dambakan, tak pantas
kita taruh di dalam hati, begini barulah betul.
7
03 Februari 2018
B uddha Sakyamuni membabarkan pada kita Sutra Usia Tanpa Batas, ini
merupakan Ajaran Beliau yang sempurna menakjubkan. Setelah kita
mempelajarinya, hendaknya menerima dan mengamalkannya dengan
bersungguh-sungguh, menerapkannya dalam kehidupan keseharian.
“Dengan tekad Buddha Amitabha yakni sepuluh lafalan pasti terlahir ke Alam
Sukhavati sebagai landasan”, ini merupakan tekad ke-18, sebutir tekad ini
sangat penting, merupakan esensi dari 48 tekad agung Buddha Amitabha.
Asalkan kita dapat menggenggamnya erat-erat, maka seluruh permasalahanmu
akan selesai, kapan Anda menjadi Buddha hanya diri sendiri yang
mengetahuinya, kapankah Anda sedang menjadi Buddha? Ketika Anda sedang
8
melafal Amituofo, saat itulah Anda sedang menjadi Buddha. Hendaknya
diingat baik-baik!
Sebaliknya bila anda tidak percaya, masih mencari-cari metode ini dan metode
itu, keyakinan hati tidak kokoh, pikiran pun goyah, akhirnya segala daya upaya
jadi gagal, beralih mempelajari pintu Dharma lainnya, berubah membaca sutra
lainnya.
9
Ini disebabkan oleh kebijaksanaan diri sendiri yang tidak mencukupi, terhadap
Aliran Sukhavati tidak memiliki pemahaman yang jelas dan benar. Begitu
arahmu berubah, maka pasti dalam satu kehidupan ini takkan bisa berhasil.
Tetapi perkataan begini juga tidak boleh diucapkan keluar, nanti orang lain
yang mendengarnya jadi tidak senang, lagi-lagi yang disalahkan adalah
Buddha, Dharma dan Sangha, kian lama karma buruk yang diciptakan kian
mendalam, akibatnya makin mengerikan.
Maka itu dalam berceramah harus diperhatikan kata-kata itu, kapan boleh
dilontarkan keluar, kapan tidak boleh. Kita belajar sutra ini telah sampai
pengulangan kelima, jadi sudah boleh dilontarkan keluar perkataan tersebut,
harus ditekankan lebih berat, tujuannya supaya praktisi Aliran Sukhavati
hendaknya membangkitkan keyakinan mendalam tanpa keraguan sama sekali,
membangkitkan keyakinan dan tekad melafal Amituofo, berniat terlahir ke
Alam Sukhavati.
Judul : Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas Karya Upasaka Huang Nianzu
(Pengulangan Kelima)
Serial ke-6
10
04 Februari 2018
1. Mengamalkan Amisa Dana, Dharma Dana dan Abhaya Dana, inilah yang
disebut melatih “Dana Paramita”.
2. Memperbaiki tabiat diri, menaati sila dan tata krama, harmonis dengan
relawan lainnya, ini disebut melatih “Sila Paramita”.
4. Giat menghapus kejahatan melatih kebajikan, niat buruk yang sudah timbul
cepat-cepat disingkirkan, niat yang belum muncul jangan dibangkitkan;
sebaliknya niat baik yang belum muncul segera dibangkitkan, yang telah
muncul hendaknya dikembangkan, inilah yang disebut melatih “Virya
Paramita”.
Bila dapat melatih diri sedemikian rupa, maka menjadi relawan juga sedang
mengamalkan Jalan Bodhisattva, menuju Jalan pencapaian KeBuddhaan.
Bukan saja memberi manfaat bagi orang lain, namun juga memberi manfaat
bagi diri sendiri; bukan hanya menyelamatkan diri sendiri, namun juga
menyelamatkan orang lain, ini merupakan cara melatih diri yang sangat unggul.
Para jaman dulu, terdapat banyak Bodhisattva yang menjelma jadi relawan di
vihara, seperti Bodhisattva Manjusri dan Bodhisattva Samantabhadra yang
menjelma sebagai Han-shan dan Shi-de, mereka menjadi relawan yang
bertugas di dapur; sementara itu Buddha Amitabha menjelma sebagai Master
Dhyana Feng-gan, yang bertugas menumbuk beras, maka itu tidak bisa menilai
orang dari penampilannya.
Menjadi relawan hendaknya hanya melihat kelebihan yang dimiliki orang lain,
jangan melihat sisi buruknya, dengan demikian ketrampilan melatih dirimu
akan maju pesat.
12
Judul : Memberi Manfaat Bagi Diri Sendiri dan Orang Lain
M elatih diri itu ada dalam kehidupan keseharian, dalam pekerjaan dan
aktivitas harian, juga ketika mengemban misi relawan. Yang paling pokok
adalah mesti mengetahui : Melatih diri adalah melatih diri sendiri, bukan
melatih orang lain. Segala sesuatu adalah mengharapkan diri sendiri, jangan
mengharapkan orang lain; hanya berharap diri sendiri harmonis dengan orang
lain, tidak berharap orang lain harmonis dengan diriku, dengan demikian anda
akan bahagia melewati kehidupan di dalam organisasi, sangat bebas.
