INDIKATOR MUTU
TRIWULAN I, II, III
AMBON - 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat
bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal,
sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari Tujuan Nasional. Untuk itu perlu
ditingkatkan upaya guna memperluas dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dengan mutu yang baik dan biaya terjangkau. Selain itu dengan semakin
meningkatnya pendidikan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat, maka sistem nilai dan
orientasi dalam masyarakat pun mulai berubah. Masyarakat mulai cenderung menuntut
pelayanan lebih bermutu dan menjamin keselamatannya. Dengan semakin meningkatnya
tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan Rumah Sakit maka fungsi pelayanan Rumah
Sakit Umum Bhakti Rahayu Ambon secara bertahap perlu terus ditingkatkan agar
menjadi lebih efektif dan efesien serta memberi kepuasan kepada pasien, keluarga
maupun masyarakat sesuai dengan visi dan misi rumah sakit
Agar pelaksanaan peningkatan mutu dan keselamatan pasien Rumah Sakit Umum
Bhakti Rahayu Ambon dapat seperti yang diharapkan maka pelaporan indikator mutu unit
dibuat berdasarkan hasil dari pelaporan masing-masing unit. Dalam perlaporan ini
terdapat standar yang di harapkan dalam pencapaian indikator mutu unit dan hasil
pencapaian dari masing masing indikator mutu unit.
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum:
Diketahuinya mutu pelayanan dan penerapan keselamatan pasien di RSU Bhakti
Rahayu pada Triwulan I tahun 2019.
b. Tujuan Khusus:
1. Untuk mengetahui sistem pencatatan dan pelaporan mutu pelayanan di RSU Bhakti
Rahayu Ambon
2. Untuk mengetahui evaluasi perfome setiap unit/bagian terhadap pencapaian
indikator mutu.
3. Untuk menjadi acuan diajukannya saran bagi unit/instalasi atau bagian terkait dan
rekomendasi kepada direktur.
4. Untuk mendapatkan pembelajaran untuk perbaikan mutu pelayanan
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dari pelaporan indikator mutu unit adalah
1. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
2. Unit Bedah Sentral (UBS)
3. Unit Rawat Inap Lantai II
4. Unit Rawat Inap Lantai III
5. Unit Rawat Inap Lantai IV
6. Unit Rawat Jalan
7. Unit Kebidanan dan Perinatologi (VK)
8. Unit Radiologi
9. Unit Laboratorium
10. Instalasi Farmasi (IF)
11. Unit Gizi
12. Unit Customer Care
13. Unit Rekam Medis
14. Bagian Keuangan (kasir, logistik, klaimer, keuangan)
15. Unit Kesehatan Lingkungan
16. Bagian Umum (linen, kebersihan, sekuriti, teknisi)
17. SDM dan Diklat
18. Unit IT – Sim RS
19. Program Nasional Pencegahan Pengendalian Resistensi Antimikroba(PPRA)
BAB II
LAPORAN
Berdasarkan hal di atas maka disusunlah definisi dan tujuan dari upaya peningkatan mutu
pelayanan:
1. Definisi Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan
Adalah keseluruhan upaya dan kegiatan yang komprehensif integratif yang
menyangkut input, proses dan output secara objektif, sistematik dan berlanjut
memantau dan menilai mutu dan kewajaran pelayanan terhadap pasien, dan
memecahkan masalah masalah yang terungkapkan sehingga pelayanan yang diberikan
berdaya guna dan berhasil guna.
2. Tujuan Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan
Tujuan Umum
a. Meningkatkan pelayanan kesehatan melalui upaya peningkatan mutu pelayanan
secara efektif dan efisien agar tercapai derajat kesehatan yang optimal.
Tujuan Khusus:
a. Tercapainya peningkatan mutu pelayanan melalui:
Optimasi tenaga, sarana, dan prasarana.
Pemberian pelayanan sesuai dengan standar profesi dan standar pelayananyang
dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu sesuai dengan kebutuhan pasien.
Pemanfaatan teknologi tepat guna, hasil penelitian dan pengembangan
pelayanan kesehatan.
3. Indikator mutu
Indikator mutu rumah sakit meliputi indikator klinik, indikator yang berorientasi pada
waktu dan indikator ratio yang berdasarkan pada efektifitas (effectivenes), efisiensi
(efficiency), keselamatan (safety) dan kelayakan (appropriateness).
4. Strategi Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan maka disusunlah strategi
sebagai berikut:
a. Setiap petugas harus memahami dan menghayati konsep dasar dan prinsip mutu
pelayanan sehingga dapat menerapkan langkah-langkah upaya peningkatan mutu
di masing-masing unit kerjanya.
b. Memberi prioritas kepada peningkatan kompetensi sumber daya manusia di
Rumah Sakit Bhakti Rahayu, serta upaya meningkatkan kesejahteraan karyawan.
c. Menciptakan budaya mutu di Rumah Sakit Bhakti Rahayu, termasuk di dalamnya
menyusun program mutu dengan pendekatan PDSA cycle.
5. Pendekatan Pemecahan Masalah Pendekatan pemecahan masalah merupakan suatu
proses siklus (daur) yang berkesinambungan. Langkah pertama dalam proses siklus
ini adalah identifikasi masalah. Identifikasi masalah merupakan bagian sangat penting
dari seluruh proses siklus (daur), karena akan menentukan kegiatan-kegiatan
selanjutnya daripendekatan pemecahan masalah ini. Masalah akan timbul apabila:
a. Hasil yang dicapai dibandingkan dengan standar yang ada terdapat penyimpangan
b. Merasa tidak puas akan penyimpangan tersebut.
c. Merasa bertanggung jawab atas penyimpangan tersebut.
