Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


3.1 Model Penelitian dan Pengembangan
Menurut Sukmadinata (2013: 164), penelitian dan pengembangan adalah
suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru
atau menyempurnakan produk yang sudah ada, yang dapat dipertanggung
jawabkan. Pada penelitian ini menggunakan model Sugiyono dari beberapa
model pada Research and Development (R&D). Pemilihan model Sugiyono
karena langkah-langkah pengembangannya lebih tersusun runtut dan jelas.
Produk dalam penelitian yang dikembangkan yaitu media pembelajaran berupa
simulator prototype beserta buku ajar jaringan transmisi dan jaringan distribusi
untuk siswa kelas XI Listrik di SMK Islam 1 Blitar. Menurut Sugiyono (2016:
298) langkah-langkah pengembangan sebagai berikut: (1) Potensi masalah; (2)
Pengumpulan data; (3) Desain produk; (4) Validasi desain; (5) Revisi desain;
(6) Uji coba produk; (7) Revisi produk; (8) Uji coba pemakaian; (9) Revisi
produk; (10) Produksi masal.

Identifikasi Pengumpulan Desain Validasi


Masalah Informasi Produk Produk

Uji Coba Revisi Uji Coba Revisi


Produk II Produk Pruduk I Desain

Revisi Produksi
Produk Produk

Gambar 3 .1. Model Pengembangan Menurut Sugiyono


(Sumber : Sugiyono, 2016: 298)

23
24

3.2 Prosedur Penelitian dan Pengembangan Sugiyono


Prosedur penelitian dan pengembangan menjelaskan langkah-langkah
model pengembangan Sugiyono, menurut Sugiyono (2016: 298) sebagai
berikut:
3.2.1 Potensi dan Masalah
Langkah awal dalam penelitian ini yaitu mencari potensi dan menganalisis
masalah yang dilakukan dengan observasi dan wawancara langsung pada
guru dan peserta didik kelas XI Listrik mengenai permasalahan yang dihadapi
selama proses pembelajaran pada mata pelajaran Instalasi Tenaga Listrik
berlangsung.
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 15 September 2018 terhadap
pengamaatan pada proses pembelajaran di mata pelajaran Instalasi Tenaga,
ditemukan beberapa permasalahan terhadap pembelajaran. Permasalahan
yang dialami sebagai berikut: (1) Siswa kebanyakan tidak mencapai nilai
KKM; (2) Masih terdapat siswa yang kesulitan menangkap materi pelajaran;
(3) Terdapat siswa mengalami keterlambatan dalam belajar; (4) Tidak adanya
buku pegangan siswa dalam pembelajaran.Masalah yang timbul pada
pembelajaran siswa salah satunya dikarenakan mata pelajaran Instalasi
Tenaga Listrik yang mencakup jaringan system tenaga listrik yang sangat
luas, meliputi jaringan transmisi dan distribusi. Sehingga dari pihak sekolah
sulit untuk menghadirkan peralatan yang nyata dalam proses pembelajaran.
Analisis ini juga disesuaikan dengan karakteristik siswa kelas XI Listrik di
SMK Islam 1 Blitar yang lebih menyukai belajar dengan benda real nya.
Sehingga akan muncul banyak pertanyaan dari peserta didik dalam
pembelajaran yang akan di pecahkan. Hal ini dapat menjadikan peserta didik
lebih aktif dan faham saat proses pembelajaran. Penelitian ini bermaksud
untuk membuatsimulator prototype jaringan transmisi dan jaringan distribusi
beserta buku ajar untuk merangsang pemahaman konsep siswa terhadap
materi.
25