Sesepuh Zen ke-6, Master Hui-neng berkata : “Praktisi sejati tidak melihat
kesalahan orang lain”. Praktisi sejati bukannya tidak tahu kesalahan yang
dilakukan orang lain, hanya tidak menaruh kesalahan orang lain di dalam hati”.
Pada jaman dulu, Han-shan bertanya pada Shi-de : Manusia di dunia ini
menfitnah diriku, menipu diriku, menghina diriku, mengejek diriku,
meremehkan diriku, merendahkan diriku, membenci diriku, membohongi
diriku, bagaimana cara menanggapinya?
Selain melafal Amituofo, takkan timbul niat lainnya. Begitu bentuk pikiran
timbul, seketika itu juga harus meredakannya. Senantiasa membangkitkan hati
tahu malu dan hati tahu bertobat, meskipun melatih diri, namun tetap merasa
ketrampilan melatih diri yang kumiliki masih begitu dangkal, tidak boleh
pongah, suka membanggakan diri sendiri.
Hanya mengurusi diri sendiri, tidak mencampuri urusan orang lain. Hanya
melihat teladan yang baik, takkan melihat contoh yang buruk. Memandang
semua orang sebagai Bodhisattva, hanya saya seorang saja yang merupakan
orang awam. Jika dapat menuruti ucapanku dan mengamalkannya, pasti dapat
terlahir ke Alam Sukhavati di penjuru barat”.
14
3 Maret 2018
Tempat mana yang paling aman? Yakni tempat dimana penduduknya memiliki
hati yang baik, maka tempat itu akan aman, ini merupakan kebenaran yang
pasti. Lihatlah seseorang itu, satu keluarga itu, atau satu perusahaan, maju dan
mundurnya, lihatlah orang-orang yang berada di dalamnya, harmonis atau
tidak, kalau manusianya harmonis maka pasti akan berjaya; sebaliknya kalau
tidak harmonis, saya tidak mau mengalah padamu, anda juga tidak mau
mengalah padaku, maka pasti akan mengalami kemunduran dan kegagalan.
Baik organisasi besar atau kecil, begitu melihat sudah dapat memahaminya.
15
Pikiran ini tidak boleh menyimpang, tidak boleh sesat, mengarah pada
kesesatan adalah melangkah di jalan yang salah, Buddha dan Bodhisattva akan
menjauh darimu, siapa yang datang mendukung dirimu? Mara dan makhluk
halus jahat lainnya. Maka masalah pun jadi besar!
Penceramah itu jumlahnya banyak, praktisi itu jumlahnya juga banyak, tetapi
berapa orang yang dapat mengamalkannya? Apa alasannya? Ketenaran dan
keuntungan tidak dilepaskan, masih melekat, setiap hari yang dipikirkan cuma
persoalan-persoalan duniawi, masih saja memikirkan hal-hal begini, masih saja
menempatkan topik beginian sebagai urusan utama, kalau begini sudah
susahlah.
Insan yang belajar Ajaran Buddha itu jumlahnya banyak tapi yang benar-benar
telah memasuki Pintu itu jumlahnya cuma sedikit, alasannya adalah belum
melepaskan kemelekatan, hati tidak suci. Orang Tiongkok jaman dulu, baik
pengikut Ajaran Konfusius, Buddha maupun Tao (Tridharma), juga dibangun
di atas landasan etika moral.
Apa itu etika moral? Yakni berbakti pada ayahbunda dan menghormati guru,
jadi untuk memasuki pintu ajaran Tridharma harus memenuhi syarat ini.
Apabila anda tidak berbakti, tidak menghormati guru, maka guru juga takkan
mengajarimu, mengapa demikian? Oleh karena anda tidak sanggup menerima
dan mencerna pelajaran yang diberikan.
16
Maka itu akar dari budaya, juga merupakan akar dari menuntut ilmu. Siapa
yang dapat menguasai pelajaran yang diberikan? Yakni putra berbakti,
menghormati guru dan menjunjung ajaran, yang dapat menguasai pelajaran.
Judul : Mengapa insan yang belajar Ajaran Buddha jumlahnya banyak, tetapi
yang memasuki Pintu Ajaran jumlahnya sedikit?
Serial : 1
Hanya saja periode waktunya mungkin agak panjang, apa alasannya? Seperti
yang hari ini kalian lihat, saya telah mengenakan kacamata, ini adalah untuk
pertama kalinya. Kalau tidak mengenakan kacamata, tulisan di buku sutra
tidak tampak jelas, kabur, usia sudah lanjut, stamina mengalami kemunduran,
waktu istirahat jadi lebih banyak, penyakit yang umum diderita lansia telah
tampak pada diriku.
17
Maka itu selanjutnya ceramah masih tetap diteruskan, hanya saja agak lamban,
tidak bisa terburu-buru, berbagai undangan ceramah sudah saya tolak. Praktisi
sekalian melihat penampilanku masih tampak sehat-sehat saja, kenyataannya
sudah beda jauh dengan awal tahun ini, tidak perlu lagi membandingkannya
dengan tahun silam.
Ini adalah pesan yang dikirimkan Tuhan kepada diriku. Pesan ini sangatlah
penting, yakni manusia harus tahu bagaimana melangkah di jalan yang akan
ditempuhnya.
