om
t.c
po
gs
lo
Baju
.b
do
Bulan
in
a-
Seuntai Puisi Pilihan
ak
st
pu
Joko Pinurbo
BAJU BULAN
Seuntai Puisi Pilihan
BAJU BULAN
Seuntai Puisi Pilihan
Joko Pinurbo
GM 20101130012
www.gramediapustakautama.com
ISBN 978-979-22-9470-5
om
menunggu ide yang tanpa kabar.
Dirimu sangat percaya diri
t.c
meskipun karyamu tidak banyak terbeli.
po
(Paskasius Wahyu Wibisono,
“Pengarang”, Bobo, 27-11- 2003)
gs
lo
.b
vii
Di Kulkas: Namamu 1
Kisah Senja 2
Di Salon Kecantikan 3
om
Bayi di Dalam Kulkas 7
Celana 8
Pertemuan 9
t.c
Minggu Pagi di Sebuah Puisi 11
Tubuh Pinjaman 13
po
Surat Malam untuk Paska 15
Topeng Bayi untuk Zela 17
gs
Mei 18
Antar Aku ke Kamar Mandi 19
lo
Di Tengah Perjalanan 20
.b
Atau 21
Pacarkecilku 22
do
Mudik 23
Penumpang Terakhir 25
in
Penyair Kecil 27
a-
Sudah Saatnya 33
pu
Pacar Senja 35
Perjamuan Petang 36
Cita-cita 38
Baju Bulan 39
Penjual Kalender 40
Dua Orang Peronda 41
Telepon Tengah Malam 43
001/I/15 MC
viii
om
Winternachten 51
Harga Duit Turun Lagi 52
Malam Suradal 53
t.c
Kepada Uang 54
Kepada Cium 55
po
Usia 44 56
Sehabis Sakit 57
gs
Terompet Tahun Baru 58
Doa Seorang Pesolek 59
lo
Jendela 60
.b
Kunang-kunang 62
Tahilalat 64
do
Asu 66
Ulang Tahun 68
in
Ibu Hujan 70
a-
Hujan Kecil 71
Sungai 72
ak
Keringat 73
Mengenang Asu 74
st
Keranjang 75
pu
Batu Hujan 76
Air Mata 77
Doa Malam 78
Pada Matanya 79
Mata Waktu 80
Tentang Penyair 82
001/I/15 MC
ix
001/I/15 MC
om
engahan-engahan nafasmu
meresap dalam anggur-anggur beku.
t.c
Di kulkas masih ada
po
sisa-sisa sakitmu
membekas pada daging-daging layu.
gs
Di kulkas masih ada
lo
bisikan-bisikan rahasiamu
.b
(1991)
in
a-
ak
st
pu
001/I/15 MC
om
Istrinya masih asyik di depan cermin, menghabiskan
bedak dan lipstik, menghabiskan sepi dan rindu.
t.c
“Aku mau piknik sebentar ke kuburan. Tolong jaga
rumah ini baik-baik. Kemarin ada pencuri masuk
po
mengambil buku harian dan surat-suratmu.”
gs
Tahu senja sudah menunggu, lelaki itu bergegas
ke kamar mandi, gebyar-gebyur, bersiul-siul sendirian.
lo
Sedang istrinya berlenggak-lenggok di depan cermin,
.b
(1994)
001/I/15 MC
om
“Sekali ini aku tak mau diganggu.
Waktu seluruhnya untuk kesendirianku.”
t.c
Senja semakin senja.
po
Jarinya meraba kerut di pelupuk mata.
Tahu bahwa kecantikan hanya perjalanan sekejap
gs
yang ingin diulur-ulur terus
namun toh luput juga.
lo
Karena itu ia ingin mengatakan:
.b
“Aku cantik.
Aku ingin tetap mempesona.
Bahkan jika ia yang di dalam cermin
merasa tua dan sia-sia.”
(1995)
001/I/15 MC
(1995)
001/I/15 MC
Lalu ia ngacir
tanpa celana
dan berkelana
mencari kubur ibunya
hanya untuk menanyakan,
“Ibu, kausimpan di mana celana lucu
yang kupakai waktu bayi dulu?”
(1996)
001/I/15 MC
(1998)
001/I/15 MC
10
11
(1998)
001/I/15 MC
12
Tubuh
yang mulai manja
dengan saya ini
saya pinjam dari seorang bayi
yang dibuang di sebuah halte
oleh perempuan yang melahirkannya
dan tidak jelas siapa ayahnya.
Saya berusaha merawat
dan membesarkan anak ini
dengan kasih sayang dan kemiskinan
001/I/15 MC
13
Tubuh
yang kadang saya banggakan
dan sering saya lecehkan ini
memang cuma pinjaman
yang sewaktu-waktu harus saya kembalikan
tanpa merasa rugi dan kehilangan.
Pada saatnya saya harus ikhlas menyerahkannya
kepada seseorang yang mengaku sebagai keluarga
atau kerabatnya atau yang merasa telah melahirkannya
tanpa minta balas jasa atas segala jerih payah
dan pengorbanan.