3.2.2 Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan bahan-
bahan yang diperlukan dalam mengembangkan simulator prototype jaringan
transmisi jaringan distribusi beserta buku ajar.
Tahap pengumpulan data merupakan mengumpulkan informasi dan materi
untuk perencanaan pembuatan produk, sehingga dapat mengatasi suatu
masalah yang ada. Tujuan dari pengumpulan data untuk menggali informasi
yang ada pada guru pengampu mata pelajaran Instalasi Tenaga Listrik dan
media pembelajaran pada mata pelajaran Instalasi Tenaga Listrik.
Setelah melakukan wawancara pada tanggal 15 September 2018 terhadap
guru pengampu mata pelajaran Instalasi Tenaga Listrik jurusan TITL SMK
Islam 1 Blitar, maka didapatkan hasil bahwa perlu dikembangkan
mediapembelajaran berupa simulator prototype jaringan transmisi distribusi.
Penunjang kegiatan pembelajaran khususnya pada mata pelajaran Instalasi
Tenaga Listrik diperlukan buku ajar dalam pembelajaran.
3.2.3 Desain Produk
Tahap desain produk merupakan pembuatan desain produk yang akan
dikembangkan. Desain produk yang akan dikembangkan dibagi menjadi 2,
yaitu desain simulator prototype jaringan transmisi distribusi dan desain buku
ajar. Desain produk tersebut adalah sebagai berikut:
a. Desain Simulator Prototype

Gambar 3.2 Simulator Prototype Jaringan Transmisi Distribusi


Tampak Luar
26

Gambar desain simulator prototype memiliki ukuran panjang 100cm, lebar


40cm, dan tinggi 50cm. Simulator prototype bagian dalam berisikan replika
atau tiruan benda aslinya seperti SUTT, gardu distribusi, gardu induk, dan
konsumen yang disusun menyerupai keadaan sebenarnya. Simulator prototype
jaringan transmisi distribusi juga dilengkapi dengan kumpulan push button
yang digunakan untuk menunjukan komponen-komponen jaringan transmisi
distribusi sesuai dengan fungsi yang ditugaskan dari tiap push button yang
dipasang. Penggambaran jalannya sistem jaringan transmisi distribusi pada
simulator prototype akan diperagakan oleh running led. Untuk membantu
dalam proses simulasi akan dibantu dengan Arduino sebagai komponen
pemroses apabila simulator prototype akan dijalankan.
b. Desain Buku Ajar
Pada penelitian pengembangan juga akan dibuat buku ajar sebagai
penunjang kegiatan pembelajaran. Pada buku ajar yang dibuat akan membahas
mengenai sistem jaringan transmisi distriibusi. Materi yang diajarkan seperti
komponen-komponen transmisi distribusi beserta dengan fungsinya dan lain-
lain. Buku ajar direncanakan disusun dengan isi materi lebih memperbanyak
gambar untuk menarik perhatian siswa. Desain buku ajar sebagai berikut,

Transmisi Distribusi

Sistem transmisi berfugsi menyalurkan


tenaga listrik dari pusat pembangkit ke pusat
beban melalui saluran transmisi, karena
adakalanya pembangkit tenaga listrik
dibagun ditempat yang jauh dari pusat-pusat
beban (load centres). Transmisi dan
Distribusi sistem tenaga listrik dapat
digambarkan seperti bagan berikut ini.

a. Pembangkit
b. Penyaluran
c. Distribusi
d. Pelanggan

Gambar 3.3 Cover Buku Ajar Jaringan Transmisi Distribusi


27

Gambar 3.4 Format Isi Buku Ajar Jaringan Transmisi Distribusi


3.2.4 Validasi Desain
Validasi desain bertujuan untuk menilai rancangan produk, untuk
mengetahui akan lebih efektif dan efisien digunakan pada proses pembelajaran
atau tidak Menurut Sugiyono (2016: 302) validasi desain dapat dilakukan
dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang
berpengalamanntuk menilai produk baru yang dirancang. Validasi desain
produk ini akan dilakukan oleh Yuni Rahmawati, ST, MT dan
Drs. Hari Putranto, M.Pd., dan guru pengampu mata pelajaran Instalasi Tenaga
Listrik di SMK Islam 1 Blitar yaitu Sugiana, ST. Para ahli akan diberikan
angket validasi oleh peneliti untuk diisi, mencakup aspek penilaian yaitu
kualitas produk, kelengkapan materi, evaluasi materi,.
Validasi desain produk akan dilakukan oleh ahli 1 dan ahli 2 yang akan
bertugas sebagai ahli materi dan ahli media dan bertugas untuk menilai
kelayakan media dan menilai isi dari kelayakan materi pembelajaran. Setiap
ahli akan memberikan kritik dan saran terhadap rancangan simulator prototype
jaringan transmisi distribusi dan buku ajar pendukung. Hal tersebut bertujuan
28

