Dibiayai oleh
DIPA PNBP Universitas Udayana
Sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat
Nomor : 640 – 46/ UN 14.2 / PKM.01.03/2016, tanggal 15 Juni 2016
Oleh
1. Putu Ayu Asty Senja Pratiwi,S.S.M.Hum, NIDN 0025018603
2. Putu Weddha Savitri, S.S.,M.Hum. NIDN 0027028102
3. Yana Qomariana, S.S.,M.Ling, NIDN 0009017604
4. Anak Agung Sagung Shanti Sari Dewi, NIDN 0025037605
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
RINGKASAN………………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
BAB II TUJUAN,MANFAAT DAN PEMECAHAN
MASALAH.................................................................................. 4
BAB III KHALAYAK SASARAN STRATEGIS DAN
LUARAN.................................................................................. 5
BAB IV PELAKSANAAN PENGABDIAN …....................................... 6
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………………… 19
DAFTAR PUSTAKA
3
RINGKASAN
Setiap orang disadari atau tidak suatu saat pasti akan mendapatkan kesempatan untuk
berbicara. Bagi banyak orang, berbicara di depan public adalah suatu ketakutan yang luar biasa
layaknya berada di ujung usia. Kebanyakan orang merasa sangat gugup ketika berbicara di depan
umum atau sebagai pembicara publik. Banyak hal yang harus dikuasai untuk dapat pembicara
publik yang baik. Penguasaan materi yang akan disampaikan, penggunaan bahasa dan cara
presentasi yang tepat, penggunaan bahasa tubuh dan ekspresi vokal dan masih banyak lagi.
Selain itu penguasaan panggung dan praktek juga merupakan hal yang harus dipelajari.
Sekaa Teruna Satya Darma Kerthi Banjar Kaja Sesetan beranggotakan 100 orang.
Mereka rata-rata berusia 15-24 tahun. Sekaa Teruna Satya Darma Kerthi setiap tahunnya
menyelenggarakan Tradisi Omed-Omedan, sebuah tradisi sacral yang sudah dilaksanakan turun
temurun dari berpuluh-puluh tahun yang lalu. Sejak beberpa tahun yang lalu, penyelenggaraan
tradisi ini semakin menyorot perhatian public karena banyak media masa baik cetak maupun
elektronik yang ikut meliput kegiatan ini. Tak jarang anak-anak Sekaa Teruna Satya Darma Kerti
diwawancarai oleh berbagai media. Dari sikap dan perilaku mereka yang tidak pernah
bersentuhan dengan media dan dunia jurnalisme, mereka terlihat sangat grogi dan tidak percaya
diri, bahkan kadang jawaban mereka terbata-bata atau terputus-putus sehingga informasi yang
diberikan tidak dapat ditangkap jelas. Dengan latar belakang itulah maka tim pengabdi
melakukan pengabdian berupa pelatihan Public Speaking kepada Sekaa Teruna Satya Darma
Kerti sebagai bekal bagi mereka ketika menghadapi public tidak hanya pada penyelenggaraan
Omed-Omedan saja tapi juga dapat menjadi bekal ketika mereka menginjak dunia kerja
nantinya.
4
PRAKATA
Atas asung kerta wara nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Pengabdian Masyarakat
Pengajaran Public Speaking bagi Sekaa Teruna Satya Dharma Kerthi dapat terlaksana dengan
baik hingga pengumpulan laporan akhir. Rasa terimakasih yang tak terhingga kepada Hyang
Maha Suci karena berkat tuntunanNya, pengabdian ini berjalan lancar dan tidak mengalami
hambatan yang berarti.
Harapan kami semoga pengabdian ini dapat bermanfaat tidak hanya untuk pengabdi, para
angota STT Satya Darma Kerthi tetapi juga untuk pembaca dan seluruh pihak yang terkait.
5
BAB I.
PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini akan dipaparkan mengenai analisa situasi dan perumusan
masalah. Dengan memberikan gambaran analisa maka akan diperoleh permasalahan terkait
dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
6
3. Meningkatkan kualitas diri
Meningkatnya berbagai keterampilan dan keahlian yang dimiliki saat berbicara di depan
umum, meningkatkan pula kualitas diri
4. Meningkatkan kemampuan memimpin
Seringkali orang yang ditunjuk untuk berbicara di depan umum adalah orang yang
dianggap memiliki kelebihan, keunggulan maupun keahlian dibidang apapun jika
dibandingkan dengan yang lain, termasuk dalam hal kepemimpinan. Berbicara di depan
umum secara tidak langsung akan meningkatkan kemampuan memimpin yang dimiliki.
5. Mengatasi rasa takut untuk berbicara di depan umum
Alasan pentingnya memiliki keterampilan berbicara di depan umum (public speaking
skill) yang terakhir adalah untuk mengatasi rasa takut berbicara di depan umum.
Berbicara di depan umum akan memaksa kita untuk dapat mengalahkan rasa takut.
