Anda di halaman 1dari 5

SISTEM KOMUNIKASI NIRKABEL

RANGKUMAN MATERI VIDEO IV

OLEH :
I PUTU SUDHARMA YOGA (1705541002)
I GUSTI NGURAH AGUNG DWINIKA WICAKSANA (1705541011)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
LECTURE NO 04. KOMUNIKASI WIRELESS
VIDEO IV – THE CELLULAR CONCEPT: SYSTEM DESIGN ISSUES (KONSEP
SELULER: MASALAH SISTEM DESAIN)

Sistem Seluler- Konsep Dasar


Sistem seluler menyediakan kapasitas yang tinggi (high capacity) dengan
membatasi wilayah cakupan setiap base station menjadi wilayah geografi yang lebih
sempit yang disebut “cell”. Sistem seluler menggunakan kembali (reuse) beberapa
frekuensi/timeslot/code secara spasial pada base station yang berbeda contoh: frequency
reused. Untuk dapat berkomunikasi dari satu cell ke cell lainnya saat user melakukan
mobilitas maka digunakan teknik switching yang disebut handoff.
Sistem seluler dapat menampung lebih banyak kapasitas pengguna dibandingkan
dengan menggunakan sistem tradisional, serta dapat mengatasi masalah keterbatasan
spektrum radio.Setiap cell terdapat base station yang memiliki beberapa grup kanal
sehingga dapat meminimalisir interferensi.
Seiring bertambahnya permintaan, kapasitas sistem seluler dapat ditambah
dengan membagi wilayah menjadi lebih kecil lagi (cell) dan menambahkan setiap base
station pada setiap cell.

Sistem Telepon Seluler


Setiap wilayah dibagi-bagi menjadi sebuah “cell” yang didalamnya terdapat
sebuah base station. Lokasi geografis dari setiap cell tidak mesti memiliki bentuk dan
ukuran yang sama, besar atau kecilnya sebuah cell dipengaruhi oleh beberapa faktor:
Medan, obstacle, kepadatan penduduk, trafik lalu lintas, dll.
Semakin padat jumlah penduduk pada suatu wilayah maka ukuran cell akan
semakin kecil, serta reused akan dilakukan semakin banyak agar dapat menyediakan
kapasitas yang lebih besar, sebaliknya jika pada wilayah yang memiliki penduduk sedikit
maka pembagian ukuran cell akan semakin besar. Semakin sedikit reused maka semakin
kecil kapasitas yang diberikan.
Setiap base station pada cell terhubung langsung dengan sistem mobile seluler
pusat atau yang disebut dengan Mobile Switching Center (MSC). Sehingga dapat
berkomunikasi antar cell satu dengan cell lain. MSC juga terhubung langsung dengan
Public Switched Telephoned Network (PSTN) sehingga memungkinkan untuk melakukan
panggilan dari mobile ke landline telepon

Mobile Switching Public Switched


Base Station
Network Telephoned Network

Kanal Forward dan Reverse


Forward Voice Channels (FVC) : Kanal yang digunakan untuk transmisi suara dari base
station (BS) ke mobile station (MS)
Reverse Voice Channels (RVC) : Kanal yang digunakan untuk transmisi suara dari
mobile station (MS) ke base station (BS)
SETUP CHANNELS:
Forward Control Channels (FCC) : Kanal yang digunakan untuk melakukan inisiasi
panggilan dari Base station (BS) ke Mobile Station (MS)
Reverse Control Channels (RCC) : Kanal yang digunakan untuk melakukan inisiasi
panggilan dari mobile station (MS) ke Base station (BS)

Frequency Reused
Dalam proses penggunaan kembali frekuensi (frequency reused) diperlukan
sebuah jaringan telepon yang terhubung pada setiap rumah tangga. Setiap rumah
dialokasikan spektrum radio untuk melakukan komunikasi suara sebesar 4kHz.
Pada frekuensi reuse wilayah cakupan dibatasi oleh sebuah cell. Jarak cell satu
dengan yang lain harus sama atau setidaknya tidak terlalu dekat/jauh untuk membatasi
interferensi co-kanal. Prosedur mendesain sebuah alokasi grup kanal untuk semua base
station disebut Frequency Reuse atau frequency planning
Cells biasanya berbentuk hexagonal (segi enam), yang menggambarkan
pembagian daerah. Bentuknya tidak selalu sama, karena tergantung permukaan bumi.
Setiap cells dapat ditambah hingga jumlah tertentu, kesatuan dari cell dinamakan sebuah
gugus/cluster. Setiap cell pada cluster harus memiliki letak yang sama untuk meminimkan
interferensi, jika letak cell pada cluster/gugus diperhitungkan maka akan dapat
mengetahui jumlah interferensi yang ada
Bentuk Cell
Kontur kekuatan sinyal menunjukkan wilayah cakupan cell yang actual. Beberapa factor
yang mempengaruhi kekuatan sinyal/ bentuk cell adalah medan, bangunan, cuaca, kabut
dan antenuasi sinyal pada atmosfir. Beberapa jenis bentuk cell, diantaranya :
- Bentuk Cell Lingkaran/Circle cell  bentuk ideal
Cell berbentuk lingkaran merupakan bentuk ideal, dengan radius 2-10km. Bentuk
lingkaran memiliki kelemahan karena masih terdapatnya banyak ruang kosong
sehingga tidak dapat mencakup semua area.
- Bentuk Cell Segitiga/ Triangular Cell
Salah satu bentuk sederhana yang memungkinkan untuk digunakan sebagai
bentuk cell adalah segitiga. Triangular cell dapat memenuhi beberapa space
kosong. Namun memiliki bentuk yang tidak ideal, jauh dari bentuk lingkaran.
- Bentuk cell Persegi/Square Cell
Cell persegi memiliki bentuk yang sekiranya lebih mendekati dengan realita.
Selain itu bentuk ini dapat mencakup seluruh wilayah geografis. Namun masih
kurang ideal.
- Bentuk cell Segi Enam/ Hexagonal Cell
Hexagonal cell/segi enam memiliki bentuk cell yang paling mendekati dengan
lingkaran yang merupakan bentuk dari cell yang ideal. Bentuk segi enam juga
mampu mencakup banyak wilayah tanpa menyisakan blank space.
Bentuk hexagonal/ segi enam dijadikan sebuah konsep, yang digunakan secara
universal karena paling dekat bentuknya dengan lingkaran, serta dapat mencakup
seluruh wilayah

Geometri Segi Enam (Hexagon)


-
Koordinat U, V memotong sebesar 60o
- Skala satuan adalah jarak antara cell pusat.
Jika Radius Cell terletak pada titik tengah hexagon, maka dapat dirumuskan 2Rcos30o =
1
1 atau 𝑅 =
√3
Menghitung jarak antara co-kanal pada suatu gugus/cluster :
D = (i2 + ij + j2) t/2
Untuk menghitung jumlah cell pada cluster/gugus :
N = j2 + ij + j2
Possible value untuk N = 1,3,4,7,12…

Reuse Ratio
Pada segi enam/hexagon dapat dihitung jarak reuse dengan persamaan :
𝐷 = √3𝑁 𝑅
Dimana :
R = Sisi dari setiap cell
N = Ukuran gugus/cluster
D = Distance/jarak reuse

Untuk menghitung reuse faktor :


𝐷
q = √3𝑁
𝑅

Anda mungkin juga menyukai