Anda di halaman 1dari 22

29

populasi sesuai dengan yang dikehendaki penelitian (tujuan/masalah dalam


penelitian) (Nursalam,2008) dengan demikian sampel dalam penelitian ini adalah
mahasiswa semester II, IV dan VI Prodi Ilmu Keperawatan Universtitas
Muhammadiyah Kalimantan Timur dengan jumlah populasi sebanyak 220 orang.
Adapun besaran sampel penelitian ini ditetapkan dengan menggunakan rumus
Slovin dalam Nursalam (2011) :

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (𝑑)2
Keterangan :
n = Besar sampel
N = Besar populasi
d = Tingkat kepercayaan/ ketepatan 5 %
Dengan menggunakan rumus di atas dapat diambil jumlah sampel
sebagai berikut :
220
𝑛=
1 + 220 (0,05)2
220
=
1 + 220 (0,0025)
220
=
1 + 0,27
220
=
1,27
= 173,22
= 173
Maka dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel sebanyak 173
responden Tehnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tehnik Probability Sampling dengan jenis sampel Stratified Sampling.
Kelebihan penarikan sampel secara strata ini adalah semua ciri yang
heterogen didalam populasi dapat terwakili dan mencari hubungan antar
srata atau membandingkannya (Hastono dan sabri,2010)
30

Rumus Proportionate Stratified Sampling adalah


𝑁𝑖 𝑥 𝑛
𝑁𝑖 =
𝑁
Keterangan :
Ni = Ukuran tiap strata sampel
Ni = ukuran tiap strata populasi
n = ukuran (total) sampel
N = ukuran (total) populasi
Berikut ini adalah tehnik penarikan sampel:

Tabel 3.1
Hubungan nyeri haid (Disminore) dan perilaku intelektual tentang penanganan
disminore dengan aktivitas belajar pada mahasiswi program studi strata 1 ilmu
keperawatan universitas muhammadiyah kalimantan timur

semester Kelas Jumlah Populasi Sampel


43𝑥173
2 A 43 orang = 33,8 34
220
42𝑥173
B 42 orang = 33 33
220
35𝑥173
4 A 35 orang = 27,5 27
220
40𝑥173
B 40 orang = 31,4 32
220
26𝑥173
6 A 26 orang = 20,4 20
220
35𝑥173
B 35 orang = 27,5 27
220
Jumlah sampel 173

Adapun kriteria sampel dalam penelitan ini yang terbagi dalam dua kriteria,
yaitu sebagai berikut :
31

a. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi
target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2012). Kriteria inklusi penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1) Mahasiswi semester II, IV dan VI Prodi Ilmu Keperawatan STIKES
Muhammadiya menjadi responden
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada mahasiswi semester II,IV dan VI Prodi Ilmu
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur pada tahun 2019.
B. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang dapat diamati
(diukur), memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara
cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemudian dapat diulangi lagi oleh
orang lain (Nursalam, 2003). Definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

3.1 Tabel Defenisi Operasional

No Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Ukur
1 Independen Disminore adalah nyeri Menggunakan Dinyatakan Ordinal
sewaktu haid biasanya skala faces pain dalam tingkatan:
Dismenore terjadi didaerah perut score yang Ekspresi wajah
bagian bawah menggambarka 1 : tidak merasa
pinggang bahkan n opini nyeri sama
punggung, seseorang sekali
permasalahan mengenai nyeri Ekspresi wajah
disminore adalah yang sedang dia 2 : nyeri hanya
permasalahan yang rasakan sedikit
sering dikeluhkan Ekspresi wajah
karena dapat 3 : sedikit lebih
menghentikan aktivitas nyeri
sehari-hari dan Ekspresi wajah
mengganggu aktivitas 4 : jauh lebih
belajar pada nyeri
mahasiswi program Ekspresi wajah
32

