Anda di halaman 1dari 2

A.

DAPUS

Suyoto, (2015). Pijat Refleksi. Jakarta. Penebar Plus

Rahimsyah. (2014). Pijat Refleksi dan Ramuan Tradisional. Surabaya. Penerbit Serba Jaya

https://ngurahjayaantara.blogspot.com/2013/12/keperawatan-komplementer-terapi-refleksi.
Diakses tgl 7 maret 2019

https://id.scribd.com/document/369988468/pijat-refleksi diakses tgl 7 maret 2019

https://www.nusabali.com/berita/29858/feng-shui-sejarah-pijat-refleksi diakses tgl 7 maret 2019

B. SEJARAH

Zaman China Kuno (3000 SM)

Pijat refleksi serupa dengan akupresur, yaitu perawatan berdasarkan pada penekanan pada titik-titik
tertentu sepanjang garis energi untuk menyeimbangkan aliran energi dalam tubuh.

Garis energi (Meridian dan Kolateral) yang digunakan pada akupunktur dan akupresur, berbeda
sedikit dengan garis energi (zona terapi) yang digunakan pada pijat refleksi. Ada beberapa
perbedaan dalam istilah titik refleksi pada kaki dan tangan yang digunakan dalam pijat refleksi
dengan titik Meridian dan Kolateral pada tangan dan kaki yang digunakan dalam akupresur.

Zaman Modern

Dokter William Fritzgerald (1872-1942) William Fritzgerald adalah seorang dokter spesialis THT. Pada
tahun 1917 menerbitkan buku dengan judul ‘Zona Therapy’. Menurut teori ini, tubuh manusia dibagi
dalam 10 zona longitudinal. Dalam zona longitudinal tersebut, ada aliran energi yang
menggabungkan bagian-bagian tubuh yang berada dalam zona yang sama. Gangguan atau sumbatan
energi dalam suatu zona dapat mempengaruhi bagian yang berbeda dalam tubuh yang berada
dalam zona tersebut. Tekanan yang diberikan pada satu bagian zona tersebut dapat membantu
menghilangkan sumbatan energi. Tekanan yang diberikan dapat menggunakan berbagai alat,
seperti: jepit pakaian, sisir metal, dan ikat karet untuk memberikan tekanan pada suatu zona,
tujuannya adalah untuk melepaskan sumbatan yang ada pada suatu zona tersebut.

William Fritzgerald mempunyai asisten (ahli fisioterapis) bernama Eunice Ingham.

Eunice Ingham

Eunice Ingham mengembangkan hasil kerjanya berdasarkan ‘Terapi Zona’ yang digambarkan oleh
William Fritzgerald. Eunice Ingham menyatakan bahwa tekanan dengan ujung jempol dan jari, lebih
efektif daripada tekanan alat-alat yang dianjurkan oleh William Fritzgerald.

Eunice Ingham menyatakan bahwa kaki merupakan tempat yang lebih cocok untuk diberi tekanan.
Kaki juga sama seperti tangan, berada pada zona longitudinal dan kaki lebih disukai dibandingkan
tangan, oleh karena lebih reseptif terhadap perawatan. Kaki kebanyakan dilindungi oleh kaos kaki
dan sepatu sehingga lebih sensitif. Oleh karena itu, dia memulai mencari tempat refleksi pada kaki
untuk dihubungkan dengan semua bagian tubuh dan mengembangkan ‘Metode Pijat Tekan Ingham’.
Eunice Ingham pada tahun 1938 menerbitkan penemuannya dalam buku yang berjudul ‘Stories The
Feet Can Tell’ dan ‘Stories The Feet Have Told’, dua buku ini pertama kali menggambarkan subjek
pijat refleksi seperti yang kita ketahui sekarang ini.

Doreen Bayley

Doreen Bayley menemui Eunice Ingham selagi kunjungannya ke Amerika, dan Doreen Bayley begitu
sangat terkesan oleh hasil karya Eunice Ingham, sehingga Doreen Bayley belajar dari Ingham
sebelum kembali ke Inggris untuk memperkenalkan pijat refleksi di Inggris pada tahun 1960-an.

Doreen Bayley telah melatih dan mendidik orang dengan tekun selama bertahun-tahun. Dengan
seiring waktu, orang mulai banyak yang berminat pada metode ini, dan Sekolah Pijat Refleksi Bayley
mulai dikenal. Doreen Bayley kemudian mengadakan kursus di Inggris dan Eropa.

Doreen Bayley pada tahun 1978, menerbitkan buku ‘Refleksiology Today’ (yang dicetak ulang oleh
Healing Arts Press, Rochester, Vermont) dan menjadi buku pegangan yang dianut dalam
pengembangan ilmu pijat refleksi hingga sekarang ini.

Anda mungkin juga menyukai