Judul : Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas Karya Upasaka Huang Nianzu
(Pengulangan Kelima)
Serial ke-7
18
Alasannya adalah “Sutra Usia Tanpa Batas” ada 5 versi terjemahan, yang juga
beredar hingga saat kini. Namun, di dalam 5 versi terjemahan ini masih timbul
banyak tanda tanya. Jadi tidak ada versi yang sempurna. Sampai pada akhirnya
Upasaka Xia Lian-ju, menggunakan waktu selama 10 tahun, merangkum dari 5
versi terjemahan ini dan dijadikan satu buku sutra, yakni yang kita baca
sekarang ini, barulah kita dapat memahami isi “Sutra Usia Tanpa Batas”,
membangkitkan sukacita nan mendalam.
Upasaka Xia Lian-ju memotivasi kita supaya belajar versi rangkuman ini,
dimana poin-poin yang menimbulkan tanda tanya sebelumnya, kini telah
terurai dan jelas dipahami, memberikan sumbangsih besar pada Aliran
Sukhavati!
Yang juga boleh dikatakan bahwa praktisi era ini yang bertekad terlahir ke
Alam Sukhavati, memiliki pahala yang sangat besar, dapat bersua dengan sutra
versi rangkuman Upasaka Xia. Siapakah sosok Upasaka Xia sesungguhnya,
kita tak perlu bertanya lagi, dapat dipastikan adalah jelmaan Buddha dan
Bodhisattva.
Periode berakhirnya Dharma adalah 10 ribu tahun, selama 10 ribu tahun ini,
andaikata kita mengakumulasi karma buruk, maka akan menimbulkan masalah
serius, semoga kita menimbun jasa kebajikan, mengeliminasi rintangan karma,
begini barulah betul.
19
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 8 Maret 2018
Judul : Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas Karya Upasaka Huang Nianzu
(Pengulangan Kelima)
Serial ke-7
http://tujuhmustika.blogspot.co.id/2017/10/tiga-periode-keberlangsungan-buddha.html
U ntuk jalinan jodoh inilah saya memberi ceramah, guna membantu para
praktisi dalam satu kehidupan, mengenal Buddha Dharma, mengenal Aliran
Sukhavati, mengenal “Sutra Usia Tanpa Batas” versi rangkuman Upasaka Xia
Lian-ju.
20
Usia kami ada batasnya, dengan usiaku ini, kapan saja saya dapat meninggal
dunia. Tiada yang saya dambakan di dunia ini, bersukacita terlahir ke Alam
Sukhavati.
Lantas, apa yang merupakan kenikmatan hidup tertinggi tersebut? Saya telah
berhasil mendapatkannya, yakni tidak mengurusi orang lain, tidak menangani
urusan, tidak mengurusi keuangan.
Judul : Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas Karya Upasaka Huang Nianzu
(Pengulangan Kelima)
Serial ke-7
21
8 Maret 2018
Cobalah amati ke dalam diri sendiri dengan seksama, hati akan timbul rasa
takut, apa yang ditakuti? Dalam satu kehidupan ini tidak dapat terbebas dari
enam alam tumimbal lahir; dengan perkataan lain, sia-sia saja saya belajar
Ajaran Buddha.
Untuk meredam kekotoran batin saja, kita tidak sanggup, setiap butir niat
pikiran yang muncul selalu saja mengandung ketamakan, kebencian,
kebodohan, keangkuhan dan keraguan, masih ada khayalan, perbedaan dan
kemelekatan, ini menjelaskan apa? Kelahiran mendatang masih berputar di
enam alam tumimbal lahir.
Berputar di enam alam tumimbal lahir, di alam mana saja? Alam setan
kelaparan, Alam binatang dan Neraka. Untuk terlahir kembali di Alam
manusia merupakan hal yang sulit, untuk menjadi manusia harus sempurna
akan Trisarana, Lima Sila dan Sepuluh Kebajikan, apakah kita sudah
mengamalkannya dengan sempurna?
Lima Sila, tidak membunuh, tidak mencuri, tidak melakukan perbuatan asusila,
tidak berdusta, tidak minum arak. Sepuluh Kebajikan, tidak membunuh, tidak
mencuri, tidak melakukan perbuatan asusila, tidak berdusta, tidak berbohong,
tidak menghasut, tidak berkata kasar, apakah kita telah mengamalkannya?
Yang paling sulit adalah alobha (tidak tamak), adosa (tidak marah) dan amoha
(tidak dungu).
Maka itu patut disayangkan apabila kita telah bersua dengan Sutra Usia Tanpa
Batas namun masih enggan mempelajarinya, janganlah menyalahkan orang
lain, salahkan saja diri sendiri.
Saya sendiri, berkesempatan bertemu dengan beragam sutra skala besar, saya
sanggup membacanya, saya juga sanggup menceramahkannya, namun
sayangnya tidak sanggup mengamalkannya, maka ditakutkan kelak jatuh ke
tiga alam rendah. Makin dipikir makin menakutkan, sampai akhirnya bertanya
pada diri sendiri, bagaimana selanjutnya? Melepaskannya, hanya dengan
melepaskan dan mengikhlaskan.
24
yang dibabarkan oleh Buddha Amitabha adalah bertujuan untuk membantu
dirimu mencapai kemajuan batin, menyempurnakan KeBuddhaan.
