Allah tidak akan menutup satu pintu kecuali karena Dia membuka pintu yang
h tidak akan membiarkan Anda di tempat ia menemukan Anda
Anda jamgan jadi masalah. Pisahkan masalah dari Anda Menggunakan pikiran dengan menggantinya sama dengan mengubah
4. Belajarlah dari Masa Lalu, Hiduplah pada masa Kini, dan rencanakanlah Masa
depan.
Kadangkala Allah Menutup pintu yang ada di depan kita, tapi Dia
membuka pintu lain yang lebih baik. namun, kebanyakan
manusia menyia – nyiakan waktu, konsentrasi, dan tenaga untuk
memandang pintu yang tertutup daripada menyambut pintu
impian yang terbuka di hadapannya.
( Dr. Ibrahim Elfiky ).
1. Pemikir
Pemikir adalah orang yang meletakkan pikiran di akalnya. Inilah sumber segala sesuatu.
2. Pikiran
Segala sesuatu yang ada di semesta ini dimulai dari pikiran, menjadi kemungkinan,
menjadi tujuan, melahirkan perbuatan, dan menjadi kenyataan.
3. Berpikir
Ketika memutuskan untuk memilih pikiran tertentu, negatif atau positif, seseorang
pemikir akan meletakkan pikiran tersebut diotaknya.
Berpikir
Pikiran
Allah berfirman, sesungguhnya telah ada pada ( diri ) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagi kalian ( al – Ahzab : 21 )
1. Pikirkan satu masalah yang pernah Anda hadapi dalam hidup. Perhatikan ekspresi
wajah, geraj tubuh, napas , perasaan, perilaku, dan sikap Anda.
2. Bayangkan seseorang yang Anda idolakan karena ketenangan dan kebijaksanaannya.
3. Bayangkan tokoh idola Anda yang menghadapi masalah ini, kemudian tanya pada diri
sendiri :
Bagaimana ekspresi wajah dan gerak tubuh nya ?
Bagaimana perasaannya ?
Bagaimana konsentarsinya ? Apakah ia seorang spritualitas atau hanya berpikir
duniawi ?
Apa tujuannya menyikapi masalah ini ? apa yang ia lakukan ?
4. Tulis atau pikirkan untuk jawaban untuk pertanyaan diatas. Selanjutnya evaluasi dan
lakukan perbaikan seperlunya agar sesuai dengan Anda sendiri. Gunakan apa adanya
jika Anda merasa cocok dengannya.
5. Bayangkan Anda menggunakan cara – cara tokoh idola Anda, dan perhatikan perasaan
Anda.
6. Sekarang, bayangkan Anda sedang menghadapi masalah yang sama pada masa yang
akan datang. Perhatikan cara Anda menyikapinya.
Kita tidak melihat segala sesuatu apa adanya. Tetapi kita melihat
sesuaai dengan persepsi kita.
( Socrates )
1. Pikirkan bahwa Anda punya masalah dengan orang lain dalam masalah keluarga,
pernikahan, profesi, atau masyarakat.
2. Bayangkan di hadapan Anda ada layar televisi, panggung, atau teater.
3. Bayangkan Anda berada dalam layar itu berhadapan dengan orang yang bermasalah
dengan Anda. Perhatikan hal – hal berikut :
Ekspresi wajah Anda
Gerakan tubuh Anda
Terikan napas Anda
Letakkan perasaan dan jenisnya ( contoh : letakkan di dada dan menyakitkan ).
Pikiran Anda.
Keyakinan Anda terhadap keadaan dan orang itu.
Perilaku dan sikap Anda terhadap dia.
4. Bayangkaan Anda menjdi sosok orang itu. Perhatikan keyakinannya terhadap kedaan
dan Anda. Perhatikan sikapnya terhadap Anda.
5. Sekarang kembalilah pada masalahnya. Perhatikan pelajaran yang dapat Anda ambil
darinya dan perubahan yang terjadi pada perasaan dan perilaku Anda.
