Laporan Praktikum Uji Ketoksikan Akut
Laporan Praktikum Uji Ketoksikan Akut
PERCOBAAN VII
Disusun oleh
Kelompok J :
SEMARANG
2018
PERCOBAAN VII
A. TUJUAN
1. Untuk menetapkan potensi akut, yakni kisaran dosis letal atau dosis
toksik obat terkait pada satu jenis hewan uji atau lebih.
2. Untuk menilai berbagai gejala toksik yang timbul, adanya efek toksik
yang khas dan mekanisme yang memerantarai kematian.
B. DASAR TEORI
Toksikologi adalah pengetahuan tentang efek racun dari obat terhadap
tubuh dan sebenarnya termasuk pula dalam kelompok farmakodinamika, karena
efek terapeutis obat berhubungan erat dengan efek toksisnya. Pada hakikatnya
setiap obat dalam dosis yang cukup tinggi dapat bekerja sebagai racun dan
merusak organisme (“Sola dosis facit venenum”: hanya dosis membuat
racun, Paracelsus). Pada umumnya, hebatnya reaksi toksis berhubungan
langsung dengan tingginya dosis: bila dosis diturunkan, efek toksis dapat
dikurangi pula.
(Tjay & Rahardja, 2002)
(Mutschler, 1991)
1. Gejala-gejala toksit
c.Dispnea
Dispnea berasal dari bahasa latindyspnoea, dari bahasa Yunani
dyspnoos yang artinya nafas yang pendek. Dispnea merupakan gejala
umum dari semua jenis penyakit.Dispnea adalah kondisi dimana
seseorang mengalami nyeri saat bernafas.
d.Bradipnea
Bradipnea berasal dari bahasaYunani bradys yang artinya lambat dan
pnoia yang artinya nafas. Jadi bradipnea dapat diartikan sebagai
kondisi dimana laju nafas lebih lambat disbanding laju nafas normal.
Laju nafas pada bradipnea tergantung dari usia pasien.
e.Takikardi
Takikardi merupakan kondisi dimana denyut jantung menjadi lebih
cepat dari biasanya.Biasanya kecepatan detak jantung pada kondisi
takikardi adalah lebih dari 100 detakan per menit.
f.Brakikardi
Brakikardi merupakan kondisi dimana denyut jantung sangat
lemah.Untuk orang normal kebanyakan, denyut jantung seseorang 60-
100 detak per menit.Jika seseorang memiliki denyut jantung kurang
dari 60 detak per menit maka dia didiagnosa mengalami brakikardi.
Brakikardi dapat terjadi karena perubahan fungsi jantung sebab
penuaan, penyakit yang mengakibatkan kerusakan sistem
kardiovaskuler, kadar potassium yang terlalu tinggi dalam darah, dan
lain-lain.
(Koeman, 1987).
(Loomis, 1987)
PROPANOLOL
Farmakodinamik
β-bloker menghambat secara kompetitif efek obat adrenergik, baik
NE dan Epi endogen maupun obat adrenergik eksogen, pada adrenoseptor
β. Potensi hambatan dilihat dari kemampuan obat ini dalam menghambat
takikardia yang ditimbulkan isoproterenol atau oleh exercise. Karena
hambatan ini bersifat kompetitif reversibel, maka dapat diatasi dengan
meningkatkan kadar adrenergik.
Farmakokinetika
1. Alat
Beaker glass
Labu takar
Neraca Ohausse
Mortir dan Stramper
Sonde mencit
2. Bahan
Propanolol
Aquadest
3. Hewan Uji
Mencit jantan
D. SKEMA KERJA
E. DATA PENGAMATAN
F. PERHITUNGAN
Bobot mencit
No Kel. 1 Kel. 2 Kel 3 Kel. 4 Kel. 5 Kel. 6
1 27,2g 21,2g 50,7g 32,1g 35,2g 37,7g
2 32,2g 40,8g 25,7g 25,7g 37,5g 36,6g
3 27,2g 28g 51,7g 51,7g 30,5g 34,9g
4 30,7g 36,7g 24,7g 24,7g 36,3g 38,1g
5 32,2g 27,7g 19,7g 19,7g 29,2g 29,2g
200,7mg
Volume pemberian pada mencit (Kelp.1)
27,7𝑔 82,80𝑚𝑔 2,2936𝑚𝑔
1. = 0,0277𝑘𝑔 𝑥 = = 0,123𝑚𝑙~0,12𝑚𝑙
1000𝑔 𝑘𝑔𝐵𝐵 18,672𝑚𝑔/𝑚𝑙
32,2𝑔 82,80𝑚𝑔 2,6661𝑚𝑔
2. = 0,0322𝑘𝑔 𝑥 = 18,672𝑚𝑔/𝑚𝑙 = 0,143𝑚𝑙~0,14𝑚𝑙
1000𝑔 𝑘𝑔𝐵𝐵
27,7𝑔 82,80𝑚𝑔 2,2936𝑚𝑔
3. 1000𝑔
= 0,0277𝑘𝑔 𝑥 𝑘𝑔𝐵𝐵
= 18,672𝑚𝑔/𝑚𝑙 = 0,123𝑚𝑙~0,12𝑚𝑙
30,7𝑔 82,80𝑚𝑔 2,5419𝑚𝑔
4. = 0,0307𝑘𝑔 𝑥 = 18,672𝑚𝑔/𝑚𝑙 = 0,136𝑚𝑙~0,14𝑚𝑙
1000𝑔 𝑘𝑔𝐵𝐵
32,2𝑔 82,80𝑚𝑔 2,6662𝑚𝑔
5. = 0,0322𝑘𝑔 𝑥 = 18,672𝑚𝑔/𝑚𝑙 = 0,143𝑚𝑙~0,14𝑚𝑙
1000𝑔 𝐾𝑔𝐵𝐵