A. Tuberkulosis Paru
1. Etiologi
Penyakit ini ditularkan melalui udara yaitu percikan ludah, bersin dan
memiliki sifat kusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan. Oleh
karena itu disebut pula sebagai bakteri Tahan Asam ( BTA ) (Depkes
RI,2007). Pada tahun 1982 robert Koch mengidentifikasi basil tahan asam
TB paru (Zulkifli,2007).
2. Epidemiologi TB
Menurut WHO prevalens kasus TB diseluruh dunia tahun 2006 ada 14,4
juta (WHO,2008). Sebagian besar dari kasus TB ini (95%) dan kematianya
pada tahun 2009 adalah 100 per 100.000 penduduk dan TB terjadi pada
pada lingkungan yang lembab akan tetapi tidak tahan terhadap sinar
panjang 1-4 mikron dan lebar 0,2-0,8 mikron. Kuman ini melayang
(2000), kuman tuberkulosis dapat bertahan hidup pada tempat yang sejuk,
Tetapi kuman tuberkulosis akan mati bila terkena sinar matahari, sabun,
lisol, karbol dan panas api (Atmosukarto & Soewasti, 2000). Menurut
mati dalam waktu 2 jam, selain itu kuman tersebut akan mati oleh tinctura
12
iodi selama 5 menit dan juga oleh ethanol 80 % dalam waktu 2 sampai 10
4. Cara Penularan
sering jika dibandingkan organ lain. Penularan penyakit ini sebagian besar
(Depkes RI,2007)
Gambar 2. faktor risiko kejadian TB
Hal penting yang perlu diketahui bahwa tidak semua orang yang terhirup
paru pada ARTI (Annual Risk of Tuberculosis Infection ) sebesar 1%. Hal
paru baru setiap tahu, dimana 50 penderita adalah BTA positif ( Depkes
RI,2007).
14
5. Patogenesis
a. Infeksi primer
akibat terinfeksi HIV atau status gizi. Ciri khas dari tuberkulosis pasca
(rongga) atau efusi pleura (lewatnya gas pada selaput paru) (Depkes
RI,2007).
6. Gejala-gejala Tuberkulosis
a. Gejala respiratorik
1. Batuk ≥ 3 minggu
2. Batuk darah
3. Sesak napas
Semua gejala tersebut diatas mungkin disebabkan penyakit lain, tetapi bila
pemeriksaan (Crofton,2002).
b. Gejala sistemik
demam.
umum adalah krepitasi halus dibagian atas pada satu atau kedua
7. Penemuan TB
efektif.
orang yang datang ke UPK dengan gejala TB, dianggap sebagai seorang
8. Diagnosis TB
positif perlu diadakan pemeriksaan lebih lanjut yaitu foto rontgen dada
foto rontgen dada, untuk mendukung TB, didiagnosis TB. Bila hasil
anak. Pasien dengan jumlah skor yang lebih atau sama dengan 6 (>6),
Parameter 0 1 2 3
Kontak TB Tidak Laporan BTA positif
jelas keluarga,
BTA negatif
atau tidak
tahu, BTA
tidak jelas
Uji Negatif Positif (≥10
tuberkulin mm,atau ≥5
mm pada
keadaan
imunosupresan
Berat Bawah garis Klinis gizi
badan/keadaa merah(KMS) buruk
n gizi atau BB/U (BB/U)<60%
<80%
Demam tanpa ≥ 2 minggu
sebak jelas
Batuk ≥3 minggu
Pembesaran ≥ 1 cm,
kelenjar limfe jumlah >1,
coli, aksila, tidak nyeri
19
inguinal
Pembengkak Ada
an tulang tau pembengkaka
sendi n
panggul,
lutut, falang
Foto toraks Normal Kesan TB
/tidak
jelas
Tabel 1. Skor diagnosis TB pada anak-anak
Catatan :
Diagnosa dengan sistem skoring ditegakkan oleh dokter
Batuk dimasukan dalam skor setelah disingkirkan penyebab
batuk kronik lainya seperti asma, sinusitis dll
Jika dijumpai skropuloderma ( TB pada kelenjar dan kulit ),
pasien dapat langsung didiagnosa TB
Berat badan dinilai saat pasien datang
Foto torak bukan alat dignostik utama pada anak
Semua anak dengan reaksi cepat BCG harus segera dievaluasi
dengan sistem skoring TB anak
Anak didiagnosa tb jika skor ≥ 6
9. Klasifikasi penyakit
a. Tuberkulosis Paru
BTA positif.
buruk.
a. Kasus Baru
Tuberkulosis (OAT) atau sudah menelan OAT kurang dari satu bulan
b. Kambuh (relaps)
BTA positif.
