Anda di halaman 1dari 42

1

DRAINASE
PERKOTAAN
SUMUR RESAPAN
Semester Gasal 2018/2019

1 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Pengisian air tanah

❑ Latar belakang:
Perubahan tata guna lahan → banyak area resapan tertutup
bangunan/infrastruktur → limpasan permukaan besar dan imbuhan
air tanah minim.

❑ Tujuan: untuk menanggulangi defisit air tanah.

❑ Definisi pengisian buatan (artificial recharge):


Proses di mana air hujan atau kelebihan air permukaan diresapkan
atau dimasukkan ke dalam tanah, baik dengan menyebarkannya di
permukaan, dengan menggunakan sumur resapan, atau dengan
mengubah kondisi alami untuk meningkatkan infiltrasi yang bertujuan
untuk mengisi kembali aquifer.

2 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Contoh artificial recharge

❑ Genangan buatan dengan sumber air dari sungai.

❑ Membuat kolam-kolam di sekitar rumah,

❑ Pemanfaatan pipa jaring-jaring drainase yang berpori untuk


meresapkan air hujan di sekitar rumah.

❑ Menyebarkan air pada lahan yang luas yang sekaligus untuk mengairi
daerah pertanian.

3 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Fungsi artificial recharge

❑ Menyimpan kelebihan air permukaan di dalam waduk bawah tanah.

❑ Memperbaiki kualitas air tanah local melalui percampuran dengan


pengisian air tanah yang berasal dari air hujan.

❑ Pembentukan pressure barriers untuk mencegah intrusi air payau.

❑ Meningkatkan produksi air tanah, baik untuk air minum maupun untuk
keperluan lainnya.

❑ Pengurangan biaya operasi pompa dengan meningginya muka air


tanah.

❑ Mencegah terjadinya penurunan muka tanah (land subsidence).

4 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Syarat fisik artificial recharge

❑ Tersedianya kapasitas yang memadai.

❑ Tersedianya air dengan kuantitas dan kualitas yang memadai.

❑ Tanah atau batuan pada lokasi memiliki permeabilitas yang cukup.

5 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Identifikasi area resapan

❑ Luasan daerah resapan harus dibatasi.

❑ DAS mikro dengan luas 2000-4000 ha atau minimal 20-50 ha.

❑ Syarat pembatasan daerah:


❑ Permukaan air tanah menurun akibat eksploitasi berlebihan.
❑ Bagian substansial dari akuifer telah didesaturisasi (regenerasi air
dalam sumur dan pompa tangan yang lambat setelah air diambil).
❑ Ketersediaan air tanah atau air sumur tidak mencukupi terutama
selama bulan-bulan kering.
❑ Kualitas air tanah buruk dan tidak ada alternative sumber air lain.

6 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Sumber air resapan

❑ Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengkajian ketersediaan air:

❑ Curah hujan di daerah resapan.

❑ Luas atap di mana air hujan dapat dikumpulkan dan dialihkan


untuk pengisian air tanah buatan.

❑ Kanal dari waduk besar di mana air tersedia untuk pengisian air
tanah buatan.

❑ Sungai alami di mana kelebihan airnya dapat dialihkan untuk


pengisian air tanah tanpa melanggar hak pengguna lain.

❑ Air limbah perkotaan dan industry yang diolah dengan baik.

7 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Kapasitas infiltrasi tanah

❑ Kapasitas infiltrasi memegang peranan penting untuk menentukan


besar kecilnya air yang dapat masuk ke dalam tanah.

❑ Infiltrasi: masuknya air ke dalam tanah yang pada umumnya melalui


permukaan tanah dan secara vertical (Arsyad, 2006).

❑ Laju infiltrasi: banyaknya air per satuan waktu yang masuk melalui
permukaan tanah (mm/jam atau cm/jam).

❑ Kapasitas infiltrasi: kemampuan tanah untuk menyerap air infiltrasi


pada suatu waktu tertentu.

8 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Metode artificial recharge (Kumar & Aiyagari, 1997) (1)

❑ Metode Penyebaran Air di


Permukaan Tanah:
❑ Metode Cekungan (Basin
Method)
❑ Metode Parit (Furrow
Method)
❑ Metode Saluran Alami
(Natural Channel Method)
❑ Metode Perendaman
(Flooding Method)
❑ Metode Irigasi (Irrigation
Source:
Method) https://www.slideshare.net/PrabhatMishra87/ground-
water-recharge-methods

9 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Metode artificial recharge (Kumar & Aiyagari, 1997) (2)

❑ Metode Pengisian Melalui Sumur Galian

Source: https://www.slideshare.net/PrabhatMishra87/ground-water-recharge-
methods

10 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Metode artificial recharge (Kumar & Aiyagari, 1997) (3)

❑ Metode Pengisian Melalui Sumur Injeksi

Source: https://www.slideshare.net/PrabhatMishra87/ground-water-recharge-
methods

11 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Metode artificial recharge (Kumar & Aiyagari, 1997) (4)

❑ Metode Induced Recharge


Bergantung kondisi geologi dan
hidrogeologi: kondisi lapisan
tanah pembawa air (akuifer),
topografi, cekungan tanah,
kapasitas resapan, dll.