Dengan telah jelasnya cara memecahkan masalah maka bisa dilakukan tindakan
perbaikan. Namun agar pemecahan masalah bisa tuntas, setelah diadakan tindakan
perbaikan perlu dinilai kembali apakah masih ada yang tertinggal. Dari penilaian
kembali maka akan didapatkan masalah yang telah terpecahkan dan masalah yang
masih tetap merupakan masalah sehingga proses siklus akan berulang mulai tahap
pertama.
B. Pengendalian kualitas pelayanan
Pengertian pengendalian kualitas pelayanan di atas mengacu pada siklus pengendalian
(control cycle) dengan memutar siklus “Plan-Do-Study-Action” (P -D-S-A) = Relaksasi
(rencanakan – laksanakan – periksa – aksi). Pola P-D-S-A ini dikenal sebagai “siklus
Shewart”, karena pertama kali dikemukakan oleh Walter Shewhart beberapa puluh tahun
yang lalu. Namun dalam perkembangannya, metodologi analisis P-D-S-A lebih sering
disebuit “siklus Deming”. Hal ini karena Deming adalah orang yang mempopulerkan
penggunaannya dan memperluas penerapannya. Dengan nama apapun itu disebut, P-D-S-
A adalah alat yang bermanfaat untuk melakukan perbaikan secara terus menerus
(continous improvement) tanpa berhenti. Konsep P-D-S-A tersebut merupakan panduan
bagi setiap manajer untuk proses perbaikan kualitas (quality improvement) secara terus
menerus tanpa berhenti tetapi meningkat kekeadaaan yang lebih baik dan dijalankan di
seluruh bagian organisasi.
Langkah 1. Menentukan tujuan dan sasaran → Plan
Tujuan dan sasaran yang akan dicapai didasarkan pada kebijakan yang ditetapkan.
Penetapan sasaran tersebut ditentukan oleh Kepala RS atau Kepala Divisi. Penetapan
sasaran didasarkan pada data pendukung dan analisis informasi. Sasaran ditetapkan
secara konkret dalam bentuk angka, harus pula diungkapkan dengan maksud tertentu dan
disebarkan kepada semua karyawan. Semakin rendah tingkatkaryawan yang hendak
dicapai oleh penyebaran kebijakan dan tujuan, semakin rinci informasi.
Langkah 2. Menentukan metode untuk mencapai tujuan→Plan
Penetapan tujuan dan sasaran dengan tepat belum tentu akan berhasil dicapai tanpa
disertai metode yang tepat untuk mencapainya. Metode yang ditetapkan harus rasional,
berlaku untuk semua karyawan dan tidak menyulitkan karyawan untuk menggunakannya.
Oleh karena itu dalam menetapkan metode yang akan digunakan perlu pula diikuti
dengan penetapan standar kerja yang dapat diterima dan dimengerti oleh semua
karyawan.
Langkah 3. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan→ Do
Metode untuk mencapai tujuan yang dibuat dalam bentuk standar kerja. Agar dapat
dipahami oleh petugas terkait, dilakukan program pelatihan para karyawan untuk
memahami standar kerja dan program yang ditetapkan.
Langkah 4. Melaksanakan pekerjaan→Do
Dalam pelaksanaan pekerjaan, selalu terkait dengan kondisi yang dihadapi dan standar
kerja mungkin tidak dapat mengikuti kondisi yang selalu dapat berubah. Oleh karena itu,
keterampilan dan pengalaman para karyawan dapat dijadikan modal dasar untuk
mengatasi masalah yang timbul dalam pelaksanaan pekerjaan karena ketidaksempurnaan
standar kerja yang telah ditetapkan.
Langkah 5: Memeriksa akibat pelaksanaan →Study
Manajer atau atasan perlu memeriksa apakah pekerjaan dilaksanakan dengan baik
atautidak. Jika segala sesuatu telah sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dan
mengikuti standar kerja, tidak berarti pemeriksaan dapat diabaikan. Hal yang harus
disampaikan kepada karyawan adalah atas dasar apa pemeriksaan itu dilakukan. Agar
dapat dibedakan manakah penyimpangan dan manakah yang bukan penyimpangan, maka
kebijakan dasar, tujuan, metode (standar kerja) dan pendidikan harus dipahami dengan
jelas baik oleh karyawan maupun oleh manajer. Untuk mengetahui penyimpangan, dapat
dilihat dari akibat yang timbul dari pelaksanaan pekerjaan dansetelah itu dapat dilihat dari
penyebabnya.
Langkah 6 : Mengambil tindakan yang tepat→Action
Pemeriksaan melalui akibat yang ditimbulkan bertujuan untuk menemukan
penyimpangan. Jika penyimpangan telah ditemukan, maka penyebab timbulnya
penyimpangan harus ditemukan untuk mengambil tindakan yang tepat agar tidak terulang
lagi penyimpangan. Menyingkirkan faktor-faktor penyebab yang telah mengakibatkan
penyimpangan merupakan konsepsi yang penting dalam pengendalian kualitas pelayanan.
