Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN AKHIR

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PELATIHAN PUBLIC SPEAKING BAGI SEKAA TERUNA SATYA DHARMA KERTI


BANJAR KAJA DESA SESETAN

Dibiayai oleh
DIPA PNBP Universitas Udayana
Sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat
Nomor : 640 – 46/ UN 14.2 / PKM.01.03/2016, tanggal 15 Juni 2016

Oleh
1. Putu Ayu Asty Senja Pratiwi,S.S.M.Hum, NIDN 0025018603
2. Putu Weddha Savitri, S.S.,M.Hum. NIDN 0027028102
3. Yana Qomariana, S.S.,M.Ling, NIDN 0009017604
4. Anak Agung Sagung Shanti Sari Dewi, NIDN 0025037605

PROGRAM STUDI/JURUSAN SASTRA INGGRIS

FAKULTAS ILMU BUDAYA


UNIVERSITAS UDAYANA
2016
1
2
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
RINGKASAN………………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
BAB II TUJUAN,MANFAAT DAN PEMECAHAN
MASALAH.................................................................................. 4
BAB III KHALAYAK SASARAN STRATEGIS DAN
LUARAN.................................................................................. 5
BAB IV PELAKSANAAN PENGABDIAN …....................................... 6
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………………… 19

DAFTAR PUSTAKA

3
RINGKASAN

Setiap orang disadari atau tidak suatu saat pasti akan mendapatkan kesempatan untuk
berbicara. Bagi banyak orang, berbicara di depan public adalah suatu ketakutan yang luar biasa
layaknya berada di ujung usia. Kebanyakan orang merasa sangat gugup ketika berbicara di depan
umum atau sebagai pembicara publik. Banyak hal yang harus dikuasai untuk dapat pembicara
publik yang baik. Penguasaan materi yang akan disampaikan, penggunaan bahasa dan cara
presentasi yang tepat, penggunaan bahasa tubuh dan ekspresi vokal dan masih banyak lagi.
Selain itu penguasaan panggung dan praktek juga merupakan hal yang harus dipelajari.
Sekaa Teruna Satya Darma Kerthi Banjar Kaja Sesetan beranggotakan 100 orang.
Mereka rata-rata berusia 15-24 tahun. Sekaa Teruna Satya Darma Kerthi setiap tahunnya
menyelenggarakan Tradisi Omed-Omedan, sebuah tradisi sacral yang sudah dilaksanakan turun
temurun dari berpuluh-puluh tahun yang lalu. Sejak beberpa tahun yang lalu, penyelenggaraan
tradisi ini semakin menyorot perhatian public karena banyak media masa baik cetak maupun
elektronik yang ikut meliput kegiatan ini. Tak jarang anak-anak Sekaa Teruna Satya Darma Kerti
diwawancarai oleh berbagai media. Dari sikap dan perilaku mereka yang tidak pernah
bersentuhan dengan media dan dunia jurnalisme, mereka terlihat sangat grogi dan tidak percaya
diri, bahkan kadang jawaban mereka terbata-bata atau terputus-putus sehingga informasi yang
diberikan tidak dapat ditangkap jelas. Dengan latar belakang itulah maka tim pengabdi
melakukan pengabdian berupa pelatihan Public Speaking kepada Sekaa Teruna Satya Darma
Kerti sebagai bekal bagi mereka ketika menghadapi public tidak hanya pada penyelenggaraan
Omed-Omedan saja tapi juga dapat menjadi bekal ketika mereka menginjak dunia kerja
nantinya.

4
PRAKATA

Atas asung kerta wara nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Pengabdian Masyarakat
Pengajaran Public Speaking bagi Sekaa Teruna Satya Dharma Kerthi dapat terlaksana dengan
baik hingga pengumpulan laporan akhir. Rasa terimakasih yang tak terhingga kepada Hyang
Maha Suci karena berkat tuntunanNya, pengabdian ini berjalan lancar dan tidak mengalami
hambatan yang berarti.

Terimakasih kami ucapkan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat


Universitas Udayana atas bantuan dana sehingga acara pelatihan Public Speaking bagi para
anggota Sekaa Teruna Teruni Satya Darma Kerthi Banjar Kaja Sesetan dapat berjalan dengan
lancar. Terimakasih kami ucapkan kepada Kelian Adat Banjar Kaja Sesetan beserta jajarannya
atas bantuannya dapat menggunakan Banjar Kaja sebagai tempat pelatihan. Terimakasih pula
kamis sampaikan kepada adik-adik yang tergabung di Sekaa Terua Teruni Satya Darma Kerthi
Banjar Kaja Sesetan telah meluangkan waktu untuk ikut datang dan berpartisipasi aktif dalam
acara pengabdian ini. Terimakasih pula kami ucapkan kepada seluruh anggota tim pengabdi yang
telah bekerja dengan semangat luar biasa untuk mengerjakan penelitian dosen muda ini.

Harapan kami semoga pengabdian ini dapat bermanfaat tidak hanya untuk pengabdi, para
angota STT Satya Darma Kerthi tetapi juga untuk pembaca dan seluruh pihak yang terkait.

Denpasar, Oktober 2016

Ketua Tim Pengabdi

5
BAB I.
PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan ini akan dipaparkan mengenai analisa situasi dan perumusan
masalah. Dengan memberikan gambaran analisa maka akan diperoleh permasalahan terkait
dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

1.1. ANALISA SITUASI


Public Speaking atau yang lebih umum disebut dengan keterampilan berbicara di depan
umum merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki di era global sekarang ini.
Berbicara di depan umum (public speaking skill) adalah kemampuan untuk berbicara di hadapan
banyak orang, baik di ruang tertutup maupun di ruang terbuka. Berbicara di depan umum sangat
penting untuk dimiliki di era global seperti sekarang ini. Mengapa demikian? Dengan
perkembangan zaman dan teknologi yang begitu pesat sekarang ini, membuat kita harus bersaing
meningkatkan kualitas diri. Tidak hanya itu, dengan adanya MEA (Masyarakat Ekonomi
ASEAN), yang membuat persaingan di dunia kerja semakin ketat karena kita tidak hanya akan
bersaing dengan orang-orang dari Negara kita sendiri, tapi orang asing juga akan ikut
meramaikan bursa kerja di Negara kita. Untuk itu, meng-upgrade ilmu pengetahuan, teknologi
dan keterampilan adalah wajib bagi kita agar peluang kerja dan masa depan yang lebih baik
dapat kita raih. Selain itu ada 5 alasan pentingnya memiliki keterampilan berbicara di depan
umum (public speaking skill) yang tidak kalah penting yang diketahui.
1. Meningkatkan keterampilan berbicara
Berbicara di depan umum secara tidak langsung akan meningkatkan keterampilan dalam
berbicara. Semakin sering berbicara di depan umum, semakin baik pula keterampilan
berbicara yang dimiliki.
2. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis
Berbicara di depan umum, akan meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Kemampuan
berpikir kritis terkait dengan kemampuan otak untuk mencari pemecahan dari suatu
permasalahan secara cepat dan tepat. Berbicara di depan umum akan merangsang otak
untuk memiliki keahlian tersebut.