Source:
https://www.slideshare.net/PrabhatMishra87/ground-
water-recharge-methods

12 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Sumur resapan

SUMUR SUMUR
RESAPAN RESAPAN
DANGKAL DALAM

13 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
SUMUR RESAPAN DANGKAL

14 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Konsep

❑ Konsep dasar:
Memberi kesempatan dan jalan pada air hujan yang jatuh di atap atau
lahan yang kedap air untuk meresap ke dalam tanah dengan jalan
menampung air tersebut pada suatu system resapan.

❑ Faktor penentu dimensi sumur yang diperlukan untuk suatu lahan:


❑ Luas permukaan penutupan: lahan yang airnya akan ditampung dalam
sumur resapan.
❑ Karakteristik hujan: intensitas hujan, durasi hujan, lama hujan dan
selang waktu hujan.
❑ Koefisien permeabilitas tanah: kemampuan tanah dalam melewatkan air
per satuan waktu.
❑ Tinggi muka air tanah: muka air tanah dalam perlu sumur resapan
sedangkan pada muka air tanah dangkal, sumur resapan kurang efektif.

15 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Perencanaan dimensi – Metode Sunjoto (1)

❑ Volume dan efisiensi sumur resapan dapat dihitung berdasarkan


keseimbangan air yang masuk ke dalam sumur dan air yang meresap
ke dalam tanah (Sunjoto, 1988):

𝑸 𝑭𝒌𝑻
− 𝟐
𝑯= 𝟏 − 𝒆 𝝅𝑹
𝑭𝒌

Keterangan:
𝐻 : tinggi muka air dalam sumur (m)
𝐹 : factor geometric (m)
𝑄 : debit air masuk (m3/det.)
𝑇 : waktu pengaliran (detik)
𝑘 : koefisien permeabilitas tanah (m/det.)
𝑅 : jari-jari sumur (m)

16 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Perencanaan dimensi – Metode Sunjoto (2)

❑ Faktor geometric 𝐹 bergantung pada berbagai kondisi (lihat slide


selanjutnya).

❑ Faktor geometric mewakili keliling serta luas tampang sumur, hydraulic


gradient, keadaan pelapisan tanah serta kedudukan sumur terhadap
pelapisan tersebut serta porositas dinding sumur yang dinyatakan
dalam besaran radius sumuran.

❑ Menurut Forchheimer (1930) nilai 𝐹 dinyatakan dengan:

𝑭 = 𝟒𝑹

17 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Debit sumur resapan berbagai kondisi

Source: Bouillot, 1976

18 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Perencanaan dimensi – Metode Sunjoto (3)

❑ Secara umum debit dinyatakan dengan persamaan:

𝑸𝟎 = 𝑭 ∙ 𝒌 ∙ 𝑯

❑ Perhitungan kedalaman efektif sumur resapan:


❑ Jika dasar sumur berada di bawah muka air tanah maka kedalaman efektif
dihitung dari tinggi muka air tanah.
❑ Jika dasar sumur berada di atas muka air tanah maka kedalaman efektif
dihitung dari dasar sumur.

❑ Rekomendasi: dasar sumur berada pada lapisan tanah dengan


permeabilitas tinggi.

19 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Perencanaan dimensi – Metode PU (1)

❑ SK SNI T-06-1990 F (Pusat Penelitian dan Pengembangan


Permukiman PU)

20 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Perencanaan dimensi – Metode PU (2)

❑ Dimensi atau jumlah sumur resapan air hujan yang diperlukan pada
suatu lahan pekarangan ditentukan oleh curah hujan maksimum,
permeabilitas tanah dan luas bidang tanah:

𝐷 ∙ 𝐼 ∙ 𝐴𝑡 − 𝐷 ∙ 𝑘 ∙ 𝐴 𝑠
𝐻=
𝐴𝑠 + 𝐷 ∙ 𝑘 ∙ 𝑃

Keterangan:
𝐻 : kedalaman sumur
𝐷 : durasi hujan (jam)
𝐼 : intensitas hujan (m/jam)
𝐴𝑡 : luas tadah hujan (m2) – atap rumah/permukaan tanah yg diperkeras
𝑘 : permeabilitas tanah (m/jam)
𝑃 : keliling penampang sumur (m)
𝐴𝑠 : luas penampang sumur (m2)

21 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Konstruksi sumur resapan dangkal

❑ Material untuk sumur resapan:

❑ Saluran pemasukan/pengeluaran: pipa besi, pipa pralon, buis


beton, pipa tanah liat atau dari pasangan batu.