Judul : Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas Karya Upasaka Huang Nianzu
(Pengulangan Kelima)
Serial ke-8
25
9 Maret 2018
Cobalah amati ke dalam diri sendiri dengan seksama, hati akan timbul rasa
takut, apa yang ditakuti? Dalam satu kehidupan ini tidak dapat terbebas dari
enam alam tumimbal lahir; dengan perkataan lain, sia-sia saja saya belajar
Ajaran Buddha.
26
Untuk meredam kekotoran batin saja, kita tidak sanggup, setiap butir niat
pikiran yang muncul selalu saja mengandung ketamakan, kebencian,
kebodohan, keangkuhan dan keraguan, masih ada khayalan, perbedaan dan
kemelekatan, ini menjelaskan apa? Kelahiran mendatang masih berputar di
enam alam tumimbal lahir.
Berputar di enam alam tumimbal lahir, di alam mana saja? Alam setan
kelaparan, Alam binatang dan Neraka. Untuk terlahir kembali di Alam
manusia merupakan hal yang sulit, untuk menjadi manusia harus sempurna
akan Trisarana, Lima Sila dan Sepuluh Kebajikan, apakah kita sudah
mengamalkannya dengan sempurna?
Lima Sila, tidak membunuh, tidak mencuri, tidak melakukan perbuatan asusila,
tidak berdusta, tidak minum arak. Sepuluh Kebajikan, tidak membunuh, tidak
mencuri, tidak melakukan perbuatan asusila, tidak berdusta, tidak berbohong,
tidak menghasut, tidak berkata kasar, apakah kita telah mengamalkannya?
Yang paling sulit adalah alobha (tidak tamak), adosa (tidak marah) dan amoha
(tidak dungu).
27
mengamalkannya, kita mengalami kegagalan, akhirnya pada kehidupan
mendatang ke mana kita akan menuju? Pasti jatuh ke tiga alam rendah.
Maka itu patut disayangkan apabila kita telah bersua dengan Sutra Usia Tanpa
Batas namun masih enggan mempelajarinya, janganlah menyalahkan orang
lain, salahkan saja diri sendiri.
Saya sendiri, berkesempatan bertemu dengan beragam sutra skala besar, saya
sanggup membacanya, saya juga sanggup menceramahkannya, namun
sayangnya tidak sanggup mengamalkannya, maka ditakutkan kelak jatuh ke
tiga alam rendah. Makin dipikir makin menakutkan, sampai akhirnya bertanya
pada diri sendiri, bagaimana selanjutnya? Melepaskannya, hanya dengan
melepaskan dan mengikhlaskan.
28
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 9 Maret 2018
Judul : Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas Karya Upasaka Huang Nianzu
(Pengulangan Kelima)
Serial ke-8
29
10 Maret 2018
Diantara pintu Dharma yang tak terhingga, Pintu Dharma ini merupakan satu-
satunya. Asalkan yakin, benar-benar yakin Alam Sukhavati itu nyata adanya,
mengapa demikian? Buddha Sakyamuni mengajari kita jangan berbohong, jadi
mana mungkin Sang Buddha akan berdusta? Mustahil, jadi kita mesti benar-
benar meyakini ucapan Buddha.
Inilah yang kita lakukan pada era sekarang ini, 3 atau 4 tahun silam, Master
Hai Xian telah memberi teladan yang terbaik. Setelah ditabhiskan menjadi
anggota Sangha, sepanjang hayatnya membangkitkan keyakinan mendalam
dan tekad menyeluruh, melafal Amituofo dengan setulusnya, meninggal dunia
pada usia 112 tahun, terlahir ke Alam Sukhavati dengan bebas tanpa rintangan,
memberi contoh teladan bagi kita, kita mesti belajar padanya.
Maka itu Pintu Dharma Pelafalan Amituofo merupakan yang paling praktis.
“Dimanapun dapat melatihnya”, tak perlu mengasingkan diri ke perdalaman
gunung yang sunyi senyap, tidak perlu; “Setiap saat dapat melafalnya”, tidak
perlu mengasingkan diri, tidak perlu duduk bersamadhi.
31
Asalkan yakin Alam Sukhavati itu nyata adanya, tiada keraguan sama sekali,
menfokuskan pikiran melafal Amituofo, maka akan berhasil terlahir ke Alam
Sukhavati, “Tak peduli melafal satu kali atau sepuluh kali, juga dapat terlahir
ke Alam Sukhavati”.
Berapa kali melafal Amituofo baru bisa terlahir ke Alam Sukhavati? Cuma
sepuluh kali saja sudah dapat terlahir ke Alam Sukhavati. Bahkan ada yang
saat menjelang ajal, tak peduli sepuluh kali atau cuma satu kali saja, detik
terakhir sebelum menghembuskan nafas terakhir cuma sempat melafal se-kali
saja, dia juga berhasil terlahir ke Alam Sukhavati. Adakah pintu Dharma lain
yang bisa sebanding dengan Pintu Dharma ini?
Lihatlah, Pintu Dharma ini juga “Tidak menghalangi bidang pekerjaan duniawi,
tetap serupa dapat terbebas dari samsara”. Samsara adalah enam alam
tumimbal lahir, selamanya terbebas darinya.
“Juga dapat mencerahkan diri sendiri dan orang lain, menyelamatkan para
makhluk kelak di kemudian hari; juga memberi manfaat bagi diri sendiri dan
orang lain, menciptakan berkah bagi masyarakat dan dunia”.
Judul : Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas Karya Upasaka Huang Nianzu
(Pengulangan Kelima)
Serial ke-9
32
K egiatan iring-iringan mobil berkeliling kota sambil melafal Amituofo, hal
ini tidak mendapat persetujuan dari pemerintah setempat (Tiongkok), apabila
anda bersikeras menyelenggarakannya, maka ini merupakan perbuatan
melawan hukum. Maka itu praktisi sekalian, segala bentuk penyelenggaraan
upacara ritual dan kegiatan Agama Buddha, terlebih dulu harus menaati
hukum negara.
Pejabat setempat yang melihat kami begitu patuh jadi keheranan, datang
bertanya padaku, kenapa kalian bisa begitu patuh? Saya menjawab, kami
adalah pengikut Buddha, harus menaati tata hukum di wilayah manapun kami
berada.
33
Praktisi Aliran Sukhavati hendaknya mengingat baik-baik, janganlah sesekali
melakukan perbuatan yang melawan hukum negara, apalagi
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang tidak mendapat persetujuan dari
pihak berwenang.
Judul : Penjelasan Sutra Usia Tanpa Batas Karya Upasaka Huang Nianzu
(Pengulangan Kelima)
Serial ke-9
34
30 APRIL 2018
P erbedaan belajar Ajaran Buddha dan tidak belajar Ajaran Buddha, yakni
insan yang belajar Buddha Dharma dalam berinteraksi dengan orang lain,
takkan mengejar ketenaran dan keuntungan. Targetnya adalah terlahir ke Alam
Sukhavati, takkan menaruh hal-hal lainnya di dalam hati, maka itu dia pasti
mencapai keberhasilan; sedangkan orang yang tidak belajar Buddha Dharma,
tidak sanggup melepaskan ketenaran dan keuntungan. Maka itu apakah bisa
terlahir ke Alam Sukhavati atau tidak, tepuk dada tanya hati sendiri.
S aya sendiri tidak memiliki pahala, semasa kecilku menciptakan tidak sedikit
karma buruk, diramalkan berusia pendek, ini sungguh beralasan.
Pada periode melawan invasi Jepang, Ayahku adalah seorang petinggi tentara,
yang bertugas mengurus persenjataan. Kami memiliki keleluasaan dalam
menggunakan senjata. Maka itu sejak kecil saya sudah mahir menembak tepat
sasaran. Mengapa demikian? Setiap hari latihan.
36
Setelah belajar Ajaran Buddha, membaca “Ksitigarbha Sutra”, barulah
memahaminya, bertobat dengan setulusnya. Maka itu segalanya merupakan
jodoh, berkah dan petaka ada petandanya.
Saat berusia 26 tahun, saya bersua dengan Mr.Fang Dong-mei, beliau sungguh
bermaitri karuna, mengijinkan diriku belajar ke rumahnya. Sepanjang hidupku,
saya mempunyai 3 orang guru, yakni Mr.Fang Dong-mei, Master Zhangjia dan
Upasaka Li Bing-nan.
Tanpa ijazah resmi, masyarakat takkan mengakui prestasi kita. Tetapi sebagai
penceramah, tidak butuh titel, banyak vihara yang mengundangku hadir
memberi ceramah, maka itu jodoh Dharma ini sungguh unggul.
Maka itu baik di dalam maupun di luar negeri, memiliki jodoh Dharma yang
unggul. Sampai pada tahun lalu, usiaku telah mencapai 92 tahun, waktu berlalu
dengan sangat cepat, berceramah telah genap 60 tahun.
Benar-benar yakin pada metode ini, takkan ada keraguan sama sekali,
membulatkan tekad saya harus ke sana, setiap orang dapat mewujudkannya,
manfaatnya ada di sini, tidak ada seorang pun yang takkan berhasil terlahir di
Tanah Suci Sukhavati.
38
Tekad ke-18 merupakan inti dari 48 tekad agung Buddha Amitabha. Pelaku
Pancanantariya Karma dan Sepuluh Kejahatan akibatnya jatuh ke Neraka Avici,
tetapi saat menjelang ajal, selama sehela nafasnya masih belum terputus, dia
bersedia bertobat, membangkitkan keyakinan dan membulatkan tekad terlahir
ke Tanah Suci Sukhavati, Buddha Amitabha juga akan datang menjemputnya.
Bila ini saja anda tidak percaya, artinya tidak punya berkah.
Dalam masyarakat sekarang ini, yang berkata jujur makin sedikit jumlahnya,
sedangkan yang berdusta itu banyak sekali, menyesatkan banyak orang,
masyarakat mengira yang sesat itu sebagai yang benar.
Garis silsilah Dharma kita berasal dari Master Yin Guang, lalu turun ke
Upasaka Li Bing-nan, kemudian turun ke saya (Master Chin Kung).
http://daunbodhi.blogspot.com/2017/09/pancanantariya-karma-dan-
sepuluh.html
39
K eyakinan, tekad dan pengamalan. Keyakinan adalah tanpa keraguan
sama sekali, setiap patah kata dan kalimat yang tercantum di dalam “Sutra Usia
Tanpa Batas” adalah nyata adanya.
