Anda di halaman 1dari 3

GASTRITIS

(ICD X : K29.7)
No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 02 Januari 2019
Halaman : 1/3

H. Dahril, SKM
Puskesmas
Nip.
Muara Aman
197807152006041007

1. Pengertian Gastritis adalah proses inflamasi/peradangan pada lapisan mukosa dan


submukosa lambung sebagai mekanisme proteksi mukosa apabila
terdapat akumulasi bakteri atau bahan iritan lain.

Proses inflamasi dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan pasien dengan gastritis.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Muara Aman Nomor tentang

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014

5. Alat dan 1. Laboratorium untuk pemeriksaan Gram.


Bahan

6. Langkah – 1. Petugas pelayanan klinis melakukan anamnesis :


Langkah  Keluhan :
 Pasien datang ke dokter karena rasa nyeri dan panas seperti
terbakar pada perut bagian atas. Keluhan mereda atau memburuk
bila diikuti dengan makan, mual, muntah dan kembung.

 Faktor Risiko :
 Pola makan yang tidak baik: waktu makan terlambat, jenis
makanan pedas, porsi makan yang besar.

 Sering minum kopi dan teh.

 Infeksi bakteri atau parasit.

 Pengunaan obat analgetik dan steroid.

 Usia lanjut.

 Alkoholisme.

 Stress.

 Penyakit lainnya, seperti: penyakit refluks empedu, penyakit


autoimun, HIV/AIDS, Chron disease.
2. Petugas pelayanan klinis melakukan pemeriksaan fisik terhadap
pasien. Tanda yang dapat ditemukan yaitu :
 Pemeriksaan Fisik Patognomonis
 Nyeri tekan epigastrium dan bising usus meningkat.
 Bila terjadi proses inflamasi berat, dapat ditemukan pendarahan
saluran cerna berupa hematemesis dan melena.
 Biasanya pada pasien dengan gastritis kronis, konjungtiva
tampak anemis.

 Pemeriksaan Penunjang :
Tidak diperlukan, kecuali pada gastritis kronis dengan melakukan
pemeriksaan :
a. Darah rutin.
b. Untuk mengetahui infeksi Helicobacter pylori: pemeriksaan
breathe test dan feses.
c. Rontgen dengan barium enema.
d. Endoskopi.

3. Petugas pelayanan klinis menegakkan diagnosis penyakit


berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan
penunjang untuk diagnosis definitif.

4. Petugas pelayanan klinis melakukan penatalaksanaan berupa :

I.Menginformasikan kepada pasien untuk menghindari pemicu


terjadinya keluhan, antara lain dengan makan tepat waktu, makan
sering dengan porsi kecil dan hindari dari makanan yang
meningkatkan asam lambung atau perut kembung seperti kopi,
teh, makanan pedas dan kol.

II.Terapi diberikan per oral dengan obat, antara lain: H2 Bloker2


x/hari (Ranitidin 150 mg/kali, Famotidin 20 mg/kali, Simetidin 400-
800 mg/kali), PPI 2x/hari (Omeprazole 20 mg/kali, Lansoprazole
30 mg/kali), serta Antasida dosis 3 x 500-1000 mg/hr.

7. Diagram Alir
Anamnesa

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Penunjang

Diagnosa

Tatalaksana
8. Hal – hal - Konseling & Edukasi :
yang perlu Menginformasikan pasien dan keluarga mengenai faktor risiko terjadinya
diperhatikan gastritis.

- Kriteria rujukan
 Bila 5 hari pengobatan belum ada perbaikan.
 Terjadi komplikasi.
 Terjadi alarm symptoms seperti perdarahan, berat badan menurun 10%
dalam 6 bulan, dan mual muntah berlebihan.

9. Unit terkait Poliklinik.

10. Dokumen Rekam medis.


terkait

Anda mungkin juga menyukai