e. Lain-lain
1. Gagal
adalah penderita BTA positif yang masih tetap positif pada akhir
bulan ke-5 (satu bulan sebelum akhir pengobatan) atau lebih. atau
2. Kasus Kronis
tuberkulosis di Indonesia:
a. Sembuh
b. Pengobatan lengkap
lengkap tapi tidak ada hasil pemeriksaan ulang dahak 2 kali berturut-
c. Meninggal
sebab apapun.
d. Pindah
f. Gagal
atau kembali positif pada satu bulan sebelum akhir pengobatan atau
1. Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu baik fisik, biologis, maupun sosial yang
a. Lingkungan Fisik
b. Lingkungan Biologis
c. Lingkungan Sosial
ekonomi.
25
2. Lingkungan Rumah
Lingkungan dari struktur tersebut juga semua fasilitas dan pelayanan yang
rohani serta keadaan sosial yang baik untuk keluarga dan individu.
cukup sehat dan layak huni serta tidak menimbulkan gangguan kesehatan.
yang cukup yaitu jika luas ventilasi minimal 10 % dari jumlah luas
lantai.
luar rumah.
kurang dari lima tahun minimal 4,5 m³, artinya dalam satu ruangan
1. Harus ada sumber air yang memenuhi syarat, baik secara kualitas
baik.
4. Harus ada pencegahan agar vektor penyakit tidak bisa hidup dan
6. Luas kamar tidur minimal 8,5 m³ per orang dan tinggi langit-langit
a. Ventilasi Rumah
1. Ventilasi alam.
Ventilasi alam berdasarkan pada tiga kekuatan, yaitu: daya difusi dari
pintu dan lubang angin, maka ventilasi pun dapat diperoleh dari
pergerakan udara sebagai hasil sifat porous dinding ruangan, atap dan
lantai.
2. Ventilasi buatan
minimal 5 % dari luas lantai. Jumlah keduanya menjadi 10% dari luas
lantai ruangan.
2. Udara yang masuk harus bersih, tidak dicemari asap dari sampah atau
lubang ventilasi berhadapan antar dua dinding. Aliran udara ini jangan
antara luas ventilasi dan luas lantai rumah, dengan menggunakan Role
memenuhi syarat kesehatan adalah 10% luas lantai rumah dan luas
ventilasi yang tidak memenuhi syarat kesehatan adalah < 10% luas lantai
rumah (Depkes RI, 1989). Rumah dengan luas ventilasi yang tidak
ventilasi adalah menjaga aliran udara di dalam rumah tersebut tetap segar.
Luas ventilasi rumah yang < 10 % dari luas lantai (tidak memenuhi syarat
cairan dari kulit dan penyerapan. Kelembaban ruangan yang tinggi akan
menjadi media yang baik untuk tumbuh dan berkembang biaknya bakteri-
aliran udara yang terus menerus. Bakteri yang terbawa oleh udara akan
b. Pencahayaan Rumah
dari sinar matahari (alami), yaitu semua jalan yang memungkinkan untuk
1. Cahaya Alamiah
sebagai jalan masuk cahaya. Selain itu jalan masuknya cahaya alamiah
2. Cahaya Buatan
bukan alamiah, seperti lampu minyak tanah, listrik, api dan lain-lain.
memenuhi syarat kesehatan bila < 50 lux atau > 300 lux, dan memenuhi
tuberculosis dapat bertahan hidup pada tempat yang sejuk, lembab dan
gelap tanpa sinar matahari sampai bertahun-tahun lamanua, dan mati bila
terkena sinar matahari, sabun, lisol, karbol dan panas api. Menurut Girsang
oleh sinar matahari; oleh tinctura iodii selama 5 menit dan juga oleh
ethanol 80% dalam waktu 2-10 menit serta mati oleh fenol 5% dalam
dalam m² per orang. Luas minimum per orang sangat relatif, tergantung
kecuali untuk suami istri dan anak dibawah dua tahun. Apabila ada
hasil bagi antara luas lantai dengan jumlah penghuni 10 m²/orang dan
bagi antara luas lantai dengan jumlah penghuni 10 m²/orang (Lubis, 1989).
terpisah.
di dalam rumahnya
d. Lantai Rumah
tumbuhan yang ada, suhu, air yang ada. Tanah merupakan sumber daya
mendukung hara dan air yang perlu ditambah untuk pengganti yang habis
batu bata biasanya langsung diletakkan di atas tanah asli sehinga menjadi
lembab. Maka perlu dilapisi dengan satu lapisan semen yang kedap air.
34
yang akan memperpanjang masa viabilitas atau daya tahan hidup kuman