GEOLOGI REKAYASA

Oleh
Indriati Martha Patuti, S.T., M. Eng.
Nip. 19690313 200501 2 002

07/03/2011
1
 Pelapuk Mineral
Batuan Batuan Batuan
Metamorf an Pembentuk
Beku Sedimen Batuan
Batuan

07/03/2011 2
 Batuan adalah segala sesuatu
yang menjadi bahan dalam
pembentukan kerak bumi.
Batuan terdiri dari mineral dan
bersifat keras (batu) atau
lunak (lempung).

07/03/2011 3
 Di alam terdapat 3 jenis batuan yaitu :

1 2 3
Batuan Batuan
Batuan Beku
Endapan Ubahan

(Igneous (Sedimentary (Metamorphic

Rocks) Rocks) Rocks)

Disamping ketiganya masih ada jenis batuan lain yang

mempunyai sifat yang khas yaitu Batuan Vulkanik
07/03/2011
4
 • Terjadi dari pembentukan magma, baik
Batuan dibawah permukaan bumi maupun diatas
permukaan bumi. Magma ialah larutan
silikat alam yang bersifat cair, panas dan
Beku pijar yang penuh dengan gas-gas volatile
(gas yang mudah menguap)

Batuan • Terbentuk karena proses pengendapan,

proses kimia dan proses biologis
Sedimen
• Batuan yang terbentuk oleh adanya
Batuan batuan yang sebelumnya karena proses
metamorfisme (perubahan akibat suhu
Metamorf dan tekanan yang tinggi yang terjadi di
kerak bumi)
07/03/2011 5
07/03/2011 6
  ―Ignis‖ = bahasa latinnya ―fire (api)‖

 Terbentuk akibat mendinginnya magma atau

lava
 Jenis batuan yang paling banyak ditemukan di
bumi
 Diklasifikasikan berdasarkan asal, tekstur
dan komposisinya

07/03/2011 7
Magma
intrudes dike
surrounding
rock

batholith

07/03/2011 8
 I. Berdasarkan Asal Batuan (Origin) :
1. Bawah permukaan tanah = berasal dari magma
(batuan beku intrusif/batuan plutonik)
Biasanya mempunyai butiran kristal yang BESAR
(proses pendinginannya lambat)

07/03/2011
9
 2. Atas permukaan tanah = berasal dari lava (batuan
beku extrusif/batuan vulkanik) umumnya mempunyai
butiran kristal yang KECIL atau TIDAK sama sekali
(proses pendinginannya sangat cepat)

07/03/2011 10
II. Berdasarkan Teksturnya
(Texture) — ditunjukkan oleh
ukuran dan bentuk mineral yang
terdapat pada batuan
1. Phaneritic: mengandung kristal yang
cukup besar untuk dilihat dengan mata
telanjang.
Ketika proses mendingin magma terjadi
selama 100 s/d 1000 tahun, secara
perlahan juga mineral membentuk
kristal dan punya cukup waktu untuk
bertambah besar.
Batuan Intrusif (batuan Plutonik)
mengkristal di bawah permukaan bumi;
satu-2 nya daerah pendinginan yang
cukup untuk membentuk kristal yang
lebih besar. 07/03/2011 11
2. Aphanitic: kristal sangat
kecil sehingga tidak
terlihat dengan mata
telanjang bahkan hampir
tidak terlihat sama sekali.
Magma mendingin lebih
cepat.
Batuan Ekstrusif (Batuan
Vulkanik): terbentuk
kristal dari lava yang
dialirkan keluar atau
menekan ke permukaan
bumi

07/03/2011 12
3. Porphyritic: Batuan
dengan kristal yang besar
dikelilingi oleh daerah
dengan kristal yang lebih
kecil dengan butiran yang
tidak dapat dibedakan
Diakibatkan oleh
permulaan melambatnya
pendinginan (bentuk kristal
yang besar) yang diikuti
dengan kasar oleh
pendinginan yang cepat
(lebih kecil melingkupi
bentuk kristal).
07/03/2011 13
4. Glassy: pendinginan sangat
cepat (ledakan gunung berapi
atau mengalir ke dalam air),
kristal tidak mempunyai
waktu untuk terbentuk. Zat
membeku di tempat secara
acak.

1. Pumice: mendidih, banyak

gas, lava kaya silika,
mendingin sangat cepat.