Dengan demikian, semakin sering berbicara di depan umum, semakin mudah bagi Anda
untuk mengatasi rasa takut.
Ke-5 alasan di atas, semuanya bermanfaat bagi pengembangan diri sendiri atau
meningkatkan kemampuan diri. Jadi menguasai keterampilan untuk berbicara di depan public
akan sangat bermanfaat untuk kita baik dalam lingkungan pekerjaan maupun dalam kehidupan
sosial bermasyarakat.
Dalam kehidupan bermasyarakat, sejak jaman dahulu di Bali telah berkembang suatu
organisasi kepemudaan yang disebut dengan sekaa teruna-teruni. Organisasi ini terdapat di
seluruh desa pakraman di Provinsi Bali. Sekaa teruna-teruni adalah kumpulan atau wadah
organisasi sosial pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar
kesadaran dan tanggung jawab sosial dari masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa
atau kelurahan yang bergerak dibidang kesejahteraan sosial.
Sekaa teruna-teruni merupakan organisasi pembinaan generasi muda khususnya anak
yang masih berusia sekolah maupun tidak sekolah guna mendalami dan menerapkan arti
pentingnya bersosial dalam masyarakat. Keberadaan kelompok ini sebenarnya untuk
memantapkan kegiatan sosial tanpa mengenal status masing-masing orang dalam masyarakat
yang dihubungkan dengan adat istiadat Hindu di Bali. Yang wajib menjadi anggota sekaa
teruna-teruni adalah remaja-remaja anggota banjar suatu wilayah desa yang berkisar antara umur
12 sampai usia belum menikah. Dalam setiap kegiatan organisasi, para remaja dituntut untuk
7
memiliki kepribadian yang mencerminkan pada kepribadian bangsa Indonesia. Ciri khas
kepribadian bangsa Indonesia yang tercermin dalam nilai-nilai Pancasila antara lain percaya dan
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengutamakan musyawarah untuk mencapai suatu
mufakat dalam mengambil suatu keputusan bersama, selalu berdasarkan atas kekeluargaan dan
gotong royong, serta tidak mudah menyerah walaupun dalam keadaan yang paling sulit. Sekaa
Teruna merupakan organisasi tradisional yang mampu melestarikan adat budaya Bali
berdasarkan agama Hindu. Selain itu juga bisa sebagai filter budaya asing yang tidak sesuai
dengan adat budaya Bali mengingat Bali sebagai destinasi wisata. Sehingga diharapkan setiap ST
bisa menjadi generasi yang tangguh sebgai benteng penangkal budaya asing yang merugikan.
Sekaa Taruna Satya Dharma Kerti Banjar Kaja Desa Sesetan telah berdiri sejak 8 Juli
1989. Saat ini beranggotakan 200 orang dan telah meraih berbagai prestasi. Sekaa Teruna ini
memiliki banyak kegiatan yang dilaksanakan secara rutin seperti kegiatan adat dan agama. Untuk
kegiatan adat dan pelestarian tradisi, setiap tahun setelah Hari Raya Nyepi, yaitu di hari
Ngembak Geni, Sekaa Taruna Satya Dharma Kerthi selalu mengadakan Tradisi Omed-Omedan.
Selain itu, setiap anggota selalu mengikuti upacara persembahyangan serta mengikuti darma tula.
Sedangkan untuk seni budaya S.T.Satya Dharma Kerthi melaksanakan berbagai kegiatan seni
seperti baleganjur saat upacara adat, parade seni dan budaya, lomba-lomba dan lain-lain. Untuk
prestasi ST Satya Dharma Kerti telah meraih berbagai prestasi diantaranya anggota ST Satya
Dharma Kerti menjadi juara I lomba olimpiada Matematika di Jakarta pada tahun 2011 dan
banyak lagi prestasi lainnya.
Walaupun Sekaa Taruna harus bisa mempertahankan dan menjaga adat dan budaya Bali
tapi juga dituntut untuk ikut serta menghadapi era globalisasi ini. Di era globalisasi harapkan
sekaa teruna mampu sebagai benteng melestarikan adat budaya Bali. Disamping itu ST bisa
mewakili generasi muda dalam menyukseskan berbagai aktivitas pembangunan diera global ini.
Maka dari itu, setiap anggota sekaa teruna diharapkan dapat terus menambah ilmu pengetahuan
agar dapat menjadi Sekaa Teruna yang terdepan baik dalam kegiatan adat dan budaya dan juga
dalam menghadapi era globalisasi.
Mencermati paparan diatas maka perlu diadakan Pelatihan Public Speaking bagi para
anggota Sekaa Teruna Satya Dharma Kerti yang berlokasikan di Banjar Kaja Desa Sesetan.