Tekad menyeluruh, di dunia ini saya hanya memiliki satu harapan yakni
terlahir ke Tanah Suci Sukhavati, siang malam 24 jam, selain melafal Amituofo
takkan ada niat pikiran kedua lagi, pasti terlahir ke Alam Sukhavati.
Kesengsaraan di dunia ini sudah kenyang dinikmati, takkan sudi mencicipinya
lagi, semoga Buddha Amitabha segera datang menjemputku. Maka itu
membangkitkan keyakinan dan tekad melafal Amituofo, merupakan hal yang
tidak bisa ditunda-tunda lagi.
40
Sesampainya di Alam Sukhavati, kembali lagi ke dunia ini, saat itu jati
dirimu sudah berbeda, kini anda adalah Bodhisattva. Menuju ke sepuluh
penjuru alam, di mana tempat yang berjodoh denganmu, di sanalah anda
menjelma, menyelamatkan para makhluk yang berjodoh, memperoleh
pembebasan agung.
Maka itu jangan lagi mendambakan dunia ini, jangan lagi bertumimbal lahir,
orang lain masih hobi melakukannya, biarkan saja apa maunya, dalam satu
masa kehidupan ini kita tidak bisa ikut campur.
http://daunbodhi.blogspot.com/2017/09/pancanantariya-karma-dan-
sepuluh.html
41
1 Oktober 2018
Setelah memahami hal ini, apalah maknanya kita datang ke dunia ini?
Semuanya adalah khayalan semu, tidak ada satupun yang nyata adanya, segala
sesuatu yang berwujud adalah khayalan semu.
B enarkah bencana itu ada? Berkah dan petaka ada pada sebersit niat
pikiranmu. Niat pikiran baik mendatangkan berkah, niat pikiran buruk
mengundang petaka. Jadi bencana muncul dari niat pikiran. Maka itu apapun
yang terjadi, jangan salahkan orang lain, kembali melihat pada diri sendiri,
uruslah diri sendiri dengan baik, begini barulah betul.
Ketika enam indria (mata, telinga, hidung, lidah, tubuh dan pikiran)
melakukan kontak dengan enam kondisi luar (rupa, suara, bau-bauan, rasa,
sentuhan, bentuk-bentuk pikiran), mata melihat rupa, baik melihat manusia
maupun benda, telinga mendengar suara, begitu mendengar suara langsung
ada respon, timbul niat pikiran, membeda-bedakan dan melekat, begini barulah
celaka, anda sudah terperosok ke dalamnya.
43
Sebagai praktisi Aliran Sukhavati, hendaknya saat mata melihat rupa,
telinga mendengar suara, hidung mencium bau, lidah mengecap rasa, enam
indria melakukan kontak dengan enam objek, seluruhnya adalah Amituofo.
Saat mata melihat rupa, Amituofo, saat telinga mendengar suara, Amituofo,
semuanya dituangkan ke dalam sepatah Amituofo, selain sepatah Amituofo ini,
takkan ada hal lainnya lagi, barulah anda dapat menjadi majikan diri sendiri,
kapan saja anda ingin terlahir ke Alam Sukhavati, maka anda bisa segera ke
sana.
Anda juga boleh memutuskan tinggal lebih lama di dunia ini, guna
membantu orang lain supaya membangkitkan keyakinan dan tekad melafal
Amituofo, jasa kebajikan ini sungguh tak terhingga.
I nsan yang belajar Ajaran Buddha mesti menenangkan hati sendiri, takkan
ada bentuk-bentuk pikiran, takkan menyimpan dendam, takkan ada perasaan
suka, marah, sedih, girang, semua ini harus diurai, di hati hanya ditaruh sepatah
Amituofo.
44
Isi sutra bukan mudah dipahami, juga bukan gampang diamalkan. Pintu
Dharma lainnya, dalam hal teori memang sudah benar, namun anda mustahil
dapat mengamalkannya.
Dengan demikian, dalam memberi manfaat baik bagi diri sendiri maupun
orang lain, hal ini berhasil kita wujudkan.
Judul : Setiap butir niat pikiran tak terpisahkan dari lafalan Amituofo
45
08 Oktober 2018
46
Master Zhangjia memandang sekilas ke arahku, lalu berdiam diri setengah jam
lamanya, membiarkan dirimu tenang terlebih dulu, barulah beliau
memberitahumu. Bila hatimu masih begitu kalut, beliau takkan mengucapkan
sepatah katapun; sampai ketika hatimu tenang, pikiranmu jernih, barulah beliau
mau mengatakannya padamu. Beliau hanya mengatakan satu kalimat saja yakni
“Mampu mengikhlaskan dan melepaskan”, dengan cara begini barulah dapat
menyelami Ajaran Buddha.
47
S elanjutnya barulah kami sadari bahwa melepaskan kemelekatan
merupakan samadhi, mengikhlaskan adalah prajna atau kebijaksanaan.
Bagaimana caranya mengembangkan kebijaksanaan? Yakni dengan
melepaskan kemelekatan.