2. Obsidian: lava dengan sangat

kaya silika, berisi sedikit gas,
mendingin sangat cepat —
kekurangan kekuatan
intrenal, sehingga mereka
retak sebelum terbentuk
belahan.
07/03/2011 14
III.Berdasarkan Komposisinya
(Compostion):
Digolongkan berdasarkan pada isi silika
mereka (silikon dan oksigen)

A. Batuan Felsic
Felsic berasal feldspar and silica
1. Komposisi
silica: >65%
Al, K, Na,some amphibole, mica, Na-
plag, K-spar, quartz
2. Temperatur ketika mengkristal =
600-800 C (1100-1475 F).

07/03/2011 15
3. Dingin di permukaan = extrusive
(volcanic)
aphanitic = rhyolite, pumice &
obsidian
Dingin di bawah permukaan =
intrusive (plutonic) = phaneritic
= granite.

4. Bentuk Fisik
Warna Terang-merah muda dan
putih dengan sangat sedikit;
beberapa kerlip-kerlip hitam.
 Kepadatan rendah
 Viskositas magma = tinggi

07/03/2011 16
 B. Batuan Intermediate
1. Komposisi
silica: 55-65%
+Al, Ca, Na, Fe, Mg
Pyroxene, amphibole, biotite,
Ca- & Na-plag, kadang-2
quartz
2. Temperatur = 800-1000 C
(1475-1830 F)
3. Extrusive (volcanic) aphanitic
= andesite.
Intrusive (plutonic) =
phaneritic = diorite
4. Bentuk fisik
Warna lebih terang dibanding
batuan mafic — ―salt and
pepper‖ kepadatan sedang
07/03/2011 magma viscosity = sedang
17
C. Batuan Mafic : paling
banyak ditemukan pada
lapisan kerak bumi.
mafic = berasal dari
mg dan ferrum (Latin untuk
besi)
1. Komposisi
Silica: 45-55%
Al, Ca, Fe, Mg, Olivine,
pyroxene, Ca-plagioclase
2. Temperatur = 1000-
1200 C (1830-2200 F)
Crystallize: surface =
extrusive (volcanic) =
aphanitic = basalt
Intrusive (plutonic) =
phaneritic = gabbro
4. Bentuk fisik
Warna gelap, kepadatan
relatif
Magma Viscosity =
07/03/2011 18
rendah
 Kembali pada
Viskositas:
Magma-magma dengan
kebanyakan silika paling
merekat -penyaluran
langsung waktu paling
keras Dan magma-magma
dengan silika paling sedikit
adalah paling sedikit
merekat -alir paling mudah
Viskositas =hambatan
untuk mengalir

Hambatan aliran ( seperti madu vs. air)

Faktor yang berpengaruh terhadap viskositas :

Komposisi silica tinggi lebih kental.
07/03/2011 19
D. Batuan Ultramafic
(The Mantle)
1. Komposisi
Didominasi oleh besi &
mineral silika magnesium
Plus olivine dan pyroxene
Sangat sedikit silica <40%
Mg, Fe, Al, Ca
2. Temperature: solid at
temperatures = >1200 C
(>2200 F)
Peridotite: contains 60-
100% olivine - green rock
4. Bentuk fisik
Umumnya berwarna hijau
untuk olivine
Kepadatan tinggi
07/03/2011 20
 GRANITE is a coarse to
biotite
quartz
mica (*)
medium-grained rock that
forms from the cooling of
magma deep within the
Earth (intrusive). It is
feldspar
made up mainly of varying
amounts of the minerals:
quartz, orthoclase,
muscovite, biotite and
hornblende. The name is
from the Latin granum,
for “grains”.
(*)
07/03/2011 21
 Graphic Granite

mica

Porphyritic

feldspar

07/03/2011 Pegmatite 22
 Pegmatite a Special Case

PEGMATITES are classified as

tourmaline
intrusive igneous rocks, but
there is a difference. They are
VERY coarse grained and
feldspar
strictly speaking are not
crystallizing out of a magma.
The coarse grained nature is
the result of crystal growth in
aqueous solutions rather than
mica
in the molten liquid state.
The resulting freedom of ion
motion allows the crystal to
quartz grow much larger in a shorter
length of time. (*)

07/03/2011 23
 DIORITE is very similar
to granite, but is
distinguished in the
hand specimen by the
absence of visible
quartz.

