Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI INDUSTRI
Pengenalan Alat-alat Laboratorium Mikribiologi

Oleh:
PANGESTU HADI I.
E1F111045

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
BANJARBARU

2013
PENDAHULUAN

Landasan Teori

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme yang tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang untuk meneliti apa saja yang terkandung di dalam mikroorganisme.
Dalam meneliti mikroorganisme diperlukan teknik atau cara – cara khusus untuk mempelajarinya
serta untuk bekerja pada skala laboratorium untuk meneliti mikroorganisme baik sifat maupun
karakteristiknya, tentu diperlukan adanya pengenalan alat yang akan digunakan serta mengetahui
cara penggunaan alat – alat yang berhubungan dengan penelitian unutk memudahkan dalam
melakukan penelitian (Dwidjoseputro, 2003).
Alat – alat yang digunakan dalam penelitian harus dalam keadaan steril atau bebas dari
kuman, bakteri, virus dan jamur. Perlu adanya pengetahuan tentang cara – cara atau teknik
sterilisasi. Hal ini dilakukan karena alat – alat yang digunakan memiliki teknik sterilisasi yang
berbeda (Dwidjoseputro, 2003).
Laboratorium, seperti layaknya tempat bekerja harus dapat memberikan kenyamanan,
kesehatan dan keamanan kepada semua orang yang bekerja didalamnya, termasuk pengelola
laboratorium itu sendiri. Untuk itu, perlu studi kelayakan mengenai perencanaan dalam
merancang laboratorium kimia yang meliputi adanya prosedur pengoperasian baku yang
memerhatikan kesehatan dan keselamatan kerja ( K3 ) dilaboratorium, adanya ventilasi dan
perlengkapan pelindung yang berfungsi baik, adanya penataan dan pengelolaan bahan kimia dan
peralatan laboratorium, serta adanya prosedur pengolahan limbah laboratorium (Day &
Underwood, 1998).
Sebelum melakukan praktikum, terlebih dahulu kita harus mengenal atau mengetahui
tentang alat-alat yang digunakan dalam melakukan praktikum tersebut. Hal ini berguna untuk
mempermudah kita dalam melaksanakan percobaan, sehingga resiko kecelakaan di laboratorium
dapat ditanggulangi. Kebersihan dan kesempurnaan alat sangat penting untuk bekerja di
laboratorium. Alat yang kelihatan secara kasat mata, belum tentu bersih, tergantung pada
pemahaman seorang analis mengenai apa artinya bersih. Alat kaca seperti gelas piala atau
erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun atau deterjen sintetik. Pipet, buret, dan labu
volumetrik mungkin memerlukan larutan deterjen panas untuk bisa bersih benar (Day &
Underwood, 1998).
Dalam mengukur suatu zat atau benda hendaknya menggunakan suatu alat, alat yang
digunakan mengukur suatu zat dalam kimia adalah gelas ukur, akan tetapi hasil pengukuran dari
gelas ukur sangat kurang tepat, sehingga dalam penggunaannya tidaklah terlalu teliti. Salah satu
contoh alat pengukuran lain yang mempunyai tingkat ketelitian lebih baik dari pipet isap, namun
pengukuran dengan pipet sendiri tidak terlepas dari kesalahan (Rohman, 1998).
Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau
proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali
berdasarkan namanya.Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata
meter seperti thermometer,hygrometer dan spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang
disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti
thermograph,barograph (Rohman, 1998).
Dari uraian tersebut,tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan mengenai
kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang bersangkutan. Dalam
penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang khusus. Peralatan umum
biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak
digunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan (Rohman,1998).
Pada laboratorium mikrobiologi ada beberapa alat yang umum digunakan dan harus dikenal
serta diketahui cara penggunaannya, yang antara lain :
- Autoklaf – Kaca penutup
- Oven – Mikroskop medan terang
- Kulkas – Pipet tetes dan pipet serologis
- Cawan Petri – Gelas ukur
- Tabung reaksi – Neraca analitik
- Ose – Inkubator
- Lampu spiritus – Shaker
- Beaker gelas – Penangas air
- Hot plate – Stirer
- Labu Erlenmeyer – Colony counter
- Kaca obyek biasa – Haemasitometer
- Kaca obyek cekung – Laminar air flow (Millati, 2010).
Teknik aseptis memiliki beberapa macam sterilisasi, yaitu sterilisasi mekanik, sterilisasi fisik
dan sterilisasi kimia. Setiap macam tersebut memiliki prinsip kerja yang berbeda sesuai dengan
keadaan media yang akan disterilisasikan. Apabila dalam melakukan penelitian maupun
percobaan tidak dilakukan teknik tersebut kemungkinan akan terjadi kontaminasi yang
menyebabkan hasil penelitian atau percobaan itu kurang akurat. Oleh karena itu, teknik aseptis
sangat penting dalam kegiatan praktikum ataupun penelitian (Khusnuryani, 2006).
Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah mengenal dan mengetahui cara menggunakan alat-alat
laboratorium dalam praktikum Mikrobiologi Industri dan mengetahui metode aseptis yang
dipergunakan dalam praktikum Mikrobiologi Industri.
.
TATA CARA PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 24 Februari 2014 pada pukul 16:00 –
18.00 Wita bertempat di Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung
Mangkurat, Banjarbaru.