untuk memperbaiki kekurangan pada desain rancangan produk yang


dikembangkan sebelum melakukan uji coba produk.
3.2.5 Revisi Desain
Revisi desain merupakan kegiatan memperbaiki desain produk yang sudah
divalidasi. Perbaikan dilakukan berdasarkan kekurangan-kekurangan yang ada
setelah divalidasi oleh ahli 1 dan ahli 2. Selanjutnya desain produk akan
diperbaiki dan disempurnakan sesuai dengan kekurang-kekurangan yang ada,
sehingga desain produk layak untuk dikembangkan. Untuk memperbaiki desain
harus melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing agar mendapatkan hasil
yang maksimal.
3.2.6 Uji Coba Produk
Sebelum melakukan uji coba produk, yang harus dilakukan adalah
membuat produk tersebut. Setelah produk selesai dibuat, maka dilakukan uji
coba produk pada kelompok kecil. Tahapan yang dilakukan sebelum uji coba
lapangan pada kelompok kecil adalah memvalidasi produk terlebih dahulu.
Validasi produk dilakukan oleh ahli 1 yaitu pembimbing 1 dan ahli 2
pembimbing 2. Setelah produk divalidasi oleh para ahli dan produk tersebut
valid dan layak digunakan pada pembelajaran, baru produk tersebut dapat diuji
cobakan pada responden kelompok kecil. Uji coba ini melibatkan siswa kelas
XI TITL di SMK Islam 1 Blitar. Siswa yang dilibatkan berjumlah 10 yang
dipilih berdasarkan teknik random samplingyang diambil dari kelas XI TITL.
Tujuan dari uji coba produk ini adalah untuk mengetahui respon dari siswa
yang merupakan peserta didik atas pengembangan produk dan mengukur
kelayakan produk yang digunakan sebagai media pembelajaran yang
dikembangkan. Instrument yang digunakan adalah angket untuk menilai: (a)
Simulator prototype jaringan transmisi distribusi, dan (b) Buku ajar penunjang
kegiatan praktikum.
3.2.7 Revisi Produk
Setelah selesai melakukan uji coba produk, didapatkan responden dari
siswaberupahasil kelayakan pengembangan produk yang telah dikembangkan.
Setelah itu dilakukan revisi produk dari hasil uji coba produk yang diterapkan
pada kelompok kecil. Dalam memperbaiki produk harus berkonsultasi dengan
29

dosen pembimbing, baik untuk perbaikan produk simulator prototype jaringan


transmisi distribusi ataupun buku ajar pendukung. Mendapatkan masukan-
masukan sehingga didapatkan revisi produk dengan hasil yang maksimal.
3.2.8 Uji Coba Pemakaian
Setelah perbaikan produk selesai dilakukan, tahapan selanjutnya produk
akan diuji coba pemakaian secara luas pada siswa kelas XI TITL di SMK Islam
1 Blitar. Dalam uji coba ini, siswa akan menilai kelayakan produk yang
digunakan sebagai media pembelajaran.
3.2.9 Revisi Produk
Tahapan selanjutnya adalah revisi produk setelah uji coba pemakaian
kelompok besar, untuk memperbaiki jika terdapat kekurangan atau kelemahan
pada produk yang dibuat. Tahapan revisi produk ini adalah tahapan revisi akhir
sebelum produk dapat digunakan secara luas. Keefektifan produk yang telah
diperbaiki harus dapat dipertanggungjawabkan. Dan selanjutnya layak untuk
digunakan untuk pembelajaran mata pelajaran Instalasi Tenaga Listrik pada
tema jaringan transmisi distribusi pada siswa kelas XI TITL di SMK Islam 1
Blitar.
3.2.10 Produksi Masal
Setelah melakukan tahapan demi tahapan, dengan berbagai uji coba baik
dalam skala kecil atau skala besar dan revisi produk yang telah dilakukan.
Sehingga dihasilkan pengembangan simulator prototype jaringan transmisi
distribusi dan buku ajar pendukung yang layak digunakan untuk menunjang
kegiatan pembelajaran, serta dapat diproduksi sesuai dengan model
pengembangan yang digunakan. Namun dalam pengembangan ini hanya
dikembangkan sebanyak 1 perangkat, karena untuk mengembangkan lebih
banyak menghabiskan waktu yang lama dan biaya lebih besar. Produk hanya
dikembangkan dan diuji cobakan di SMK Islam 1 Blitar. Semoga produk yang
dikembangkan dapat berguna untuk menunjang kegiatan pembelajaran mata
pelajaran Isntalasi Tenaga Listrik di SMK Islam 1 Blitar.
30

