Anda di halaman 1dari 4

BAB PELUANG

A. KAIDAH PENCACAHAN
Jika ada 𝑘 pilihan dengan setiap pilihan memiliki hasil 𝑛1 , 𝑛2 , 𝑛3 , ⋯ , 𝑛𝑘 yang
berbeda, banyak hasil berbeda yang memungkinkan dari 𝑘 pilihan tersebut adalah:
𝑛1 × 𝑛2 × 𝑛3 × ⋯ × 𝑛𝑘 .
Hasil perkalian semua bilangan bulat positif secara berurutan dari 1 sampai 𝑛
disebut 𝑛 faktorial, dan diberi notasi 𝑛! (catatan 0! = 1)
𝑛! = 1 × 2 × 3 × ⋯ × 𝑛
Banyaknya cara yang mungkin terjadi pada kaidah pencacahan dapat ditentukan dengan:
1. Aturan pengisian tempat yang tersedia
2. Permutasi
Permutasi adalah pemilihan 𝑟 unsur dari 𝑛 unsur berbeda dengan memperhatikan
urutan. Terdapat dua jenis permutasi, yaitu:
a. Permutasi tanpa pengulangan. Jika urutan diperhatikan dan suatu objek dapat
dipilih lebih dari sekali maka jumlah permutasinya adalah :
𝑛𝑟 ; 𝑛 = jumlah objek yang dapat dipilih dan 𝑟 = jumlah yang harus dipilih
Contoh:
Terdapat huruf A, B, C, dan D. Ada berapaa cara untuk menyusunnya dalam suatu
grup yang berisi tiga angka?
Jawab:
𝑛 = 4 (A,B,C dan D)
𝑟=3
Jadi 𝑛 = 43 = 64
𝑟

Sehingga terdapat 64 cara untuk menyusun keempat huruf tersebut dalam suatu
grup yang berisi tiga angka.
b. Permutasi dengan pengulangan (siklis)
Jika urutan diperhatikan dan setiap objek yang tersedia hanya bisa dipilih sekali
maka jumlah permutasi yang adalah:
𝑛!
𝑃(𝑛,𝑟) =
(𝑛 − 𝑟)!
Contoh:
Dalam suatu pemungutan suara sebuah organisasi, terdapat lima orang kandidat
yang dapat dipilih. Kandidat yang mendapat suara terbanyak akan diangkat menjadi
ketua organisasi, yang terbanyak kedua menjadi wakil ketua dan terbanyak ketiga
akan menjadi sekretaris. Ada berapa banyak hasil pemungutan suara yang mungkin
terjadi?
Jawab:
Dengan menggunakan rumus diatas maka
5! 5×4×3×2×1
𝑃(5,3) = = = 60
(5 − 3)! 2×1

