Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan merupakan salah satu bagian integral dari


pembangunan nasional yang mempunyai peranan besar dalam menentukan
keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan nasional. Pembangunan kesehatan yang
dilakukan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ditandai dengan
tingkat kesehatan penduduk yang meningkat. Upaya promotif dan preventif dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan bangsa dan masyaraka dapat dilakukan
dengan penerapan perilakuhidup bersih dan sehat. Kebiasaan mencuci tangan dengan
sabun, adalah bagian dari perilaku hidup sehat yang merupakan salah satu dari tiga
pilar pembangunan bidang kesehatan yakni perilaku hidup sehat, penciptaan lingkungan
yang sehat serta penyediaan layanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh
semua lapisan masyarakat.
Perilaku hidup sehat yang sederhana seperti mencuci tangan dengan sabun
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
pemeliharaan kesehatan pribadi dan pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat.
Cuci tangan sering dianggap sebagai hal yang sepele di masyarakat, padahal cuci
tangan bisa memberi kontribusi pada peningkatan status kesehatan masyarakat.
Masyarakat menganggap CTPS tidak penting, mereka cuci tangan pakai sabun ketika
tangan berbau, berminyak dan kotor. Hasil penelitian oleh kemitraan pemerintah dan
swasta tentang CTPS menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang CTPS
sudah tinggi, namun praktik di lapangan masih rendah. (Mikail, 2011). Tangan adalah
bagian tubuh kita yang paling banyak tercemar kotoran dan bibit penyakit. Ketika
memegang sesuatu, dan berjabat tangan, tentu ada bibit penyakit yang melekat pada
kulit tangan kita. Telur cacing, virus, kuman dan parasit yang mencemari tangan, akan
tertelan jika kita tidak mencuci tangan dulu sebelum makan atau memegang makanan.
Pasien yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit, baik dengan penyakit dasar
tunggal maupun pasien dengan penyakit dasar lebih dari satu, secara umum
keadaannya tentu tidak/kurang baik, sehingga daya tahan tubuhnya menurun. Hal ini
akan mempermudah terjadinya infeksi silang karena kuman-kuman, virus, dan
sebagainya akan masuk ke dalam tubuh penderita.
B.
BAB II
PEMBAHASAAN
A. Cuci Tangan

1. Pengertian cuci tangan


Instalasi gizi Rumah Sakit adalah wadah yang mengelola pelayanan gizi
secara efektif, efisien, dan kualitas yang optimal meliputi penyediaan,
pengelolaan, dan penyaluran makanan, terapi gizi, pendidikan dan pelatihan,
pengkajian, dan pengembangan melalui perencanaan, penggerakan serta
pengendalian sarana dan tenaga dalam rangka peningkatan kualitas
pelayanan.
Pelayanan pendukung medis seperti instalasi gizi di suatu rumah sakit
merupakan suatu kegiatan yang membantu dalam upaya penyembuhan dan
pemulihan penderita,yang kegiatannya dapat dari usaha dapur sampai
pengolahan diet bagi penderita. Dalam petunjuk tentang ukuran akreditas
rumah sakit, dinyatakan bahwa pelayanan gizi merupakan salah satu fasilitas
dan pelayanan yang harus ada di rumah sakit. Bagian ini harus diatur
dengan mempertimbangkan kebutuhan klinis,kebutuhan masyarakat,
keamanan, kebersihan, sumber- sumber dan manajemen tepat guna.
Dimana dalam proses penyembuhan pasien dibantu dengan adanya
makanan yang memenuhi syarat, baik dari segi kualitas maupun kuantitas
(Andry Hartono,2000).

Cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanis
dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air. Tujuannya
adalah untuk menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari
permukaan kulit dan mengurangi jumlah mikroorganisme sementara (Dahlan
dan Umrah, 2013).
Kebersihan tangan yang tak memenuhi syarat juga berkontrubusi
menyebabkan penyakit terkait makanan, seperti infeksi bakteri salmonella
dan E. Coli infection. Mencuci tangan dengan sabun akan membuat bakteri
lepas dari tangan (IKAPI, 2007).
Tangan adalah bagian tubuh kita yang paling banyak tercemar kotoran
dan bibit penyakit. Ketika memegang sesuatu, dan berjabat tangan, tentu ada
bibit penyakit yang melekat pada kulit tangan kita. Sehabis memegang pintu
kamar kecil (sumber penyakit yang berasal dari tinja manusia), saat
mengeringkan tangan dengan lap di dapur, memegang uang, lewat
pegangan kursi kendaraan umum, gagang telepon umum, dan bagian-bagian
di tempat umum, tangan hamper pasti tercemar bibit penyakit jenis apa saja.
Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun, adalah bagian dari perilaku hidup
sehat. Cuci tangan dengan betul tidak hanya dipengaruhi oleh cara
mencucinya, tetapi juga oleh air yang digunakan dan lap tangan yang
digunakan.
Cuci tangan merupakan salah satu cara untuk menghindari penyakit
yang ditularkan melalui makanan. Kebiasaan mencuci tangan secara teratur
perlu dilatih pada anak. Jika sudah terbiasa mencuci tangan sehabis bermain
atau ketika akan makan ,aka diharapkan kebiasaan tersebut akan terbawa
sampai tua (Samsuridjal, 2009).
Definisi cuci tangan Menurut Tim Depkes (1987) mencuci tangan adalah
membersihkan tangan dari segala kotoran, dimulai dari ujung jari sampai siku
dan lengan dengan cara tertentu sesuai dengan kebutuhan. Sementara itu
menurut Perry & Potter (2005), mencuci tangan merupakan teknik dasar
yang paling penting dalam pencegahan dan pengontrolan infeksi. Cuci
tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanik dari kulit
kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air (Tietjen, et.al., 2004).
Sedangkan menurut Purohito (1995) mencuci tangan merupakan syarat
utama yang harus dipenuhi sebelum melakukan tindakan keperawatan
misalnya: memasang infus, mengambil spesimen. Infeksi yang di akibatkan
dari pemberian pelayanan kesehatan atau terjadi pada fasilitas pelayanan
kesehatan.