Dengan diadakannya pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat menjadi kegiatan
bermanfaat bagi para anggota Sekaa Teruna agar mereka dapat memiliki wawasan yang lebih
8
terbuka dan luas serta dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam hal berbicara
dan berkomunikasi dengan baik di depan umum. Selain tujuan diatas, melalui pengabdian ini
juga diharapkan dapat terjadi hubungan timbal balik yang berkelanjutan antara Universitas
Udayana dengan Banjar Kaja Sesetan, terutama dengan anggota Sekaa Teruna Satya Dharma
Kerti dalam hal menanggulangi masalah sosial dan pendidikan.
9
BAB II
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah
10
Tri Dharma Perguruan Tinggi serta menjalin hubungan yang baik antara Universitas
Udayana dan Banjar Kaja Desa Adat Pekraman Sesetan.
11
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
Realisasi pemecahan masalah seperti tersebut diatas adalah dengan memberikan pelatihan
Publik Speaking kepada anggota Sekaa Teruna Satya Darma Kerthi Banjar Kaja Desa Adat
Pekraman Sesetan. Di awal pertemuan, peserta diminta untuk mengisi kuisioner yang berisi
beberapa pertanyaan seputar Public Speaking. Kemudian mereka diminta untuk menyampaikan
presentasi singkat tentang diri mereka selama kurang lebih 3 menit. Pada pertemuan berikutnya
para pengabdi mempresentasikan materi seputar Public Speaking. Diakhir pengabdian, para
peserta ditugaskan melakukan presentasi lagi untuk dapat melihat perkembangan setelah
pelatihan dilaksanakan.
Khalayak sasaran dalam Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah seluruh anggota
Sekaa Teruna Satya Dharma Kerti Banjar Kaja Desa Sesetan. Rentang usia mereka yaitu 12-17
tahun dan rata-rata sedang menempuh pendidikan di sekolah menengah pertama dan atas. Dari
jumlah anggota STT yang berjumlah total 200 orang, hanya 60 orang yang dapat mengikuti
pelatihan ini. Menyusutnya jumlah peserta dari yang direncanakan di awal dikarenakan para
anggota STT memiliki kegiatan dan pekerjaan lain yang tidak dapat mereka tinggalkan.
12
dengan cara memperkenalkan diri di depan umum. Kegiatan tersebut bermaksud untuk
mengetahui kemampuan awal dan seberapa banyak mereka memahami Public
Speaking sebelum mereka diberikan materi pelatihan.
2. Early Evaluation: Sembari para peserta memperkenalkan diri di depan, para pengabdi
memberikan catatan-catatan penting atas penampilan peserta dan melakukan evaluasi
awal tentang kemampuan para peserta. Setelah seluruh peserta menunjukkan
kemampuan dasar mereka para pengabdi memaparkan terlebih dahulu hasil evaluasi
awal mereka dan hasil tersebut dibandingkan dengan evaluasi akhir yang diambil dari
tugas akhir mereka setelah selesai mengikuti pelatihan.
3. Orientation: berupa, pengenalan materi pelatihan, termasuk defisi Public Speaking, tips
dan trick serta tata cara berbicara di depan umum.
4. Drill: berupa latihan dengan teknik berkomunikasi di depan umum kemudian di
evaluasi oleh tim pengabdi. Karena jumlah angota S.T. Satya Dharma Kerthi yang
begitu besar yaitu 60 orang maka untuk sesi ini peserta dibagi menjadi beberapa
kelompok agar latihan dapat berjalan dengan lebih kondusif dan efektif. Selama latihan
berlangsung, setiap peserta melakukan presentasi individu dan seluruh presentasi
didokumentasikan baik dalam bentuk foto maupun video.
5. Feedback: seusai latihan, peserta diberikan umpan balik, apakah ada pertanyaan
mengenai hal yang belum dikuasai, atau ada kendala, jika terdapat kendala lalu
diberikan pemantapan lagi, sebaliknya jika semua berjalan lancar, langkah berikutnya
dilanjutkan. Setelah itu setiap video presentasi peserta akan ditampilkan satu persatu
untuk mengevaluasi penampilan tiap peserta dan dan menganalisi kemampuan public
speaking mereka
Karena keterbatasan waktu yang diberikan untuk melaksanakan pelatihan ini yang
dikarenakan para anggota STT Satya Darma Kerthi Desa Adat Pekraman Sesetan akan mengikuti
acara perlombaan antar desa maka pelatihan ini hanya dilakukan selama 4 kali yaitu pada hari
Sabtu dan Minggu di akhir pekan di dua minggu akhir Bulan Agustus Kegiatan pengabdian ini
dilaksanakan mulai sore sampai malam hari dan berlangsung mulai pukul 16.00 – 20.00. Seluruh
13
kegiatan pengabdian masyarakat ini di selenggarakan di Balai Banjar Kaja Desa Pekraman
Sesetan.