Generally it has a salt and

pepper appearance
(about ½ black and ½
white).
feldspar biotite (*)
07/03/2011 24
 GABBRO is a coarse-
grained rock that is high
is iron & magnesium-
bearing minerals
(pyroxenes, amphiboles,
plagioclase feldspar,
olivene). The rocks will
be dark in color,
somewhat heavier than
granitic rocks and devoid
of quartz.
Black minerals are primarily amphibole (like
hornblende) and plagioclase feldspar. (*)
07/03/2011 25
 PERIDOTITE or DUNITE
is composed of 90-100%
olivine. As a result it is
characteristically olive-
greens in color.

This material is thought

to have originated in the
upper mantle of the
Earth. (*)

07/03/2011 26
RHYOLITE’S name comes
from the Greek rhyo, from
rhyax, “stream of lava”. It
is formed when molten
rock with the same
composition as a high
silica granite oozes
(rhyolite is VERY viscous
and does not really flow)
to the Earth’s surface; and
therefore cools quickly so
only microscopic-
sized crystals develop.
The volcanoes that
produce rhyolite are
very explosive varieties
such as Mt. St. Helens,
Krakatoa and O’Leary
Peak (AZ). Frequently it
is banded due to flow
alignment of different
associated minerals
(quartz, feldspar, mica,
and hornblende). (*)
07/03/2011 27
 This is another sample of rhyolite. This has
a crystal of garnet that grew after the
rhyolite was deposited. (*)

This is an example of banded

rhyolite. (*)

07/03/2011 28
If you look closely, you might see tiny clear phenocrysts of
feldspar. (*)
 ANDESITE is the fine-
grained equivalent of
DIORITE. It tends to
be a darker gray than
hornblende rhyolite and is often
phenocrysts (*)
porphyritic, with
visible hornblende.

07/03/2011 29
BASALT occurs as thin to is dark, fine-grained and
massive lava. flows, often vesicular (having
sometimes accumulating gas pockets). The
pockets may be filled
to thicknesses of with secondary minerals,
thousands of feet and e.g. quartz, zeolite
covering thousands of minerals, calcite, opal,
square miles. The etc. and then it is called
amygdaloidal (a-mig-
volcanoes that produce duh-loy-dal) basalt.
basaltic lavas are The name may have
relatively quiet, such as originated with Pliny
the Hawaiian Islands who used the Ethiopian
volcanoes. Basalt word basal for iron-
bearing rocks. (*)
07/03/2011 30
 Vesicular (Scoria)

Volcanic Bomb (*)

Gases released near the surface of

a lava flow create bubbles or
vesicles that are “frozen” in stone.
(*) Amygdaloidal
07/03/2011 (*) 31
 Peridotite xenolith

Basalt (*)

Peridotite (*)
07/03/2011 32
Pahoehoe is a feature
that forms on the
surface of very fluid
basalt flows. Much like
the skin on a bowl of
tomato soup – the
surface in contact with
the air begins to
crystallize, while the
fluid lava below
continues to flow. This
drags the upper, still
plastic, surface into a
series of smooth
wrinkles. (*) 07/03/2011 33
OBSIDIAN is volcanic
glass (an acrystalline
“solid” –actually a
supercooled liquid). Its
glassy, lustrous and
sometimes banded
appearance makes it
rather easy to distinguish
from all other rocks. It is
composed of the
elements that make
quartz, feldspar and
iron/ magnesium
minerals that
have cooled so quickly
that the minerals could
not develop and
crystallize.
Colors vary from black to
red, black & red
(mahogany), gray, green,
iridescent, snowflake.
Apache Tears are little
nodules of obsidian.
07/03/2011 34
 Apache tear

Flow banding

Snowflake 07/03/2011 35
 PERLITE is a light gray
volcanic glass, having
numerous concentric
Apache Tear
cracks which give rise to
a perlitic or onion skin
structure. It is generally
of rhyolitic composition.
It also exhibits a pearly
luster.

Apache Tears are some

times found embedded
in perlite.
07/03/2011 36
 PUMICE is highly
vesicular (i.e. it has
lots of gas bubble
holes) and is of
rhyolitic
composition.
Due to the many small
holes, it is
lightweight and will
often float in water.

07/03/2011 37
 Tuff is the accumulation
of ash and small
pyroclastic debris
(<4mm). Thick beds
may form for many
miles around a very
explosive volcano, such
as Mt. St. Helens.
Often, when the material
is still hot upon
deposition, it welds
into a very hard rock.

07/03/2011 38
 VOLCANIC BRECCIA
is pyroclastic (fire-
formed fragments)
and forms in
explosive eruptions.
It is a mix of large
angular fragments
and small ash.
Often, the material is
hot when it comes to
rest and cools (welds)
into a very hard rock.

