Anda di halaman 1dari 4

ETIKA PROFESI

Disusun oleh

M Agung Fatahilah
7202340

AKADEMI TEKHNIK ELEKTROMEDIK ANDAKARA


JAKARTA
2019
A. Sikap Mental Positif
Sikap mental positif adalah sebuah keadaan jiwa yang percaya diri, jujur,
dan membangun, dimana orang membuat dan menjaganya dengan metode yang
dipilihnya sendiri, dilakukan dengan kekuatan niatnya sendiri, berdasarkan
motivasi yang diadaptasinya sendiri
Belajarlah untuk melihat segala sesuatu dari sisi positif. Kita tidak
mengingkari realita, tapi kita melihatnya dari sisi yang terbaik. Kegagalan
memang menyakitkan tapi itu merupakan pelajaran yang sangat berharga. Sakit
gigi memang tidak enak, tapi itu bisa menjadi awal yang baik untuk memulai
memperhatikan kesehatan gigi. Teman kita yang satu itu memang
menjengkelkan, tapi sebetulnya dia adalah guru yang melatih kita untuk lebih
sabar dan lebih toleran.
B. Bertanggung Jawab
Bertanggung Jawab adalah kemampuan Seseorang untuk menjalankan
suatu kewajiban karena adanya dorongan di dalam dirinya, Biasanya disebut
juga panggilan jiwa. Definisi bertangung jawab adalah suatu bentuk sikap dan
perilaku seseorang dalam melaksanakan tugas dan kewajibanya baik terhadap
diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam, lingkungan sosialo budaya, negara
dan tuhan
Contoh sederhananya ialah, merawat diri supaya tetap sehat dan sebagai
perwujudan rasa syukur kepada tuhan yang telah menciptakannya. Manusia
juga merupakan makhluk social yang berarti dia tidak bias hidup sendiri saja,
melainkan ada ketergantungan terhadap manusia maupun objek lain di
sekitarnya.

C. Sikap Berfikir Objektif


Sikap objektif adalah sikap yang harus dijunjung tinggi bagi seseorang
untuk berpandangan terhadap suatu masalah. objektif sikap yang lebih pasti,
bisa diyakini keabsahannya, tapi bisa juga melibatkan perkiraan dan asumsi.
Sedangkan subjektif merupakan sejarah yang terjadi dengan sepengetahuan
manusia atau bahkan karena ulah dari manusia itu sendiri.
Contoh sederhananya ialah Penilaian tentang kemampuan seseorang itu
sesuatu yang subjektif karena tidak ada parameternya yang cukup, dalam kasus
ini bisa melalui dugaan semata atau malah pengalaman dari hasil
pengamatannya saja.

C. Kendali Diri
Pengendalian diri atau disebut juga kendali diri dapat pula diartikan
sebagai suatu aktivitas pengendalian tingkah laku. Pengendalian tingkah laku
mengandung makna, yaitu melakukan pertimbangan-pertimbangan terlebih
dahulu sebelum memutuskan sesuatu untuk bertindak.
Menurut Thoreson dan Mahoney menjelaskan bahwa ‟demi tujuan jangka
panjang, dia sengaja menghindari melakukan perilaku yang biasa dikerjakan
atau yang segera memuaskannya yang tersedia secara bebas baginya, tetapi
malah menggantinya dengan perilaku yang kurang biasa atau menawarkan
kesenangan dengan tidak segera‟.

D. Tegas

Pengertian tegas adalah suatu yang tidak samar – samar, tidak ragu – ragu
dan tidak bimbang. Secara umum pengertian Tegas adalah sikap yang berani
dan percaya diri mengungkapkan apa yang benar dan apa yang salah.

Contohnya, ada ada aturan dalam rumah tangga bahwa anak harus
mengerjakan pekerjaan rumah sebelum diperbolehkan bermain. Seorang ibu
ibu yang tegas akan menegakan peraturan ini dan tidak akan goyah meski si
anak membujuk atau merengek-rengek.

E. Tengang Rasa
Pengertian tengang rasa adalah nilai etika yang bermakan budi pekerti baik
yang dilakukan oleh seseorang melalui implementasi ucapan, perbuatan, dan
tingkah lakunya dengan segenap penghargaan atas orang disekeliling tanpa
adanya pilih kasih (universal).
Contoh tengang rasa dalam Kehidupan masyarakat yang beragam
bentuknya, baik dalam suku dan agama memerlukan peranan tengang rasa.
Misalnya saja ketika seseorang menjalankan ritual ibadah menurut
kepercayaan (agama) maka sudah seyogyanyalah kita mmeberikan
perlindungan dan kebebasan kepada dirinya.

Anda mungkin juga menyukai