6. Bayangkan nda menghadapi keadaan yang sama pada masa yang akan datang, baik
dengan orang yang sama atau orang lain.
Strategi mengubah konsentarasi
Setiap orang mulia menjadi mulia dan setiap orang sukses menjadi
sukses ketika ia mengarahkan segenap kemampuan dan
konsentrasinya untuk tujuan yang positif.
( Mardil )
1. Pikirkan satu pengalaman negatif yang pernah Anda alami baru – baru ini.
2. Ajukan beberapa pertanyaan berikut ini pada diri sendiri. Sebelum berpindah
kepertanyaan lain, tulis pertanyaan yang ada.
Apa masalah yang sebenarnya ?
Sejak kapan Anda menghadapi masalah ini ?
Mengapa Anda menghadapi masalah ini ?
Siapa yang menyebabkan masah ini hadir dalam kehidupan Anda ?
Bagaimana masalah ini menghadapi impian hidup Anda ?
Kapan masalah ini menumbulkan dampak paling buruk ?
3. Setelah menjawab pertanyaan di atas, ceritakanlah perasaan Anda.
Setiap hari, kurangilah segala sesuatu yang tidak Anda inginkan dan
tingkatkanlah segala sesuatu yang Anda ingnkan. Lakukan selalu
aktivitas ini hingga sesuatu yang tidak Anda inginkan tidak ada lagi dan
sesuatu yang Andsa inginkan semakin meningkat.
( Dr. Ibrahim Elfiky ).
Strategi hasil yang positif
Perasaan Anda tentu negatif karena perilaku Anda tidak sesuai dengan rencana dan Anda
tidak mendapat hasil yang diinginkan. Agar dapat keluar dari kondisi negatif ini, tariklah
napas dalam – dalam sebanyak tiga kali. Lanjutkan strateginya :
1. Pikirkan masalah yang sama dan Anda tidak mendapatkan hasil yang diinginkan.
2. Pikirkan perilaku positif yang dapat Anda gunakan.
3. Perhatikan perasaan Anda sekarang. Anda mendapatkan hasil positif yang diinginkan.
4. Tariklah napas dalam – dalam sebanyak tiga kali, pejamkan mata, bayangkan Anda
kembali kemasa laludan menemui orang itu lagi. Bayangkan Anda begitu percaya diri
dan mendapat hasil yang Anda inginkan. Satukanlah perasaan Anda dengan hasil yang
Anda dapatkan, lalu tarik napas dalam – dalam sebanyak tiga kali, dan bukalah mata
Anda.
5. Bayangkan Anda berada pada masa yang akan datang dalam tiga posisi yang berbeda,
berhadapan dengan orang – orang penting. Perhatikanlah diri sendiri dengan perilaku
yang menunjukkan rasa percaya diri dan Anda mendapatkan segala yang Anda
inginkan.
Strategi Redefinisi
Orang yang pintar adalah orang yang tahu diri sendiri. Orang yang
bodoh adalah orang tidak tahu diri sendiri.
( Imam Ali IBN Abi Thalib )
1. Pikirkan definisi negatif yang Anda sandangkan pada diri sendiri atau di sandangkan
oleh orang lain pada Anda, lalu Anda meyakini kebenarannya.
2. Perhatikan perasaan Anda sebab definisi negatif ini.
Untuk keluar dari kondisi negatif ini, tarik napas dalam – dalam sebanyak tiga kali,
kemudiaan konsentrasikan pikiran Anda pada hal – hal berikut :
1. Pikirkan definisi lain yang positif dan memberi kekuatan pada Anda.
2. Perhatikan perasaan Anda sebab definisi positif ini.
3. Bayangkan Anda berada dimasa yang akan datang menghadapi orang – orang yang
menganggap Anda secara negatif. Perhatikan rasa percaya diri Anda yang tumbuh
disebabkan oleh definisi yang baru ini.