07/03/2011 39
 Bowen’s Reaction Series
Molten- VERY Hot
No solids

First mineral to crystallize out

Molten- Not so hot

07/03/2011 40
100% Solid
Igneous Rock Classification- Bowen’s Reaction Series on its side
Note Minerals in Note Minerals in

07/03/2011 41
Felsic rocks crystallize from warm melts Mafic from hot melts
 Hubungan antar kristal atau disebut juga relasi
didefinisikan sebagai hubungan antara kristal /
mineral yang satu dengan yang lain dalam suatu
batuan.
 Secara garis besar, relasi dapat dibagi menjadi dua,
yaitu:
1. Equigranular, ukuran kristalnya yang membentuk batuan
berukuran sama besar

• Panidiomorfik granular,

• Hipidiomorfik granular,

• Allotriomorfik granular,
2. Inequigranular, ukuran kristalnya yang membentuk batuan
berukuran tidak sama besar 07/03/2011 42
 Beberapa sifat fisik batuan :
1. Porosity (Porositas)
 mengindetifikasikan proporsi antara bagian solid
dan pori-pori batuan.
2. Density (Kepadatan)
 dapat dikatakan juga berat jenis batuan.
3. Permeability (Permeabilitas)
4. Deformability
Engineering
5. Strength (Kekuatan) Properties
6. dll (hardness of rock affects durability; elasticity and
stress strain coefficient; thermal properties, …)

07/03/2011 43
 Permeabilitas
Kemampuan batuan dalam mengalirkan air (sifat
kekedapan batuan)
Mengevaluasi interkoneksi relatif pori-pori batuan

 Deformability
Memberikan gambaran kemampuan batuan dalam
mempertahankan bentuknya
mengindasikan kecenderungan untuk kehancuran
akhir (eventual breakdown) dari komponen atau
struktur, dengan degradasi dari kualitas batuan
07/03/2011 44
 Strength
 Menetapkan kompetensi bahan batu untuk
mengikat komponen-komponen bersama saat ini

07/03/2011 45
 Klasifikasi keteknikan dari massa batuan ditinjau dari
tiga aspek keadaan umum :
1. Fresh, Intact Rock : fresh, unweathered dan bebas dari
discontinuities dan bereaksi terhadap tekanan sebagai
suatu massa yang solid.
 Permeabilitas, kekuatan dan deformibilitas berhubungan
langsung dengan kekerasan dan kepadatan (density) begitu juga
dengan fabric dan cementing
2. Decompose Rock : batu yang telah mengalami pelapukan.
 permeabilitas, kekuatan dan deformibilitas telah berkurang
akibat weathered. Produk akhir dan ketebalannya berhubungan
dekat dengan komposisi mineral batuan asal, iklim dan faktor
lingkungan yang lain

07/03/2011 46
3. Nonintact Rock : discontinuities atau kerusakan
 Memberikan bidang lemah dalam suatu massa batuan,
mengontrol sifat keteknikan dengan memisahkan massa
menjadi blok terpisah dengan retakan seperti faults dll. Joints
adalah kerusakan yang paking umum .
 Joints memiliki sifat fisik dari spacing, width of opening,
configuration, dan kekasaran permukaan. Mereka dapat
rapat, terbuka atau diisi dengan material dan dapat
memperlihatkan parameter kekuatan seperti kohesi dan
kekuatan geser sepanjang permukaan mereka

07/03/2011 47
 Rock-Mass Properties Summarized

Property Fresh, Intact Rock Decomposed Nonintact Rock

Rock
Perme- Essentially impermeable except for porous Increases with Water moves with relative freedom along
ability sandstones vesicular, and porous rocks. degree of fractures, and flow quantity increase
Significant as aquifers for water supply, or decomposition joint openings, continuity, and pattern
seepage beneath intensities increase
Significant in cut slopes and other
excavations seepage pressures beneath
dam foundations, or seepage loss, and
for water
Rupture Most rocks essentially non rupturable in the Decreases Seldom exceeded in the confined state,
strength confined state, although under conditions of with degree but in an unconfined condition such as
high tensile stresses and high pore of slopes or tunnels strength can be very
pressures under a foundation not confined decomposition low along weakness planes Normally
totally; rupture can occur, especially in controls mass -strength
foliated rocks
Deforma Compression under foundation loads Increases with Occurs from the closure of fractures
bility essentially elastic, although some rocks degree of and displacesment -along the weakness
(from such as halite deform plasticly and undergo decomposition plane. When confined, displacements are
stress creep. Plastic deformation can also occur usually -negligible. In open faces, such as
increase) along foliaticms in a partially confined tunnels and slope -movement can be
situation such as an excavation, or from substantial and normally control mass
high loads applied normal to the foliations deformation.-
07/03/2011 48
Rock Type Example Character- Perme- Deform- Strength
istics ability ability