6
3. Meningkatkan kualitas diri
Meningkatnya berbagai keterampilan dan keahlian yang dimiliki saat berbicara di depan
umum, meningkatkan pula kualitas diri
4. Meningkatkan kemampuan memimpin
Seringkali orang yang ditunjuk untuk berbicara di depan umum adalah orang yang
dianggap memiliki kelebihan, keunggulan maupun keahlian dibidang apapun jika
dibandingkan dengan yang lain, termasuk dalam hal kepemimpinan. Berbicara di depan
umum secara tidak langsung akan meningkatkan kemampuan memimpin yang dimiliki.
5. Mengatasi rasa takut untuk berbicara di depan umum
Alasan pentingnya memiliki keterampilan berbicara di depan umum (public speaking
skill) yang terakhir adalah untuk mengatasi rasa takut berbicara di depan umum.
Berbicara di depan umum akan memaksa kita untuk dapat mengalahkan rasa takut.
Dengan demikian, semakin sering berbicara di depan umum, semakin mudah bagi Anda
untuk mengatasi rasa takut.
Ke-5 alasan di atas, semuanya bermanfaat bagi pengembangan diri sendiri atau
meningkatkan kemampuan diri. Jadi menguasai keterampilan untuk berbicara di depan public
akan sangat bermanfaat untuk kita baik dalam lingkungan pekerjaan maupun dalam kehidupan
sosial bermasyarakat.
Dalam kehidupan bermasyarakat, sejak jaman dahulu di Bali telah berkembang suatu
organisasi kepemudaan yang disebut dengan sekaa teruna-teruni. Organisasi ini terdapat di
seluruh desa pakraman di Provinsi Bali. Sekaa teruna-teruni adalah kumpulan atau wadah
organisasi sosial pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar
kesadaran dan tanggung jawab sosial dari masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa
atau kelurahan yang bergerak dibidang kesejahteraan sosial.
Sekaa teruna-teruni merupakan organisasi pembinaan generasi muda khususnya anak
yang masih berusia sekolah maupun tidak sekolah guna mendalami dan menerapkan arti
pentingnya bersosial dalam masyarakat. Keberadaan kelompok ini sebenarnya untuk
memantapkan kegiatan sosial tanpa mengenal status masing-masing orang dalam masyarakat
yang dihubungkan dengan adat istiadat Hindu di Bali. Yang wajib menjadi anggota sekaa
teruna-teruni adalah remaja-remaja anggota banjar suatu wilayah desa yang berkisar antara umur
12 sampai usia belum menikah. Dalam setiap kegiatan organisasi, para remaja dituntut untuk

7
memiliki kepribadian yang mencerminkan pada kepribadian bangsa Indonesia. Ciri khas
kepribadian bangsa Indonesia yang tercermin dalam nilai-nilai Pancasila antara lain percaya dan
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengutamakan musyawarah untuk mencapai suatu
mufakat dalam mengambil suatu keputusan bersama, selalu berdasarkan atas kekeluargaan dan
gotong royong, serta tidak mudah menyerah walaupun dalam keadaan yang paling sulit. Sekaa
Teruna merupakan organisasi tradisional yang mampu melestarikan adat budaya Bali
berdasarkan agama Hindu. Selain itu juga bisa sebagai filter budaya asing yang tidak sesuai
dengan adat budaya Bali mengingat Bali sebagai destinasi wisata. Sehingga diharapkan setiap ST
bisa menjadi generasi yang tangguh sebgai benteng penangkal budaya asing yang merugikan.
Sekaa Taruna Satya Dharma Kerti Banjar Kaja Desa Sesetan telah berdiri sejak 8 Juli
1989. Saat ini beranggotakan 200 orang dan telah meraih berbagai prestasi. Sekaa Teruna ini
memiliki banyak kegiatan yang dilaksanakan secara rutin seperti kegiatan adat dan agama. Untuk
kegiatan adat dan pelestarian tradisi, setiap tahun setelah Hari Raya Nyepi, yaitu di hari
Ngembak Geni, Sekaa Taruna Satya Dharma Kerthi selalu mengadakan Tradisi Omed-Omedan.
Selain itu, setiap anggota selalu mengikuti upacara persembahyangan serta mengikuti darma tula.
Sedangkan untuk seni budaya S.T.Satya Dharma Kerthi melaksanakan berbagai kegiatan seni
seperti baleganjur saat upacara adat, parade seni dan budaya, lomba-lomba dan lain-lain. Untuk
prestasi ST Satya Dharma Kerti telah meraih berbagai prestasi diantaranya anggota ST Satya
Dharma Kerti menjadi juara I lomba olimpiada Matematika di Jakarta pada tahun 2011 dan
banyak lagi prestasi lainnya.
Walaupun Sekaa Taruna harus bisa mempertahankan dan menjaga adat dan budaya Bali
tapi juga dituntut untuk ikut serta menghadapi era globalisasi ini. Di era globalisasi harapkan
sekaa teruna mampu sebagai benteng melestarikan adat budaya Bali. Disamping itu ST bisa
mewakili generasi muda dalam menyukseskan berbagai aktivitas pembangunan diera global ini.
Maka dari itu, setiap anggota sekaa teruna diharapkan dapat terus menambah ilmu pengetahuan
agar dapat menjadi Sekaa Teruna yang terdepan baik dalam kegiatan adat dan budaya dan juga
dalam menghadapi era globalisasi.
Mencermati paparan diatas maka perlu diadakan Pelatihan Public Speaking bagi para
anggota Sekaa Teruna Satya Dharma Kerti yang berlokasikan di Banjar Kaja Desa Sesetan.
Dengan diadakannya pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat menjadi kegiatan
bermanfaat bagi para anggota Sekaa Teruna agar mereka dapat memiliki wawasan yang lebih

8
terbuka dan luas serta dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam hal berbicara
dan berkomunikasi dengan baik di depan umum. Selain tujuan diatas, melalui pengabdian ini
juga diharapkan dapat terjadi hubungan timbal balik yang berkelanjutan antara Universitas
Udayana dengan Banjar Kaja Sesetan, terutama dengan anggota Sekaa Teruna Satya Dharma
Kerti dalam hal menanggulangi masalah sosial dan pendidikan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan analisis situasi seperti tersebut diatas, maka dapat dikemukakan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana penguasaan Public Speaking Sekaa Taruna Satya Dharma Kerthi sebelum
dan sesudah diberikan pelatihan?
2. Apa faktor pendorong dan faktor penghambat penguasaan Public Speaking Sekaa
Taruna Satya Dharma Kerthi?

9
BAB II

TUJUAN DAN MANFAAT

2.1. Tujuan Kegiatan

Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah

1. Mengetahui pengetahuan peserta pengabdian sebelum dan sesudah pengabdian

dilaksanakan. Tujuan lainnya adalah meningkatkan keterampilan peserta dalam

hal berbicara di depan umum dapat meningkatkan kemampuan penyusunan

kalimat yang sopan serta etika berkomunikasi yang santun.

2. Mengidentifikasi faktor pendorong dan penghambat pengabdian

2.2. MANFAAT KEGIATAN


Kegiatan ini memberikan berbagai manfaat, diantaranya:
1. Manfaat teoritis, diharapkan pengabdian ini memberi kontribusi pada pengembangan teknik
pengajaran Public Speaking bagi Sekaa Teruna.
2. Manfaat praktis, diharapkan pengabdian ini memberi kontribusi bagi para anggota Sekaa
Teruna Satya Dharma Kerthi sehingga terjadinya peningkatan dalam pemahaman dan
pengetahuan dalam berbicara di depan umum. Dengan mengikuti pelatihan ini maka
peserta pelatihan akan lebih percaya diri untuk berbicara di depan public karena mereka
lebih memahami tata cara berbicara di depan umum.
3. Manfaat bagi para pengabdi yakni mengabdikan ilmu kepada masyarakat sebagai bentuk
perwujudan dari salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Selain itu para pengabdi dapat
memiliki pengalaman dalam membuat perencanaan, melaksanakan dan mengevaluasi
kegiatan yang diselenggarakan untuk masyarakat, yang sudah tentu berbeda dengan
kegiatan dosen sehari-hari mengajar mahasiswa di kampus.
4. Manfaat bagi lembaga , Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, kegiatan ini
merupakan upaya memberi peluang bagi staf pengajar untuk melaksanakan salah satu dari

10
Tri Dharma Perguruan Tinggi serta menjalin hubungan yang baik antara Universitas
Udayana dan Banjar Kaja Desa Adat Pekraman Sesetan.

11
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1. Realisasi Pemecahan Masalah

Realisasi pemecahan masalah seperti tersebut diatas adalah dengan memberikan pelatihan
Publik Speaking kepada anggota Sekaa Teruna Satya Darma Kerthi Banjar Kaja Desa Adat
Pekraman Sesetan. Di awal pertemuan, peserta diminta untuk mengisi kuisioner yang berisi
beberapa pertanyaan seputar Public Speaking. Kemudian mereka diminta untuk menyampaikan
presentasi singkat tentang diri mereka selama kurang lebih 3 menit. Pada pertemuan berikutnya
para pengabdi mempresentasikan materi seputar Public Speaking. Diakhir pengabdian, para
peserta ditugaskan melakukan presentasi lagi untuk dapat melihat perkembangan setelah
pelatihan dilaksanakan.