INDIKATOR
MUTU NASIONAL
No. Indikator Mutu Nasional Judul Indikator Mutu Nasional Target Pencapaian
1. Kepatuhan Identifikasi pasien Persentase pengisian gelang identitas 100% 100 100 100
pada pasien baru rawat inap
2. Emergency respon time Respon time pelayanan dokter di RS 100% 100 100 100
< 5 menit terlayani sejak pasien
masuk ruang IGD
3. Waktu tunggu rawat jalan Ketepatan jam kedatangan dokter 80%
dengan jam Pratik
4. Penundaan operasi elektif Penundaan Pasien operasi Elektif < 5%
5. Kepatuhan jam visite dokter visite rutin DPJP sesuai jumlah hari 90%
rawat
6. Waktu lapor hasil tes kritis Waktu Lapor Hasil tes Kritis 100% 100 100 100
laboratorium Laboratorium
7. Kepatuhan penggunaan Kesesuaian penggunaan obat fornas 80%
formularium nasional pada pasien JKN
(FORNAS)
8. Kepatuhan cuci tangan Angka kepatuhan Petugas melakukan 100% 100 100 100
cuci tangan dengan five moment
9. Kepatuhan upaya pencegahan Angka kejadian pasien jatuh 0% 0 0 0
risiko cedera akibat pasien
jatuh
10. Kepatuhan terhadap clinical Kesesuaian terhadap clinical pathway a. Obat :100%
pathway b. LOS: 100%
c. Penunjang:
100%
d. Diet: 100%
11. Kepuasan pasien dan keluarga Kepuasan pasien dan keluarga 85%
1. Kepatuhan Identifikasi pasien Persentase pengisian gelang identitas 100% 100 100 100
pada pasien baru rawat inap
2. Emergency respon time Respon time pelayanan dokter di RS 100% 100 100 100
< 5 menit terlayani sejak pasien
masuk ruang IGD
3. Waktu tunggu rawat jalan Ketepatan jam kedatangan dokter 80%
dengan jam Pratik
4. Penundaan operasi elektif Penundaan Pasien operasi Elektif < 5%
5. Kepatuhan jam visite dokter visite rutin DPJP sesuai jumlah hari 90%
rawat
6. Waktu lapor hasil tes kritis Waktu Lapor Hasil tes Kritis 100% 100 100 100
laboratorium Laboratorium
7. Kepatuhan penggunaan Kesesuaian penggunaan obat fornas 80%
formularium nasional pada pasien JKN
(FORNAS)
8. Kepatuhan cuci tangan Angka kepatuhan Petugas melakukan 100% 100 100 100
cuci tangan dengan five moment
9. Kepatuhan upaya pencegahan Angka kejadian pasien jatuh 0% 0 0 0
risiko cedera akibat pasien
jatuh
10. Kepatuhan terhadap clinical Kesesuaian terhadap clinical pathway e. Obat :100%
pathway f. LOS: 100%
g. Penunjang:
100%
h. Diet: 100%
11. Kepuasan pasien dan keluarga Kepuasan pasien dan keluarga 85%
1. Kepatuhan Identifikasi pasien Persentase pengisian gelang identitas 100% 100 100 100
pada pasien baru rawat inap
2. Emergency respon time Respon time pelayanan dokter di RS 100% 100 100 100
< 5 menit terlayani sejak pasien
masuk ruang IGD
3. Waktu tunggu rawat jalan Ketepatan jam kedatangan dokter 80%
dengan jam Pratik
4. Penundaan operasi elektif Penundaan Pasien operasi Elektif < 5%
5. Kepatuhan jam visite dokter visite rutin DPJP sesuai jumlah hari 90%
rawat
6. Waktu lapor hasil tes kritis Waktu Lapor Hasil tes Kritis 100% 100 100 100
laboratorium Laboratorium
7. Kepatuhan penggunaan Kesesuaian penggunaan obat fornas 80%
formularium nasional pada pasien JKN
(FORNAS)
8. Kepatuhan cuci tangan Angka kepatuhan Petugas 100% 100 100 100
melakukan cuci tangan dengan five
moment
9. Kepatuhan upaya pencegahan Angka kejadian pasien jatuh 0% 0 0 0
risiko cedera akibat pasien
jatuh
10. Kepatuhan terhadap clinical Kesesuaian terhadap clinical i. Obat :100%
pathway pathway j. LOS: 100%
k. Penunjang:
100%
l. Diet: 100%
11. Kepuasan pasien dan keluarga Kepuasan pasien dan keluarga 85%
80 80 80 80
75
Pencapaian
70 70.6
69 Target
68
65
60
Januari Februari Maret
5 5 5 5
4
3 Pencapaian
2 Target
1.5
1 1 1
0
Januari Februari Maret
2 Target
1.5 1.5
1 1
0
April Mei Juni
2 Target
1.5 1.3
1
0.4
0
Juli Agustus September
5. Visite rutin DPJP sesuai jumlah hari rawat
90 90 90 90
85
Pencapaian
80 Target
79
77 77.7
75
70
Januari Februari Maret
90 90 90 90
85
Pencapaian
80 79.2 79 80.1
Target
75
70
April Mei Juni
80
60 Pencapaian
Target
40
20
0
Januari Februari Maret
80
60 Pencapaian
Target
40
20
0
April Mei Juni
40 Target
20
0
Juli Agustus September
7. Kesesuaian penggunaan obat fornas pada pasien JKN
83 83
82.5
82 82
81 Pencapaian
80 80 80 80 Target
79
78
April Mei Juni
0.8
0.6
Pencapaian
0.4 Target
0.2
0 0 0 0
Januari Februari Maret
0.8
0.6
Pencapaian
0.4 Target
0.2
0 0 0 0
April Mei Juni
0.8
0.6
Pencapaian
0.4 Target
0.2
0 0 0 0
Juli Agustus September
10. Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway (?????????????)