studi strata 1 6 : sangat nyeri


Universitas luar biasa
muhammadiyah hingga
kalimantan timur penderita
menangis
1. Baik ≥ 76-
Ordinal
Kuisoner 1-18 100%
dengan skala 2. Cukup 55%-
Likert. 75%
Pengetahu Pengetahuan adalah 3. Kurang
2
an tentang segala ssuatu yang (skala Gutman) <55%
penangana diketahui mahasiswi Favorable
n disminore program studi strata 1 0 = salah
Universitas 1 = benar
Muhammadiyah
kalimantan timur Unfavourable
tentang penanganan 1= salah
disminore terhadap 0= benar
aktivitas belajar Positif jika
Nominal
jumlah skor
sikap
≥mean/median
Sikap segala respon yang
3
terhadap belum akan dilakukan Negatif jika
penangana terhadap penanganan jumlah skor
n disminore disminore pada Kuisoner nomor sikap
mahasiswi progrm 1-12 dengan <mean/median
studi strata 1 ilmu skala likert
keperawatan
Universitas Dengan nilai
muhammadiyah pernyataan : Baik ≥
Ordinal
kalimantan Timur mean/median
Favourable Kurang baik
1= sangat tidak <mean/median
setuju
2=tidak setuju
33

4 Perilaku perilaku merupakan Kuuisoner


terhadap reaksi terhadap nomor 1-18
penangana stimulus atau dengan skala
n disminore rangsangan dari luar likert
yang mempengaruhi
perilaku atau tindakan Dengan nilai
pada mahasiswi pernyataan :
program studi starata Favourable
1 ilmu keperawatan 1 = sangat
Universitas setuju
muhammadiyah 2 = setuju
kalimantan timur Tidak setuju =3
Unfavorabel
4= sangat setuju
3= setuju
2= tidak setuju
1=Sangat tidak
setuju

6 Dependen Keterlibatan 1. Kuesioner 6 Tidak terganggu Ordinal


mahasiswi progam item ≥mean/median
Aktivitas
belajar studi strata 1 ilmu Terganggu
keperawatan Dengan nilai <mean/median
Universitas pernyataan :
muhammadiyah - Favorable
kalimantan timur 1 = sangat
dalam bentuk setuju
sikap,pikiran, 2 = setuju
perhatian dalam Tidak setuju =3
kegiatan belajar guna Sangat setuju =4
E
menunjang - Unfavorable
. keberhasilan proses 4= sangat setuju
Ins belajar mengajar dan 3= setuju

tru memperoleh manfaat 2= tidak setuju


dari kegiatan tersebut 1=Sangat tidak
me
setuju
n
34

Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebihbaik (cermat, lengkap dan sistematis) sehingga lebih mudah diolah
(Saryono dan Anggraeni, 2013).
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa Kuesioner yang berisi
beberapa pertanyaan sesuaidengan literatur kerangka konsep penelitian.

1. Kuesioner A
Kuesioner A menjelaskan tentang data demografi responden (Umur,
Pekerjaan Orang Tua, Pendapatan Orang Tua) yang terdiri dari 3 pertanyaan.

2. Kuesioner B

Kuesioner B menjelaskan pertanyaan tentang nyeri haid dampak pada


aktifitas belaja. Penelitian ini menggunakan skala faces pain score yang
menggambarkan opini seseorang mengenai nyeri yang sedang dia rasakan.
Maka dalam skala ini terdapat 3 pilihan nyeri ringan = 1, nyeri sedang = 2,
nyeri berat = 3.
(Skala Wong-baker faces Pain Rating scale)

Gambar 3.1
Pain Assessment Tool

Keterangan :
Skala Angka nyeri 0-10 (Comparative Pain Scale)
0 = tidak ada rasa nyeri / normal
1 = nyeri seperti gatal gigitan nyamuk
2 = terasa nyeri seperti dicubit/melili
35

