Persepsi Dan Perilaku Individu Terhadap
Persepsi Dan Perilaku Individu Terhadap
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
KAJIAN TEORI
Ada beberapa jenis kesalahan persepsi yang sering terjadi, yaitu halo
efek, leniency, centraltendency, recency effect, contras effect, projection, dan
steotip (Kreitner dan kinicki, 2005; Robbins dan judge, 2007).
a) Halo efek/halo effect, yaitu membuat kesan umum mengenai seseorang
berdasarkan karakteristik seperti kepribadian, keramahan, dan penampilan.
Misalnya menilai seorang pemimpin yang hebat berdasarkan kemampuannya
dalam memotivasi bawahan, berpengetahuan luas, dan tegas.
b) Leniency, yaitu ciri pribadi yang cenderung menilai seseorang atau benda lain
secara positif. Misalnya menilai dosen yang hebat berdasarkan semua dimensi
kinerja yang sebenarnya. Seseorang yang membenci dosen tersebut akan
mengatakan hal-hal yang negative tentang dirinya.
c) Kecenderungan sentral/central tendency, yaitu kecenderungan untuk
menghindari penilaian ekstrem dan menilai seseorang atau beda secara netral
atau rata-rata. Misalnya menilai seseorang rekan kerja yang biasa-biasa saja
tanpa mempertimbangkan kinerja yang sebenarnya.
d) Recency effect, yaitu kecenderungan untuk mengingat informasi saat itu.
Apabila informasi itu sangat negatif, maka orang tersebut akan menilai
seseorang atau benda secara negatif pula. Misalnya seorang karyawan yang
selalu mencapai target penjualan, dinilai secara negatif hanya karena dalam
beberapa hari terakhir kinerjanya buruk.
e) Conrtas Effect, yaitu kecenderungan untuk menilai karakteristik seseorang
yang dipengaruhi oleh perbandingan-perbandingan dengan orang lain yang
baru ditemui, yang dapat nilai tinggi atau rendah untuk karakteristik yang
sama. Reaksi kita terhadap seseorang dipengaruhi oleh orang lain yang baru
saja kita temui. Misalnya seorang manajer menilai karyawannya yang
1) Persepsi visual
Persepsi visual didapatkan dari indera penglihatan yaitu mata.
2) Persepsi auditori
didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga.
3) Persepsi perabaan
didapatkan dari indera taktil yaitu kulit.
4) Persepsi penciuman
Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera penciuman yaitu
hidung.
5) Persepsi pengecapan
didapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah.
10 | P e r s e p s i d a n P e r i l a k u
BAB III
ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI DAN PERILAKU TERHADAP
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
11 | P e r s e p s i d a n P e r i l a k u
tersebut ada beberapa karyawan yang tidak mematuhi peraturan tersebut karena
mereka mempersepsikan bahwa peraturan tersebut hanya sebuah gertakan untuk
menghindari banyak nya putung rokok yang berserakan akibat banyaknya karyawan
merokok di dalam kantor.
Dapat kita analisis dari kasus diatas bahwa hubungan persepsi dan perilaku
erat kaitannya dengan pengambilan keputusan yang dibuat oleh pimpinan dalam
oragnisasi tersebut, kita dapat lihat bahwa persepsi setiap orang terhadap kuputusan
mengeni peraturan tersebut adalah berbeda-beda, bagi sebagian karyawan mereka
mempersepsikan atau menerjemahkan peraturan tersebut sebagai suatu hal yang
harus dipatuhi karena untuk keberlangsungan organisasi itu juga dan mereka juga
mengambil suatu keputusan dengan memberikan respon dengan perilaku yaitu
menghindari merokok di dalam kantor. Sebaliknya beberapa karyawan yang
menentang mereka mempersepsikan apa yang menjadi keputusan pimpinan
sangatlah merugikan kebebasan mereka sehingga mereka juga mengambil
keputusan dengan merespon yaitu tetap merokok di dalam kantor tersebut.
12 | P e r s e p s i d a n P e r i l a k u
BAB IV
KESIMPULAN
Dari beberapa hal yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, dapat
dilihat bahwasannya setiap organisasi memiliki individu-individu yang memiliki
karakteristik yang berbeda-beda dan begitu unik, dimana setiap individu memiliki
sudut pandang yang berbeda walupun beraada pada situasi yang sama. Sudut pandang
yang berbeda tersebut mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan yang akan
mempengaruhi setiap kinerja individu dalam organisasi tersebut. oleh karena itu
setiap pimpinan dalam organisasi perlu adanya pemahaman mengenai persepsi setiap
karyawannya, agar dalam setiap pengambilan keputusan memiliki keberhasilan dan
reaksi yang positif oleh semua karyawan.
Persepsi-persepsi yang menjadi dasar interpretasi setiap objek atau stimulus
lingkungan mempunyai beberapa faktor yang menjadi pengaruh setiap stimulus yang
dipersepsikan. Setiap persepsi tidak selamanya dapat benar terkadang pula memiliki
beberapa kesalahan. Oleh sebab itu setiap persepsi harus memiliki prinsip yang harus
diperhatikan agar terhindar dari kesalahan.
13 | P e r s e p s i d a n P e r i l a k u