2. Jenis-jenis mencuci tangan


Cuci tangan dalam bidang medis dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu cuci
tangan medical (medical hand washing), cuci tangan surgical (surgical hand
washing) dan cuci tangan operasi (operating theatre hand washing).
Adapun cara untuk melakukan cuci tangan tersebut dapat dibedakan
berbagai cara :
a. Teknik mencuci tangan biasa
Teknik mencuci tangan biasa adalah membersihkan tangan dengan
sabun dan air bersih yang mengalir atau yang disiramkan, biasanya
digunakan sebelum dan sesudah melakukan tindakan yang tidak
mempunyai resiko penularan penyakit. Peralatan yang dibutuhkan untuk
mencuci tangan biasa adalah setiap wastafel dilengkapi dengan
peralatan cuci tangan sesuai standar rumah sakit (misalnya kran air
bertangkai panjang untuk mengalirkan air bersih, tempat sampah injak
tertutup yang dilapisi kantung sampah medis atau kantung plastik
berwarna kuning untuk sampah yang terkontaminasi atau terinfeksi), alat
pengering seperti tisu, lap tangan (hand towel), sarung tangan (gloves),
sabun cair atau cairan pembersih tangan yang berfungsi sebagai
antiseptik, lotion tangan, serta di bawah wastefel terdapat alas kaki dari
bahan handuk.
b. Tehnik mencuci tangan aseptik
Mencuci tangan aseptik yaitu cuci tangan yang dilakukan sebelum
tindakan aseptik pada pasien dengan menggunakan antiseptik. Mencuci
tangan dengan larutan disinfektan, khususnya bagi petugas yang
berhubungan dengan pasien yang mempunyai penyakit menular atau
sebelum melakukan tindakan bedah aseptik dengan antiseptik dan sikat
steril.Prosedur mencuci tangan aseptik sama dengan persiapan dan
prosedur pada cuci tangan higienis atau cuci tangan biasa, hanya saja
bahan deterjen atau sabun diganti dengan antiseptik dan setelah mencuci
tangan tidak boleh menyentuh bahan yang tidak steril.
Cuci tangan bertujuan untuk menghilangkan kotoran beserta mengurangi
penularan infeksi.
Cuci tangan ada 2 jenis yaitu :
1. Hands rub yaitu cuci tangan prosedural menggunakan alkohol glyserin
dilakukan setelah melakukan 5moments .
2. Hands wash yaitu cuci tangan prosedural menggunakan chlorhexidime
dilakukan setelah melakukan 5moments dan setelah melakukan 5kali
hands rub.
c. Teknik mencuci tangan steril
1) Melepaskan semua benda yang melekat pada daerah tangan, seperti
cincin atau jam tangan.
2) Mengatur posisi berdiri terhadap kran air agar memperoleh posisi
yang nyaman.
3) Membuka kran air dengan mengatur temperatur airnya.
4) Menuangkan sabun cair ke telapak tangan
5) Melakukan gerakan tangan, dimulai dari meratakan sabun dengan
kedua telapak tangan.
6) Gosok sela-sela jari lewat punggung tangan secara maju mundur,
lakukan jugapada tangan satunya.
7) Gosok sela sela jari lewat telapak tangan secara maju mundur..
8) Kaitkan jari kedua tangan dan lakukan dengan gerakan menggeser.
9) Pegang jempol tangan kiri seperti memegang stang motor dan
gerakan seperti mengegas sembari jempol tangan kanan mengusap
punggung tangan kanan, lakukan juga pada tangan satunya secara
bergantian.
10) Kuncupkan jari tangan dan tempelkan pada telapak kanan satunya
lakukan gerakan memutar ke arah jempol, lakukan juga pada tangan
satunya.Lakukan semua gerakan masin- masing 4 hitungan sehingga
total 36 hitungan.Membersihkan (membilas) tangan dengan air yang
mengalir sampai bersih sehingga tidak ada cairan sabun dengan
ujung tangan menghadap ke bawah.
11) Menutup kran air menggunakan siku, bukan dengan jari, karena jari
yang telah selesai kita cuci pada prinsipnya bersih.
12) Pada saat meninggalkan tempat cuci tangan, tempat tersebut dalam
keadaan rapi dan bersih. Hal yang perlu diingat setelah melakukan
cuci tangan yaitu mengeringkan tangan dengan hand towel.
3. Five Moments cuci tangan dirumah sakit
1. Sebelum Menjamah atau memengang makanan
2. Sebelum memengang peralatan makan
3. Setelah keluar dari WC atau kamar kecil
4. Setelah meracik bahan mentah seperti daging, ikan, sayuran dan lain-lain
5. Setelah mengerjakan pekerjaan lain seperti bersalaman, menyetir
kendaraan, memperbaiki peralatan, memegang uang dan lain-lain.

4. Faktor-faktor yang mempengaharui cuci tangan

a)

b)
c)
d)

Anda mungkin juga menyukai