3.2. Khalayak Sasaran Strategis

Khalayak sasaran dalam Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah seluruh anggota
Sekaa Teruna Satya Dharma Kerti Banjar Kaja Desa Sesetan. Rentang usia mereka yaitu 12-17
tahun dan rata-rata sedang menempuh pendidikan di sekolah menengah pertama dan atas. Dari
jumlah anggota STT yang berjumlah total 200 orang, hanya 60 orang yang dapat mengikuti
pelatihan ini. Menyusutnya jumlah peserta dari yang direncanakan di awal dikarenakan para
anggota STT memiliki kegiatan dan pekerjaan lain yang tidak dapat mereka tinggalkan.

3.3 Metode Kegiatan


Kegiatan ini dilakukan dengan cara memberikan pendidikan dan pelatihan yang meliputi
pemberian materi pelatihan, diskusi, dan simulasi (praktek langsung) tentang public speaking
kepada para anggota ST Satya Dharma Kerti. Secara ringkas metode yang diterapkan adalah:
1. Pre-Test: Pada pertemuan pertama sebelum para pengabdi mulai pengabdian dan
menjelaskan materi, para peserta diminta untuk mengisi kuisioner terlebih dahulu.
Kuisioner tersebut berisikan 10 pertanyaan yang berhubungan dengan Public Speaking
dan apa yang mereka ketahui tentang dunia Public Speaking. Setelah itu, para peserta
diminta untuk maju ke panggung atau mimbar untuk melakukan presentasi singkat

12
dengan cara memperkenalkan diri di depan umum. Kegiatan tersebut bermaksud untuk
mengetahui kemampuan awal dan seberapa banyak mereka memahami Public
Speaking sebelum mereka diberikan materi pelatihan.
2. Early Evaluation: Sembari para peserta memperkenalkan diri di depan, para pengabdi
memberikan catatan-catatan penting atas penampilan peserta dan melakukan evaluasi
awal tentang kemampuan para peserta. Setelah seluruh peserta menunjukkan
kemampuan dasar mereka para pengabdi memaparkan terlebih dahulu hasil evaluasi
awal mereka dan hasil tersebut dibandingkan dengan evaluasi akhir yang diambil dari
tugas akhir mereka setelah selesai mengikuti pelatihan.
3. Orientation: berupa, pengenalan materi pelatihan, termasuk defisi Public Speaking, tips
dan trick serta tata cara berbicara di depan umum.
4. Drill: berupa latihan dengan teknik berkomunikasi di depan umum kemudian di
evaluasi oleh tim pengabdi. Karena jumlah angota S.T. Satya Dharma Kerthi yang
begitu besar yaitu 60 orang maka untuk sesi ini peserta dibagi menjadi beberapa
kelompok agar latihan dapat berjalan dengan lebih kondusif dan efektif. Selama latihan
berlangsung, setiap peserta melakukan presentasi individu dan seluruh presentasi
didokumentasikan baik dalam bentuk foto maupun video.
5. Feedback: seusai latihan, peserta diberikan umpan balik, apakah ada pertanyaan
mengenai hal yang belum dikuasai, atau ada kendala, jika terdapat kendala lalu
diberikan pemantapan lagi, sebaliknya jika semua berjalan lancar, langkah berikutnya
dilanjutkan. Setelah itu setiap video presentasi peserta akan ditampilkan satu persatu
untuk mengevaluasi penampilan tiap peserta dan dan menganalisi kemampuan public
speaking mereka

Karena keterbatasan waktu yang diberikan untuk melaksanakan pelatihan ini yang

dikarenakan para anggota STT Satya Darma Kerthi Desa Adat Pekraman Sesetan akan mengikuti

acara perlombaan antar desa maka pelatihan ini hanya dilakukan selama 4 kali yaitu pada hari

Sabtu dan Minggu di akhir pekan di dua minggu akhir Bulan Agustus Kegiatan pengabdian ini

dilaksanakan mulai sore sampai malam hari dan berlangsung mulai pukul 16.00 – 20.00. Seluruh

13
kegiatan pengabdian masyarakat ini di selenggarakan di Balai Banjar Kaja Desa Pekraman

Sesetan.

Pengajar dalam pelatihan ini adalah tim pengajar yang terdiri atas ketua dan anggota

pengabdi yang berasal dari staf pengajar Program Studi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Udayana. Seluruh peserta mendapatkan modul pelatihan, note book dan alat tulis

yang disiapkan oleh pengabdi.

Adapun metode yang diterapkan dalam kegiatan ini adalah metode tatap muka dan

metode evaluasi. Metode tatap muka dilaksanakan dengan memberikan materi secara langsung

Pada pertemuan pertama, sesi dibagi menjadi 2 dengan durasi pada masing-masing sesi yaitu 2
jam. Di sesi pertama, para pengabdi memberian ice breaker berupa games-games seru untuk
mencairkan suasana terlebih dahulu. Di sesi ini para pengabdi membagikan materi pelatihan
serta alat tulis bagi peserta. Di sesi kedua pada pertemuan pertama, peserta diarahkan untuk
mengisi kuisioner dengan pertanyaan seputar Public Speaking. Setelah itu diberikan pre-test
berupa setiap peserta pelatihan diwajibkan untuk melakukan presentasi singkat tentang diri
mereka dalam waktu maksimal 3 menit. Kegiatan tersebut bermaksud untuk mengetahui
kemampuan awal Public Speaking para peserta sebelum mereka diberikan materi pelatihan.
Karena banyaknya jumlah peserta dan keterbatasan waktu maka evaluasi tidak dapat dilakukan
langsung setelah seluruh presentasi selesai. Setelah pertemuan dibubarkan, para pengabdi mulai
berdiskusi atas presentasi yang mereka saksikan tadi untuk dapat memberikan komentar serta
menarik kesimpulan atas penampilan peserta.
Di pertemuan kedua barulah pengabdi mengevaluasi hasil presentasi peserta. Pengabdi
menyampaikan temuan apa yang didapatkan dari hasil presentasi kemudian memberikan
pengarahan tentang kekurangan dan kelebihan masing-masing peserta saat presentasi. Pengabdi
juga menyampaikan bahwa setelah pelatihan ini selesai dilaksanakan, maka akan diadakan
evaluasi kembali dan hasil evaluasi di awal akan dibandingkan dengan evakuasi akhir. Tentunya
para pengabdi berharap adanya perubahan dan kemajuan dari setiap peserta setelah pengabdian
ini selesai

14
Setelah sesi evaluasi awal selesai dilaksanakan, pengabdi mulai menyampaikan materi.
Setelah penyampaian materi, pengabdi membuka sesi diskusi dan tanya jawab yang bertujuan
untuk memberikan kesempatan kepada para peserta yang memiliki pertanyaan atau ada hal yang
kurang dimengerti selama penyampaian materi tadi.
Pada pertemuan selanjutnya yaitu pertemuan ketiga, pengabdi kembali memaparkan materi
dan berdiskusi dengan para peserta. Di sesi ini pula para pengabdi memberikan arahan dan
ketentuan untuk presentasi akhir yang dilaksanakan pada pertemuan ke-empat atau pertemuan
terakhir. Di sesi ini banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang muncul seputar teknis presentasi
dan system penilaian.
Di pertemuan terakhir, para peserta melakukan simulasi presentasi dan di sesi ini mereka
mengerahkan segala kemampuan mereka dan ditambah dengan pengetahuan yang telah mereka
dapatkan melalui pelatihan Public Speaking di pertemuan sebelumnya. Dan sebagai penutup
acara pelatihan ini, pengabdi kembali mengevalusai penampilan peserta.