Bahan dan Alat

Praktikum kali ini tidak menggunakan bahan praktikum, tetapi hanya pengenalan alat – alat
laboratorium yang ada dilaboratorium Mikrobilogi Industri.

Prosedur kerja

1. Pengenalan Alat

Diamati alat-alat yang tercantum dibahan dan alat

Dicatat alat-alat yang tercantum dibahan dan alat

Dipelajari fungsi serta prosedur kerja yang tercantum dibahan dan alat

Hasil

2. Metode Aseptis

Diperhatikan dan dipatuhi hal-hal berikut:


- Mengenakan selalu jas laboratorium selama bekerja dilaboratorium.
- Membersihkan meja laboratorium setiap akan memulai ataupun mengakhiri pekerjaan
dilaboratorium dengan desinfektan.
- Cucilah tangan dengan air mengalir dan sabun sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
dilaboratorium.
- Jangan merokok, makan, dan minum dilaboratorium.
- Berhati-hati dengan semua biakan mikroorganisme, usahakan jangan dibawa keluar dari
laboratorium dan bersihkan dengan desifektan apabila tercecer dilantai saat dipindahkan.
- Lup dan jarum inokulasi harus disterilkan dengan cara memijarkan seluruh panjang
kawatnya sebelum dan sesudah setiap penggunaan. Percikan biakan dapat dihindarikan
dengan cara memualai pemanasan didalam kerucut api sebelah dalam yang berwarna
lebih biru.
- Apabila ingin menggunakan pipet yang sama lebih dari satu kali maka letakan pipet
dipenyangga pipet.

Hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

No Nama Alat Gambar


1 Autoklaf

2 Oven

3 Kulkas

4 Cawan Petri

5 Tabung reaksi

6 Ose

7 Lampu spiritus
8 Beaker gelas

9 Hot plate

10 Labu Erlenmeyer

11 Kaca obyek biasa

12 Kaca obyek cekung

13 Kaca penutup

14 Mikroskop medan terang


15 Pipet tetes dan pipet
serologis

16 Gelas ukur

17 Neraca analitik

18 Inkubator

19 Shaker

20 Penangas air

21 Stirer
22 Colony counter

23 Haemasitometer

24 Laminar air flow

Pembahasan

Praktikum kali ini adalah pengenalan alat-alat yang ada di laboraturium mikrobiologi agar
praktikan dapat mengetahahui nama alat-alat, bagian-bagiannya maupun prinsip kerjanya. Alat-
alatnya pun terbuat dari bahan yang berbeda-beda, seperti ada yang berupa elektronik
(contohnya: mikroskop cahaya dan sebagainya), ada yang terbuat dari gelas dan keramik
(contohnya: cawan petri dan sebagainya) serta ada juga yang terbuat dari non gelas (contohnya:
jarum ose dan sebagainya). Praktikan juga dapat mengetahui fungsi yang berbeda-beda pada
setiap alat-alat yang telah diamati pada praktikum. Alat-alat yang dipelajari dalam praktikum ini
antara lain: Autoklaf, Oven, Kulkas, Cawan Petri, Tabung reaksi, Ose, Lampu spiritus, Beaker
gelas, Hot plate, Labu Erlenmeyer, Kaca obyek biasa, Kaca obyek cekung, Kaca penutup,
Mikroskop medan terang, Pipet tetes dan pipet serologis, Gelas ukur, Neraca analitik, Inkubator,
Shaker, Penangas air, Stirer, Colony counter, Haemasitometer, dan Laminar air flow.
Fungsi dari autoklaf adalah untuk sterilisasi media maupun alat-alat seperti pipet, scalpel,
pinset, cawan petri, botol mutlak dibutuhkan autoclave.
Oven berfungsi untuk sterilisasi alat-alat yang tahan terhadap panas tinggi, misalnya cawan
petri tabung reaksi, Erlenmeyer dan sebagainya.
Kulkas berfungsi untuk menyimpan isolat mikroba dan lain-lain, isolate/ bahan tetap dalam
keadaan baik.
Cawan petri berfungsi sebagai tempat pertumbuhan mikroba secara kuantitatif dan sebagai
tempat pengujian sampel.
Tabung reaksi berfungsi untuk menyimpan mikroorganisme dalam medium nutrisi cair atau
padat, untuk alat pengenceran dan untuk pengujian mikrobiologis lainnya.
Jarum Ose berfungsi untuk menginokulasi kultur mikrobia khususnya mikrobia aerob
dengan metode streak juga untuk mengambil dan menggores MO yang terdiri dari ose lurus
untuk menanam MO dan ose bulat untuk menggores MO yang biasanya berbentuk zig-zag.
Lampu spritus berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril adalah pembakar Bunsen
juga mempunyai fungsi lain, yakni mengamankan praktikan pada saat melakukan penanaman
medium.
Beaker glass berfungsi untuk mengaduk, mencampur, memanaskan cairan serta untuk
mencegah kontaminasi atau hilangnya cairan dapat digunakan gelas arloji sebagai penutup.
Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk menghomogenkan suatu
larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga
mampu mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang magnet Hot
plate dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS® misalnya mampu menghomogenkan sampai 10
L, dengan kecepatan sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapatdipanaskan sampai 425oC.
Labu erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan yang digunakan
untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung aquades,
kultivasi mikroba dalam kultur cair dan sebagainya. Labu erlemeyer terdapat beberapa pilihan
berdasarkan volume cairan yang dapat ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 300 ml,
500 ml, 1000 ml dan sebagainya.
Kaca obyek biasa, kaca obyek cekung, kaca penutup berfungsi untuk meletakkan preparat
yang akan dilihat pada mikroskop, untuk menutup preparat pada kaca objek, untuk membuat
preparat tetes tergantung dari mikroba, untuk membuat preparat lekapan basah dari mikroba.
Mikroskop medan terang/Mikroskop Cahaya (Brightfield Microscope) merupakan salah satu
alat untuk melihat sel mikroorganisme yaitu mikroskop cahaya. Dengan mikroskop kita dapat
mengamati sel bakteri yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Karena pada umumnya
mata tidak mampu membedakan benda dengan diameter lebih kecil dari 0,1 mm.
Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya
kurang dari 1000 μl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat
diatur volume pengambilannya (adjustable volume pipette) antara 1μl sampai 20 μl atau
mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume
pipette) misalnya mikropipet 5 μl dalam penggunaannya, mukropipet memerlukan tip.
Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas
ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya.
Pipet tetes dan pipet serologis berfungsi untuk mengambil larutan dan suspensi mikroba.
Inkubator berfungsi untuk menyimpan biakan mikroba pada suhu tertentu Inkubator
Timbangan elektrik memiliki fungsi sebagai penimbang untuk bahan kimia.
Shaker berfungsi untuk menggoyang larutan atau suspensi mikroba agar tercampur
merata (homogen).
Stirer berfungsi untuk mengaduk suatu larutan dalam proses penghomogenan larutan
(magnet berbentuk kapsul), biasanya digunakan bersama dengan hot plate.
Penangas air berfungsi untuk mencairkan medium dan memanaskan medium pada suhu
tertentu
Colony counter berfungsi untuk menghitung jumlah koloni mikroba yang tumbuh pada
medium agar lempengan.
Hyaimocytometr berfungsi untuk menghitung sel darah. Tetapi belakangan ini mempunyai
fungsi lain yaitu untuk menghitung jenis sel seperti partikel mikrokopis lainnya.
Biological Safety Cabinet (BSC) atau dapat juga disebut Laminar Air Flow (LAF) adalah
alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis karena BSC mempunyai pola pengaturan dan
penyaring aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasisinar UV beberapa jam sebelum
digunakan.
SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Kesimpulan yang di dapat dari praktikum kali ini adalah:


1. Alat-alat Lab. Mikrobiologi banyak macamnya, ada yang terbuat dari gelas, dan lain-lain.
2. Dalam menggunakan alat harus sesuai dengan prosedur yang telah di anjurkan
3. Setelah menggunakan alat laboratorium, alat dibersihkan kembali
4. Dalam memasuki laboratorium, praktikan harus dalam keadaan steril (menerapkan metode
aseptis).

Saran

Setelah melewati praktikum ini, diharapkan agar praktikan dapat menjalankan/menerapkan


metode yang telah di ajarkan dalam praktikum.

.
DAFTAR PUSTAKA

Day, R.A. Jr. and A.L. Underwood. 1998. Kimia Analisis Kuantitatif. Edisi Revisi, Terjemahan R.
Soendoro dkk. Erlangga. Jakarta.

Dwidjoseputro, D.2003. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta

Harjadi ,W. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT. Grammedia. Jakarta

Khusnuryani, Arifah.2006.Pedoman Praktikum Biologi.Yogyakarta:UIN Press

Millati, Tanwirul, dkk. 2010. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Industri. Fakultas Pertanian
Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru

Rohman, Taifiqur. 1998. Penanganan Bahan Kimia Dengan Alat Gelas Kimia Serta Penanganan Korban
Akibat Kontak Dengan Bahan Kimia. Makalah Seminar Pada Pelatihan Dosen Biokimia.
Banjarbaru

Anda mungkin juga menyukai