Anda di halaman 1dari 25

BANGKIT DARI KEHILANGAN

Healing Pasca Keguguran

Oleh: Yeni Rahma Dwijayanti, M.Psi., Psikolog.

10 Maret 2021
Biodata
– Nama : Yeni Rahma Dwijayanti, M. Psi., Psikolog.
– TTL : Sorong, 7 Juli 1989
– Alamat saat ini : Koarmada 2 Surabaya
– Pendidikan : S1 Psikologi Unair, S2 Psikologi Profesi Unair
– Aktivitas : Konselor, Assesor, Penulis, dosen online
– Pengalaman berkesan :
• Pendampingan Psikologis WNI dari Wuhan di Natuna 2020
• Assesor Pilkada, Kepulauan Riau,
• Relawan Program SEJIWA (Sehat Jiwa)
– Status : Menikah
– Kontak : Tlp/WA. 082257418778, IG. @yenirahmadj77
Buku Antologi
Kehilangan…

 Apa yang rasanya?


Keguguran

 Pertama tahun 2017


 Kedua tahun 2020
Dampak Keguguran

Negatif Positif
Pegangan hingga kini

Allah tidak akan mengambil sesuatu kecuali menggantikannya dengan yang lebih baik atau
menyelematkan dari sesuatu yang buruk…
Segala sesuatu terjadi karena sebuah alasan baik…
Yang baik menurut kita belum tentu baik buat kita…
Yang buruk menurut kita juga belum tentu buruk buat kita…

Allah Maha Mengetahui


Apa yang anda lihat ?
Depresi
Kebiasaan yang membuat hidup tidak nyaman

Suka Berandai-andai Ekspektasi


Membandingkan Tidak realistis “Harus”

Terlalu banyak
Kaku dalam berpikir
syarat
Sumber Resiliensi
Grotberg, 1999

I
I am Have

I Can

Kemampuan Manusia untuk


menghadapi, mengatasi, menjadi kuta
Resiliensi ketika menghadapi rintangan atau
hambatan
Membangun emosi positif

(Laila EH, 2020)


Contoh Jurnal Syukur
TOPLES SYUKUR

 Sediakan potongan kertas


 Tulis hal2 yg disyukuri, bisa mendapatkan
sesuatu atau memberi sesuatu di kertas tsb
 Hargai hal yang disyukuri dengan uang
berapapun nominalnya
 Pada akhir bulan atau tahun uangnya
dapat disedekahkan yang membuat
bahagia
 Isi toples dapat digunakan untuk melihat
keberhasilan2, menjadi penyemangat atau
hal2 yang perlu disyukuri ketika merasa
down/mengalami kesulitan
Toxic Positivity

 Mengacu pada konsep bahwa seseorang hanya berfokus pada hal-hal


positif namun menolak apa pun yang dapat memicu emosi negatif.
 Jadi seperti selalu berpura-pura semua hal baik-baik saja, sikap positif yang
berlebihan sehingga tidak boleh merasakan emosi negatif.
 Hal ini membuat seseorang tidak dapat memvalidasi perasaannya, tidak tau
apa yang sebenarnya ia rasakan, menjadi tidak peka dengan yang dirasakan
 Emosinya tidak release “nyantol” yang akan menumpuk dan seakan seperti
“bom waktu”
Its OK not to be OK
Its OK not to be the Best
Its OK not to be Perfect
 Hindari untuk berpikir bahwa tidak sempurna karena belum memiliki anak, tidak bahagia,
ada yang sangat kurang, tidak dapat menjadi wanita seutuhnya, dll
 Tidak ada yang sempurna di dunia meskipun kita sudah memiliki semua yang pengen kita
miliki
 Bahagia itu bukan tujuan melainkan proses
Tiap orang punya jalan dan cara hidup sendiri,
punya rejekinya masing2, keduluan bisa jadi, tertunda bisa jadi,
tapi gak akan pernah tertukar
Allah Maha Adil dalam porsinya masing-masing
Dan
Hidup ini bukan semata-mata tentang lomba
Nikmati saja prosesnya
Pertanyaan:

1. Bagaimana menghadapi teman yang sedang mengalami kehilangan:


 Pahami pribadinya dia seperti apa dan sesuaikan dengan situasi
 Pahami perasaannya (berempati)
 Tawarkan bantuan, bentuknya apa, ajak ngobrol dan evaluasi apa yang dialami
 Hindari judgment atau menyamakan dengan diri sendiri
 Hindari untuk memberi banyak saran dan menyuruh2 ini itu
 Sadari posisi sebagai teman bukan diri pribadinya sehingga tidak masuk terlalu dalam dan
berusaha mengontrol seperti apa yang seharusnya
Takut untuk hamil lagi apakah trauma?
 Pahami tentang Trauma atau PTSD dulu? Biasanya diiringi dengan reaksi fisik dan
psikologis yang berlebihan
 Atau itu kecemasan?
 Wajar sekali manusia menghindari situasi tidak nyaman itu, itu mekanisme otak kita untuk
melindungi diri dari rasa sakit
 Buat daftar keuntungan dan kerugiannya, evaluasi
 Buat perencanaan kedepannya
 Mulai dulu  kadang gak seburuk atau sesulit yang kita pikirkan
 Tawakal

Anda mungkin juga menyukai