3 = nyeri sangat terasa seperti ditonjok bagian wajah atau disuntik


4 = nyeri yang kuat seperti sakit gigi dan nyeri disengat tawon
5 = nyeri yang tertekan seperti terkilir, keseleo
6 = nyeri yang seperti tertusuk-tusuk menyebabkan tidak fokus dan komunikasi
terganggu.
7 = nyeri yang menusuk begitu kuat menyebabkan tidak bisa berkomunikasi
dengan baik dan tidak mampu melakukan perawatan sendiri.
8 = nyeri yang begitu kuat sehingga menyebabkan tidak dapat berfikir jernih.
9 = nyeri yang menyiksa tak tertahankan sehingga ingin segera menghilangkan
nyerinya.
10 = nyeri yang tidak terbayangkan dan tidak dapat diungkapkan sampai tidak
sadarkan diri
Skala Wajah (Wong-Baker Faces Pain Rating Scale)
Ekspresi wajah 1 : tidak merasa nyeri sama sekali
Ekspresi wajah 2 : nyeri hanya sedikit/ringan
Ekspresi wajah 3 : sedikit lebih nyeri
Ekspresi wajah 4 : jauh lebih nyeri/nyeri yang hebat
Ekspresi wajah 5 : nyeri yang sangat hebat tetapi bisa di kontrol
Ekspersi wajah 6 : sangat nyeri luar biasa hingga penderita menangis.

3. Kuesioner C
Kuesioner C menjelaskan pertanyaan pengetahuan tentang penanganan
disminore pada aktifitas belajar, yang terdiri dari 15 peranyaan. Penelitian ini
menggunakan skala Guttman yaitu skala yangakan didapatkan jawaban yang
tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. Maka dalam skala ini
hanya ada dua interval misalnya “Benar atau Salah”. Skala Guttmen selain dapat
dibuat dalam bentuk pilihan ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk chacklis.
Terdiri dari pernyataan favourable dengan penilaian benar = 2, salah = 1.
Demikian sebaliknya untuk pernyataan unfavorable dengan penilaian benar = 1,
salah = 2.
36

Tabel 3.1
Kisi -Kisi Instrumen Penelitian
Variabel Independen Pengetahuan

No INDIKATOR NOMOR BUTIR PERTANYAAN JUMLAH

FAVOURABLE UNFAVORABEL

1. Pengertian Pengetahuan 1, 2, 3 4, 5, 6 6
Tentang Penanganan
Disminore

2. Tingkat Pengetahuan 7, 8, 9 10,11,12 6


Tentang Penanganan
Disminore

3. Faktor - faktor yang 13,14,15 16,17,18 6


Mempengaruhi Pengetahuan
Tentang Penanganan
Disminore

JUMLAH PERTANYAAN 9 9 18

4. Kuesioner D
Kuesioner D menjelaskan pernyataan sikap tentang penanganan disminore
pada aktifitas belajar, yang terdiri dari 15 peranyaan. Penelitian ini menggunakan skala
Linkert yaitu skalayang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, danpresepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Terdiri dari pernyataan
favorable dengan penilaian selalu = 4, sering = 3, kadang -kadang = 2, tidak pernah =
1. Demikian sebaliknya untuk pernyataan unfavorable dengan penilain selalu = 1,
sering = 2, kadang -kadang = 3, tidak pernah = 4
37

Tabel 3.2
Kisi -Kisi Instrumen Penelitian
Variabel Independen Sikap

No INDIKATOR NOMOR BUTIR PERTANYAAN JUMLAH

FAVOURABLE UNFAVORABEL

1. Unsur - Unsur Sikap Tentang 1,2,3 4,5,6 6


Penanganan Disminore

2. Bentuk Sikap Tentang 7,8,9 10,11,12 6


Penanganan Disminore

JUMLAH PERTANYAAN 6 6 12

5. Kuesioner E

Kuesioner E menjelaskan pertanyaan perilaku tentang penanganan pada


aktifitas belajar, yang terdiri dari 15 peranyaan. Penelitian ini menggunakan skala
Linkert yaitu suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam angket
unyukmengukur presepsi, sikapatau pendapat seseorang atau kelompok
mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial. Terdiri dari pernyataan
favorable tidak terganggu = 1, cukup terganggu = 2, terganggu =3. Demikian
sebaliknya untuk pernyataan unfavorable tidak terganggu = 3, cukup terganggu =
2, terganggu =1.
38

