waktu ke waktu. Untuk menguji reliabilitas instrumen penelitian digunakan uji Cronbach
Alpha(a>0,70).
Dalam uji ini apabila nilai alpha yang didapat lebih besar dari pada nilai tabel, maka tes
dikatakan reliabel. Sebaliknya apabila nilai alpha lebih kecil dari pada nilai tabel, maka tes dikatakan
tidal reliabel. Agar pengujian data dapat memberikan hasil yang akurat, maka menggunakan bantuan
komputer program SPSS.
F. Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan analis statistik yang digunakan untuk menganalisa data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul sebagaimana adanya
tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (sugiyono,
2013:2007-2008). Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan dan menjawab kondisi
semua variabel X1, X2 dan Y.
Dalam teknik analisis deskriptif ini penelitian menggunakan teknik analisis presentase,
dimana penelitian terlebih dahulu menentukan panjang kelas interval ideal dan menentukan
besarnya presentase. Untuk menentukan panjang kelas interval digunakan rumus
Setelah panjang kelas interval diketahui, total tip nilai butir soal dimasukkan kelas
interval sehingga didapatkan frekuensi tiap kaegori yang kemudian dipresentasekan dengan
menggunakan rumus
F
P X 100%
N
Ketetangan:
P= Presentase
F= Frekuensi
N= Jumlah
Uji normalitas digunakan untuk menguji kenormalan sebuah data, yakni apakah
dalam sebuah korelasi, variabel bebas dan terkait keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak. Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan uji simple
kolmogorov-smirnov. Data penelitian dikatakan normal apabila harga p>0,05 dan
sebaliknya jika harga p<0,05, maka data penelitian tersebut dikatakan tidak normal
b. Uji Linearitas
Kaidah pengambilan keputusan uji linearitas dengan melihat taraf signifikan dari
devation from linearity. Data peneliti dikatak linear apabla memiliki nilai signifikansi
deviation from linearity lebih dari 0,05, sedangkan data dikatakan tida linear apabila
memiliki taraf signifikansi deviation from linearity kurang dari 0,05
c. Uji Multikolinearitas
d. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi
linier adalah korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t engan kesalahan
pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem
autokorelasi . dalam model regresi yang baik adlah tidak terjadi autokorelasi. Untuk
mendeteksi adanya aoutokorelasi, menggunakan uji Durbin-Watson (DW) dengan
bantuan program SPSS. Dasar pengambil keputusan dari aoutokorelasi yaitu, jika nilai
dU DW (4 dU ) , maka tidak terjadi autokorelasi, sebaliknya jika nilai
DW (4 dL), maka terjadi autokorelasi.