Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang maha kuasa, atas berkat
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami masih diberikan kesempatan menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik serta
saran yang membangun guna menyempurnakan tugas ini dan dapat menjadi acuan dalam
menyusun tugas-tugas selanjutnya. Terimakasih
Penyusun
1
DAFTAR ISI
C. Tujuan .............................................................................................................................. 4
2
BAB l
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman sekarang ini pendidikan sudah mengalami perubahan yang sangat
pesat. Berbagai cara pembelajaran atau model pembelajaran juga telah banyak digunakan
dalam proses pembelajaran.
Supaya terwujud pembelajaran yang dapat menuntun peserta didik mencapai tujuan
yang telah ditetapkan, maka tugas guru adalah mengusahakan suasana kelas selama
pembelajaran berlangsung berada pada kondisi yang menyenangkan dan menarik perhatian
siswa. Hal ini dikarenakan belajar akan efektif apabila dilakukan dalam keadaan yang
menyenangkan.disini akan dibahas mengenai model pembelajaran tile TGF dan STAD.
Pembelajaran kooperatif dengan metode TGT ini memiliki kesamaan dengan metode
STAD dalam pembentukan kelompok dan penyampaian materi kecualisatuhal,
menggunakan turnamen akademik dan menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan
individu, dimana para peserta didik berlomba sebagai wakil timmerekadengantim lain yang
kinerjaakademik sebelumnya setara mereka. Teman satu tim atau kelompok akan saling
membantu dalam mempersiapkan diri untuk permainan dengan mempelajari lembar
kegiatan dan menjelaskan masalah-masalah satu sama lain, tetapi sewaktu peserta didik
sedang bermain dalam game atau permainan, teman yang lain tidak boleh membantu, dan
guru perlu memastikan telah terjadi tanggung jawab individual.
B. Rumusan Masalah
3
C. TUJUAN
4
BAB II
RINGKASAN MATERI
Pengertian
Model kooperatif tipe STAD ini mudah untuk digunakan bagi para guru pemula
karena selain mudah dipahami, model pembelajaran ini terdapat siswa dengan kemampuan
tinggi, sedang, rendah. Menurut Slavin (2010) Student Team Achievement Division
(STAD) terdiri atas lima komponen utama, yaitu:
a. Penyajian Kelas
Penyajian kelas merupakan penyajian materi yang dilakukan guru secara klasikal
dengan menggunakan presentasi verbal atau teks. Penyajian difokuskan pada konsep-
konsep dari materi yang dibahas. Setelah penyajian materi, siswa bekerja pada kelompok
untuk menuntaskan materi pelajaran melalui tutorial, kuis atau diskusi.
5
b. Menetapkan siswa dalam kelompok
Kelompok menjadi hal yang sangat penting dalam STAD karena didalam kelompok
harus tercipta suatu kerja kooperatif antar siswa untuk mencapai kemampuan akademik
yang diharapkan. Fungsi dibentuknya kelompok adalah untuk saling meyakinkan bahwa
setiap anggota kelompok dapat bekerja sama dalam belajar. Lebih khusus lagi untuk
mempersiapkan semua anggota kelompok dalam menghadapi tes individu. Kelompok yang
dibentuk sebaiknya terdiri dari satu siswa dari kelompok atas, satu siswa dari kelompok
bawah dan dua siswa dari kelompok sedang. Guru perlu mempertimbangkan agar jangan
sampai terjadi pertentangan antar anggota dalam satu kelompok, walaupun ini tidak berarti
siswa dapat menentukan sendiri teman sekelompoknya.
Siswa diberi tes individual setelah melaksanakan satu atau dua kali penyajian kelas
dan bekerja serta berlatih dalam kelompok. Siswa harus menyadari bahwa usaha dan
keberhasilan mereka nantinya akan memberikan sumbangan yang sangat berharga bagi
kesuksesan kelompok.
e. Pengakuan kelompok
1. Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma-
norma kelompok.
6
2. Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama.
1. Sejumlah siswa mungkin banyak yang bingung karena belum terbiasa dengan
perlakuan seperti ini.
2. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit mencapai target
kurikulum.
3. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk guru sehingga pada umumnya guru
tidak mau menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD.
5. Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama.
7
B. Teams Games Tournaments (TGT)
Model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah suatu model pembelajaran yang
didahului dengan penyajian materi pembelajaran oleh guru dan diakhiri dengan
memberikan sejumlah pertanyaan kepada siswa. Model ini dikembangkan secara asli oleh
David De Vries dan Keath Edward (1995). Pada model ini siswa memainkan permainan
dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh tambahan poin untuk skor tim mereka.
TGT dapat digunakan dalam berbagai macam mata pelajaran, dari ilmu-ilmu eksak,
ilmu-ilmu sosial maupun bahasa dari jenjang pendidikan dasar(SD,SMP) hingga perguruan
tinggi. TGT sangat cocok untuk mengajar tujuan pembelajaran yang dirumuskan dengan
tajam diadaptasi untuk digunakan dengan satu jawaban yang benar.
4. Guru menempatkan peserta didik dalam beberapa kelompok yang baru tersebut
memiliki kompetensi yang sama.
8
Kelebihan dan kekurangan
2. Masih adanya siswa yang berkemampuan tinggi kurang terbiasa dan sulit
memberikan penjelasan kepada siswa lainnya.
9
BAB III
PENUTUP
10
11