Strategi Pembagiaan
Anda dapat mengetahui tujuan apa pun dan dapat memecahkan masalah
apa pun jika Anda membaginya menjadi bagian – bagian kecil.
Selanjutnya Anda sikapi setiap bagian dengan baik hingga impian Anda
terwujud.
( Napoleon Hill )
Gambar dibawah ini akan memperjelas penggunaan strategi pembagian :
Gagal
Tidak adaPembuatan
tujuan yang tidak berguna berlebihan
Tidak konsesten Tidak memperbaiki diri
1. Pikirkan satu label yang Anda sandangkan pada diri sendiri atau disandangkan oleh
orang lain pada Anda. Tulis dalam gambar di bawah.
2. Pikirkan perasaan yang timbul sebab label itu dan kesempatan yang hilang dari Anda
karenanya.
3. Lakukan pembagian label ini menjadi beberapa bagian. Tulislah bagian – bagian itu
dalam lingkaran yang ada.
4. Pikirkanlah cara mengatasi setiap bagian dengan baik.
5. Perhatikan perasaan Anda saat ini.
1. Pikirkanlah masalah yang Anda hadapi dalam hidup Anda saat ini. Pikirkanlah satu
judul untuk masalah tersebut, seperti kegagalan, frustasi, kesedihan, kesepian,
ketidakberdayaan. Tulislah judul tersebut berikut kalimat lain yang Anda gunakan
untuk menguatkannya, seperti gagal, frustasi, menderita, dan sedih dalam gambaran di
bawah ini.
2. Perhatikan perasaan yang menimbulkan masalah Anda seperti yang tertera dalam
judul itu dan kesempatan yang hilang karenanya.
3. Bayangkan generalisasi dan nilai luhur dari judul tersebut.
4. Perhatikan perasaan Anda saat ini.
Strategi alternatif
Alternatif pertama
Perbaikan
Masalah
Pilihan
solusi Tindakan Tindakan
Berikut ini strategi otogenik atau yang saya sebut dengan strategi segelas air :
Konsentrasi
Diamlah di tempat yang tenang dan jauh dari kebisingan paling tidak selama sepuluh
menit.
Kenakan pakaian yang nyaman, lepaskan kacamata, dan matikan handphone.
Duduklah di kursi atau di lantai dengan punggung tegak. Boleh juga dengan cara
berbaring ( telantang )
Siapkan setengah gelas air
Rasulullah saw. Bersabda, “ jika kalian bertawakal kepada Allah dengan benar, niscaya Dia
akan memberi rezeki sebagaimana Dia memberi rezeki pada burung.”
Pengembangan diri
Menentukan tujuan
5. Menentukan Tujuan
Jika kita menyadari keberadaan kita dan tahu apa yang kita
inginkan maka kita pasti tahu apa yang harus dilakukan dan
bagaimana mendapatkannya.
( Abraham Lincoln )
Ada tujuh aspek penting dalam kehidupan normal yang digambarkan dalam gambar
berikut ini :
Aspek spiritual meliputi cinta kepada Allah, toleransi sepenuhnya, dan murah hati.
Aspek kesehatan terdiri atas berpikir sehat, pola makan yang sehat, dan olahraga.
Aspek kepribadian terdiri atas percaya diri, pengembangan diri, penghargaan terhadap
diri sendiri, dan citra diri.
Aspek keluarga terdiri atas hubungan dengan keluarga, suami – istri, dan hubungan
orang tua – anak.
Aspek sosial mencakup hubungan dengan masyarakat dan kemampuan berinteraksi
dengan orang lain.
Aspek profesi terdiri atas tujuan bekerja, pekerjaan, prestasi, dan perbaikan
keterampilan.
Aspek material terdiri atas pendapatan yang ada dan terget keuangan yang akan
dicapai.
Aku
Aku
toleran
Kreatif
Aku
Aku
pandai bergaul
Konsesten
Aku
rajin berolahraga
8. Pengembangan Diri
Penutup