Pengajar dalam pelatihan ini adalah tim pengajar yang terdiri atas ketua dan anggota
pengabdi yang berasal dari staf pengajar Program Studi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Udayana. Seluruh peserta mendapatkan modul pelatihan, note book dan alat tulis
Adapun metode yang diterapkan dalam kegiatan ini adalah metode tatap muka dan
metode evaluasi. Metode tatap muka dilaksanakan dengan memberikan materi secara langsung
Pada pertemuan pertama, sesi dibagi menjadi 2 dengan durasi pada masing-masing sesi yaitu 2
jam. Di sesi pertama, para pengabdi memberian ice breaker berupa games-games seru untuk
mencairkan suasana terlebih dahulu. Di sesi ini para pengabdi membagikan materi pelatihan
serta alat tulis bagi peserta. Di sesi kedua pada pertemuan pertama, peserta diarahkan untuk
mengisi kuisioner dengan pertanyaan seputar Public Speaking. Setelah itu diberikan pre-test
berupa setiap peserta pelatihan diwajibkan untuk melakukan presentasi singkat tentang diri
mereka dalam waktu maksimal 3 menit. Kegiatan tersebut bermaksud untuk mengetahui
kemampuan awal Public Speaking para peserta sebelum mereka diberikan materi pelatihan.
Karena banyaknya jumlah peserta dan keterbatasan waktu maka evaluasi tidak dapat dilakukan
langsung setelah seluruh presentasi selesai. Setelah pertemuan dibubarkan, para pengabdi mulai
berdiskusi atas presentasi yang mereka saksikan tadi untuk dapat memberikan komentar serta
menarik kesimpulan atas penampilan peserta.
Di pertemuan kedua barulah pengabdi mengevaluasi hasil presentasi peserta. Pengabdi
menyampaikan temuan apa yang didapatkan dari hasil presentasi kemudian memberikan
pengarahan tentang kekurangan dan kelebihan masing-masing peserta saat presentasi. Pengabdi
juga menyampaikan bahwa setelah pelatihan ini selesai dilaksanakan, maka akan diadakan
evaluasi kembali dan hasil evaluasi di awal akan dibandingkan dengan evakuasi akhir. Tentunya
para pengabdi berharap adanya perubahan dan kemajuan dari setiap peserta setelah pengabdian
ini selesai
14
Setelah sesi evaluasi awal selesai dilaksanakan, pengabdi mulai menyampaikan materi.
Setelah penyampaian materi, pengabdi membuka sesi diskusi dan tanya jawab yang bertujuan
untuk memberikan kesempatan kepada para peserta yang memiliki pertanyaan atau ada hal yang
kurang dimengerti selama penyampaian materi tadi.
Pada pertemuan selanjutnya yaitu pertemuan ketiga, pengabdi kembali memaparkan materi
dan berdiskusi dengan para peserta. Di sesi ini pula para pengabdi memberikan arahan dan
ketentuan untuk presentasi akhir yang dilaksanakan pada pertemuan ke-empat atau pertemuan
terakhir. Di sesi ini banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang muncul seputar teknis presentasi
dan system penilaian.
Di pertemuan terakhir, para peserta melakukan simulasi presentasi dan di sesi ini mereka
mengerahkan segala kemampuan mereka dan ditambah dengan pengetahuan yang telah mereka
dapatkan melalui pelatihan Public Speaking di pertemuan sebelumnya. Dan sebagai penutup
acara pelatihan ini, pengabdi kembali mengevalusai penampilan peserta.
15
BAB IV
HASIL KEGIATAN
Pada bagian ini dipaparkan hasil kegiatan pelatihan Public Speaking bagi Sekaa Teruna
Satya Darma Kerti Banjar Kaja Sesetan yang berlangsung selama 4 kali dengan jumlah total
peserta pelatihan 60 orang dan seluruhnya adalah anggota Sekaa Teruna Satya Dharma Kerti
Banjar Kaja Sesetan.
Para pengabdi menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelatihan ini, mulai dari
tempat, sarana prasana, konsumsi, alat tulis untuk peserta, materi pelatihan, materi praktek,
evaluasi dan praktek serta sertifikat pengabdian untuk peserta.
Pada pertemuan pertama, sesi dibagi menjadi 2 dengan durasi pada masing-masing sesi
yaitu 2 jam. Di sesi pertama, para pengabdi memberian ice breaker berupa games-games seru
untuk mencairkan suasana terlebih dahulu. Di sesi ini para pengabdi membagikan materi
pelatihan serta alat tulis bagi peserta. Di sesi kedua pada pertemuan pertama, peserta diarahkan
untuk mengisi kuisioner dengan pertanyaan seputar Public Speaking. Setelah itu diberikan pre-
test berupa setiap peserta pelatihan diwajibkan untuk melakukan presentasi singkat tentang diri
mereka dalam waktu maksimal 3 menit. Kegiatan tersebut bermaksud untuk mengetahui
kemampuan awal Public Speaking para peserta sebelum mereka diberikan materi pelatihan.
Karena banyaknya jumlah peserta dan keterbatasan waktu maka evaluasi tidak dapat dilakukan
langsung setelah seluruh presentasi selesai. Setelah pertemuan dibubarkan, para pengabdi mulai
berdiskusi atas presentasi yang mereka saksikan tadi untuk dapat memberikan komentar serta
menarik kesimpulan atas penampilan peserta.
Di pertemuan kedua barulah pengabdi mengevaluasi hasil presentasi peserta. Pengabdi
menyampaikan temuan yang didapatkan dari hasil presentasi kemudian memberikan pengarahan
tentang kekurangan dan kelebihan masing-masing peserta saat presentasi. Pengabdi juga
menyampaikan bahwa setelah pelatihan ini selesai dilaksanakan, maka akan diadakan evaluasi
kembali dan hasil evaluasi di awal akan dibandingkan dengan evaluasi akhir. Tentunya para
pengabdi berharap adanya perubahan dan kemajuan dari setiap peserta setelah pengabdian ini
selesai
16
Setelah sesi evaluasi awal selesai dilaksanakan, pengabdi mulai menyampaikan materi.
Materi yang disampaikan yaitu
1. Definisi Public Speaking
2. Tips dan Trick Menjadi Pembicara yang Baik
3. Tantangan yang dihadapi
4. Mitos dan Fakta Public Speaking
5. Fear Management
6. Building Chemistry
7. Do and Don’t in Public Speaking
Pada awalnya pengabdi mempersiapkan pelatihan Public Speaking berbahasa Inggris,
namun berubah menjadi dalam Bahasa Indonesia atas permintaan dari Kelian Banjar dan Kelian
STT. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar anggota STT tidak bisa berbahasa Inggris aktif.
Oleh karena itu maka pengabdi mengubah materi pelatihan. Walaupun beberapa judul topik
pelatihan menggunakan Bahasa Inggris namun isi dan cara penyampaiannya menggunakan
Bahasa Indonesia.
Setelah penyampaian materi, pengabdi membuka sesi diskusi dan tanya jawab yang
bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada para peserta yang memiliki pertanyaan atau ada
hal yang kurang dimengerti selama penyampaian materi tadi.
Pada pertemuan selanjutnya yaitu pertemuan ketiga, pengabdi kembali memaparkan materi
dan berdiskusi dengan para peserta. Di sesi ini pula para pengabdi memberikan arahan dan
ketentuan untuk presentasi akhir yang dilaksanakan pada pertemuan ke-empat atau pertemuan
terakhir. Di sesi ini banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang muncul seputar teknis presentasi
dan system penilaian.
Di pertemuan terakhir, para peserta melakukan simulasi presentasi dan di sesi ini mereka
mengerahkan segala kemampuan mereka dan ditambah dengan pengetahuan yang telah mereka
dapatkan melalui pelatihan Public Speaking di pertemuan sebelumnya. Dan sebagai penutup
acara pelatihan ini, pengabdi kembali mengevalusai penampilan peserta.
Sejak hari pertama, pelatihan ini mendapat respon yang sangat baik dari seluruh peserta.
Selama pelatihan, peserta selalu datang tepat waktu dan sangat antusias dalam mendengarkan
penjelasan dari para pengabdi. Para peserta juga sangat aktif dalam sesi diskusi dan banyak
pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan.
17
Mereka sangat menyadari bahwa kemampuan Public Speaking sangat bermanfaat bagi mereka,
tidak hanya untuk kehidupan sehari-hari mereka tapi juga untuk membantu meningkatkan
kemampuan melakukan presentasi di sekolah mereka.
Di bab ini akan dipaparkan hasil evaluasi di awal pelatihan dan akhir pelatihan serta hasil
kuisioner yang telah diisi oleh peserta pelatihan.
18
pun terlihat sama tegangnya seperti teman yang disoraki tadi. Hal tersebut sangat wajar karena
sebelumnya mereka belum pernah mengikuti pelatihan Public Speaking seperti ini. Walaupun
begitu, ada beberapa peserta pelatihan yang bagus dalam presentasi dan tentunya hal tersebut
semakin menambah motivasi peserta pelatihan lainnya.
Walaupun banyak peserta pelatihan yang gugup dan tidak siap untuk naik panggung untuk
melakukan presentasi singkat, namun mereka tetap antusias untuk mengikuti pelatihan sampai
selesai. Hal tersebut karena mereka menyadari bahwa mereka memerlukan pelatihan ini agar
mereka memiliki kemampuan berbicara di depan umum yang lebih baik lagi.