15
BAB IV

HASIL KEGIATAN

Pada bagian ini dipaparkan hasil kegiatan pelatihan Public Speaking bagi Sekaa Teruna
Satya Darma Kerti Banjar Kaja Sesetan yang berlangsung selama 4 kali dengan jumlah total
peserta pelatihan 60 orang dan seluruhnya adalah anggota Sekaa Teruna Satya Dharma Kerti
Banjar Kaja Sesetan.
Para pengabdi menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelatihan ini, mulai dari
tempat, sarana prasana, konsumsi, alat tulis untuk peserta, materi pelatihan, materi praktek,
evaluasi dan praktek serta sertifikat pengabdian untuk peserta.
Pada pertemuan pertama, sesi dibagi menjadi 2 dengan durasi pada masing-masing sesi
yaitu 2 jam. Di sesi pertama, para pengabdi memberian ice breaker berupa games-games seru
untuk mencairkan suasana terlebih dahulu. Di sesi ini para pengabdi membagikan materi
pelatihan serta alat tulis bagi peserta. Di sesi kedua pada pertemuan pertama, peserta diarahkan
untuk mengisi kuisioner dengan pertanyaan seputar Public Speaking. Setelah itu diberikan pre-
test berupa setiap peserta pelatihan diwajibkan untuk melakukan presentasi singkat tentang diri
mereka dalam waktu maksimal 3 menit. Kegiatan tersebut bermaksud untuk mengetahui
kemampuan awal Public Speaking para peserta sebelum mereka diberikan materi pelatihan.
Karena banyaknya jumlah peserta dan keterbatasan waktu maka evaluasi tidak dapat dilakukan
langsung setelah seluruh presentasi selesai. Setelah pertemuan dibubarkan, para pengabdi mulai
berdiskusi atas presentasi yang mereka saksikan tadi untuk dapat memberikan komentar serta
menarik kesimpulan atas penampilan peserta.
Di pertemuan kedua barulah pengabdi mengevaluasi hasil presentasi peserta. Pengabdi
menyampaikan temuan yang didapatkan dari hasil presentasi kemudian memberikan pengarahan
tentang kekurangan dan kelebihan masing-masing peserta saat presentasi. Pengabdi juga
menyampaikan bahwa setelah pelatihan ini selesai dilaksanakan, maka akan diadakan evaluasi
kembali dan hasil evaluasi di awal akan dibandingkan dengan evaluasi akhir. Tentunya para
pengabdi berharap adanya perubahan dan kemajuan dari setiap peserta setelah pengabdian ini
selesai

16
Setelah sesi evaluasi awal selesai dilaksanakan, pengabdi mulai menyampaikan materi.
Materi yang disampaikan yaitu
1. Definisi Public Speaking
2. Tips dan Trick Menjadi Pembicara yang Baik
3. Tantangan yang dihadapi
4. Mitos dan Fakta Public Speaking
5. Fear Management
6. Building Chemistry
7. Do and Don’t in Public Speaking
Pada awalnya pengabdi mempersiapkan pelatihan Public Speaking berbahasa Inggris,
namun berubah menjadi dalam Bahasa Indonesia atas permintaan dari Kelian Banjar dan Kelian
STT. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar anggota STT tidak bisa berbahasa Inggris aktif.
Oleh karena itu maka pengabdi mengubah materi pelatihan. Walaupun beberapa judul topik
pelatihan menggunakan Bahasa Inggris namun isi dan cara penyampaiannya menggunakan
Bahasa Indonesia.
Setelah penyampaian materi, pengabdi membuka sesi diskusi dan tanya jawab yang
bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada para peserta yang memiliki pertanyaan atau ada
hal yang kurang dimengerti selama penyampaian materi tadi.
Pada pertemuan selanjutnya yaitu pertemuan ketiga, pengabdi kembali memaparkan materi
dan berdiskusi dengan para peserta. Di sesi ini pula para pengabdi memberikan arahan dan
ketentuan untuk presentasi akhir yang dilaksanakan pada pertemuan ke-empat atau pertemuan
terakhir. Di sesi ini banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang muncul seputar teknis presentasi
dan system penilaian.
Di pertemuan terakhir, para peserta melakukan simulasi presentasi dan di sesi ini mereka
mengerahkan segala kemampuan mereka dan ditambah dengan pengetahuan yang telah mereka
dapatkan melalui pelatihan Public Speaking di pertemuan sebelumnya. Dan sebagai penutup
acara pelatihan ini, pengabdi kembali mengevalusai penampilan peserta.
Sejak hari pertama, pelatihan ini mendapat respon yang sangat baik dari seluruh peserta.
Selama pelatihan, peserta selalu datang tepat waktu dan sangat antusias dalam mendengarkan
penjelasan dari para pengabdi. Para peserta juga sangat aktif dalam sesi diskusi dan banyak
pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan.

17
Mereka sangat menyadari bahwa kemampuan Public Speaking sangat bermanfaat bagi mereka,
tidak hanya untuk kehidupan sehari-hari mereka tapi juga untuk membantu meningkatkan
kemampuan melakukan presentasi di sekolah mereka.
Di bab ini akan dipaparkan hasil evaluasi di awal pelatihan dan akhir pelatihan serta hasil
kuisioner yang telah diisi oleh peserta pelatihan.

3.1 Hasil Kuisioner


Dari kuisioner yang dibagikan seluruh peserta memiliki kekompakan jawaban di beberapa
pertanyaan seperti mereka memiliki rasa tidak percaya diri dan tegang apabila harus berbicara di
depan umum. Kemudian mereka juga hanya mengetahui dasar-dasar Public Speaking tanpa tahu
komponen-komponen lain di dalamnya. Mereka juga awam pada istilah-istilah khusus dalam
Public Speaking. Mereka bahkan tidak mengetahui bahwa untuk dapat berbicara di depan umum,
bahasa tubuh, variasi vocal dan penguasaan panggung juga perlu dipelajari.

3.2 Hasil Evaluasi Awal Peserta


Kemampuan dasar peserta dilihat dari presentasi 3 menit yang dilakukan oleh peserta di
awal pertemuan sebelum pengabdi memberikan teori dan penjelasan yang lebih dalam lagi
tentang Public Speaking. Para pengabdi memberikan kesempatan kepada setiap peserta untuk
dapat menampilkan presentasi terbaik mereka berdasarkan kemampuan mereka saja sebelum
pelatihan dimulai. Hal ini bertujuan agar pengabdi dapat mengetahui apa saja yang sudah mereka
kuasai dan pahami tentang teknik dan seni berbicara di depan umum. Dari penampilan peserta,
sebagian besar masih malu-malu untuk berbicara di depan orang banyak walaupun yang mereka
hadapi adalah teman-teman mereka sendiri. Kosa kata dan pemilihan kata pun masih belum
tertata dengan baik. Hampir seluruh peserta memiliki kesulitan dalam mengendalikan emosi dan
ketegangan mereka. Hal tersebut terlihat jelas ketika mereka melakukan presentasi ada yang
gemetar, keluar keringat dingin, bicara terpatah-patah bahkan ada yang diam tak berbicara, lutut
bergetar dan masih banyak hal-hal lain yang mereka lakukan karena tegang untuk berbicara di
depan umum. Beberapa diantara peserta bolak-balik ke kamar kecil karena merasa ingin buang
air atau tiba-tiba merasa sakit perut dan sakit kepala ketika giliran mereka untuk berbicara di
depan umum. Hal yang menarik terjadi ketika seorang peserta akan tampil dan terlihat gugup
maka teman-temannya akan menyoraki dan mencandainya, namun begitu giliran tampil mereka

18
pun terlihat sama tegangnya seperti teman yang disoraki tadi. Hal tersebut sangat wajar karena
sebelumnya mereka belum pernah mengikuti pelatihan Public Speaking seperti ini. Walaupun
begitu, ada beberapa peserta pelatihan yang bagus dalam presentasi dan tentunya hal tersebut
semakin menambah motivasi peserta pelatihan lainnya.
Walaupun banyak peserta pelatihan yang gugup dan tidak siap untuk naik panggung untuk
melakukan presentasi singkat, namun mereka tetap antusias untuk mengikuti pelatihan sampai
selesai. Hal tersebut karena mereka menyadari bahwa mereka memerlukan pelatihan ini agar
mereka memiliki kemampuan berbicara di depan umum yang lebih baik lagi.

3.3 Hasil Evaluasi Akhir Peserta


Setelah peserta diberikan pelatihan selama beberapa sesi, terlihat sudah ada kemajuan dan
kepercayaan diri mereka mulai muncul. Hal tersebut terlihat dari cara mereka melakukan
presentasi sudah lebih baik dari sebelum pelatihan diberikan. Mereka juga mengatakan bahwa
setelah diberikan pelatihan mereka jadi mengerti lebih dalam lagi tentang teori public speaking
dan bahkan bisa langsung mengaplikasikannya ke kehidupan sehari-hari mereka. Bahkan ada
beberapa peserta pengabdian yang akan mengikuti sidang skripsi di kampusnya mengatakan
mereka lebih percaya diri lagi karena sudah mengetahui cara-cara dan trik dalam berpresentasi di
depan umum.

