BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Negara adalah keseluruhan lembaga dan pejabat
Negara serta pemerintahan Negara yang meliputi aparatur kenegaraan
dan pemerintahan sebagai abdi Negara dan abdi masyarakat, bertugas
dan bertanggung jawab atas penyelenggaraan Negara dan
pembangunan serta senantiasa mengabdi dan setia kepada
kepentingan, nilai-nilai dan cita-cita perjuangan bangsa dan Negara
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (TAP MPR
nomor II tahun 1998).
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan
tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 perlu dibangun
karakter Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memiliki integritas,
profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran
sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa sesuai dengan
peran dan fungsi PNS yang tercantum dalam UU No. 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki peranan yang menentukan
dalam mengelola kekayaan alam yang berlimpah, potensi sumber daya
manusia, peluang pasar yang besar dan demokrasi yang relatif stabil
untuk dapat mewujudkan visi negara sebagaimana tertuang dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945.Untuk memainkan
peran tersebut, diperlukan sosok PNS yang profesional, yaitu PNS yang
mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu
melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien.Untuk dapat
membentuk sosok PNS yang profesional maka perlu dilaksanakan
pembinaan melalui jalur pelatihan. Selama ini pelatihan pembentukan
2
Program Optimalisasi
pencegahan
pencegahan
penyakit
demam
demam
berdarah berdarah melalui
belum berjalan program
Kurang Pemberantasan
secara optimal
optimalnya sarang nyamuk
terlihat dari
pencegahan
1 WoG masih
penyakit demam Menurunnya
tingginya
berdarah melalui angka pasien
angka pasien
program PSN dengan demam
dengan positif/
susp demam berdarah
berdarah di
UPTD Meningkatnya
Puskesmas kualitas hidup
Bantarsari masyarakat
Dengan
Belum tersediannya
Belum
tersedianya APD APD secara
Pelayanan tersedianya
2 secara lengkap lengkap akan
public APD secara
di Puskesmas meningkatkan
lengkap
Bantarsari keselamatan
kerja
6
Belum
optimalnya
penyusunan dan Dengan adanya
pengisian Belum adanya pengoptimalisasi
diagnosa dan panduan penyusunan dan
Menejemen diagnosa dan
3 intervensi pengisian
asn intervensi
keperawatan di diagnosa dan
RM Pasien poli keperawatan intervensi
umum UPTD di poli umum keperawatan
Puskesmas
Bantarsari
1.tersedia kursi
tunggu khusus
Belum belum lansia dan
tersedianya kursi tersedianya disabilitas
Pelayanan
4 tunggu khusus kursi khusus 2.terdapat tanda
publik
lansia dan lansia dan stiker di kursi
disabilitas disabilitas tunggu pasien
lansia dan
disabilitas
Belum Kurangnya
optimalnya kepatuhan Penerapan 5
penerapan 5 perawat moment cuci
moment cuci tangan dengan 6
Menejemen tentang 5
5 tangan dengan 6 langkah sesuai
asn moment cuci
langkah pada dengan Sop
perawat di tangan untuk mencegah
Puskesmas dengan 6 infeksi penyakit
Bantarsari langkah
1. Penetapan isu
Dari uraian isu diatas, kemudian ditetapkan berdasarkan
pendekatan APKL, yaitu aktual, problematik, kekhalayakan, dan
layak/kelayakan. Kemudian, setelah diperoleh hasil dari APKL,
maka dipilih isu yang menjadi prioritas utama yang akan
diidentifikasi.
7
Table 1.2
Analisis APKL
Kriteria
No Identifikasi Isu Keterangan
A P K L
Tidak
Belum tersedianya kursi tunggu
5 + + - + Memenuhi
khusus lansia dan disabilitas
Syarat
Keterangan:
Tabel 1.4.
Parameter Analisis USG
9
PARAMETER
Skor
Urgency Seriousness Growth
1 2 3 4
Table 1.5
Indikator USG
Belum optimalnya
pencegahan penyakit demam
berdarah melalui progam
1 pemberantasan sarang 5 5 5 15 1
nyamuk (PSN) di Wilayah
kerja UPTD Puskesmas
Bantarsari
10
Belum optimalnya
penyusunan dan pengisian
diagnosa dan intervensi
2 4 4 5 14 2
keperawatan di RM Pasien
poli umum UPTD Puskesmas
Bantarsari
Dari analisis USG yang telah dilakukan, isu yang menjadi prioritas
pertama untuk segera diselesaikan adalah “Belum optimalnya
pencegahan penyakit demam berdarah melalui progam
pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Bantarsari” dengan skor 15.
2. Rumusan masalah
Rumusan masalah pada rancangan aktualisasi ini adalah
Bagaimana rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi sesuai
nilai dasar ASN yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu dan anti korupsi, serta prinsip peran dan
kedudukan ASN dalam upaya mengoptimalisasi pencegahan
penyakit demam berdarah melalui program pemberantasan sarang
nyamuk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Bantarsari Kabupaten
Cilacap.
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada perancangan aktulisasi dan
habituasi ini adalah untuk mengoptimalisasi pencegahan penyakit
demam berdarah melalui program pemberantasan sarang nyamuk di
11
D. Manfaat
Penulis berharap semoga rancangan aktualisasi ini bisa
bermanfaat dalam mengoptimalisasi pencegahan penyakit demam
berdarah melalui program pemberantasan sarang nyamuk, diantaranya
adalah:
1. Bagi Penulis
a. Mampu memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar PNS yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi ketika
melaksanakan kegiatan optimalisasi pencegahan penyakit
demam berdarah melalui program pemberantasan sarang
nyamuk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Bantarsari
Kabupaten Cilacap.
3. Bagi masyarakat
Manfaat bagi masyarakat dengan penerapan nilai-nilai
ANEKA masyarakat dapat mendapatkan pelayanan yang bermutu
dan berkualitas sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi
dengan baik.