Tabel 3.3
Kisi -Kisi Instrumen Penelitian
Variabel Independen Perilaku

No INDIKATOR NOMOR BUTIR PERTANYAAN JUMLAH

FAVOURABLE UNFAVORABEL

1. Bentuk Perilaku Tentang 1,2,3 4,5,6 6


Penanganan Disminore

2. Prosedur Pembentukan 7,8,9 10,11,12 6


Perilaku Tentang Penanganan
Disminore

3. Faktor Yang Mempengaruhi 13,14,15 16,17,18 6


Perilaku Tentang Penanganan
Disminore

JUMLAH PERTANYAAN 9 9 18

6.Kuesioner F
Kuesioner F menjelaskan pernyataan tentang aktivitas belajar, yang terdiri dari 6
pertanyaan. Penelitian ini menggunakan skala Linkert yaitu skala yang digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok tentang
fenomena sosial. Maka dalam skala ini terdapat 3 pilihan yaitu favorable sangat setuju
=1, tidak setuju =2. Demikian sebalikya untuk pernyataan unfavorable dengan penilaian
sangat setuju =2, tidak setuju =1.
39

Tabel 3.4
Kisi -Kisi Instrumen Penelitian
Variabel Independen Aktifitas Belajar

No INDIKATOR NOMOR BUTIR PERTANYAAN JUMLAH

FAVOURABLE UNFAVORABEL

1. Jenis – Jenis aktivitas belajar 1,2,3 4,5,6 3


tentang penangann disminore

2. Faktor – faktor yang 7,8,9 10,11,12 3


mempengaruhi aktivfitas belajar
tentang penangan disminore

JUMLAH PERTANYAAN 3 3 6

C. Uji Validitas dan Realibilitas


Setelah kuesioner sebagai alat ukur atau alat pengumpul data selesai, belum
berarti kuesioner tersebut dapat langsung digunakan untuk mengumpul data.
Kuesioner dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian perlu uji validitas dan
reabilitas, untuk kuesioner itu harus diuji coba atau “trial” di lapangan. Responden
yang digunakan untuk uji coba sebaiknya yang memiliki ciri-ciri responden dari
tempat dimana penelitian tersebut harus dilakukan (Arikunto, 2010).
1. Uji validitas
Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu butir
pertanyaan. Skala butir pertanyaan disebut valid bila, jika melakukan apa yang
seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Jika skala
40

pengukuran tidak valid maka tidak bermanfaat bagi peneliti, sebab tidak mengukur
apa yang seharusnya dilakukan (Sunyoto, 2011).
Dalam penelitian ini untuk variabel pengetahuan tentang penanganan dismenore
peneliti menggunakan koefisien korelasi biserial karena jenis pertanyaan yang
digunakan menggunakan skala Guttman dengan jawaban 0 dan 1, dengan rumus
sebagai berikut.
(𝑥𝑖 −𝑥5) 𝑝
𝑟𝑏𝑖𝑠(𝑖) =
𝑠𝑡
(√ 𝑞 𝑖 )
𝑖

Keterangan :
𝑟𝑏𝑖𝑠(𝑖) = koefisien korelasi biseral antara skor butir nomor i dengan skor total

𝑥𝑖 = rata-rata skor total semua responden yang menjawab benar butir no i

𝑠𝑡 = standar deviasi skor total semua responden


𝑝𝑖 = proprosi jawaban yang benar untuk butir soal nomor i
𝑞𝑖 = proporsi jawaban yang salah untuk butir soal nomor i
keputusan uji :
bila r hitung ≥ r konstanta 0.6 : artinya pertanyaan tersebut vaild
bila r hitung ≤ r konstanta 0.6 : artinya pertanyaan tersebut tidak vaild ( Rianto, 2011)
variabel sikap dan perilaku tentang penanganan dismenore peneliti menggunakan
Pearson Product Moment karena jenis pertanyaan menggunakan skala liket, rumus
sebagai berikut:
𝑛 (∑ 𝑋𝑌) − (∑ 𝑋). (∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√[𝑛. ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 ]. [𝑛. ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)2 ]
Dengan derajat kebebasan (degree of freedom/df) df = n-2
Keterangan:
𝑟𝑥𝑦 = koefisien korelasi
ΣXi = jumlah skor item
ΣYi = jumlah skor total (item)
n = jumlah responden
keputusan uji :
bila 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 artinya pertanyaan tersebut valid.
41

bila 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 artinya pertanyaan tersebut tidak valid


Agar diperoleh distribusi nilai hasil pengukuran mendekati normal, maka
sebaiknya jumlah responden untuk uji coba ini paling sedikit 30 orang (Arikunto,
2010). Uji coba instrumen dilakukan di Universitas Muhammadiyah Kalimantan
Timur dengan jumlah responden sebanyak 30 orang.