3.4 Faktor Pendorong


Faktor –faktor yang mendorong kesuksesan pelaksanaan pelatihan ini diantaranya kemauan
keras para peserta pengabdi untuk datang dan belajar public speaking. Mereka menyadari
pentingnya kemampuan berbicara di depan umum untuk kehidupan sehari-hari mereka dan juga
untuk kepentingan mereka dalam dunia sekolah dan kerja. Pihak Banjar Kaja Sesetan juga sangat
koperatif dan sangat mendukung kegiatan ini. Terbukti dari awal tim pengabdi datang untuk
meminta ijin kegiatan, Kelihan Banjar merespon positif dan langsung memberikan ijin kegiatan.
Para peserta juga sangat antusias ketika mengikuti pelatihan ini.

3.5 Faktor Penghambat


Dalam setiap hal tentunya ada hal yang mendukung dan hal yang menghambat pelaksanaan
kegiatan tersebut. Begitu pula dalam kegiatan pengabdian ini, faktor penghambat yang ditemui

19
adalah sulitnya mengatur jadwal pelatihan bagi peserta. Banyak peserta pelatihan yagn
merupakan anggota Sekaa Teruna Teruni Satya Dharma Kerthi Banjar Kaja Sesetan yang jadwal
sekolah ataupun kuliahnya sangat padat dan jadwal mereka saling berbenturan. Misalnya ada
peserta pelatihan yang jadwal sekolahnya pagi dan siang hari, sehingga ketika satu kelompok
sekolah yang lain sekolah siang. Ada juga anggota STT yang sudah bekerja sehingga harus
menyesuaikan juga dengan schedule mereka di kantor. Ketika menemui hambatan, tentunya
solusi harus dicari agar hambatan tersebut bisa diatasi dengan baik. Karena hambatan yang
ditemui berkaitan dengan jadwal yang padat maka tim pengabdi duduk dan berunding dengan
Kelihan Banjar dan Kelihan STT untuk membicarakan jalan keluar yang terbaik. Sehingga solusi
yang diambil adalah memilih hari Sabtu dan Minggu dimana hari-hari tersebut adalah hari santai
bagi anggota STT. Dengan diambilnya akhir pekan sebagai hari pelatihan maka banyak anggota
yang bisa menghadiri pelatihan.

20
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
Sejak hari pertama, pelatihan ini mendapat respon yang sangat baik dari seluruh peserta.
Selama pelatihan, peserta selalu datang tepat waktu dan sangat antusias dalam mendengarkan
penjelasan dari para pengabdi. Para peserta juga sangat aktif dalam sesi diskusi dan banyak
pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan.
Mereka sangat menyadari bahwa kemampuan Public Speaking sangat bermanfaat bagi
mereka, tidak hanya untuk kehidupan sehari-hari mereka tapi juga untuk membantu
meningkatkan kemampuan melakukan presentasi di sekolah mereka.
Diharapkan pengabdian ini memberi kontribusi pada pengembangan teknik pengajaran
Public Speaking bagi Sekaa Teruna dan diharapkan pengabdian ini memberi kontribusi bagi para
anggota Sekaa Teruna Satya Dharma Kerthi sehingga terjadinya peningkatan dalam pemahaman
dan pengetahuan dalam berbicara di depan umum. Setelah mengikuti pelatihan, peserta pelatihan
terbukti lebih percaya diri untuk berbicara di depan public karena mereka lebih memahami tata
cara berbicara di depan umum.

SARAN
Setelah pemaparan kesimpulan pelatihan, berikut dipaparkan saran-saran yang berkaitan
dengan pelatihan ini.
1. Diharapkan peserta lebih banyak lagi yang mengikuti kegiatan pelatihan dan lebih
mudah lagi menyusun jadwal pelatihan.
2. Kelihan Banjar dan Kelihan STT mengharapkan waktu pelatihan lebih lama lagi
dengan penambahan durasi dan penambahan narasi.
3. Kelihan Banjar dan Kelihan STT juga mengharapkan adanya pelatihan Bahasa Inggris
sehingga di lain waktu dapat dilaksanakan pelatihan public speaking dalam Bahasa
Inggris.

21
DAFTAR PUSTAKA

Bachorowski, Jo-Anne. 2011. Vocal Expression and Perception of Emotion. Tennessee:


Department of Psychology, Vanderbilt University
Barbara Diggs-Brown (May 15, 2011). Strategic Public Relations: Audience Focused Practice,
1st ed.: An Audience-focused Approach. Cengage Learning. Diakses pada 29 Februari 2016)
Bonano, Gilda. 2009. Body Language Mistakes: Gestures, Movement, Posture & Facial
Expressions. Stamford, CT and Florham Park, NJ: Confidence. Influence. Success.
(Diakses pada 29 Februari 2016.
http://www.gildabonanno.com/Pages/BodyLanguageMistakes.aspx )
Cutlip, Scott (1994). The Unseen Power: A History of Public Relations. Lawrence Erlbaum
Associates. ISBN 0-8058-1464-7.
Egan, Ellen. 2010. How does body language affect public speaking?. US: My Public
Speaking Skill (Diakses pada 29 Februari 2016)
http://mypublicspeakingskills.com/talkingpoints/165/how-does-body-language-affect-
public-speaking/ )
Graham, Robert. 2006. The Voice Is Mightier Than The Pen: Making the Most of Your
Speaking Voice. US: My Public Speaking Skill (Diakses pada 29 Februari 2016)
http://mypublicspeakingskills.com/talkingpoints/165/how-does-body-language-
affect-public-speaking/ )
Krishnamurthy Sriramesh; Dejan Vercic (September 10, 2012). The Global Public Relations
Handbook, Revised Edition. Routledge. p. 994. ISBN 978-1-135-84554-4. Retrieved July

22
LAMPIRAN 1

FOTO-FOTO KEGIATAN

23
24
Lampiran 2. Laporan Keuangan

LAPORAN PENGGUNAAN DANA 100% PENGABDIAN 2016

1.Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Kuantitas Harga Total
Pemakaian Satuan
(Rp)
Sewa Camera Video Untuk 1 998.000 998.000
dan Camera Foto mendokumentasikan
aktivitas selama
pengabdian terutama
presentasi peserta di
awal serta di akhir
pelatihan
SUB TOTAL Rp. 998.000

2.Bahan Habis Pakai


Material Justifikasi Kuantitas Harga Total
Pemakaian Satuan
Kertas HVS A4 80 Untuk mencetak 5 rim Rp. 52.000 Rp. 260.000
Gram materi pengabdian,
kepentingan surat
menyurat dan
pembuatan laporan
Tinta Printer HP Laser Untuk mencetak 1 tube Rp. 898.000 Rp. 898.000
Jet 85 A materi pengabdian,
kepentingan surat
menyurat dan
pembuatan laporan
Pulpen Snowman Untuk kepentingan 60 Biji Rp.4.500 Rp. 270.000
tulis menulis peserta
dan pengabdi
Spidol Snowman Untuk kepentingan 12 biji Rp. 6.000 Rp. 72.000
tulis menulis peserta
dan pengabdi
Map Bening Plastik Untuk memasukkan 50 biji Rp. 10.000 Rp. 500.000
materi dan alat tulis
untuk peserta
Name Tag Untuk dibagikan ke 55 biji Rp. 2.500 Rp. 137.500
peserta dan dipakai
selama pelatihan
Note Book Untuk dibagikan ke 60 biji Rp. 5.500 Rp. 330.000
peserta dan dipakai

25
selama pelatihan
Mesin Stapler HD 10 Untuk kegiatan 1 Buah Rp. 17.500 Rp. 17.500
pengabdian
Isi Stapler Untuk kegiatan 1 Kotak Rp. 30.000 Rp. 30.000
pengabdian
Kertas Sertifikat Untuk mencetak 60 Lbr Rp. 1.500 Rp. 90.000
sertifikat peserta dan
pengabdi
SUB TOTAL Rp. 2.605.000

4. Lain-lain Justifikasi Kuantitas Harga Total


Anggaran Satuan
Snack Kotak Konsumsi selama 130 kotak Rp. 13.000 Rp. 1.690.000
kegiatan pengabdian
Nasi Kotak Konsumsi untuk 130 kotak Rp. 35.000 Rp. 4.550.000
peserta dan tim
pengabdi
Fotocopy Memperbanyak 785 lbr Rp. 200 Rp. 157.000
materi pelatihan dan
laporan

SUB TOTAL Rp. 6.397.000

TOTAL 1+2+3 Rp. 10.000.000

26
Lampiran 3

LOG BOOK

Judul Pengabdian : Pelatihan Public Speaking Bagi Sekaa Teruna Satya Dharma
Kerthi Banjar Kaja Sesetan
Ketua Tim Pengabdi : Putu Ayu Asty Senja Pratiwi, S.S,M.Hum
Institusi Pengabdi : Universitas Udayana
Tahun Pelaksanaan : 2016
Biaya : Rp. 10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah)
Tujuan : Melatih anggota Sekaa Teruna Satya Dharma Kerti untuk dapat
lebih menguasai kemampuan Public Speaking dan lebih percaya
diri untuk berbicara di depan umum.
Sasaran Akhir Tahun : Dihasilkannya publikasi dalam bentuk artikel ilmiah di jurnal
Udayana Mengabdi

Ketua Pengabdi

Putu Ayu Asty Senja Pratiwi, S.S, M.Hum

NIP. 1986 0125 201012 2 002

27
Log Book Penelitian Dosen Muda

Judul Pelatihan Public Speaking Bagi Sekaa Teruna Satya Dharma Kerthi Banjar Kaja Sesetan

No Tanggal Kegiatan Dokumen Pendukung


1. 10 Februari 2016 Rapat perdana penyusunan proposal Draft Proposal
Daftar Hadir
2. 07 Maret 2016 Upload dan Penyerahan proposal ke Proposal
LPPM
3. 14 Juni 2016 Pengumuman pemenang hibah Web LPPM
4. 22 Juni 2016 Penandatanganan kontrak Surat kontrak
5. 12 Juli 2016 Pembelian barang-barang ATK Nota
untuk kegiatan pengabdian
6. 27 Juli 2016 Penjajakan ke Kelihan Adat dan Surat Ijin
Kelihan STT Banjar Kaja Sesetan
7. 26 Agustus 2016 Pelaksanaan Pengabdian Absen peserta
8. 27 Agustus 2016 Pelaksanaan Pengabdian Absen peserta
9. 31 Agustus 2016 Pembayaran konsumsi Nota
10. Bulan September Persiapan pembuatan laporan Daftar hadir peserta
2016 kemajuan
Persiapan upload laporan kemajuan
11. Bulan Oktober Pembahasan persiapan monev Dokumen
Daftar hadir
12. 7 November Penyelenggaraan monev Dokumen
2016 Daftar hadir

Ketua Pengabdi,

Putu Ayu Asty Senja Pratiwi, S.S, M.Hum

NIP 19860125 201012 2 002


28
Lampiran 4

Biodata ketua dan anggota tim peneliti

A. Identitas Diri Ketua Peneliti


1. Putu Ayu Asty Senja Pratiwi, S.S.,
Nama Lengkap (dengan gelar) P
M.Hum.
2. Jabatan Fungsional Asisten Ahli
3. Jabatan Struktural -
4. NIP 19860125 201012 2 002
5. NIDN 0025018603
6. Tempat dan Tanggal Lahir Singaraja, 25 Januari 1986
7. Alamat Rumah Jl. Raya Sesetan No 5 Denpasar
8. Nomor Telepon/Faks /HP 08124636755
9. Alamat Kantor Jl.Pulau Nias No 13 Denpasar
10. Nomor Telepon/Faks (0361) 257415
11. Alamat e-mail senja.dananjaya@yahoo.com
12. Lulusan yang telah dihasilkan S-1= 8 orang; S-2= - ; S-3= -
13. Mata Kuliah yg diampu 1. Reading
2. Speaking
3. Public Speaking and Presentation
4. Bahasa Inggris untuk Mahasiswa
Hubungan Internasional
5. Bahasa Inggris untuk Mahasiswa
Jurusan Sejarah
6. Bahasa Inggris untuk Mahasiswa
Jurusan Sastra Jepang
7. Bahasa Inggris untuk Mahasiswa
Jurusan Sastra Indonesia
8. Debating

B. Riwayat Pendidikan

Program S-1 S-2 S-3


Nama Perguruan Tinggi Universitas Universitas
udayana Udayana
Bidang Ilmu Sastra Inggris Linguistik
Tahun Masuk 2003 2008
Tahun Lulus 2007 2010
Judul Skripsi/Thesis/Disertasi The Semantic The Semantic
Analysis of Analysis of
Figurative Negative Emotion
Language in Lexicon in the
Printed Cosmetic novel A Stranger in
Advertisements the Mirror and Its

29
Translation Sosok
Asing dalam
Cermin
Nama Pembimbing/Promotor Prof.Dr. Ni Luh Prof.Dr. I Nengah
Sutjiati Beratha, Sudipa, M.A
M.A

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir


(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)

Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian
Sumber *) Jml (Juta Rp.)
1. 2013 The Equivalent of Indonesian The Mandiri -
Prepositional Phrases Into English
Prepositional Phrases Into English

2. 2013 Kesepadanan Makna Bahasa Inggris Pemula 7.500.000


Pada Papan Informasi di Wilayah Pura
di Bali
3 2013 Kemampuan Penulisan Abstrak Bahasa Pemula 7.500.000
Inggris Mahasiswa Non Bahasa dalam
E-Jurnal Fakultas Sastra Universitas
Udayana
4. 2014 Eksistensi Bahasa Bali Diantara Pemula 10.000.000
Perkembangan Bahasa Gaul dan Bahasa
Alay
5. 2015 Pengajaran Alphabet Method dalam Mandiri -
Meningkatkan Kemampuan
Berkomunikasi
5. 2016 Bahasa Ibu di Tengah Globalisasi Mandiri -
6. 2016 Shifting Passive to Active Voice Mandiri -
*) Tuliskan sumber pendanaan : PDM, SKW, Pemula, Fundamental, Hibah Bersaing, Hibah
Pekerti, Hibah Pascasarjana, Hikom, Stranas, Kerjasama Luar Negeri dan Publikasi
Internasional, RAPID, Unggulan Stranas atau sumber lainnya.
D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

Judul Pengabdian Kepada Pendanaan


No. Tahun
Masyarakat Sumber *) Jml (Juta Rp.)
1. 2011 The English Course for Members of UNUD 5 jt
Tourism Awareness Group in Pangsan
Village, Petang, Badung Regency, held by
The Department of Tourism, The
Government of Badung Regency.
2. 2011 Kegiatan Pelatihan Bahasa Inggris UNUD 5 jt

30
Komunikatif Tingkat Dasar di Desa
Canggu, Kuta Utara.
3. 2013 Pelatihan Bahasa Inggris Praktis Untuk DIPA UNUD 5jt
Karang Taruna Eka Karsa Desa Ungasan,
Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten
Badung

4. 2014 Pengajaran Alphabet Method Untuk DIPA UNUD 5jt


Meningkatkan Kemampuan Bahasa
Inggris Komunikatif Siswa SD 8 Dauh
Puri

5. 2015 Pengajaran Bahasa Inggris Untuk Anak DIPA UNUD 5jt


Sekolah Dasar di Nusa Penida

*) Tuliskan sumber pendanaan : Penerapan IPTEKS – SOSBUD, Vucer, Vucer Multitahun, UJI,
Sibermas, atau sumber dana lainnya

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor Nama Jurnal


1. The Equivalent of Indonesian The Prosiding
Equivalent of Indonesian Prepositional Seminar
Phrases Into English Prepositional Phrases Nasional
Into English Bahasa Ibu
2013
2. Kesepadanan Makna Bahasa Inggris Pada Prosiding
Papan Informasi di Wilayah Pura di Bali Seminar
Nasional
Bahasa Ibu
2013
3. Kemampuan Penulisan Abstrak Bahasa Prosiding
Inggris Mahasiswa Non Bahasa dalam E- Seminar
Jurnal Fakultas Sastra Universitas Udayana Nasional
Bahasa Ibu
2014
4. Eksistensi Bahasa Bali Diantara Prosiding
Perkembangan Bahasa Gaul dan Bahasa Seminar
Alay Nasional
Bahasa Ibu
2014

31
F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral pada Pertemuan/ Seminar Ilmiah
dalam 5 Tahun Terakhir

No. Nama Pertemuan ilmiah/ Judul Artikel Ilmiah Waktu dan


Seminar Tempat
1. Seminar Nasional Bahasa The Equivalent of Indonesian Februari 2013,
Ibu 2013 The Equivalent of Indonesian Denpasar, Bali
Prepositional Phrases Into
English Prepositional Phrases
Into English
2. Seminar Nasional Bahasa Kesepadanan Makna Bahasa Februari 2013,
Ibu 2013 Inggris Pada Papan Informasi di Denpasar, Bali
Wilayah Pura di Bali
3. Seminar Nasional Bahasa Kemampuan Penulisan Abstrak Februari 2013,
Ibu 2014 Bahasa Inggris Mahasiswa Non Denpasar, Bali
Bahasa dalam E-Jurnal Fakultas
Sastra Universitas Udayana
4. Seminar Nasional Bahasa Eksistensi Bahasa Bali Diantara Februari 2013,
Ibu 2014 Perkembangan Bahasa Gaul dan Denpasar, Bali
Bahasa Alay

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.

Denpasar, 27 Oktober 2016


Pengusul,

(Putu Ayu Asty Senja Pratiwi, S.S,M.Hum)

32
Identitas Diri Anggota Peneliti

1. Nama Lengkap (dengan Yana Qomariana, S.S., M. Ling P


gelar)
2. Jabatan Fungsional Asisten Ahli
3. Jabatan Struktural -
4. NIP/NIK/No.Identitas 19760109 201012 2 001
5. NIDN 0009017604
6. Tempat dan Tanggal Lahir Denpasar, 9 Januari 1976
7. Alamat Rumah Jln. Gunung Patuha VI No 38
8. Nomor Telepon/Faks/HP 081 533 761 5599
9. Alamat Kantor Jln. Pulau Nias no. 13
10. Nomor Telepon/Faks 0361-257415
11. Alamat e-mail yqomariana@yahoo.com
12. Lulusan yang telah dihasilkan S-1= 2 orang; S-2= - orang; S-3= - orang
13. Mata Kuliah yang diampu 1. Grammar & Usage
2. Morphosyntax
3. Reading
4. Writing
5. English for Science
A. Riwayat Pendidikan
Program S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Universitas Gajayana Australian National
Tinggi University
Bidang Ilmu Bahasa dan Sastra Linguistik bidang
Inggris Linguistik Murni
Tahun Masuk 1994 2003
Tahun Lulus 1999 2004
Judul The Contibution of Binding Constraints
Skripsi/Thesis/Disertasi Hamlet’s Character of Pronouns and
in Bringing Out the Reflexive Pronouns
Theme of in Javanese Dialect of
Shakespeare’s Malang
Tragedy of “Hamlet,
Prince of Denmark”.
B. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Pendanaan
Masyarakat Sumber Jml (Juta
Rp.)
1. 2011 Pelatihan Bahasa Inggris bagi UNUD 5 juta
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)
Desa Pangsan, Badung
2. 2011 Kursus Bahasa Inggris di Desa Jurusan 5 juta

33
Canggu, Badung Sastra
Inggris,
UNUD
C. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral pada Pertemuan / Seminar Ilmiah
dalam 5 Tahun Terakhir
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Seminar Waktu dan
Seminar Tempat
1. International Conference on Binding Constraints of 2 – 6 Jul 2012,
Austronesian Languages Pronouns and Reflexive Pascasarjana
(ICAl) ke 12 Pronouns in Javanese UNUD
Dialect of Malang
2. Seminar Nasional BAHASA Penerjemahan Istilah 17 – 18 Pebruari
IBU V Hukum pada Proses 2012, Pascasarjana
Pengadilan d PN UNUD
Denpasar
3. Konferensi Masyarakat Pemertahanan Bahasa 7 – 9 Oktober
Linguistik Indonesia Ibu di Kalangan Remaja 2011, UPI
(KIMLI) pada Lingkungan Puri di Bandung
Kabupaten Gianyar.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya.

Denpasar, 27 Oktober 2016


Pengusul,

(Yana Qomariana, S.S., M.Ling)

34
Identitas Diri Anggota Peneliti
1. Nama Lengkap (dengan Putu Weddha Savitri, S.S., M.Hum P
gelar)
2. Jabatan Fungsional Asisten Ahli
3. Jabatan Struktural Penata Muda
4. NIP/NIK/No. Identitas 19810227 200604 2 001
5. NIDN 0027028102
6. Tempat dan Tanggal Lahir Singaraja, 27 Februari 1981
7. Alamat Rumah Jl. Menuri III No.6, Kesiman Kertalangu,
Denpasar Timur, Bali
8. Nomor Telepon/Faks/HP (0361) 467866/087862982248
9. Alamat Kantor Jln. Pulau Nias no. 13
10. Nomor Telepon/Faks (0361) 257415
11. Alamat e-mail weddha@fs.unud.ac.id /
dvi_jayendra@yahoo.com
12. Lulusan yang telah dihasilkan
13. Mata Kuliah yang diampu 1. Bahasa Perancis 1
2. Bahasa Perancis 2
3. Bahasa Perancis 3
4. Writing 1
5. Sejarah Bahasa Inggris
B. Riwayat Pendidikan
Program S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Universitas Universitas Udayana
Tinggi Padjadjaran
Bidang Ilmu Sastra Perancis Linguistik
Tahun Masuk 1999 2009
Tahun Lulus 2004 2012
Judul Kehidupan Sosial Nominalisasi
Skripsi/Thesis/Disertasi Masyarakat Perancis Adjektiva Bahasa
Pada Abad XIX Perancis (Kajian
yang Tercermin Morfologi Generatif)
dalam Roman Simon
Karya George Sand

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir


No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jml (Juta
Rp.)
1. 2011 Nominalisasi Adjektiva dalam Mandiri
Bahasa Perancis (Kajian Morfologi
Generatif)

35
2. 2010 Alih Kode Indonesia – Bali – Inggris Mandiri
dalam percakapan Bilingual di Bali
3. 2011 Variasi Bahasa Indonesia oleh Etnik Mandiri
Bali dan Sunda yang Tinggal di Bali
D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Pendanaan
Masyarakat Sumber Jml (Juta
Rp.)
1. 2011 The English Course for Members of UNUD 5 jt
Tourism Awareness Group in
Pangsan Village, Petang, Badung
Regency, held by The Department of
Tourism, The Government of Badung
Regency.
2. 2011 Pengabdian Kepada Masyarakat UNUD 5 jt
dalam Kegiatan Pelatihan Bahasa
Inggris Komunikatif Tingkat Dasar
di Desa Canggu, Kuta Utara.
3. 2010 Pelatihan Bahasa Inggris UNUD 5 jt
Komunikatif bagi Kelompok Sadar
Wisata di Desa Carang Sari Badung
Utara
4. 2008 Kursus Intensif Bahasa Inggris yang Jurusan 5 jt
diselenggarakan pada tanggal 21 Sastra
Desember 2008, di Kantor Kepala Inggris,
Desa Canggu, Kuta Utara Kabupaten UNUD
Badung
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Volume / Nomor Nama Jurnal
1. Definite and Indefinite Article in Volume XIII Unit Penerbitan
English and French Nomor.2, agustus Fakultas Sastra/
(Comparative Study) 2012, ISSN: 0215- Pustaka Jurnal
9198 Ilmu-ilmu Budaya
2. Roman Simon de George Sand: ISBN: 602-25594-7- Seminar
Le Reflet de la Vie Sociale 2 Proceeding
Francaise au XIXeme Siecle Europe in
Multidisciplinary
Perspective
3. Penanda Gender Bahasa ISBN: 978-602- Seminar Prosiding
Indonesia dan Bahasa Perancis 9042-62-7 Semnar Nasional
bahasa Ibu V