Kepuasan pasien di RS
98
96 96
94 95
92 93
90 Pencapaian
88
86 Target
84 85 85 85
82
80
78
April Mei Juni
Kepuasan pasien di RS
100
96 97.2
95 95.7
90 Pencapaian
85 85 85 85 Target
80
75
Juli Agustus September
12. Kecepatan Respon complain kurang dari 15 menit
40 Target
20
0
Januari Februari Maret
120
100 100 100 100
80
Pencapaian
60
Target
40
20
0
April Mei Juni
120
100 100 100 100
80
Pencapaian
60
Target
40
20
0
Juli Agustus September
INDIKATOR MUTU UNIT
No Unit No Nama Indikator Target Pencapaian
a. Emergency Respon Time Pelayanan Dokter Di Rs < 5 Menit Terlayani Sejak Pasien
Masuk Ruang Igd
0.15
Pencapaian
0.1 Target
0.05
0.04 0.04
0.02
0
Januari Februari Maret
0.15
Pencapaian
0.1 Target
0.05
0.04
0.01 0.02
0
April Mei Juni
0.15
Pencapaian
0.1 Target
0.05 0.06
0.04
0.02
0
Juli Agustus September
c. KomplainTerhadap Pelayanan IGD
80
60 Pencapain
Target
40
20
0 0
Januari Februari Maret
80
60 Pencapain
Target
40
20
0 0 0
April Mei Juni
80
60 Pencapain
Target
40
20
0 0 0
Juli Agustus September
b. Komplikasi Anestesi Karena Overdosis, Reaksi Anestesi, Dan Salah Penempatan
Endotracheal Tube
Komplikasi Anestesi
7
6 6 6 6
5
4
Pencapain
3
Target
2
1
0 0 0 0
Januari Februari Maret
Komplikasi Anestesi
7
6 6 6 6
5
4
Pencapain
3
Target
2
1
0 0 0 0
April Mei Jini
Komplikasi Anestesi
7
6 6 6 6
5
4
Pencapain
3
Target
2
1
0 0 0 0
Ju;i Agustus September
c. Penundaan Operasi Elektif
2 Target
1.5
1 1 1
0
Januari Februari Maret
2 Target
1.5 1.5
1 1
0
April Mei Juni
2 Target
1.5 1.3
1
0.4
0
Juli Agustus September
3. Indikator Mutu Unit Rawat Inap
A. Pengkajian Awal Medis Pada Pasien Baru Rawat Inap Selesai Dalam 24 Jam
Pengkajian Awal Medis Pada Pasien Baru Rawat Inap < 24 Jam
98
97.5 97.6
97 97
96.5 96.5
96
Pencapain
95.5
Target
95 95 95 95
94.5
94
93.5
Januari Februari Maret
pengkajian awal medis pada pasien baru rawat inap < 24 jam
98
97.7
97.5 97.5
97
96.5
96 96
Pencapain
95.5
Target
95 95 95 95
94.5
94
93.5
April Mei Juni
pengkajian awal medis pada pasien baru rawat inap < 24 jam
99
98 98.2
97 97.1
96 96 Pencapain
Target
95 95 95 95
94
93
Januari Februari Maret
b. Angka Kejadian Reaksi Tranfusi
0.006 Pencapain
0.004 Target
0.002
0 0 0 0
Januari Februari Maret
0.006 Pencapain
0.004 Target
0.002
0 0 0 0
Januari Februari Maret
0.006 Pencapain
0.004 Target
0.002
0 0 0 0
Januari Februari Maret
b. Visite Rutin Dpjp Sesuai Dengan Hari Rawat Pasien
90 90 90 90
85
Pencapaian
80 79 Target
77 77.7
75
70
Januari Februari Maret
90 90 90 90
85
Pencapaian
80 79.2 79 80.1
Target
75
70
April Mei Juni
90 90 90 90
85 Pencapaian
82 Target
81.1 80.9
80
75
Juli Agustus September
Visite rutin sesuai jumlah hari rawat belum mencapai target 90%.
Kendala yang dihadapi untuk dapat mencapai target yaitu beberapa
DPJP memulangkan pasien via telepon. Kendala lain yang dialami
Problem
yaitu beberapa DPJP tidak memvisite pasiennya dengan alasan
tertentu, sehingga dpjp hanya melakukan visite beberapa kali saja
selama pasien dirawat..
Step Analisa Pengisian Rekam Medis
Plan Sayaberencana:
Pelaksanaan Visite Rutin Sesuai Jumlah Hari Rawat
Saya Berharap:
Pencapaian Bulan Depan Tercapai 90%
Tindakan:
Telaah Rekam Medis 24 Jam Setelah Pasien Masuk Rawat Inap
Do Apa Yang Anda Amati?
Analisa Pengisian Rekam Medis Setiap Harinya
Sosialisasi Profil Indikator Kepada Staf Medis Dan Perawatan
Check / Study Apa Yang Dapat Anda Pelajari? Apakah Sesuai Target
Capaian?
Kehadiran Pemberi Pelayanan Saat Sosialisasi 100%
Action Apa Yang Dapat Anda Simpulkan Dari Siklus Ini?
