Anda di halaman 1dari 7

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Pada prinsipnya pendidikan merupakan hal yang paling penting dalam


kehidupan manusia karena manusia memiliki akal pikiran dan bertugas sebagai
khalifah di Bumi. Manusia tanpa pendidikan berarti manusia tersebut bodoh dan
menyerupai makhluk hidup lain bahkan mereka tidak pantas mengemban amanah.
Pendidikan dialami manusia berlangsung sepanjang hayat, artinya proses belajar
yang terjadi secara terus-menerus, tidak pernah berhenti dan tidak terbatas pada
dinding kelas. Prinsip belajar sepanjang hayat ini sejalan dengan empat pilar
pendidikan universal seperti yang dirumuskan UNESCO, yaitu: (1) learning to
know, yang berarti juga learning to learn; (2) learning to do; (3) learning to be,
dan (4) learning to live together. Learning to know atau learning to
learn mengandung pengertian bahwa belajar itu pada dasarnya tidak hanya
berorientasi kepada produk atau hasil belajar, akan tetapi juga harus berorientasi
kepada proses belajar. (Maulana, 2010 : 1)
Dunia pendidikan merupakan konstruksi dari hasil pemikiran manusia
yang selalu dibahas dan dikaji secara terus menerus dan melahirkan ilmu
pengetahuan dan teknologi sebagai tonggak peradaban manusia. Berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan cepat, menyebabkan
berkembangnya dunia pendidikan. Dalam hal ini manusia selalu berupaya agar
pendidikan menjadi kunci pemecah suatu masalah yang dihadapi. Perkembangan
dunia pendidikan ini dapat menyeimbangkan antara masalah yang timbul dan
pemecahan yang harus dilakukan. Perkembangan teknologi turut mengubah
aktivitas belajar siswa, dari belajar menggunakan media cetak menjadi belajar
menggunakan perangkat bergerak seperti handphone, laptop, komputer dan tablet.
Fisika merupakan salah satu cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
yang mempelajari tentang hubungan fundamental antara benda dan energi serta
diajarkan kepada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Salah satu ciri khas dari
commit to user
mata pelajaran Fisika yaitu penggabungan antara sains dan logika. Menurut

1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Hani’ah (2013:2), mata pelajaran Fisika menjadi salah satu mata pelajaran yang
menakutkan bagi sebagian siswa, karena pada mata pelajaran fisika ada banyak
rumus dan teori yang harus dihafalkan. Menurut Mimin (2013:4), sebagian besar
siswa menganggap proses pembelajaran Fisika sulit dan tidak menyenangkan.
Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Fisika juga tergolong masih rendah,
karena siswa merasa jenuh dengan banyaknya perumusan dan konsep yang sulit
dipahami.
Pada umumnya siswa cepat bosan ketika berhadapan dengan materi-
materi yang bersifat hafalan. Fisika dianggap sebagai pelajaran yang dirasa cukup
sulit karena selain hitungannya yang rumit, juga keterkaitan satu fenomena
dengan fenomena yang dipelajari sebelumnya. Guru juga lebih menekankan pada
model pembelajaran konvensional atau ceramah. Peran guru menjadi terpusat
pada proses pembelajaran di kelas sehingga keaktifan siswa kurang terlihat dan
menjadikan motivasi siswa dalam belajar juga kurang (Sari, 2015 : 2). Kiranya
perlu bagi seorang guru untuk menciptakan inovasi pembelajaran, lebih tepatnya
merubah model pembelajaran yang masih konvensional menjadi model yang
dapat merangsang siswa untuk selalu proaktif sehingga kegiatan belajar mengajar
berpusat pada siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar, baik kognitif, afektif,
maupun psikomotorik.
Untuk mengatasi permasalahan di atas, guru dapat menerapkan suatu
model pembelajaran inovatif yang berpusat pada siswa, karena model
pembelajaran mempunyai peran yang penting dalam kegiatan pembelajaran. Oleh
karena itu, model pembelajaran berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang
dapat membangkitkan motivasi belajar seseorang. Banyak model-model
pembelajaran yang berpusat pada siswa yang telah dimplementasikan oleh
beberapa peneliti ataupun guru misalnya model cooperative learning, quantum
learning, problem based learning, project based learning, blended learning,
discovery learning, learning cycle, dan lain-lain.
Salah satu model pembelajaran yang inovatif adalah model Learning
Cycle 5E. “Model Learning Cycle
commit
5E to user rangkaian tahap-tahap kegiatan
adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(fase) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga pembelajar dapat menguasai


kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan
berperanan aktif “(Ngalimun, 2012: 145).
Sulistyowati (2014) menyimpulkan bahwa penerapan model learning
cycle 5e dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa pada materi
pokok hidrolisis garam. Peningkatan prestasi belajar dapat dilihat dari aspek
kognitif dengan ketuntasan belajar siswa 66,67% . Hasil penelitian Novira (2015)
menunjukkan bahwa ada perbedaan kemampuan kognitif siswa antara
penggunaan model pembelajaran learning cycle 5E metode demonstrasi dan
eksperimen (Fa= 9,89 > Ftabel= 4,08). Siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran learning cycle 5E metode eksperimen memiliki kemampuan
kognitif lebih baik dibandingkan metode demonstrasi
Priyanto (2013) juga menyimpulkan bahwa penerapan model learning
cycle 5E dengan penilaian autentik dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar
IPA Fisika pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Jangkar semester genap tahun
2012/2013 dengan peningkatan ketuntasan hasil belajar dari pra siklus ke siklus I
dengan gain ternormalisasi 0.5 dalam kategori sedang dan siklus I ke sikus II
meningkat dengan gain ternormalisasi 0.66 dalam kategori sedang.
Selain itu, penggunaan buku-buku Fisika sendiri telah menjadi media
pembelajaran yang semakin kurang diminati siswa, karena kurang praktis, kurang
menarik, membosankan, dan memerlukan konsentrasi yang tinggi untuk
memperoleh ilmu dari buku. Kekurangan yang ada pada buku tersebut
mempengaruhi motivasi siswa dalam mempelajari ilmu Fisika. Hal ini membuat
prestasi belajar siswa menjadi kurang optimal. Penggunaan media pembelajaran
yang inovatif sangat diperlukan untuk mengatasi kejenuhan siswa dalam
memahami materi pelajaran. Menurut Amalia (2013:4), media pembelajaran yang
digunakan dan dipilih secara tepat dapat membangkitkan motivasi di dalam
kegiatan pembelajaran dan membawa pengaruh positif terhadap psikologis siswa.
Salah satu media pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi siswa dalam
commit
belajar adalah dengan penggunaan mediato animasi.
user Banyak materi pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

yang dapat disampaikan dengan media animasi, dimana dengan metode ini siswa
akan merasa senang untuk belajar dan lebih aktif mengembangkan kemampuan
kognitif mereka, sehingga pembelajaran akan bersifat serius tapi santai.
Media Animasi adalah media yang berisi ilustrasi gerak yang dibuat dari
gambar diam yang ditampilkan secara berurutan. Melalui Media Animasi objek,
sebuah tampilan akan tampak lebih interaktif dan menarik. Media Animasi
digunakan untuk mempermudah pemahaman siswa pada materi yang
dipelajarinya karena fitur yang digunakan sangat menarik dan dapat memotivasi
siswa untuk mempelajari animasi ini kapan saja. Apabila Media Animasi Fisika
dikembangkan sesuai dengan gaya belajar siswa dan menggunakan teknologi
yang tepat dan inovatif, Media Animasi tersebut akan efektif meningkatkan hasil
belajar peserta didik (Alias & Siraj, 2012: 84). Software yang dapat digunakan
untuk mengembangkan media Animasi, diantaranya yaitu Macromedia Flash,
Adobe Photoshop, Java, Spreadsheet, HTML, Lectora Inspire dan Adobe flash
Profesional CS 6. Software yang masih jarang digunakan dalam dunia pendidikan
sekarang ini adalah Lectora Inspire dan Adobe Flash Profesional CS 6.
Kelebihan dari software Adobe Flash Profesional CS 6 adalah memiliki
ukuran file output yang kecil dengan kualitas yang baik, kebutuhan hardware
yang tidak tinggi, dan terdapat actionscript yag memudahkan dalam pembuatan
animasi. Sedangkan kelebihan dari Lectora Inspire sendiri seperti Lectora dapat
digunakan untuk membuat website, konten e-learning interaktif dan presentasi
produk atau profil perusahaan, fitur-fitur yang disediakan Lectora Inspire sangat
memudahkan pengguna pemula untuk membuat multimedia (audio dan video)
pembelajaran, serta Template Lectora cukup lengkap.
Widiastuti (2013) menyimpulkan bahwa 1) melalui penggunaan media
pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi Lectora Inspire ternyata banyak
keuntungan yang diperoleh, antara lain: (a) Media pembelajaran Lectora Inspire
bila dirancang dengan baik, merupakan media pembelajaran yang efektif, dapat
memudahkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran, (b) Mendukung
commit to user
pembelajaran individual sesuai kemampuan siswa dan dapat digunakan sebagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

