Anda di halaman 1dari 3

radang gusi atau gingivitis adalah peradangan pada gusi yang

ditandai oleh memerahnya gusi di sekitar akar gigi. Gingivitis


terjadi ketika sisa makanan di gigi dan gusi mengeras menjadi plak.
Gingivitis harus segera ditangani untuk mencegah kerusakan gigi dan gusi.
Bila dibiarkan, gingivitis dapat berkembang menjadi periodontitis, yaitu infeksi
serius yang bisa merusak gigi dan tulang di sekitarnya. Kondisi ini dapat
menyebabkan gigi menjadi mudah tanggal.
Gejala Radang Gusi
Gejala gingivitis sering kali tidak disadari oleh penderitanya. Gingivitis bahkan
bisa terjadi tanpa gejala sama sekali. Beberapa gejala yang dialami penderita
gingivitis meliputi:

 Gusi mudah berdarah ketika menyikat gigi atau membersihkan sela gigi
menggunakan benang (flossing).
 Gusi bengkak dan sakit.
 Warna gusi merah kehitaman.
 Bau napas tidak sedap.
 Nyeri saat mengunyah makanan.
 Gusi menyusut, sehingga akar gigi terlihat.
 Terdapat nanah antara gigi dan gusi.
 Gigi palsu terasa tidak pas lagi.
 Gigi tanggal atau copot.

Kapan harus ke dokter gigi


Anda dianjurkan untuk memeriksakan kondisi gigi dan gusi ke dokter gigi tiap
enam bulan sekali. Lakukan pemeriksaan lebih rutin jika mengalami gusi
berdarah, gusi bengkak, atau bila menderita penyakit gusi.
Segera ke dokter gigi bila mengalami gejala radang gusi atau gingivitis.
Pemeriksaan lebih awal dapat mencegah periodontitis, yaitu penyakit gusi
serius yang dapat menyebabkan infeksi dan kerusakan gigi.

Penyebab Radang Gusi


Gingivitis disebabkan oleh pembentukan plak akibat sisa-sisa makanan yang
menempel di permukaan gigi dan bercampur dengan bakteri di mulut. Bila
tidak dibersihkan, plak akan mengeras dan membentuk karang gigi.
Karang gigi memiliki lapisan luar yang lebih tebal, sehingga bakteri di
dalamnya akan terlindungi dan semakin mudah berkembang biak. Apabila
dibiarkan, kuman akan mengikis gusi dan menyebabkan radang gusi.

Faktor Risiko Radang Gusi


Gingivitis bisa dialami oleh siapa saja. Meski begitu, ada sejumlah kondisi
yang membuat seseorang lebih berisiko terkena gingivitis, yaitu:

 Kesehatan mulut tidak terjaga karena malas menyikat gigi.


 Usia lanjut.
 Riwayat gingivitis dalam keluarga.
 Pemakaian gigi palsu yang tidak pas.
 Kebiasaan merokok atau mengunyah tembakau.
 Perubahan hormon di masa pubertas, menstruasi, kehamilan, atau efek
penggunaan pil KB.
 Kekurangan nutrisi, termasuk vitamin C.
 Mulut kering.
 Infeksi virus atau infeksi jamur.
 Penyakit tertentu, seperti HIV/AIDS, leukemia, dan diabetes.
 Mengonsumsi obat hipertensi jenis antagonis kalsium atau obat
antikejang.
 Menjalani pengobatan kanker.

Diagnosis Radang Gusi


Dokter gigi akan mendeteksi gingivitis dengan memeriksa tanda-tanda
peradangan di rongga mulut. Ketika terjadi radang gusi, kantong yang ada di
antara gigi dan gusi menjadi lebih dalam.
Bila perlu, dokter akan melakukan foto Rontgen gigi untuk melihat apakah ada
patahan gigi di dalam kantong gusi.

Pengobatan Radang Gusi


Pengobatan gingivitis atau radang gusi bertujuan untuk meredakan gejala dan
mencegah komplikasi. Beberapa metode pengobatan untuk mengatasi
radang gusi adalah:

 Pembersihan karang gigi (scaling) dan perawatan saluran akar gigi (root
planing) dengan menggunakan laser atau gelombang suara.
 Penambalan atau penggantian gigi yang berlubang atau rusak, bila
kondisi tersebut terkait dengan gingivitis.

Untuk membantu proses pemulihan sekaligus mencegah gingivitis terjadi


kembali, lakukanlah beberapa langkah sederhana berikut ini:

 Sikat gigi setelah bangun tidur dan sebelum tidur. Akan lebih baik bila
menyikat gigi juga dilakukan tiap selesai makan.
 Gunakan sikat gigi yang lembut dan ganti setiap tiga atau empat bulan
sekali.
 Bersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi setidaknya satu kali sehari,
dan gunakan antiseptik kumur untuk mengurangi plak di sela-sela gigi.
 Bersihkan gigi di dokter gigi, minimal dua kali dalam satu tahun. Namun
bila memiliki penyakit gigi dan gusi serta berisiko terkena gingivitis,
bersihkan gigi di dokter gigi lebih sering.
 Jangan merokok atau mengunyah tembakau.

Komplikasi Radang Gusi


Pada anak-anak, radang gusi bisa sering kambuh dan berlangsung lama
(kronis), sehingga anak akan sering mengalami gusi bengkak dan gusi
berdarah.
Jika tidak ditangani, radang gusi bisa berkembang menjadi periodontitis, yaitu
infeksi gusi yang menyebar hingga ke jaringan lunak dan tulang penyangga
gigi.
Selain dapat menyebabkan gigi goyang dan tanggal, periodontitis bisa
memicu gangguan pada jantung dan paru-paru. Hal ini dapat terjadi ketika
bakteri penyebab periodontitis masuk ke dalam aliran darah melalui jaringan
gusi.

Anda mungkin juga menyukai

  • Kode Etik
    Kode Etik
    Dokumen2 halaman
    Kode Etik
    Adelia Putri Kharisma Dewi
    Belum ada peringkat
  • Komite Mutu
    Komite Mutu
    Dokumen5 halaman
    Komite Mutu
    Adelia Putri Kharisma Dewi
    Belum ada peringkat
  • Tabel Fmea
    Tabel Fmea
    Dokumen2 halaman
    Tabel Fmea
    Adelia Putri Kharisma Dewi
    Belum ada peringkat
  • Furunkel
    Furunkel
    Dokumen2 halaman
    Furunkel
    Adelia Putri Kharisma Dewi
    Belum ada peringkat
  • Penyakit Periodontal
    Penyakit Periodontal
    Dokumen2 halaman
    Penyakit Periodontal
    Adelia Putri Kharisma Dewi
    Belum ada peringkat
  • Abses Gigi
    Abses Gigi
    Dokumen3 halaman
    Abses Gigi
    Adelia Putri Kharisma Dewi
    Belum ada peringkat
  • Relining
    Relining
    Dokumen4 halaman
    Relining
    Adelia Putri Kharisma Dewi
    Belum ada peringkat