❑ Dinding sumur: anyaman bambu, drum bekas, tangki fiberglass,


pasangan batu bata atau buis beton.

❑ Dasar sumur dan sela-sela antara galian tanah dan dinding tempat
air meresap: ijuk atau kerikil.

22 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Contoh konstruksi sumur resapan dangkal

Source: Suripin, 2004

23 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Persyaratan sumur resapan dangkal (1)

❑ Umum:
❑ Sumur resapan air hujan dibuat pada lahan yang lolos air dan tahan
longsor.
❑ Sumur resapan air hujan harus bebas kontaminasi/pencemaran limbah.
❑ Air yang masuk sumur resapan adalah air hujan.
❑ Untuk daerah sanitasi lingkungan buruk, sumur resapan air hujan hanya
menampung dari atap dan disalurkan melalui talang.
❑ Aspek yang harus dipertimbangkah: hidrogeologi, geologi dan hidrologi.

❑ Keadaan muka air tanah:


❑ Pengukuran kedalaman muka air tanah dengan permukaan tanah di
sumur harus dilakukan pada musim hujan.

24 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Persyaratan sumur resapan dangkal (2)

❑ Permeabilitas tanah:
❑ Permeabilitas tanah sedang (lanau, 2,0 – 6,5 cm/jam)
❑ Permeabilitas tanah agak cepat (pasir halus, 6,5 – 12,5 cm/jam)
❑ Permeabilitas tanah cepat (pasir kasar, > 12,5 cm/jam)

❑ Pemeriksaan:
❑ Dilakukan secara periodic setiap 6 bulan sekali untuk menjamin
kontinuitas operasi sumur resapan: aliran masuk, bak kontrol dan kondisi
sumur resapan.

❑ Penempatan:
❑ Harus memperhatikan kondisi lingkungan setempat: letak septic tank,
sumur air minum, posisi rumah dan jalan umum (lihat tabel pada slide
selanjutnya).

25 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Penempatan sumur resapan

Jarak minimal
No Bangunan/obyek yang ada dengan sumur
resapan (m)
1 Bangunan/rumah 3,0
2 Batas pemilikan lahan/kapling 1,5
3 Sumur untuk air minum 10,0
4 Septic tank 10,0
5 Aliran air (sungai) 30,0
6 Pipa air minum 3,0
7 Jalan umum 1,5
8 Pohon besar 3,0

26 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Contoh tata letak sumur resapan dangkal

27 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Kebutuhan sumur resapan per luasan
No. Luas Kapling Volume sumur resapan dengan Volume sumur resapan tanpa
(m2) saluran drainase sebagai saluran drainase sebagai
pelimpasan (m3) pelimpasan (m3)

1 50 1,3 – 2,1 2,1 – 4,0


2 100 2,6 – 4,1 4,1 – 7,9
3 150 3,9 – 6,2 6,2 – 11,9
4 200 5,2 – 6,2 8,2 – 15,8
5 300 7,8 – 12,3 12,3 – 23,4
6 400 10,4 – 16,4 16,4 – 31,6
7 500 13,0 – 20,5 20,5 – 39,6
8 600 15,6 – 24,6 24,6 – 47,4
9 700 18,2 – 28,7 28,7 – 55,3
10 800 20,8 – 32,8 32,8 – 63,2
11 900 23,4 – 36,8 36,8 – 71,1
12 1000 26,0 – 41,0 41,0 – 79,0

28 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Sumur resapan kolektif

❑ Diperuntukkan bagi daerah di mana rumah tinggal berada pada lokasi


dengan ukuran kapling terbatas.

❑ Kolektif berarti satu sumur resapan digunakan untuk beberapa rumah


atau blok atau area yang lebih luas lagi.

❑ Agar air terjamin mengalir dengan lancer maka sumur resapan kolektif
dibuat di lokasi yang paling rendah di antara area yang dicover.

❑ Bentuk sumur resapan kolektif:


❑ Kolam resapan: jika lahan cukup dan kondisi air tanah dangkal (< 5 m).
❑ Sumur dalam: jika lahan sempit dan air tanah dalam (> 5 m)
❑ Parit berorak: jika lahan sempit dan air tanahnya dangkal.

29 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Contoh sumur resapan kolektif

Source: Suripin, 2004

30 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
SUMUR RESAPAN DALAM

31 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Latar belakang

❑ Sumur resapan dangkal tidak dikembangkan di daerah dengan muka


air tanah yang sangat dangkal dengan tekanan piezometric rendah.

❑ Alternatif untuk daerah dengan muka air tanah dangkal adalah sumur
resapan dalam.

❑ Prinsip sumur resapan dangkal dan sumur resapan dalam adalah


sama.