19
adalah sulitnya mengatur jadwal pelatihan bagi peserta. Banyak peserta pelatihan yagn
merupakan anggota Sekaa Teruna Teruni Satya Dharma Kerthi Banjar Kaja Sesetan yang jadwal
sekolah ataupun kuliahnya sangat padat dan jadwal mereka saling berbenturan. Misalnya ada
peserta pelatihan yang jadwal sekolahnya pagi dan siang hari, sehingga ketika satu kelompok
sekolah yang lain sekolah siang. Ada juga anggota STT yang sudah bekerja sehingga harus
menyesuaikan juga dengan schedule mereka di kantor. Ketika menemui hambatan, tentunya
solusi harus dicari agar hambatan tersebut bisa diatasi dengan baik. Karena hambatan yang
ditemui berkaitan dengan jadwal yang padat maka tim pengabdi duduk dan berunding dengan
Kelihan Banjar dan Kelihan STT untuk membicarakan jalan keluar yang terbaik. Sehingga solusi
yang diambil adalah memilih hari Sabtu dan Minggu dimana hari-hari tersebut adalah hari santai
bagi anggota STT. Dengan diambilnya akhir pekan sebagai hari pelatihan maka banyak anggota
yang bisa menghadiri pelatihan.
20
BAB V
KESIMPULAN
Sejak hari pertama, pelatihan ini mendapat respon yang sangat baik dari seluruh peserta.
Selama pelatihan, peserta selalu datang tepat waktu dan sangat antusias dalam mendengarkan
penjelasan dari para pengabdi. Para peserta juga sangat aktif dalam sesi diskusi dan banyak
pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan.
Mereka sangat menyadari bahwa kemampuan Public Speaking sangat bermanfaat bagi
mereka, tidak hanya untuk kehidupan sehari-hari mereka tapi juga untuk membantu
meningkatkan kemampuan melakukan presentasi di sekolah mereka.
Diharapkan pengabdian ini memberi kontribusi pada pengembangan teknik pengajaran
Public Speaking bagi Sekaa Teruna dan diharapkan pengabdian ini memberi kontribusi bagi para
anggota Sekaa Teruna Satya Dharma Kerthi sehingga terjadinya peningkatan dalam pemahaman
dan pengetahuan dalam berbicara di depan umum. Setelah mengikuti pelatihan, peserta pelatihan
terbukti lebih percaya diri untuk berbicara di depan public karena mereka lebih memahami tata
cara berbicara di depan umum.
SARAN
Setelah pemaparan kesimpulan pelatihan, berikut dipaparkan saran-saran yang berkaitan
dengan pelatihan ini.
1. Diharapkan peserta lebih banyak lagi yang mengikuti kegiatan pelatihan dan lebih
mudah lagi menyusun jadwal pelatihan.
2. Kelihan Banjar dan Kelihan STT mengharapkan waktu pelatihan lebih lama lagi
dengan penambahan durasi dan penambahan narasi.
3. Kelihan Banjar dan Kelihan STT juga mengharapkan adanya pelatihan Bahasa Inggris
sehingga di lain waktu dapat dilaksanakan pelatihan public speaking dalam Bahasa
Inggris.
21
DAFTAR PUSTAKA
22
LAMPIRAN 1
FOTO-FOTO KEGIATAN
23
24
Lampiran 2. Laporan Keuangan
1.Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Kuantitas Harga Total
Pemakaian Satuan
(Rp)
Sewa Camera Video Untuk 1 998.000 998.000
dan Camera Foto mendokumentasikan
aktivitas selama
pengabdian terutama
presentasi peserta di
awal serta di akhir
pelatihan
SUB TOTAL Rp. 998.000
25
selama pelatihan
Mesin Stapler HD 10 Untuk kegiatan 1 Buah Rp. 17.500 Rp. 17.500
pengabdian
Isi Stapler Untuk kegiatan 1 Kotak Rp. 30.000 Rp. 30.000
pengabdian
Kertas Sertifikat Untuk mencetak 60 Lbr Rp. 1.500 Rp. 90.000
sertifikat peserta dan
pengabdi
SUB TOTAL Rp. 2.605.000
26
Lampiran 3
LOG BOOK
Judul Pengabdian : Pelatihan Public Speaking Bagi Sekaa Teruna Satya Dharma
Kerthi Banjar Kaja Sesetan
Ketua Tim Pengabdi : Putu Ayu Asty Senja Pratiwi, S.S,M.Hum
Institusi Pengabdi : Universitas Udayana
Tahun Pelaksanaan : 2016
Biaya : Rp. 10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah)
Tujuan : Melatih anggota Sekaa Teruna Satya Dharma Kerti untuk dapat
lebih menguasai kemampuan Public Speaking dan lebih percaya
diri untuk berbicara di depan umum.
Sasaran Akhir Tahun : Dihasilkannya publikasi dalam bentuk artikel ilmiah di jurnal
Udayana Mengabdi
Ketua Pengabdi
27
Log Book Penelitian Dosen Muda
Judul Pelatihan Public Speaking Bagi Sekaa Teruna Satya Dharma Kerthi Banjar Kaja Sesetan
Ketua Pengabdi,
B. Riwayat Pendidikan
29
Translation Sosok
Asing dalam
Cermin
Nama Pembimbing/Promotor Prof.Dr. Ni Luh Prof.Dr. I Nengah
Sutjiati Beratha, Sudipa, M.A
M.A
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian
Sumber *) Jml (Juta Rp.)
1. 2013 The Equivalent of Indonesian The Mandiri -
Prepositional Phrases Into English
Prepositional Phrases Into English
30
Komunikatif Tingkat Dasar di Desa
Canggu, Kuta Utara.
3. 2013 Pelatihan Bahasa Inggris Praktis Untuk DIPA UNUD 5jt
Karang Taruna Eka Karsa Desa Ungasan,
Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten
Badung
*) Tuliskan sumber pendanaan : Penerapan IPTEKS – SOSBUD, Vucer, Vucer Multitahun, UJI,
Sibermas, atau sumber dana lainnya
31
F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral pada Pertemuan/ Seminar Ilmiah
dalam 5 Tahun Terakhir
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.
32
Identitas Diri Anggota Peneliti
33
Canggu, Badung Sastra
Inggris,
UNUD
C. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral pada Pertemuan / Seminar Ilmiah
dalam 5 Tahun Terakhir
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Seminar Waktu dan
Seminar Tempat
1. International Conference on Binding Constraints of 2 – 6 Jul 2012,
Austronesian Languages Pronouns and Reflexive Pascasarjana
(ICAl) ke 12 Pronouns in Javanese UNUD
Dialect of Malang
2. Seminar Nasional BAHASA Penerjemahan Istilah 17 – 18 Pebruari
IBU V Hukum pada Proses 2012, Pascasarjana
Pengadilan d PN UNUD
Denpasar
3. Konferensi Masyarakat Pemertahanan Bahasa 7 – 9 Oktober
Linguistik Indonesia Ibu di Kalangan Remaja 2011, UPI
(KIMLI) pada Lingkungan Puri di Bandung
Kabupaten Gianyar.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya.
34
Identitas Diri Anggota Peneliti
1. Nama Lengkap (dengan Putu Weddha Savitri, S.S., M.Hum P
gelar)
2. Jabatan Fungsional Asisten Ahli
3. Jabatan Struktural Penata Muda
4. NIP/NIK/No. Identitas 19810227 200604 2 001
5. NIDN 0027028102
6. Tempat dan Tanggal Lahir Singaraja, 27 Februari 1981
7. Alamat Rumah Jl. Menuri III No.6, Kesiman Kertalangu,
Denpasar Timur, Bali
8. Nomor Telepon/Faks/HP (0361) 467866/087862982248
9. Alamat Kantor Jln. Pulau Nias no. 13
10. Nomor Telepon/Faks (0361) 257415
11. Alamat e-mail weddha@fs.unud.ac.id /
dvi_jayendra@yahoo.com
12. Lulusan yang telah dihasilkan
13. Mata Kuliah yang diampu 1. Bahasa Perancis 1
2. Bahasa Perancis 2
3. Bahasa Perancis 3
4. Writing 1
5. Sejarah Bahasa Inggris
B. Riwayat Pendidikan
Program S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Universitas Universitas Udayana
Tinggi Padjadjaran
Bidang Ilmu Sastra Perancis Linguistik
Tahun Masuk 1999 2009
Tahun Lulus 2004 2012
Judul Kehidupan Sosial Nominalisasi
Skripsi/Thesis/Disertasi Masyarakat Perancis Adjektiva Bahasa
Pada Abad XIX Perancis (Kajian
yang Tercermin Morfologi Generatif)
dalam Roman Simon
Karya George Sand
35
2. 2010 Alih Kode Indonesia – Bali – Inggris Mandiri
dalam percakapan Bilingual di Bali
3. 2011 Variasi Bahasa Indonesia oleh Etnik Mandiri
Bali dan Sunda yang Tinggal di Bali
D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Pendanaan
Masyarakat Sumber Jml (Juta
Rp.)
1. 2011 The English Course for Members of UNUD 5 jt
Tourism Awareness Group in
Pangsan Village, Petang, Badung
Regency, held by The Department of
Tourism, The Government of Badung
Regency.
2. 2011 Pengabdian Kepada Masyarakat UNUD 5 jt
dalam Kegiatan Pelatihan Bahasa
Inggris Komunikatif Tingkat Dasar
di Desa Canggu, Kuta Utara.
3. 2010 Pelatihan Bahasa Inggris UNUD 5 jt
Komunikatif bagi Kelompok Sadar
Wisata di Desa Carang Sari Badung
Utara
4. 2008 Kursus Intensif Bahasa Inggris yang Jurusan 5 jt
diselenggarakan pada tanggal 21 Sastra
Desember 2008, di Kantor Kepala Inggris,
Desa Canggu, Kuta Utara Kabupaten UNUD
Badung
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Volume / Nomor Nama Jurnal
1. Definite and Indefinite Article in Volume XIII Unit Penerbitan
English and French Nomor.2, agustus Fakultas Sastra/
(Comparative Study) 2012, ISSN: 0215- Pustaka Jurnal
9198 Ilmu-ilmu Budaya
2. Roman Simon de George Sand: ISBN: 602-25594-7- Seminar
Le Reflet de la Vie Sociale 2 Proceeding
Francaise au XIXeme Siecle Europe in
Multidisciplinary
Perspective
3. Penanda Gender Bahasa ISBN: 978-602- Seminar Prosiding
Indonesia dan Bahasa Perancis 9042-62-7 Semnar Nasional
bahasa Ibu V
36
1. Seminar Nasional Bahasa Alih Kode Indonesia – 24-25 Februari
Ibu III :Menguatkan Bahasa Bali – Inggris dalam 2010, Universitas
Ibu sebagai Ciri percakapan Bilingual di Udayana
Kepribadian, Identitas Bali
Kelokalan dan
Keindonesiaan di Tengah
Gerusan Globalisasi”
2. The 12th International The Typological 2-6 July 2012
Conference on Austronesian Perpective of The Universitas
Languages Balinese Serial Verb Udayana
Construction
3. Seminar Nasional Bahasa Variasi Bahasa Indonesia 25-26 Februari
Ibu IV “Bahasa Ibu sebagai oleh Etnik Bali dan 2011
Pilar Jati Diri Bangsa yang Sunda yang Tinggal di Universitas
Majemuk” Bali Udayana
4. International Conference Roman Simon de George 12 Juli 2012
“Europe in Sand: Le Reflet de la Vie Universitas Gadjah
Multidisciplinary Sociale Francaise au Mada
Perspectives” XIXeme Siecle
5. Seminar Nasional Bahasa Penanda Gender Bahasa 17-18 Februari
Ibu V Indonesia dan Bahasa 2012
Perancis (Studi Universitas
Komparatif) Udayana
6. International Conference Definite and Indefinite 21-22 Oktober
“English Accross Culture” Article in English and 2011
French (Comparative Universitas
Study) Pendidikan
Ganesha
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya.
37
CURRICULUM VITAE
10. Pendidikan
2010 Program Studi Applied Linguistics The University of Newcastle, Australia
1999 JurusanSastraInggris, FakultasSastraUniversitasUdayana
1994 SMAN 1 Denpasar
1991 SMPN 3 Denpasar
1988 SDN 1 DanginPuri
11. PengalamanPenelitian
2010 Sebagaipenelitimandiridalam Teaching Strategies for Promoting Students’ English
Communicative Skills in Classrooms with Students of Different Cultural
Background, The University of Newcastle Australia
2011 SebagaianggotadalamPenelitianDosenMuda: PemertahananBahasaIbu di
kalanganRemajapadalingkunganPuri di KabupatenGianyar
38
12. Makalah/Poster
2010 Sebagaipenyaji poster dalam Seminar BahasaIbu IV: Is Aptitude a factor in SLA?
2011 Sebagaipemakalahdalam KIMLI 2011: Teaching Strategies for Promoting
Students’ English Communicative Skills in Classrooms with Students of Different
Cultural Background
2012 Sebagai penyaji poster dalam Seminar Bahasa Ibu V: Faktor-Faktor Pendukung
Penggunaan Bahasa Ibu di Kalangan Remaja di Puri dan Jero di Kabupaten
Gianyar
2012
PenelitianDosenMuda:
PerananBahasaIbuDalamPembentukanKarakterAnakUsiaDiniMasyarakat Bali
2013
Penelitian: Is It The Linguistiscs Or Functional Approach To Be Applied In
Translation?
12. KaryaTulisIlmiah/Jurnal
2007 LPM UniversitasUdayana/UdayanaMengabdiJurnalPengabdianMasyarakat,
volume 6, No. 2, 2007: Penerapan “Games Method”
DalamPembelajaranBahasaInggris di SD 1 Singapadu Tengah, Gianyar .
13. PengabdianKepadaMasyarakat
2006 PeningkatanKemampuanBerbahasaInggrisSekeheTeruna-
TeruniBanjarPelambingan, DesaCanggu<Kuta Utara, KabupatenBadung
2007 Penerapan “Games Method” DalamPembelajaranBahasaInggris di SD 1
Singapadu Tengah, Gianyar
2008 KursusBahasaInggris di Kantor KepalaDesaCanggu, Kuta Utara,
KabupatenBadung
39
Lampiran 5
40
Lampiran 6
Materi Pengabdian
41
Kemampuan berbicara didepan umum
berkembang dengan latihan dan praktek !
“ Kemampuan
berbicara didepan Jika begitu, apa sebenarnya yang
menghalangi kita untuk berlatih dan praktek
umum muncul ?
Eleanor Roosevelt
Mengubah Fokus Prepare the right way. Start by answering these questions:
Mengubah Gerak Pada posisi Optimis What is the specific purpose of your speech?
Relax What is your topic?
Prepare and Practice Who is your audience?
Visualisasi What are your time constraints?
Pemanasan Will you be using visual aids?
Know what you’re talking about
Take a deep breath
42
43
44
45
46