Anda di halaman 1dari 8

PERMASALAHAN MANAJEMEN PERENCANAAN PEMBENIHAN IKAN

NILA (Oreochromis niloticus) BALAI BENIH IKAN (BBI) AIR TAWAR


BANTIMURUNG

TUGAS AKHIR

Oleh :

LUKMAN
1722050026

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PERIKANAN


JURUSAN AGRIBISNIS
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP
2019
BAB I . PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang
Perikanan Budidaya di Indonesia merupakan salah satu komponen
yang penting di sektor perikanan. Hal ini berkaitan dengan perannya dalam
menunjang persedian pangan nasiaonal, penciptaan pendapatan dan
lapangan kerja serta mendatangkan penerimaan negara dari ekspor.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terkenal akan hasil


perairannya. Ada banyak macam hasil laut yang dapat kita temui di berbagai
perairan indonesia, namun tidak sedikit perairan di Indonesia yang rusak baik
itu dari faktor alam maupun akibat ulah manusia yang mengakibatkan
ekosistem dalam perairan terganggu. Untuk itu kita sebagai manusia harus
melestarikan dan menjaga kelangsungan ekosistem perairan agar tidak
rusak. Salah satu upaya yang dapat kita lakukan untuk pemanfaatan sumber
hayati yaitu budidaya ikan dan cara perbenihannya. Di Indonesia jenis ikan
Nila telah banyak dibudidayakan oleh para pembudidaya. Ikan Nila termasuk
salah satu jenis yang telah banyak dibudidayakan karena mempunyai nilai
ekonomis penting.

Kebutuhan ikan nila saat ini masih mengalami kekurangan akibat


permintaan pasar yang tinggi, baik kebutuhan benih maupun kebutuhan ikan
nila konsumsi, diperlukan pola pengembangan yang betul-betul terarah. Pola
pengembangan tersebut meliputi beberapa subsistem budidaya ikan nila dari
persiapan sampai panen. Untuk itu diperlukan cara paling tepat guna
mengatasi permasalahan budidaya ikan nila saat ini.

Kegiatan usaha pembenihan ikan nila memilki peluang pasar yang


terbuka lebar bagi pembudidaya. Peluang pasar yang terbuka lebar tidak
dimbangi pembudidaya pembenihan ikan nila yang ada. Kebutuhan benih
ikan nila saat ini masih kurang untuk mencukupi kegiatan pembesaran ikan
nila. Salah satu faktor yang mendukung perkembangan tingkat budidaya
adalah ketersediaan benih yang unggul, oleh karna itu keberadaan unit
perbenihan sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan benih yang
unggul.

Dalam pembenihan ikan nila, sangat dibutuhkan yang namanya


manajemen, Manajemen adalah sebuah proses untuk mengatur sesuatu
yang dilakukan oleh sekelompok orang atau organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi tersebut dengan cara bekerja sama memanfaatkan sumber
daya yang dimiliki.

Secara etimologi kata manajemen diambil dari bahasa Perancis kuno,


yaitu menagement, yang artinya adalah seni dalam mengatur dan
melaksanakan. Manajemen dapat juga didefinisikan sebagai upaya
perencanaan, pengkoordinasian, pengorganisasian dan pengontrolan sumber
daya untuk mencapai sasaran secara efisien dan efektif.

Efektif dalam hal ini adalah untuk mencapai tujuan sesuai


perencanaan dan efisien untuk melaksanakan pekerjaan dengan benar dan
teroganisir.

Manajemen pembenihan ikan merupakan ilmu yang mempelajari cara


mengolah atau mengatur dalam pengerjaan membenihkan ikan dengan
melihat situasi baik itu dari dalam tubuh ikan maupun habitat
pembudidayaannya agar didapatkan benih-benih yang berkualitas.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, Maka, masalah utama dalam
penelitian ini adalah Permasalahan manajemen pembenihan ikan nila di Balai
Benih Ikan (BBI) Air Tawar Bantimurung.

1.3. Tujuan dan Manfaat


1.3.1. Tujuan
Adapun tujuan dari PKPM Yaitu:
a. Mampu menerapkan fungsi-fungsi manajemen dalam pembenihan
ikan nila.
b. Mampu mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh serta dapat
bersosialisasi dengan masyarakat.
c. Dapat terjun langsung dan melakukan proses perbenihan.
d. Dapat menerapkan kerja sama dalam bekerja.
e. Dapat mengatasi permasalahan dalam manajemen pembebihan
ikan secara efektif Dan efesien.