2. Uji Reabilitas
Reabilitas instrumenmerujuk pada konsistensi dari pengukuran itu sendiri.
Konsistensi terjadi antara item dalam tes yang sama, antara dua bentuk instrumen
yang sama yang diberikan pada waktu yang berbeda. Kata lain, reabilitas adalah
antara ketergantungan, stabilitas, konsistensi, prediktabilitas (dapat diramalkan),
akurasi (ketetapan) (Hamid, 2007)
a. Pengetahuan
Pengujian reabilitas pada variabel pengetahuan tentang penanganan
disminore peneliti menggunakan rumus Kuder Richardson (KR-20)
(Arikonto, 2010).
Dengan rumus sebagai berikut:
[𝑛/𝑛 − 1] ∗ [1 − (∑𝑝 ∗ 𝑞)𝑉𝑎𝑟]
Keterangan :
n = ukuran sampel untuk ujian.
Var = variasi untuk ujian
p = proporsi orang yang melewati item
q = proporsi orang yang gagal dalamitem
∑ = jumlahkan (tambah). Dengan kata lain multiple. Setiap
pertanyaan p oleh q, dan kemudian menambahakan semuanya.
Keputusan Uji:
Bila r hitung ≥ r Konstanta 0,6 : artinya pertanyaan tersebut reliabel
Bila r hitung ≤ r Konstanta 0.6 : artinya pertanyaan tersebut tidak reliabel
(Rianto, 2011).
b. Sikap
42

Variabel sikap tentang penanganan disminore pada aktivitas belajar


peneliti menggunakan Alfa Cronbach karena jenis pernyataan yang
digunakan menggunakan skala Linkert (Sugiyono, 2010) dengan rumus
berikut :
𝑘 2
𝑟 = [(𝑘−1)] [1 − ∑𝜎𝑡 /𝜎𝑡2

Keterangan :
r = koefesien reliabilitas instrumen (cronbach alpha)
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑𝜎𝑡2 = total varians butir
.𝜎𝑡2 = total varians
Keputusan Uji :
Bila r alpha hitung ˃ r konstanta 0.6 maka pertanyaan tersebut reliable.
Bila r alpha hitung ˂ r Konstanta 0.6 maka pertanyaan tersebut tidak
reliabel.
c. Perilaku
Variabel perilaku tentang penanganan disminore pada aktivitas
belajar peneliti menggunakan Alfa Cronbach karena jenis pernyataan
yang digunakan menggunakan skala Linkert (Sugiyono, 2010) dengan
rumus berikut :
𝑘 2
𝑟 = [(𝑘−1)] [1 − ∑𝜎𝑡 /𝜎𝑡2

Keterangan :
r = koefesien reliabilitas instrumen (cronbach alpha)
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑𝜎𝑡2 = total varians butir
.𝜎𝑡2 = total varians
Keputusan Uji :
Bila r alpha hitung ˃ r konstanta 0.6 maka pertanyaan tersebut reliable.
Bila r alpha hitung ˂ r Konstanta 0.6 maka pertanyaan tersebut tidak
reliabel.
d. Aktifitas belajar
43

Variabel sikap tentang penanganan disminore pada aktivitas


belajar peneliti menggunakan Alfa Cronbach karena jenis pertanyaan
yang digunakan menggunakan skala Linkert (Sugiyono, 2010) dengan
rumus berikut :
𝑘 2
𝑟 = [(𝑘−1)] [1 − ∑𝜎𝑡 /𝜎𝑡2