3. Kombinasi
Kombinasi adalah menggabungkan beberapa objek dari suatu grup tanpa
memperhatikan urutan. Didalam kombinasi, urutan tidak diperhatikan. Terdapat dua
jenis kombinasi, yaitu:
a. Kombinasi tanpa pengulangan
Ketika urutan tidak diperhatikan akan tetapi setiap objek yang ada hanya bisa
dipilih sekali maka jumlah kombinasinya adalah:
𝑛!
𝐶(𝑛,𝑟) =
𝑟! (𝑛 − 𝑟)!
Contoh:
Terdapat 5 pensil warna dengan warna berbeda yaitu merah, kuning,hijau,, biru dan
ungu. Dari kelimanya hanya dua yang boleh dibawa ke sekolah. Ada berapa banyak
cara untuk mengkombinasikan pensil warna yang ada?
Jawab:
5!
𝐶(5,2) = 2!(5−2)! = 10 kombinasi
b. Kombinasi pengulangan
Jika urutan tidak diperhatikan dan objek bisa dipilih lebih dari sekali, maka jumlah
kombinasi yang ada adalah:
(𝑛 + 𝑟 − 1)!
𝐶(𝑛,𝑟) =
𝑟! (𝑛 − 𝑟)!
Contoh:
Sebuah toko donat menyediakan 10 jenis donat berbeda. Jika ingin membeli 3 dari
10 donat tersebut maka kombinasi yang dihasilkan adalah... .
Jawab:
(10+3−1)!
𝐶(𝑛,𝑟) = = 220 kombinasi.
3!(10−3)!
B. TITIK SAMPEL DAN RUANG SAMPEL
Ruang sampel adalah himpunan titik sampel yang mungkin terjadi dalam suatu
percobaan (𝑆). Titik sampel adalah anggota dari ruang sampel.
Contoh:
Pada pelemparan mata uang logam, kejadian yang mungkin adalah muncul angka atau
gambar.
Jawab:
Titik sampel: (𝐴, 𝐴), (𝐴, 𝐺), (𝐺, 𝐴), (𝐺, 𝐺).
Ruang sampel: 𝑆 = {(𝐴, 𝐴), (𝐴, 𝐺), (𝐺, 𝐴), (𝐺, 𝐺)}.
Sehingga banyaknya anggota ruang sampelnya adalah 4 atau 𝑛(𝑆) = 4.
C. NILAI PELUANG
1. Peluang suatu kejadian nilainya dari 0 sampai dengan 1 dapat ditulis (0 ≤ 𝑃(𝐾) ≤ 1).
2. Peluang suatu kejadian yang tidak mungkin terjadi nilainya 0 atau 𝑃(𝐾) = 0. (kejadian
yang mustahil)
3. Peluang suatu kejadian yang pasti terjadi, nilainya 1 atau 𝑃(𝐾) = 1. (kejadian nyata)
𝑛(𝐴)
𝑃(𝐴) =
𝑛(𝑆)
Ket:
𝑃(𝐴) = peluang kejadian 𝐴
𝑛(𝐴) = banyak titik sampel dalam 𝐴
𝑛(𝑆) = banyak titik sampel dalam 𝑆 (banyak kejadian yang mungkin)
Frekuensi relative (𝑓𝑟 ) munculnya kejadian 𝐾 dirumuskan sebagai berikut:
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑗𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 𝐾
𝑓𝑟 =
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛
Frekuensi harapan (𝑓ℎ ) munculnya kejadian 𝐾 dirumuskan sebagai berikut:
𝑓ℎ = 𝑃(𝐴) × 𝑁
Keterangan:
𝑃(𝐴) = peluang kejadian 𝐴
𝑁 = banyak percobaan
Contoh:
Sebuah kantong berisi 24 kelereng hitam, 16 kelereng putih, dan 8 kelereng biru. Bila
sebuah kelereng diambil secara acak, maka peluang terambilnya kelereng hitam adalah... .
Jawab:
Kelereng hitam = 24 buah
Kelereng putih = 16 buah
Kelereng biru = 8 buah +
Jumlah = 48 buah
Misalkan 𝐴 peluang terambilnya kelereng hitam, 𝑛(𝐴) = 24, maka
𝑛(𝐴) 24 1
𝑃(𝐴) = = =
𝑛(𝑆) 48 2
D. KEJADIAN MAJEMUK
1. Kejadian tidak saling lepas : 𝑃(𝐴 ∪ 𝐵) = 𝑃(𝐴) + 𝑃(𝐵) + 𝑃(𝐴 ∩ 𝐵)
2. Kejadian saling lepas : 𝑃(𝐴 ∪ 𝐵) = 𝑃(𝐴) + 𝑃(𝐵)
3. Kejadian saling bebas : 𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) = 𝑃(𝐴) × 𝑃(𝐵)
4. Komplemen suatu kejadian : 𝑃(𝐸 ′ ) = 1 − 𝑃(𝐸)
5. Peluang kejadian bebas bersyarat : 𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) = 𝑃(𝐴) × 𝑃(𝐵) − 𝑃(𝐵|𝐴)

Anda mungkin juga menyukai