PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Marriner-Tomey (2004, dalam Nurrachmah, 2010 dalam Nurhalimah,
2016) menjelaskan bahwa, model konseptual keperawatan telah memperjelas
kespesifikan area fenomena ilmu keperawatan dengan melibatkan empat konsep
yaitu :
4
B. Model Konseptual dalam Keperawatan Jiwa
Contoh proses terapi pada model ini adalah: klien dibuat dalam
keadaan tidur yang sangat dalam. Dalam keadaan tidak berdaya terapis
akan menggali alam bawah sadar klien dengan berbagai
pertanyaanpertanyaan tentang pengalaman traumatic masa lalu. Dengan
cara demikian, klien akan mengungkapkan semua pikiran dan
mimpinya, sedangkan therapist berupaya untuk menginterpretasi pikiran
dan mimpi pasien. Peran perawat dalam model psychoanalytical:
5
Menurut konsep model ini, kelainan jiwa seseorang disebabkan
karena adanya ancaman yangdapat menimbulkan kecemasan (Anxiety).
Ansietas yang dialami seseorang timbul akibat konflik saat berhubungan
dengan orang lain (interpersonal), dikarenakan adanya ketakutan dan
penolakan atau tidak diterima oleh orang sekitar.
6
c. Social ( Caplan, Szasz)
Model ini berfokus pada lingkungan fisik dan situasi sosial yang
dapat menimbulkan stress dan mencetuskan gangguan jiwa (social and
environmental factors create stress, which cause anxiety and symptom).
Menurut Szasz, setiap individu bertanggung jawab terhadap
perilakunya, mampu mengontrol dan menyesuaikan perilaku sesuai
dengan nilai atau budaya yang diharapkan masyarakat.
Kaplan, meyakini bahwa, konsep pencegahan primer, sekunder
dan tersier sangat penting untuk mencegah timbulnya gangguan jiwa.
Proses terapi:
1) Prinsip proses terapi yang sangat penting dalam modifikasi
lingkungan dan adanya support system.
2) Proses terapi dilakukan dengan menggali support system yang
dimiliki klien seperti: suami/istri, keluatga atau teman sejawat
3) Selain itu therapist berupaya : menggali system sosial klien seperti
suasana dirumah, di kantor, di sekolah, di masyarakat atau tempa
kerja.
8
prosedur diagnostic dan terapi jangka panjang,
2) Therapist berperan dalam pemberian terapi, laporan mengenai
dampak terapi, menentukan diagnose, dan
3) Menentukan jenis pendekatan terapi yang digunakan. Medical
model terus mengeksplorasi penyebab gangguan jiwa secara
ilmiah.
g. Model Komunikasi
Model perilaku mengatakan bahwa, penyimpangan perilaku terjadi
jika pesan yang disampaikan tidak jelas. Penyimpangan komunikasi
menyangkut verbal dan non verbal, posisi tubuh, kecepatan dan volume
suara atau bicara.
Proses terapi dalam model ini meliputi:
1) Memberi umpan balik dan klarifikasi masalah.
2) Memberi penguatan untuk komunikasi yang efektif.
3) Memberi alternatif koreksi untuk komunikasi yang tidak efektif.
4) Melakukan analisa proses interaksi.
h. Model Perilaku
Dikembangkan oleh H.J. Eysenck, J. Wilpe dan B.F. Skinner.
Terapi modifikasi perilaku dikembangkan dari teori belajar (learning
theory). Belajar terjadi jika ada stimulus dan timbul respon, serta respon
dikuatkan (reinforcement).
Terapi pada model perilaku dilakukan dengan cara :
1) Desentisasi dan relaksasi, dapat dilakukan bersamaan. Dengan
teknik ini diharapkan tingkat kecenmasan klien menurunkan..
2) Asertif training adalah belajar mengungkapkan sesuatu secara jelas
dan nyata tanpa menyinggung perasaan orang lain.
3) Positif training. Mendorong dan menguatkan perilaku positif yang
baru dipelajari berdasarkan pengalaman yang menyenangkan untuk
digunakan pada perilaku yang akan datang.
9
5) Langkah terakhir adalah klien diminta untuk memberikan
reinforcement (penguatan terhadap diri sendiri) atas perilaku yang
sesuai.
j. Model Keperawatan
Pendekatan model keperawatan adalah model konsep yang
digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan, secaara holistik,
bio,psiko,sosial dan spiritual.
Fokus penangganan pada model keperawatan adalah
penyimpangan perilaku, asuhan keperawatan berfokus pada respon
10
individu terhadap masalah kesehatan yang actual dan potensial, dengan
berfokus pada :rentang sehat sakit berdasarkan teori dasar keperawatan
dengan intervensi tindakan keperawatan spesifik dan melakukan
evaluasi hasil tindakan keperawatan. Model ini mengadopsi berbagai
teori antara lain teori sistem, teori perkembangan dan teori interaksi
al, 2012).
1. Pencegahan Primer
paling penting antara klien dengan masalah kesehatan jiwa dengan sistem
masalah yang tidak terlihat di tatanan medis secara umum, yang berakibat
2016).
jiwa sesuai dengan kelompok umur yaitu anak, remaja, dewasa, dan lanjut usia.
menjadi orang tua asuh bagi anak yatim piatu, melatih keterampilan
tinggal.
12
d. Program pencegahan penyalahgunaan obat. Penyalahgunaan obat
e. Program pencegahan bunuh diri. Bunuh diri merupakan salah satu cara
2012).
2. Pencegahan Sekunder
dini dan penanganan dengan segera masalah psikososial dan gangguan jiwa.
langsung.
13
b. Melakukan penjaringan kasus dengan melakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
a) Melakukan pengkajian dua menit untuk memperoleh data fokus pada semua
kesehatan jiwa.
tempat-tempat umum).
dibutuhkan pasien untuk mengatasi gangguan fisik yang dialami (jika ada
melaporkan segera kepada perawat jika ditemukan adanya tanda- tanda yang
14
h) Melakukan terapi modalitas yaitu berbagai terapi keperawatan untuk
penyelesaiannya.
3. Pencegahan Tersier
15
Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah:
produktif kembali,
c. Program sosialisasi:
rekreasi,
16
d. Program mencegah stigma. Stigma merupakan anggapan yang keliru
dilakukan yaitu:
jiwa dan gangguan jiwa, serta tentang sikap dan tindakan menghargai pasien
gangguan jiwa,
jiwa.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
et al, 2012).
3.2 Saran
Agar pembaca dapat memahami dan mendapatkan informasi tambahan
mengenai Konseptual Model dalam Keperawatan Jiwa dan Prevensi Primer,
Sekunder, Tersier dalam Keperawatan Jiwa.
18
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, B.A. 2012. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta : EGC.
Rinawati, Fajar, dkk. 2016. Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 5 No. 1 Analisa Faktor-
Faktor Penyebab Gangguan Jiwa Menggunakan Pendekatan Model Adaptasi
Stres Stuart
Yusuf, Ah, dkk. 2015. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : Salemba
Medika
19