Phanerites Granite, Syenite, Welded Essentially Very low Very high

Granodiorite, interlocking imperme-
Monzonite, Tonalita grains, very able
(quarzt diorite), little pore
Diorite, Gabbrro, spacer
Peridotite,
Pyroxenite, Dunite,
Aplite, Dolerite

Aphanites Rhylite, Trachyte, Similar to With voids Very low Very high
Quartz, Latite, above, or can be to low to high
Dacite, Andesite, can contain highly
Basalt, Felsite voids permeable
Porous Pumice, Scoria, Very high Very high Relatively Relatively
Vesicular Basalt void ratio low low

07/03/2011 49
Kondisi Geologi Respon

Tanah lembut dan Desain fondasi untuk mengurani dan

penurunan mendistribusikan kembali beban
Tanah lemah dan potensi Perbaikan tanah atau pengisian rongga atau
kegagalan mengindetifikasi dan
Slope yang tidak stabil dan Menstabilisasi atau mendukung slope atau
potensi longsor menghindari zona bahaya
Severe river atau erosi Memperlambat prose dengan batu atau
pantai pertahanan dengan beton (skope terbatas)
Potensi bahaya gempa bumi Desain struktur tanah getaran;
menghindari tanah yang tidak stabil
Potensi bahaya vulkanik membatasi atau menhindari zona bahaya;
mengusahakan prediksi erupsi
Batu yang dipergunakan Assessment sumber-daya dan tes batu
sebagai material
07/03/2011 50
 Granit Basalt Scoria
Asal Intrusif, magma yang Ekstrusif, berasal Ekstrusif, lava yang
yang berada jauh di dari lava yang mengalami
dalam bumi yang mengalami pendinginan instan
mengalami pendinging pendinginan setelah dan memperangkap
sangat perlahan keluar dari gunung gelembung-
berapi gelembung udara.
Bentukan Batolith, stock Dike, sill, flow Dike, sill, flow, neck
Batuan
Karakteristik Batuan beku yang paling Merupakan batuan Formasi yang
Granit umum dan paling banyak ekstrusif yang paling memiliki ruang pori
ditemui. Struktur banyak ditemukan di hampir sama banyak
kurang lebih Bumi. Warna berkisar dengan bagian
eqiugranular secara dari keabu-abuan – solidnya
normal. Warna cerah hitam kehijauan –
mengandung quarzt dan hitam. Berbutir halus
feldsfar pada dengan struktur
umumnya; dengan tebal kompak
bayangan abu-abu
batuan memilki biotite,
Basalt mika atau hornblende
Komposisi Quarzt 25%, felsdfar Feldsfar 50%, mafik Ferromagnesian
50%, mika 15%, mafik 50% minerals
10%
Permeabilitas Impermeabel Jika terdapat pori Permeabelitas tinggi
bisa sangat
permeabel
Deformabilitas Sangat rendah Sangat rendah Relatif rendah
sampai rendah
Scoria Kekuatan Sangat tinggi Sangat tinggi sampai Relatif rendah
tinggi
07/03/2011 51
Fine crystals
Need a microscope

Low silica, HOT, fluid Intermediate High silica, warm, viscous

Course crystals
Easily seen
07/03/2011 52
07/03/2011 53
 Kelp. 1 . Batuan Sedimen
 Kelp 2 : Batuan Metamorf
 Kelp 3 : Batuan Vulkanik

Isi Presentasi (lengkapi dengan daftar pustaka):

I. Definisi dan Proses Pembentukan Batuan
II. Klasifikasi Batuan (Lengkapi dengan contoh / gambar batuan)
III. Sifat Fisik dan Keteknikan Batuan
 Sifat Fisik Batuan
 Tekstur Batuan
 Komposisi Mineral Batuan
 Struktur Batuan
 Dasar Keteknikan Batuan
 Penggunaan Batuan untuk Bidang Keteknikan

07/03/2011 54
 Terima kasih
07/03/2011 55