Anda di halaman 1dari 2

Mengenal Rumination: Terjebak dalam Pikiran Negatif

dan Berulang Dalam Kehidupan

Apakah kamu pernah berada dalam situasi ketika ada masalah merasa stres dan cemas?
Misal kamu melakukan kesalahan dalam pekerjaan yang membuatmu dimarahi oleh atasanmu. Ya,
beberapa dari kita pernah menghadapi masalah, baik laki-laki, perempuan, dan lainnya, serta apapun
profesinya. Saat kita memikirkan masalah hal itu sangatlah wajar, bahkan dengan memikirkannya kita
berusaha untuk mengevaluasi diri serta mencoba memikirkan cara penyelesaiannya.
Namun, ketika kita terus memikirkan suatu masalah secara berulang-ulang sehingga hal itu
berdampak negatif, bisa jadi itu sudah termasuk ke dalam perenungan atau rumination.
Rumination  merupakan cara berpikir mengenai suatu hal yang dilakukan secara berulang-ulang,
seperti terlalu mengkhawatirkan masa lalu, atau bahkan membuat seseorang terus terjaga sepanjang
malam memikirkan hal yang sama (Nolen-Hoeksema, Wiseo, & Lyubomirsky dalam Gauw &
Kartasasmita, 2016).  Rumination yang dilakukan secara terus menerus akan membawa efek negatif
bagi kemampuan, kesehatan, dan kesejahteraan seseorang dan akhirnya juga akan menghambat
performa manusia dalam kehidupan sehari-hari karena terjebak dalam rumination membuat
seseorang terlalu fokus dengan kejadian serta perasaan negatif yang pernah dialaminya (Kumar
dalam Gauw & Kartasasmita, 2016).
Rumination tidaklah sama dengan worry  atau perasaan khawatir, dimana rumination fokus
pada perasaan negatif dari kejadian tidak menyenangkan yang dialami oleh seseorang di masa lalu,
sedangkan worry fokus pada pikiran-pikiran atas hal buruk yang mungkin saja akan terjadi di masa
depan. Rumination hanya fokus pada pola pikir, perasaan negatif yang mendalam secara
berulang. Rumination  tidak menghasilkan cara berpikir baru, perilaku baru, bahkan kemungkinan
baru untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Rumination   seperti circle tidak berujung, karena ia yang terjebak di dalamnya akan mengingat dan
memikirkan terus hal-hal negatif yang pernah dialami, tetapi ia tidak memiliki kemampuan mencari
solusi. Situasi demikian bila terjadi terus menerus akan mempengaruhi kesehatan mental, serta dapat
menjadi penyebab ia merasa terisolasi dan memilih menyendiri.

Apa yang menyebabkan Rumination?


American Psychological Association menjelaskan beberapa alasan umum orang
melakukan rumination, diantaranya:

1. Percaya dengan memikirkannya ia akan memahami permasalahan yang dihadapi


2. Memiliki riwayat trauma emosional maupun fisik
3. Menghadapi stres berkelanjutan yang tidak dapat dikendalikan
4. Seseorang memiliki karakteristik kepribadian yang meliputi perfeksionisme dan neurotisme.
Mengatasi pikiran ruminating
Ketika kamu sudah terjebak dalam siklus pemikiran yang berputar-putar, akan sulit untuk
keluar dari pemikiran tersebut. Apabila kamu sudah menyadarinya, penting untuk menghentikannya
secepat mungkin untuk mencegah pemikiran tersebut menjadi lebih intens. Lalu, bagaimana cara
menghentikan siklus pemikiran tersebut?

 Bersikaplah proaktif dalam mencoba menyelesaikan masalahmu


Kenali masalah apa yang terus berputar-putar dalam pikiranmu. Kemudian, mulailah untuk
mengambil tindakan untuk memecahkan masalahmu. 

 Buat ekspektasimu sendiri


Berikan pujian kepada dirimu sendiri atas kesuksesan yang kamu dapatkan dan maafkan dirimu
ketika melakukan kesalahan. Teruslah bekerja untuk membangun harga diri dengan menjaga diri
sendiri. Lakukan hal-hal yang kamu sukai.

 Bangun sebuah support system


Memiliki teman, anggota keluarga dan bahkan seorang terapis, atau siapapun yang kamu percaya
dapat membantumu saat kamu mengalami hari yang buruk merupakan hal yang sangat penting.
Mereka dapat mengalihkan perhatian mu dari pikiran-pikiran ruminating dan cenderung meningkatkan
harga dirimu.
Selain beberapa cara di atas, kamu dapat mengatasi pikiran ruminating dengan melakukan terapi dan
latihan berbasis kesadaran (mindful-based therapies and exercises).  Mengatasi
pikiran ruminating tidak dapat semata-mata dilakukan secara instan, mengingat ini terjadi dalam
bagaimana cara kita berpikir, memang membutuhkan waktu dan proses untuk mengatasinya dengan
menumbuhkan pemikiran yang lebih positif dan membangun.

Anda mungkin juga menyukai