Sosialisasi Kepada Pemberi Pelayanan
Mengingatkan Dpjp Untuk Visite Pasien Setiap Harinya Sesuai
Dengan Jumlah Hari Rawat
Evaluasi Hasil Sosialisasi
Re-Edukasi Tentang Profil Indikator
Follow-Up Dan Rencana Lanjutan
Evaluasi Pencapaian Pada Bulan Berikutnya
4. Indikator Mutu Unit Kebidanan Dan Perinalotogi
40 Target
20
0
Januari Februari Maret
40 Target
20
0
April Mei Juni
40 Target
20
0
Juli Agustus September
b. Kejadian Kematian Ibu Karena Persalinan Yang Disebabkan Sepsis / Eklamsia /
Perdarahan
80 80 80 80
76.7 Pencapaian
75
73.6
71.6 Target
70
65
April Mei Juni
99 98.8
98.7 Pencapaian
98
97.7 Target
97
96
Januari Februari Maret
99
Pencapaian
98 97.8 98
97.6 Target
97
96
April Mei Juni
2 2 2 2
1.5
Pencapaian
1 Target
0.5
0 0 0 0
Januari Februari Maret
2 2 2 2
1.5
Pencapaian
1 Target
0.5
0 0 0 0
April Mei Juni
2 2 2 2
1.5
Pencapaian
1 Target
0.5
0 0 0 0
Juli Agustus September
Waktu tunggu hasil pelayanan foto thoraks < 3 jam
80 80 80 80
60
Pencapaian
40 Target
20
0 0 0 0
Januari Februari Maret
80 80 80 80
60
Pencapaian
40 Target
20
0 0 0 0
April Mei Juni
80 80 80 80
60
Pencapaian
40 Target
20
0 0 0 0
Juli Agustus September
7. Indikator Mutu Laboratorium
a. Waktu Lapor HasilTes Kritis Laboratorium
40 Target
20
0
Januari Februari Maret
40 Target
20
0
April Mei Juni
40 Target
20
0
Juli Agustus September
b. Kecepatan Waktu Menanggapi Kerusakan Alat Kso
40 Target
20
0
Januari Februari Maret
40 Target
20
0
April Mei Juni
40 Target
20
0
Juli Agustus September
c. Ketepatan Waktu Pemeliharaan Alat Kso
40 Target
20
0
Januari Februari Maret
40 Target
20
0
April Mei Juni
40 Target
20
0
Juli Agustus September
d. Ketersediaan Alat Back Up Saat Alat Kso Rusak
40 Target
20
0
Januari Februari Maret
40 Target
20
0
April Mei Juni
40 Target
20
0
Juli Agustus September
e. Kejadian Kesalahan Pemberian Hasil Laboratorium
0.8
0.6
Pencapaian
0.4 Target
0.2
0 0 0 0
Januari Februari Maret
0.8
0.6
Pencapaian
0.4 Target
0.2
0 0 0 0
April Mei Juni
0.8
0.6
Pencapaian
0.4 Target
0.2
0 0 0 0
Juli Agustus September
f. Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Laboratorium ≤ 120 Menit
40 Target
20
0
Januari Februari Maret
40 Target
20
0
April Mei Juni
40 Target
20
0
Juli Agustus September
g. Menjamin Terpenuhinya Jumlah Permintaan Darah Sesuai Dengan Kebutuhan Jumlah
Darah
120
100 100 100 100
80
60 Pencapaian
40 Target
20
0
Januari Februari Maret
120
100 100 100 100
80
60 Pencapaian
40 Target
20
0
April Mei Juni
120
100 100 100 100
80
60 Pencapaian
40 Target
20
0
Juli Agustus September
8. Indikator Mutu Farmasi
a. Kesesuaian Penggunaan Obat Fornas Pada Pasien Jkn
90 90
88.7 88.5
Pencapaian
85
Target
80 80 80 80
75
Juli Agustus September
c. Kejadian Kesalahan Pemberian Obat
102
100 100 100 100
98
96
94 Pencapaian
92 Target
90 90 90 90
88
86
84
Januari Februari Maret
102
100 100 100 100
98
96
94 Pencapaian
92 Target
90 90 90 90
88
86
84
April Mei Juni
102
100 100 100 100
98
96
94 Pencapaian
92 Target
90 90 90 90
88
86
84
Juli Agustus September
b. Sisa Makanan Yang Tidak Termakan Oleh Pasien
25
20 20 20 20
17.9
15 15.5 16 Pencapaian
10 Target
5
0
Januari Februari Maret
Kunjungan Ahli Gizi kepada Pasien Baru≤ 24 Jam dan Pasien Berdiet
Khusus di Ruang Rawat Inap
78
77
76
75
74
72 72 Pencapaian
70 70 70 70
Target
68
66
Januari Februari Maret
Kunjungan Ahli Gizi kepada Pasien Baru≤ 24 Jam dan Pasien Berdiet
Khusus di Ruang Rawat Inap
78
77
76
75 75
74
72
Pencapaian
70 70 70 70
Target
68
66
April Mei Juni
Kunjungan Ahli Gizi kepada Pasien Baru≤ 24 Jam dan Pasien Berdiet
Khusus di Ruang Rawat Inap
85
80 80
77
75 75 Pencapaian
70 70 70 70 Target
65
Juli Agustus September
10. Unit Rekam Medis
a. Kejadian Kesalahan Penginputan Identitas Pasien Rawat Jalan Dan Rawat Inap
120
100 100 100 100
80
Pencapaian
60
Target
40
20
0
Januari Februari Maret
120
100 100 100 100
80
Pencapaian
60
Target
40
20
0
April Mei Juni
120
100 100 100 100
80
Pencapaian
60
Target
40
20
0
Juli Agustus September
c. Kelengkapan Pengisian Rekam Medis ≤ 24 Jam Setelah Pasien Pulang Rawat Inap
Kelengkapan pengisian rekam medis≤ 24 jam setelah pasien pulang
rawat inap
95
90 90 90 90
85
Pencapain
80 Target
79 78
77
75
70
Januari Februari Maret
90 90 90 90
85
82 Pencapain
80 80 Target
79
75
70
Juli Agustus September
Problem Masih ada rekam medis pasien yang tidak terisi lengkap oleh DPJP
saat pasien masih rawat inap.
120
100 100 100 100
80
Pencapaian
60
Target
40
20
0
Januari Februari Maret
120
100 100 100 100
80
Pencapaian
60
Target
40
20
0
April Mei Juni
120
100 100 100 100
80
Pencapaian
60
Target
40
20
0
Juli Agustus September
b. Kepuasan Pasien Di RS
Kepuasan pasien di RS
100
96 96.7
95
92
90 Pencapaian
85 85 85 85 Target
80
75
Januari Februari Maret
Kepuasan pasien di RS
98
96 96
94 95
92 93
90 Pencapaian
88
86 Target
84 85 85 85
82
80
78
April Mei Juni
Kepuasan pasien di RS
100
96 97.2
95 95.7
90 Pencapaian
85 85 85 85 Target
80
75
Juli Agustus September
12. Unit Kasir
a. Penyelesaian Administrasi Pemulangan Pasien Rawat Inap ≤ 2 Jam
120
100 100 100 100
80 80.5 82.1 81
Pencapaian
60
Target
40
20
0
Januari Februari Maret
120
100 100 100 100
80 80 82 82.5
Pencapaian
60
Target
40
20
0
April Mei Juni
120
100 100 100 100
80 80.5 82 84
Pencapaian
60
Target
40
20
0
Juli Agustus September
Problem waktu yang diperlukan untuk penyelesaian administrasi kepulangan rawat
inap yang melebihi 2 jam karena kesiapan pasien untuk melakukan
pembayaran, konfirmasi jaminan asuransi yang memerlukan waktu yang
cukup lama, pasien yang tidak ada penunggu pasien sehingga masih
menunggu keluarga untuk penyelesaian administrasi, pasien bpjs yang
tidak aktif.
