Anda di halaman 1dari 3

DIABETES MELITUS TIPE 2

(ICD X : E11)
No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 02 Januari 2019
Halaman : 1/3

H. Dahril, SKM
Puskesmas
Nip.
Muara Aman
197807152006041007

1. Pengertian Diabetes Melitus adalah gangguan metabolik yang ditandai oleh


hiperglikemia akibat defek pada kerja insulin (resistensi insulin) dan
sekresi insulin atau kedua-duanya.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan pasien dengan diabetes melitus


tipe 2.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Muara Aman Nomor tentang

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014

5. Alat dan - Alat pemeriksaan Gula Darah sederhana.


Bahan - Alat pengukur berat badan dan tinggi

6. Langkah – 1. Petugas pelayanan klinis melakukan anamnesa :


Langkah  Keluhan
i. Polifagia;
ii. Poliuri;
iii. Polidipsi;
iv. Penurunan berat badan yng tidak jelas sebabnya.

 Keluhan tidak khas DM :


i. Lemah;
ii. Kesemutan (rasa baal di ujung – ujung ekstremitas);
iii. Gatal;
iv. Mata kabur;
v. Disfungsi ereksi pada pria;
vi. Pruritus vulva pada wanita;
vii. Luka yang sulit sembuh.

 Faktor risiko DM tipe 2 :


i. Berat badan lebih dan obese (IMT ≥ 25 kg/m2);
ii. Riwayat penyakit DM di keluarga;
iii. Mengalami hipertensi;
iv. Pernah didiagnosis penyakit kardiovaskuler;
v. Kolesterol HDL ≤ 35 mg/dL dan atau Trigliserida ˃ 250 mg/dL atau
sedang dalam pengobtan dislipidemia;
vi. Riwayat melahirkan bayi dengan BBL ˃ 4000 gram atau pernah
didiagnosis DM Gestasional;
vii. Perempuan dengan riwayat PCOS;
viii. Riwayat GDPT atau TGT;
ix. Aktivitas jasmani yang kurang.

2. Petugas pelayanan klinis melakukan pemeriksaan fisik terhadap


pasien. Tanda yang dapat ditemukan yaitu :
 Penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya.

3. Pemeriksaan Penunjang :
- Gula darah puasa
- Gula darah 2 jam post prandial
- HbA1c

4. Petugas pelayanan klinis menegakkan diagnosis penyakit berdasarkan


anamnesa dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang.

5. Petugas pelayanan klinis melakukan penatalaksanaan berupa

Kriteria rujukan :
Untuk penanganan tindak lanjut pada kondisi berikut :
a) DM dengan komplikasi
b) DM dengan kontrol gula buruk
c) DM dengan infeksi berat
d) DM dengan kehamilan
e) DM tipe 1

7. Diagram Alir
Anamnesa
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Penunjang

Diagnosa

Tatalaksana awal

Rujuk

8. Hal – hal  Edukasi dan manajemen nutrisi


yang perlu  Latihan fisik
diperhatikan  Perawatan kaki
 Monitoring kemajuan dan hambatan tata laksana
 Pencegahan retinopati
 Pencegahan komorbiditas
 Manajemen hipertensi

9. Unit terkait - Poliklinik


- UGD

10. Dokumen Rekam medis, SOP Rujukan, Surat rujukan.


terkait

Anda mungkin juga menyukai