Anda di halaman 1dari 2

Memang terkadang perlu dan penting untuk menciptakan suasana

lingkungan kerja yang positif dan mendukung (suportif), namun jika


terus mendorong pandangan positif juga ternyata memiliki dampak
buruk. Memang segala sesuatu itu tidak boleh terlalu berlebihan ya
kan? Harus sesuai porsi dan konteks masing-masing situasi yang
terjadi di tempat kerja karena inilah yang disebut sebagai toxic
positivity dan dampak negatifnya bisa sangat fatal, bersifat panjang
dan merugikan berbagai pihak. Berikut ini beberapa dampak negatif
toxic positivity yang perlu kita ketahui:

1. Menjadi individu yang mengesampingkan perasaan negatif

Coba bayangkan kamu diposisi orang yang tengah mengalami rasa


sedih, frustasi atau marah, cobaan terburuk lainnya adalah sikap
ketidakpedulian atau tidak empati orang lain.

Meminimalkan atau mengabaikan perasaan negatif dengan ucapan


yang terlalu positif bisa membuat orang tersebut merasa lebih parah
lho. Sebagai hasilnya, merekajadi sulit untuk mengatasi perasaan
negatif yang dialami karena tidak ditangani secara benar.

2. Menghasilkan lebih banyak tekanan

Toxic positivity sering menjadi toxic karena menciptakan tekanan


bagi orang-orang untuk terus bahagia dan optimis. Akan sulit untuk
selalu menjaga kondisi mental dan pikiran untuk terus seperti itu,
karena setiap hari manusia akan menghadapi berbagai persoalan.
Akibatnya, orang akan tertekan dan akhirnya menyembunyikan
perasaan negatif mereka.

Berhati-hatilah karena ini bisa menyebabkan tingkat stress naik dan


juga jadi cemas, sehingga kesehatan baik fisik dan mental pun
dirugikan.

3. Mengabaikan fakta dan kenyataan

Seringkali, menganggap bahwa segala sesuatu harus berakhir dengan


baik dan berpikiran positif ternyata dapat membuat kita kehilangan
keseimbangan dalam melihat kehidupan.

Terabainya fakta dan kenyataan dari berbagai situasi menjadi


berbahaya dan bisa membuat kita mengambil tindakan yang salah
dalam mengatasi persoalan dan ini bisa memperburuk situasi dan
peningkatan stress serta cemas.

4. Mengurangi rasa percaya diri

Ada orang-orang tertentu yang merasa harus selalu bahagia dan positif
bahkan di saat situasi sulit dan tertekan untuk memenuhi ekspektasi.
Ketika mereka tidak mampu, mereka menjadi kecewa, percaya diri
menurun bahkan sering merasa diri gagal. Ini sering sekali membuat
orang menjadi merasa tidak berharga dan tidak berguna.

5. Menghambat pertumbuhan pribadi

Menerima serta memproses perasaan negatif merupakan bagian


penting dari pertumbuhan emosional seorang individu. Saat berusaha
memperbaiki situasi yang ada, sering kita harus paham dan terima
perasaan negatif yang kita rasakan, sebelum otak kita mengatasi
mereka.

Toxic positivity bisa menghambat kemampuan individu dalam hal


tersebut sehingga mereka akan terhambat secara pribadi dan
profesional, bahkan bisa menjadi batu sandungan bagi orang lain jika
tak dapat mengelola perasaan negatif yang ada.

Anda mungkin juga menyukai