105
100 100 100 100
95
Pencapaian
90
Target
85 85.7 85 85.3
80
75
Januari Februari Maret
105
100 100 100 100
95
Pencapaian
90
87 88 Target
85 85
80
75
April Mei Juni
105
80
Juli Agustus September
Problem masih adanya pengajuan yang tidak sesuai dengan rab karena masing –
masing bagian belum dapat melakukan penganggaran yang efisien,
masih ada inovasi – inovasi yang belum direncanakan dalam RAB
Step analisa dilakukan setiap bulan untuk melihat presentase pencapaian
realisasi pengajuan sesuai rab
Plan Rencana :
Melakukan Konfirmasi Ke Masing – Masing Unit Untuk Semua
Pengajuan Yang Masuk Ke Bagian Logistik
Tidak Memproses Pengajuan Yang Tidak Sesuai Rab
Harapan:
Pencapaian Realisasi Pengajuan Sesuai RAB Adalah 100%
Tindakan:
Berkoordinasi Dengan Masing – Masing Unit Perihal Pengajuan
Yang Diajukan
Tidak Memproses Pengajuan Yang Tidak Sesuai Rab Apabila Itu
Tidak Mendesak
Memproses Pengajuan Dengan Mengurangi Anggaran Unit Yang
Terdapat Di RAB
Do Apa Pengamatan Yang Dilakukan?
d. Konfirmasi Yang Dilakukan Cukup Efektif Dalam Mengurangi
Jumlah Pengajuan Yang Tidak Sesuai RAB
e. Untuk Pengajuan Yang Urgent Dilakukan Dengan Mengurangi
Anggaran Unit Yang Sudah Masuk RAB
Study Apa Yang Anda Pelajari? Apakah Sesuai Target Capaian?
Masing – Masing Unit Sudah Mulai Mengajukan Dengan
Mempertimbangkan Rab Terlebih Dahulu
Untuk Inovasi Baru Menambah Pendapatan Masih Ada
Pengajuan Yang Tidak Tercantum Di Rab
Action Apa Yang Dapat Anda Simpulkan Dari Siklus Ini?
Perubahan Yang Dilakukan Belum Begitu Efektif Dalam Meningkatkan
Persentase, Sehingga Belum Mencapai Target Yang Diinginkan.
14. Indikator Mutu Klaimer
a. Pencapaian Realisasi Klaim Pasien JKN
102
100 100 100 100
98
96 Pencapaian
94
92 Target
91.7 91.5 91.3
90
88
86
Januari Februari Maret
102
100 100 100 100
98
96
94 Pencapaian
92 91.5 Target
91
90 90
88
86
84
April Mei Juni
102
100 100 100 100
98
96 Pencapaian
94 Target
92.5 93
92 92
90
88
Juli Agustus September
Problem ketidaksesuaian proses klaim pasien bpjs antar pihak rumah sakit
dan bpjs menyebabkan klaim tidak dapat direalisasikan optimal.
Step analisa dilakukan setiap bulan untuk melihat presentase pencapaian
realisasi klaim pasien BPJS
Plan Rencana :
melakukan pemeriksaan kelengkapan berkas dan input data
dengan teliti sebelum diajukan.
Harapan:
Pencapaiam Realisasi Klaim BPJS Mencapai 100%
Tindakan:
Perbaikan Dan Penyesuaian Koding Icd 10 Dan Icd 9
Ketika Pemasukkan Data
Pendekatan Terhadap Dpjp Agar Menulis Resume Medis
Pasien Dengan Lengkap Dan Sesuai Antara Anamnesa,
Pemeriksaan Dengan Diagnosis.
Do Apa Pengamatan Yang Dilakukan?
Kelengkapan Berkas Rekam Medis Rawat Jalan Dan Rawat Inap:
1. Sep
cek kesesuaian SEP dengan nama, nomor rekam medis, tanggal
kunjungan atau mrs, hak kelas yang tertera baik pada kertas
atau saat input data di program INA CBGS
2. Resume Medis
a. meminta DPJP melengkapi resume medis yang tidak lengkap
atau yang tidak sesuai dengan kriteria diagnosis yang dibuat.
b. menentukan kode ICD 10 terhadap penyakit utama (primer)
dari diagnosis yang dibuat oleh dpjp
3. Hasil Pemeriksaan Penunjang
meminta ke penunjang terkait untuk hasil yang belum
dilampirkan
4. Rincian Biaya
mencocokkan rincian biaya pelayanan yang dilakukan dengan
berkas yang dilampirkan
Study Apa Yang Anda Pelajari? Apakah Sesuai Target Capaian?
pengembalian klaim atau pending klaim dapat diminimalisasi
DPJP lebih memahami kriteria-kriteria diagnosis tertentu
mendapatkan data yang akurat mengenai 10 besar penyakit
utama di rumah sakit
Action Apa Yang Dapat Anda Simpulkan Dari Siklus Ini?
Perubahan yang dilakukan cukup efektif dalam mengurangi tingkat
pengembalian klaim, tetapi belum mencapai target yang
diinginkan.