Keterangan :
r = koefesien reliabilitas instrumen (cronbach alpha)
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑𝜎𝑡2 = total varians butir
.𝜎𝑡2 = total varians
Keputusan Uji :
Bila r alpha hitung ˃ r konstanta 0.6 maka pertanyaan tersebut reliable.
Bila r alpha hitung ˂ r Konstanta 0.6 maka pertanyaan tersebut tidak
reliabel.
G. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan pada subyek dan
proses pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan dalam penelitian
(Nursalam, 2008). Pengmpulan data ini berdasarkan cara memperolehnya. Menurut
Arikunto (2010), data ini terdiri dari :
1. Data Primer
Data primer adalah pengambilan data yang dilakukan secara
langsung diambil pada saat berlangsungnya penelitian yang diperoleh melalui
kuesioner yang diisi langsung oleh responden.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Mahasiswa
program studi ilmu keperawatan Universitas Muhammadiyah Kalimantan
Timur Samarinda, mengenai jumlah mahasiswa dismenore dan penanganan
dismenore dan segala hal yang berhubungan dengan penelitian.
H. Teknik Analisa Data
Dalam melakukan analisis, data terlebih dahulu harus diolah dengan
tujuan mengubah data menjadi informasi. Dalam statistik, informasi yang
44

diperoleh untuk proses pengambilan keputusan, terutama dalam pengujian


hipotesis (Hidayat, 2009).
Apabila data telah terkumpul maka tahap berikutnya adalah mengorganisir
atau mengklarifikasi data tersebut guna tujuan penelitian. Proses pengolahan
data ini meliputi :

1. Pengumpulan data
a. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap
pengumpulan data atau setelah data terkumpul.
b. Coding
Bentuk kegiatan dari coding adalah merubah data yang berbentuk huruf
menjadi data yang berbentuk angka. Hal utama yang harus dilakukan pada
kegiatan ini adalah memberikan kode untuk jawaban yang diberikan oleh
responden.
c. Entry data
Data entri adalah kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan ke
dalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat distribusi
frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel kongtigensi
d. Tabulating
Tabulasi adalah proses penyusuan data dan analisa dat dalam bentuk
tabel, dengan memasukan data kedalam tabel akan memudahkan dalam
melakukan analisis. Pembuatan suatu tabel sanagat tergantung pada
tujuan penelitian dan hipotesis yang dibuat.
e. Cleaning
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
dimasukkan perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan
adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya,
kemudian dilakuakan pembetulan atau koreksi.
45

2.Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel
terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Cara
yang bisa ditempuh untuk menguji kenormalan data adalah dengan menggunakan
Grafik Normal P-P Plot dengan cara melihat penyebaran datanya. Jika pada grafik
tersebut penyebaran datanya mengikuti pola garis lurus, maka datanya normal. Jika
pada tabel test of normality dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov nilai sig >
0.05, maka data berdistribusi normal. Sebelum melakukan pengujian hipotesis
terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas data untuk mengetahui kenormalan
dari distribusi data. Penelitian ini menggunakan uji normalitas data dengan uji
Kolmogorov-Smirnov. Uji kolmogorov-smirnov digunakan karena jumlah subjek
yang kita miliki lebih dari 50 dan uji Shaphiro Wilk, yaitu untuk mengetahui rerata
data sampel terdistribusi normal atau tidak normal. Uji Shapiro-Wilk dianggap lebih
akurat ketika jumlah subjek yang kita miliki kurang dari 50. Bila dat berdistribusi
normal maka akan dilakukan uji parametrik, sebaliknya bila diperoleh hasil distribusi
tidak normal dilakukan uji statistik non parametrik.
Rumus yang digunakan dalam uji normalitas ini adalah Kolmogrov smirnov sebagai
berikut :
Dn = maks / Fa (x) – Fe(x)
Keterangan :
D : angka selisih maksimum
Fa (x):frekuensi kumulatif relatif
Fe(x) : frekuensi kumulatif teoritis
(singgih santoso,2002)
a. Rata-rata hitung (mean)

Mean merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai


rata-rata dari kelompok tersebut (Sugiyono, 2010).
Rata-rata hitung
∑x
(𝑋̅) = n i

Keterangan :
46

𝑋̅ = rata-rata hitung sampel


xi = nilai dalam suatu sampel
n = jumah sampel
b. Median (nilai tengah)
Median merupakan nilai yang terletak di tengah dari suatu set nilai atau
pengamatan yang disusun menurut Array. Terdapat 2 (dua) rumus untuk
menentukan letak atau posisi median untuk data yang tidak dikelompokkan:
Bila banyaknya pengamatan gasal, median terletak pada urutan ke:
𝑛+1
2
𝑛 = banyaknya pengamatan
Bila banyaknya pengamatan genap, median terletak pada urutan ke:
𝑛 𝑛+2
𝑑𝑎𝑛
2 2

3. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakuakan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian
(Notoatmojo, 2010). Tujuan analisis ini adalah untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel tersebut, selain
karakteristik responden juga mendeskripsikan variabel dependen yaitu rasa
nyeri sebelum maupun sesudah perlakuan.
Data numerik berupa skala nyeri dan usia, dianalisis dengan
menggunakan mean, median. Mean/rata-rata hitung adalah nilai yang terbaik
mewakili suatu data. Median adalah salah satu teknik penjelasan kelompok
yang didasarkan atas nilai tengah dari kelompok data yang telah disusun
urutannya dari yang terkecil sampai yang terbesar, atau sebaliknya dari yang
terbesar sampai yang terkecil (Sugiyono, 2011). Sedangkan standar deviasi
disebut sebagai “simpangan baku’ (Hastono & Sabri, 2013).
f. Persentase
Rumus yang digunakan (Notoatmodjo, 2005):

f
𝑃= x 100%
∑n
47

Keterangan:
𝑃 = Persentase
f = Frekuensi
∑ n = Jumlah responden
Persentase pada penelitian ini hanya untuk menghitung data karakteristik
responden seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan.

4. Analisis Bivariat

Analisa data bivariat adalah analisa yang dilakuakan lebih dari dua
variabel (Notoatmojo, 2010). Sebelum dilakukan uji statistik lebih lanjut terlebih
dahulu data uji normalitas. Analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel
yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Variabel Independen Nyeri Haid
(Dismenore) Dan Perilaku Intelektual Tentang Penanganan Dismenore
dikorelasikan dengan variabel Aktivitas Belajar, Jika masing-masing variabel
berjenis kategorik dan populasinya berdistribusi normal maka analisis data yang
digunakan adalah Chi Square. Rumusnya sebagai berikut :
(∑ 𝑓𝑘 − ∑ 𝑓𝑏 )
fe = ∑𝑇

keterangan :
fe : frekuensi yang diharapkan
∑ 𝑓𝑘 : Jumlah frekuensi pada kolom
∑ 𝑓𝑏 : Jumlah frekuensi pada baris
∑ 𝑇 : Jumlah keseluruhan baris dan kolom
Kemudian mencari nilai Chi kuadrat hitung dengan rumus :
( 𝑓0 − 𝑓𝑒 )2
𝑋2= ∑
𝑓𝑒

Dilanjutkan mencari nilai 𝑋 2 tabel dengan rumus :


Dk = (k-1) (b-1)
Keterangan :
k = banyak kolom
B = banyaknya baris
Uji statistik diatas, menggunkan keputusan uji sebagai berikut :
48

Jika nilai (p<0,05) maka Ho ditolak


Jika nilai p>0,05, maka ha diterima
Uji Chi-square merupakan uji non parametris yang paling banyak
digunakan. Namun perlu diketahui syarat-syarat uji ini adalah: frekuensi responden
atau sampel yang digunakan besar, sebab ada beberapa syarat di mana chi square
dapat digunakan yaitu:
1. Tidak ada cell dengan nilai frekuensi kenyataan atau disebut juga Actual
Count (F0) sebesar 0 (Nol).
2. Apabila bentuk tabel kontingensi 2 X 2, maka tidak boleh ada 1 cell saja yang
memiliki frekuensi harapan atau disebut juga expected count (“Fh”) kurang dari
5.
3. Apabila bentuk tabel lebih dari 2 x 2, misak 2 x 3, maka jumlah cell
dengan frekuensi harapan yang kurang dari 5 tidak boleh lebih dari 20%.
Untuk melihat hasil kemaknaan perhitungan statistik digunakan batas
kemaknaan 0,05. Kriteria penerimaan Ha adalah X2 hitung lebih besar dari X2 tabel,
berarti ada hubungan disminore dengan aktivitas belajar mahasiswi program S1
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur. Ketentuan yang
menyatakan ada tidaknya dalam pengambilan keputusan, adalah:
1. Bila harga Chi Square (X2) ≥ Tabel Chi Square è Hipotesis Nol (H0) ditolak &
Hipotesis Alternatif (Ha) diterima
2. Bila harga Chi Square (X2) < Tabel Chi Square è Hipotesis Nol (H0) diterima &
Hipotesis Alternatif (Ha) ditolak
Jika hal ini ditemukan suatu masalah, teknik yang dianggap dapat
menanggulangi nilai dari sel yang kecil dengan sel lainnya (meng-collaps). Artinya,
kategori dari variabel dikurangi sehingga kategori yang nilai harapannya kecil dapat
digabungkan ke kategori lain, maka solusinya adalah melakukan Fisher Exact Test.
Dimana uji ini sebagai uji alternatif Chi Square untuk tabel silang (kontingesti) 2x2
dengan ketentuan sampel kurang dari 20 dalam nilai perkolomnya tidak kurang dari
5.