3.3 Uji Coba Produk


Uji coba produk adalah tahapan yang dilakukan untuk mengumpulkan data
sebagai tolak ukur kevalidan dan kelayakan produk yang dikembangkan. Uji
coba produk ini dilakukan oleh ahli 1 dan ahli 2 yang masing-masing bertugas
sebagai ahli dalam memvalidasi kelayakan media dan memvalidasi kelayakan
isi materi, dan siswa sebagai subjek uji coba.

3.3.1 Desain Uji Coba


Uji coba dalam pengembangan ini memiliki beberapa tahapan, yaitu: (a)
Uji validasi oleh ahli 1 dan ahli 2 yang masing-masing bertugas memvalidasi
media dan materi, (b) Uji coba produk oleh kelompok kecil, terdiri dari 10
siswa (Sugiyono, 2016;304), dari kelas XI Listrik 1 yang dipilih secara acak,
dan (c) Uji coba produk oleh kelompok besar terdiri dari 30 siswa kelas XI
Listrik 1 semester genap jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Islam 1
Blitar dengan teknik sampling jenuh yaitu pengambilan sampel pada semua
anggota populasi (Sugiyono, 2016;85). Tahapan uji coba produk ini bertujuan
untuk menilai tingkat kelayakan produk yang dikembangkan. Validasi ahli
terdiri dari ahli 1 dan ahli 2 sebagai ahli media dan ahli materi oleh dosen
Teknik Elektro Universitas Negeri Malang yang telah berpengalaman dalam
media pembelajaran dan materi terkait dan guru pengampu. Validasi siswa
kelompok kecil dan kelompok besar oleh siswa kelas XI Listrik 1 SMK Islam
1 Blitar

3.3.2 Subjek Uji Coba

Subjek validasi dan uji coba adalah seorang validator yang melakukan
validasi terhadap produk yang dikembangkan terdiri dari ahli dan responden
atau subjek uji coba. Adapun subjek validasi dan uji coba dijelaskan pada
table 3.1 Subjek Validasi dan Uji Coba.
31

Tabel 3.1 Subjek Validasi dan Uji Coba


No Validator Kriteria
1 Ahli 1 (Ahli media dan ahli materi) Dosen Teknik Elektro FT UM yang menguasai
bidang ilmu Pendidikan, media pembelajaran, dan
menguasai bidang materi yang bersangkutan dengan
2 Ahli 2 (Ahli media dan ahli materi)
Jaringan Transmisi Distribusi Tenaga Listrik.
Guru SMK Islam 1 Blitar yang menguasai bidang
3 Responden/Siswa ilmu Pendidikan, media pembelajaran, dan
menguasai bidang materi yang bersangkutan dengan
Jaringan Transmisi Distribusi Tenaga Listrik.
Siswa kelas XI Listrik 1 Jurusan Teknik Instalasi
Tenaga Listrik SMK Islam 1 Blitar.