15. Indikator Mutu Keuangan
a. Ketepatan Waktu Penyelesaian Laporan Keuangan Setiap Tanggal 20
120
100 100 100 100
80
Pencapaian
60
Target
40
20
0 0 0 0
Januari Februari Maret
120
100 100 100 100
80
Pencapaian
60
Target
40
20
0 0 0 0
April Mei Juni
120
100 100 100 100
80
Pencapaian
60
Target
40
20
0 0 0 0
April Mei Juni
PROBLEM Laporan Keuangan belum dapat diselesaikan tepat waktu disebabkan
karena masih mengerjakan masing – masing bagian Laporan
Keuangan secara manual dan terpisah. Penggabungan laporan
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pencocokan data dan
Staf yang masih belum mengerti sepenuhnya dalam proses
penyelesaian Laporan Keuangan
95 Pencapaian
Target
90 90 90 90
85
Januari Februari Maret
95 Pencapaian
Target
90 90 90 90
85
April Mei Juni
95 Pencapaian
Target
90 90 90 90
85
Juli Agustus September
19. Indikator Mutu Kebersihan
a. Respon Tanggapan Petugas Kebersihan Kurang Dari 15 Menit
95 Pencapaian
Target
90 90 90 90
85
Januari Februari Maret
95 Pencapaian
Target
90 90 90 90
85
April Mei Juni
95
Pencapaian
90 90 90 90
Target
85
Juli Agustus September
20. Indikator Mutu Linen
a. Ketepatan Waktu Distribusi Linen Bersih Untuk Ruang Perawatan Maksimal 3 Jam
95
Pencapaian
90 90 90 90 Target
85
Januari Februari Maret
95
Pencapaian
90 90 90 90 Target
85
April Mei Juni
95
Pencapaian
90 90 90 90 Target
85
Juli Agustus September
b. Angka Penyelesaian Permasalahan Pemakaian Aplikasi Sim-Rs Di Unit – Unit Rsu
Bhakti Rahayu
95
Pencapaian
90 90 90 90 Target
85
Januari Februari Maret
95
Pencapaian
90 90 90 90 Target
85
April Mei Juni
95 Pencapaian
90 90 90 90 Target
85
Juli Agustus September
22. Indicator Mutu Kepegawaian Dan Diklat
a. Presentase Kepemilikan Surat Ijin Ppa (Profesional Pemberi Asuhan)
*minta di ibu niluh
60 Pencapaian
40 Target
20
0 0 0 0
Januari Februari Maret
60 Pencapaian
40 Target
20
0 0 0 0
April Mei Juni
60 Pencapaian
40 Target
20
0 0 0 0
Juli Agustus September
b. Persentase Ketepatan Waktu Dalam Pemberian Kontrak Kerja Karyawan
(Minta Di Ibu Niluh)
60
Pencapaian
40
Target
20
0 0 0 0
Januari Februari Maret
80 85 85 85
60
Pencapaian
40
Target
20
0 0 0 0
April Mei Juni
60
Pencapaian
40
Target
20
0 0 0 0
Juli Agustus September
c. Persentase Karyawan Mendapatkan Pelatihan Minimal 20 Jam Pertahun
Kepuasan Karyawan
90
80 80 80 80
70
60
50 Pencapaian
40 Target
30
20
10
0 0 0 0
Januari Februari Maret
Kepuasan Karyawan
90
80 80 80 80
70
60
50 Pencapaian
40 Target
30
20
10
0 0 0 0
April Mei Juni
Kepuasan Karyawan
90
80 80 80 80
70
60
50 Pencapaian
40 Target
30
20
10
0 0 0 0
Juli Agustus September
23. Indikator Mutu PPRA
a. Kuantitas Penggunaan Antibiotika
60
50 50 50 50
40
Pencapaian
30
Target
20
10
0 0 0 0
Januari Februari Maret
60
50 50 50 50
40
Pencapaian
30
Target
20
10
0 0 0 0
April Mei Juni
60
50 50 50 50
40
Pencapaian
30
Target
20
10
0 0 0 0
Juli Agustus September
b. Kualitas Penggunaan Antibiotika
80
70 70 70 70
60
50 Pencapaian
40
30 Target
20
10
0 0 0 0
Januari Februari Maret
80
70 70 70 70
60
50 Pencapaian
40
30 Target
20
10
0 0 0 0
April Mei Juni
80
70 70 70 70
60
50 Pencapaian
40
30 Target
20
10
0 0 0 0
Juli Agustus September
INDIKATOR MUTU
AREA PRIORITAS
Pencapaian
No Indikator Mutu Area Prioritas Stdr
Januari Februari Maret
95.2 Pencapain
Target
95 95 95 95
94.8
94.6
Januari Februari Maret
95.5 Pencapain
Target
95 95 95 95
94.5
94
April Mei Juni
98 98.2
97 97.1
96 96 Pencapain
Target
95 95 95 95
94
93
Januari Februari Maret
Kelengkapan Pengisian Resume Medis Pasien Bedah
80 80 80 80
75
Pencapain
70 70 Target
69
68
65
60
Januari Februari Maret
80
60 Pencapain
Target
40
20
0 0
Januari Februari Maret
80
60 Pencapain
Target
40
20
0 0 0
April Mei Juni
80
60 Pencapain
Target
40
20
0 0 0
Juli Agustus September
Angka pasien bedah pasca anestesi ditransfer dari recovery room UBS ke rawat inap
sesuai dengan aldrete score
Angka pasien bedah pasca anestesi ditransfer dari recovery room UBS
ke rawat inap sesuai dengan aldrete score
85
80 80 80 80
75
Pencapain
70 70 71
Target
68
65
60
Januari Februari Maret
Angka pasien bedah pasca anestesi ditransfer dari recovery room UBS
ke rawat inap sesuai dengan aldrete score
85
80 80 80 80
75
Pencapain
70 70 71
Target
68
65
60
April Mei Juni
Angka pasien bedah pasca anestesi ditransfer dari recovery room UBS
ke rawat inap sesuai dengan aldrete score
82
80 80 80 80
78
76
Pencapain
74 74
Target
72 72 72
70
68
Juli Agustus September
PROBLEM Angka Pasien Bedah pasca anastesi ditransfer dari Recovery
Room UBS ke Rawat Inap sesuai dengan Bromage Score dan
Aldrete Score pencapaiannya 74% dari target 80%. Hambatan
yang terjadi yang menyebabkan tidak tercapainya target karena
tempat dan brankar yang terbatas serta jadwal operasi yang
padat pada sore hari.