❑ Sumur resapan dalam diarahkan untuk mengisi air pada akuifer


tertekan (confined aquifer) yang terletak jauh di bawah permukaan
tanah.

32 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Sumur resapan dalam

Source: Suripin, 2004

33 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Sumur resapan dalam untuk mencegah intrusi

Source: https://www.solinst.com/resources/papers/101c4salt.php

34 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Kapasitas dengan sumur pantau

❑ Dikembangkan dari hukum Darcy yang menyatakan bahwa kapasitas


akuifer untuk meloloskan air bergantung pada permeabilitas lapisan
akuifer, tebal akuifer dan beda piezometric headnya.

❑ Kapasitas sumur resapan dalam dapat dinyatakan dalam bentuk:

𝟐𝝅𝒌𝑩(𝒉𝟐 − 𝒉𝟏 )
𝑸=
𝒓
𝐥𝐧 𝟐
𝒓𝟏

Keterangan:
𝑄 : debit (m3/det)
𝑘 : permeabilitas akuifer (m/det)
𝐵 : tebal confined akuifer (m)
ℎ1 , ℎ2 : ketinggian piezometric surface sumur pantau (m)
𝑟1 , 𝑟2 : jarak sumur pantau terhadap sumur pengisian (m)
35 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Sumur resapan dalam dan sumur pantaunya

Source: Suripin, 2004

36 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Kapasitas tanpa sumur pantau

❑ Debit dihitung dengan persamaan:

𝟐𝝅𝒌𝑩𝑯
𝑸=
𝑩
𝐥𝐧
𝒓

Keterangan:
𝑄 : debit (m3/det)
𝑘 : permeabilitas akuifer (m/det)
𝐵 : tebal confined akuifer (m)
ℎ : ketinggian piezometric surface (m)
𝑟 : jari-jari pipa (m)

37 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Konstruksi sumur resapan dalam

❑ Harus mampu menahan tekanan tanah yang cukup besar karena


kedalamannya.

❑ Sumur bagian atas sumur yang bersinggungan dengan muka air bebas
dibuat kedap air untuk menghindari masuknya air ke dalam sumur.

❑ Pada bagian bawah sumur terdiri dari pipa berlubang sebagai dinding
dalam dan dinding luarnya adalah tanah.

❑ Sumur resapan dalam tunggal: menembus satu lapisan akuifer


tertekan. Sumur resapan dalam ganda: menembus dua lapisan
tertekan.

❑ Air yang masuk ke sumur hanya air bersih – dilengkapi dengan kolam
penyaring air yang menyaring kotoran padat dan sedimen.
38 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
PARIT RESAPAN

39 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Parit resapan

❑ Panjang parit dapat dihitung dengan persamaan:

−𝐹𝑘𝑇
𝐵=
𝐹𝑘𝐻
𝑏 ln 1 −
𝑄

Keterangan:
𝐵 : panjang parit (m)
𝑏 : lebar parit (m)
𝐹 : factor geometric parit (m)
𝑘 : koefisien permeabilitas tanah (m/jam)
𝑇 : durasi dominan hujan (jam)
𝐻 : tinggi muka air dalam parit (m)
𝑄 : debit masuk (m3/jam) = 𝐶𝐼𝐴 dengan 𝐴 adalah luas atap (m2)
L : tinggi parit porous (m)

40 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Latihan soal

1. Rencanakan jumlah sumur resapan dengan kedalaman 5 m untuk


menampung air dari luas bangunan (atap) sebesar 300 m2 dan data
pendukung diketahui sebagai berikut:
𝑘 = 1,5 × 10−4 𝑚/𝑑𝑒𝑡 𝐼 = 100 𝑚𝑚/𝑗𝑎𝑚
𝑇 = 2 𝑗𝑎𝑚 𝐹 = 2𝜋𝑟
𝑟 = 50 𝑐𝑚 𝐶 = 0,95
2. Kawasan perumahan dengan data tiap kapling rumah sebagai berikut:
luas halaman 100 m2 (𝛼 = 0,10), atap 100 m2 (𝛼 = 0,95) dan jalan
aspal 50 m2 ((𝛼 = 0,95). Total KK yang menempati tiap rumah ada
2000 KK. Permeabilitas 𝑘 = 1,5 × 10−4 𝑚/𝑑𝑒𝑡. Faktor geometri 𝐹
adalah 5,5𝑟. Hitung debit air yang masuk ke sumur resapan dari atap
jika diketahui durasi pengaliran adalah 2 jam dengan intensitas hujan
48 mm/jam! Jika diameter sumur resapan adalah 1 m, hitung
kedalaman sumur resapan untuk tiap rumah!

41 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Link download software SWMM

https://www.epa.gov/water-
research/storm-water-management-
model-swmm

42 12/2/2018 SPL3652 Drainase Perkotaan Program Studi Teknik Sipil


Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai