DIAGNOSTIK DASAR
ANGGOTA :
ANNISATUN LULU’ATUN AFITDAH
BAGUS PERMANA ADIPA
JULIAN ALWAN
MUHAMMAD YUDHA ADHI PRANATA
SADAM FIRMAN ABDILLAH
SUSANTI
PEMBAHASAN
DEFINISI DC SHOCK / DEFIBRILATOR
FUNGSI DC SHOCK / DEFIBRILATOR
PRINSIP KERJA DC SHOCK / DEFIBRILATOR
JENIS - JENIS DC SHOCK / DEFIBRILATOR
MACAM - MACAM DC SHOCK / DEFIBRILATOR
SOP DC SHOCK / DEFIBRILATOR
PERMASALAHAN
KESIMPULAN
DEFINISI DC SHOCK / DEFIBRILATOR
Defribilator adalah alat yang menghasilkan depolarisasi myocardial pada jantung pasien untuk
menghentikan fibrilasi sentrikular atau fibrilasi artial yang terjadi karena adanya stimulus-stimulus diluar
tempatnya sehingga menyebabkan kontraksi otot jantung yang tidak dapat dikendalikan oleh node
sinioatrial (SA) sehingga akan menyebabkan aliran darah berkurang secara drastis dan mengakibatkan
kematian. Defibrilasi merupakan prosedur yang berisiko karena dapat menghentikan jantung pasient,
karena dapat menginduksikan fibrilasi pada jantung normal. Maka diperlukan diagnosis oleh spesialis yang
terlatih untuk menjamin bahwa pasien memang perlu diterapi dengan defibrilasi. Untuk mengurangi resiko
dan agar defibrilator tersedia dengan cepat, maka digunakan rangkaian diagnostik untuk menilai bahwa
terjadi fibrilasi sebelum diberikan pulsa defibrilasi ke pasien.
FUNGSI DC SHOCK / DEFIBRILATOR
Digunakan resusitasi jantung pada saat jantung pasien mengalami fibrilasi, dengan memberikan energi
kejut listrik untuk mengaktifkan kembali aktivitas jantung. Dengan pemberian energi listrik tersebut,
kondisi dimana aritma jantung tidak normal yang mengancam jiwa seperti fibrilasi ventrikel dan atrial
takikardi ventrikel dimungkinkan bisa kembali membangun irama sinus normal dengan pemacu jantung
yang disengatkan atau ditempelkan melalui dada pasien.
PRINSIP KERJA DC SHOCK / DEFIBRILATOR
Dengan memberikan stimulus energi stimulus energi listrik dalam satuan joule yang dihasilkan dari
mesin defibrilator yang dilengkapi dengan baterai. Alat ini biasa mentransfer energi 50 hingga 400 joule (J),
atau watt/detik melewati thoraks. Energi dan arus yang diperlukan barvariasi dari1000 hingga 6000 V, dan 1
hingga 20 A tergantung dari durasi pusat DC yang diperpanjang untuk mempertahankan energi yang
ditansfer ke pasien. Energi tersebut disalurkan melalui elektroda paddle (berbentuk seperti setrika) yang
telah dilengkapi dengan tombol charge”mengisi” energi dan tombol untuk melakukan defibrilasi atau
“melepaskan” energi listrik tersebut. Penggunaan paddle tersebut di tempelkan di dada pasien.
JENIS – JENIS DC SHOCK / DEFIBRILATOR
Defibrillator Monophasic
Di awal pertama penemuan alat ini di dunia
modern, defibrillator hanya menggunakan kejutan
listrik hanya dari satu sisi saja. Arus lisstrik dari
elektroda yang satu ke elektroda yang lain hanya
berjalan sekali. Inilah yang dinamakan monophasic,
karena hanya berjalan satu kali. Sekarang ini sudah
jarang ditemui jenis defibrillator monophasic kecuali
hanya beberapa merk saja.
JENIS – JENIS DC SHOCK / DEFIBRILATOR
Defibrillator Biphasic
Seiring perkembangan teknologi dan
pengembangan penelitian tentang efektifitas fungsi
defibrillator, ditemukanlah defibrillator dengan
menggunakan gelombang biphasic. Perbedaannya
adalah pada arus listrik yang mengalir. Sekarang pada
biphasic arus listrik mengalir dua kali. Pertama dari
paddle defibrillator pertama ke elektroda yang lain
kemudian kembali lagi. Dan ternyata jenis
defibrillator biphasic inilah yang memiliki tingkat
efisiensi dan keberhasilan tinggi.
MACAM – MACAM DC SHOCK / DEFIBRILATOR
Defibrilator manual
Defibrillator yang satu ini disebut manual
karena kita bisa melakukan seting energi yang akan
dilepaskan secara manual. Ciri defibrillator manual
biasanya dilengkapi dengan monitor ECG, dengan
monitor ini dapat dideteksi dan dianalisa berapa
energi yang akan diberikan.
MACAM – MACAM DC SHOCK / DEFIBRILATOR
Penerapam defibilator dalam dunia kesehatan utamanya adalah dalam membantu pasien yang terkena
serangan fibrilasi tabiak,.desain defibilator yang lebih Mutahir lebih disesuaikan dengan jenis elektroda
yang digunakan,pengembangan sistem yang lebih handal dan penggunaan energi listrik yang lebih hemat
serta keamanan dan kenyamanan pasien yang tinggi