Saya berharap:
Tindakan:
80
60 Pencapain
Target
40
20
0 0 0 0
Januari Februari Maret
80
60 Pencapain
Target
40
20
0 0 0 0
April Mei Juni
80
60 Pencapain
Target
40
20
0 0 0 0
Juli Agustus September
Presentase pencapaian pemeriksaan HBSaG pada pasien bedah
80
60 Pencapain
Target
40
20
0
Januari Februari Maret
80
60 Pencapain
Target
40
20
0
April Mei Juni
80
60 Pencapain
Target
40
20
0
Juli Agustus September
Presentase pencapaian pemeriksaan HIV pada pasien bedah
80
60 Pencapain
Target
40
20
0
Januari Februari Maret
80
60 Pencapain
Target
40
20
0
April Mei Juni
80
60 Pencapain
Target
40
20
0
Juli Agustus September
Waktu tungu hasil labarotarium darah lengkap pada pasien bedah < 30 menit
80
70 69 71
60 Pencapain
Target
40
20
0
Januari Februari Maret
80
71 70 72
60 Pencapain
Target
40
20
0
April Mei Juni
80
71 71.5 73
60 Pencapain
Target
40
20
0
Juli Agustus September
-
Waktu tunggu hasil laboratorium darah lengkap pada
pasien bedah ≤ 30 menit 73% dengan target 100% karena
pasien tidak dilakukan pemeriksaan darah lengkap saja
PROBLEM sehingga hasil darah lengkap masih menunggu
pemeriksaan lainnya selesai dan juga pemeriksaan tersebut
tidak diinput di HMS sehingga harus menunggu hasil hard
copy.
Waktu tunggu pengambilan dan kedatangan hasil
STEP
laboratorium
PLAN Saya berencana:
Waktu tunggu hasil laboratorium darah lengkap pada
pasien obstetric ≤ 30 menit
Saya berharap:
Pencapaian bulan depan tercapai 100%
Tindakan:
Lakukan penginputan hasil darah lengkap melalui
HMS
DO Petugas laboratorium melakukan penginputan hasil
darah lengkap melalui HMS
Petugas ruang bersalin melihat hasil laboratorium
darah lengkap pada HMS
CHECK / Waktu tunggu hasil laboratorium darah lengkap pada pasien
STUDY obstetric ≤ 30 menit
ACTION Sosialisasi kepada petugas laboratorium dan ruang
bersalin untuk melakukan penginputan laboratorium
darah lengkap di HMS dan melihat hasilnya di HMS
80 80 80 80
75
Pencapain
70 Target
68 68
67
65
60
April Mei Juni
80 80 80 80
75
Pencapain
70 Target
68.5 69
68
65
60
Juli Agustus September
Kesiapan Produk darah ≤ 60 menit pada kasus bedah cito
dengan pencapaian 69% dari target 100% karena pada kasus
PROBLEM bedah cito yang tidak ada pengamprahan darah sebelumnya,
bank darah tidak dapat menyiapakan produk darah ≤ 60 menit
karena harus dilakukan crosmatch sebelumnya.
STEP Analisa pengisian rekam medis
PLAN Saya berencana:
Kesiapan produk darah ≤ 60 menit
Saya berharap:
Kesiapan produk darah ≤ 60 menit tercapai 100%
Tindakan:
Lakukan crosmatch pada pasien yang perdarahan aktif
DO Melakukan cromatch pada pasien yang perdarahan aktif
CHECK / Kesiapan Produk darah ≤ 60 menit pada kasus obstetri cito
STUDY
ACTION Sosialisasi pada petugas laboratorium untuk melakukan
crossmatch pada pasien dengan perdarahan aktif
40 Target
20
0
Januari Februari Maret
40 Target
20
0
April Mei Juni
40 Target
20
0
Juli Agustus September
Ketepatan Waktu Pemeliharaan Alat Kso
40 Target
20
0
Januari Februari Maret
40 Target
20
0
April Mei Juni
40 Target
20
0
Juli Agustus September
Ketersediaan Alat Back Up Saat Alat Kso Rusak
40 Target
20
0
Januari Februari Maret
40 Target
20
0
April Mei Juni
40 Target
20
0
Juli Agustus September
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari indikator mutu unit yang telah di kumpulkan, terdapat beberapa indikator mutu
yang masih belum mencapai target. Kepala unit telah membuat PDSA (Plan, Do, Study
dan Action) pada setiap indikator mutu yang belum memenuhi target/ standar. Pada
indikator mutu yang telah mencapai target/ standar dapat dipertahankan kualitas mutu
nya.
B. Saran
Pada setiap indikator mutu yang belum mencapai target diharapkan membuat rencana
pelaksanaan /PDSA yang tepat dan mampu laksana agar dapat mencapai target yang
telah ditentukan sehingga dapat menjamin kualitas mutu pelayanan di rumah sakit.
BAB IV
PENUTUP
Kami yakin laporan indikator mutu unit ini banyak kekurangannya dan jauh dari
sempurna, kritik dan saran untuk kemajuan sangat kami harapkan.
Kami mengucapkan banyak terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu
sehingga laporan ini bisa tersusun.