alat ini bergantung pada listrik yang bertegangan tinggi. Alat ini diperlukan
supaya korban serangan jantung dapat menjadi pulih kembali. Penggunaan dari
eksternal defibrilator otomatis diketahui bisa dilakukan melalui implan atau tanam
dalam tubuh pasien. Namun, sebagai alat eksternal yang biasa pun juga bisa
dipakai.
perbedaan keduanya; pacemaker dikenal sebagai alat khusus pacu jantung yang
biasa membantu para dokter untuk membuat stimulasi listrik ke jantung bertahan.
pun menjadi lebih optimal. Karena dapat digunakan dengan cara implan maupun
jantung yang terganggu pun bisa timbul dari beragam sumber, seperti blok
jantung, cacat keturunan, faktor usia (menua), hingga efek samping dari
Penggunaan dari alat defibrilator ini pun memiliki dosis tertentu, jadi tak
bisa dilakukan ke pasien secara sembarangan. Terapi energi listrik ini bakal
dilengkapi ECG, tapi ada pula yang tidak, namun memang bisa dengan mudah
Defibrilator ini juga merupakan alat medis yang peletakannya pun tak bisa
di manapun. Alat ini harus dan wajib diletakkan khusus di ruang Emergency.
Meski demikian, alat ini juga bisa dimanfaatkan di mobil ambulans untuk
pertolongan pada pasien jika terjadi apa-apa. Karena defibrilator ini tersedia
bersama dengan baterai yang mudah di-charge, maka bisa digunakan di mobil
ambulans.
Jenis-jenis Defibrilator
1. Implan Defibrilator
sinyak jantung penderita yang disimpan oleh jenis defibrilator ini, berikut
juga data diagnostik serta sejarah terapi gagal jantung penderita. Volume
yang diketahui pada jenis implan ini adalah tidak lebih dari 70 cc.
Pada jenis defibrilator ini transistor di dalamnya pun ada lebih dari
30 juta dan yang disalurkan adalah sekitar 20 micro ampere selama bekerja
energi dari baterai LISVO (Lithium Perak Vanadium Oksida) untuk bisa
2. DC Defibrilator
detik di mana ini adalah ukuran tenaga listrik di dalam kapasitor. Dalam
ada pada farad dan kemudian dikalikan dengan tegangan volt kuadrat.
kepada pasien. 60-80 persen adalah jumlah dari energi yang diberikan oleh
rata-rata defibrilator.
Defibrilasi internal – Ukuran dari alat ini terbilang besar dengan bentuk
memroduksi arus besar supaya simultan dan kontraksi seragam dari serat
otot jantung dapat terstimulasi. Energi listrik hanya dapat disalurkan oleh
kapasitor yang tersimpan ketika hasil kontak defibrilator dengan tubuh
3. Advisory Defibrilasi
defibrilasi..
rangkaian catu daya dan kemudian dengan dioda arus tersebut disearahkan.
Dengan menekan tombol charge, otomatis kapasitor bakal terisi dan sesudah
diketahui bahwa kapasitor telah penuh, tekan tombol shock supaya muatan listrik
yang ada di kapasitor bisa dilepaskan ke pasien lewat media paddle apex dan
paddle sternum.
1. Bagian dada pasien perlu ditampakkan dan oleh karena itu pakaian perlu
dibuka, lalu dada pasien yang kemungkinan lembab dapat dilap lebih dulu.
2. Gel kemudian bisa dioleskan ke terapi electrode paddle apex dan sternum;
3. Putar knob rotary karena mode perlu diubah menjadi manual defib.
4. Barulah setelah itu pilih energi dan tentukan tingkat energi yang
5. Ada tombol charge di sana, tepatnya pada panel depan, dan tombol ini
dapat ditekan. Tombol charge pada paddle bisa ditekan apabila memang
pengganti. Nantinya kemudian ada progres bar yang tampil pada wilayah
informasi defibrasi.
6. Tombol shock bisa ditekan ketika charge sudah diketahui penuhagar terapi
kejut bisa diberikan kepada pasien lewat media paddle apex dan media
paddle sternum.
bentuk kejut listrik. Tujuan dari defibrilator ini adalah untuk membuat aktivitas
jantung yang tadinya sempat terganggu menjadi kembali aktif. Pada waktu
jantung pasien mengalami yang namanya fibrilasi, defibrilator bisa menjadi alat
Oksigen
Elektrolit jelly.
Elektrode EKG.
a Paddle/Elektroda
b Control Panel
b) Energy Selector:
c) Display:
d) Contrast :
e) Sycn :
f) PaddleButton :
Untuk membuang energi kejut berupa muatan listrik yang terdiri dari
c GEL:
d Kabel EKG:
Pemeliharaan Defibrilator
Tentu saja alat medis sekalipun perlu dipelihara dengan baik supaya tetap
bekerja dengan baik. Pemeliharaan yang baik adalah sebuah cara agar membuat
Harga Defibrilator
bervariasi, namun bila untuk AED atau Automatic External Defibrillator, harga
berada pada kisaran 20-40 juta. Tentu harga tersebut ditentukan oleh faktor merk
dan spesifikasi, seperti layaknya ketika kita membeli barang elektronik seperti TV
Spek yang bagus tentu ditawarkan dengan harga yang lebih tinggi. Namun
kini sudah banyak dijual di luar akan alat defibrilator yang berteknologi modern
standar internasional dengan harga yang tak begitu mahal. Tentu melakukan
perbandingan harga antara satu merk dengan merk lain dan dari tempat satu
hanya saja aritmia sendiri ada dalam berbagai jenis. Yang paling dianggap
berbahaya adalah jenis aritmia yang mampu memicu fibrilasi. Ketika kontraksi
otot jantung terlalu cepat dan tak menjadi teratur, ini adalah pertanda bahwa
bertambah banyaknya kasus penyakit jantung koroner, belum lagi juga gagal
jantung, maka makin ke sini makin dibutuhkan alat defibrilasi ini karena dianggap