Prajna atau kebijaksanaan sejak semula telah sempurna pada jiwa sejatimu,
jadi bukan berasal dari luar diri, bukan berasal dari belajar segudang ilmu.
Master Huineng mencapai pencerahan, beliau tidak mengenal aksara, jadi tidak
membaca satu bukupun, tidak pernah membaca satu sutrapun, namun ketika
orang lain membacakan bait sutra untuknya, dia mampu menjelaskannya
padamu. Kebijaksanaan yang sejak semula telah sempurna dalam jiwa sejati
(Jiwa KeBuddhaan).
48
K ini, praktisi yang serupa dengan praktisi senior tempo dulu, sudah sulit
ditemukan. Kini yang kita hadapi adalah karma kolektif, bukan lagi karma
individu. Niat pikiran yang timbul adalah sesat, ucapan dan tindakan
menciptakan karma.
Maka itu kita melatih samadhi, yakni tidak timbul niat pikiran, tidak
membeda-bedakan dan tidak melekat. Asalkan bersedia melepaskan segala
bentuk-bentuk pikiran, maka kebijaksanaan akan muncul ke permukaan. Di
dalam hati sejati takkan ada niat pikiran, hanya di dalam hati khayal barulah ada
bentuk-bentuk pikiran.
Dalam hati sejati, semuanya dapat anda ikhlaskan, “Segala sesuatu yang
berwujud merupakan khayalan semu”, tiada satupun yang nyata. Setelah
memahami kebenaran ini, dengan sendirinya takkan lagi terpengaruh oleh
kondisi baik suka maupun duka, mengapa demikian? Semu.
Takkan lagi menaruh segala kondisi (baik suka maupun duka) di dalam hati,
kalau taruh di hati berarti menciptakan karma; tidak taruh di hati maka tidak
menciptakan karma, memperoleh pembebasan agung.
49
19 Oktober 2018
S aat bertemu dengan berbagai rintangan, ini adalah sebab akibat, setelah
memahaminya, takkan lagi menyalahkan orang lain. Musuh kerabat penagih
hutang, ada yang berasal dari masa kehidupan sekarang, ada pula yang berasal
dari masa kelahiran lampau, memahami jalinan antar insani, bukan saja pada
satu generasi sekarang ini, bahkan bisa saja beberapa generasi sebelumnya,
bahkan bisa juga sampai berpuluh-puluh generasi sebelumnya, masih ada
sangkut pautnya, hal ini sungguh mengerikan!
Setelah memahami kenyataan ini, saya jadi berpikir, bagaimana caranya supaya
sepanjang hidup ini tidak berselisih dengan orang lain, tidak menyakiti hati
orang lain, jangan sampai berseteru dengan orang lain, perjalanan hidup yang
ditempuh takkan berliku-liku. Berkat perlindungan dari leluhur, pemberkatan
dari Triratna, segala harapan dapat terwujud, ini nyata adanya.
50
Namun sebagai manusia, kita memiliki tabiat yang berat, sudah tahu tidak
boleh masih juga melanggarnya. Yang namanya tabiat itu bukan dipelihara
pada satu masa kehidupan ini saja, namun sudah terpelihara sejak kelahiran
demi kelahiran, maka itu tidak mudah diubah.
Tetapi bila kita tidak mengubahnya, dalam perjalanan melatih diri, akan
bertemu dengan banyak rintangan. Kita tidak bisa menyalahkan orang lain,
semua ini diciptakan oleh diri sendiri, tiada kaitannya dengan orang lain.
Benih sebab yang kita tanam akan menghasilkan buah akibat, benih
menghasilkan buah membutuhkan faktor pendukung, salah satunya adalah
unsur manusia. Maka itu faktor pendukung ini mesti dikelola dengan baik,
barulah dapat mengubah buah akibatnya. Bila anda memahami aturan ini, maka
anda pasti bisa memperbaiki hasil akhirnya.
51
I nsan terpelajar jaman dulu di Tiongkok, mereka sangat jelas di mana letak
kesalahan diri sendiri, setelah menyadarinya, segera memperbaiki diri, sehingga
lembaran hitam masa silam sirna dan masa depan jadi gilang-gemilang.
Seperti yang dikisahkan dalam “Liu Chi Xiang (Lorong 6 Kaki)”, apa
beratnya mengalah jalan seluas 3 kaki pada orang lain? Dengan mengalah,
berapa banyak ancaman bahaya yang tidak tampak, akhirnya jadi terurai?
Sebaliknya bila tidak sudi mengalah, pasti ada akibatnya.
52
Ketika batin kita sedang tidak seimbang, rintangan terbesar bukanlah ada
pada orang lain, namun kita menciptakan rintangan terbesar buat diri sendiri.
Untuk mengubahnya harus dimulai dari diri sendiri, bukan menyuruh orang lain
memperbaiki diri, namun setelah diri sendiri berhasil memperbaiki diri, orang
lain yang melihatnya, perlahan-lahan juga akan ikut berubah.
Melatih diri dimulai dari diri sendiri, asalkan diri sendiri bersedia kembali ke
jalan yang benar, barulah dapat mempengaruhi orang lain.
53
21 Oktober 2018
S yarat terlahir ke Alam Sukhavati adalah keyakinan hati dan tekad hati.