Tubuh,
pergilah dengan damai
kalau kau tak tenteram lagi
tinggal di aku. Pergilah dengan santai
saat aku sedang sangat mencintaimu.
(1999)
001/I/15 MC
14
15
(1999)
001/I/15 MC
16
(1999)
001/I/15 MC
17
(2000)
001/I/15 MC
18
Jangan-jangan dengkurMu
yang bikin aku takut ke kamar mandi.
(2001)
19
(2001)
20
(2001)
21
(2001)
22
23
(2001)
24
25
(2002)
26
(2002)
27
om
di saat kau masih hijau.
Kau menangis, “Pergilah kau, kembalilah kau!”
t.c
Kini, tanpa celana, aku datang menjemputmu
po
di kamar mandi yang bertahun-tahun mengasuhmu.
gs
Seperti pernah kaukatakan dalam suratmu,
“Jemputlah aku malam Minggu,
lo
bawakan aku celana baru.”
.b
(2002)
pu
28
om
Sebenarnya apa perlunya pagi-pagi menyalakan
telepon genggam? Paling-paling cuma dapat
t.c
pesan ringan: “Bagaimana tidurmu semalam?
Sarungnya enak kan? Lupa sama saya ya?
po
Tadi saya nunggu lama di kuburan.”
gs
Azan subuh berkumandang. Penuh hujan.
Ia buka telepon genggam. Tumben, ayah kirim pesan:
lo
“Ibu sakit. Kangen berat. Nenek sudah tiga hari hilang.
.b
(2003)
pu
29
30
(2002)
31
(2003)
32
***
***
***
33
***
(2003)
34
(2003)
35
36
(2003)
37
(2003)
38
(2003)
39
(2003)
40
41
(2003)
42
(2004)
43
(2004)
44
(2004)
45
(2004)
46
(2004)
47
om
beliau menyapa. Aku jadi malu dan salah tingkah.
“Bapak tidak berkeberatan mengantar saya ke rumah?”
t.c
Nyaman sekali rasanya diantar pulang Pak Guru
po
sampai tak terasa ojek sudah berhenti di depan rumah.
Ah, aku ingin kasih bayaran yang mengejutkan.
gs
Dasar sial. Belum sempat kubuka dompet, beliau
sudah lebih dulu permisi lantas melesat begitu saja.
lo
.b
(2004)
pu
48
49
(2005)
50
(2005)
51
(2005)
52
(2006)
53
(2006)
54
(2006)
55
(2006)
56
(2006)
57
(2006)
58
Nyalakan lanskap
om
pada alisku yang gelap.
Ceburkan bulan
t.c
ke lubuk mataku yang dalam.
po
Taburkan hitam
pada rambutku yang suram.
gs
Hangatkan merah
lo
pada bibirku yang resah.
.b
merobek-robek bajuku.
pu
(2009)
59
“Suatu hari aku dan Ibu pasti tak bisa lagi bersama.”
“Tapi kita tak akan pernah berpisah, bukan?
Kita adalah cinta yang berjihad melawan trauma.”
60
(2010)
61
62
(2010)
63
64
(2011)
65
66
(2011)
67
om
Ya, hari ini saya ulang tahun ke-50.
t.c
Tahun besok saya akan ulang tahun ke-49.
Tahun lusa saya akan ulang tahun ke-48.
po
Sekian tahun lagi usia saya akan genap 17.
Kemudian saya akan mencapai usia 9 tahun.
gs
Pada hari ulang tahun saya yang ke-9
lo
saya diajak Ayah mengamen berkeliling kota.
.b
68
(2011/2012)
69
(2011/2012)
70
Memancur kecil-kecil.
Mericik kecil-kecil.
Dihiasi petir kecil-kecil.
(2012)
71
(2012)
72
(2012)
73
(2012)
74
(2012)
75
(2012)
76
(2012)
77
(2012)
78
(2012)
79
om
aku mau memasangmu pada batu
yang pendiam itu.”
t.c
Ah di situ berasal dari desah angin
po
yang merayap di leher bajumu.
gs
Malam menemukan mata di gigir cangkir:
mata kopi yang menyala-nyala
lo
menyaksikan hujan memandikan waktu.
.b
do
80
(2012)
81
82
Buku ini berisi 60 puisi pilihan Joko Pinurbo (Jokpin) yang ditulisnya
dalam rentang waktu 1991-2012. Jokpin dikenal dengan cara berpuisinya
yang unik. Puisinya tampak sederhana, namun sarat makna; di sana-sini
mengandung humor dan ironi yang menyentuh absurditas hidup sehari-
hari. Membaca puisi-puisinya adalah memasuki tamasya rohani yang
mengasyikkan dan sering mengejutkan.
FIKSI/PUISI
Penerbit
PT Gramedia Pustaka Utama
Kompas Gramedia Building
Blok I Lantai 5
Jl. Palmerah Barat 29–37
Jakarta 10270
www.gramediapustakautama.com