penyampai balikan langsung, (c) Materi dapat diulang-ulang sesuai keperluan,


tanpa menimbulkan rasa jenuh. 2) Hambatan dalam pemanfaatan media
pembelajaran berbasis ICT dengan aplikasi Lectora Inspire adalah motivasi
belajar siswa yang masih rendah dan sarana prasarana yang belum memadai di
banding jumlah siswa. 3) Penggunaan media pembelajaran berbasis ICT dengan
aplikasi Lectora Inspire mampu meningkatkan kualitas pembelajaran IPA, hal ini
disebabkan karena siswa lebih tertarik dan siswa yang lamban dalam daya
penerimaan dapat menyesuaikan diri.
Hasil Penelitian Sutarto (2015) menunjukkan bahwa penggunaan
multimedia pembelajaran interaktif mampu meningkatkan motivasi dan prestasi
belajar siswa. Muyaroah (2013) menyebutkan bahwa media mobile learning
efektif untuk digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan untuk memudahkan siswa dalam belajar.
Materi pembelajaran merupakan sebuah pengetahuan, ketrampilan dan
sikap yang harus dimiliki oleh semua peserta didik di dalam memenuhi standar
pembelajaran kompetensi yang telah ditetapkan. Materi pembelajaran yang
diberikan pada kelas XI meliputi Kesetimbangan dan Dinamika Rotasi, Fluida
Dinamik, Persamaan Keadaan Gas, Gejala Pemanasan Global, Karakteristik
Gelombang, Persamaan Gelombang Berjalan dan Gelombang Tegak. Dalam
penggunaan media animasi yang inovatif dan menarik pada pembelajaran Fisika
sesuai dengan perkembangan IPTEK harus memperhatikan karakteristik materi
yang akan dibelajarkan kepada siswa.
Berdasarkan latar belakang tersebut, sebuah media pembelajaran yang
efektif digunakan siswa secara mandiri dan dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa ini perlu diciptakan serta diberdayakan, maka peneliti bermaksud untuk
melakukan penelitian dan pengembangan media pembelajaran berupa Media
Animasi dengan judul Efektivitas Penggunaan Media Lectora Inspire Berbasis
Adobe Flash Profesional CS. 6 Pada Pembelajaran Fisika Materi Fluida
Dinamik Siswa Kelas XI SMA Negeri 5 Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa
masalah, yaitu:
1. Fisika menjadi salah satu mata pelajaran yang sulit dipahami dan perlu
hafalan, sehingga prestasi belajar siswa pada tergolong masih rendah.
2. Masih banyak guru yang menggunakan model pembelajaran tradisional dan
perlunya diterapkan model pembelajaran inovatif yang berpusat pada siswa.
3. Media pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang menarik perhatian
siswa, sehingga motivasi belajar siswa kurang meningkat.
4. Ada beberapa software yang dimanfaatkan untuk membuat media
pembelajaran yang inovatif tetapi masih sedikit guru yang
memanfaatkannya.

C. Pembatasan Masalah
Dari masalah-masalah yang diidentifikasikan di atas, hal yang dikaji
dalam penelitian ini dibatasi pada :
1. Model pembelajaran yang inovatif adalah model Learning Cycle 5E.
2. Media pembelajaran yang digunakan adalah media Animasi Lectora Inspire
berbasis Adobe Flash Profesional CS6.
3. Aspek yang akan diteliti adalah efektivitas penggunaan media Animasi
Lectora Inspire yang berbasis Adobe Flash Profesional CS6 dalam
pembelajaran Fisika.
4. Materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian adalah Fluida
Dinamik Kelas XI SMA/MA.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah media Animasi Lectora Inspire
berbasis Adobe Flash Profesional CS6 dengan model Learning Cycle 5E efektif
commit
digunakan pada pembelajaran Fisika to Fluida
materi user Dinamik siswa kelas XI?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang disusun, penelitian ini bertujuan
untuk : Mengetahui efektif atau tidaknya penggunaan media Animasi Lectora
Inspire berbasis Adobe Flash Profesional CS6 dengan model Learning Cycle 5E
pada pembelajaran Fisika materi Fluida Dinamik siswa kelas XI?

F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan ada dan dapat diambil dalam penelitian ini
adalah:
1. Secara Teoritis
Secara teoritis penelitian ini memberikan sumbangan kepada dunia
pendidikan baik sekolah-sekolah maupun perkuliahan khususnya ilmu
bidang Fisika dalam mendeskripsikan materi Fluida Dinamik kelas XI
Sekolah Menengah Atas dan media animasi Lectora Inspire yang berbasis
Adobe Flash Profesional CS6.

2. Secara Praktis
a. Bagi guru, dapat dijadikan sebagai alat pembelajaran yang menunjang
ketercapaian kompetensi yang diharapkan dengan memanfaatkan suatu
media pembelajaran yang inovatif yaitu media animasi ini dan
menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan.
b. Bagi sekolah, dapat dijadikan masukan untuk menyediakan sarana dan
prasarana yang dibutuhkan untuk kegiatan pembelajaran.
c. Bagi siswa, memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan
kemampuan kognitif yang dimiliki melalui pembelajaran dengan media
Animasi Lectora Inspire Berbasis Adobe Flash Profesional CS 6 dengan
model learning cycle 5E.
d. Bagi peneliti lainnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
rujukan dalam penelitian selanjutnya.
commit to user

Anda mungkin juga menyukai