3.3.3 Jenis Data


Untuk penelitian pengembangan penilaian menggunakan jenis data
kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah sebuah tanggapan, saran
dan masukan untuk pengembangan produk yang diberikan oleh ahli 1 dan ahli
2 sebagai ahli media dan ahli materi, dan responden sebagai subjek uji coba.
Sementara itu data kuantitatif adalah presentase ataupun nilai rata-rata dari
angket. Dari angket tersebut dapat diketahui layak tidaknya produk yang
dikembangkan. Data kuantitatif ini merupakan hasil penilaian oleh ahli 1
sebagai ahli media dan ahli materi, ahli 2 sebagai ahli media dan ahli materi,
dan responden siswa sebagai subjek penelitian yang berupa skor 4, 3, 2, dan 1.
Adapun jenis instrument yang digunakan untuk pengumpulan data dapat
dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Instrumen Pengumpulan Data
No Subjek Uji Coba Jenis Data Instrumen
Data Kualitatif Data Kuantitatif Pengumpulan Data
1 Ahli 1 √ √ Angket
2 Ahli 2 √ √ Angket
3 Responden/siswa X √ Angket
Sumber: Sugiyono (2016, 97)
3.3.4 Instrumen Pengumpulan Data
Tabel 3.3 Kisi-kisi angket simulator prototype untuk ahli
No Aspek penilaian Indikator Item
1 Isi dan tujuan Dapat mendukung kegiatan pembelajaran 3,9,4,5
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 1,2
Relevansi dengan KI/KD/Kurikulum
2 Rancangan media Konstekstualitas 6,7,8,10,11
pembelajaran Mudah digunakan 14,15,19,20
Sederhana dan menarik 21,22
Penggunaan font dan warna
Praktis 16,17,
(Sumber: Arsyad, 2013)
32

Tabel 3.4 Kisi-kisi angket buku ajar untuk ahli


No Aspek penilaian Indikator Item
Tampilan buku ajar pendamping menarik 1,2,7,8
Dilengkapi gambar-gambar yang sesuai dengan 3,4,5
materi 6
Tata tulisan bersifat jelas dan mudah dipahami
oleh siswa

Materi buku ajar pendamping diuraikan dengan 10,12,14,15


jelas 9,11
Materi yang ada berdasarkan Tema, KD dan 13
Indikator
Materi yang disampaikan dapat menumbuhkan
pendidikan karakter cinta tanah air

Buku ajar pendamping digunakan secara mandiri 16


dengan melihat petunjuk buku yang ada 17,18
Materi mudah dipahami siswa 19
Buku ajar pendamping dapat menanamkan
pendidikan karakter
(Sumber: Sukerni (2014:392)

Tabel 3.5 Kisi-kisi angket simulator prototype untuk responden


No Aspek penilaian Indikator Item
1 Isi dan tujuan Dapat mendukung kegiatan pembelajaran 3,4
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 1,2

2 Rancangan media Kontekstualitas 5,6,7,8,9


pembelajaran Mudah digunakan 10,11
Handal 12,13
Sederhana dan menarik 14,15
Penggunaan font dan warna 16,17,
Praktis 18,19,20
(Sumber: Arsyad, 2013)

Tabel 3.6 Kisi-kisi angket buku ajar untuk responden


No Aspek Indikator Item
penilaian
1 Penggunaan Buku ajar pendamping mempunyai 1,3,4,5
buku ajar tampilan yang menarik
pendamping Materi yang disampaikan mudah dipahami 7
Contoh-contoh yang ada dapat membantu 6
memahami materi
Buku ajar pendamping berisi petunjuk 2
penggunaan buku yang jelas
Buku ajar pendamping dapat menanamkan 8
pendidikan karakter pada siswa
Siswa antusias dalam menggunakan buku 9,10
ajar pendamping pada proses pembelajaran

(Sumber: Sukerni (2014:392)


33

3.4 Teknik Analisis Data


Menurut Sugiyono (2016:147) analisis data merupakan tahapan kegiatan
setelah data dari seluruh subjek uji coba terkumpul. Kegiatan yang dilakukan
dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis
responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,
menyajikan data tiap variabel yang teliti, melakukan perhitungan untuk menjawab
rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah
diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah terakhir
tidak dilakukan. Validasi yang dilakukan untuk menganalisis data ini adalah untuk
mengukur validitas dan kelayakan produk yang dikembangkan. Dan untuk
menganalisis data hasil kelayakan dari produk tersebut adalah (Akbar, 2013:158):

a. Rumus mengolah data ahli media dan materi

TSe
𝑉 = TSh 𝑥 100 %……………………………………………………….…(3.1)