I. Etika Penelitian
49

Etika penelitan bertujuan untuk melindungi hak-hak, menjamin identitas


responden dan mencegah kemungkinan terjadinya ancaman terhadap responden.
Sebelum penelitian ini dimulai, dilakukan penjelasan kepada responden tentang
tujuan penelitian, manfaat, jaminan, kerahasiaan responden dan bagaimana cara
mengisi kuesioner. menurut Wasis (2008) dalam penelitian ini, peneliti akan
memperhatikan etika dalam penelitian yang akan dilakukan dengan langkah-langkah
:
1. Informed concent atau lembar persetujuan, diberikan pada responden yang diteliti
yang memenuhi kriteria, peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang
dilakukan. Subjek yang bersedia menjadi responden menandatangani lembar
persetujuan untuk dijadikan sebagai responden.
2. Beneficence yaitu mengandung konsekuensi bahwa semuanya demi kebaikan
responden, guna mendapatkan suatu metode dari konsep yang baru untuk
kebaikan responden.
3. Anonimitas yaitu untuk menjaga kerahasiaan responden, tetapi lembar
persetujuan diberi kode yang hanya diketahui oleh peneliti.
4. Confidentiality atau kerahasiaan informasi yang dilaporkan sebagai hasil suatu
penelitian.
5. Veracity yaitu pemberian penjelasan kepada responden tentang manfaat, efek dan
apa yang didapat oleh responden dalam penelitian ini.
6. Justice yaitu peneliti harus bersikap adil kepada responden dalam melaksanaan
penelitian.
D. Jalannya Penelitian
Jalannya penelitian ini dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Menentukan judul penelitian melalui koordinator mata ajar riset sebagai judul
proposal penelitian dan dikonsultasikan ke pembimbing pada bulan april – mei
2018.
2. Menyusun proposal penelitian yang terdiri dari tiga bab berdasarkan literatur dari
berbagai sumber, studi pendahuluan dan penelitian lain yang terkait dengan
proposal penelitian pada bulan juli 2018.
50

3. Sidang proposal penelitian dilaksanakan pada bulan juli 2018 setelah


penyusunan meteri proposal penelitian disetujui untuk disidangkan oleh para
pembimbing.
4. Melakukan revisi setelah dinyatakan lulus sidang proposal dan layak untuk
melanjutkan penelitian.
5. Melakukan uji validitas dan reliabilitas kuiseoner pada mahasiswi yang berada di
kampus UMKT Samarinda yang memiliki kesamaan dengan karakteristik
responden serta melakukan perhitungan hasil uji kuesioner valid dan reliabel maka
dilakukan penelitian kepada responden.
6. Meminta kesedian calon responden untuk berpartisipasi dalam penelitian yang
dilakukan. Setiap responden diminta untuk mengisi kuesioner.
7. Membuat laporan penelitian segera setelah data penelitian terkumpul.
Selanjutnya data yang terkumpul lalu dianalisa, setelah hasil analisa secara
statistik selesai dan dibuat laporan hasil penelitian dilanjutkan dengan sidang
skripsi untuk memprestasikan hasil penelitian dihadapan penguji skripsi.

Anda mungkin juga menyukai