1.3.2. Manfaat
Manfaat dari PKPM adalah menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai manajemen pembenihan ikan Nila serta diharapkan dapat
memberikan keterampilan kepada kita dalam usaha perbenihan ikan Nila.
BAB II . TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Klasifikasi dan Morfologi Ikan Nila


Menurut Siti Maryam, (2010) klasifikasi ikan Nila adalah sebagai
berikut:
Kerajaaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Subkelas : Acanthopterigii
Suku : Cichilidae
Marga : Oreochromis
Spesies : Oreochromis niloticus

Berdasarkan morfologinya, kelompok ikan oreocrhomis memang


berbeda dengan kelompok tilapia. Secara umum bentuk tubuh ikan Nila
memanjang dan ramping, dengan sisik berukuran besar. Bentuk matanya
besar dan menonjol dengan tepi berwarna putih. Gurat sisik terputus di
bagian tengah tubuh dan berlanjut lagi, tapi letaknya lebih kebawah
dibandingkan letak garis yang memanjang di atas sirip dada.

Menurut Khaeruman dan Amri (2011), pada umumnya ikan Nila


memiliki 5 buah sirip, yaitu sirip punggungnya memanjang dari bagian atas
tutup insang sampai kebagian atas sirip ekor. Sepanjang sirip dada dan sirip
perut ikan Nila berukuran kecil, sedangkan sirip insangnya yang hanya satu
buah berbentuk agak panjang. Sementara itu, jumlah sirip ekornya yang juga
satu buah berbentuk bulat.

2.2. Habitat Ikan Nila


Ikan Nila memiliki toleransi yang tinggi terhadap lingkungan hidupnya,
sehingga bisa dipelihara di dataran rendah yang berair payau atau dataran
tinggi yang berair tawar. Habitat hidup ikan Nila sangat beragam mulai dari
sungai, danau, waduk, rawah, sawah, kolam, hingga, tambak. Ikan Nila dapat
tumbuh secara normal pada kisaran suhu 14-38ºC dan dapat memijah pada
suhu 22-37ºC.

2.3. Syarat Hidup Ikan Nila


Untuk pertumbuhan dan perkembang biakan, suhu optimal bagi ikan
ini sekita 25-30°C atau pada suhu diatas 38°C. Pertumbuhan ikan nila
biasanya akan terganggu jika suhu habitatnya lebih rendah dari 14°C atau
pada suhu di atas 38°C. Pada suhu 6°C atau 42°C ikan ini akan mengalami
kematian.

Selain suhu faktor lain yang bisa mempengaruhi kehidupan ikan Nila
adalah salinitas atau kadar garam. Ikan Nila bisa tumbuh dan
berkembangbiak di perairan dengan salinitas 0 – 29 ppt . Ikan ini masih bisa
tumbuh tetapi tidak berproduksi di perairan dengan salinitas lebih dari 29 ppt
.Ikan Nila yang masih kecil atau benih biasanya letih cepat menyesuaikan diri
terhadap kenaikan salinitas. (Khaeruman dan Amri, 2011).

2.4. Jenis-jenis ikan Nila


Ikan Nila pertama kali masuk Indonesia lewat Jawa Barat pada tahun
1969.). Pada tahun 1975 didatangkan Nila Hibrid (hasil silang Tilapia nilotica
dan Tilapia Mossambica) dari Taiwan. Nila merah muncul pada tahun 1981,
diintroduksi dari Philipina. Pada tahun 1988-1989 didatangkan induk sebar
Nila chitralada dari Thailand namun tidak berkembang (Anonim, Dinas
Perikanan Jawa Barat 2008).Jenis-jenis ikan nila yang berkembang saat ini
adalah Ikan Nila GIFT,Nila GESIT,Nila Nirwana dan Nila BEST.
BAB III . METODOLOGI

3.1. Waktu dan Tempat


Pelaksanaan praktek kerja lapang (PKL) tentang ikan Nila
(Oreocrhomis niloticus ) ini dilaksanakan mulai tanggal 00 januari 2020
sampai 00 maret 2020, bertempat di Balai Benih Ikan (BBI) Air Tawar
Bantimurung yang terletak di :
Kelurahan : Minasabaji
Desa : Bontosunggu
Kecamatan : Bantimurung
Kabupaten : Maros
Provinsi : Sulawesi selatan

3.2 Sumber data

Sumber data yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini yaitu :

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh dari objek langsung dilapangan

pada Balai Benih Ikan (BBI) Air Tawar Bantimurung.

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi pustaka dengan

cara mengumpulkan berbagai literatur.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Wawancara yaitu pengumpulan data dengan melakukan wawancara

dengan pegawai di Balai Benih Ikan (BBI) Air Tawar Bantimurung. sekaligus

mengambil data-data dan bahan yang berkaitan.

2. Kajian Pustaka yaitu suatu teknik pengumpulan data berupa literatur

dari buku-buku, situs atau artikel di internet.

Anda mungkin juga menyukai