Keterangan:
V = Validitas dari ahli
Tsh = Total skor maksimal yang diharapkan
Tse = Total skor empiris (hasil validasi atau validator)
100% = konstanta
Data yang dihasilkan melalui persamaan (3.1) disebut sebagai data
presentase. Melalui data presentase akan menghasilkan kriteria validitas sesuai
dengan presentase yang dihasilkan. Kriteria validitas dapat ditentukan melalui
beberapa persamaan sebagai berikut.
𝑆𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
Interval Pencapaian Nilai (IPN) = ………………..…...…(3.2)
⅀ 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙
Selisih Skor (SS) = Skor Maksimal – Skor Minimal………………………(3.3)
Skor Maksimal = ⅀𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑥 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖………………………….….(3.4)
Skor Minimal = ⅀𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑥 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ………………………….……..(3.5)
𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖
Interval Presentase Validitas (IPV) = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100%……….…..(3.6)

Melalui kelima persamaan tersebut diperoleh kriteria validitas untuk validator dan
responden yang ditunjukkan melalui penghitungan sebagai berikut.
34

3.4.1 Kriteria Validasi Simulator Prototype


a. Diketahui
Jumlah Item = 22
Skor Tertinggi =4
Skor Terendah =1
Jumlah Kelas Interval =4
b. Penghitungan
SS = (22x4) – (22x1) = 66
IPN = 66/4 = 16,5
IPV = (16,5/88) x 100% = 18,75%
Berdasarkan penghitungan di atas maka dapat ditentukan
presentase kriteria validasi penilaian media mobile learning yang
digunakan untuk ahli tersaji pada Tabel 3.8.dan Tabel 3.9.

Tabel 3.8 Tingkatan Validasi Trainer Untuk Ahli


No Kriteria Validitas Tingkat Validitas
1 81.26% - 100.00 % Sangat Valid atau dapat digunakan tanpa revisi.
2 62.51% - 81.25 % Valid atau dapat digunakan namun dengan revisi kecil
3 43.76% - 62.50 % Tidak valid, disarankan tidak dipergunakan karena perlu revisi
besar
4 25.00% - 43.75 % Sangat Tidak Valid, atau tidak boleh digunakan.

Tabel 3.9 Kriteria Presentase Tingkat Penilaian Produk


No Kriteria Validitas Tingkat Validitas
1 81.26% - 100.00 % Sangat Valid atau dapat digunakan tanpa revisi.
2 62.51% - 81.25 % Valid atau dapat digunakan namun dengan revisi kecil
3 43.76% - 62.50 % Tidak valid, disarankan tidak dipergunakan karena perlu revisi
besar
4 25.00% - 43.75 % Sangat Tidak Valid, atau tidak boleh digunakan.

3.4.2 Kriteria Validasi Buku Ajar


a. Diketahui
Jumlah Item = 18
Skor Tertinggi =4
Skor Terendah =1
Jumlah Kelas Interval =4
35

b. Penghitungan
SS = (18x4) – (18x1) = 55
IPN = 54/4 = 13,5
IPV = (13,5/72) x 100% = 18,75%
Berdasarkan penghitungan di atas maka dapat ditentukan
presentase kriteria validasi penilaian media mobile learning yang digunakan untuk
ahli tersaji pada Tabel 3.14.dan Tabel 3.15.

Tabel 3.10 Tingkatan Validasi Buku Ajar


No Kriteria Validitas Tingkat Validitas
1 81.26% - 100.00 % Sangat Valid atau dapat digunakan tanpa revisi.
2 62.51% - 81.25 % Valid atau dapat digunakan namun dengan revisi kecil
3 43.76% - 62.50 % Tidak valid, disarankan tidak dipergunakan karena perlu revisi
besar
4 25.00% - 43.75 % Sangat Tidak Valid, atau tidak boleh digunakan.

Tabel 3.11 Kriteria Presentase Tingkat Penilaian Produk


No Kriteria Validitas Tingkat Validitas
1 81.26% - 100.00 % Sangat Valid atau dapat digunakan tanpa revisi.
2 62.51% - 81.25 % Valid atau dapat digunakan namun dengan revisi kecil
3 43.76% - 62.50 % Tidak valid, disarankan tidak dipergunakan karena perlu revisi
besar
4 25.00% - 43.75 % Sangat Tidak Valid, atau tidak boleh digunakan.

Anda mungkin juga menyukai