Anda di halaman 1dari 3

Acara VI

Pengorganisasian dan Pelaksanaan Usaha : Pemeliharaan I (pemupukan)

Tempat dan Tanggal Kegiatan : Kebun Wedomartani

Tujuan :

Tujuan pemupukan guna menejamin ketersediaan unsur hara secara optimum demi
mendukung pertumbuhan tanaman dan hasil panen dapat meningkat.

Kegiatan :

Pemupukan adalah pemberian pupuk pada lahan yang di maksudkan untuk


penyediaan unsur hara bagi tanaman. Umumnya pupuk diberikan dalam bentuk padat atau
cair melalui tanah yang diserap oleh akar tanaman. Namun pupuk dapat juga diberikan lewat
permukaan tanaman terutama daun.

Faktor yang mempengaruhi pemupukan :

1. Tanah : a. Kondisi tanah


b. Kondisi kimiawi
c. Kondisi biologis
2. Tanaman: Jenis, umur dan hasil panen yang diharapkan
3. Pupuk : Sifat, mutu, ketersediaan, dan harga
4. Iklim : Temperatur, curah hujan, panjang penyinaran dan angin

Alat dan bahan yang diperlukan pada saat pemupukkan :

1. Alat
a. Ember/gembor
b. Timbangan
c. Kayu
2. Bahan
a. Pupuk urea
b. Air

Cara kerja proses pemupukan :

1. Menyiapkan alat dan bahan


2. Menimbang pupuk urea sebesar 24 gram ( perbedengan)
3. Menyiapkan air 10 L pada ember
4. Memasukkan pupuk urea pada ember
5. Mengaduk pupuk agar larut dengan menggunakan kayu
6. Setelah pupuk larut kemudian larutan pupuk di kocor ke caisim dengan takaran
setiap 5 lubang diberi pupuk sebesar 1 gelas air mineral.

Pemupukan susulan atau pemupukan yang kedua dilakukan kurang lebih 1 minggu
setelah pemupukan susulan yang pertama. Pupuk yang digunakan sama yaitu pupuk urea.
Pupuk susuan menggunakan pupuk urea karena pupuk urea berfungsi membuat daun tanaman
lebih hijau dan segar, mempercepat pertumbuhan tanaman, dapat menambah jumlah protein
dalam tanaman. Pemupukan yang baik yaitu jam 10 pagi atau jam 3 sore karena pada jam
tersebut matahari tidak terlalu terik sehingga penguapan pupuk dapat dihindari.

Acara VIII

Pengontrolan Usaha : Pemeliharaan III ( Pengendalian Hama Penyakit)

Tempat dan Tanggal Kegiatan : Kebun Praktek Wedomartani

Tujuan :

Melakukan monitoring dan perawatan tanaman caisim dengan pengendalian hama


penyakit.

Kegiatan :

Hama merupakan organisme yang mengganggu dan akan merusak tanaman sehingga
pertumbuhan tanaman akan terganggu. Penyakit tanaman disebabkan oleh virus, bakteri, dan
jamur. Tanaman yang terserang oleh penyakit dapat mengalami pertumbuhan abnormal.
Tanaman dapat terserang penyakit pada bagian tertentu maupun diseluruh bagian tanaman.
Lingkungan juga dapat dikatakan menjadi faktor tanaman terserang penyakit.

Pada tanaman caisim yang dibudidayakan hama yang menyerang adalah ulat daun dan
belalang. Gejala yang timbul dari serangan ulat yaitu daun akan berlubang dan membentuk
lapisan tipis seperti jendela daun. Sedangkan akibat hama belalang akan menimbulkan
robekan pada daun.pengendalian hama yang dilakukan yaitu dengan cara menarik yaitu
dengan mengambil hama-hama tersebut secara manual dengan menggunakan terus kemudian
dibunuh.

Penyakit yang menyerang tanaman caisim yang disebabkan oleh jamur tanaman akan
menguning terlebih dahulu lalu lama kelamaan tanaman akan ditumbuhi jamur dan
mengakibatkan tanaman busuk dan mati. Selain itu pada saat budidaya tanaman caisim terjadi
hujan secara terus menerus tanaman dapat busuk karena air berlebih. Pengendalian dengan
senyawa kimia tidak dianjurkan karena dapat meninggalkan residu yang dapat menjadikan
tanaman tidak sehat. Oleh karena itu, pengendalian menggunakan pengendalian secara
mekanik atau manual dengan cara mencabut tanaman yang terserang penyakit. Penyakit pada
tanaman caisim yang disebabkan oleh jamur juga meninggalkan bercok atau belang-belang
pada daun seperti mozaik yaitu belang kuning dan hijau.

Pengendalian mekanik dilakukan karena lebih praktis dan efisien karena lahan yang
digunakan tidak luas. Selain itu menghemat biaya karena tidak perlu membeli pestisida.
Pengendalian dilakukan secara manual menggunkan tangan oleh karena itu dapat dikatakan
pengendaliannya cukup murah.

Anda mungkin juga menyukai