F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral pada Pertemuan / Seminar Ilmiah


dalam 5 Tahun Terakhir
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Seminar Waktu dan
Seminar Tempat

36
1. Seminar Nasional Bahasa Alih Kode Indonesia – 24-25 Februari
Ibu III :Menguatkan Bahasa Bali – Inggris dalam 2010, Universitas
Ibu sebagai Ciri percakapan Bilingual di Udayana
Kepribadian, Identitas Bali
Kelokalan dan
Keindonesiaan di Tengah
Gerusan Globalisasi”
2. The 12th International The Typological 2-6 July 2012
Conference on Austronesian Perpective of The Universitas
Languages Balinese Serial Verb Udayana
Construction
3. Seminar Nasional Bahasa Variasi Bahasa Indonesia 25-26 Februari
Ibu IV “Bahasa Ibu sebagai oleh Etnik Bali dan 2011
Pilar Jati Diri Bangsa yang Sunda yang Tinggal di Universitas
Majemuk” Bali Udayana
4. International Conference Roman Simon de George 12 Juli 2012
“Europe in Sand: Le Reflet de la Vie Universitas Gadjah
Multidisciplinary Sociale Francaise au Mada
Perspectives” XIXeme Siecle
5. Seminar Nasional Bahasa Penanda Gender Bahasa 17-18 Februari
Ibu V Indonesia dan Bahasa 2012
Perancis (Studi Universitas
Komparatif) Udayana
6. International Conference Definite and Indefinite 21-22 Oktober
“English Accross Culture” Article in English and 2011
French (Comparative Universitas
Study) Pendidikan
Ganesha

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya.

Denpasar, 27 Oktober 2016


Pengusul,

(Putu Weddha Savitri, S.S., M.Hum.)

37
CURRICULUM VITAE

1. NamaLengkapdanGelar : Anak Agung Sagung Shanti Sari Dewi S.S.,MApp. Ling


2. NIP : 19760325 200502 2 007
3. Pangkat/Golongan : PenataMuda tk 1/III b
4. Jabatan : Lektor
Tempat/TanggalLahir
1. 5 : Denpasar/ 25 Maret 1976
6. JenisKelamin : Perempuan
7. Status Perkawinan : Menikah
8. Agama : Hindu
9. Alamat
a. Kantor : Jl. P. Nias 13 Denpasar
b. Rumah : Jl. Karagsari 1 Blok I no 12 Denpasar
c. Telepon/HP : (0361)8237758/ 081936205528
d. E-mail : jungshanti@yahoo.com

10. Pendidikan
2010 Program Studi Applied Linguistics The University of Newcastle, Australia
1999 JurusanSastraInggris, FakultasSastraUniversitasUdayana
1994 SMAN 1 Denpasar
1991 SMPN 3 Denpasar
1988 SDN 1 DanginPuri

11. PengalamanPenelitian
2010 Sebagaipenelitimandiridalam Teaching Strategies for Promoting Students’ English
Communicative Skills in Classrooms with Students of Different Cultural
Background, The University of Newcastle Australia
2011 SebagaianggotadalamPenelitianDosenMuda: PemertahananBahasaIbu di
kalanganRemajapadalingkunganPuri di KabupatenGianyar

38
12. Makalah/Poster
2010 Sebagaipenyaji poster dalam Seminar BahasaIbu IV: Is Aptitude a factor in SLA?
2011 Sebagaipemakalahdalam KIMLI 2011: Teaching Strategies for Promoting
Students’ English Communicative Skills in Classrooms with Students of Different
Cultural Background
2012 Sebagai penyaji poster dalam Seminar Bahasa Ibu V: Faktor-Faktor Pendukung
Penggunaan Bahasa Ibu di Kalangan Remaja di Puri dan Jero di Kabupaten
Gianyar
2012
PenelitianDosenMuda:
PerananBahasaIbuDalamPembentukanKarakterAnakUsiaDiniMasyarakat Bali
2013
Penelitian: Is It The Linguistiscs Or Functional Approach To Be Applied In
Translation?

12. KaryaTulisIlmiah/Jurnal
2007 LPM UniversitasUdayana/UdayanaMengabdiJurnalPengabdianMasyarakat,
volume 6, No. 2, 2007: Penerapan “Games Method”
DalamPembelajaranBahasaInggris di SD 1 Singapadu Tengah, Gianyar .

13. PengabdianKepadaMasyarakat
2006 PeningkatanKemampuanBerbahasaInggrisSekeheTeruna-
TeruniBanjarPelambingan, DesaCanggu<Kuta Utara, KabupatenBadung
2007 Penerapan “Games Method” DalamPembelajaranBahasaInggris di SD 1
Singapadu Tengah, Gianyar
2008 KursusBahasaInggris di Kantor KepalaDesaCanggu, Kuta Utara,
KabupatenBadung

2012 MemberikanPelayananKepadaMasyarakat: Juri Speak Out Your Ideas


dalamkegiatan Science Fair 2012 Tingkat Nasional

2012 MemberikanPelayananKepadaMasyarakat: BaktiSosialDalamrangka PKKMB


Program StudiSastraInggris Non RegulerFakultasSastraUniversitasUdayana Di
DesaPancasariKecamatanSukasadaKabupatenBuleleng Bali

2013 Pembentukan Tim KerjaPengawasUjuanNasional SMA/MA, SMK, dan Program


Paket C Tingkat Kabupaten/Kota Dan Tingkat SatuanPendidikan

39
Lampiran 5

Kuisioner dari Tim Pengabdi

1. Mengapa Public Speaking begitu penting ?


2. Dalam kegiatan apa saja keterampilan Public Speaking diperlukan ?
3. Apa sih Public speaking itu dan hubungan komunikasi dengan Public Speaking apa?
4. Apa kendala yang dihadapi dalam Public Speaking?
5. Komunikasi itu apa?
6. Komunikasi itu kan katanya dua arah, trus kalau lawan bicara kita pasif gimana?
7. Penting gak sih mendengarkan orang dalam berkomunikasi?
8. Benarkah keahlian berbicara di depan umum/public speaking adalah bakat ?

Pertanyaan dari peserta

1. Susah gak sih jadi Master of Ceremony itu?


2. Gimana sih ngomong supaya didengerin orang?
3. Kenapa tiap kali mau ngomong, aku gugup banget ya padahal udah ada di otak yg mau
diomongin?
4. Bagaimana kalau kita tidak bisa menjawab?
5. Bagaimana kalau jawaban kita tidak memuaskan?
6. Public speaking itu bakat dari diri sendiri atau bisa dipelajari?

40
Lampiran 6

Materi Pengabdian

Public Speaking merupakan seni ilmu


pengetahuan tentang komunikasi lisan
yang efektif dengan pendengar.
(Webster Third New International
Dictionary)

1. Banyak orang sukses berawal dari good


speaker
 What do you want to learn about public 2. Tuntutan zaman dan teknologi
speaking? 3. Tuntutan profesi
4. Persaingan global
 What does a person need to know to be a
good public speaker?

Bagaimana saya bisa


menjadi pembicara yang
 Job Outlook 2007 Survey of employers by the baik ?
National Association of Colleges and Employers
 #1 quality/skill they look for is communication
Skills!

41
 Kemampuan berbicara didepan umum
berkembang dengan latihan dan praktek !
“ Kemampuan
berbicara didepan  Jika begitu, apa sebenarnya yang
menghalangi kita untuk berlatih dan praktek
umum muncul ?

karena bakat “  Penyebab aslinya : “rasa gugup” akibat


berbagai “rasa takut”

Eleanor Roosevelt

Menghadapi Dapat diterima Powerful


Takut Sistematis

 Mengubah Fokus  Prepare the right way. Start by answering these questions:
 Mengubah Gerak Pada posisi Optimis  What is the specific purpose of your speech?
 Relax  What is your topic?
 Prepare and Practice  Who is your audience?
 Visualisasi  What are your time constraints?
 Pemanasan  Will you be using visual aids?
 Know what you’re talking about
 Take a deep breath

42
43
44
45
46

Anda mungkin juga menyukai