Keyakinan hati adalah tidak ragu sama sekali; membulatkan tekad adalah
bersedia terlahir di Alam Sukhavati.
Kalau tidak bertekad terlahir ke Alam Sukhavati, maka takkan berdaya keluar
dari enam alam tumimbal lahir. Terbebas dari enam alam tumimbal lahir
merupakan hal yang paling membahagiakan!
54
yang bertekad terlahir ke Alam Sukhavati, tak peduli kapan saja dan di mana
saja.
55
01 November 2018
Namun jodoh ini sangat unggul, walaupun dalam satu masa kehidupan ini
tidak meraih keberhasilan, namun telah menanam benih untuk masa
kelahiran yang akan datang, kelak di kemudian hari, ketika benih ini
bertemu dengan faktor pendukung, maka akan membuahkan hasil, kapan
waktunya tiba, kita juga tidak tahu, namun cepat lambat pasti ada hasilnya,
tentu saja kalau bisa pada masa kehidupan sekarang ini juga, kita dapat
menyempurnakan 4 faktor di atas (keyakinan, pemahaman, pengamalan
dan pencapaian).
56
Bagaimana kita dapat membangkitkan keyakinan hati? Terutama pada era
sekarang ini, sungguh sulit! Banyak praktisi yang pernah kami temui,
melatih diri dengan serius, bahkan ada yang telah meninggalkan
keduniawian, namun setahun atau dua tahun kemudian kabarnya sudah
lepas jubah, bahkan mengubah metode pelatihan dirinya, tidak berdaya
pada satu masa kehidupan ini meraih keberhasilan.
57
Dharma kepada para makhluk, namun persoalannya terpulang kembali
pada dirimu, mau atau tidak?
Utusan PBB mengunjungi diriku, mengamati apa yang kami lakukan selama
beberapa tahun terakhir (harusnya sudah 10 tahun), melihat bahwa Agama
Buddha merupakan pendidikan, hal ini sesuai dengan tujuan mereka.
58
B ila anda bertanya padaku, apakah diriku yakin dapat terlahir ke Alam
Sukhavati? Saya yakin saya pasti berhasil terlahir ke Alam Sukhavati.
Setelah bersua dengan Buddha Amitabha, barulah mempelajari sutra-sutra
lainnya, mengapa demikian? Karena memiliki usia tanpa batas!
59
Satu-satunya cuma Pintu Dharma ini, selain metode ini, pintu Dharma
lainnya membutuhkan waktu yang sangat panjang, menimbun jasa
kebajikan berkesinambungan.
Apabila kita dapat menggenggam erat sepatah Amituofo, maka tidak ada
yang perlu ditakuti lagi, saat angin topan melanda, gempa mengguncang,
bencana yang paling buruk sekalipun terjadi, tidak ada yang perlu
dikhawatirkan, kita menuju ke Alam Sukhavati.
60
02 November 2018
mengkonsumsi lima jenis sayuran berbau tajam? Oleh karena sifat kimianya
dapat membangkitkan nafsu indria. Maka itu bagi praktisi yang tidak sanggup
menjalankan Lima Sila dan Sepuluh Kebajikan dengan sempurna, Sang Buddha
Terkecuali anda melatih diri sudah sampai tahap dalam segala kondisi
tetap teguh tak tergoyahkan, tidak timbul niat pikiran lagi, maka apapun boleh
61
menjalankan Lima Sila dan Sepuluh Kebajikan dengan baik dan sempurna.
http://cahayatanpabatas.blogspot.com/2013/09/lima-jenis-sayuran-yang-
berbau-tajam.html
D alam Pintu Dharma Tanah Suci, kekuatan tekad merupakan yang paling
62
bagaimanapun kondisi mereka, asalkan anda bukan sengaja melanggar sila,
Buddha Amitabha akan memaafkan dirimu, asalkan anda yakin, bertekad dan
melafal Amituofo, memenuhi tiga persyaratan ini, saat menjelang ajal, Buddha
Sukhavati; Alam Sukhavati begitu bagus, saya berniat ke sana, takkan ragu;
kebajikan ini tak terhingga dan tanpa batas. Mesti yakin pada Buddha Amitabha,
dapat terlahir ke Alam Sukhavati dengan bebas tanpa rintangan, jadi bukan
terselamatkan lagi, kalau demikian halnya, dimana lagi hati Maitri Karuna
Buddha Amitabha?
Terhadap hal yang masuk akal, semua orang akan memiliki pemikiran yang
sama. Guru sesepuh dan praktisi senior jaman dulu menekankan bahwa
63
pengamalan sila bertujuan supaya anda meningkatkan mawas diri, tidak berani
melakukannya.
Seperti dalam kehidupan keseharian, kadang kala sudah tahu tidak boleh,
terlahir ke Alam Sukhavati? Apabila dia sanggup melafal Amituofo hingga tidak
timbul sebersit niat pikiran apapun, maka jasa kebajikan ini akan membawanya
maka dia dapat terlahir ke Alam Sukhavati. Maka itu tidak boleh ada keraguan
sama sekali, kalau ada keraguan sedikit saja, maka anda sudah terjebak.
64
Daftar Pustaka
淨空法師專集 :
http://www.amtb.tw/
Arsip :
http://amituofohouse.blogspot.com/
65
66